• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

1. Definisi Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa at-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, BMT juga dapat menerima titipan zakat, infaq, dan sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya. BMT merupakan lembaga ekonomi atau lembaga keuangan syariah nonperbankan yang bersifat informal karena lembaga ini didirikan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM).25

Secara konseptual BMT memiliki dua fungsi, yaitu: Satu, bait at tamwil (bait artinya rumah, at atwil artinya pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.

25

A. Djazuli, dkk., Lembaga-lembaga Perekonomian Umat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 183.

(2)

Dua, bait al-mal (bait artinya rumah, maal artinya harta) menerima titipan dana zakat, infaq, dan sedekah serta mengoptimalkan distribusi sesuai dengan peraturan dan amanahnya.26

2. Landasan Hukum BMT

BMT berasaskan pancasila dan UUD 45 serta berlandaskan prinsip syari’ah Islam, keimanan, keterpaduan (kaffah), kekeluargan/koperasi, kebersamaan, kemandirian dan profesionalisme.Dengan demikian keberadaan BMT menjadi organisasi yang sah dan legal. Sebagai lembaga keuangan syari’ah, BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syari’ah.27

3. Tujuan dan Fungsi BMT

BMT bertujuan meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam rangka pencapaian tujuan BMT berfungsi :

a. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisir, mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota, Kelompok Usaha Anggota Muamalat (POKUSMA) daerah kerjanya.

b. Mempertinggi kualitas SDM anggota dan POKUSMA menjadi lebih profesional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh.

26

M. Amin Aziz, Pedoman Pendirian BMT (Baitul Maal Wa Tamwil), Jakarta: Pinbuk Press, 2004), hlm. 1.

27

(3)

c. Menggalang dan mengorganisir potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota. 28

B. Produk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

Dilihat dari fungsi pokok operasioanal BMT ada dua fungsi pokok dalam kaitan dengan kegiatan perekonomian masyarakat. Keduafungsi tersebut adalah fungsi pengumpulan dana (Funding) dan fungsi penyaluran dana (finanancing).

1. Produk pengumpulan dana (funding)

Pelayanan jasa simpanan yang diselenggarakan BMT adalah bentuk simpanan terikat yang tidak atas jangka waktu dan syarat-syarat tertentu baik itu dalam penyertaan dan juga penarikannya. Berkaitan dengan itu, jenis simpanan yang dikumpulkan oleh BMT adalah sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki penyimpan tersebut. Jenis- jenis simpanan tersebut adalah:

a. Simpanan Wadiah adalah titipan yang tiap waktu dapat ditarik pemilik anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat berharaga pemindah bukuan/transfer dan perintah membayar lainnya. Simpanan ber akad wadiah ada dua yaitu wadiah amanah dan wadiah yad dhomanah.

b. Simpanan Mudhorobah adalah simpanan pemilik dana yang penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Simpanan mudhorobah

28

Baihaqi, Pedoman Pendirian, Pembinaan dan Pengawasan, (Jakarta: LAZNAS BMT, 2007), hlm. 9.

(4)

meliputi: simpanan Idul Fitri, simpanan Idul Qurban, simpanan Haji, simpanan Pendidikan,dll.

2. Produk penyaluran dana (financing)29

BMT bukan sekedar lembaga keuangan non bank yang bersifat sosial. Namun juga sebagai bisnis dalam rangka memperbaiki perekonomian umat. Maka dengan itu, dana yang dikumpulkan dari anggota harus disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada anggotanya. Pinjaman dana kepada anggotanya disebut dengan pembiayaan.

Diantara pembiayaan yang sudah dikembangkan oleh BMT maupun lembaga keuangan syari’ah lainnya adalah:

a. Pembiayaan modal kerja yakni pembiayaan yang ditujukan untuk pemenuhan, peningkatan produksi, dalam arti yang luas dan menyangkut semua sektor ekonomi, perdagangan dalam arti yang luas maupun penyediaan jasa.

b. Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli merupakan penyediaan barang modal maupun investasi untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja maupun investasi. Yang meliputi: jual beli murobahah, Bai’ As salam, Bai’ Al Istisna dan Ijaroh Muntahi bit Tamlik.

c. Pembiayaan dengan prinsip kerjasama (Partnership) yakni bentuk pembiayaan kepada anggota atau nasabah BMT akan menyertakan sejumlah modal baik uang tunai maupun barang untuk meningkatkan produktivitas usaha. Atas dasar transaksi ini BMT akan bersepakat dalam

29

(5)

nisbah bagi hasil. Setiap bagi hasil dapat diterapkan dalam bentuk pembiayaan mudhorobah maupun musyarokah.

d. Pembiayaan dengan prinsip jasa pembiayaan ini disebut jasa karena pada prinsipnya dasar akadnya adalah ta’awuni atau tabarru’i. Yakni akad yang tujuannya tolong menolong dalam hal kebajikan. Berbagai pengembangan dari akad taawuni meliputi: Al Wakalah, Al Kafalah, Al Qord, Al Hawalah, Ar rahn, Al Ijaroh, dll.

C. Perilaku Konsumen

1. Definisi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen itu dinamis, berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Dalam hal studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu.30

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.

a. Faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling besar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak

30

Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen : Konsep dan Impilikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta : Kencana , 2008), hlm. 161.

(6)

berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting lainnya.31

b. Faktor Sosial

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang seseorang anggotanya ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu.

c. Faktor Pribadi32 1) Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

2) Keadaan Ekonomi

31

Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen : Konsep dan Impilikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasara, hlm. 162.

32

(7)

Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapat yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijakdikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.

3) Gaya Hidup

Gaya hidup sseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.

4) Kepribadian dan Konsep Diri

Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen. 5) Faktor Psikologis33

a) Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenetik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologi tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

33

(8)

b) Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganiasasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi; perhatian yang selektif, gangguan yang selektif, mengingat kembali yang selektif.

D. Preferensi Nasabah

1. Definisi Preferensi Nasabah

Preferensi berasal dari bahasa inggris Preference yang berarti hal lebih menyukai, sesuatu yang lebih disukai, kesukaan, pilih kasih. Preferensi nasabah didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh nasabah terhadap produk perbankan maupun BMT yang digunakan. Pilihan nasabah menujukkan kesukaan nasabah dari berbagai pilihan produk yang ada. 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah34

a. Faktor Produk

Atribut yang ada dalam suatu produk simpanan merupakan hal penting guna menarik seseorang untuk menggunakannya. Adapun indikator yang digunakan adalah produk yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan kebutuhan, persyaratan yang ringan dll.

34

Djaslim Saladin, Unsur-unsur Inti Pemasaran Dan Management PemasaranRingkasan Praktis,hlm. 51.

(9)

b. Faktor Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang ditunjukkan untuk mempengaruhi nasabah agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh pihak BMT kepada nasabah yang kenmudian diharapkan menjadi senang lalu menggunakannya. Adapun indikator yang digunakan adalah publisitas, tersedianya media informasi, adanya undian, bonus dan doorprize

c. Faktor Pelayanan

Pelayanan merupakan suatu tindakan langsung yang diberikan lembaga kepada nasabah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah demi terciptanya loyaliotas dan kepuasan nasabah. Kualitas suatu pelayanan yang diberikan oleh BMT sangat berperan dalammempengaruhi seseorang untuk menggunakan produk simpanan yang di miliki BMT. Indikator yang digunakan adalah keramahan pelayanan, kejelasan informasi, pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan serta pelayanan yang merata tidak membeda-bedakan terhadap status sosial.

d. Faktor Fasilitas Pelayanan35

Fasilitas pelayanan tidak jauh berbeda dengan kualitas pelayanan yang juga sangat berpengaruh terhadap seseorang untuk menggunakan simpanan yang dimiliki BMT. Adapun indikator yang digunakan adalah

35

Djaslim Saladin, Unsur-unsur Inti Pemasaran Dan Management PemasaranRingkasan Praktis, hlm. 53

(10)

tersedianya fasilitas yang memadai, kenyamanan ruang kantor BMT, serta tampilan gedung yang menarik. Sehingga nasabah merasa nyaman ketika berada di dalam kantor ketika melakukan transaksi.

e. Faktor Kebutuhan

Kebutuhan merupakan sifat alamiah seseorang sehingga dijadikan suatu motivasi dalam berperilaku, yaitu dengan memanfaatkan fasilitas simpanan yang ada di BMT. Adapun indikator yang digunakan adalah dengan adanya kebutuhan yang mendesak, untuk modal usaha serta investasi masa depan.

f. Referensi merupakan suatu kelompok sosial yang dapat dijadikan sebagai ukuran seseorang dalam membentuk kepribadian dan perilakunya. Adapun indikator yang digunakan adalah telah mengenal baik salah satu atau lebih karyawan BMT, pengaruh teman ataupun saudara ketertarikan setelah melihat kelompok referensi lain untuk membuka rekening simpanan.

g. Faktor Kemudahan

Khususnya kemudahan dalam mendapatkan jasa yang mana berperan penting dalam menarik seseorang untuk menggunakan jasa simpanan yang di sediakan oleh pihak BMT. Adapun indikator yang digunakan adalah lokasi yang strategis dan mudah di jangkau, pelayanan dengan sistem jemput bola, kemudahan dalam prosedur simpanan, serta dekat dengan tempat tinggal.

(11)

h. Faktor Keyakinan

Keyakinan serta pemahaman seseorang memiliki peran tersendiri dalam membentuk perilaku dari orang tersebut yaitu memilih produk yang baik dan juga terbebas dari larangan agama. Adapun indikator yang digunkana adalah kesesuaiaan produk dengan syariah islam, terbebas dari bunga, akad dalam melakukan transaksi serta keyakinan akan keharaman bank konvensional.

Dari sekian faktor diatas diharap nantinya akan menghasilkan gambaran yang menjadikan suatu kesimpulan dari minat nasabah dalam melakukan keputusan pemilihan suatu produk yang dalam hal ini ialah produk sifitri di KJKS BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan.

Oleh karena preferensi nasabah terbentuk berdasarkan persepsi maka peneliti paparkan pula teori mengenai persepsi konsumen, bahwa stimuli/rangsangan/bentuk fisik dapat mempengaruhi individu untuk membeli atau menggunakan barang/jasa. Stimuli tersebut terdiri dari 2 bentuk yaitu :

1) Stimuli pemasaran adalah stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk atau komponennya seperti kemasan, isi, dan ciri-ciri yang merupakan stimuli utama. Kemudian stimuli sekundernya berupa pengembangan konsep produk. Konsep produk adalah himpunan manfaat produk yang dapat diarahkan pada kebutuhan yang didefinisikan pada kelompok konsumen melalui pesan, simbol dan citra.

(12)

2) Stimuli lingkungan (sosial budaya) adalah stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan.36

Kedua bentuk stimuli tersebut diatas akan berpengaruh dalam menentukan persepsi konsumen. Dan persepsi konsumen akan menjadi dasar terhadap preferensi konsumen/nasabah.

36

Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen : Konsep dan Impilikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta : Kencana , 2008), hlm. 161.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Perencana strategis lima tahun kedepan yang disiapkan BPBD supaya kesiapsiagaan itu meningkat baik itu aparatur pemerintahanan maupun masyarakatnya yang

Dalam kasus ini kota Maumere merupakan obyek penelitian sebagai bahan penelitian agar kota Maumere mampu menjadi sebuah kota yang mempunyai citra atau image yang lebih baik lagi

State Institute of Islamic Studies (IAIN) of Tulungagung. Advisor: Dr.H Mashudi, M.Pd.I. Keywords : Effectiveness, Collaborative Writing Method, Teaching Writing, and Pre

Dengan teknologi multimedia dapat digunakan sebagai media pembuatan video profil “Vihara Dhama Sundara” yang menjadi media informasi dan promosi agar dikenal oleh masyarakat

Sedangkan pembahasan yang dipilih peneliti lebih fokus pengenalan hewan peliharaan dengan media buku interaktif yang berjudul “Perancangan Buku Interaktif Pengenalan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik Menu Pencatatan Aktiva/inventaris Menampilkan form Pencatatan Aktiva/inventaris Dapat melihat tabel Pencatatan

Studi Kebutuhan Standardisasi Di Sektor Transportasi Dalam Rangka Peningkatan Keselamatan Transportasi, tahun 2006 Maksud studi ini adalah adanya suatu rencana induk

Algoritma Kompresi / Dekompresi Citra  Algoritma umum untuk kompresi image adalah:.  Menentukan bitrate dan toleransi distorsi