• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIAYA PERIKLANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN Studi Kasus pada PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Cabang BTM Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BIAYA PERIKLANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN Studi Kasus pada PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Cabang BTM Bogor"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 11 No. 1, April 2011 : 12 - 16

PENGARUH BIAYA PERIKLANAN TERHADAP

VOLUME PENJUALAN

Studi Kasus pada PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk.

Cabang BTM Bogor

Oleh

* Angga Sulistiono dan Rangga Jayadi

* Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

ABSTRACT

Each company wants to grow and develop. Therefore, the company must perform an act that’s able to provide the progress for itself in the year to come by doing a variety of advertising that will be able to increase the sales.The purpose of this study is to find out how the shape of the advertising done by PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk., BTM branch. Besides, how its sales, and how the relationship between advertising and sales volume.

The study was conducted at PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk., BTM Branch, that’s kown as R-7. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk., BTM brabch, is engaged in retail. The analytical method used is collecting data from the company itself and interviewing the internal experts of the company: manager, asst. Manager, supervisor, and KC.

The result of using correlation analysis shows that there’s high significant relationship between the advertising and the sales volume, where the correlation coefficient is 0,94. Besides, by using regression analysis, it comes to Y = 5633,59 + 0,35 X. It means that if additional costs for advertisement amount to Rp1.000.000,00, it will make change of income or sales as high as 0,35 times.

And by using two sides test of significance of correlation coefficient, it comes to t-count (2,28) <t-table (3,18). It means that null hypothesis is accepted because there’s a determination correlation between advertising and sales volume and it rejects the alternative hypothesis. Besides, by using analysis coefficient determination, the advertising of PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk., BTM branch, contributes 88,36% in sales volume, and the rest, 11,64%, is influenced by other factors such as (1) technology, (2) economy, (3) competitors,demographic, culture, and environment factors.

Keywords: Advertising, Sales Volume

PENDAHULUAN

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat memasarkan produknya dengan baik. Kondisi ini membuat para produsen berlomba-lomba untuk dapat

menciptakan produk yang dapat menarik minat konsumen.

Produk tersebut tidak akan bisa sampai ke konsumen dengan baik tanpa adanya bantuan dari perusahaan pengecer(retail). Dengan peran yang strategis ini, perusahaan retail merupakan jenis perusahaan yang cukup menjanjikan

(2)

dalam segi keuntungannya dan banyak pihak yang ingin bergerak dalam bidang tersebut.

Seberapa besar apapun perusahaan tidak akan berarti apabila konsumen tidak mengenal perusahaan ritel tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-upaya efektif untuk memperkenalkan dan menginformasikan hal-hal tersebut kepada calon konsumen. Upaya efektif yang dapat dilakukan perusahaan ritel atau pengecer adalah salah satunya dengan periklanan (Advertising)

Sudah di sadari oleh para perusahaan bahwa promosi lewat periklanan yang tepat akan sangat membantu penjualannya. Yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang cukup besar.

PT.Ramayana Cabang BTM merupakan suatu department store yang bergerak dalam bidang retail yang aktivitas usahanya menjual semua kebutuhan sehari-hari. Perusahan melakukan strategi agar dapat berkembang dan lebih maju dalam meningkatkan volume penjualannya adalah dengan cara melakukan periklanan.

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian deskriptif yaitu suatu metode yang menggambarkan atau memaparkan suatu keadaan atau kasus tertentu kemudian dicari hubungan satu dengan yang lainnya.

Sedangkan Teknik yang digunakan adalah sebagai berikut : Riset Lapangan dan Riset Kepustakaan.

Metode pengolahan data dengan prosedur sebagai berikut : (1) Korelasi; (2) Regresi; dan (3) Koefisien Determinasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Data Biaya Promosi Periklanan dan Hasil Penjualan PT. Ramayana Lestari Sentosa,Tbk Cabang BTM.

Dalam usahanya untuk meningkatkan hasil penjualan, maka PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. tidak terlepas dari usaha promosi periklanan yang dijalankan. Dalam melaksanakan tahapan periklanan, PT.Ramayana Lestari Sentosa,Tbk dapat dikatakan efektif, hal ini dapat dilihat dari hasil

penjualannya. Periklanan yang dilakukan cukup baik, karena setiap aktivitas periklanan yang dilaksanakan tidak asal-asalan, dalam arti media yang dipergunakan benar-benar dapat mencapai sasaran yang dituju, yaitu golongan ekonomi menengah keatas dan tidak menutup kemungkinan semua golongan sebagai konsumen yang dianggap potensial.

Pelaksanaan periklanan tidak terlepas dari unsure-unsur lainnya, yaitu sumber daya manusia (human resouces) yang tersedia pada PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Dalam melakukan kegiatan periklanan jika dilihat selama kurun waktu 5 ( lima ) tahun terakhir, yaitu antara tahun 2005–2009 mempunyai biaya periklanan yang cenderung meningkat, ini terjadi karena perubahan serta peningkatan sarana periklanan yang sangat mendasar dan peran serta para pesaing. Disisi lain dengan meningkatnya jumlah biaya yang dikeluarkan untuk periklanan diimbangi juga dengan peningkatan hasil penjualan dari setiap jenis produk yang terjual selama periode tahun 2005–2009.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh biaya periklanan dan hasil penjualan/tingkat penjualan, maka penulis akan menganalisis sebagai berikut :

Periode 2005 – 2006

Pada tahun 2005 jumlah biaya periklanan adalah sebesar Rp 187,219 juta, sedangkan pada tahun 2006 biaya yang dikeluarkan untuk periklanan sebesar Rp 205,427 juta, berarti untuk periode 2005–2006 terjadi kenaikan biaya periklanan sebesar 18,208 juta, sedangkan hasil penjualan yang diterima pada periode 2005 Rp 19,621 milyar, berarti pada tahun 2005–2006 terjadi kenaikan penjualan sebesar 1,684 miliar dan selanjutnya.

Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan secara relatif ( presentasi ) bahwa setiap perubahan presentasi biaya periklanan dapat diharapkan akan diikuti dengan perubahan hasil presentasi penjualan.

Analisis Pengaruh Biaya Periklanan Terhadap Nilai Penjualan.

Dengan melakukan analisis data ini, maka diharapkan tercapainya sasaran untuk memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh dan hubungannya secara

(3)

kuantitatif dari suatu variabel dengan variabel lainnya.

Didalam melakukan analisis pengaruh biaya periklanan terhadap nilai penjualan digunakan 2 (dua) variabel yaitu variabel X dan Y. variabel X menunjukan besarnya biaya periklanan yang dikeluarkan, variabel Y menunjukan nilai (hasil) penjulan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Variabel X ini merupakan variabel yang bebas (independent variable) yang nilainya tidak tergantung besarnya nilai Y, tetapi nilainya tergantung kepada nilai X itu sendiri. Variabel Y nilainya dipengaruhi oleh besarnya variabel X, oleh karena itu variabel Y sering disebut pula sebagai dependent variable.

Koefisien Korelasi

Analisis korelasi merupakan suatu metode sistematik yang dipakai untuk menentukan kekuatan hubungan antara 2 variabel atau lebih. Analisis yang digunakan ini ialah dengan membuat suatu persamaan guna memperoleh informasi kenaikan atau penurunan dalam kegiatan penjualan. Dalam hal ini kenaikan dan penurunan penjualan bukan hanya dipengaruhi oleh promosi periklanan saja. Untuk mengukur kuat tidaknya hubungan anatara kedua variabel X dan Y, maka digunakan koefisien korelasi (r), dengan asumsi sebagai berikut :

• Dengan bertambahnya biaya periklanan diikuti dengan kenaikan hasil penjualan. • periklanan yang dilakukan perusahaan

cukup besar pengaruhnya terhadap hasil penjualan yang didapat oleh perusahaan. Dari hasil perhitungan didapat nilai Nilai r = 0,569. Hal ini menunjukan hubungan atau korelasi antara biaya periklanan ( X ) terhadap volume penjualan ( Y ) adalah sedang. Setelah didapatkan nilai koefisien korelasnya maka untuk menguji hipotesisnya, berikut penulis akan melakukan uji signifikan dua pihak dengan level signifikasi 5%.

Uji Hipotesis :

H0 : b=0, berarti X berpengaruh terhadap Y Ha : b

0, berarti X tidak berpengaruh terhadap Y

Terima H0 jika – t hitung

t 1/2αdb

Terima Ha jika – t hitung

t 1/2αdb

Uji signifikasi dua pihak koefisien korelasi (level signifikasi 5% )

Db : (,025; 3) = 3,182

Dari hasil perhitungan didapat nilai t = 1,198. Harga t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan db=5-2, maka diperoleh t tabel1/2α = 3,182, hal ini dapat

digambarkan seperti pada gambar di bawah ini:

-3.182 -1.198 1.198 3.182

Gambar 1

Uji Signifikansi Dua Pihak Koefisien Korelasi Berdasarkan perhitungan dan ditunjukkan pada gambar diatas maka dinyatakan bahwa t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ho, maa dapat dinyatakan hipotesisi nol yang menyatakan ada hubungan atau berpengaruh antara biaya perikalanan dan volume penjualan, dan hipotesis alternatif yang menyatakan tidak ada hubungan antara biaya periklanan dan volume penjualan ditolak. Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara biaya periklanan dan volume penjualan sebesar 0,569 adalah signifikan.

Persamaan Regresi

Dari hasil perhitungan, maka fungsi dari Y = 10,53 + 0,12(x) dimana hasil ini memberikan arti bahwa regresi volume penjualan (Y) atas biaya periklanan (X), dimana apabila biaya periklanan sebesar 0 maka penjualannya pun hanya sebesar 10,53. persamaan ini berfungsi untuk meramalkan, jika variabel biaya periklanan (X) berubah mka variabel volume penjualan (Y) pun akan ikut berubah.

Uji Hipotesis :

H0 : b=0, berarti X tidak berpengaruh terhadap Y

Ha : b

0, berarti X berpengaruh terhadap Y Terima H0 jika – t hitung

t 1/2αdb

Terima Ha jika – t hitung

t 1/2αdb Ho Diterima

(4)

Uji signifikasi dua pihak koefisien regresi (level signifikasi 5%)

db : (0,025 ;3) = 3,182

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung = 24, maka t hitung (24) > t tabel (3,182), maka dengan demikian H0 ditolak, dan Ha diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa periklanan memberikan pengaruh terhadap volume penjualan dengan tarif signifikan 5%.

24 -3.182 3.182 24

Gambar 2

Uji Signifikansi Dua Pihak Koefisien Regresi

Koefisien Determinasi

Setelah Mengetahui seberapa kuat hubungan pengaruh periklanan terhadap volume penjualan maka, dengan menggunakan koefisien determinasi akan diperoleh persentase kekuatan periklanan mempengaruhi volume penjualan. Adapun perhitungannya sebagai berikut :

KD = r²× 100% = 0,569²× 100% = 0,323 × 100% = 32,37

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa periklanan memiliki pengaruh sebesar 32,37 terhadap volume penjualan, dan sisanya yaitu sebesar 67,63 dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan data yang penulis peroleh dan dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Promosi periklanan sesuai dengan tujuannya yaitu mempengaruhi konsumen agar tertarik untuk membeli suatu barang atau produk yang ditawarkan, telah memberi pengaruh yang cukup signifikan

terhadap Tingkat Penjualan PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Cabang BTM. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh pada bentuk promosi periklanan media cetak, spanduk dan radio. Promosi periklanan ini cukup efektif dalam meningkatkan jumlah penjualan.

2. Salah satu faktor penentu dalam melaksanakan periklanan pada PT. Ramayana Lestari Sentosa,Tbk Cabang BTM ialah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan program periklanan kemudian strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan meletakkan kepuasan konsumen sebagai prioritas utama dalam mengarahkan kegiatan bisnis. 3. Hasil analisis regresi dan korelasi menunjukan bahwa antara biaya promosi periklanan dengan jumlah penjualan memiliki hubungan yang sedang. Pada perhitungan regresi yang diperoleh adalah

Y = 10,53+ 0,12(x) yang berarti setiap penambahan biaya promosi periklanan sebesar Rp 0,- menyebabkan perubahan pendapatan sebesar Rp 10,53 dan koefisien korelasi yang diperoleh adalah lebih dari setengah yaitu 0,569, yang berarti kedua variabel yaitu antara biaya promosi periklanan dengan hasil penjualan memiliki hubungan yang positif dan sedang.

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, Walker, Mullins, Larreche. 2002.

Marketing Management. Mc Graw Hill, New York

Buchari Alma. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi, CV. Alfabeta, Bandung

Djaslim Saladin. 1999. Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. PT. IPTEK Media, Bandung

---. 2004. Manajemen Pemasaran.

Linda Karya, Bandung

Freddy, Rangkuti. 2002. Marketing Plan :Teknik Membuat Rencana Pemasaran.

PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Ho Diterima

(5)

Irawan, Faried Wijaya, Sudjoni. 1997.

Pemasaran Prinsip dan Kasus. Edisi kedua BPFE, Yogyakarta

Jober, David. 2004. Principles and Practice of marketing. Second Edition. The Mc Grow Hill.Uk

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran.

Edisi ke-8, Salemba Empat, Jakarta ---. 2004. Manajemen Pemasaran.

Edisi Milenium Jilid 2. Prehalindo, Jakarta

Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2003.

Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. PT.Index, Jakarta

Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication:Konsep dan Terapan.

PT.Alfabeta, Bandung

Walker. Orville. 2003. Marketing Strategy. Mc Grow-Hill

Winardi. 2004. Pengantar Manajemen Penjualan (Sale Management). Citra Aditya Bakti, Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Selain sebagai penyedap masakan, kemangi imbo juga memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi dimanfaatkan dalam bidang farmasi, kosmetika dan pangan.. Tujuan

Melalui program Hibah PEKERTI diharapkan kesenjangan akses terhadap sarana penelitian yang lengkap baik dapat diatasi dengan memberikan kesempatan kepada peneliti yang

Hasil dari identifikasi menunjukan batubara pada Coal Zone Y memliki ciri- ciri yang sama dengan seam – seam batubara yang termasuk kedalam anggota M2

Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan diagnosa De Quervain Syndrome setelah dilakukan 6 kali terapi dengan menggunakan modalitas fisioterapi Ultra Sound dengan metode

Atas penolakan pihak bank memberikan keterangan mengenai dana yang disimpan oleh suami Pemohon di bank sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 40 ayat (1) dan ayat (2)

Kabupaten Lamandau merupakan sebuah Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat yang dibentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang

Begitu juga pada peralatan yang digunakan persis sama dengan peralatan pembuatan batako biasa, pada pemanfaatan limbah styrofoam diperlukan tambhan peralatan yaitu