• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pendapatan PDAM harus memenuhi prinsip pemulihan biaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Pendapatan PDAM harus memenuhi prinsip pemulihan biaya"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Pendampingan PDAM dalam rangka Penyusunan Tarif Full Cost Recovery (PC 4)

1

Menurut hasil evaluasi kinerja PDAM tahun 2011 terhadap 335 PDAM yang dilakukan BPPSPAM, terdapat hanya 68 PDAM (20,3%) yang sudah Full Cost Recovery. Dari 144 PDAM berstatus kinerja sehat terdapat 94 PDAM sehat yang dinyatakan belum Full Cost Recovery. Dengan begitu, masih banyak sekali PDAM yang belum Full Cost Recovery. PDAM yang belum Full Cost Recovery tidak hanya disebabkan oleh besaran dan struktur tarif, akan tetapi bisa diakibatkan oleh adanya ketidakefisienan dalam pengelolaan biaya, baik biaya investasi maupun biaya operasional. Selain itu bisa dimungkinkan belum optimalnya dalam pengelolaan pendapatan.

Permendagri Nomor 23 tahun 2006 pada pasal 5 menyebutkan bahwa tarif yang ditetapkan PDAM harus mempertimbangkan keseimbangan dengan tingkat mutu pelayanan yang diterima oleh pelanggan dengan memenuhi syarat- syarat :

1. Pendapatan PDAM harus memenuhi prinsip pemulihan biaya

2. Pemulihan biaya secara penuh (Full cost recovery) dicapai dari hasil perhitungan tarif rata- rata minimal sama dengan biaya dasar

3. Untuk pengembangan pelayanan air minum tarif rata- rata direncanakan harus menutup biaya dasar ditambah tingkat keuntungan yang wajar

4. Tingkat keuntungan yang wajar dicapai berdasarkan rasio laba terhadap aktiva produktif sebesar 10% (sepuluh perseratus)

Tarif rata- rata adalah total pendapatan tarif dibagi total volume air terjual.

Sedangkan yang dimaksud dengan biaya dasar adalah biaya usaha dibagi volume air terproduksi dikurangi volume kehilangan air standar.

Adapun pada dasar kebijakan penetapan tarif pada PDAM didasarkan pada prinsip: a. Keterjangkauan dan keadilan

b. Mutu pelayanan c. Pemulihan biaya

d. Effisiensi pemakaian air e. Transparasi dan akuntabilitas f. Perlindungan air baku

(2)

-2

Tarif untuk standar kebutuhan pokok air minum harus terjangkau oleh daya beli masyarakat pelanggan berpenghasilan sama dengan Upah Mininum Provinsi

Untuk tarif memenuhi prinsip keterjangkauan sebagaimana yang dimaksud adalah apabila pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum tidak melampaui 4% (empat perseratus) dari pendapatan masyarakat pelanggan. Sedangkan keadilan yang dimaksud adalah pengenaan tarif dicapai melalui penerapan tarif diferensiasi dengan subsidi silang antar kelompok pelanggan.

Hal yang sangat penting bagi PDAM untuk menghitung dan menetapkan tarif Full Cost Recovery demi keberlangsungan kegiatan usahanya. Proses perhitungan tarif harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.

BPPSPAM mendorong PDAM untuk menghitung dan menetapkan Full cost recovey melalui pendampingan PDAM dalam rangka penyusunan Tarif Full Cost Recovery.

1.

Maksud Dan Tujuan

Maksud kegiatan : Meningkatkan kinerja penyelenggara SPAM PDAM;

Tujuan kegiatan: Membantu BPPSPAM dalam mendampingi PDAM untuk menyusun tarif Full Cost Recovery

2.

Kegitan Yang Dilaksanakan

a. Lingkup Kegiatan

Kegiatan ini berupa pendampingan kepada PDAM dalam rangka penyusunan tarif Full Cost Recovery sehingga PDAM mampu menyusun tarif Full Cost Recovery dan alih pengetahuan kepada PDAM bagaimana cara berkomunikasi dan menyampaikan kepada stake holder.

b. Sasaran Dan Lokasi Kegitan

5 (lima)PDAM dapat menyusun perhitungan tarif Full Cost Recovery sesuai dengan Permendagri no 23 tahun 2006 sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja PDAM mencakup PDAM Kab Aceh Besar "Tirta Montala", PDAM Kab. Malinau, PDAM Kab Paser "Tirta Kandilo", PDAM Kab Sinjai, PDAM Kab Buru

c. Keluaran Dan Manfaat

Output : Laporan yang berisi perhitungan tarif Full Cost Recovery PDAM dan Laporan pendampingan kegiatan

Outcome: Peningkatan kinerja PDAM karena tarif rata- rata PDAM sudah full cost recovery

(3)

-3

3.

Umum

Berikut ini diuraikan perhitungan usulan tarif untuk masing-masing PDAM di 5 kabupaten yang menjadi wilayah studi dalam kegiatan ini. Perhitungan tersebut mengacu kepada hasil evaluasi atas permasalahan tarif eksisting dan usulan program sebagai langkah solusi sesuai yang telah diuraikan dalam dalam sebelumnya. Hasil audit kinerja BPKP atas laporan keuangan PDAM di 5 kabupaten tersebut menunjukan bahwa, salah satu permasalahan utama menyangkut kinerja keuangan adalah rendahnya kemampuan tarif dalam memenuhi kebutuhan biaya operasional secara menyeluruh yang berdampak kepada rendahnya kinerja rentabilitas PDAM. Tarif air merupakan salah satu faktor penunjang utama dalam menunjang kinerja rentabiltas PDAM, tidak terkecuali PDAM di 5 kabupaten tersebut yaitu PDAM Aceh Besar, PDAM Sinjai, PDAM Malinau, PDAM Natuna dan PDAM Paser, sehingga perimbangannya terhadap kebutuhan biaya operasional secara menyeluruh menjadi kajian utama dan program prioritas dalam memperbaiki kinerja rentabilitas dimasa yang akan datang. Untuk memperoleh perimbangan tersebut ,langkah pertama yang dilakukan sebelum usulan kenaikan tarif adalah mengkaji potensi peningkatan pendapatan dari kondisi eksisting disamping potensi penurunan biaya. Untuk mencapai sasaran tersebut disusun rencana kegiatan dan perhitungan tarif seperti diuraikan untuk masing-masing PDAM dibawah ini. Formulasi yang digunakan sebagai dasar perhitungan tarif Full Cost recovery (FCR) secara umum mengacu kepada permendagri No 23 tahun 2006. Dimana dalam formulasi tersebut tarif diklasifikasi menjadi tarif dasar, tarif rendah dan tarif penuh. Tarif dasar besarannya sama dengan biaya dasar, sementara tarif rendah besarannya lebih kecil dari biaya dasar sebagai akibat adanya subsidi, sedangkan tarif penuh besarannya diatas biaya dasar yaitu tarif dasar ditambah subsidi untuk tarif rendah dan ditambah lagi dengan keuntungan yang wajar.. Namun dalam implementasinya perhitungan usulan kenaikan tarif juga disesuaikan dengan besaran tarif eksisting, untuk menghindari terjadinya kenaikan tarif yang terlalu drastis dan meminimalisir kemungkinan penolakan dari sebagian besar masyarakat pelanggan.

Beberapa komponen utama yang digunakan dalam perhitungan tarif FCR sesuai formulasi adalah seluruh komponen perkiraan biaya usaha setelah dikalikan faktor inflasi dan rencana produksi air setelah dikurangi kehilangan air secara rill. Langkah prioritas yang dilakukan dalam perhitungan usulan tarif FCR adalah adanya peningkatkan efisiensi biaya dasar dan optimalisasi pendapatan air salah satunya melalui pemanfaatan kehilangan air menjadi penjulan air disamping pemanfaatan idle capacity. Berikut ini disajikan formulasi perhitungan tarif FCR sesuai permendagri no.23 tahun 2006 berdasarkan komponen biaya usaha yang diklasifikasikan berdasarkan sifat beban.

(4)

-4

Tabel 1 : Formulasi Tarif sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No 23 tahun 2006

No Uraian Satuan Periode Notasi Formula

1 BIAYA DASAR

a Biaya Sumber air Rp/Thn X BSA Jumlah komponen-komponen biaya sumber

b Biaya Pengolahan Air Rp/Thn X BPA Jumlah komponen-komponen biaya pengolahan air

c Biaya Transmisi dan Distribusi Rp/Thn X BTD Jumlah komponen-komponen biaya transmisi & distribusi

d Biaya Kemitraan Rp/Thn X BK Jumlah komponen-komponen biaya kemitraan

e Biaya Umum dan Administrasi Rp/Thn X BUA Jumlah komponen-komponen biaya umum & administrasi

f Biaya Keuangan Rp/Thn X BKEU Jumlah komponen-komponen biaya keuangan

g Total Biaya Usaha Rp/Thn X TBU TBU = BSA + BPA + BTD + BK + BUA + BKEU

h Dikalikan dengan faktor inflasi % /Thn X I (1+ I)

i Perkiraan TBU pada periode tarif Rp/Thn Y YTBU YTBU = TBU x (1+I) ^y-x

j Volume Air Terproduksi m3 /Thn X VAP Data historis

k Tingkat kehilangan air standar % /Thn X TKAS

l Volume kehilangan air standar m3 /Thn X VKAS VKAS = TKAS x VAP

m Biaya Dasar Rp/m3 Y BD BD = TBU / (VAP-VKAS)

2 TARIF DASAR

a Biaya Dasar Rp/m3 Y BD Data diambil dari hasil formula nomor 13 diatas

b Tarif Dasar Rp/m3 Y TD TD = BD

3 TARIF RENDAH

a Tarif dasar Rp/m3 Y TD Data diambil dari hasil formula nomor 15 diatas

b m3 /Thn X VTTR Data historis c Subsidi Rp/m3 Y Sb Sb=……% x TD d Total Subsidi Rp/Thn Y Tsb Tsb = Sb x VTTR e Rata-rata subsidi Rp/m3 Y Rsb Rsb = Tsb / VTTR f Tarif rendah Rp/m3 Y TR TR = TD - Rsb 4 TARIF PENUH Rp/m3

a Tarif dasar Rp/Thn Y TD Data diambil dari hasil formula nomor 15 diatas

b Aktiva lancar Rp/Thn X AL Jumlah komponen-komponen aktiva lancar

c Investasi Jangka Panjang Rp/Thn X IJP Jumlah komponen-komponen investasi jangka panjang

d aktiva Tetap (Nilai Buku) Rp/Thn X AT Jumlah komponen-komponen aktiva tetap + depresiasinya

e Aktiva produktif Rp/Thn X AP AP = AL + IJP + AT

f Tingkat keuntungan Rp/Thn Y TK TK = 10% x AP

g m3/Thn X VTTPK Data historis

h Rata-rata tingkat keuntungan Rp/m3 Y RTK RTK = TK / VTTPK

i Total Subsidi Rp/m3 Y Tsb Data diambil dari hasil formula nomor 19 diatas

j Rata-rata subsidi silang Rp/m3 Y RSbs RSbs = Tsb / VTTPK

k Tarif penuh Rp/m3 Y TP TP = TD + RTK + RSbs

5 TARIF KHUSUS

a Tarif penuh Rp/m3 Y TP Data diambil dari hasil formula nomor 32 diatas

b Tarif Khusus Rp/m3 Y TK TK = sesuai kesepakatan minimal sama dengan TP

Keterangan : 1

2

3 Tarif Khusus diberlakukan secara variatif sesuai kesepakatan antara PDAM dan pelanggan Kelompok Khusus

Tarif rendah merupakan tarif yang ditetapkan lebih rendah dari tarif dasar yang didalamnya mengandung unsur subsidi silang, besarnya subsidi ditetapkan sesuai kebijakan PDAM & PEMDA setempat dengan memperhatikan kemampuan pelanggan. Dengan demikian Tarif rendah dapat bervariasi antar wilayah pelayanan dan nilainya kurang dari 100% Tarif Dasar

TKAS = prosentase yang ditetapkan oleh mentri yang

l k i t h di bid b

Volume air terjual kepada kelompok pelanggan tarif rendah

Volume terjual kepada kelompok pelanggan tarif penuh & khusus

Subsidi dapat diberikan secara variatif kepada pelanggan berbagai tingkatan tarif rendah, pada lokasi yang berbeda-beda sepanjang digunakan untuk memenuhi Standar Kebutuhan Pokok Air Minum

3.1 PDAM Kabupaten Aceh Besar a. Rencana Kegiatan (Program)

Rencana kegiatan dan asumsi dasar perhitungan usulan tarif PDAM kabupaten Aceh Besar meliputi :

1. Penggantian meter air yang rusak sebanyak 1.151 unit. Penggantian diprioritaskan untuk pelanggan dengan konsumsi air dibawah 10 m3 per bulan, investasi yang di perlukan diperkirakan sebesar Rp 575,5 juta

2. Pengadaan capasitor bank, 3 unit sebesar Rp 240 juta 3. Pengadaan variabel speed drive, 2 unit Rp 200 juta

4. Perhitungan usulan penyesuaian tarif air sesuai kebutuhan biaya operasional secara menyeluruh

5. Investasi penggantian meter air yang rusak sebesar Rp 575,5 juta

6. Investasi pengadaan capasitor bank dan variabel speed drive sebesar Rp 440 juta 7. Sumber Dana investasi diusulkan berasal dari APBD.

(5)

-5

9. Kehilangan air sebesar 28,9% , setelah penggantian meter sebanyak 1.151 unit

diperkirakan turun menjadi 25,3%

10. Asumsi inflasi biaya pegawai sebesar 7% naik setiap tahun

11. Jumlah pelanggan tahun 2014 sebesar 16.860, diasumsikan tidak ada penambahan jumlah pelanggan.

12. Diperkirakan terjadi penambahan jumlah penjualan air yang berasal dari penurunan kehilangan air (NRW) dari penggantian meter air.

13. Melalui kegiatan investasi berupa penggantian meter air pelanggan `pada tahap pertama sebanyak 162 unit dari rencana penggantian sebanyak 3.000 unit sesuai uraian diatas , diharapkan dapat meningkatan pendapatan penjualan air dari penurunan kebocoran dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 2 : Perhitungan kebutuhan investasi dan perolehan benefit atas penggantian meter pelanggan PDAM Kabupaten Aceh Besar:

Jumlah pelanggan 16.860 Jumlah pelanggan konsumsi < 10 m3 5.755 34%

Rata2 konsumsi per Plg/bln 17 m3

faktor penyebab meter rusak program mendesak 20% penggantian meter 1.151

harga meter air per unit 500.000 kebutuhan investasi 575.500.000

penambahan produksi air 19.567 m3 /bln 234.804

m3/th

Tarif Eksisting - 2013

0 - 10 m3 1.300 11 - 20 m3 1.675

Potensi peningkatan pendapatan air 13.508.475 per bulan

162.101.700

per tahun

Biaya abonemen 5.000 per plg/bln

Pendapatan abonemen 5.755.000 per bln

69.060.000

per tahun

Sasaran Kegiatan Investasi dan pendampingan perhitungan tarif full cost recovery (FCR) untuk PDAM kabupaten Aceh Besar secara umum adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan volume penyediaan air untuk masyarakat khususnya masyarakat

pelanggan.

2. Peningkatan pemahaman staff PDAM mengenai perhitungan tarif FCR 3. Peningkatan pendapatan operasional PDAM.

4. Peningkatan efisiensi biaya operasional. PDAM 5. Pencapaian tarif FCR

Melalui pencapaian sasaran program optimalisasi penadapatan dan peningkatan efisiensi biaya tersebut diharapkan usulan besaran kenaikan tarif dapat diminimalisir semaksimal mungkin sesuai kondisi dan potensi yang dimiliki PDAM. Berikut ini digam-barkan mengenai estimasi jumlah produksi dan penjualan air kepada pelanggan setelah pelaksanaan program optimalisasi khususnya penggantian meter air pelanggan.

(6)

-6

b. Proyeksi jumlah produksi dan penjualan air

Kenaikan jumlah penjualan air kepada pelanggan sebagai dampak dari pelaksanaan program penggantian meter pelanggan sebanyak 1.151 unit sesuai perhitungan diatas, merupakan salah satu langkah optimalisasi yang dapat dilakukan oleh PDAM kabupaten Aceh Besar sebelum mengusulkan kenaikan besaran tarif air kepada stakeholder. Kenaikan volume penjualan air diperoleh dari penurunan kehilangan air sebagai akibat penggantian meter air yang rusak. Sesuai perhitungan diatas bahwa melalui program penggantian meter pelanggan diharapkan terjadinya penurunan kehilangan air sebanyak 234.804 m3 per tahun atau 3,60 % yaitu dari kehilangan eksisting sebesar 28,9% menjadi 25,3%. Berikut ini disajikan tabel mengenai proyeksi perkembangan volume produksi & penjualan air serta kehilangan air selama beberapa tahun ke depan. Tabel 3 : Proyeksi Produksi dan Penjualan Air (m3) PDAM Kabupaten Aceh Besar

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020 1 Produksi Air (l/dt) 200 207 207 207 207 207 207 207 207 207 207 2 Distribusi Air (l/dt) 188 193 192 192 192 192 192 192 192 192 192 3 Penjualan Air (l/dt) 134 151 149 149 157 157 157 157 157 157 157 4 Produksi Air (m3) 6.307 6.534,8 6.523,7 6.523,7 6.523,7 6.523,7 6.523,7 6.523,7 6.523,7 6.523,7 6.523,7 5 Distribusi Air (m3) 5.929 6.077,4 6.065,3 6.065,3 6.065,3 6.065,3 6.065,3 6.065,3 6.065,3 6.065,3 6.065,3 6 Penjualan Air (m3) 4.153 4.689,9 4.638,4 4.638,4 4.873,2 4.873,2 4.873,2 4.873,2 4.873,2 4.873,2 4.873,2 Total Air Terjual 4.153,0 4.689,9 4.638,4 4.638,4 4.873,2 4.873,2 4.873,2 4.873,2 4.873,2 4.873,2 4.873,2 7 Kehilangan Air (m3) 2.154,5 1.844,9 1.885,3 1.885,3 1.650,5 1.650,5 1.650,5 1.650,5 1.650,5 1.650,5 1.650,5 8 Kehilangan Air ( %) 34,2% 28,2% 28,9% 28,9% 25,3% 25,3% 25,3% 25,3% 25,3% 25,3% 25,3% 9 Konsumsi Air Rata2 / plg/bln (m3) RT A 13 16 17 17 18 18 18 18 18 18 18 10 Jumlah Pelanggan 15.057 15.968 16.860 16.860 16.860 16.860 16.860 16.860 16.860 16.860 16.860

P R O Y E K S I

c. Proyeksi Laba / Rugi Sebelum Kenaikan Tarif

Peningkatan volume penjualan air sesuai perhitungan diatas diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan air, namun kenaikan pendapatan tersebut belum mencapai sasaran yang diharapkan yaitu terciptanya tarif air FCR walaupun PDAM sudah memperoleh laba yang berasal dari pendapatan non air , sehingga usulan kenaikan besaran tarif masih perlu dilakukan.Kondisi laba Rugi sebelum usulan kenaikan tarif digambarkan dalam tabel proyeksi laba / Rugi berikut ini :

Tabel 4 : Proyeksi Laba / Rugi ( sebelum usulan kenaikan tarif ) PDAM Kab Aceh Besar

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020

1 PENDAPATAN

a Pendapatan Air 9.059 10.421 14.724 14.724 15.318 15.318 15.318 15.318 15.318 15.318 15.318

b Pendapatan Non Air 1.360 1.931 1.027 88 88 88 88 88 88 88 88

Total Pendapatan 10.419 12.352 15.751 14.812 15.406 15.406 15.406 15.406 15.406 15.406 15.406 2 Operating Cost

a Biaya Langsung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b Biaya Tidak Langsung 15.275 16.707 17.270 17.333 17.037 17.268 17.377 17.546 17.671 17.857 17.999 Total Biaya Operasional 15.275 16.707 17.270 17.333 17.037 17.268 17.377 17.546 17.671 17.857 17.999

3 Penyusutan unit produksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Penyusutan unit kantor 480 768 799 855 915 979 1.047 1.121 1.199 1.283 1.373

5 Bunga Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Laba Bersih sebelum Pajak (4.856) (5.123) (2.317) (3.376) (2.546) (2.841) (3.019) (3.261) (3.464) (3.735) (3.966)

7 Pajak Penghasilan 140 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Laba Bersih setelah Pajak (4.996) (5.123) (2.317) (3.376) (2.546) (2.841) (3.019) (3.261) (3.464) (3.735) (3.966) P R O Y E K S I

Dalam tabel diatas terlihat bahwa dampak pelaksanaan program optimalisasi adalah terjadinya penurunan kerugian PDAM dari sebelumnya sebesar Rp 3,3 milyar menjadi

(7)

-7

sebesar Rp 2,5 milyar di tahun 2014 Namun kerugian tersebut mengalami kenaikan lagi pada tahun berikutnya akibat tarif rata-rata tidak mampu mengimbangi kenaikan biaya akibat adanya faktor inflasi. Perbandingan tarif rata-rata dan harga pokok produksi mulai tahun 2013 sampai tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5 : Perbandingan tarif rata2 dan HPP ( sebelum usulan kenaikan tarif) PDAM Kab Aceh Besar

TAHUN 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018

TARIF AIR RATA-RATA (Rp/m3) 3.094 3.094 3.066 3.066 3.066 3.066 3.066 HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Rp/m3) 3.895 3.921 3.684 3.744 3.781 3.831 3.872 Selisih (Rp/m3) (802) (828) (617) (678) (714) (764) (806) Gambaran perkembangan tersebut dapat dilihat juga pada grafik berikut ini.

Grafik 1 Perkembangan Tarif rata2 dan HPP PDAM Kabupaten Aceh Besar ( sebelum usulan kenaikan tarif air)

d. Usulan Kenaikan Tarif Air

Usulan kenaikan tarif air di PDAM kabupaten Aceh Besar merupakan langkah yang tidak bisa dihindari demi menjaga kelancaran dan kontinuitas kegiatan operasional, disamping harapan terciptanya kemandirian PDAM dan mengurangi ketergantungan terhadap dana APBD dan bantuan Pemerintah dimasa yang akan datang. Usulan kenaikan tarif didasarkan kepada tarif air sebelumnya dan target pencapaian tarif yang FCR (Full Cost Recovery). Berdasarkan pertimbangan kedua aspek tersebut, maka usulan kenaikan tarif dilakukan secara bertahap mulai tahun 2014 sampai tahun 2018, sehingga pencapaian sasaran tarif FCR baru dapat diperoleh pada tahun 2016. Prosentase usulan kenaikan tarif beragam antara kelompok pelanggan satu dengan kelompok pelanggan yang lainnya, gambaran secara terperinci disajikan pada tabel berikut ini :

(8)

-8

Tabel 6 : Usulan Kenaikan Tarif Air PDAM Kabupaten Aceh Besar KL A S IF IKA S I P E L A N G G A N Rp /m3 Rp /m3 Rp /m3 Rp /m3 Rp /m3 Rp /m3 S O S IA L - T a ri f R e n d a h S o s i a l U m u m 0 - 10 M³ 1 .0 0 0 1 .1 0 0 1 .2 1 0 1 .3 3 1 1 .3 9 8 1 .4 6 7 11 - 20 M³ 1.000 1.100 1.210 1.331 1.398 1.467 21 - 30 M³ 1.300 1.430 1.573 1.730 1.817 1.908 > 30 M3 1.300 1.430 1.573 1.730 1.817 1.908 S o s i a l Kh u s u s 0 - 10 M³ 1.000 1.100 1.210 1.331 1.398 1.467 11 - 20 M³ 1.000 1.100 1.210 1.331 1.398 1.467 21 - 30 M³ 1.300 1.430 1.573 1.730 1.817 1.908 > 30 M3 1.300 1.430 1.573 1.730 1.817 1.908 R U M A H T A N G G A - T a ri f d a s a r R u m a h T a n g g a A 0 - 10 M³ 1 .3 0 0 1 .5 6 0 1 .7 1 6 1 .8 8 8 1 .9 8 2 2 .0 8 1 11 - 20 M³ 1.675 2.010 2.211 2.432 2.554 2.681 21 - 30 M³ 1.950 2.340 2.574 2.831 2.973 3.122 > 30 M3 2.650 3.180 3.498 3.848 4.040 4.242 R u m a h T a n g g a B 0 - 10 M³ 1.675 2.010 2.211 2.432 2.554 2.681 11 - 20 M³ 1.950 2.340 2.574 2.831 2.973 3.122 21 - 30 M³ 2.650 3.180 3.498 3.848 4.040 4.242 > 30 M3 3.300 3.960 4.356 4.792 5.031 5.283 R u m a h T a n g g a C 0 - 10 M³ 1.950 2.340 2.574 2.831 2.973 3.122 11 - 20 M³ 2.650 3.180 3.498 3.848 4.040 4.242 21 - 30 M³ 3.300 3.960 4.356 4.792 5.031 5.283 > 30 M3 3.950 4.740 5.214 5.735 6.022 6.323 In s ta n s i P e m e ri n ta h 0 - 10 M³ 1.950 2.438 2.681 2.949 3.097 3.252 11 - 20 M³ 2.650 3.313 3.644 4.008 4.209 4.419 21 - 30 M³ 3.300 4.125 4.538 4.991 5.241 5.503 > 30 M3 3.950 4.938 5.431 5.974 6.273 6.587 N IA G A - T a ri f P e n u h a . N i a g a Ke c i l 0 - 10 M³ 1 .9 5 0 2 .5 3 5 2 .7 8 9 3 .0 6 7 3 .2 2 1 3 .3 8 2 11 - 20 M³ 2.650 3.445 3.790 4.168 4.377 4.596 21 - 30 M³ 3.300 4.290 4.719 5.191 5.450 5.723 > 30 M3 3.950 5.135 5.649 6.213 6.524 6.850 c . N i a g a B e s a r 0 - 10 M³ 2.650 3.445 3.790 4.168 4.377 4.596 11 - 20 M³ 3.300 4.290 4.719 5.191 5.450 5.723 21 - 30 M³ 3.950 5.135 5.649 6.213 6.524 6.850 > 30 M3 5.300 6.890 7.579 8.337 8.754 9.191 IN D U S T R I a . In d u s tri Ke c i l 0 - 10 M³ 2.650 3.578 3.935 4.329 4.545 4.772 11 - 20 M³ 3.300 4.455 4.901 5.391 5.660 5.943 21 - 30 M³ 3.950 5.333 5.866 6.452 6.775 7.114 > 30 M3 5.300 7.155 7.871 8.658 9.090 9.545 c . In d u s tri B e s a r 0 - 10 M³ 3.300 4.455 4.901 5.391 5.660 5.943 11 - 20 M³ 3.950 5.333 5.866 6.452 6.775 7.114 21 - 30 M³ 5.300 7.155 7.871 8.658 9.090 9.545 > 30 M3 6.600 8.910 9.801 10.781 11.320 11.886 U S U L A N KE N A IKA N T A R IF 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8

e. Proyeksi Laba / Rugi Setelah Kenaikan Tarif

Pencapaian tarif FCR sesuai usulan kenaikan tarif pada tabel diatas, dapat dilihat pada tabel proyeksi Laba/Rugi dan tabel perbandingan tarif rata-rata dan Harga Pokok produksi (HPP), dimana dalam uraian tersebut dijelaskan bahwa tarif FCR sudah bisa tercapai pada tahun 2014.Pada tabel proyeksi laba / rugi dibawah ini terlihat bahwa peroleh laba sebesar Rp 813 juta diperoleh pada tahun 2015 sedangkan pada tahun sebelumnya PDAM kabupaten Aceh Besar masih mengalami kerugian.

Tabel 7 : Proyeksi Laba / Rugi ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Aceh Besar

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020

1 PENDAPATAN

a Pendapatan Air 9.059 10.421 14.724 14.724 17.860 19.236 20.751 21.584 22.459 22.440 26.110

b Pendapatan Non Air 1.360 1.931 1.027 88 88 88 88 88 88 88 88

Total Pendapatan 10.419 12.352 15.751 14.812 17.947 19.324 20.839 21.672 22.546 22.528 26.197 2 Operating Cost

a Biaya Langsung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b Biaya Tidak Langsung 15.275 16.707 17.270 17.333 17.037 17.268 17.377 17.546 17.671 17.857 19.263

Total Biaya Operasional 15.275 16.707 17.270 17.333 17.037 17.268 17.377 17.546 17.671 17.857 19.263

3 Penyusutan unit produksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Penyusutan unit kantor 480 768 799 855 915 979 1.047 1.121 1.199 1.283 1.373

5 Bunga Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Laba Bersih sebelum Pajak (4.856) (5.123) (2.317) (3.376) (4) 1.077 2.414 3.005 3.676 3.387 5.561

7 Pajak Penghasilan 140 0 0 0 0 264 598 748 920 847 1.415

8 Laba Bersih setelah Pajak (4.996) (5.123) (2.317) (3.376) (4) 813 1.816 2.256 2.757 2.540 4.147

(9)

-9

Perhitungan proyeksi kebutuhan biaya sebagai dasar perhitungan tarif FCR secara terperinci disajikan dalam tabel Proyeksi Komponen Beban usaha dibawah ini :

Tabel 8 :Proyeksi Komponen Beban Usaha ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Aceh Besar – x Rp 1.000

NO BEBAN USAHA

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Listrik / energi 1.660.008 1.255.540 1.305.761 1.305.761 1.357.992 1.357.992 2 Bahan Bakar 46.722 49.992 53.492 57.236 61.243 65.530 3 Bahan Kimia 395.313 411.125 427.570 444.673 462.460 480.958 4 Biaya Bahan Pembantu 75.332 80.605 86.248 92.285 98.745 105.657 5 Biaya Operasi lainnya 66.969 71.656 76.672 82.039 87.782 93.927 6 Biaya Pemeliharaan 1.384.357 1.396.279 1.396.279 1.396.279 1.396.279 1.396.279 7 Biaya Personil 6.322.174 6.322.174 6.322.174 6.322.174 6.322.174 6.322.174 8 Biaya Kantor 67.690 72.428 77.498 82.923 88.727 94.938 9 Biaya ATK 39.869 42.660 45.646 48.842 52.260 55.919 10 Biaya Promosi 316.368 338.514 362.210 387.564 414.694 443.722 11 Biaya Litbang 171.200 183.184 196.007 209.727 224.408 240.117 13 Biaya Penghapusan Piutang 333.180 333.180 333.180 333.180 333.180 333.180 14 Biaya pajak / retibusi 26.794 28.669 30.676 32.824 35.121 37.580 15 Biaya Adm & Umum lainnya 342.291 366.252 391.889 419.322 448.674 480.081 16 Biaya Non Operasional 855.008 914.859 978.899 1.047.422 1.120.741 1.199.193 17 Biaya Penyusutan & amortisasi 6.084.433 6.084.433 6.162.530 6.162.530 6.162.530 6.162.530

Jumlah Beban Usaha 18.187.707 17.951.551 18.246.731 18.424.780 18.667.010 18.869.777 PERHITUNGAN HPP

18 Produksi Air - NRW Riil ( x 1.000 m3) 4.638 4.873 4.873 4.873 4.873 4.873 19 Harga Pokok produksi (HPP) 3.921 3.684 3.744 3.781 3.831 3.872

P R O Y E K S I

Tabel 9 : Perbandingan tarif rata2 dan HPP ( setelah usulan kenaikan tarif) PDAM Kabupaten Aceh Besar

TAHUN 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018

TARIF AIR RATA-RATA (Rp/m3) 3.094 3.588 3.870 4.181 4.352 4.532

Kenaikan Rata2 0% 16% 8% 8% 4% 4%

HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Rp/ 3.921 3.684 3.744 3.781 3.831 3.872 Selisih (Rp/m3) (828) (96) 126 400 522 659 Gambaran perkembangan tersebut dapat dilihat juga pada grafik berikut ini.

Grafik 2. Perkembangan Tarif rata2 dan HPP ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Aceh Besar

(10)

-10

3.2 PDAM Kabupaten Sinjai

a. Rencana Kegiatan (Program)

Rencana kegiatan dan asumsi dasar perhitungan usulan tarif PDAM kabupaten Sinjai meliputi :

Tabel 10 Usulan program dalam rangka perhitungan usulan tarif PDAM Kabupaten Sinjai

.

No Usulan program optimalisasi dan efisiensi SPAM PDAM Kabupaten Sinjai Harga 1 Pembangunan pra sedimentasi di intake Sungai Tangka, untuk mengurangi pengaruh kekeruhan yang tinggi pada saat musim hujan. 324.000.000

2 Penggantian dan pemasangan pompa yang semula menggunakan pompa centrifugal menjadi submersible, sehingga apabila terjadi perbedaan tinggi muka air yang tinggi pada saat hujan ataupun kemarau tidak mempengaruhi kerja pompa.

720.000.000

3 Pengadaan meter induk 35.000.000

4 Pengadaan Jar test untuk mengetahui kebutuhan bahan kimia 15.000.000 5 Pengadaan capasitor bank untuk efisiensi pompa 80.000.000

6 Pemetaan Jaringan 250.000.000

7 Portable flow meter 90.000.000

8 Pengadaan meter Induk distribusi 175.000.000

9 Rehabilitasi IPA PALLA (2 unit) 300.000.000

10 Normalisasi Kelurahan LAPPA 605.000.000

11 Pengadaan penangkal water hammer

100.000.000

12 Penggantian meter Pelanggan 465 unit ( 20 x 2.324 konsumsi < 0 m3) 232.400.000

Total kebutuhan investasi 2.926.400.000

13 Pengembangan - Pembangunan IPA 20 l/dt 11.050.000.000

GRAND TOTAL INVESTASI 13.976.400.000

Melalui kegiatan investasi berupa penggantian meter air pelanggan sesuai uraian diatas, diharapkan dapat meningkatan pendapatan penjualan air dari penurunan kebocoran dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 11 :Perhitungan kebutuhan investasi dan perolehan benefit atas penggantian meter pelanggan PDAM Kabupaten Sinjai

Jumlah pelanggan 5.464

Jumlah pelanggan konsumsi < 10 m3 2.324

43%

Rata2 konsumsi per Plg/bln 17 m3

faktor penyebab meter rusak

program mendesak 20% penggantian meter 465

harga meter air per unit 500.000

kebutuhan investasi 232.400.000

penambahan produksi air 7.902 m3 /bln

94.819 m3/th

Tarif eksisting

Usulan tarif RT biasa 2014 2013

0 - 10 m3 3.500 2.500 11 - 20 m3 4.200 3.500

Potensi peningkatan pendapatan air 13.700.120 11.412.600 per bulan

164.401.440

136.951.200 per tahun

Biaya abonemen 5.000 5.000 per plg/bln

Pendapatan abonemen 2.324.000 2.324.000 per bln

27.888.000

27.888.000 per tahun

(11)

-11

Sasaran Kegiatan Investasi dan pendampingan perhitungan tarif full cost recovery (FCR) untuk PDAM kabupaten Sinjai secara umum adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan volume penyediaan air untuk masyarakat khususnya masyarakat pelanggan.

2. Peningkatan pemahaman staff PDAM mengenai perhitungan tarif FCR 3. Peningkatan pendapatan operasional PDAM.

4. Peningkatan efisiensi biaya operasional. PDAM 5. Pencapaian tarif FCR

Melalui pencapaian sasaran program optimalisasi penadapatan dan peningkatan efisiensi biaya tersebut diharapkan usulan besaran kenaikan tarif dapat diminimalisir semaksimal mungkin sesuai kondisi dan potensi yang dimiliki PDAM.

b. Proyeksi jumlah produksi dan penjualan air

Kenaikan jumlah penjualan air kepada pelanggan sebagai dampak dari pelaksanaan program penggantian meter pelanggan sebanyak 465 unit sesuai perhitungan diatas, merupakan salah satu langkah optimalisasi yang dapat dilakukan oleh PDAM Kabupaten Sinjai sebelum mengusulkan kenaikan besaran tarif air kepada stakeholder. Kenaikan volume penjualan air diperoleh dari penurunan kehilangan air sebagai akibat penggantian meter air yang rusak. Sesuai perhitungan diatas bahwa melalui program penggantian meter pelanggan diharapkan terjadinya penurunan kehilangan air sebanyak 94.819 m3 per tahun atau 5,57 % yaitu dari kehilangan eksisting sebesar 25,31.% menjadi 19,74%. Berikut ini disajikan tabel mengenai proyeksi perkembangan volume produksi dan penjualan air serta kehilangan air selama beberapa tahun ke depan.

Tabel 12:Proyeksi Produksi dan Penjualan Air (m3) PDAM Kabupaten Sinjai

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020 1 Produksi Air (l/dt) 56 56 54 54 54 70 80 80 80 80 80 2 Distribusi Air (l/dt) 53 54 52 52 52 68 68 68 68 68 68 3 Penjualan Air (l/dt) 42 42 41 41 41 57 65 65 65 65 65 4 Produksi Air (m3) 1.750 1.780,2 1.701,9 1.701,9 1.701,9 2.206,4 2.521,8 2.521,8 2.521,8 2.521,8 2.521,8 5 Distribusi Air (m3) 1.685 1.715,0 1.640,7 1.640,7 1.640,7 2.145,3 2.145,3 2.145,3 2.145,3 2.145,3 2.145,3 6 Penjualan Air (m3) 1.296 1.321,0 1.271,0 1.271,0 1.271,0 1.770,8 2.023,9 2.023,9 2.023,9 2.023,9 2.023,9 Total Air Terjual 1.296,1 1.321,0 1.271,0 1.271,0 1.271,0 1.770,8 2.023,9 2.023,9 2.023,9 2.023,9 2.023,9 7 Kehilangan Air (m3) 454,3 459,2 430,8 430,8 430,8 435,6 497,9 497,9 497,9 497,9 497,9 8 Kehilangan Air ( %) 26,0% 25,8% 25,3% 25,3% 25,3% 19,7% 19,7% 19,7% 19,7% 19,7% 19,7% 9 Konsumsi Air Rata2 18 18 17 17 17 21 24 24 24 24 24 10 Jumlah Pelanggan 5.349 5.424 5.522 5.522 5.522 6.272 6.272 6.272 6.272 6.272 6.272

P R O Y E K S I

c. Proyeksi Laba / Rugi Sebelum Kenaikan tarif

Peningkatan volume penjualan air sesuai perhitungan diatas diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan air, namun kenaikan pendapatan tersebut belum mencapai sasaran yang diharapkan yaitu terciptanya tarif air FCR walaupun PDAM sudah memperoleh laba yang berasal dari pendapatan non air , sehingga usulan kenaikan

(12)

-12

besaran tarif masih perlu dilakukan.Kondisi laba Rugi sebelum usulan kenaikan tarif digambarkan dalam tabel proyeksi laba / Rugi berikut ini :

Tabel 13 : Proyeksi Laba / Rugi ( sebelum usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Sinjai

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020

1 PENDAPATAN

a Pendapatan Air 1.980 4.662 4.753 4.753 6.038 7.348 8.453 8.453 8.453 8.453 8.453

b Pendapatan Sambungan Baru 317 291 283 0 0 1.204 1.288 0 0 0 0

Total Pendapatan 2.297 4.953 5.036 4.753 6.038 8.552 9.741 8.453 8.453 8.453 8.453 2 Operating Cost

a Biaya Langsung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b Biaya Tidak Langsung 3.781 4.585 5.117 5.126 5.331 6.661 7.122 7.266 7.418 7.578 7.747

Total Biaya Operasional 3.781 4.585 5.117 5.126 5.331 6.661 7.122 7.266 7.418 7.578 7.747

3 Penyusutan unit produksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Penyusutan unit kantor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Bunga Pinjaman 71 484 348 348 348 348 348 348 348 348 348

6 Laba Bersih sebelum Pajak (1.484) (115) (429) (721) 359 1.542 2.271 839 687 527 358

7 Pajak Penghasilan 0 0 0 0 61 311 479 168 138 106 72

8 Laba Bersih setelah Pajak (1.484) (115) (429) (721) 299 1.231 1.792 671 549 421 286

P R O Y E K S I

Perbandingan tarif rata-rata dan harga pokok produksi mulai tahun 2013 sampai tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 14 : Perbandingan tarif rata2 dan HPP ( sebelum usulan kenaikan tarif) PDAM Kabupaten Sinjai

TAHUN 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 TARIF AIR RATA-RATA (Rp/m3) 3.740 3.740 4.751 4.149 4.177 4.177 4.177 HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Rp/m3) 4.300 4.307 4.468 3.958 3.691 3.762 3.837 Selisih (Rp/m3) (560) (567) 283 191 486 415 339

Gambaran tersebut dapat dilihat juga pada grafik berikut ini :

Grafik 3. Perkembangan Tarif rata2 dan HPP

(13)

-13

d. Usulan Kenaikan Tarif Air

Usulan kenaikan tarif air di PDAM kabupaten Sinjai merupakan langkah yang tidak bisa dihindari demi menjaga kelancaran dan kontinuitas kegiatan operasional, disamping harapan terciptanya kemandirian PDAM dan mengurangi ketergantungan terhadap dana APBD dan bantuan Pemerintah dimasa yang akan datang. Usulan kenaikan tarif didasarkan kepada tarif air sebelumnya dan target pencapaian tarif yang FCR (Full Cost Recovery). Berdasarkan pertimbangan kedua aspek tersebut, maka usulan kenaikan tarif dilakukan di tahun 2015, sehingga pencapaian sasaran tarif FCR baru dapat diperoleh pada tahun tersebut. Gambaran secara terperinci disajikan pada tabel berikut:

Tabel 15 : Usulan Kenaikan Tarif Air PDAM Kabupaten Sinjai

KLA S IFIKA S I P E LA N GGA N

Rp/m3 Kenaikan Rp/m3 Kenaikan Rp/m3 Kenaikan Rp/m3 KE LOM P OK I- T a rif R e nd a h H id ra n U m um 0 - 10 M³ 1.500 0% 1.500 5% 1.575 0% 1.575 11 - 20 M³ 1.750 0% 1.750 5% 1.838 0% 1.838 21 - 30 M³ 2.000 0% 2.000 5% 2.100 0% 2.100 > 30 M3 2.250 0% 2.250 5% 2.363 0% 2.363 M CK / W C U m um 0 - 10 M³ 1.500 0% 1.500 5% 1.575 0% 1.575 11 - 20 M³ 1.750 0% 1.750 5% 1.838 0% 1.838 21 - 30 M³ 2.000 0% 2.000 5% 2.100 0% 2.100 > 30 M3 2.250 0% 2.250 5% 2.363 0% 2.363 T e m p a t Ib a d a h 0 - 10 M³ 1.500 0% 1.500 5% 1.575 0% 1.575 11 - 20 M³ 1.750 0% 1.750 5% 1.838 0% 1.838 21 - 30 M³ 2.000 0% 2.000 5% 2.100 0% 2.100 > 30 M3 2.250 0% 2.250 5% 2.363 0% 2.363 P a nti A s uha n 0 - 10 M³ 1.500 0% 1.500 5% 1.575 0% 1.575 11 - 20 M³ 1.750 0% 1.750 5% 1.838 0% 1.838 21 - 30 M³ 2.000 0% 2.000 5% 2.100 0% 2.100 > 30 M3 2.250 0% 2.250 5% 2.363 0% 2.363 KE LOM P OK II - T a rif d a s a r T e m p a t T ing g a l B ia s a 0 - 10 M³ 2.500 0% 2.500 15% 2.875 0% 2.875 11 - 20 M³ 3.000 0% 3.000 15% 3.450 0% 3.450 21 - 30 M³ 3.500 0% 3.500 15% 4.025 0% 4.025 > 30 M3 4.000 0% 4.000 15% 4.600 0% 4.600 R um a h M e wa h 0 - 10 M³ 3.000 0% 3.000 15% 3.450 0% 3.450 11 - 20 M³ 3.500 0% 3.500 15% 4.025 0% 4.025 21 - 30 M³ 4.000 0% 4.000 15% 4.600 0% 4.600 > 30 M3 4.500 0% 4.500 15% 5.175 0% 5.175 Ins ta ns i P e m e rinta h 0 - 10 M³ 3.000 0% 3.000 15% 3.450 0% 3.450 11 - 20 M³ 3.500 0% 3.500 15% 4.025 0% 4.025 21 - 30 M³ 4.000 0% 4.000 15% 4.600 0% 4.600 > 30 M3 4.500 0% 4.500 15% 5.175 0% 5.175 KE LOM P OK III- T a rif P e nuh

a . N ia g a Ke c il 0 - 10 M³ 3.500 0% 3.500 25% 4.375 0% 4.375 11 - 20 M³ 4.000 0% 4.000 25% 5.000 0% 5.000 21 - 30 M³ 4.500 0% 4.500 25% 5.625 0% 5.625 > 30 M3 5.000 0% 5.000 25% 6.250 0% 6.250 b . N ia g a B e s a r 0 - 10 M³ 4.000 0% 4.000 25% 5.000 0% 5.000 11 - 20 M³ 4.500 0% 4.500 25% 5.625 0% 5.625 21 - 30 M³ 5.000 0% 5.000 25% 6.250 0% 6.250 > 30 M3 5.500 0% 5.500 25% 6.875 0% 6.875 c . Ind us tri Ke c il 0 - 10 M³ 3.750 0% 3.750 25% 4.688 0% 4.688 11 - 20 M³ 4.250 0% 4.250 25% 5.313 0% 5.313 21 - 30 M³ 4.750 0% 4.750 25% 5.938 0% 5.938 > 30 M3 5.250 0% 5.250 25% 6.563 0% 6.563 d . Ind us tri B e s a r 0 - 10 M³ 4.500 0% 4.500 25% 5.625 0% 5.625 11 - 20 M³ 5.000 0% 5.000 25% 6.250 0% 6.250 21 - 30 M³ 5.500 0% 5.500 25% 6.875 0% 6.875 > 30 M3 6.000 0% 6.000 25% 7.500 0% 7.500 2013 2014 2015 2016 U S U LA N KE N A IKA N T A R IF

(14)

-14

e. Proyeksi Laba / Rugi Setelah Kenaikan tarif

Pencapaian tarif FCR sesuai usulan kenaikan tarif pada tabel diatas, dapat dilihat pada tabel proyeksi Laba/Rugi dan tabel perbandingan tarif rata-rata dan Harga Pokok produksi (HPP), dimana dalam uraian tersebut dijelaskan bahwa tarif FCR sudah bisa tercapai pada tahun 2014.Pada tabel proyeksi laba / rugi dibawah ini terlihat bahwa peroleh laba sebesar Rp 299 juta diperoleh pada tahun 2014 sedangkan pada tahun sebelumnya PDAM kabupaten Sinjai masih mengalami kerugian.

Tabel 16 : Proyeksi Laba / Rugi (setelah usulan kenaikan tarif) PDAM Kabupaten Sinjai

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020

1 PENDAPATAN

a Pendapatan Air 1.980 4.662 4.753 4.753 6.038 7.348 8.453 8.453 8.453 8.453 8.453

b Pendapatan Sambungan Baru 317 291 283 0 0 1.204 1.288 0 0 0 0

Total Pendapatan 2.297 4.953 5.036 4.753 6.038 8.552 9.741 8.453 8.453 8.453 8.453 2 Operating Cost

a Biaya Langsung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b Biaya Tidak Langsung 3.781 4.585 5.117 5.126 5.331 6.661 7.122 7.266 7.418 7.578 7.747 Total Biaya Operasional 3.781 4.585 5.117 5.126 5.331 6.661 7.122 7.266 7.418 7.578 7.747

3 Penyusutan unit produksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Penyusutan unit kantor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Bunga Pinjaman 71 484 348 348 348 348 348 348 348 348 348

6 Laba Bersih sebelum Pajak (1.484) (115) (429) (721) 359 1.542 2.271 839 687 527 358

7 Pajak Penghasilan 0 0 0 0 61 311 479 168 138 106 72

8 Laba Bersih setelah Pajak (1.484) (115) (429) (721) 299 1.231 1.792 671 549 421 286 P R O Y E K S I

Perhitungan proyeksi kebutuhan biaya sebagai dasar perhitungan tarif FCR secara terperinci disajikan dalam tabel Proyeksi Komponen Beban usaha dibawah ini :

Tabel 17 : Proyeksi Komponen Beban Usaha ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Sinjai – x Rp 1.000 NO BEBAN USAHA 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Listrik / energi 1.262.643 971.076 1.309.345 1.556.346 1.618.600 1.683.344 2 Bahan Bakar 18.600 19.902 27.609 33.764 36.127 38.656 3 Bahan Kimia 308.125 226.848 305.869 363.570 378.113 393.237 4 Biaya Operasi lainnya 419.061 448.395 622.032 760.703 813.952 870.929 5 Biaya Pemeliharaan 378.979 916.249 916.249 916.249 916.249 916.249

6 Biaya Personil 2.047.810 2.047.810 2.047.810 2.047.810 2.047.810 2.047.810

7 Biaya Kantor 73.763 78.926 84.451 90.363 96.688 103.456 8 Biaya Keuangan 348.366 348.366 348.366 348.366 348.366 348.366 9 Biaya pajak / retibusi 15.784 16.889 18.071 19.336 20.690 22.138 10 Biaya Adm & Umum lainnya 48.602 52.004 55.644 59.539 63.707 68.166 11 Biaya Penyusutan & amortisasi 552.486 552.486 1.274.088 1.274.088 1.274.088 1.274.088 Jumlah Beban Usaha 5.474.220 5.678.951 7.009.534 7.470.133 7.614.389 7.766.439 PERHITUNGAN HPP

12 Produksi Air - NRW Riil ( x 1.000 m3) 1.271 1.271 1.771 2.024 2.024 2.024 13 Harga Pokok produksi (HPP) 4.307 4.468 3.958 3.691 3.762 3.837

P R O Y E K S I

Tabel 18 Perbandingan tarif rata2 dan HPP ( setelah usulan kenaikan tarif) PDAM Kabupaten Sinjai

TAHUN 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018

TARIF AIR RATA-RATA (Rp/m3) 3.740 4.751 4.149 4.177 4.177 4.177

HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Rp/m3) 4.307 4.468 3.958 3.691 3.762 3.837

(15)

-15

Gambaran perkembangan tersebut dapat dilihat juga pada grafik berikut ini.

Grafik 4 Perkembangan Tarif rata2 dan HPP ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Sinjai

3.3 PDAM Kabupaten Malinau a. Rencana Kegiatan (Program)

Rencana kegiatan dan asumsi dasar perhitungan usulan tarif PDAM kabupaten Malinau meliputi:

Tabel 19 Rencana kegiatan dan asumsi dasar perhitungan usulan tarif PDAM Kabupaten Malinau

(16)

-16

Melalui kegiatan investasi berupa penggantian meter air pelanggan `pada tahap pertama sebanyak 162 unit dari rencana penggantian sebanyak 3.000 unit sesuai uraian diatas , diharapkan dapat meningkatan pendapatan penjualan air dari penurunan kebocoran dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 20 : Perhitungan kebutuhan investasi dan perolehan benefit atas penggantian meter pelanggan PDAM Kabupaten Malinau

Jumlah pelanggan 4.835 Jumlah pelanggan konsumsi < 10 m3 541

11%

Rata2 konsumsi per Plg/bln 26 m3

faktor penyebab meter rusak

program mendesak 30% penggantian meter 162 harga meter air per unit 500.000 kebutuhan investasi 81.150.000

penambahan produksi air 4.220 m3 /bln

50.638

m3/th

Tarif eksisting

Usulan tarif RT biasa 2014 2013

0 - 10 m3 1.700 1.700 11 - 20 m3 2.550 2.550 Potensi peningkatan pendapatan air 6.638.840 6.638.840

79.666.080 79.666.080 Biaya abonemen 5.000 5.000 Pendapatan abonemen 811.500 811.500 9.738.000 9.738.000 Total potensi peningkatan pendapatan per tahun Rp 89.404.080 89.404.080

Sasaran Kegiatan Investasi dan pendampingan perhitungan tarif full cost recovery (FCR) untuk PDAM kabupaten Malinau secara umum adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan volume penyediaan air untuk masyarakat khususnya masyarakat pelanggan.

2. Peningkatan pemahaman staff PDAM mengenai perhitungan tarif FCR 3. Peningkatan pendapatan operasional PDAM.

4. Peningkatan efisiensi biaya operasional. PDAM 5. Pencapaian tarif FCR

Berikut ini digambarkan mengenai estimasi jumlah produksi dan penjualan air kepada pelanggan setelah pelaksanaan program optimalisasi khususnya penggantian meter air pelanggan.

b. Proyeksi jumlah produksi dan penjualan air

Kenaikan jumlah penjualan air kepada pelanggan sebagai dampak dari pelaksanaan program penggantian meter pelanggan sebanyak 162 unit sesuai perhitungan diatas, merupakan salah satu langkah optimalisasi yang dapat dilakukan oleh PDAM

(17)

-17

kabupaten Malinau sebelum mengusulkan kenaikan besaran tarif air kepada stakeholder. Kenaikan volume penjualan air diperoleh dari penurunan kehilangan air sebagai akibat penggantian meter air yang rusak. Sesuai perhitungan diatas bahwa melalui program penggantian meter pelanggan diharapkan terjadinya penurunan kehilangan air sebanyak 50.638 m3 per tahun atau 2,4 % yaitu dari kehilangan eksisting sebesar 23,65% menjadi 21,5 %. Berikut ini disajikan tabel mengenai proyeksi perkembangan volume produksi dan penjualan air serta kehilangan air selama beberapa tahun ke depan.

Tabel 21 : Proyeksi Produksi dan Penjualan Air (m3) PDAM Kabupaten Malinau No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020 1 Produksi Air (l/dt) 64 65 67 67 67 67 77 79 82 85 88 2 Distribusi Air (l/dt) 55 63 64 64 64 64 73 75 78 81 84 3 Penjualan Air (l/dt) 43 44 51 51 53 53 60 62 65 67 69 4 Produksi Air (m3) 2.022 2.044 2.104 2.104 2.104 2.104 2.416 2.501 2.589 2.681 2.775 5 Distribusi Air (m3) 1.734 1.975 2.017 2.017 2.017 2.017 2.295 2.376 2.460 2.547 2.636 6 Penjualan Air (m3) 1.359 1.395 1.606 1.606 1.657 1.657 1.903 1.970 2.039 2.111 2.186 Total Air Terjual 1.359,0 1.394,6 1.606,0 1.606,0 1.656,6 1.656,6 1.902,7 1.969,8 2.039,3 2.111,1 2.185,6 7 Kehilangan Air (m3) 662,8 649,0 497,6 497,6 446,9 446,9 513,3 531,4 550,2 569,6 589,7 8 Kehilangan Air ( %) 32,78% 31,76% 23,65% 23,65% 21,25% 21,25% 21,25% 21,25% 21,25% 21,25% 21,25% 9 Konsumsi Air Rata2 RT /bln (m3) 27 27 26 26 27 27 30 30 30 30 30 10 Jumlah Pelanggan 4.030 4.146 4.835 4.835 4.835 4.835 5.113 5.293 5.479 5.673 5.873

P R O Y E K S I

c. Proyeksi Laba / Rugi Sebelum Kenaikan tarif

Peningkatan volume penjualan air sesuai perhitungan diatas diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan air, namun kenaikan pendapatan tersebut belum mencapai sasaran yang diharapkan yaitu terciptanya tarif air FCR, sehingga usulan kenaikan besaran tarif masih perlu dilakukan.Kondisi laba Rugi sebelum usulan kenaikan tarif digambarkan dalam tabel proyeksi laba / Rugi berikut ini :

Tabel 22 : Proyeksi Laba / Rugi ( sebelum usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Malinau

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020

1 PENDAPATAN

a Pendapatan Air 4.299 4.279 4.707 4.608 4.808 4.810 5.680 5.882 6.092 7.062 7.314

b Pendapatan Sambungan Baru 764 249 274 0 0 0 0 473 523 580 642

Total Pendapatan 5.064 4.528 4.981 4.608 4.808 4.810 5.680 6.355 6.616 7.641 7.956 2 Operating Cost

Jumlah Beban Usaha 4.228 6.584 5.807 5.856 6.207 6.636 7.295 7.805 8.351 8.938 9.567 Total Biaya Operasional 4.228 6.584 5.807 5.856 6.207 6.636 7.295 7.805 8.351 8.938 9.567

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Penyusutan 1.171 1.258 1.464 1.464 1.464 1.850 1.850 1.850 1.850 1.850 1.850

4 Bunga Pinjaman 0 0 0 0 0 335 298 260 223 186 149

5 Laba Bersih sebelum Pajak 836 (3.314) (2.290) (2.712) (2.863) (4.011) (3.764) (3.561) (3.809) (3.333) (3.610)

6 Pajak Penghasilan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Laba Bersih setelah Pajak 836 (3.314) (2.290) (2.712) (2.863) (4.011) (3.764) (3.561) (3.809) (3.333) (3.610) P R O Y E K S I

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dampak pelaksanaan program optimalisasi adalah terjadinya kenaikan pendapatan air dari sebelumnya sebesar Rp 4,6 milyar

(18)

-18

menjadi Rp 4,8. milyar di tahun 2014 Namun kenaikan tersebut tidak mampu mengimbangi kenaikan biaya sebagai faktor inflasi. Perbandingan tarif rata-rata dan harga pokok produksi mulai tahun 2013 sampai tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 23 : Perbandingan tarif rata2 dan HPP ( sebelum usulan kenaikan tarif) PDAM Kabupaten Malinau

TAHUN 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018

TARIF AIR RATA-RATA (Rp/m3) 2.849 2.853 2.886 2.886 2.967 2.967 2.967

HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Rp/m3) 4.528 4.558 4.630 5.325 4.963 5.034 5.112

Selisih (Rp/m3) (1.678) (1.705) (1.745) (2.439) (1.996) (2.066) (2.145)

Gambaran tersebut dapat dilihat juga pada grafik berikut ini :

Grafik 5 Perkembangan Tarif rata2 dan HPP

( sebelum usulan kenaikan tarif air ) PDAM Kabupaten Malinau

d. Usulan Kenaikan Tarif Air

Usulan kenaikan tarif air di PDAM kabupaten Malinau merupakan langkah yang tidak bisa dihindari demi menjaga kelancaran dan kontinuitas kegiatan operasional, disamping harapan terciptanya kemandirian PDAM dan mengurangi ketergantungan terhadap dana APBD dan bantuan Pemerintah dimasa yang akan datang. Usulan kenaikan tarif didasarkan kepada tarif air sebelumnya dan target pencapaian tarif yang FCR (Full Cost Recovery). Berdasarkan pertimbangan kedua aspek tersebut, maka usulan kenaikan tarif dilakukan secara bertahap mulai tahun 2014 sampai tahun 2018, sehingga pencapaian sasaran tarif FCR baru dapat diperoleh pada tahun 2016. Prosentase usulan kenaikan tarif beragam antara kelompok pelanggan satu dengan kelompok pelanggan yang lainnya, gambaran secara terperinci disajikan pada tabel berikut ini :

(19)

-19

Tabel 24 : Usulan Kenaikan Tarif Air PDAM Kabupaten Malinau KLA S IFIKA S I P E LA N GGA N

Rp/m3 Rp/m3 Rp/m3 Rp/m3 Rp/m3 Rp/m3 KE LOM P OK I- T a rif R e nd a h S o s ia l U m um 0 - 10 M³ 1.360 1.496 1.646 1.810 1.810 1.810 > 10 M3 1.360 1.496 1.646 1.810 1.810 1.810 S o s ia l Khus us 0 - 10 M³ 1.360 1.496 1.646 1.810 1.810 1.810 11 - 20 M³ 1.700 1.870 2.057 2.263 2.263 2.263 > 21 M3 2.550 2.805 3.086 3.394 3.394 3.394 KE LOM P OK II - T a rif d a s a r N o n N ia g a 0 - 10 M³ 1.700 2.040 2.346 2.815 2.956 3.104 11 - 20 M³ 2.550 3.060 3.519 4.223 4.434 4.656 > 21 M3 3.400 4.080 4.692 5.630 5.912 6.208

KE LOM P OK III- T a rif P e nuh a . N ia g a Ke c il 0 - 10 M³ 3.400 4.250 5.100 6.120 6.426 6.747 11 - 20 M³ 5.100 6.375 7.650 9.180 9.639 10.121 > 21 M3 8.500 10.625 12.750 15.300 16.065 16.868 b . N ia g a B e s a r 0 - 10 M³ 6.800 8.500 10.200 12.240 12.852 13.495 11 - 20 M³ 8.500 10.625 12.750 15.300 16.065 16.868 > 21 M3 11.900 14.875 17.850 21.420 22.491 23.616 c . Ind us tri Ke c il 0 - 10 M³ 5.100 6.630 7.956 9.547 10.025 10.526 11 - 20 M³ 6.800 8.840 10.608 12.730 13.366 14.034 > 21 M3 10.200 13.260 15.912 19.094 20.049 21.052 d . Ind us tri B e s a r 0 - 10 M³ 6.800 8.840 10.608 12.730 13.366 14.034 11 - 20 M³ 10.200 13.260 15.912 19.094 20.049 21.052 > 21 M3 13.600 17.680 21.216 25.459 26.732 28.069 U S U L A N T A R I F 2013 2014 2015 2016 2017 2018

e. Proyeksi Laba / Rugi Setelah Kenaikan tarif

Pencapaian tarif FCR sesuai usulan kenaikan tarif pada tabel diatas, dapat dilihat pada tabel proyeksi Laba/Rugi dan tabel perbandingan tarif rata-rata dan Harga Pokok produksi (HPP), dimana dalam uraian tersebut dijelaskan bahwa tarif FCR baru tercapai pada tahun 2016.Pada tabel proyeksi laba / rugi dibawah ini terlihat bahwa peroleh laba sebesar Rp 116 juta diperoleh pada tahun 2016 sedangkan pada tahun sebelumnya PDAM kabupaten Malinau masih mengalami kerugian.

Tabel 25 : Proyeksi Laba / Rugi ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Malinau

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020

1 PENDAPATAN

a Pendapatan Air 4.299 4.279 4.707 4.608 5.828 6.773 9.590 10.424 11.332 13.137 13.603

b Pendapatan Sambungan Baru 764 249 274 0 0 0 0 473 523 580 642

Total Pendapatan 5.064 4.528 4.981 4.608 5.828 6.773 9.590 10.897 11.855 13.717 14.245

2 Operating Cost

Jumlah Beban Usaha 4.228 6.584 5.807 5.856 6.207 6.636 7.295 7.805 8.351 8.938 9.567

Total Biaya Operasional 4.228 6.584 5.807 5.856 6.207 6.636 7.295 7.805 8.351 8.938 9.567

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Penyusutan 1.171 1.258 1.464 1.464 1.464 1.850 1.850 1.850 1.850 1.850 1.850

4 Bunga Pinjaman 0 0 0 0 0 335 298 260 223 186 149

5 Laba Bersih sebelum Pajak 836 (3.314) (2.290) (2.712) (1.843) (2.048) 146 981 1.430 2.742 2.679

6 Pajak Penghasilan 0 0 0 0 0 0 31 214 319 634 624

7 Laba Bersih setelah Pajak 836 (3.314) (2.290) (2.712) (1.843) (2.048) 116 767 1.111 2.109 2.056

P R O Y E K S I

Perhitungan proyeksi kebutuhan biaya sebagai dasar perhitungan tarif FCR secara terperinci disajikan dalam tabel Proyeksi Komponen Beban usaha dibawah ini :

(20)

-20

Tabel 26 : Proyeksi Komponen Beban Usaha ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Malinau – x Rp 1.000 NO BEBAN USAHA 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Listrik / energi 898.227 934.157 971.523 1.160.510 1.249.479 1.345.269 2 Bahan Bakar 80.642 86.287 92.327 113.468 125.691 139.231 3 Bahan Kimia 571.959 594.837 618.631 738.971 795.624 856.619 4 Biaya Operasi lainnya 2.664 2.850 3.050 3.748 4.152 4.599 5 Biaya Pemeliharaan 206.587 206.587 261.159 261.159 261.159 261.159 6 Biaya Personil 3.356.470 3.591.423 3.842.823 4.111.820 4.399.648 4.707.623 7 Biaya Kantor 56.476 60.430 64.660 69.186 74.029 79.211 8 Biaya Keuangan - - 334.815 297.613 260.411 223.210 9 Biaya Adm & Umum lainnya 682.704 730.493 781.628 836.342 894.886 957.528 10 Biaya Penyusutan & amortisasi 1.463.763 1.463.763 1.850.432 1.850.432 1.850.432 1.850.432

Jumlah Beban Usaha 7.319.493 7.670.827 8.821.047 9.443.250 9.915.511 10.424.881

PERHITUNGAN HPP

11 Produksi Air - NRW Riil ( x 1.000 m3) 1.606 1.657 1.657 1.903 1.970 2.039 12 Harga Pokok produksi (HPP) 4.558 4.630 5.325 4.963 5.034 5.112

P R O Y E K S I

Tabel 27 : Perbandingan tarif rata2 dan HPP ( setelah usulan kenaikan tarif) PDAM Kabupaten Malinau

TAHUN 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018

TARIF AIR RATA-RATA (Rp/m3) 2.853 3.501 4.071 5.022 5.273 5.537

HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Rp/m3) 4.558 4.630 5.325 4.963 5.034 5.112

Selisih (Rp/m3) (1.705) (1.129) (1.254) 59 239 425

Setelah usulan kenaikan tarif terlihat bahwa selisih negatif antara tarif air rata-rata dengan harga pokok produksi berangsur menurun mulai tahun 2014 dan mulai terjadi selisih positip pada tahun 2016. Gambaran perkembangan tersebut dapat dilihat juga pada grafik berikut ini.

Grafik 6 Perkembangan Tarif rata2 dan HPP ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Malinau

(21)

-21

3.4 PDAM Kabupaten Natuna a. Rencana Kegiatan (Program)

Rencana kegiatan dan asumsi dasar perhitungan usulan tarif PDAM kabupaten Natuna meliputi :

1. Penggantian meter air yang rusak sebanyak 478 unit. Penggatian diprioritaskan untuk pelanggan dengan konsumsi air dibawah 10 m3 per bulan.

2. Perhitungan usulan penyesuaian tarif air sesuai kebutuhan biaya operasional secara menyeluruh

3. Pengadaan meter induk

4. Investasi penggantian meter air yang rusak sebesar Rp 239 juta dan pengadaan meter induk sebesar Rp 15 juta, Total investasi Rp 254 juta

5. Sumber Dana investasi diusulkan berasal dari APBD tk II.

6. Prosentase penyeuaian tarif air berbeda setiap golongan pelanggan

7. Kehilangan air sebesar 48% , setelah penggantian meter diperkirakan turun menjadi 40,69%

8. Asumsi inflasi biaya pegawai sebesar 7% naik setiap tahun

9. Jumlah pelanggan tahun 2014 sebesar 3.024, diasumsikan tidak ada penambahan jumlah pelanggan.

10. Diperkirakan terjadi penambahan jumlah penjualan air yang berasal dari penurunan kehilangan air (NRW) dari penggantian meter air.

Melalui kegiatan investasi berupa penggantian meter air pelanggan sesuai uraian diatas, diharapkan dapat meningkatan pendapatan penjualan air dari penurunan kebocoran dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 28 : Perhitungan kebutuhan investasi dan perolehan benefit atas penggantian meter pelanggan PDAM Kabupaten Natuna:

Jumlah pelanggan 3.024 Jumlah pelanggan konsumsi < 10 m3 956

32%

Rata2 konsumsi per Plg/bln 28 m3

faktor penyebab meter rusak

program mendesak 50% penggantian meter 478 harga meter air per unit 500.000 kebutuhan investasi 239.000.000

penambahan produksi air 13.384 m3 /bln

160.608

m3/th Usulan Eksisting

Usulan tarif RT biasa 2014 2013

0 - 10 m3 1.500 3.000 Diatas 10 m3 1.875 750

Potensi peningkatan pendapatan air 16.147.500 6.483.000 per bulan 193.770.000

77.796.000 per tahun

Biaya abonemen 5.000 5.000 per plg/bln

Pendapatan abonemen 2.390.000 2.390.000 per bln

28.680.000

28.680.000 per tahun

(22)

-22

Sasaran Kegiatan Investasi dan pendampingan perhitungan tarif full cost recovery (FCR) untuk PDAM kabupaten Natuna secara umum adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan volume penyediaan air untuk masyarakat khususnya masyarakat pelanggan.

2. Peningkatan pemahaman staff PDAM mengenai perhitungan tarif FCR 3. Peningkatan pendapatan operasional PDAM.

4. Peningkatan efisiensi biaya operasional. PDAM 5. Pencapaian tarif FCR

Berikut ini digambarkan mengenai estimasi jumlah produksi dan penjualan air kepada pelanggan setelah pelaksanaan program optimalisasi khususnya penggantian meter air pelanggan.

b. Proyeksi jumlah produksi dan penjualan air

Kenaikan jumlah penjualan air kepada pelanggan sebagai dampak dari pelaksanaan program penggantian meter pelanggan sebanyak 478 unit sesuai perhitungan diatas, merupakan salah satu langkah optimalisasi yang dapat dilakukan oleh PDAM Kabupaten Natuna sebelum mengusulkan kenaikan besaran tarif air kepada stakeholder. Kenaikan volume penjualan air diperoleh dari penurunan kehilangan air sebagai akibat penggantian meter air yang rusak. Sesuai perhitungan diatas bahwa melalui program penggantian meter pelanggan diharapkan terjadinya penurunan kehilangan air sebanyak 160.608 m3 per tahun atau 7,3 % yaitu dari kehilangan eksisting sebesar 48% menjadi 40,7%. Berikut ini disajikan tabel mengenai proyeksi perkembangan volume produksi dan penjualan air serta kehilangan air selama beberapa tahun ke depan.

Tabel 29 : Proyeksi Produksi dan Penjualan Air (m3) PDAM Kabupaten Natuna

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020 1 Produksi Air (l/dt) 37 47 70 70 70 70 70 70 70 70 70 2 Distribusi Air (l/dt) 17 47 70 70 70 70 70 70 70 70 70 3 Penjualan Air (l/dt) 10 19 37 37 42 42 42 42 42 42 42 4 Produksi Air (m3) 1.166 1.482,5 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 5 Distribusi Air (m3) 526 1.482,5 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 2.195,8 6 Penjualan Air (m3) 316 606,1 1.141,8 1.141,8 1.302,4 1.302,4 1.302,4 1.302,4 1.302,4 1.302,4 1.302,4

Total Air Terjual 316,4 606,1 1.141,8 1.141,8 1.302,4 1.302,4 1.302,4 1.302,4 1.302,4 1.302,4 1.302,4

7 Kehilangan Air (m3) 209,5 876,4 1.054,0 1.054,0 893,4 893,4 893,4 893,4 893,4 893,4 893,4

8 Kehilangan Air ( %) 0,0% 59,1% 48,0% 48,0% 40,7% 40,7% 40,7% 40,7% 40,7% 40,7% 40,7%

9 Konsumsi Air Rata2 / plg/bln (m3) 13 23 28 28 32 32 32 32 32 32 32 10 Jumlah Pelanggan 1.873 1.936 3.024 3.024 3.024 3.024 3.024 3.024 3.024 3.024 3.024

P R O Y E K S I

c. Proyeksi Laba / Rugi Sebelum Kenaikan tarif

Peningkatan volume penjualan air sesuai perhitungan diatas diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan air, namun kenaikan pendapatan tersebut belum mencapai sasaran yang diharapkan yaitu terciptanya tarif air FCR, sehingga usulan kenaikan besaran tarif masih perlu dilakukan.Kondisi laba Rugi sebelum usulan kenaikan tarif digambarkan dalam tabel proyeksi laba / Rugi berikut ini :

(23)

-23

Tabel 30 : Proyeksi Laba / Rugi ( sebelum usulan kenaikan tarif ) PDAM Kabupaten Natuna

No Uraian 2.010 2.011 2.012 2.013 2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020

1 PENDAPATAN

a Pendapatan Air 324 479 1.022 1.022 2.003 2.003 2.003 2.003 2.003 2.003 2.003

b Pendapatan Sambungan Baru 457 378 311 0 0 0 0 0 0 0 0

Total Pendapatan 781 858 1.333 1.022 2.003 2.003 2.003 2.003 2.003 2.003 2.003 2 Operating Cost

a Beban Usaha 1.977 3.648 2.581 2.657 3.102 3.245 3.381 3.527 3.682 3.848 4.025

Total Biaya Operasional 1.977 3.648 2.581 2.657 3.102 3.245 3.381 3.527 3.682 3.848 4.025

3 Penyusutan unit produksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Penyusutan unit kantor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Bunga Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Laba Bersih sebelum Pajak (1.196) (2.791) (1.248) (1.635) (1.099) (1.241) (1.378) (1.523) (1.679) (1.845) (2.022)

7 Pajak Penghasilan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Laba Bersih setelah Pajak (1.196) (2.791) (1.248) (1.635) (1.099) (1.241) (1.378) (1.523) (1.679) (1.845) (2.022)

P R O Y E K S I

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dampak pelaksanaan program optimalisasi adalah terjadinya penurunan kerugian PDAM dari sebelumnya sebesar Rp 1,6 milyar menjadi Rp 1,0 milyar di tahun 2014 Namun kerugian tersebut berlanjut sampai beberapa tahun ke depan sebagai akibat besaran tarif rata-rata tidak mampu mengimbangi kenaikan biaya sebagai faktor inflasi. Perbandingan tarif rata-rata dan harga pokok produksi mulai tahun 2013 sampai tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 31 : Perbandingan tarif rata2 dan HPP ( sebelum usulan kenaikan tarif) PDAM Kabupaten Natuna

TAHUN 2.013 2.014 2.015 2.016

TARIF AIR RATA-RATA (Rp/m3) 895 892 892 892

TOTAL PROSENTASE KENAIKAN TARIF AIR 0% 0% 0%

HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Rp/m3) 2.327 2.129 2.228 2.323

Selisih (Rp/m3) (1.432) (1.237) (1.336) (1.431)

Gambaran tersebut dapat dilihat juga pada grafik berikut ini :

Grafik 6.7 Perkembangan Tarif rata2 dan HPP

Gambar

Tabel 1 :  Formulasi Tarif sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No 23 tahun 2006
Tabel 5 : Perbandingan tarif rata2 dan HPP ( sebelum usulan kenaikan tarif)   PDAM Kab Aceh Besar
Tabel 8 :Proyeksi Komponen Beban Usaha ( setelah usulan kenaikan tarif ) PDAM  Kabupaten Aceh Besar – x Rp 1.000
Tabel 10 Usulan program dalam rangka perhitungan usulan tarif   PDAM Kabupaten Sinjai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada kondi- si beban termal inlet dan outlet mempunyai perbedan suhu yang besar maka besar tegangan termal yang terjadi akan meningkat

Lepas dari khilaf dan segala kekurangan, penulis merasa sangat bersyukur telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan

Pemahaman tersebut tidak benar, karena maksud Nabi SAW itu adalah, “lain kali jangan kamu ulangi perbuatan seperti itu”, yaitu takbir (sebelum sampai di shaff),

Seorang anak perempuan berusia 10 tahun datang ke Puskesmas diantar ibunya dengan keluhan nyeri telinga kiri sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai

Penambahan sari buah markisa pada pembuatan bubuk instan campuran sari buah terung pirus dan markisa dengan metode foam-mat drying dapat berpengaruh terhadap mutu dan rasa bubuk

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar keterampilan tata boga materi pembuatan brownis pisang pada anak dengan tunagrahita ringan kelas XII