BAB III
STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
3.1
Strategi Komunikasi
Media pembelajaran tentang sejarah berupa buku ilustrasi merupakan sarana penyampaian informasi tentang Jendral Soedirman yang ditujukan untuk anak usia 5-7 tahun. Dengan adanya gaya ilustrasi yang diaplikasikan kedalam buku ini diharapkan menarik minat anak untuk membacanya. Dengan begitu tujuan utama dari perancang buku ini yaitu, untuk adalah untuk mengenalkan sejarah nasional kepada anak semenjak dini yang diharapkan kelah anak akan memiliki minat mempelajari sejarah, dan menjadi pemimpin yang memiliki rasa kebangsaan yang tinggi dapat tercapai.
!"#"# $%&%'()*+,%(-.'/-)
Tujuan dibuatnya buku cerita bergambar dengan gaya ilustrasi sebagai media pembelajaran tentang sejarah Jendral Soedirman ini adalah untuk menambah pengetahuan target audience tentang sejarah sehingga mereka dapat mengenal sesuatu tentang sejarah khususnya Jendral Soedirman lebih dalam lagi yang pada akhirnya dapat membuat mereka mengenali sosok Jendral Soedirman dan menumbuhkan rasa nasionalisme pada anak.
anak usia 5-7 tahun. Dengan adanya gaya ilustrasi yang diaplikasikan kedalam buku ini diharapkan menarik minat anak untuk membacanya. Dengan begitu tujuan utama dari perancang buku ini yaitu, untuk adalah untuk mengenalkan sejarah nasional kepada anak semenjak dini yang diharapkan kelah anak akan memiliki minat mempelajari sejarah, dan menjadi pemimpin yang memiliki rasa kebangsaan yang tinggi dapat tercapai.
!"#"# $%&%'()*+,%(-.'/-)
Tujuan dibuatnya buku cerita bergambar dengan gaya ilustrasi sebagai media pembelajaran tentang sejarah Jendral Soedirman ini adalah
!"#"0 1'234-)53/'()
Materi pesan yang akan disampaikan berupa informasi tentang Jendral Soedirman. Topic tentang Jendral Soedirman dipilih dikarenakan berkurangnya informasi mengenai sejarah sehingga menimbulkan kurangnya rasa cinta tanah air oleh anak usia dini.
Materi pesan yang akan disampaikan dalam buku ini dituangkan kedalam cerita dimana tokoh utamanya itu sendiri asalah Jendral Soedirman yang berjuang melawan penjajah hingga akhir hayat meskipun dimasa sakitnya.
!"#"! $'4632)7%8-3(93)
Target audience dalam perancangan buku cerita bergambar dengan gaya ilustrasi ini adalah anak usia 5-7 tahun. Anak pada usia ini sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya sehingga mereka sudah bisa menggunakan buku-buku yang berukuran cukup besar. Selain itu anak usia ini sudah mulai bisa membaca sehingga anak dapat menikmati sebuah buku. Berikut ini bebrapa spesifikasi lain tentang target audience dalam perancangan buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran untuk anak usia 5-7 tahun:
kedalam cerita dimana tokoh utamanya itu sendiri asalah Jendral Soedirman yang berjuang melawan penjajah hingga akhir hayat meskipun dimasa sakitnya.
!"#"! $'4632)7%8-3(93)
Target audience dalam perancangan buku cerita bergambar dengan gaya ilustrasi ini adalah anak usia 5-7 tahun. Anak pada usia ini sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya sehingga mereka sudah bisa menggunakan buku-buku yang berukuran cukup besar. Selain itu anak usia ini sudah mulai bisa membaca sehingga anak dapat menikmati sebuah
1. Demografis a. Target Primer
Anak- anak, laki-laki dan perempuan berusia 5-7 yahun dengan setatus social ekonomi orangtua B atau menengah.
b. Target Sekunder
Orang dewasa, pria dan wanita usia 17 sampai 50 tahun dengan status social ekonomi menegah.
2. Geografis
Anak sekolah dasar yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan kota-kota besar lain di Indonesia.
3. Psikografis
a. Target Primer
Anak-anak yang suka berkunjung ke tempat bersejarah lainnya yang memiliki rasa ingintahu yang tingggi.
b. Target Sekunder
Orang dewasa sebagai pendamping anak-anak dalam membaca. status social ekonomi menegah.
2. Geografis
Anak sekolah dasar yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan kota-kota besar lain di Indonesia.
3. Psikografis
a. Target Primer
Anak-anak yang suka berkunjung ke tempat bersejarah lainnya yang memiliki rasa ingintahu yang tingggi.
3.2
Strategi Kreatif
3.2.1 Pendekatan kreatif
Strategi perancangan buku ini bersifat memberikan materi pembelajaran tentang teladan Jendral Soedirman secara menyenangkan dan tidak bersifat menggurui, yaitu dengan menggunakan gaya ilustrasi dalam buku ini, dengan begitu buku ini dapat menyajikan pengetahuan dengan lebih menyenangkan karena terdapat unsur ilustrasi dalam buku yang membuat para pembaca dapat terhibur.
Sementara itu pemilihan judul “Pahlawanku Jendral Soedirman” dipilih karena pahlawan dapat mewakili ke perkasaan pribadi seseorangn yaitu Jendral Soedirman. Selama masa hidupnya Jendral soedirman sangat berperan penting dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam diri beliau, terdapat nilai-nilai yang dapat dijadikan suri tauladan, terutama dalam hal nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Berdasarkan beberapa hal diatas maka penulis memilih judul “Pahlawanku Jendral Soedirman” untuk dapat menggambarkan sosok yang sangat di agungkan di masa kemerdekaan Indonesia.
Dalam perancangan buku cerita bergambari ini ilustrasi yang akan digunakan adalah ilustrasi kartun dengan maksud untuk menarik perhatian anak-anak yang sangat menyukai ilustrasi kartun. Anak pada usia 5-7 dengan lebih menyenangkan karena terdapat unsur ilustrasi dalam buku yang membuat para pembaca dapat terhibur.
Sementara itu pemilihan judul “Pahlawanku Jendral Soedirman” dipilih karena pahlawan dapat mewakili ke perkasaan pribadi seseorangn yaitu Jendral Soedirman. Selama masa hidupnya Jendral soedirman sangat berperan penting dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam diri beliau, terdapat nilai-nilai yang dapat dijadikan suri tauladan, terutama dalam hal nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Berdasarkan beberapa hal diatas maka penulis memilih judul “Pahlawanku Jendral Soedirman”
menjadi masalah. Sedangkan dengan menggunakan pewarnaan yang tepat tentu saja dapat menambah nilai dari suatu gambar/ilustrasi, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai daya tarik tambahan untuk menarik minat si calon pembeli. Oleh karena itu, pewarnaan yang akan digunakan adalah pewarnaan yang tidak kaku dengan cara menambahkan shading yang tidak dibuat secara blocking dengan begitu akan mengurangi kesan kaku pada ilustrasi yang ada. Pada buku cerita bergambar ini nantinya juga akan terdapat banner serta stiker.
Media utama berupa buku bergambar dengan narasi visual. Alur pada buku cerita bergambar bergambar dengan judul “Pahlawanku Jendral Soedirman” disesuaikan dengan timeline riwayat dari Jendral Soedirman, yang disederhanakan menjadi enam subjudul:
1. Lahirnya Jendral Soedirman
2. Soedirman menjadi guru muhammadyah 3. Soedirman Memimpin TKR
4. Soedirman Memimpin perang besar pertamanya melawan sekutu di ambarawa
5. Soekarno melantik Soedirman menjadi panglima besar 6. Perang grilya
7. Soedirman wafat
Alur dan narasi visual pada buku cerita bergambar Jendral Soedirman ilustrasi yang ada. Pada buku cerita bergambar ini nantinya juga akan terdapat banner serta stiker. banner serta stiker. banner
Media utama berupa buku bergambar dengan narasi visual. Alur pada buku cerita bergambar bergambar dengan judul “Pahlawanku Jendral Soedirman” disesuaikan dengan timeline riwayat dari Jendral Soedirman, yang disederhanakan menjadi enam subjudul:
1. Lahirnya Jendral Soedirman
2. Soedirman menjadi guru muhammadyah 3. Soedirman Memimpin TKR
!"0"0 53(83.'2'():-/%';)
Segmentasi target audience pada perancangan buku cerita bergambar ini adalah anak - anak usia 5-7 tahun. Maka pendekatan visual dalam perancangan buku cerita bergambar ini adalah dengan menggunakan pendekatan visual yang berupa ilustrasi kartun sederhana dengan menggunakan dominasi warna – warna cerah yang ditujukan untuk menarik perhatian anak dan sekaligus memberikan kesan ceria.
3.3
Strategi Media
Strategi media yang digunakan berupa buku cerita bergambar yang dicetak dalam format landscape, ukuran 21 cm x 15 cm. sedangkan jenis kertas yang akan digunakan adalah kertas Double inkjet paper 260gr. Kertas jenis ini dipilih karena diperlukan kertas yang tebal. Kertas ini juga memiliki tekstur yang halus dan hasil print pada kertas tidak akan rusak apabila kertas dilipat. Selain itu, terdapat beberapa desain ilustrasi yang dibuat bolakbalik sehingga dengan menggunakan kertas ini akan lebih efisien. Warna yang dihasilkan juga lebih terang dan detail gambar pun dapat terlihat.
menarik perhatian anak dan sekaligus memberikan kesan ceria.
Strategi Media
Strategi media yang digunakan berupa buku cerita bergambar
dalam format landscape, ukuran 21 cm x 15 cm. sedangkan jenis kertas yang akan digunakan adalah kertas Double inkjet paper 260gr. Kertas jenis ini dipilih karena diperlukan kertas yang tebal. Kertas ini juga memiliki tekstur yang halus dan hasil print pada kertas tidak akan rusak apabila kertas dilipat. Selain itu, terdapat beberapa desain ilustrasi yang dibuat bolakbalik sehingga dengan menggunakan
!"!"# 138-')<2',')
Media utamanya berupa media pembelajaran berbentuk buku berukuran 21cm x 15 cm. dengan ini diharapkan dapat menumbah minat membaca para pembacanya dan para pembacanya dapat mengerti hal – hal yang berhubungan dengan Jendral Soedirman yang akan disampaikan dalam buku ini.
Gaya ilustrasi yang terdapat dalam buku ini dapat lebih menjelaskan informasi yang ingin disampaikan melalui gambar yang tidak terlalu rumit untuk para pembaca.
!"!"0 138-')53(8%.%(6)
Media pendukung pada perancangan kali ini berperan sebagai hadiah yang sudah tersedia dalam buku ini yang ditujukan untuk lebih menarik minat masyarakat untuk membeli buku ini. Media pendukung tersebut berupa sticker yang diberijudul “Pahlawanku Jendral Soedirman!” yang berukuran 5cm x 5cm dan satu buah mug yang nantinya akan digunakan untuk keseharian anak.
Gaya yang terdapat dalam buku ini dapat lebih menjelaskan informasi yang ingin disampaikan melalui gambar yang tidak terlalu rumit untuk para pembaca.
!"!"0 138-')53(8%.%(6)
Media pendukung pada perancangan kali ini berperan sebagai hadiah yang sudah tersedia dalam buku ini yang ditujukan untuk lebih menarik minat masyarakat untuk membeli buku ini. Media pendukung tersebut berupa sticker yang diberijudul “Pahlawanku Jendral Soedirman!” yang berukuran 5cm x 5cm dan satu buah mug yang nantinya akan
3.4
Konsep Visual
3.4.1 Warna
Warna – warna yang dipilih dalam perancangan buku cerita bergambar ini adalah dominan warna coklat. Hal ini dikarenakan berdasarkan dari cerita sebagian besar sejarah yang memberi kesan klasik dalam perancangan buku cerita ini. Namun tidak menutup kemungkinan adanya penggunaan warna – warna panas seperti merah dan kuning. Berikut ini adalah warna – warna yang digunakan :
Gambar 3.1 Palet Warna
Palet warna yang di gunakan dari buku cerita bergambar Pahlawanku Jendral Soedirman
adanya penggunaan warna – warna panas seperti merah dan kuning. Berikut ini adalah warna – warna yang digunakan :
!"="0 $>?+64'@-)
Typografi yang akan digunakan dalam perancangan buku cerita ini adalah:
Gambar 3.2 Typografi
Font yang diguanakan pada semua huruf yang terdapat pada buku cerita bergambar Pahlawanku Jendral Soedirman
Alasan penulis memilih jenis font Museo-700 ini dikarenakan jenis font ini tidak terlalu serius namun tetap mudah untuk di baca, merepresentasikan unsur klasik dan ketegasan namum tidak terlalu kaku.
!"="! A;%/24'/-)*'4'.234)
Karakter Jendral Soedirman yang ada dalam perancangan buku ini akan dibuat dalam bentuk ilustrasi kartun. Penggunaan ilustrasi dengan gaya gambar kartun digunakan sebagai daya tarik untuk menarik perhatian anak untuk membaca buku ini karena seperti yang kita ketahui anak – anak sangat menyukai gaya gambar kartun. Berikut ini ilustrasi karakter Jendral Soedirman yang terdapat pada perancangan buku ini :
Gambar 3.2 Typografi
Font yang diguanakan pada semua huruf yang terdapat pada buku cerita bergambar Pahlawanku Jendral Soedirman
Alasan penulis memilih jenis font Museo-700 ini dikarenakan jenis font ini tidak terlalu serius namun tetap mudah untuk di baca, merepresentasikan unsur klasik dan ketegasan namum tidak terlalu kaku.
1. Visualisasi Karakter Utama
Gambar 3.3 Sketsa Jendral Soedirman
Sketsa Jendral Soedriman pada halaman cover yang dibuat dengan pensil secara kasar terlebih dahulu
Jendral Soedirman adalah sosok pahlawan yang perkasa ia sangat berperan penting dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam diri beliau, terdapat nilai-nilai yang dapat dijadikan suri tauladan, terutama dalam hal nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Beliau selalu tempil sebagai figur yang memiliki kesadaran terhadap petingnya arti kebersamaan dalam suaru perjuangan.
Gambar 3.3 Sketsa Jendral Soedirman
Sketsa Jendral Soedriman pada halaman cover yang dibuat dengan pensil secara kasar terlebih dahulu
Jendral Soedirman adalah sosok pahlawan yang perkasa sangat berperan penting dalam mencapai kemerdekaan bangsa
!"="= B.32/')A/-)C%.%)
1. Halaman Opening
Gambar 3.4 Sketsa Halaman Opening
Sketsa halaman opening yaitu tempat menuliskan nama pemilik pada halaman depan buku
Halaman Opening ini berisikan label nama yang akan di gunakan untuk mengisi nama pemilik buku, halaman ini memiliki latar belakang cuaca yang cerah serta pepohonan yang rindang dan dataran untuk menimbulkan kesan klasik pada masa peperangan Jendral Soedirman
Gambar 3.4 Sketsa Halaman Opening
Sketsa halaman opening yaitu tempat menuliskan nama pemilik pada halaman depan buku
Halaman Opening ini berisikan label nama yang akan di Opening ini berisikan label nama yang akan di Opening gunakan untuk mengisi nama pemilik buku, halaman ini memiliki latar belakang cuaca yang cerah serta pepohonan yang rindang dan
2. Halaman 1
Gambar 3.5 Sketsa Halaman 1
Sketsa halaman satu yaitu pembuatan karakter jendral soedirman kecil menggunakan pensil secara kasar terlebih dahulu
Pada halaman ini terlihat sososk Jendral Soedirman kecil yang masih di balut dengan bedong untuk menimbulkan unsur klasih pada masa kelahiran Jendral Soedirman, paras Jendral soedirman kecil di buat ceria agar dapat memberi aura positif pula bagi para pembaca, latar belakang pada halaman ini akan berwarna pastel untuk memberi kesan unik dan cerah.
Gambar 3.5 Sketsa Halaman 1
Sketsa halaman satu yaitu pembuatan karakter jendral soedirman kecil menggunakan pensil secara kasar terlebih dahulu
Pada halaman ini terlihat sososk Jendral Soedirman kecil yang masih di balut dengan bedong untuk menimbulkan unsur klasih pada masa kelahiran Jendral Soedirman, paras Jendral soedirman kecil di buat ceria agar dapat memberi aura positif pula
3. Halaman 2 s
Gambar 3.6 Sketsa Halaman 2
Sketsa halaman dua sosok orang tua Jendral Soedirman yang sedang menggendong jendral Soedirman kecil yg di gambar
menggunakan pensil secara kasar
Pada halaman ini terlihat sosok kedua orang tua Jendral Soedirman yang sedang menggendong Jendral soedirman kecil, semua paras karakter pada halaman ini juga di buat ceria untuk merepresentasikan kebahagiaan dari orang tua Jendral Soedirman
Latar belakang pada halaman ini adalah pekarangan dan pepohonan juga rerumputan untuk menimbulkan kesan klasik pada jaman dahulu.
Gambar 3.6 Sketsa Halaman 2
Sketsa halaman dua sosok orang tua Jendral Soedirman yang sedang menggendong jendral Soedirman kecil yg di gambar
menggunakan pensil secara kasar
Pada halaman ini terlihat sosok kedua orang tua Jendral Soedirman yang sedang menggendong Jendral soedirman kecil, semua paras karakter pada halaman ini juga di buat ceria untuk
4. Halaman 3
Gambar 3.7 Sketsa Halaman 3
Sketsa halaman 3 pembuatan karakter Jendral Soedirman dengan seragam putih yang sering di gunakan saat beraktifitas.
Halaman ini berisikan tentang informasi pada masa Jendral Soedirman memimpin TKR atau Tentara Keamanan Rakyat pada tahun 1945, terlihat sosok ceria Jendral Soedirman diposisikan berdampingan dengan teks informasi mengenai TKR
Latar belakang pada halaman ini juga akan di beri warna pastel untuk memberi kesan ceria.
Gambar 3.7 Sketsa Halaman 3
Sketsa halaman 3 pembuatan karakter Jendral Soedirman dengan seragam putih yang sering di gunakan saat beraktifitas.
Halaman ini berisikan tentang informasi pada masa Jendral Soedirman memimpin TKR atau Tentara Keamanan Rakyat pada tahun 1945, terlihat sosok ceria Jendral Soedirman diposisikan berdampingan dengan teks informasi mengenai TKR
5. Halaman 4
Gambar 3.8 Sketsa Halaman 4
Sketsa halaman 4 pembuatan karakter Jendral Soedirman dan para pasukan.
Pada halaman ini terlihat sosok Jendral Soedirman yang sedang memberikan semangat untuk ara tentara di masa itu, parah yang terlihat pada karakter Jendral Soedirman adalah raut muka semangat seolah memberi semangat.
Latar belakang pada halaman ini akan di buat pegunungan, rerumoutan dan langit yang cerah untuk memberi kesan di medan perang.
Gambar 3.8 Sketsa Halaman 4
Sketsa halaman 4 pembuatan karakter Jendral Soedirman dan para pasukan.
Pada halaman ini terlihat sosok Jendral Soedirman yang sedang memberikan semangat untuk ara tentara di masa itu, parah yang terlihat pada karakter Jendral Soedirman adalah raut muka semangat seolah memberi semangat.
6. Halaman 5
Gambar 3.9 Sketsa Halaman 5
Sketsa halaman 5 pembuatan karakter Jendral Soedirman menggunakan seragam saat berberang melawan musuh di
ambarawa.
Halaman ini berisikan tentang informasi Jendral Soedirman saat memimpin perang besar di Ambarawa, karakter Jendral Soedirman yang terdapat pada halaman ini adalah menunjukan raut muka yang penuh mosi dan kemarahan pada para sekutu, pakaian yang di kenakan Jendral Soedirman pada halaman ini adalah pakaian perang yang juga sering di gunakan jendral soedirman pada setiap aktifitasnya.
Latar belakang halaman ini akan di berikan warna pastel untuk memberikan kesan ceria walaupun dengan paras yang penuh
Gambar 3.9 Sketsa Halaman 5
Sketsa halaman 5 pembuatan karakter Jendral Soedirman menggunakan seragam saat berberang melawan musuh di
ambarawa.
Halaman ini berisikan tentang informasi Jendral Soedirman saat memimpin perang besar di Ambarawa, karakter Jendral Soedirman yang terdapat pada halaman ini adalah menunjukan raut muka yang penuh mosi dan kemarahan pada para sekutu, pakaian yang di kenakan Jendral Soedirman pada halaman ini adalah
7. Halaman 6
Gambar 3.10 Sketsa Halaman 6
Sketsa halaman 6 pembuatan karakter Jendral Soedirman dan pasukan sedang bertempur melawan sekutu di ambarawa.
Halaman ini berisikan peperangan yang dilakukan Jendral Soedirman yang di lakukan di Ambarawa, terdapat 3 tentara yang berada di pihak Jendral Soedirman dan tentara di pihak sekutu yang mengenakan seragam perang dari tiap-tiap kubu, paras dan raut muka pada hlaman ini terlihat kemarahan dan emosi dari tiap kubu
Latar belakang pada halaman ini akan di berikan rerumputan, pohon kering dan, api yang sedang membakar lingkungan sekitar, warna- warna yang digunakan juga warna panas semperti merah dan kuning.
Gambar 3.10 Sketsa Halaman 6
Sketsa halaman 6 pembuatan karakter Jendral Soedirman dan pasukan sedang bertempur melawan sekutu di ambarawa.
Halaman ini berisikan peperangan yang dilakukan Jendral Soedirman yang di lakukan di Ambarawa, terdapat 3 tentara yang berada di pihak Jendral Soedirman dan tentara di pihak sekutu yang mengenakan seragam perang dari tiap-tiap kubu, paras dan
8. Halaman 7
Gambar 3.11 Sketsa Halaman 7
Sketsa halaman 7 pembuatan Karakter jendral soedirman menggunakan pakaian Jendral Pertama saat di lantik oleh
Soekarno.
Halaman ini berisikan informasi tentang pelantilan Jendral Soedriman oleh presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, pada halaman ini terlihat sosok jendral Soedirman dengan paras ceria yang telah mengenakan pakaian baru saat dia telah di lantik menjadi panglima besar pertama Indonesia
Latar belakang pada halaman ini akan di buat dengan warna pastel untuk memberikan kesan ceria.
Gambar 3.11 Sketsa Halaman 7
Sketsa halaman 7 pembuatan Karakter jendral soedirman menggunakan pakaian Jendral Pertama saat di lantik oleh
Soekarno.
Halaman ini berisikan informasi tentang pelantilan Jendral Soedriman oleh presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, pada halaman ini terlihat sosok jendral Soedirman dengan paras ceria yang telah mengenakan pakaian baru saat dia telah di lantik
9. Halaman 8
Gambar 3.12 Sketsa Halaman 8
Sketsa Halaman 8 pembuatan karakter Soekarno dan Jendral Soedirman yang tengah di lantik menjadi Panglima Pertama
Indonesia.
Pada halaman ini terlihat sosok Soekarno sedang membac mengenai pelantikan Jendral Soedirman, paras Jendral Soedirman penuh dengan keseriusan dan pakaian yang dikenakan Soekarno adalah pakaian puti dan peci berwarna hitam seperti pakaian yang dikenakan untuk aktifitas sehari hari pada msa itu, sedangkan pakaian yang di kenakan Jendral Soedirman adalah pakaian hijau yang pelambangkan sebagai panglima besar nomer satu Indonesia.
Latar belakang pada halaman ini adalah instana kepresidenan yang terlihat ruangan serta pintu megah istana negara, warna yang di gunakan pada halamain ini adalah warna pastel
Gambar 3.12 Sketsa Halaman 8
Sketsa Halaman 8 pembuatan karakter Soekarno dan Jendral Soedirman yang tengah di lantik menjadi Panglima Pertama
Indonesia.
Pada halaman ini terlihat sosok Soekarno sedang membac mengenai pelantikan Jendral Soedirman, paras Jendral Soedirman penuh dengan keseriusan dan pakaian yang dikenakan Soekarno adalah pakaian puti dan peci berwarna hitam seperti pakaian yang
10.Halaman 9
Gambar 3.13 Sketsa Halaman 9
Sketsa Halaman 9 pembuatan karakter Jendral Soedirman menggunakan pakaian jawa kuno dan blangkon merepresentasikan
beliau tengah sakit.
Halaman ini berisikan tentang perang grilya yang dilakukan Jendral soedirman di masa sakitnya, pada halaman ini terlihat sosok Jendral Soedirman dan teks informasi, pada halama ini sosok Jendral Soedirman digunakan dengan raut muka yang dingin untuk merepresentasikan bahwa beliau sedang sakit, pakaian yang digunakan pada halaman ini sedikit berbeda pada halaman lain dikarenakan pdaha halaman ini Jendral Soedirman telah sakit dan menggunakan pakaian jawa kuno serta belangkon untuk menutupi kepalanya.
Gambar 3.13 Sketsa Halaman 9
Sketsa Halaman 9 pembuatan karakter Jendral Soedirman menggunakan pakaian jawa kuno dan blangkon merepresentasikan
beliau tengah sakit.
Halaman ini berisikan tentang perang grilya yang dilakukan Jendral soedirman di masa sakitnya, pada halaman ini terlihat sosok Jendral Soedirman dan teks informasi, pada halama ini sosok Jendral Soedirman digunakan dengan raut muka yang dingin untuk
11.Halaman 10
Gambar 3.14 Sketsa Halaman 10
Sketsa halaman 10 pembuatan karakter Jendral Soedirman dan Letnan Hendrik Spoor berdampingan merepresentasikan
perlawanan antar kubu.
Pada halaman ini terlihat dua sosok pemimpin yaitu, Jendral Soedirman dan Letnan Jendral Simon Hendrik Spoor yaitu musuh besar Jendral Soedirman pada masa perang grilya, pada halaman ini terlihat dua sosok tersebut berdampingan dengan menggunakan pakaian perang masing masing, Jendral Soedirman menggunakan pakaian jawa kuno dan blangkon sedangakn Simon Hendrik menggunakan pakaian militer dari negaranya.
Latar belakang pada halamain ini akan digunakan warna pastel unutk menimbulkan unsur ceria.
Gambar 3.14 Sketsa Halaman 10
Sketsa halaman 10 pembuatan karakter Jendral Soedirman dan Letnan Hendrik Spoor berdampingan merepresentasikan
perlawanan antar kubu.
Pada halaman ini terlihat dua sosok pemimpin yaitu, Jendral Soedirman dan Letnan Jendral Simon Hendrik Spoor yaitu musuh besar Jendral Soedirman pada masa perang grilya, pada halaman
12.Halaman Penutup
Gambar 3.15 Sketsa Halaman Penutup
Sketsa Halaman Penutup pembuatan sketsa bunga berduka merepresentasikan kesedihan atas kepergian Jendral Soedirman.
Halaman ini berisikan tentang informasi wafatnya Jendral Soedirman, pada halaman ini tidak ada karakter Jendral Soedirman, hanya ada sebuah karangan bunga untuk merepresentasikan suasana duka karena kepergian Jendral Soedirman.
Latar belakang halaman ini akan digunakan warna pastel redup agar dapat merepresentasikan kesedihan karena kepergian sang jendral.
Gambar 3.15 Sketsa Halaman Penutup
Sketsa Halaman Penutup pembuatan sketsa bunga berduka merepresentasikan kesedihan atas kepergian Jendral Soedirman.
Halaman ini berisikan tentang informasi wafatnya Jendral Soedirman, pada halaman ini tidak ada karakter Jendral Soedirman, hanya ada sebuah karangan bunga untuk merepresentasikan suasana duka karena kepergian Jendral
13.Sticker
61Gambar 3. 16 Sketsa Sticker
14.mug
Gambar 3. 17 Sketsa Mug 61Gambar 3. 16 Sketsa Sticker
3.5
Biaya Media
!Buku ini terdiri dari 16 halaman utama, 12 halaman isi cerita dan juga terdiri dari cover depan belakang. Semua kertas yang digunakan dalam buku ini akan disamakan tanpa ada perbedaan pada cover depan belakang, Perincian biaya yang dibutuhkan untuk membuat buku ini adalah :
a. Halaman isi
Kertas yang akan digunakan untuk halaman isi serta cover adalah kertas double inkjet 260 untuk halaman cover dan 2010 untuk halaman isi dengan ketentuan sebagai berikut:
Media Utama
• Two Side (print bolak-balik)
24 x Rp. 10.000,- = Rp. 240.000,- • 12 Laminating A3
12 x Rp. 6.000,- = Rp. 72.000,-
Media Pendukung
1. Mug (2pcs) = Rp. 50.000,-
2. Sticker (Sticker vinyl laminating glossy)
1 buah buku @ 5 sticker = Rp. 25.500,- Kertas yang akan digunakan untuk halaman isi serta
kertas double inkjet 260 untuk halaman cover dan 2010 untuk halaman isi double inkjet 260 untuk halaman cover dan 2010 untuk halaman isi double inkjet dengan ketentuan sebagai berikut:
Media Utama
• Two Side (print bolak-balik)
24 x Rp. 10.000,- = Rp. 240.000,- • 12 Laminating A3
3.6
Time Table
Tanggal Keterangan
Tanggal 21 Maret 2016 Proses pembuatan sketsa lahirnya Jendral Soedirman .
Tanggal 25 Maret 2016 Proses digitalisasi sketsa lahirnya Jendral Soedirman.
Tanggal 28 Maret 2016 Proses pembuatan sketsa Soedirman memimpin TKR.
Tanggal 1 April 2016 Proses digitalisasi sketsa Soedirman memimpin TKR.
Tanggal 4 April 2016 Proses pembuatan sketsa Soedirman memimpin perang besar di Ambarawa. Tanggal 8 April 2016 Proses digitalisasi sketsa Soedirman
memimpin perang besar di Ambarawa. Tanggal 11 April 2016 Proses pembuatan sketsa Soekarno
melantik Soedirman.
Tanggal 15 April 2016 Proses digitalisasi sketsa Soekarno melantik Soedirman.
Tanggal 18 April 2016 Proses pembuatan sketsa perang grilya. Tanggal 22 April 2016 Proses digitalisasi sketsa perang grilya. Tanggal 25 April 2016 Proses pembuatan halaman penutup. Tanggal 29 April 2016 Proses digitalisasi halaman penutup. Tanggal 9 Mei 2016 Proses pembuatan sketsa cover depan. Tanggal 20 Mei 2016 Proses digitalisasi sketsa cover depan. Tanggal 23 Mei 2016 Proses pembuatan sketsa cover
belakang dan proses digitalisasi.
Tanggal 1 April 2016 Proses digitalisasi sketsa Soedirman memimpin TKR.
Tanggal 4 April 2016 Proses pembuatan sketsa Soedirman memimpin perang besar di Ambarawa. Tanggal 8 April 2016 Proses digitalisasi sketsa Soedirman
memimpin perang besar di Ambarawa. Tanggal 11 April 2016 Proses pembuatan sketsa Soekarno
melantik Soedirman.
Tanggal 15 April 2016 Proses digitalisasi sketsa Soekarno melantik Soedirman.
Tanggal 18 April 2016 Proses pembuatan sketsa perang grilya. Tanggal 22 April 2016 Proses digitalisasi sketsa perang grilya.
3.7
Analisis SWOT
a. Strengths (kekuatan)
• Tema yang diambil oleh penulis yaitu buku cerita bergambar tentang sejarang teladan Jendral Soedirman. Teman ini dipilih karena masih jarang buku-buku yang mengangkat cerita tentang para pejuang di Indonesia dengan gaya ilustrasi kartun.
• Buku yang di keluarkan bukan termasuk buku konvensional melainkan buku ilustrasi sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
• Kualitas buku yang lebih baik karena menggunakan kertas yang tidak mudah sobek
• Buku padat digunakan dalam jangka waktu yang lama
• Media pembelajaran mengenai sejarah dapat diakses dengan mudah • Lebih hemat energy, karena dalam penggunaannya tidak
membutuhkan listrik atau piranti khusus seperti e-book.
b. Weakness (kelemahan)
• Masih rendahnya tingkat pengaksesan informasi melalui media buku pada masyarakat Indonesia.
• Harga buku yang mahal • Waktu mebuatan yang lama.
• Buku yang di keluarkan bukan termasuk buku konvensional melainkan buku ilustrasi sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
• Kualitas buku yang lebih baik karena menggunakan kertas yang tidak mudah sobek
• Buku padat digunakan dalam jangka waktu yang lama
• Media pembelajaran mengenai sejarah dapat diakses dengan mudah • Lebih hemat energy, karena dalam penggunaannya tidak
membutuhkan listrik atau piranti khusus seperti e-book.
c. Opportunities (kesempatan)
• Masih sedikit buku di pasaran yang mengangkat tema pahlawan. • Adanya ketertarikan masyarakat terhadap buku cerita dengan gaua
ilustrasi.
d. Threats (ancaman)
• Bersaing dengan buku ilustrasi kartun buatan luar negri yang telah lebih dulu menguasai pasar.
• Persaingan dengan media elektronik.
Bersaing dengan buku ilustrasi kartun buatan luar negri yang telah lebih dulu menguasai pasar.