• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - REPRESENTASI SENSUALITAS DALAM IKLAN “COOLANT JUS BELIMBING” (Studi Deskripstif Kualitatif Representasi Sensualitas Perempuan Dalam Iklan Coolant Jus Belimbing di Televisi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - REPRESENTASI SENSUALITAS DALAM IKLAN “COOLANT JUS BELIMBING” (Studi Deskripstif Kualitatif Representasi Sensualitas Perempuan Dalam Iklan Coolant Jus Belimbing di Televisi)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada kehidupan masyarakat modern saat ini, komunikasi menjadi suatu

kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam proses penyampaian

informasi dari suatu pihak kepada pihak lainnya. Perkembanggan dunia yang

sangat pesat saat ini juga mempengaruhi perkembanggan media massa. Media

massa menjadi salah satu alat yang penting sebagai media penyampaian pesan

atau informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi yang menggunakan media

massa di sebut juga komunikasi massa (Effendy,2002:50)

Menurut Effendy (2000:54) media massa terdiri dari dua macam yaitu :

media massa cetak (printed mass media) dan media massa elektronik (elektronic

mass media). Kehadiran media massa adalah salah satu gejala yang menandai

kehidupan masyarakat modern saat ini. Ketergantunggan masyarakat terhadap

media massa dilihat dari segi meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap

bebagai bentuk media massa dan munculnya media baru yang menawarkan

banyak pilihan pada khalayak.

Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan teknologi

komunikasi yang mampu memberikan berbagai macam informasi yang di

butuhkan masyarakat. Televisi merupakan gambar diam dan gambar hidup

(2)

melihat gambar yang lebih jelas di bandingkan media massa lainnya. Televisi

lebih diminati oleh audience karena program acara dapat dinikmati di rumah

dengan aman dan nyaman.

Di bandingkan media lain , televisi memiliki kemampuan yang sangat baik

dalam hal menyajikan kebutuhan manusia, baik dalam bidang informasi, hiburan

maupun pendidikan. Keistimewaan tersebut yang menjadikan televisi sebagai

barang yang harus di miliki. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa

televisi dapat menyajikan kebutuhan masyarakat dalam berbagai hal, contoh

konkrit bahwa televisi menyajikan acara hiburan baik sinetron, musik, film,

pertandingan olahraga, maupun berita dan yang tak kalah penting yaitu, iklan.

Wright (1978) sebagaimana dikutip oleh Alo Liliweri menuliskan bahwa

iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat

penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan

layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk

informasi yang persuasif (Liliweri, 1992:20).

Iklan secara etimologis, berasal dari beberapa istilah asing, di antaranya ‘i’

lan dari bahasa Arab, ‘advertere’ dari bahasa latin, yang berlari menuju kedepan,

‘advertentic’ dari bahasa Belanda, dan ‘advertising’ dari bahasa Inggris. Istilah

iklan juga mempunyai kesamaan makna dengan istilah ‘reklame’ yang berasal

dari bahasa Prancis ‘reclamare’, yang bearti memberikan sesuatu secara

berulang-ulang. Dalam bahasa Indonesia , istilah iklan pertama kali di pekenalkan oleh

(3)

untuk menggantikan istilah advertentie ( bahasa Belanda ) atau advertising(bahasa

Inggris), agar sesuai dengan semangat penggunaan bahasa Nasional

Indonesia(Kasiyan, 2008: 147-148).

Seorang ahli pemasaran, menurut Kotler 1991:237) mengartikan iklan

sebagai semua bentuk penyajian non pesonal, promosi ide-ide, promosi barang

produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor (Widyatama,2007:15)

Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Pesan yang disampaikan

oleh sebuah iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan non verbal.

Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan secara lisan maupun tulisan.

Sedangkan semua pesan yang bukan pesan verbal adalah pesan non verbal.

Sepanjang bentuk non verbal tersebut mengandung arti, maka ia dapat disebut

sebagai sebuah pesan komunikasi (Widyatama,2007:17).

Iklan harus dibuat dengan cara semenarik mungkin agar dapat di ingat dan

menarik minat beli khalayak, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif

sehingga para konsumen atau khalayak terdorong untuk melakukan suatu tindakan

sesuai dengan yang diinginkan pengiklan(Jefkins,1997:18).

Iklan televisi mempunyai dua kekuatan yang sangat penting. Pertama,

iklan televisi bisa mendemontrasikan atribut produk dengan jelas dan secara

persuasif menjelaskan manfaat bagi konsumen. Kedua, iklan televisi bisa

menggambarkan pengguna dan pencitraan, kepribadian merk, atau hal tak

(4)

Iklan berdasarkan media yang digunakan dapat di bedakan menjadi dua

kategori yaitu above the line dan bellow the line. Beberapa media yang termasuk

dalam kategori above the line yaitu surat kabar, majalah, tabloid, televisi, film,

radio dan media interaktif internet. Sementara itu, iklan-iklan bellow the line

adalah iklan yang menggunakan media khusus yang terhubung dalam bellow the

line yaitu poster, spanduk, baliho, bus panel, bus stop, point of purchase, stiker,

shop sign, flayers, hanging display, dan sebagainya (Widyatama,2007:76).

Sejalan dengan perkembangan jaman, serta perubahan yang terjadi dalam

organisasi produk sistem ekonomi kapitalisme, maka gaya, isi dan fungsi iklan

juga senantiasa mengalami perubahan. Pada awalnya , iklan menggunakan

pendekatan yang berorientasi pada produk barang atau jasa yang ada, selalu ada

korelasinya yang dekat dengan substansi nilai guna produk tertentu yang

diiklankannya, mulai dari segi fungsi, harga , maupun kualitasnya (Kasiyan,2008:

153-154).

Tanpa disadari bujuk rayu yang diperankan oleh iklan di media massa

guna kepentingan untuk membangun ideologi citra atas produk yang

ditawarkannya itu, kerapkali menggunakan sistem atau tanda bahasa yang

bersinggungan dengan nilai atau ideologi tertentu yang cenderungdenskrutif di

masyarakat, hinggajarang mengundang banyak kritik dan hujatan. Satu diantara

sekian banyak ideologi yang tergelar sebagai sistem tanda atau bahasa iklan

(5)

Proses produksi iklan tidak lagi diarahkan untuk menghasilkan nilai guna

melainkan konsumsi. Konsumsi adalah tujuan akhir dari produksi. Manipulasi

iklan dapat dilihat dengan masih banyaknya iklan yang menggunakan sosok

wanita cantik dan seksi untuk menarik minat konsumen. Iklan juga dapat secara

langsung merendahkan perempuan.

Iklan di media massa bukan lagi sebagai elemen pelengkap sistem

industrialisasi dan kapitalisme melainkan menjadi salah satu instrumen paling

vital, karena telah terbukti mempunyai kekuatan untuk membujuk nafsu dan

hasrat (desire) konsumen terhadap produk barang maupun jasa. Melalui

serangkaian asosiasi-asosiasi citra yang dibangunnya (Kasiyan, 2008 :2).

Dalam kehidupan sehari-hari perempuan banyak digunakan dalam iklan.

Keterlibatan tersebut didasari dua faktor utama yaitu pertama, bahwa perempuan

adalah pasar yang sangat besar dalam industri, yang dimaksud adalah produk

untuk perawatan pribadi seperti produk kosmetik sedangkan bagi laki-laki, produk

perawatan pribadi tidaklah sebanyak yang dikhususkan bagi perempuan.faktor

kedua adalah perempuan dipercayai mampu menguatkan elemen agar iklan

mempunyai unsur menjual . karena membuat sebagai unsur menjual sehingga

menghasilkan keuntungan, maka penggunaan perempuan dalam iklan tampaknya

merupakan sesuatu yang sejalan dengan idiologi kapitalisme (Widyatama, 2007

:41-42).

Umumnya, perempuan dalam iklan televisi direpresentasikan berwajah

(6)

iklan tidak hanya pada wajah saja, namun juga pada bentuk tubuh . seorang

perempuan cantik bila memiliki tubuh ramping dan ideal. Iklan televisi juga

seringkali membuat perempuan cantik tersebut melakukan gerak-gerik dan

pose-pose sensual. Salah satu iklan televisi yang menggunakan unsur sensual sebagai

daya tarik adalah produk Coolant Jus belimbing. Popularitas serta sosok yang

menawan dijadikan senjata untuk memikat konsumen. Hal ini terlihat jelas dari

salah satu iklan Coolant jus belimbing yang menonjolkan keindahan tubuh dan

unsur sensual dari perempuan.

Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

salah satu iklan yang sedang ditayangkan di televisi saat ini ialah iklan produk

minuman Coolant jus belimbing. Telah menarik perhatian peneliti karena dalam

iklan ini model wanita menggunakan pakaian seksi dan ekspresi wajah yang genit

dan menggoda dengan rambut yang terurai dalam iklan tersebut. Berbeda dengan

produk minuman lainnya, iklan ini mengeluarkan variasi baru dengan unsur

sensual untuk menggebrak perhatian pemirsa karena dalam iklan ini terlihat model

cantik berpakaian terbuka dan ketat, dan ekspresi wajah yang genit dan

menggoda. Sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana citra perempuan yang

di maknai dalam iklan tersebut.

Peneliti ingin mengungkapkan makna dibalik iklan tersebut dengan

melakukan penelitian menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif,

dalam analisis semiologi yang dikemukakan oleh John Fiske, dengan melihat

sensualitas baik dari level realitas, level representasi, dan level ideologi untuk

(7)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan tersebut

dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana merepresentasikan sensualitas perempuan dalam iklan

Coolant Jus Belimbing di Televisi ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

dalam penelitian ini adalah memaknai sensualitas perempuan dalam iklan Coolant

Jus Belimbing dengan pendekatan semiotik John Fiske melalui tahapan level

realitas, level representasi, dan level ideologi adapun yang diteliti yaitu pakaian,

ekspresi gerak tubuh dan ekspresi wajah.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis: Sebagai bahan referensi bagi komunikasi jenis penelitian

semiotika agar mahasiswa dapat mengaplikasikan untuk perkembangan

ilmu komunikasi.

2. Manfaat Praktis : Sebagai kerangka acuan agar lebih memahami tujuan

iklan dalam persuasif masyarakat. Sebagai kerangka acuan bagaimana para

pengiklan untuk lebih menghasilkan iklan yang inovatif dan variatif dalam

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengolahan data interseismic dapat disimpulkan bahwa akumulasi deformasi pada tahapan interseismic di sekitar wilayah Aceh ternyata cukup besar

Dari segi warna, yeast yang juga sangat berperan dalam proses fermentasi alkohol ini mempunyai warna putih kekuningan yang dapat dilihat diatas permukaan tumbuh koloni, sehingga

Nilai rata-rata kepuasan maupun identitas subyek masih tergolong sangat rendah, jauh di bawah nilai maksimum teoritis yang mungkin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan Mannayo Resto & Cafe Purwokerto. Dalam

“Atas dasar hak menguasai dari negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada

aspek kehidupan manusia khususnya dalam bidang pelayanan jasa.. pengiriman paket barang atau

korosi, dan electrochemical noise). Metode weight loss atau kehilangan berat merupakan metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan laju korosi. Prinsip dari metode

ada kekerasan, karena pada umumnya masa pacaran (dating) adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah, setiap hari diwarnai oleh manisnya tingkah laku.. dan kata-kata