I. SEBELUM ABAD PERTENGAHAN, anak yang
cacat tidak diberi kesempatan hidup, terutama bangsa Sparta, Roma, karena terutama bangsa Sparta, Roma, karena tujuan negara bangsa yang kuat, berani, dan tahu akan kewajiban.
II. ABAD PERTENGAHAN (± 500 S.D. 1450),
timbulnya gerakan dari kalangan keagamaan untuk merawat, memberi keagamaan untuk merawat, memberi pakaian, makanan, dan perumahan.
III. MULAI ABAD 19 DAN MULAI ABAD 20, timbul
MASA AWAL
Perang Dunia I (Sejak tahun
MASA AWAL
Perang Dunia I (Sejak tahun
1920)
Tokoh-tokohnya:
Alice
Descoudres,
John
Duncan,
Marcella F. Douglas & Alice Channing,
Marcella F. Douglas & Alice Channing,
Richard Hugerford, Alfred Strauss,
dan Laura E. Lehtinen.
SSEORANG DOKTER & FILOSUF, PEMIKIRANNYA MENGAMBIL DARI JOHN LOCKE, ROUSSEAU. KONSEPNYA DIKEMBANGKAN DARI HASIL EKSPERIMEN THD VICTOR DARI HUTAN AVEYRON. Konsepnya
Konsepnya
1. Sosialisasi makan, minum, merawat diri dan bergaul dengan sesama manusia
diberikan melalui rangsangan indera.
2. Latihan-latihan mental melalui rangsangan
indera peraba, pencium, pencecap, pendengar, dan penglihatan.
3. Menumbuhkan kehendak dan keinginan manusia
4. Belajar bicara untuk komunikasi
SEGUIN seorang murid Itard & seo rang dokter.
Pendidikan: pemben tukan aspek-aspek pengajaran indivi murid Itard & seo
rang dokter.
Menganjurkan “me tode fisiologik”
yaitu pentingnya latihan kecekatan tangan akan dapat mengembangkan kecekatan fisik lain
tukan aspek-aspek pengajaran indivi dual.
Pentingnya hub guru dan murid
Kesegaran jasmani selama belajar.
Pentingnya mengembangkan
kecekatan fisik lain dan mentalnya.
Pentingnya
Kemerdekaan anak
Memberikan kesempatan mengembangkan dirinya secara wajar, bebas dan merdeka.
Bertujuan agar anak dapat mendidik diri sendiri.
mendidik diri sendiri.
Pemikir dari Belgia
Kebutuhan
anak
Kebutuhan anak
sbg pusat minat
Kebutuhan
anak
yang
terpenting
dalam
hubungan
dengan
pendidikan.
Kebutuhan melipu
ti
mempertahan
sbg pusat minat
(
centers
d’interest)
Pendidikan banyak
didapat dari penga
laman/wajar
dari
pada
pengajaran
ti
mempertahan
kan diri, bermain,
bekerja,
meniru,
dan memiliki.
Seorang wanita mantan murid dan Ovide Decroly, pe
Prinsip Pendidikannya
1. Aktivitas alamiah
(wajar) pada anak-Ovide Decroly, pe
kimirannya lebih percaya diagnosis yang mendalam, menurut dia Idiot dan Imbesil tidak dapat dididik, tuna grahita ringan dapat dididik di klas khusus di
1. Aktivitas alamiah
(wajar) pada anak-anak.
2. Pengetahuan per
ceptual dan latih an-latihan indera.
3. Korelasi dan kon
sentrasi
Pengajaran indivi ringan dapat dididik
di klas khusus di sekolah dasar.
4. Pengajaran indivi
dual
5. Pengajaran yang
1. Latihan-latihan
indera dan perha tian
4. Seni: menggambar
(ada hubungan de ngan menulis, pe
tian
2. Latihan fisik
3. Pekerjaan tangan,
siswa yg muda:
menggunting, meli pat,dan merekat.
siswa yang tua:
menjahit, menenun,
ngan menulis, pe ngertian bilangan, orientasi, dan per sepsi ruangan)
5. Pengajaran tentang
benda.
6. latihan bicara
7. mengeja, membaca,
menjahit, menenun, merajut,
menganyam, dan pertukangan.
7. mengeja, membaca,
Inti
konsepnya:
pentingnya
“Occupational Education”.
“Occupational Education”.
Pendidikan tersebut dapat untuk
dipergunakan
mencari
nafkah;
mengenalkan hubungan buruh dan
majikan;
hak
dan
kewajiban;
majikan;
hak
dan
kewajiban;
Program Occupational Education:
“penyesuaian sosial dan masyarakat” “penyesuaian sosial dan masyarakat”
berdasarkan hal tersebut perlu dikembangkan:
1. Occupational Information
2. Vocational guidance dalam rangka mengha
dapi hambatan & rintangan pekerjaan
3. Vocational training 3. Vocational training 4. Social placement
5. Vocational placement
No . 1, 2, 3 tugas guru dan 4,5 tugas
Khusus anak Brain Injured
Pada anak jenis ini mengalami gangguan Pada anak jenis ini mengalami gangguan psikologik dan tingkah laku yang berakibat:
1. Gangguan persepsi
2. Kekacauan dalam berpikir
3. Kekacauan dalam tingkah laku
Dalam mengajar: dijauhkan dari rangsangan
bersifat individual, jenis-jenis gangguan bersifat individual, jenis-jenis gangguan pada mereka di antaranya:
Cara-cara menempatkan pada setting kelas bergantung: kondisi,kebutuhan anak, dan bergantung: kondisi,kebutuhan anak, dan fasilitas tempat penyelenggaraan pendidikan. Blackhurst & Berdine (Ed.) (1981: 341-343)
Dikemukakan penyelenggaraan pendidikan atas dasar:
1. Kebutuhan anak
Mengurangi keterbatasan dengan lingkung an
2. Mengurangi keterbatasan dengan lingkung an
(least restrictive environment)
3. Fleksibel , yang memungkinkan anak berpindah
1. Klas biasa (the regular classroom), pada
pelajaran tertentu dilayani guru kunjung atau pelajaran tertentu dilayani guru kunjung atau dengan guru kunjung di ruang sumber.
2. Klas khusus (the special class), ada sistem
part-time placement dan full-time placement.
3. Klas khusus harian (the special day school)
4. Pengajaran di rumah (home bound instruc
tion), bagi tunagrahita yang memiliki problem
tion), bagi tunagrahita yang memiliki problem kesehatan atau fisik.
5. Lembaga perawatan (hospital and residen