• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.BAB I - LPPD 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " 4.BAB I - LPPD 2015"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

I

A . D A S A R HUK U M P E NY US UNA N L P P D

S es uai amana t Undang-Unda ng Nomor 23 T ahun 2014 P as al 69 A yat (1) tentang P emerintahan D aerah yang menyatakan ba hwa “K epala D aerah J ajib Menyampaikan L aporan P enyeleng g araan P emerintahan D aerah kepada P emerintah”,

L ebih lanjut dijelas kan bahwa berdas arkan P eraturan P emerintah Nomor 3 T ahun 2007 tentang L aporan P enyelenggaraan P emerintahan D aerah kepada P emerinta h, L aporan K eterangan P ertanggungjawaban K epa la D aerah kepa da D ewan P erwakilan R akyat D ae rah (DP R D ), da n Informas i L aporan P enyeleng garaan P emerintahan D aerah kepada mas yarakat, P as al 1 ayat (8), dis ebutkan L aporan P enyeleng garaa n P emerintahan D aerah kepa da P emerintah yang s elanjutnya dis ebut L P P D ada lah laporan ata s penyeleng garaan pemerintahan daerah s elama 1 (s atu) tahun ang garan berdas arkan R enc ana K erja P embang unan D aerah ( R K P D ) yang dis ampaikan oleh kepala daerah kepada P emerintah.

L anda s an penyus unan L P P D meliputi :

1. Undang-Undang Nomor 23 T ahun 2014 tentang P emerintahan D aerah yang te rakhir diubah menjadi Undang-Unda ng Nomor 9 T ahun 2015; 2. Undang-unda ng Nomor 32 T ahun 2004 te ntang P e merintahan D aerah

s eba gaimana te lah beberapa kali diubah te rakhir dengan Undang -Unda ng Nomor 12 T ahun 2008;

3. Undang-Undang Nomor 33 T ahun 2004 tentang P e rimba ngan K euangan antara P emerinta h P us at dan P emerinta h Dae rah;

(2)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-2

5. P e raturan P emerintah Nomor 6 T ahun 2005 tenta ng P emilihan, P enges ahan P engangkatan dan P emberhentian K epa la D ae rah dan J akil K epala D aerah;

6. P e raturan P emerintah Nomor 8 T ahun 2006 tenta ng P elaporan K euangan dan K inerja Ins tans i P emerintah;

7. P e raturan P emerintah Nomor 3 T ahun 2007 tentang L aporan P enyeleng garaan P emerintahan D aerah kepada P emerintah, L aporan K eterangan P ertang gung jawaban K epala D aerah kepada Dewan P erwakilan R akyat D ae rah, dan Informas i L aporan P enyelenggaraan P emerintaha n D aerah kepada mas yarakat;

8. P e raturan P emerintah Nomor 38 T ahun 2007 tentang P e mbagian Urus an P emerintahan A ntar P emerintah, P emerintaha n D aerah P rovins i, dan P emerintahan D aerah K abupaten/K ota ;

9. P e raturan P emerintah Nomor 7 T ahun 2008 tentang D ekons entras i dan T ugas P embantuan;

10. P eraturan P emerintah Nomor 8 T ahun 2008 tentang T aha pan, T ata C ara P enyus unan, P engendalian dan E valua s i P e laks anaan R enc ana P embangunan D ae rah;

11. P eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 T ahun 2006 tenta ng P edoman P eng elolaan K e uangan Daerah s ebagaimana telah diubah dengan P eraturan Menteri D alam Negeri Nomor 59 T ahun 2007 yang s elanjutnya diubah lagi dengan P eraturan Mene teri D alam Negeri Nomor 21 T ahun 2011;

12. P eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 T ahun 2010 tenta ng T ahapan, T ata C ara P enyus una n, P engendalian dan E valua s i P elaks aaan R enc ana P e mbang unan D aerah;

(3)

14. P eraturan D aerah Nomor 2 T ahun 2013 tentang R enc ana P embangunan J angka Menengah D ae rah T ahun 2013-2017;

15. P eraturan D aerah Nomor 5 T ahun 2008, tentang P okok-P okok P engelolaan K euangan D aerah;

16. P eraturan D aerah Nomor 12 T ahun 2014 tenta ng O rganis as i P e rang kat D aerah;

17. P eraturan G ubernur Nomor 160 T ahun 2015 tenta ng A ng garan P endapatan dan B elanja D aerah P rovins i D K I J akarta T ahun 2015; 18. P eraturan G ube rnur Nomor 46 T ahun 2006 tentang P elimpahan

J ewenang S eba gian Urus an P emerintahan D aerah dari G ubernur K epada J alikotamadya/B upati A dminis tras i, C amat dan L urah;

19. P eraturan G ube rnur P rovins i D K I J akarta Nomor 181 T ahun 2015 tentang R K P D 2015;

20. P eraturan G ube rnur P rovins i D K I J akarta Nomor 140 T ahun 2012 tentang P edoman dan P elaks anaan P elaporan;

21. Ins truks i G ubernur P rovins i D K I J akarta No. 26 tahun 2016 tentang P enyus unan dan E valuas i L a poran P e nyelenggaraan P emerintahan D aerah ( L P P D ) T ahun 2015.

B . D A S A R HUK UM P E MB E NT UK A N P R O V INS I D K I J A K A R T A 1. S E J A R A H K O T A J A K A R T A

B ermula da ri s ebuah ba ndar bernama S unda K elapa yang terleta k di Muara S ungai C iliwung yang s aa t itu be rfung s i s ebagai kota perdag ang an, berbatas an dengan K erajaan P ajajaran di J awa B arat. P ada abad itu s ebag ian be s ar perdagang an di s emenanjung Malaka dikuas ai oleh bang s a P ortug is , yang s elalu berus aha meng embangkan kegiatannya di A s ia T eng gara.

(4)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-4

kemudian kerajaan D emak yang c ukup dikenal deng an kekuatan agama Is lamnya meng ada kan perluas an kekuas aan dan menyeba rkan pengaruhnya ke s ebelah B a rat. F alatehan s eorang guru agama terkenal dari K erajaan D emak, berhas il merebut B anten dan S unda K elapa dari tangan P a jajaran.

S empat terjadi peperangan te rbuka antara T entara P ortug is deng an tentara Is lam D emak, yang merupa kan mus uh kerajaan P ajajaran dan peperangan ini be rakhir de ngan kekalahan pihak P ortug is . F alatehan yang kemudian lebih dikena l dengan nama F atahillah, pada tanggal 22 J uni 1527 mengganti nama B andar S unda K elapa deng an F athan Mubina atau J ayakarta, yang berarti “K emenang an A khir”. T anggal ters ebut dinyatakan s ebag ai tang gal dikuas ainya S unda K elapa oleh F alate han. P ada akhirnya J ayakarta dis ingkat menjadi “J akarta “.

K ota pelabuha n ters ebut menarik ba nyak pendatang as ing pada tahun 1596 untuk pertama kalinya B anda r J akarta didatang i oleh 4 buah kapa l B elanda, yang akan memulai melakukan perdag ang an dengan B angs a Indones ia. B elanda yang dipimpin V a n R aay pa da tanggal 20 Maret 1602 s ec ara pa ks a mendirikan s ebuah B enteng dis ekitar teluk J akarta yang diberi nama 'B atavia' dan merupakan pus at dari pers ekutuan D agang V O C untuk wila yah Hindia bagian timur. S emenjak itulah B elanda memulai pe njajahannya di s eluruh kepulauan Nus antara yang be rjalan s elama tiga s etengah abad.V O C mendapat iz in untuk membang un kompleks pe rkantoran, gudang, dan tempat tinggal orang B elanda yang berlokas i di dekat muara tepi bagian timur S ungai C iliwung pada tahun 1611. K emudian di lokas i ini dibangun benteng s ebag ai pus at pe rdag ang an, yang s elanjutnya meng ubah nama J ayakarta menjadi B atavia.

(5)

tahun 1799 karena alas an merugi maka V O C dibubarkan s ehingga pemerintaha n daerah-dae rah yang s elama itu dikuas ai V O C diambil alih kembali oleh P emerintah B elanda. S e jak s aa t itu P emerintah B elanda menjadikan dae rah-daerah bekas V O C s ebag ai dae rah otonomi yang dinamakan Hindia B elanda di ba wah pimpinan s eorang G ubernur J ende ral.

S ta d B ata via diubah menjadi G emeente B atavia pa da tanggal 1 A pril 1905, yang diberi ke wena ngan untuk mengatur keua ngannya s endiri s eba gai bag ian dari P e merintah Hindia B elanda. G emeente B atavia merupakan P emerintah D aerah yang pertama kali dibentuk di Hindia B elanda. L ua s wilayah G emeente B ata via kurang lebih 125 km², tidak termas uk pulau-pulau di T eluk J akarta (K epulauan S eribu).

J ilayah K ares idenan (S ta d) B ata via dibag i menjadi 5 (lima) wilayah yang lebih kec il, yang dis ebut “afde ling ” (kabupaten/ kota) , yaitu (1) A fdeling B ata via (kota dan pinggiran kota B atavia), (2) A fdeling Mees te r C ornelis (s ekarang J atinegara), (3) A fdeling T anggerang (4) A fdeling B uitenzorg (B ogor) da n (5) A fde ling K arawang .

J ilayah A fdeling B atavia dibag i menjadi 2 D is trik pada tahun 1908, yakni D is trik B a tavia da n J eltevrede n yang dibagi lagi menjadi 6 s ub D is trik ( O nderdis trik). D is trik B a tavia terdiri dari s ub D is trik Mang g a B es ar, P enjaringan dan T anjung P riuk s edangkan D is trik J eltevreden terdiri dari s ub D is trik G ambir, S ene n, dan T anah A bang.

(6)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-6

K ota B atavia jatuh ke tangan balatentara J epang pada tanggal 5 Maret 1942 dan tanggal 9 Maret 1942 P emerintah Hindia B e landa menyerah tanpa s yarat kepada J epang. P emerintah J epang meng eluarkan UU Nomor 42 T ahun 1942 tentang P erubahan T ata P emerintaha n D aerah yang mengatur bahwa P ulau J awa dibag i menjadi s atuan-s atuan daerah yang dis ebut P emerintahan K eres idena n (S yuu). K ares ide nan (S yuu) dibagi lagi menjadi beberapa K abupaten (K en) dan K ota (S hi).

B ila S ta ds g emeente hanya merupakan badan yang meng urus rumah tangganya s aja ta npa melaks ana kan urus an kepamong prajaan, maka menurut UU T ata P emerintahan D ae rah mas a P emerintahan J epang, “S hi” (S ta ds g emeente) mengerjakan s emua urus an pemerintahan, termas uk kepamong prajaa n dalam ling kup wilayahnya. Urus an pemerintaha n (pamongpraja) di dalam„ S tads g e meente ’ yang s ebe lumnya diurus oleh R eg ent (B upati), J edana, A s is ten-J edana, K epala K ampung atau J ijkmees te r, s ekarang diurus dan merupakan kewenang an “S hic hoo” (J alikota). Mereka itu mejadi pegawai S hi dan menjalankan urus an pemerintahan S hi di ba wah pemerintahan dan pimpinan “S hic hoo”.

(7)

J akarta adalah s atu-s atunya pemerintaha n kota khus us (T okubets u S hi) di Indone s ia s elama pemerintahan militer J epang. J alikota pertama kota khus us J akarta adalah T s ukamoto dan yang terakhir ada lah Has egawa. S etelah kemerdekaan, deng an K eputus an P res ide n Nomor 25 T ahun 1950 kedudukan kota D jakarta ditetapkan s ebagai dae rah S watantra yang dis ebut “K otapradja D jakarta R aya” dengan J alikotanya ada lah S oe wiryo (1945-1951) , S yams uridjal (1951-1953) , dan S oediro (1953-1960).

K ota D jakarta ditingkatkan menjadi D aerah T ing kat I dengan K e pala D aerah yang berpa ngkat G ubernur pada tang gal 15 J anua ri 1960. P ada periode G ubernur S oemarno (1960-1964) terbit UU Nomor 2 T ahun 1961 tentang pe mbentukan “P emerintahan D aerah C hus us Ibukota D jakarta R aya”. S e jak itu dis ebut P emerintah D C I D jakarta R aya. P ada periode G ube rnur Henk Ngantung (1964-1966) te rbit UU Nomor 10 T ahun 1964 tentang D jakarta s ebagai Ibukota R epublik Indones ia dengan nama “D jakarta”. S e jak itu P emerintah D C I D jakarta R aya berubah menjadi P emerintah D C I D jakarta.

P ada periode G ubernur A li S adikin (1966-1977) s ebutan P emerintah D C I D jakarta be rubah menjadi P emerintah D aerah D K I D jakarta, dengan G ubernurnya yaitu T jokropranolo (1977-1982) , S oeprapto (1982-1987) , J iyogo A tmodarminto (1987-1992) . P ada periode G ubernur J iyogo A tmodarminto terbit UU Nomor 11 T ahun 1990 tentang S us unan P emerintahan D aerah K hus us Ibukota Neg ara R epublik Indones ia J akarta. S ejak itu s ebutan P emerintah D aerah D K I J akarta be ruba h menjadi P emerintah P ropins i D K I J akarta s ampai dengan periode G ubernur S urjadi S oedirdja (1992 – 1997).

(8)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-8

dan s ebutan ters ebut be rlaku hingga kini. D i mas a akhir jabatan G ubernur S utiyos o terbit Undang -Undang Nomor 29 T ahun 2007 tentang P e merintahan P rovins i D aerah K hus us Ibukota J akarta S ebagai Ibukota Negara K es atuan R epublik Indones ia.

P ada periode G ubernur F auz i B owo (2007-2012) terbit P erpres Nomor 54 T ahun 2008 tentang P ena taan R uang K awas an J akarta, B ogor, D epok, T ang erang, B ekas i, P unc ak, C ianjur. P enataan ruang K awas an J abode tabekpunjur memiliki fungs i s ebagai pedoman ba gi s emua pemang ku kepe ntingan yang terlibat lang s ung ataupun tidak langs ung dalam penyelenggaraan penataan ruang s ec ara terpadu di K awas an J abode tabekpunjur, melalui kegiatan perenc anaan ta ta ruang , pemanfaa tan ruang, dan peng enda lian pemanfaatan ruang.

2. D A S A R HUK U M P E ME R INT A H P R O V INS I D K I J A K A R T A

D as ar hukum yang melanda si penyelengga raan P emerintah P rovinsi D K I J akarta adalah s eba gai berikut :

a) Unda ng-Undang Nomor 9 T ahun 2015 tentang P e ruba han K edua ata s Unda ng-Undang Nomor 23 T ahun 2014 tentang P emerintahan D aerah

b) Unda ng-Undang Nomor 32 T ahun 2004 T entang P emerintahan D aerah s eba gaimana telah diubah deng an Undang-Unda ng Nomor 12 T ahun 2008

c ) Unda ng-Undang Nomor 29 T ahun 2007 tentang P emerintahan P rovins i D aerah K hus us Ibukota J akarta s eba gai Ibukota Neg ara K es atuan R epublik Indone s ia.

d) P eraturan P emerintah Nomor 38 T ahun 2007 tentang P embagian Urus an P emerintahan antara P emerintah, P emerintah P rovins i da n P emerintah D aerah K abupaten/ K ota.

(9)

C . G A MB A R A N U MU M P R O V INS I D K I J A K A R T A 1. K O ND IS I G E O G R A F IS

K ondis i geografis P rovins i D K I J akarta dis ajikan dalam bentuk informas i tentang batas adminis tras i da erah dan luas wilayah, iklim, dan geologi.

a . B a ta s A d mi n i s tra s i D a e ra h d a n L u a s J i l a y a h

P rovins i D K I J akarta terletak pada pos is i 6o 12‟ L intang S elatan dan 106o 48” B ujur T imur dan merupakan data ran rendah dengan ketinggian rata-rata + 7 meter di atas permukaan laut. B erdas arkan S K G ubernur Nomor 171 tahun 2007, luas wila yah P rovins i D aerah K hus us Ibukota J akarta J akarta ada lah 7.639,83 km², dengan luas daratan 662,33 km² (termas uk 110 pulau yang ters ebar di K epulauan S eribu) dan luas lautan 6.977,5 km².

G amb ar 1.1

S ung ai, K anal, d an F lood J ay y ang Meng aliri D K I J ak arta

(10)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-10

B erdas arkan pos is i geografis nya, P rovins i D K I J akarta memiliki ba tas -batas : di s ebe lah utara membentang pantai dari B arat s ampai ke T imur s epanjang ± 35 km yang menjadi tempat bermuaranya 13 s ung ai, 2 kanal, dan 2 flood way 2 buah kanal, yang berbatas an dengan L aut J awa. L etak geografis di wila yah Utara s ebagai muara 13 s ung ai yang melinta s di J akarta, menyebabkan J akarta rawan gena ngan, baik karena c urah hujan maupun karena s emakin tingginya air laut pas ang (rob). S ementa ra itu dis ebelah s elatan dan timur berbatas an deng an wilayah P rovins i J a wa B a rat, s ebelah barat dengan P rovins i B a nten.

D is amping itu P rovins i D K I J akarta merupakan bag ian dari kawas an s trate gis na s ional yang ditetapkan dalam P eraturan P res iden Nomor 54 T ahun 2008 tentang P enataan R uang K a was an J abode tabekpunjur, s ebagaimana dis ajikan dalam pe ta berikut.

G amb ar 1.2

P eta A dminis tras i K aw as an S trateg is Nas io nal

J abo detab e kpunjur

(11)

P rovins i D K I J akarta s ebag ai ibukota ne gara, memiliki s tatus is timewa dan dibe rikan otonomi khus us be rdas arkan UU Nomor 29 T ahun 2007, dengan menyanda ng s tatus khus us , s eluruh kebijakan meng ena i pemerintahan maupun ang garan ditentukan pa da tingkat provins i karena lembaga legis latif hanya ada pada tingkat provins i. D alam s truktur wila ya h adminis tras i, J akarta meng alami pemekaran wilayah pada tahun 2001 yakni dari 5 kotamadya menjadi1 kabupa ten adminis tras i dan 5 kota aminis tras i. J ilayah A dminis tras i P rovins i D K I J akarta te rbag i menjadi lima wila yah kota A dminis tras i dan 1 (s atu) K abupaten A dminis tras i, yakni kota J akarta S elatan dengan luas daratan 141, 27 km2, J akarta T imur dengan lua s daratan 188,03 km2, J akarta P us at deng an lua s daratan 48,13 km2, J akarta B a rat dengan luas daratan 129, 54 km2 dan J akarta Utara de ngan luas daratan 146,66 km2, s erta K abupaten A dminis tras i K epulauan S e ribu dengan luas daratan 8,70 km2.

G amb ar 1.3

(12)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-12

S umber: R T R J DK I J akarta 2030

Untuk me mudahkan koordinas i pelayana n pemerintah terhadap mas yarakat, s truktur adminis trasi wila yah D K I J akarta dibagi menjadi R ukun J arga (R J ) dan R ukun T etangga ( R T ) . S elama kurun waktu 2007-2011, jumlah R J dan R T pun meng alami pena mbahan wilayah adminis trasi dibawahnya juga mengalami penambahan. J umlah R J yang pa da ta hun 2007 ha nya 2.682, be rtambah menjadi 2.706 pada tahun 2011. D emikin pula deng an jumlah R T , pa da tahun 2007 hanya 29.904, bertambah menjadi 30.211 pada tahun 2011 dan pada T ahun 2014 J umlah R J bertambah menjadi 2.720 dan jumlah R T be rtambah menjadi 30.442.

T abel 1.1

J umlah K ec amatan, K elurahan, R ukun J arga dan R ukun T etang ga,

(13)

T ahun K e c a ma ta n K e lura han R J R T

2010 2011 2012 2013 2014

44 267 2.704 30.215

44 267 2.706 30.211

44 267 2.707 30.300

44 267 2.706 30.442

44 267 2.720 30.442

S umber : J ak arta D alam A ng ka 2015 B P S D K I J akarta dan B iro T ata P emerintahan D K I J ak arta (diolah)

b . I k l i m

(14)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-14 g rafik 1.1

S uhu Mak s imum, S uhu Minimum, d an S uhu R ata-R ata, d i D K I J ak arta, 2015

S umber : J akarta dalam Ang ka 2015, BP S DK I J akarta

B erikut merupakan tabel c urah hujan di P rovins i D K I J akarta

T abel 1.2

(15)

A da nya pemana s an globa l menyebabkan terjadinya perubahan terhadap kondis i klimatolog i yang antara lain ditandai deng an s emakin dalam kadar yang tidak terlalu tinggi (0,1 – 0,3 hari pertahun) .

S alah s atu faktor penting da lam tata kelola air di J akarta adalah perubahan mus im dan pola c urah hujan yang terjadi karena perubahan iklim. K etika c urah hujan di J akarta tinggi, terjadilah banjir, tetapi pada mus im kering hal s eba liknya terjadi, air menjadi langka dan tinggi pe rmukaan air di s ungai-s ungai menurun dras tis .

(16)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5

PE NDAHUL UAN

I-16

ada lah kenaikan paras muka air laut. P emuaian air laut, menc airnya glets er dan lapis an es di kutub menyebabkan permukaa n air laut naik antara 9 hingga 100 cm. K enaikan muka air laut dapat memperc epat eros i wila yah pes is ir, memic u intrus i air laut ke air tanah, dan merus ak laha n rawa pes is ir s erta menenggelamkan pulau-pulau kec il. K enaikan tinggi muka air laut antara 8 hingga 30 c entimeter akan berdampak parah pada K ota J akarta yang rentan terhadap banjir da n limpas an badai.

c . G eologi

J ilayah J akarta merupakan dataran rendah yang s eba gian bes ar terdiri dari lapis an batu enda pan z aman P leitos en yang batas lapis an ata s nya berada 50 meter di ba wah permukaan tana h. B agian s elatan merupa kan bagian aleuvial B ogor yang terdiri atas lapis an alluvial, s eda ng kan dataran rendah pa ntai merenta ng ke bag ian pedalaman s ekitar 10 km dan di ba wahnya terdapat la pis an enda pan yang lebih tua yang tida k tampak pada permukaa n tana h k arena s eluruhnya merupa kan enda pan alluvium. D i ba wah bagian uta ra, pe rmukaan keras ba ru terdapa t pada kedalaman 10 –25 m, makin ke s elatan permukaa n keras s emakin da ngkal pada kedalaman 8 –15 m, pada bag ian kota tertentu, lapis an permukaan tanah yang keras terda pat pada kedalaman 40m.

G amb ar 1.4

(17)

B erdas arkan lapis annya tanah di wilayah enda pan J akarta dapat dibagi dalam dua bagian. B agian s elatan adalah tanah latos ol dengan teks tur variabel da ri lempung s ampai s edikit be rpasir. Di bagian utara dekat pantai karena merupa kan endapan batuan muda, maka s ifatnya tidak padat dan air tanahnya terpe ngaruh oleh air laut. S edangkan dari as pek morfologi tanah di sebelah s elatan tanggul- tang gul pantai sepe rti tersebut di atas lebih mirip tanah laterit kemerah-merahan karena merupakan hasil pelapukan dari batua n dan tanah di s ebelah utara tebing lebih ba nyak be rwarna keabu-abuan yang merujuk pada endapan lempung laut.

J ilayah J akarta me miliki lithologi seba gai berikut :

P as ir lempung an dan lempung pas iran, merupakan endapan aluvial s ung ai dan panta i be rang s ur-ang s ur dari atas ke bawah terdiri dari lana u lempungan, lanau pa s iran dan lempung pas iran. S emakin kearah Utara mendekati pantai berupa lanau pas iran dengan s is ipan lempung organik da n pecahan cang kang kerang, tebal endapan antara pers elang -s eling lapis annya berkis ar anta ra 3-12 m de ngan kete balan s ec ara kes eluruhan diperkirankan menc apai 300 m.

(18)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-18

s elangan lanau pas iran dan pas ir lempungan. T ebal endapan antara 4,5 – 13 m. S atuan L empung P as iran dan P as ir L empungan, merupakan endapan limpah banjir s ung a i. S atuan ini ters us un bers elang -s elang antara lempung pa s iran dan pa s ir lempungan. L empung L anauan dan L anau P as iran, merupa kan enda pan kipa s aluvial vulkanik (tanah tufa dan kong lomerat), be rangs ur-ang s ur dari ata s ke bawah te rdiri dari lempung lana uan dan lanau pas iran dengan tebal lapis an antara 3 – 13,5 m.

P otongan melintang S elatan-Utara J akarta menunjukkan endapan vulkanik kua rter yang terdiri da ri F ormas i C italang, F ormas i K aliwangu, da n F ormas i P a rigi. F ormas i C italang memiliki keda laman hing ga kira-kira 80 m dengan bagian atas nya merupa kan batu lempung. F ormas i ini didominas i oleh batu pas ir pa da bag ian bawahnya dan pada beberapa tempat terdapat breks i/kong lomerat, terutama di s ekitar B lok M dan D ukuh A tas . S ementara itu, F ormas i K aliwangu memiliki keda laman s angat bervarias i dengan kedalaman bag ian Utaranya lebih da ri 300 m dan F ormas i P arigi di s ekitar B abakan mendes ak ke atas hingga kedalaman 80 m. F ormas i ini di dominas i oleh batu lempung dis elang-s elingi oleh batu pas ir.

G amb ar 1.5

P o tong an Melintang S elatan - Utara

S umber : R T R J P rovins i D K I J akarta 2011-2030

(19)

2 s ungai bes ar di s ebelah timur S ungai C itarum dan s ebelah barat S ung ai C is adaden. Dua s ung ai bes ar ini me mbawa lebih banyak bahan eros i s ehing ga terjadi pe ngenda pan yang lebih ba yak dari s ung ai lainnya. K eadaa n ini menyebabkan perges eran garis pantai pada wilayah kedua mua ra s ungai, s ehingga terbetuk delta dan s emenanjung yang menjorok ke laut, akibatnya terbentuklah T eluk J akarta.

P ros es pembentukan wila yah di s epanjang pa ntai T eluk J akarta dipengaruhi oleh 2 (dua) fa ktor : (1) pembentukan lahan pantai baru yang be rada di mua ra s ungai yang kandungan s endimennya tinggi lebih c epat da ripada di mua ra s ungai-sungai yang kandungan s edimennya rendah. D alam mas a ribuan tahun terbentuklah dataran lebar yang dis ebut da taran alluvial (dataran endapan). P ros es

s edimentas i yang berlangs ung bertahun-tahun

mengakibatkanterbentuknya dataran J akarta s emakin me lebar, meng ges er garis pantai rata -rata enam s a mpai 9 (s embilan) meter per tahun. D engan bertambah lebarnya dataran alluvial, maka dataran rendah menjadi lebih landai; (2) iklim yang menimbulkan ang in pada mus im angin barat meniup ke arah daratan. Hempas an air laut dapat menghalangi pembentukan lahan yang bergantung pada perbandingan antara arus s ungai da n bes ar kecilnya kandungan sedimen yang terbawa. A kibatnya pembentukan T eluk J akarta ada yang be rlang s ung c epat, ag ak lamban ba hkan jug a terjadi penggerus an dari lahan pa ntai. Di ba gian timur antara K alibaru s ampai Marunda panta i s emakin mundur, akibat terkikis oleh abrasi laut.

G amb ar 1.6

(20)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-20 S umber : P e merinta h P rov ins i D K I J akarta

K ondisi geografis s erta topografi J akarta s ebagai kota delta yang s eba gian kawas an utaranya merupakan daerah rendah di bawah permukaan laut s erta adanya fenomena pe rubahan iklim yang mengakibatkan perubahan intens itas dan variabilita s curah hujan s erta peninggian muka air pas ang, menjadikan J akarta sebagai wilayah rawan banjir. D alam s iklus lima tahunan, J akarta me miliki potensi banjir c ukup ting gi, terbukti pada tahun 2002 dan 2007 terjadi ba njir bes ar deng an ke rugian yang be s ar pula.

G amb ar 1.7

(21)

S umbe r : R T R J P rov ins i D K I J ak arta 2011-2030

2. G A MB A R A N UMUM D E MO G R A F IS

J umlah penduduk K ota J akarta tahun 2015 diperkirakan s ebanyak 10 196.173 jiwa, terdiri da ri laki-laki 5.167.197 jiwa dan perempuan 5.028.976 jiwa.

(22)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-22 T abel 1.3

R eg is tras i P enduduk Menurut J enis K e lamin, R as io J enis

K elamin Menurut K abupa te n/K ota A dminis tras i, 2015

Yab /Yota A dm. Je nis merupakan indikas i bahwa pe nang anan kes ehatan oleh pemerintah D K I J akarta pada anak balita s emakin baik, s ehingga tingkat kematian pada anak balita menjadi lebih rendah diba ndingkan tahun s ebelumnya dis amping tingkat kelahiran yang mas ih relatif lebih ting gi.

(23)

3. K O ND IS I E K O NO MI (D INA S K O P E R A S I) rendah 19,23 pers en diba nding kan J uli 2014

2 ) E k s p o r P r o d u k D K I J a k a r t a

E ks por yang mempunyai peng aruh bes ar dan langs ung terhadap perekonomian J akarta adalah eks por atas produk-produk yang diha s ilkan oleh unit us aha yang berdomis ili di wilayah D K I J akarta s ekaligus akan men-gene rate income di D K I J akarta

(24)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-24 A merika; lemak & minyak hewan/nabati 225,74 juta dollar A merika; tembaga 247, 58 juta dollar A merika; plas tik dan barang da ri plas tik 244,01 juta dollar A merika;

(25)

perkapita per tahun mencapai R p 194,87 juta. E konomi D K I dilihat dari pe nc iptaan s umber pe rtumbuhan ekonomi D K I J akarta tahun 2015, K euangan, R eal E s tate dan J as a P erus ahaan memiliki s umber pertumbuhan tertinggi s ebes ar 2,47 pers en; diikuti P eng ang kutan dan K omunikas i s ebes ar 1,22 pers en; dan P erdagangan, Hotel dan R es toran s ebes ar 0,72 pers en

(26)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-26

penyes ua ian harga bahan bakar minyak dan L P G 12 kilog ram s erta penyes uaian tarif lis trik, di teng ah menurunnya harga minyak dan gas globa l. S e lain itu, inflas i D K I J akarta tahun 2015 ini lebih rendah dibandingkan inflas i nas ional s ebes ar 3, 35 pers en. Y ang didorong oleh lebih rendahnya harga komoditas kelompok adminis tered pric es , terutama untuk komoditas yang terkait dengan energi, s epe rti bens in, s olar, dan bahan bakar rumah tangga. P erkembang an ini juga berdampak pada turunnya tarif dalam s ubkelompok tranportas i, terutama pada angkutan udara dan ang kutan antarkota. R elatif lebih rendahnya inflas i 2015 dari 2014 juga didorong oleh aktivitas perekonomian J akarta yang juga lebih rendah dari tahun s ebelumnya yang dis ebabkan terbata s nya tekanan inflas i dari s is i permintaan mas yarakat.

T erjadi deflas i di B ulan J anuari 2015 dis ebabkan kebijakan P emerintah menurunkan harga bens in dan s olar, pertamax, dan tarif angkuta n dalam kota. D imana dari empat s ub kelompok yang termas uk pada kelompok ini, ha nya s atu s ub kelompok meng alami deflas i, yaitu: s ub kelompok trans por 5,26 pers en; s atu s ub kelompok mengalami inflas i, yaitu s ub kelompok s arana dan penunjang trans por 0,75 pers en. S edang kan dua s ub kelompok lainnya tidak mengalami pe rubahan indeks , yaitu: s ub kelompok komunikas i dan pengiriman; s erta s ub kelompok jas a keuangan. S erta deflas i yang te rjadi pada bulan O ktober dis ebabkan turunnya harga-harga pada kelompok bahan makanan. D imana kelompok bahan makanan mengalami deflas i paling bes ar s ebe s ar 1,16 pers en yang dipengaruhi terutama oleh koreks i harga aneka dag ing da n aneka cabai yang mas ih berlanjut pada bulan O ktober 2015.

(27)

dan jas a merupakan komponen utama penyumbang inflas i di diba ndingkan tahun lalu ata u terjadinya penurunan permintaan aggregat dalam perekonomian. D eng an fakta bahwa inflas i dari harga ba rang bergejolak merupakan kontributor utama meningkatnya inflas i bulan J uli menc erminkan lemahnya s is i penawaran dengan permintaan yang c enderung s ta gnan.

b. P embang unan Manus ia

P embangunan manus ia yang menc akup tiga dimens i yaitu umur panjang, pe ngetahuan dan s tanda r kehidupan yang layak dapa t dilihat dari perkembang an indeks pembang unan manus ia (IP M). T erc apainya upa ya pembangunan manus ia berkelanjutan didukung antara lain oleh pertumbuhan ekonomi yang ba ik. S elanjutnya pe rtumbuha n ekonomi akan meningkatkan kes empatan kerja yang merupakan jembatan penghubung anta ra pe mbang una n manus ia deng an pembangunan ekonomi. Dalam kurun waktu tahun 2009-2014 pertumbuhan ekonomi D K I J akarta mencapai ang ka diatas 2 pe rsen.

(28)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-28

kes ehatan memberikan andil da lam c apaian ini. D ari s is i peng etahuan meliputi angkat melek huruf dan rata -rata lama s ekolah, kontribus i berbag ai kebijakan pemerinta h, s epe rti kebijakan pelaks anaan wajib belajar 9 tahun, pemberian B iaya Ope ras ional S ekolah (B O S ) , K artu J akarta P intar (K J P ) turut memberkan andil untuk c apaian yang dipe roleh. S edang kan dimens i s tandar hidup layak direpres entas ikan dari pendapatan perkapita dis es uaikan, menunjukkan pening katan s elama kurun waktu 2009-2014. yang s ignifikan yaitu s ebag ai berikut

(29)

L G A ) menempa ti urutan kedua yaitu s ebe s ar 17,09 pers en. S ektor A g riculture (pertanian dan pertambang an) hanya menyerap s ebe s ar 2,63 pers en. 2011 naik menjadi 69,14 (3,26 juta ) pada tahun 2012.

Upah minimum P rovins i (UMP ) di D K I J akarta s elama tahun 2009-s elalu lebih ting gi dari infla2009-s i, kec uali di tahun 2005 dan tahun 2008. (J akarta dalam ang ka 2014) 2011 naik menjadi 69,14 (3,26 juta ) pada tahun 2012.

(30)

2009-L APORAN PE NY E 2009-L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-30

d. P erumahan

(31)
(32)

L APORAN PE NY E L ENGGARAAN PE ME RINT AHAN DAERAH PROV INSI DKI J AK ART A T AHUN 201 5 I-32 memperkec il jumlah pe nduduk mis kin, kebijakan penang gulangan kemis kinan juga s ekaligus dapat meng urangi ting kat kedalaman dan S eptember 2013) (s umber J akarta da lam angka 2014) . P enuruna n nilai kedua inde ks ini meng indikas ikan bahwa rata -rata peng eluaran (27,75 pers en) , kemudian diikuti oleh s ektor perdagangan-hotel-res toran s ebe s ar R p. 265,1 triliun (21, 11 pers en), da n s ektor indus tri pengolahan s ebes ar R p 191,3 triliun (15,23 pers en).

(33)

P roduk Domes tik R egional B ruto bila diba gi deng an jumlah penduduk perteng aha n tahun akan menggambarkan nilai P D R B pe r kapita atau tingkat kemakmuran pe nduduk s uatu wilayah. P D R B P er K apita P ropins i D K I J akarta dari tahun 2010 – 2013

Gambar

Gambar 1.1 Sungai, Kanal, dan Flood Jay yang Mengaliri DKI J akarta
Gambar 1.2  Peta Administrasi K awasan Strategis Nasional J abodetabekpunjur
Tabel 1.1   J umlah Kecamatan, Kelurahan, R ukun Jarga dan Rukun Tetangga, 2010-
grafik 1.1  Suhu Maksimum, Suhu Minimum, dan Suhu Rata-Rata, di DKI J akarta, 2015
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bukti T-88b : Fotokopi Sertifikat Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Guru yang ditetapkan sebagai pengelola keuangan (Bendahara) harus benar-benar melaksanakan tugas dalam pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian juga

و .سدنهم وه .ميهاربا ديسلا هسْا ،بِأ اذه .ةيربكلا ترسأ هذه و م دآ يسْا ةغللا :تاغللا ثلاثب م لكتت نأ يمأ عيةتست .ايكرت نم يه .يرام اهسْا ،يمأ هذه نجلإا كِلا

beberapa kesimpulan atas permasalahan-permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan proses dan prosedur penyelesaian tindak

Sudah menjadi kewajaran dalam sebuah pemikiran pasti ada kelemahan dan kelebihan dari sudut pandang yang berbeda. Begitu juga berlaku pada kedua tokoh

Peningkatan jumlah populasi bakteri selama proses co-composting berlangsung menandakan bahwa ketersediaan bahan organik sebagai nutrien untuk pertumbuhannya selalu terpenuhi

Adanya gula yang terikat pada flavonoida (bentuk yang umum ditemukan) cenderung menyebabkan flavonoida lebih mudah larut dalam air dan dengan demikian campuran pelarut yang

Jurusita Pajak menginventarisasi aset-aset Penanggung Pajakyang akan dilelang, meneliti dengan melihat data tunggakanbeserta pelunasan (SSP/STTS/SSB/bukti Pbk) atau