• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi POS UAMBN 2015 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sosialisasi POS UAMBN 2015 2016"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIALISASI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH

(2)

I. TUJUAN DAN FUNGSI UAMBN

1.

UAMBN bertujuan;

mengukur pencapaian hasil

belajar peserta didik pada akhir jenjang pada satuan

pendidikan, sesuai dengan standar kompetensi

lulusan yang ditetapkan secara nasional.

2.

UAMBN berfungsi sebagai :

Bahan pertimbangan dalam penentuan pemetaan

mutu madrasah;

Salah satu syarat ketentuan kelulusan;

Umpan balik dalam perbaikan program

pembelajaran pada MTs dan MA;

Alat pengendali mutu pendidikan;

Pendorong peningkatan mutu pendidikan pada MTs

(3)

3. Penyelenggara dan Panitia UAMBN

A.

Penyelenggara UAMBN

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Kemenag RI

B. Panitia UAMBN Tingkat Pusat

Panitia UAMBN Tingkat Pusat ditetapkan

dengan keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Islam, terdiri atas unsur-unsur

1. Direktoral Jenderal Pendidik Islam

(4)

C

.

Panitia UAMBN Tingkat

Provinsi

Panitia UAMBN Tingkat Provinsi ditetapkan

dgn keputusan Kepala Kanwil Kemenag

Provinsi, terdiri atas unsur-unsur:

1. Pengarah (kakanwil)

2. Penanggungjawab (kabid penmad)

3. Ketua (kasi kurev)

4. Sekertaris

(5)

Tugas & Tanggungjawab Panitia Tingkat

Provinsi

1. Merencanakan dan melaksanakan UAMBN di Wilayahnya 2. Melakukan sosialisasi dan mendistribusikan POS UAMBN di

Wilayahnya

3. Melakukan koordinasi dgn panitia UAMBN tingkat Kab./Kota dlm

menetapkan satuan pendidikan yg berhak melaksanakan UAMBN

4. Mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta

UAMBN

5. Menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT)

6. Mengkoordinasikan Pengumpulan dan mengelola database nilai

madrasah

7. Melakukan koordinasi dgn panitia UAMBN tingkat kab./kota dlm

pelaksanaan UAMBN di satuan pendidikan

8. Melakukan pemantauan pelaksanaan UAMBN

9. Melakukan pemindaian LJUAMBN (bila pemindaian di

provinsi)

10. Menetapkan tempat pemindaian dlm sejumlah zona dgn

(6)

D.

Panitia UAMBN Tingkat

Kabupaten/Kota

Panitia UAMBN Tingkat Kab/Kota ditetapkan

dgn keputusan Kepala Kantor Kemenag

kab/kota, terdiri atas unsur-unsur

a.

Pengarah (kankemenag kab/kota)

b.

Penanggunjawab (kasubag TU)

c.

Ketua (kasi penmad)

d.

Sekertaris

(7)

Panitia UAMBN Tingkat Kab/Kota memiliki tugas dan

tanggungjawab:

a. Merencanakan pelaksanaan UAMBN di daerahnya

b. Melakukan sosialisasi dan mendistribusikan POS UAMBN ke satuan

pendidikan di derahnya

c. Mengkoordinasikan pengumpulan data peserta UAMBN dan mengelola

database peserta UAMBN

d. Menetapkan Daftar Nominasi Sementara (DNS)

e. Mencetak Naskah Soal UAMBN

f. Menerima hasil cetakan bahan UAMBN dari Panitia Penerima Hasil

Pekerjaan (PPHP) dan mendistribusikannya ke Panitia UAMBN tingkat satuan pendidikan

g. Melakukan verifikasi jumlah amplop setiap satuan pendidikan serta

pendistribusian bahan UAMBN

h. Menjamin pendistribusian bahan UAMBN yang mencakup naskah soal

UAMBN, LJUAMBN, daftar hadir, berita acara, tata tertib dan amplop, ke satuan pendidikan

i. Menjamin keamanan dan kerahasian bahan UAMBN

j. Mengkoordinasikan pengumpulan nilai madrasah dan mengelola

(8)

k. Melakukan koordinasi dengan Panitia UAMBN Tingkat Satuan Pendidikan

dalam pelaksanaan UAMBN di satuan pendidikan

l. Menetapkan pengawas ruang UAMBN dgn ketentuan:

 dilakukan secara silang antar madrasah dan/atau antar mata

pelajaran dalam satu madrasah

 pengawas ruang adlh guru yg mata pelajarannya tidak sedang

diujikan.

m. Menerima DKHUAMBN dan SHUAMBN dari provinsi untuk diteruskan ke

satuan pendidikan

n. Mendistribusikan blanko Ijazah dan SHUAMBN ke satuan pendidikan o. Mengevaluasi pelaksanaan UAMBN di daerahnya

p. Membuat laporan pelaksanaan UAMBN Tingkat Kab/Kota untuk

disampaikan kepada Panitia UAMBN Tingkat Provinsi yg berisi tentang persiapan, pelaksanaan dan evaluasi UAMBN yang dilengkapi dengan:

 Surat keputusan Panitia UAMBN Tingkat Kabupaten/Kota  Data peserta UAMBN

 Data pengawas ruang

(9)

E. Panitia UAMBN Tingkat

Satuan Pendidikan

1.

Panitia UAMBN Tingkat Satuan Pendidikan untuk madrasah

ditetapkan dgn keputusan Kepala Kantor Kemenag

kab/kota

, terdiri atas unsur-unsur satuan pendidikan

pelaksana UAMBN dan satuan pendidikan yg bergabung

2.

Satuan Pendidikan yg dpt melaksanakn

UAMBN Adalah:

a.

Madrasah

yang terakreditasi

dan memiliki peserta

UAMBN

minimal 20 orang

, serta memenuhi persyaratan

lainnya yg ditetapkan oleh Kepala Kantor Kemenag

Kab/Kota

b.

Madrasah

yang terakreditasi

dan memiliki peserta

kurang dari 20 orang

dapat menjadi pelaksana UAMBN

Tingkat Satuan Pendidikan dgn

pertimbangan kelayakan

dari Kantor Kemenag Kab/Kota sesuai dengan

(10)

3

. Panitia UAMBN Tingkat satuan pendidikan

memiliki tugas dan tanggungjawab sbb.

a. Merencanakan pelaksanaan UAMBN di madrasah

b. Melakukan sosialisasi UAMBN dan POS UAMBN kepada pendidik, peserta ujian, dan

orang tua peserta

c. Mengirimkan data calon peserta UAMBN ke Panitia UAMBN Tingkat Kabupaten/Kota d. Melaksanakan UAMBN dan memastikan kesesuain pelaksanaan UAMBN dengan POS

UAMBN

e. Mengambil naskah soal UAMBN dari tempat penyimpanan di Kab/kota sampai ke

lokasi tujuan

f. Memeriksa dan memastikan amplop naskah soal UAMBN dalam keadaan tertutup g. Menjamin kerahasian dan keamanan naskah soal UAMBN

h. Mencatat dan melaporkan kejadian yg tidak sesuai dgn POS UAMBN i. Menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan UAMBN

j. Menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian dan cara pengisian LJUAMBN kepada

pengawas ruang

k. Memastikan LJUAMBN dimasukkan ke dalam amplop, dilem/dilak di ruang ujian, serta

ditandatangani oleh pengawas ruang dan dibubuhi stempel satuan pendidikan pd tempat yg dilem/dilak tersebut

l. Mengesahkan berita acara pelaksanaan UAMBN di satuan pendidikan m.Menandatangani amplop LJUAMBN yg sudah dilem

(11)

II. BAHAN UJIAN

Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu UAMBN:

No

.

Mata Pelajaran Jumlah

Butir

Soal

Alokasi

Waktu

Keterangan

Jenjang/Progra

m

1. Alquran Hadis 50 PG 90 menit MTs, MA (IPA,IPS, Bahasa)

2. Fikih 50 PG 90 menit MTs, MA (IPA,IPS, Bahasa)

3. Akidah Akhlak 50 PG 90 menit MTs, MA (IPA,IPS, Bahasa)

4. SKI 50 PG 90 menit MTs, MA (IPA,IPS, Bahasa, Keagamaan) 5. Bahasa Arab 50 PG 120 menit MTs, MA (IPA,IPS,

(12)

1. Tingkat MA Program IPA, IPS dan

Bahasa

No

Jenis

Hari/Tanggal

Pukul

Mata

Pelajaran

1

Utama Senin, 14 Maret 2016

08.00-09.30 Alquran Hadis 10.00-11.30 Akidah Akhlak

Susulan Senin, 21 Maret 2016 08.00-09.30 Alquran Hadis 10.00-11.30 Akidah Akhlak

2

Utama Selasa, 15 Maret 2016

08.00-09.30 Fikih 10.00-11.30 SKI

Susulan Selasa, 22 Maret 2016

08.00-09.30 Fikih 10.00-11.30 SKI

3

Utama Rabu, 16 Maret 2016 08.00-10.00 Bahasa Arab Susulan Rabu, 23 Maret 2016 08.00-10.00 Bahasa Arab

(13)

2. MA Program Keagamaan

No

.

Jenis

Hari/Tanggal

Pukul

Mata

Pelajaran

1

Utama Senin, 14 Maret 2016

08.00-09.30 Ilmu Kalam 10.00-11.30 Akhlak

Susulan Senin, 21 Maret 2016 08.00-09.30 Ilmu Kalam 10.00-11.30 Akhlak

2 Utama Selasa, 15 Maret 2016 08.00-09.30 SKI Susulan Selasa, 22 Maret 2016 08.00-09.30 SKI

3

(14)

3. Tingkat Madrasah

Tsanawiyah

N

o

Jenis

Hari/Tanggal

Pukul

Mata Pelajaran

1

Utama Senin, 11 April 2016

08.00-09.30 Alquran Hadis 10.00-11.30 Akidah Akhlak

Susulan Senin, 18 April 2016

08.00-09.30 Alquran Hadis 10.00-11.30 Akidah Akhlak

2

Utama Selasa, 12 April 2016

08.00-09.30 Fikih 10.00-11.30 SKI

Susulan Selasa, 19 April 2016

08.00-09.30 Fikih 10.00-11.30 SKI

(15)

IV. Pemeriksaan Hasil Ujian

A.

Pemeriksaan dan Penilaian Hasil

Ujia

n

1.

Pemeriksaan hasil ujian menjadi tanggungjawab

panitia tingkat provinsi

2.

Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dgn menggunakan

alat pemindai (

scanner)

3.

Pemindaian

dpt dilakukan sendiri oleh

Panitia Tingkat

Provinsi atau panitia tingkat kab/kota atau

melalui kerjasama operasional dgn pihak lain

4.

Penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif

B.

Nilai UAMBN

1.

Nilai SHUAMBN ditulis dlm bentuk angka dgn skala

(16)

C.

Penerbitan dan Pengisian

SHUAMBN

1.

Blanko SHUAMBN bersifat nasional dan

disediakan oleh Kementerian Agama RI

2.

Bentuk dan spesifikasi blanko SHUAMBN

ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Islam

3.

Pengadaan dan pengiriman blanko SHUAMBN

dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam u.p. Direktorat Pendidikan Madrasah

4.

Pengisian blanko SHUAMBN dilakukan dgn

(17)

V.

BIAYA PENYELENGGARAAN UAMBN

1.

Komponen biaya untuk penyelenggraan

UAMBN meliputi biaya penyelenggraan di

tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan

satuan pendidikan

2.

Biaya penyelenggaraan UAMBN Tingkat Pusat

mencakup komponen-komponen sbb.

a. Penyiapan POS

UAMBN

b.

Rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UAMBN

c.

Penyusunan naskah soal dan pembuatan

master copy

d.

Penggandaan

master copy

bahan UAMBN

e.

Pematauan kesiapan dan pelaksanaan UAMBN

f.

Analisis hasil UAMBN

g.

Penyusunan laporan

(18)

3. Biaya penyelenggaraan UAMBN Tingkat

Provinsi mencakup komponen-komponen sbb.

a. Sosialisasi pelaksanaan UAMBN

b. Koordinasi persiapan dan penyelenggraan UAMBN

c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dgn instansi terkait

di provinsi yg bersangkutan dlm rangka persiapan pelaksanaan UAMBN

d. Pencetakan naskah soal UAMBN (jika dilakukan di

provinsi)

e. Verifikasi dan pemantauan pencetakan bahan UAMBN (jika

dilakukan di provinsi)

f. Pemindaian LJUAMBN (jika dilakukan di provinsi) g. Pencetakan dan pendistribusian DKHUAMBN ke Panitia

UAMBN Tingkat Kab./Kota selanjutnya diteruskan ke panitia UAMBN tingkat satuan pendidikan

h. Honor Panitia UAMBN tingkat provinsi

i. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UAMBN

j. Penyusunan dan pengiriman laporan UAMBN ke Direktorat

(19)

4. Biaya penyelenggaraan UAMBN Tingkat

Kab./Kota mencakup komponen-komponen sbb.

a. Sosialisasi pelaksanaan UAMBN

b. Koordinasi persiapan dan penyelenggaraan UAMBN

c. Pencetakan naskah soal UAMBN (jika dilakukan di

kab/kota)

d. Verifikasi dan pemantauan pencetakan bahan UAMBN (jika

dilakukan di kab/kota)

e. Pendistribusian bahan UAMBN

f. Pemindaian LJUAMBN (jika dilakukan di kab/kota)

g. Pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon peserta

UAMBN ke provinsi

h. Pengandaan dan pendistribusian POS UAMBN ke Pantia UAMBN

tingkat madrasah

i. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dgn instansi

terkait yg bersangkutan dlm rangka persiapan pelaksanaan UAMBN

j. Honor panitia UAMBN tingkat kab/kota

k. Honor pengawas Ruang UAMBN (bila anggran ada di kemenag

kab/kota

l. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UAMBN

(20)

5. Biaya penyelenggaraan UAMBN Tingkat Satuan

Pendidikan mencakup komponen-komponen sbb

a.

Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan

UAMBN

b.

Pengisian dan pengiriman data calon peserta UAMBN

ke Panitia UAMBN Tingkat Kab/Kota

c.

Pengisian kartu peserta UAMBN

d.

Pengambilan bahan UAMBN dari tempat penyimpanan

di Kantor Kemenag Kab/Kota dan atau Induk KKM

e.

Pengiriman LJUAMBN ke Panitia UAMBN tingkat

Kab/Kota

f.

Pengadaan bahan pendukung UAMBN

g.

Honor panitia UAMBN tingkat satuan pendidikan

h.

Honor pengawas Ruang UAMBN

i.

Konsumsi penyelenggaraan UAMBN

(21)

VI. PELANGGARAN

A. Jenis Pelanggaran Oleh Peserta Ujian

1. Pelanggaran

ringan

meliputi:

a. Meminjam alat tulis dari peserta lain

b. Tidak membawa kartu ujian

2. Pelanggaran

sedang

meliputi:

a.

Membuat kegaduhan di dalam ruang ujian

b.

Membawa HP ke dalam ruang ujian

3. Pelanggaran

berat

meliputi:

c.

Membaw contekan ke ruang ujian

d.

Kerjasama dengan pesertanujian

(22)

B. Jenis Pelanggaran Oleh Pengawas Ruang

1. Pelanggaran

ringan

meliputi:

a. Lalai, tidur, merokok, dan berbicara yang dapat

mengganggu konsentrasi peserta ujian

b. Menggunakan alat komunikasi (HP), perangkat elektronik,

membaca bahan yang tidak terkait UAMBN

c. Lalai dalam membmbing peserta ujian mengisi identitas diri

2. Pelanggaran

sedang

meliputi:

a.

Tidak mengelem amplop LJ UAMBN di ruang ujian

b.

Emeriksa dan menyusun LJ UAMBN tidak di ruang ujian

3. Pelanggaran

berat

meliputi:

c.

Memberi contekan

d.

Membantu peserta ujian dalam menjawab soal

e.

Menyebarkan/membacakan kunci jawaban kepada peserta

ujian

(23)

VII. SANKSI

A. Peserta Ujian yang melanggar tata

tertib

1.

Jenis pelanggaran

ringan

: diberi

teguran lisan.

2.

Jenis pelanggaran

sedang

: diberi

peringatan

keras.

3.

Jenis pelanggaran

berat

:

dikeluarkan

(24)

B.

Pengawas Ruang UAMBN yang

melanggar

tata terib,

setelah diberikan peringatan

oleh

Panitia UAMBN Tingkat Satuan Pendidikan

(Panitia Penyelenggara) dan tidak

mengindahkan, maka akan dikenakan

sanksi sbb:

1.

Jenis pelanggaran

ringan

:

teguran lisan

2.

Jenis pelanggaran

sedang

dan

bera

t:

dibebastugaskan

sebagai pengawas

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai kelanjutan proses pemilihan kami mengundang Saudara untuk menghadiri tahapan pembuktian kualifikasi Paket Pekerjaan Penyediaan Jasa Pemeliharaan Kesehatan/Cek Up DPRD

These denominators generate an elliptic divisibility sequence, a genus-1 analogue of more classical sequences such as Fibonacci or Mersenne, and the hypothesis, which they

Proof It is only an application of the preceding theorems : one use n times the change of variables (4); in the result, one compute with formal identification the expansion of

Sehubungan dengan dilaksanakannya Rapat Penjelasan (Aanwijzing) Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapin, yang dilaksanakan melalui

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta perubahannya dan mengacu kepada Dokumen Pengadaan serta berdasarkan Berita Acara

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Ge lombang 20150 2 ini akan dice k kem bali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Ser dos selanjutnya.. PT dapat mengusulkan dosen

Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi Aloksan dengan kemanjuran yang hampir sama dengan Glibenklamid pada 1

Jangka waktu berlakunya surat penawaran kurang dariyang dipersyaratkan; Nilaidan masa berlaku jaminan penawaran kurang dari yang dipersyaratkan;9. Jaminan penawaran