• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul pembelajaran PAUD melalui bermain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul pembelajaran PAUD melalui bermain"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

82

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

b. Pengalaman sebelum main c. Pengalaman saat main d. Pengalaman setelah main

10. Dengan melaksanakan evaluasi dalam kegiatan bermain, guru akan memperoleh informasi….

a. Kekhawai ran orang tua b. Aki vitas anak di rumah

c. Sikap anak terhadap permainan

d. Keterlibatan orang tua dalam aki vitas anak

KUNCI JAWABAN 1. D

2. C 3. D 4. A 5. B 6. A 7. C 8. B 9. D 10. C

SERI BERMAIN

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI YANG MENYENANGKAN

MELALUI BERMAIN

Penyusun: Yohana Rumanda, SE

Hikmah, MM, M.Pd

Pembahas Sii Donai rin, M.Pd

Dr. Anita Yus, M.Pd Ir. Nila Kusumaningtyas

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

DIREKTORAT PEMBINAAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

(4)

81

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

5. Penataan bahan main untuk kegiatan bermain anak harus mendukung ....

a. Kebutuhan anak, intensitas main, densitas main, dan perilaku soaial b. Perkembangan anak, intensitas main, densitas main, dan perilaku

soaial

c. Kebutuhan anak, perkembangan anak, intensitas main, dan densitas main

d. Minat anak, perkembangan anak, perilaku soaial, dan keragaman main.

6. Lingkungan main yang bermutu i nggi untuk anak usia dini adalah lingkungan main yang mendukung 3 (i ga) jenis main yaitu ....

a. Main sensorimotor, main pembangunan, dan main peran b. Main sensorimotor, main pembangunan, dan main keaksaraan, c. Main peran, main sensorimotor, main keaksaraan

d. Main peran mikro, main pembangunan, dan main keaksaraan 7. Untuk memperkuat pusat-pusat syaraf indra anak dengan diberikan

banyak kegiatan: a. Main Peran

b. Main Pembangunan c. Main Sensorimotor d. Main Keaksaraan

8. Membuat aturan main anak pada proses pembelajaran, termasuk pijakan ....

a. Lingkungan main

b. Pengalaman sebelum main c. Pengalaman saat main d. Pengalaman setelah main

9. Recolling untuk memperkuat pengalaman-pengalaman main anak dilakukan pada pijakan:

(5)

80

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

SOAL LATIHAN

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI YANG MENYENANGKAN MELALUI

BERMAIN

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di bawah ini:

1. Dalam bermain, anak memperoleh hal – hal yang disebutkan dibawah ini, kecuali...

a. Eksplorasi

b. Memecahkan masalah (problem solving) c. Eksperimen

d. Membuang waktu sia – sia

2. Ini dalam pembelajaran anak usia dini melalui bermain, kecuali: a. Berpusat pada anak

b. Pembelajaran yang sesuai tahap usia, tahap kemampuan dan nilai budaya

c. Anak membangun pengetahuan dengan banyak dukungan orang dewasa

d. Aki vitas anak dilakukan dalam pusat kegiatan bermain anak 3. Jenis kegiatan main yang memberikan rangsangan secara terus menerus

melalui seluruh panca indera anak adalah …. a. Main sensorimotor

b. Main peran mikro dan makro. c. Main Pembangunan.

d. Main sensorimotor dan main pembangunan

4. Pendekatan pembelajaran pada anak usia dini yang melibatkan unsure bermain dalam proses belajar anak menekankan peni ngnya:

a. Pijakan bermain pada anak

b. Reinforcement (penguatan) pada anak. c. Area bermain bagi anak.

d. Kurikulum yang seragam bagi anak.

KATA PENGANTAR

Anak usia dini adalah kondisi dimana seorang manusia berada di masa emas. Pada masa itu terjadi lonjakan yang luar biasa pada perkembangan otak anak, yang i dak terjadi pada periode berikutnya.

Untuk mengopimalkan potensi perkembangan, sei ap anak membutuhkan asupan gizi, perlindungan kesehatan, pengasuhan, dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan.

Para ahli telah menelii bahwa sekitar 50% perkembangan otak anak terjadi pada usia 0 – 4 tahun. Dengan demikian harus diperhai kan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjadikan anak lebih berkualitas. Tentunya dengan memberikan rangsangan pendidikan yang tepat, sejak anak dalam kandungan.

Seiring dengan bertambahnya usia anak tentunya membutuhkan rangsangan yang lebih lengkap sehingga memerlukan tambahan pendidikan baik dirumah maupun di luar rumah. Rangsangan pendidikan di luar rumah sudah dapat dimulai setelah anak berusia 3 bulan.

Kegiatan bermain memiliki ari peni ng dalam memberikan layanan pendidikan anak usia dini. Kegiatan main yang terarah akan memberikan pengaruh posii f terhadap perkembangan seluruh potensi anak yang melipui aspek pengembangan nilai-nilai moral dan agama, kognii f, bahasa, social-emosional, seni, motorik dan kemandirian anak,

Untuk membantu para pelai h memahami dan menyiapkan materi pelai han yang berkaitan dengan pembelajaran untuk anak usia dini yang menyenangkan melalui bermain maka dibuatkan bahan belajar. Bahan

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

(6)

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

belajar tersebut diharapkan menjadi referensi bagi pelai h dalam menyiapkan materi yang berkaitan dengan kegiatan bermain yang berkualitas. Semoga bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini

Jakarta, Juni 2011 Direktur

Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar, M.Psi NIP. 19560724 198303 2 001

ii

79

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

No Tanggal Kegiatan

Pembelajaran Aspek yang Di nilai Hasil

1. Bermain

Bentengan

Meniru contoh yang diberikan

dengan baik

Memanipulasi gerakan untuk

menghasilkan sebuah strategi bermain

Memiliki ketepatan gerakan

(7)

78

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

• Melai h kemampuan memprediksi 4. Indikator :

• Anak dapat meniru contoh yang diberikan dengan baik

• Anak dapat memanipulasi gerakan untuk menghasilkan sebuah strategi bermain

• Anak memiliki ketepatan gerakan dalam bermain 5. Kegiatan

• Dalam permainan ini seluruh anggota dibagi menjadi dua kelompok.

• Masing-masing punya benteng. Jarak antar benteng sekitar 10 meter. Sei ap kelompok harus mempertahankan bentengnya masing-masing.

• Selain menyerang benteng lawan kita juga dapat menawan anggota lawan. Bila personal kita dapat bisa memegang kelompok lawan yang berkeliaran, dia jadi tawanan kita.

• Untuk membebaskannya, kelompok lawan harus berani mendatangi kubu kita dan menyentuhnya tanpa tersentuh oleh kita. Kita i dak boleh tersentuh oleh lawan. Kalau tersentuh oleh lawan kita akan juga jadi tawanannya. Tii k kemenangan terletak jika kita dapat menyentuh benteng lawan

6. Evaluasi

• Objek evaluasi: mengamai performa anak dalam bentuk aki vitas anak saat berkreasi mempertahankan lawannya dan respon anak saat kerja sama dan kesabaran.

• Bentuk Evaluasi :

Evaluasi proses dalam bentuk format catatan anekdot, catatan berjalan (running record), catatan specimen (specimen record), catatan observasi, i me sampling dan lain-lain)

• Contoh Format evaluasi: Untuk kerja

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

DAFTAR ISI

Ruang lingkup dan waktu C.

2 3 Petunjuk Belajar

D. 3

BAB II RENCANA PENYAJIAN MATERI 4

Materi

Aspek yang dapat dikembangkan melalui bermain 4. Pembelajaran yang menyenangkan bagi Anak Usia Dini B. Merancang berbagai jenis permainan dan APE

F.

APE sesuai kebutuhan perkembangan anak G.

(8)

77

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

b. pewarna (3 macam)

c. kentang, wortel, daun, pelepah pisang d. pisau

e. koas f. kertas 1. Evaluasi

• Objek evaluasi: mengamai performa anak dalam bentuk aki vitas anak saat berkreasi dengan berbagai cetakan dan respon anak saat kerja sama antara anak dengan anak.

• Bentuk Evaluasi :

Evaluasi proses dalam bentuk format catatan anekdot, catatan berjalan (running record), catatan specimen (specimen record),catatan observasi, i me sampling dan lain-lain)

• Format evaluasi:

Misalnya dengan Observasi

NO Tanggal Kegiatan Pembelajar Aspek yang Diamai Hasil Pengamatan

1. Mencetak dengan berbagai media

meniru contoh yang diberikan

memanipulasi gerakan ketepatan gerakan naturalisasi dari hasil imajinasi anak

F. PERMAINAN ANAK USIA 5-6

1. Bentuk Kegiatan : Bentengan 2. Usia : 5-6 tahun 3. Kompetensi yang dikembangkan:

• Mengembangkan kompetensi sosial (kerjasama, kesabaran dll)

• Mengembangkan pengetahuan tentang ukuran

(9)

76

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Indikator :

a. Anak dapat meniru contoh yang diberikan dengan baik

b. Anak dapat memanipulasi gerakan untuk mengasilkan suatu karya

c. Anak memiliki ketepatan gerakan dalam pengerjaan

d. Naturalisasi anak dapat mengembakan imajinasi melalui kegiatan mencetak dari benda-benda yang diinginkan.

Kegiatan :

a. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk mencetak.

b. Guru menjelaskan fungsi dari masing-masing alat dan bahan yang di sediakan, dan guru juga menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan

c. Guru memberi contoh terlebih dahulu proses kegiatan yang akan dilakukan anak sampai selesai

d. Setelah itu murid di beri kesempatan untuk mencoba

e. Pertama-tama, guru memberikan alat dan bahan yang di butuhkan i ap murid, berupa kertas, wadah berisi pewarna, dan cetakan dari kentang yang sudah dibentuk sedemikian rupa f. Anak mengikui contoh yang telah diberi sebelumnya, yaitu

anak memberi warna pada dasar cetakan, bisa di oles dengan koas atau bisa juga di celupkan ke dalam pewarna

g. Lalu anak mulai mencetak diatas kertas yang telah di sediakan guru.

h. Saat anak selesai mencetak, hasil karya anak didiamkan beberapa agar pewarna kering terlebih dahulu, setelah pewarna benar-benar kering hasil karya anak sudah bisa di kumpulkan.

i. Kegiatan mencetak seperi ini biasanya dilakukan secara berkelompok.

Persiapan :

a. mangkuk (wadah)

9

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang berkesinambungan antara keluarga dan lingkungan. Untuk menyelaraskan kebutuhan ini, maka perlu ada kerjasama dalam mendidik anak antara orang tua, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam memberikan layanan pada anak usia dini diharapkan sekolah mampu memberikan layanan pembinaan kepada orang tua untuk melanjutkan si mulasi pendidikan yang dapat diselenggarakan sendiri di lingkungan sekitar maupun di rumah.

Lembaga pendidikan sebagai agen pembelajaran bertanggung jawab dalam mengembangkan berbagai aspek karakter bangsa. Sehingga sei ap kegiatan pembelajaran yang di lakukan pada tatanan PAUD sebaiknya mengacu pada PP No. 58 tahun 2009 tentang satandar PAUD yang di kembangkan dalam sei ap tahapan dan jenjang pendidikan sesuai kebutuhan dan karakter masyarakat Indonesia. Pada pendidikan anak usia dini pendidikan karakter dikembangkan pada sei ap kegiatan belajar (bermain).

Semua anak usia dini tanpa memandang usia mereka belajar dengan sangat baik melalui bermain (Phelps, 2005: P:1). Dalam bermain, anak membuat pilihan, memecahkan masalah, berkomunikasi, dan bernegosiasi. Mereka menciptakan perisi wa khayalan, melai h keterampilan fi sik, sosial, dan kognii f. Saat bermain anak dapat

(10)

10

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

disimpulkan bermain menjadi sebuah milieu yang tak tertandingi dalam mendukung perkembangan dan belajar anak. 1 Ini juga alasan mengapa anak usia dini memerlukan waktu main lebih besar dalam sepanjang harinya. Jika anak belajar dengan bermain, maka ia akan memiliki ketahanan belajar lebih baik jika dilakukan dengan kegiatan belajar seperi biasanya. Dengan melihat kondisi tersebut hendaknya dilakukan pengelolaan terhadap kegiatan bermain anak dengan baik, tujuannya adalah agar kegiatan bermain dapat diarahkan untuk mengembangkan kemampuan anak.

Menurut Vigotsky bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak (Mayke S. Tedjasaputra: 9). Permainan merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi anak. Hampir semua benda dapat dijadikan sebagai alat permainan. Pada saat bermain anak belajar suatu objek, secara sadar atau i dak sadar ia belajar dari sifat-sifat objek tersebut. Menurut Piaget, nyata dalam bermain itu sangat peni ng untuk belajar pada anak usia dini. Anak memperoleh informasi demi informasi melalui interaksinya dengan objek dan kelak informasi tersebut disusun menjadi struktur pengetahuan. Bermain merupakan salah satu interaksi anak untuk memperoleh pengetahuan, sebab anak memperoleh pengetahuan melalui objek yang disentuh dan aki vitas yang dilakukan.

B. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat

• Memahami konsep dasar bermain

Mengembangkan pembelajaran melalui bermain yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan anak

• Mengembangkan alat permainan edukai f anak usia dini

1 Carol Copple and Sue Bredekamp, Basics of Developmentally Appropriate Praci ce: An Introduci on for Teachers of Children 3 to 6 (Washington, DC: NAEYC, 2006), p. 20.

75

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Kakinya bertanduk Hewan apa namanya Embek – embek – embek Begitulah bunyinya Kepalanya bertanduk Hewan apa namanya 6. Evaluasi

• Objek evaluasi: mengamai performa anak dalam bentuk aki vitas pengucapan beberapa kosa kata yang baru didengarnya dan respon anak saat meniru gerakan hewan sesuai suara binatang

• Bentuk Evaluasi :

Evaluasi proses dalam bentuk format catatan anekdot, catatan berjalan (running record), catatan specimen (specimen record),catatan observasi, i me sampling dan lain-lain)

• Format evaluasi: Catatan Anekdot (Anekdotal Record)

Tanggal Nama Perisi wa Tafsiran Keterangans

E. KEGIATAN BERMAIN ANAK 4-5 TAHUN

Bentuk Kegiatan : Berkreasi dengan cetakan

Usia : 4-5 tahun Kompetensi yang dikembangkan:

a. Menjiplak bentuk

b. Mengkoordinasi mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit

c. Melakukan gerakan manipulai f untuk menghasilkan suatu bentuk

(11)

74

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

• Melai h Pendengaran

• Mengasah kemampuan mengingat nama hewan berdasarkan suara

• Belajar membedakan suara binatang 4. Indikator

• Anak mampu mengingat nama hewan

• Anak dapat membedakan sebuah jenis binatang berdasarkan suara

• Anak dapat memprediksi kehadiran binatang berdasarkan suara yang di dengar

5. Kegiatan Persiapan

• Flascard yang telah diisi musik suara macam-macam binatang Pelaksanaan

• Ajak anak duduk tenang.

• Perdengarkan /perlihatkan fl ascard binatang yang telah di isi

suara

• Tunjukkan nama binatang berdasarkan flascard yang di

perlihatkan

• Ulangi 3 kali

• Setelah itu lalu mai kan fl ascard

• Bagi anak menjadi 2 kelompok (1 kelompok bernyanyi berdasarkan petunjuk guru kelompok satunya lagi menebak nama binatang sesuai yang dinyanyikan kelompok satunya). Misalnya:

Berikut ini adalah permainan yang menggunakan lagu yang menirukan suara-suara binatang, yang merupakan kesukaan anak-anak berumur empat tahun.

Kukukuuruyuk Begitulah bunyinya

11

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

• Mengelola kegiatan bermain sesuai dengan kebutuhan anak

• Menerapkan berbagai permainan sesuai dengan tahapan perkembangan anak

C. Ruang Lingkup dan Waktu 1. Ruang Lingkup

Modul ini berisikan tentang konsep, Manfaat, dan aplikasi bermain pada pembelajaran anak usia dini.

2. Waktu Pelaksanaan

Persiapan pelaksanaan dalam penerapan konsep bermain dan penerapan permainan disesuaikan dengan komposisi mutu pembelajaran yang disusun dengan memperhai kan kecukupan waktu untuk berpraktek dan menerapkan strategi bermain dengan komposisi 3 jam teori dan 5 Jam praktek.

D. Petunjuk Belajar

(12)

12

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

BAB II

RENCANA PENYAJIAN MATERI

A. Materi

Judul Materi : Pembelajaran anak usia dini yang menyenangkan melalui bermain

Jumlah Jam Pelai han : 8 Jam

B. Sub Materi

Konsep Dasar Bermain 1.

Pembelajaran yang menyenangkan bagi Anak Usia Dini 2.

Merancang berbagai jenis permainan dan APE 6.

APE sesuai kebutuhan perkembangan anak 7.

Evaluasi Bermain Anak Usia Dini 8.

C. Kompetensi

Setelah mengikui pelai han ini diharapkan guru/pelai h mampu mengembangkan dan menerapkan berbagai jenis permainan untuk anak usia dini

D. Indikator

Setelah mengikui pelai han ini diharapkan pelai h dapat: 1. Memahami konsep dan manfaat bermain bagi anak

2. Menerapkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan anak usia dini

3. Merancang berbagai jenis permainan sesuai tahapan usia perkembangan dan kebutuhan Anak

4. Merancang Alat Permainan Edukai f sesuai kebutuhan anak

73

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

• Ambil benda dengan aroma yang dikenal anak.

• Sodorkan benda tersebut ke dekat hidungnya dan minta ia membau dalam jarak dekat.

• Tanyakan anak benda apa yang baru dibauinya.

• Lakukan 2 kali jika ada temannya yang memberi komentar ia yang jadi bergani an ditutup matanya.

6. Evaluasi

• Objek evaluasi: mengamai performa anak dalam bentuk aki vitas saat anak mencium perbedaan bau yang baru diciumnya dan respon anak saat menyebutkan nama benda sesuai baunya

• Bentuk Evaluasi :

Evaluasi proses dalam bentuk format catatan anekdot, catatan berjalan (running record), catatan specimen (specimen record),catatan observasi, i me sampling dan lain-lain)

• Format evaluasi: Interval Waktu (Time Sampling) • (Ada atau tidak ada)

Catatan Peristiwa :(Frekuensi) Catatan Peristiwa :

(Ada atau tidak ada) • Membedakan benda

D. KEGIATAN BERMAIN ANAK 3-4 TAHUN

1. Bentuk Kegiatan : Hewan apa namanya 2. Usia : 3-4 Tahun

(13)

72

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Waktu Perisi wa Perisi wa Perilaku Konsekuensi 09.00

C. KEGIATAN MAIN ANAK Usia 2-3 TAHUN

1. Bentuk Kegiatan : Tebak-tebakan/ kucing rabun

2. Usia : 2-3 Tahun 3. Kompeenisi yang dikembangkan

• Merangsang indera pencium.

• Mengasah kemampuan mengingat benda-benda melalui baunya.

• Belajar membedakan benda melalui aromanya. 4. Indikator

• Anak mampu mengingat nama benda

• Anak dapat membedakan sebuah benda berdasarkan aroma

• Anak dapat memprediksi nama benda berdasarkan aroma

• Anak dapat mengaki k an motorik halus melalui indera peraba 5. Kegiatan

Persiapan

• Benda dengan aroma yang dikenal anak. Misalnya, jeruk, bunga atau parfum ibu.

• Sehelai selendang atau sapu tangan warna gelap. Pelaksanaan

• Ajak anak duduk tenang.

• Tutup mata si anak menggunakan sehelai selendang atau sapu tangan.

• Ajak temannya tetap tenang saat temannya ditutup matanya

13

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

5. Memberikan si mulasi kecerdasan jamak melalui bermain

6. Menerapkan pembelajaran yang menyenangkan melalui bermain sesuai tahapan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini

E. Rencana Sajian

Waktu/ Menit

Materi dan Sub Materi Kegiatan Penyajian

Konsep Dasar Bermain Ceramah Bervariasi

Pembelajaran yang menyenangkan bagi AUD

Ceramah Bervariasi

Pembelajaran dengan sentra Diskusi & Simulasi

Tiga jenis main dan pengelolaan kegiatan bermain

Ceramah, praktek, pemberian tugas

Merancang berbagai jenis permainan dan APE

Diskusi, Simulasi

APE sesuai kebutuhan perkembangan Ceramah, diskusi praki k

Evaluasi bermain anak Ceramah, Praktek

F. Metode dan Media Pembelajaran

Pada dasarnya aki vitas ini menggunakan metode pembelajaran aki f yang dirangkai para pelai h PAUD. Para pelai h diberikan bekal melalui pelai han dan praki k langsung menerapkan beberapa materi yang telah dilai hkan dengan teknik ceramah, tanya jawab, demonstrasi, praki k langsung, observasi, dan diskusi kelompok. Untuk teknik ceramah, tanya jawab, praki k langsung dilakukan pada saat pelai han dilaksanakan, sedangkan diskusi kelompok dilaksanakan pada saat peserta observasi ke lapangan.

(14)

14

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

kompetensi para Pelai h yang secara aki f dilibatkan pada berbagai tahapan pelai han sebagai berikut:

• Pelai h mengetahui konsep bermain dan pembelajaran yang menyenangkan dengan benar

• Para pelai h memiliki kemampuan dalam mengembangkan media/ alat permainan edukai f sebagai bekal dalam mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran

• Pengelolaan pembelajaran

• Penyusunan disain evaluasi pembelajaran

Media yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan bermain dan penerapan permainan yang digunakan untuk mengembangkan berbagai aspek kemampuan anak dan tahapan perkembangan anak.

71

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

5. Kegiatan Persiapan:

• Ruangan dengan permukaan datar.

• Rebana berkerincing di sekelilingnya dalam berbagai ukuran.

• Lagu anak-anak Pelaksanaan :

• Siapkan anak berdiri berpasangan

• Ajak anak bernyanyi

• Ajak anak untuk menggoyangkan dan memukul rebana mengikui irama lagu secara bergani an dengan temannya (1 orang bernyanyi 1 orang memukul rebana)

• Awalnya goyangkan perlahan, kemudian lebih cepat.

• Ajak anak menggoyangkan tubuhnya mengikui irama rebana. Bergoyanglah bersamanya.

6. Evaluasi

• Objek evaluasi: mengamai performa anak dalam bentuk aki vitas pengucapan beberapa kosa kata yang baru didengarnya dan respon anak saat meniru gerakan berjoget sesuai ritme

• Bentuk Evaluasi :

Evaluasi proses dalam bentuk format catatan anekdot, catatan berjalan (running record), catatan specimen (specimen record),catatan observasi, i me sampling dan lain-lain)

• Format Evaluasi : Time Sampling

Contoh format evaluasi Even Sampling

Nama : ... Usia : ...

Sentra : Seni Budaya

Tanggal : ...

Pengamat : ... Waktu : ...

(15)

70

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

• Bentuk Evaluasi :

Evaluasi proses dalam bentuk format catatan anekdot, catatan berjalan (running record), catatan specimen (specimen record), catatan observasi, i me sampling dan lain-lain)

• Format evaluasi: Catatan terbuka (Running Record) Tanggal Nama

Anak Didik

Perisi wa Tafsiran Keterangan

B. PERMAINAN ANAK Usia 1-2 TAHUN

1. Bentuk Kegiatan : Permainan Joget Rebana

2. Usia : 1-2 tahun 3. Kompetensi yang dikembangkan

• Mengenal perbedaan bunyi

• Mengasah koordinasi tangan-mata-telinga dan gerak tubuh.

• Memahami sebab-akibat.

• Si mulasi motorik kasar kei ka menari.

• Melai h keterampilan social saat Joget Rebana bersama teman. 4. Indikator

• Anak mampu merespon aki vitas yang ditunjukkan melalui nyanyian

• Anak mampu meniru gerakan guru memukul dan berjoget sesuai ritme

• Anak dapat bersosialisasi dengan teman saat berjoget bersama

15

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

BAB III MATERI SAJIAN

A. Konsep Dasar Bermain 1. Hakikat Bermain

Menurut Seafeld dan Barbour aki vitas bermain merupakan suatu

kegiatan yang spontan pada anak yang menghubungkannya dengan kegiatan

orang dewasa dan lingkungan termasuk di dalamnya imajinasi, penampilan

anak dengan menggunakan seluruh perasaan, tangan atau seluruh badan

(Carol Seefeldt & Nita Barbour:205). Kegiatan bermain yang dilakukan anak

biasanya bersifat spontan penuh imaginai f dan dilakukan dengan segenap

perasaannya.

Dalam bermain, anak membuat pilihan, memecahkan masalah,

berkomunikasi, dan bernegosiasi. Mereka menciptakan perisi wa khayalan,

melai h keterampilan fi sik, sosial, dan kognii f. Saat bermain anak dapat

mengekspresikan dan melai h emosi dari pengalaman dan kejadian

yang mereka temui sei ap hari. Melalui main bersama dan mengambil

peran berbeda, anak mengembangkan kemampuan melihat sesuatu dari

sudut pandang orang lain dan terlibat dalam perilaku pemimpin atau

pengikut – perilaku yang akan diperlukannya saat bergaul kei ka dewasa.

Dapat disimpulkan bermain menjadi sebuah milieu yang tak tertandingi

dalam mendukung perkembangan dan belajar anak (Carol Cople and Sue

Bredekamp, 2006: P. 20). Ini juga alasan mengapa anak usia dini memerlukan

(16)

16

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Para ahli seperi Johnson, Chrisi e, dan Yawkey 1987; Piaget 1962;

Van Hoorn et al. 1993 sebagaimana dikui p Owocki mengamai bahwa

perilaku main menjadi makin kompleks dan abstrak saat anak-anak

maju sepanjang masa kanak-kanaknya. Kemajuan ini dapat diamai

kei ka mereka terlibat dalam i ga jenis main yakni main sensorimotor,

main peran, dan main pembangunan (Gretchen Owocki, 1999: p. 8).

Tiga jenis main ini akan dilalui oleh semua anak tanpa memandang ras

maupun bangsanya.

Lev Vigotsky, Piaget, Sara Smilansky Piaget (1951, dalam Wolfgang,

1992: 22 dan Sugiyanto, 1995: 16) berpendapat bahwa anak usia dini

(0-8 tahun) akan melewai i ga tahapan perkembangan bermain, yaitu:

(1) Sensory motor play/ Praci ce Play (usia 3/4 bulan-1 ½ tahun), (2)

Symbolic/ Make Believe Play (+ 2-7 tahun), dan (3) Social Play Games

with Rules (+ 8-11 tahun).

69

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Contoh penerapan kegiatan bermain anak sesuai dengan kebutuhan anak

A. KEGIATAN MAIN ANAK Usia 0-1 TAHUN 1. Bentuk Kegiatan : Boneka Jari 2. Usia : 3-12 bulan 3. Kompetensi yang dikembangkan

• Dapat merespon aki vitas yang ditujukan padanya.

• Mulai belajar bicara kei ka menikmai cerita, nyanyian dan gerakan boneka jari.

4. Indikator

• Anak mampu merespon aki vitas yang ditunjukkan melalui nyanyian

• Anak mampu meniru gerakan guru

• Anak dapat mengucapkan kosa kata baru melalui cerita

• Anak dapat memegang dan meraih benda 5. Kegiatan

Persiapan :

Ruangan yang datar dengan alas yang nyaman Boneka jari aneka warna dan karakter

Pelaksanaan :

• Dudukkan bayi di pangkuan Anda, dengan menggunakan kursi khusus, atau sandarkan pada bantal.

• Pasang boneka di jari-jari Anda.

• Ceritakan suatu kisah dengan tokoh si boneka jari.

• Gerakkan boneka saat Anda bicara dan bernyanyi.

• Jika bayi berusaha meraih boneka, biarkan dia mendapatkannya. 6. Evaluasi

(17)

68

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Moxley, Juliet, 150 Things to make and Do With Your Children, London, Ebury Press, 1997

Mackenzie, Jennie, Kids Crat and Play Ideas, Australia, Bay Books, 1993.

Patmonodewo, Soemiari , Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2000

Piaget, Jean, Play, dreams, and imitai on in Childhood, New York: W.W. Norton, 1962

Phelps, Beyond The Kitchen Housekeeping, Tallahassee, Florida: The Creai ve Center for Childhood Research & Training, Inc., 2005

Phelps, Beyond Building Up Knocking Down, Tallahassee, Florida: The Creai ve Center for Childhood Research & Training, Inc., 2005

Roger, Cosby S. and Janet K. Sawyers, Play in The Lives of Children, (Washington DC: Nai onal Associai on For The Young Children, 1995

Renée Sherman, Instructor Competencies Assessment Instrument , U.S. Department of Educai on, 2002

Seefeldt, Carol & Nita Baurbor, Early Childhood Educai on, Columbus: Meril Publishing Company, 1990

Stone, Sandra J. Playing A Kid’s Curriculum, GoodYear Books, 1993.

Tedjasaputra, Mayke S., Bermain, Mainan dan Perminan Untuk Pendidikan Usia Dini, Jakarta: Grasindo, 2001

Moyles, Janet R, The Excellence of Play, Bristol: Open University Press, 1995

50 Aci vii es for Diversity Training, by Jonamay Lambert and Selma Myers. HRD Press, 1994.

The Giant

Sue C. Wortham. Assessment in Early Childhood Educai on third edii on, Columbus, Ohio, New Jerey: Upper Saddle River, 2001

17

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

1) Pada Sensory motor play/ Praci ce Play, kegiatan anak sebelum

usia 3-4 bulan belum dapat dikategorikan sebagai bermain.

Sejak usia 3-4 bulan, gerakan anak telah lebih terkoordinasi dari

pengalamannya, anak belajar bahwa dengan menarik mainan

yang tergantung di atas tempat i durnya, mainan tersebut

akan bergerak dan berbunyi. Kegiatan bermain sensori ini

menekankan pada permainan yang berpusat pada gerak sensori

motorik anak.

Sumber: Dokumen TK Putra 1

2) Pada tahapan symbolic/ make believe play (bermain pura-pura/

bermain peran/ dramai c play), pada umumnya kegiatan anak

diwarnai dengan kegiatan bermain khayal dan pura-pura. Anak

sudah mulai dan dapat menggunakan berbagai benda sebagai

simbol atau resentasi dari benda lain.

(18)

18

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

menggunakan simbol yang lebih banyak dan dilatar belakangi

oleh penalaran, logika dan objeki vitas.

2. Fungsi Bermain

Kegiatan bermain dilakukan sungguh-sungguh oleh seorang anak,

sebab kegiatan bermain yang dilakukan oleh anak bersifat rileks dan

merupakan kegiatan yang diinginkan dan disenangi.

Menurut Helms dan Turner bermain adalah cara/jalan bagi

anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan dan cara mereka

menjelajahi dunia lingkungannya termasuk membantu anak dalam menjalin

hubungan sosial antar anak (Donald B. Helms & Jeferey S. Turner:

436-337). Anak mengungkapkan hasil pemikiran dan perasaan biasanya melalui

bentuk permainan. Bermain, selain bermanfaat untuk melai h kemampuan

eksplorasi juga bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi

dengan sesama anak ataupun dengan orang dewasa.

Menurut Rubin, Fein, dan Vandenberg, bermain adalah berbagai

macam kegiatan yang memberikan keseimbangan berbagai aspek fungsi

kepribadian. Ada beberapa manfaat bermain diantaranya ialah: (1) bermain

merupakan moi vasi intrinsik bagi anak, (2) bermain umumnya bebas dari

kegiatan menulis, (3) bermain membangkitkan aki vitas yang nyata, (4)

pusat proses berbagai kegiatan adalah bermain, (5) bermain mendominasi

permainan, (6) bermain dapat dilakukan dengan memberikan aki vitas

permainan (Cosby S. Roger and Janet K. Sawyers: 1). Bermain bagi anak

67

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

DAFTAR PUSTAKA

Birth to Three: suppori ng our youngest children acts as a foundai on for a child.s future learning and development, Learning and Teaching Scotland, 2005

A Curriculum Framework for 3 to 5, Learning and Teaching Scotland, 2004

Barbara Seuling, How to Write a Children’s Book and Get It Published THIRD EDITION, 2005

Bronson, Martha B., The Right Stuff for Children Birth to 8: Seleci ng Play Material to Support Development, NAEYC, Washington, DC, 1995.

Bredekamp, Sue (Editor), DAP in Early Childhood Programs Serving Children from Birth through Age 8, Washington DC: NAEYC

Carol Copple and Sue Bredekamp, Basics of Developmentally Appropriate Praci ce: An Introduci on for Teachers of Children 3 to 6 Washington, DC: NAEYC, 2006

Catron, Carol. E dan Allen, Jan. Early Childhood Curriculum: A Creai ve Play Model, 2nd Edii on, NewJersey : Merill Publ, 1999

Charles H. Wolfgang, Bea Mackender, and Mary E. Wolfgang, Growing & Learning Through Play (USA: McGraw-Hill, Inc., 1981

Charles Wolfgang and Mary E. Wolfgang, School for Young Children: Developmentally Appropriate Praci ces Needham Heights, Florida State University: Allyn and Bacon

Coughlin Pamela A dkk., Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak,

Children’s Resources Internai onal Inc, Washington, DC, 2000

Femmie Juff er, Marian J. Bakermans, etc, Promoi ng posii ve pareni ng an at acment based intervii on, 2008

(19)

66

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

3) Sangat menolong untuk menguji perilaku yang i dak sering terjadi. Beberapa kerugian dari metode ini juga ada, tergantung pada tujuan pengamatan, yaitu :

1) Perisi wa ke luar dari konteks dan bisa kehilangan beberapa perisi wa yang juga peni ng untuk diinterpretasikan.

2) Merupakan metode tertutup yang hanya mengamai perilaku tertentu dan mengabaikan perilaku yang lain.

3) Kehilangan kekayaan informasi detail dibandingkan catatan anekdot, specimen record atau running records.

Sebagai pengamat, amai lah anak dengan cara yang i dak terlalu menyolok dengan posisi yang i dak terlalu dekat dengan anak. Kita boleh mengamai sambil duduk, berdiri atau berjalan disekitar area pengamatan. Apapun yang kita gunakan untuk dekat dengan anak untuk tujuan pengamatan jangan sampai menarik perhai kan anak. Hindari kontak mata dengan anak yang kita amai , bila anak yang diamai melihat kepada kita sewaktu pengamatan berlangsung, berusahalah untuk menghidari tatapannya dengan mengalihkan penglihatan ke anak lain.

Sebaiknya kita melakukan pengamatan, terkadang anak juga mengetahui bahwa ia sedang diamai . Kalau anak tahu bahwa kita sedang mengamai nya, anak akan merasa i dak enak dan bisa pergi atau keluar dari area main. Kalau hal ini sampai terjadi maka pengamatan harus diheni kan. Pengamatan dapat dilanjutkan esok hari atau minta staf lain untuk mengamai anak khusus itu.

Waktu yang tepat untuk melakukan pengamatan adalah kapanpun. Kita harus tahu peni ngnya data apa yang akan kita peroleh dalam pengamatan, oleh karena itu kita harus meluangkan waktu yang baik untuk melakukan pengamatan. Waktu pengamatan yang terbaik itu adalah tergantung pada apa yang kita mau ketehui/ pelajarai dari seorang anak.

19

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

merupakan suatu kegiatan yang diinginkan, dengan bermain anak akan

merasa bebas, dan menyenangkan. Kegiatan bermain yang dilakukan anak

akan membangkitkan moi vasi instrinsik, memberikan ketenangan dan

dapat memberikan keseimbangan hidup bagi anak.

Menurut Smith, permainan yang paling baik ialah permainan yang

memberikan kontribusi pada anak dalam belajar konsep dan aki vitas

yang nyata (Janet R Moyles: 4). Permainan yang baik adalah yang dapat

mengajarkan pada anak kemampuan tertentu baik itu bersifat individual

ataupun kelompok. Aki vitas yang diberikan dalam bermain adalah aki vitas

yang dapat memberikan pemahaman pada anak tentang dunia nyata yang

bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari.

Gambar aki vitas bermain anak sehari-hari

Menurut Vigotsky bermain mempunyai peran langsung terhadap

perkembangan kognisi seorang anak (Mayke S. Tedjasaputra: 9). Permainan

(20)

20

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

dapat dijadikan sebagai alat permainan.

Pada saat bermain anak belajar suatu objek, secara sadar atau i dak

sadar ia belajar dari sifat-sifat objek tersebut. Menurut Piaget, bermain

itu sangat peni ng untuk belajar pada anak usia dini. Anak memperoleh

informasi demi informasi melalui interaksinya dengan objek dan kelak

informasi tersebut disusun menjadi struktur pengetahuan. Bermain

merupakan salah satu interaksi anak untuk memperoleh pengetahuan,

sebab anak memperoleh pengetahuan melalui objek yang disentuh dan

aki vitas yang dilakukan.

3. Jenis-jenis Kegiatan Bermain

Jenis-jenis kegiatan bermain bisa membuat anak asyik sekaligus

merangsang perkembangannya. Dalam bermain anak menggunakan

alat permainan sesuai dengan kebutuhan anak, begitu pula jenis

kegiatan bermain sesuai dengan usia perkembangan anak. Ada

berbagai jenis kegiatan bermain anak diantaranya adalah sebagai

berikut :

a. Bermain Aki f

Pada kegiatan bermain aki f, anak melakukan aki vitas

gerakan yang melibatkan seluruh indera dan anggota tubuhnya.

Diantara jenis kegiatan bermain aki f adalah:

65

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

anak dalam interval waktu tertentu, sebaliknya even sampling

untuk mengamai perilaku yang i dak sering.

Pengamat terlebih dulu perlu menentukan perilaku yang ingin diamai , kemudian mempersiapkan sei ng yang memungkinkan perilaku itu muncul dan akan digunakan untuk mengamai perilaku tersebut. Pengamat perlu mengambil posisi yang nyaman bagi dia untuk mengamai , menunggu sampai muncul perilaku tersebut dan mencatatnya.

Pencatatan dapat dilakukan dalam berbagai cara, tergantung dari tujuan pengamatan. Jika pengamat sedang mempelajari penyebab atau hasil dari perilaku tertentu, maka menggunakan ”ABC” analisis (Bell & Low). ABC analisis merupakan deskripsi narai f dari perisi wa keseluruhan, yang dibagi menjadi 3 bagian : A = perilaku pencetus, B = perilaku, C = konsekuensi. Sei ap saat perisi wa terjadi, saat itu juga dicatat.

contoh even sampling : EVEN SAMPLI NG

Nama : ... Usia : ... Sentra : ... Tanggal : ... Pengamat : ... Waktu : ... Perilaku : menendang, memukul teman lain atau guru dengan kaki kanan, cukup keras untuk membuat anak lain menangis.

Waktu Peristiwa Pencetus Perilaku Konsekuensi

9.13 Dion bermain sendiri di Dion melihat Tom dengan Tom menangis Sentra balok, Tom datang kening berkerut; berdiri; dan berlari ke dan meletakkan sebuah mendorong Tom; Tom guru. balok di bangunan Dion. balas mendorong; Dion menendang kaki Tom.

10.05 Di arena bermain, Dion Dion menendang Ririn menangis: guru Berdiri antri untuk ber- kaki Ririn datang dan menarik main luncuran. Ririn lengan Dion serta me- datang menyerobot Dion menendang nasehati

barisan Dion. guru

Keuntungan menggunakan even sampling adalah :

1) Mencatat perisi wa dengan utuh, sehingga membuat analisa lebih mudah.

(21)

64

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

2) Lebih obyeki f dan terkontrol karena perilaku yang diamai spesifi k dan dibatasi.

3) Memungkinkan pengamat mengumpulkan data dari sejumlah anak ataupun sejumlah perilaku dalam satu kali waktu pengamatan. 4) Memberikan informasi yang berguna dalam interval waktu dan

frekuensi dari perilaku tertentu.

5) Memberikan hasil kuani tai f yang berguna untuk analisa stai si k. 6) Ada beberapa kerugian dari metode ini, yaitu :

7) Metode bukan metode terbuka, sehingga memungkinkan kehilangan banyak perilaku yang peni ng.

8) Tidak menjelaskan perilaku, sebab dan hasil, karena lebih berfokus pada waktu (kapan dan berapa lama suatu perilaku terjadi) 9) Tidak menyimpan data tentang masukan-masukan perilaku,

karena prinsip metode ini hanya pada interval waktu, bukan perilaku.

10) Perilaku di luar konteks karena itu mungkin bisa bias. 11) Terbatas untuk perilaku yang diamai yang sering terjadi

12) Biasanya berfokus pada satu jenis perilaku (dalam kasus ini perilaku negai f) dan bisa mengakibatkan pandangan yang bias.

e. Even Sampling

Even sampling adalah suatu metode yang memberikan kesempatan kepadapengamat untuk menunggu dan kemudian mencatat perilaku khusus yang sudah dipilih lebih dulu. Even sampling digunakan untuk mempelajari kondisi di mana perilaku tertentu terjadi atau sering terjadi. Peni ng untuk mempelajari pencetus suatu perilaku tertentu dari anak – memukul, misalnya – mungkin bagi anak usia 2 tahun memukul sebagai tanda dia ingin mengajak temannya bermain. Jika i me sampling digunakan untuk mengamai perilaku

21

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

1) Taci le Play/bermain dengan tangan

Merupakan kegiatan bermain yang meningkatkan

keterampilan jari jemari anak serta membantu anak

memahami dunia sekitarnya melalui alat perabaan dan

penglihatannya.

2) Funci onal Play

Permainan yang mengutamakan gerakan motorik kasar/

(22)

22

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

3) Construci ve Play/ membangun

Permainan yang mengutamakan anak untuk membangun

atau membentuk bangunan dengan media balok,lego dan

sebagainya.

4) Creai ve Play/ Bermain Kreai f

Permainan yang memungkinkan anak menciptakan berbagai

kreasi dari imajinasinya sendiri.

63

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

: dalam rangka menolong anak agresif ”Gibran”, guru ingin tahu berapa kali Gibran berperilaku negai f. Pertama, perilaku agresif Gibran harus ditentukan secara jelas melipui apa saja. Misalnya memukul, mendorong, menendang, memegang teman yang melawannya, merebut mainan teman.

Perilaku tersebut dapat dituliskan dengan kode misalnya memukul (p), mendorong (d), merebut (r), dsb. Berikutnya yang perlu dipersiapkan adalah interval waktu. Jika pengamatan akan dilakukan selama setengah jam, boleh saja menentukan sei ap 5 menit perilaku agresif anak diamai . Selanjutnya harus memikirkan cara pencatatan. Boleh saja menuliskan 1 jika perilaku tersebut terjadi, dan 0 jika i dak terjadi. Bisa juga meletakkan tanda √ pada kolom sei ap munculnya perilaku agresif tersebut.

contoh format i me sampling :

TIME SAMPLING Interval Waktu (Setiap 5 menit)

1 2 3 4 5 6

1 1 1 0 0 0

0 0 0

0 0 0

Catatan Peristiwa : (Frekuensi)

Lama Pencatatan : (Ada atau tidak ada)

Catatan Peristiwa : (Ada atau tidak ada)

Time sampling merupakan metode yang sangat berguna jika digunakan untuk mengamai anak dengan alasan-alasan berikut : 1) Membutuhkan waktu dan usaha yang i dak terlalu banyak

(23)

62

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

• Dia menunjukkan kekuatannya.

• Dia kehilangan kesabaran.

• Dia menjadi marah.

• Seharusnya dia i dak berbicara seperi itu.

Kesalahan pengamat yang lain adalah menghilangkan beberapa fakta, mencatat hal-hal yang i dak terjadi dan mencatat hal-hal yang i dak pada urutan yang benar.

Berikut ini beberapa pedoman dalam melakukan pencatatan. 1) Catat fakta-fakta saja.

2) Catat segala sesuatu secara rinci tanpa menghilangkan apapun. 3) Jangan menginterpretasikan selama melakukan pengamatan. 4) Jangan mencatat apapun yang i dak kita lihat.

5) Gunakan kata-kata deskripi f bukan labelling atau interpretasi. 6) Catat fakta-fakta yang terjadi sesuai dengan urutan kejadiannya.

d. Time Sampling

Metode i me sampling memerlukan pengamatan yang menunjukkankekerapan suatu perilaku terjadi. Perilaku harus terjadi sering (paling sedikit sekali sei ap 15 menit). Misalnya : perilaku semacam berbicara, memukul atau menangis dapat diamai dan dihitung dengan mudah. Perilaku memecahkan masalah i dak dapat diamai menggunakan metode ini, karena perilaku seperi itu i dak jelas bagi pengamat dan i dak dapat dihitung dengan mudah.

Time sampling dilakukan untuk mengamai perilaku khusus dari seorang anak atau kelompok dan mencatat ada atau i daknya perilaku tersebut dalam interval waktu yang sudah ditentukan untuk diamai . Pengamat harus mempersiapkan diri untuk memanfaatkan waktu yang telah terjadual, dan menentukan jenis perilaku yang akan diamai , interval waktu yang digunakan, dan bagaimana dia mencatat ada atau i dak adanya perilaku tersebut. Sebagai contoh

23

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

5) Symbolic /Dramai c Play/bermain simbolik

Permainan dimana anak memegang suatu peran tertentu.

6) Play Games

Permainan yang dilakukan menurut aturan tertentu dan

bersifat kompei si/persaingan.

b. Bermain Pasif

Kegiatan bermain pasif i dak melibatkan banyak gerakan tubuh

(24)

24

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

pendengaran dan penglihatan. Diantara kegiatan bermain pasif

yang sering dilakukan anak adalah recepi ve play. Recepi ve

play merupakan permainan dimana anak menerima

kesan-kesan yang membuat jiwanya sendiri menjadi aki f (bukan fi sik

yang aki f) melalui mendengarkan dan memahami apa yang dia

dengar dan ia lihat.

4. Aspek Perkembangan yang dapat di kembangkan melalui bermain

berdasarkan Teori Gardner

Manfaat bermain melipui seluruh aspek perkembangan anak

seperi diuraikan oleh teori Howard Gardner (Muli ple Intelegence)

berikut :

a. Linguisi c Intellegence (Kecerdasan Bahasa)

Kecerdasan Bahasa melipui kemampuan berbahasa secara lisan dan tulisan. Kemampuan ini dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan. Orang yang memiliki kecerdasan berbahasa dapat menjadi pengacara, presenter, pengarang dan lain-lain. Bagian otak yang bertanggung jawab untuk kemampuan ini adalah broca area. Orang yang mengalami kerusakan daerah ini membuat dia kesulitan dalam meletakkan kata demi kata bersama menjadi satu kalimat walaupun dapat mengeri ari kata-kata tersebut.

Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan bahasa antara lain :

Membacakan buku yang sudah dikenal anak

Bertepuk tangan dengan ritme berulang, misalnya: plok

plok – plok plok plok, plok plok – plok

61

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Karena running record mengamai terlalu banyak perilaku perkembangan yang peni ng dari seorang anak, maka running record dipilih sebagai metode utama yang digunakan bersama dengan Child Skills Checklist untuk menilai perkembangan anak. Kadang Checklist dikombinasi dengan running record .

c. Catatan Specimen (Specimen Records)

Specimen Records hampir mirip dengan running records tetapi lebih rinci. Catatan ini sering digunakan oleh penelii yang menginginkan deskripsi lengkap dari suatu perilaku anak, sementara running records lebih sering dipakai oleh guru dengan cara yang i dak formal. Pengamat yang membuat specimen records bukan orang yang terlibat dalam kegiatan kelas dan harus menjaga jarak dari anak. Seperi running records, specimen records menulis secara narai f

perilaku atau perisi wa saat terjadi, tetapi deskripsi itu biasanya berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya seperi waktu, anak, dan sei ngnya. Jumlah kerinciannya yang akan dicatat tergantung pada tujuan pengamatan.

Pengamatan yang diikui dengan catatan anekdot, running records ataupun specimen records, bukanlah kegiatan yang mudah. Pengamat terbiasa mengamai apa yang terjadi di sekelilingnya dan dalam waktu yang bersamaan membuat interpretasi tentang apa yang dilihatnya. Di dalam pencatatan yang obyeki f, kita harus memisahkan dua hal tersebut. Apa yang dicatat harus berupa fakta yang ada, tanpa melakukan penilaian (labelling) , asumsi, atau kesimpulan.

Berikut ini merupakan contoh kata-kata dan kalimat labelling yang sering dijumpai dalam catatan pengamatan:

• Dia anak yang baik hari ini.

• Dimas marah kepada Dini.

(25)

60

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

1) Merupakan catatan yang lengkap dan menyeluruh, i dak terbatas pada perisi wa-perisi wa tertentu.

2) Merupakan catatan yang terbuka, yang dapat untuk mengamai apa saja tanpa spesifi kasi pada perilaku khusus.

3) Tidak membutuhkan pengamat yang memiliki ketrampilan khusus, karena itu sangat berguna bagi guru kelas.

Selain kelebihan seperi yang diungkapkan di atas, running record

juga memiliki kerugian, yaitu :

1) Catatan ini memerlukan waktu yang lama. Pengamat i dak memiliki waktu lain selain hanya mengamai dan mencatat perilaku anak saja.

2) Cukup sulit untuk mencatat semua hal dalam waktu yang panjang tanpa kehilangan rincian yang mungkin juga peni ng. 3) Sangat efeki f jika hanya mengamai seorang anak saja, tetapi

jika harus melakukan pengamatan terhadap sekelompok anak, apalagi jika kelompok besar, maka akan mengalami banyak kesulitan.

4) Pengamat harus menjaga diri anak, yang kadang-kadang sulit jika pengamat adalah guru yang sedang mengajar.

Running record lebih berguna jika dicatat dalam format khusus yang dikomentari oleh pengamat kemudian. Sangat sulit bagi pengamat untuk mencatat sei ap kata yang diucapkan anak dan sei ap adegan yang dilakukan anak saat bermain bersama.

contoh format running record :

RUNNING RECORD

Nama Anak :………. Usia : ……… Tanggal : …………. Pengamat : ………. Tempat : ………… Waktu : …………...

Observasi Komentar

25

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Bermain tepuk tangan sambil menyebutkan nama anak,

misalnya:

A – ni – ta , A – ni , Mar – li – na , S a – e – ful , dst.

Merangkai dengan berbagai bentuk huruf

Bernyanyi dengan gerak dan irama sederhana, dilakukan

secara berulang-ulang

Membaca buku bersama anak secara berulang

terus-menerus

Menghadirkan buku-buku yang paling disukai anak.

b. Logical Mathemathic Intelligence (Kecerdasan Logika Matemai ka) Kecerdasan Logika Matemai ka melipui kemampuan menganalisa masalah yang bersifat logis matemai s dan menginvesi gasi masalah secara ilmiah (scienifi c thinking). Kemampuan ini melibatkan sejumlah bagian pusat berpikir di otak.

Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan matemai ka antara lain mengenal deretan angka, bermain dakon, mengukur berat, mencocokkan, pengukuran panjang-pendek, mengurutkan kecil-besar, mengurutkan bilangan, main domino angka, menghitung benda, tebak angka, mengukur volume, menyusun pola dengan meronce dll.

c. Musical Intelligence (Kecerdasan Musik)

Kecerdasan Musik melipui kemampuan dalam penampilan

(performance), komposisi dan apresiasi bentuk-bentuk musik. Bagian otak yang memproduksi kemampuan di bidang musik terletak di otak bagian kanan.

(26)

26

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

d. Bodily-Kinestei c Intelligence (Kecerdasan Olah Tubuh)

Kecerdasan Olah Tubuh merupakan kemampuan menggunakan seluruh bagian-bagian tubuh untuk menyelesaikan masalah atau melakukan suatu gerak yang menghasilkan produk (pertunjukan). Orang yang memiliki kemampuan kecerdasan kinestei k antara lain penari, atlit, aktor, dokter bedah, mekanik dan lain-lain. Bagian otak yang memproduksi kemampuan ini adalah Cortex di kedua belahan otak (Hemisphere).

Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan musik antara lain Menari, menirukan gerakan binatang, bermain gerak dan lagu, mengikui gerakan senam sederhana, bermain bola, main egrang, main layang-layang, berjalan di atas papan i i an,dll

e. Visual Spai al Intelligence (Kecerdasan Bentuk dan Ruang)

Kecerdasan bentuk dan Ruang merupakan kemampuan mengorganisasi dan memanipulasi gambar dan ruangan yang lebar. Orang yang memiliki kecerdasan ini lebih mudah bekerja di bidang pilot, navigator, pemain catur, arsitek, grafi s, dan lain-lain.

Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan bentuk dan dan ruang antara lain bermain balok unit, leggo, melukis, menggambar, membuat rumah-rumahan dengan balok kayu atau potongan lego, menggambar, menyusun kepingan-kepingan kayu bergambar

f. Interpersonal Intelligence (Kecerdasan Interpersonal)

Kecerdasan Interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk mengeri maksud, moi vasi dan hasrat orang lain serta secara konsekuen bekerja efeki f dengan orang lain walaupun semua i dak begitu tampak. Contoh : Guru, polii kus, orang-orang yang bekerja di klinik (perawat), penjual maupun pemuka agama. Bagian otak yang memegang peranan dalam hal ini

59

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

4) Sulit untuk memberikan analisa narai f , karena itu metode ini kurang berguna untuk penulisan ilmiah.

Catatan semacam ini dapat lebih berguna jika dicatat di kertas secara veri kal dengan catatan anekdot di sebelah kiri dan ada lahan untuk menuliskan komentar di sebelah kanan. Atau kertas dibagi secara mendatar, dengan catatan anekdot di atas dan komentar di bawahnya.

Berikut ini contoh format catatan anekdot :

Ͷ

b. Catatan Berjalan (Running Record)

Metode pengamatan dengan teknik pencatatan lain yang cukup terkenal adalah Running Records. Catatan ini memuat kejadian secara rinci dan berurutan. Pengamat mencatat semua kejadian terus menerus yang dilakukan anak itu. Running record berbeda dengan catatan anekdot karena running record mencatat semua perilaku anak bukan hanya sekedar perisi wa-perisi wa tertentu saja, dan pencatatan dilakukan langsung, i dak menunda kemudian setelah pembelajaran selesai.

(27)

58

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

dikatakan dan dikerjakan anak. Kadang-kadang guru memasukkan alasan-alasan tes terhadap perilaku anak, tetapi ”mengapa” lebih baik ditulis di bagian khusus sebagai komentar guru. Catatan ini paling sering ditulis setelah suatu perisi wa terjadi.

Meskipun catatan anekdot merupakan catatan singkat tentang suatu kejadian dalam suatu saat tertentu, namun catatan tersebut bersifat kumulai f. Jika rangkaian perisi wa itu berjalan berulang-ulang dapat digunakan sebagai masukan yang rinci tentang anak yang diamai . Keuntungan lain menggunakan catatan anekdot adalah:

1) Pengamatan bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya tanpa dibatasi hanya satu macam perilaku khusus.

2) Pengamat dapat menangkap hal-hal yang tak terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan nani setelah pembelajaran usai, sehingga i dak mengganggu aki vitas guru.

3) Pengamat dapat melihat dan mencatat i ngkah laku khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.

Sebagai metode pengamatan, tentu selain keuntungan juga ada kerugiannya. Pengamat perlu memutuskan apa yang diamai , apa yang ingin diketahui, dan metode apa yang paling berguna. Beberapa kerugian catatan anekdot adalah :

1) Catatan anekdot i dak memberikan gambaran yang lengkap karena hanya mencatat perisi wa-perisi wa yang menarik minat pengamat.

2) Tergantung pada daya ingat pengamat. Perisi wa yang terjadi kadang i dak bisa ditulis secara rinci, karena pencatatan dilakukan setelah pembelajaran selesai.

3) Kejadian bisa saja keluar dari konteks dan kemudian diinterpretasikan i dak dengan benar atau digunakan dengan cara yang bias.

27

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

adalah Lobus Frontal (Cortex bagian depan).

Kerusakan daerah ini menyebabkan perubahan besar pada

personality, dan orang tersebut seolah-olah menjadi orang lain. Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan interpersonal antara lain bermain peran, bermain boneka anak dengan binatang, bermain boneka dengan asesoris, dll

g. Intrapersonal Intelligence (Kecerdasan Intrapersonal)

Kecerdasan Intrapersonal merupakan kemampuan untuk mengeri diri sendiri (keinginan, maksud, ketakutan), memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dengan efeki f dan memanfaatkan informasi untuk mengatur kehidupannya sendiri

(self regulator). Orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal i nggi mempunyai semangat hidup yang i nggi (bergairah). Bagian otak yang mengatur kemampuan ini ada di Frontal Lobe.

Kerusakan pada Frontal Lobe bagian bawah akan menyebabkan

irritability atau euphoria, sedangkan bila terjadi kerusakan di bagian atas dapat menyebabkan apai s, lamban dan peragu. Contoh kegiatan bermain untuk pengembangan kecerdasan Intrapersonal antara lain bermain peran, melai h menyampaikan pikiran dan perasaannya di depan teman, bermain ekspresi, dll h. Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan ini berkaitan dengan seluruh yang terdapat di alam dunia ini. Kecerdasan ini sangat sensii f untuk disimulasikan dengan semua aspek alam, mencakup bertanam, binatang, cuaca, dan gambaran fi sik dari bumi. Di dalamnya mencakup

(28)

28

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

melindungi sumber-sumber alam. Contoh kegiatan:

• Mencatat fenomena alam yang melibatkan hewan, tanaman, dan hal-hal sejenis

• Memperlihatkan pemahaman yang mendalam dalam topik-topik yang melibatkan sistem kehidupan

i. Kecerdasan Eksistensional

Anak mengenal dirinya adalah bagian dari alam semesta, bangsa dan negara, masyarakat, dan keluarganya. Anak mengeri apa yang harus diperbuat untuk Tuhannya, dirinya, bangsa dan negara, masyarakat, dan keluarga. Anak dapat mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan secara komprehensif.

Contoh:

• Anak dapat menempatkan diri di manapun ia berada

j. Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan yang berkaitan dengan kejiwaan, agama, kepercayaan, keyakinan dan prinsip atau philosofi hidup.

Bagi masyarakat yang religius dianggap sebagai kecerdasan terpeni ng atau yang paling menentukan. Sabagai fondasi dalam mengeksplorasi dan memberdayakan jenis kecerdasan-kecerdasan lainnya.

Contoh:

Anak yakin dan percaya ciptaan Tuhan

Semua kecerdasan di atas harus dikembangkan secara seimbang. Dengan demikian guru perlu merancang kegiatan main yang bervariasi untuk mengembangkan tujuh kecerdasan tersebut.

57

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

observasi langsung kepada anak. Dengan melakukan observasi ini maka kita akan dapat melihat dan mengetahui tahap perkembangan anak dan hasilnya dimasukkan dalam suatu pencatatan.Untuk menentukan strategi evaluasi yang cocok seorang harus mengetahui mengapa evaluasi dilaksanakan (Brinkerhoff , 1983:16).

Strategi dan metode observasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk pencatatan. Secara rinci bentuk pencatatan observasi yang dapat digunakan guru dikemukakan berikut ini.

Teknik Pengamatan

Salah satu upaya untuk memahami tumbuh kembang anak usia dini di antaranya melalui pengamatan. Oleh karena itu kemampuan pengamatan bagi seorang pendidik anak usia dini merupakan suatu kompotensi yang mesi dimiliki

Sei ap pengamatan harus dilakukan dengan pencatatan. Pengamat bukan hanya sekedar mengamai anak untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan anak, tetapi pengamat juga perlu sensii f terhadap apa-apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, atau diraba. Selama melakukan pengamatan dan pencatatan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa metode pengamatan dan pencatatan untuk anak usia dini. Adapun metode dan teknik pengamatan pada anak usia dini yang dibahas dalam modul ini melipui teknik catatan anekdodal (Anecdotal Record), catatan berjalan (Running Record), catatan specimen (Specimen Record), Time Sampling dan Even Sampling.

a. Catatan Anekdot (Anecdotal Record)

(29)

56

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

H. EVALUASI BERMAIN ANAK

Evaluasi sebagai salah satu komponen utama pembelajaran, termasuk pembelajaran di PAUD. Evaluasi merupakan proses pengumpulan, penganalisisan, dan penafsiran data yang sistemai k dalam rangka pemberian keputusan terhadap sesuatu (Wortham, 2001). Berari , dengan evaluasi guru perlu mengumpul data, menganalisis, dan menafsirkan makna data yang ada sebagai bahan pengambilan keputusan. Keputusan yang diberikan merupakan nilai, yang dapat berbentuk angka atau huruf. Bentuk huruf yang paling sering digunakan adalah deskripsi, atau penjelasan.

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui proses kegiatan yang telah dilaksanakan, faktor-faktor penghambat maupun pendukung pencapaian tujuan kegiatan, serta mengetahui i ngkat keberhasilan. Tujuan tersebut perlu untuk memperbaiki kegiatan belajar sekaligus memperbaiki keberhasilan belajar.

Hasil evaluasi disajikan sebagai bentuk laporan evaluasi. Laporan tersebut disampaikan kepada orang tua dan kepala sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) guru terhadap kegiatan yang dilakukannya (Wortham, 2001). Bagi orang tua hal tersebut untuk kesinambungan program sedang bagi kepala sekolah untuk perbaikan program belajar.

Ada beberapa strategi dan metode dalam pelaksanaan evaluasi. Secara umum ada dua kelompok, yaitu tes dan non tes. Kelompok non tes terdiri dari angket, wawancara, dan observasi. Bila dilihat dari pelaksanaannya, evaluasi dikenal dengan evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilakukan bila guru ingin mengetahui bagaimana anak mengikui atau melakukan kegiatan selama pembelajaran berlangsung. Bila guru ingin melihat hasil kegiatan guru dapat menggunakan evaluasi hasil. Untuk menentukan strategi dan metode mana yang tepat guru perlu mengetahui tujuan evaluasi. Untuk mencatat dan mengevaluasi perkembangan anak usia dini, langkah pertama dan utama yang dapat dilakukan adalah melakukan

29

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

B. PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN MELALUI BERMAIN

Bermain merupakan kebutuhan bagi sei ap anak. Sei ap saat anak ingin selalu bermain. Di mananapun, dalam kondisi apapun, anak akan berusaha mencari sesuatu untuk dapat dijadikan mainan. Anak-anak baik di kota besar, desa, pantai, dan gunung senang dengan permainan yang ada. Baik yang dimainkan berupa permainan tradisional maupun permainan modern. Anak-anak selalu bermain dengan riang, melalui bermain anak akan merasa rileks. Tertawa, teriakan, sorakan, ekspresi wajah yang ceria selalu mengiringi suasana anak bermain. Anak walaupun sakit tetap bermain secara terbatas kemampuannya. Di tempat i dur, saat anak tergolek sakit, masih tampak ia membawa mainan di samping tempat i durnya, yang mudah ia mainkan pada saat-saat tertentu.

Gambar anak bermain di atas tempat i dur

(30)

30

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

Misalnya daun kering dapat dijadikan alat hitung untuk mengembangkan konsep matemai ka, dapat mengklasifi kasikan jenis-jenis daun, manfaat

daun hal ini untuk mengembangan konsep sains pada anak, dapat dijadikan bahan kreasi seni untuk mengembangan seni dan lain sebagai yang dapat dikembangkan hanya dari daun. Indonesia negeri yang kaya sumber alam yang masih dapat kita eksplorasi untuk dijadikan alat bermain.

Pembelajaran yang menyenangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak. Dengan demikian, sei ap kegiatan pembelajaran harus selalu mengacu pada tujuan pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu. 2. Dunia anak adalah dunia bermain, maka selayaknyalah pembelajaran

untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain. Ini nya, bermain adalah belajar, dan belajar adalah bermain. Anak belajar melalui main, main yang menyenangkan. Melalui sentra, proses pembelajaran dilakukan dengan menempatkan siswa pada posisi yang proporsional. Anak dirangsang untuk secara aki f melakukan kegiatan bermain sambil belajar. Perlu ditekankan bahwa bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya

(happy learning). Sehingga, anak dapat menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya.

3. Kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk membangun sisi mai ka kerja/aki vitas. Bagaimana anak membuat pilihan-pilihan dari serangkaian kegiatan, focus pada apa yang dikerjakan dan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan yang dia telah mulai dengan tuntas.

4. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup anak, yaitu membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi dan memiliki keterampilan dasar yang berguna bagi

55

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

e. Buku cerita, kaset cerita dan lagu f. Kartu angka, Ular tangga

g. Kolintang/gendang

h. Troli/mobil2an yang dapat dikendarai i. Urutan besar kecil

j. Lilin plasi sin

5. Alat Permainan Edukai f anak usia 4 – 5 tahun

a. Aneka games kelompok kecil b. Balok-balok konstruksi

c. Bahan-bahan untuk mengguni ng, merekat, melipat d. Alat bermain peran mikro dan peran makro

e. Benda-benda untuk mengenal angka dan huruf

f. Alat permainan diluar seperi papan jungkat jungkit, perosotan 6. Alat Permainan Edukai f anak usia 5 – 6 tahun

a. Alat permainan peran makro dan mikro b. Alat-alat untuk belajar angka dan huruf

c. Alat permainan di luar ruang; papan i i an, papan jungkat jungkit, ayunan dll

d. Alat-alat keterampilan untuk mengguni ng, menempel, melipat. e. Balok-balok berkonstruksi

(31)

54

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

3. Alat Permainan Edukai f anak usia 2 – 3 tahun

a. Sepeda roda i ga

b. Bahan dan alat tulis menulis c. Puzzle, manik-manik, balok-balok

d. Mainan rumah-rumahan, boneka, alat transportasi untuk bermain peran

e. Rangkaian / roncean f. Boneka jari / tangan g. Gelang menara h. Balok bangunan i. Mozaik

j. Puzzle sederhana (2-5 keping) k. Papan Geometri

4. Alat Permainan Edukai f anak usia 3 – 4 tahun

a. Boneka, binatang mainan dll untuk bermain peran b. Balok-balok konstruksi

c. Alat-alat keterampilan (guni ng, lem, kertas) d. Puzzle, manik-manik

31

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

kehidupannya kelak.

5. Pembelajaran dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak. Simulus pendidikan bersifat menyeluruh, mencakup semua aspek perkembangan. Karena itu, sei ap kegiatan harus dapat mengembangkan atau membangun berbagai perkembangan atau kecerdasan anak. Dalam hal ini guru memfasilitasi agar semua aspek perkembangan anak perkembangan anak berkembang secara opi mal.

6. Anak akan memperoleh lebih banyak pengetahuan bila mendapat pijakan/dukungan dari guru pada saat main.

C. PEMBELAJARAN DENGAN SENTRA (LEARNING CENTRE)

Secara sederhana, sentra bisa diari kan sebagai suatu wadah yang disiapkan guru bagi kegiatan bermain anak. Melalui serangkaian kegiatan main tersebut, guru mengalirkan materi pembelajaran yang telah disusun dalam bentuk lesson-plan. Rangkaian kegiatan itu harus saling berkaitan dan saling mendukung untuk mencapai tujuan belajar harian dan tujuan belajar pada semua sentra dalam satu hari harus sama. Sei ap sentra memiliki center point dan semua mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah direncanakan i m guru.

Tidak ada keharusan bagi sei ap lembaga untuk menyiapkan banyak sentra, bergantung dari kemampuan lembaga dan kesiapan guru. Hal yang perlu diperhai kan adalah bagaimana tujuh kecerdasan dasar sesuai dengan teori Kecerdasan Jamak yang dicetuskan Howard Gardner dan enam domain berfi kir pada anak sebagaimana unsur yang dibangun secara terpadu

(32)

32

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

sensorimotor, main peran, dan main pembangunan.

Dalam pendekatan Sentra, ada tahapan-tahapan yang perlu diperhai kan, mulai saat anak memasuki lingkungan sekolah kelompok mainnya hingga menyelesaikan kegiatan bermain dan kembali menuju rumah. Sei ap tahapan itu terekam dalam laporan harian kegiatan guru, yang akan menjadi bahan untuk mengukur perkembangan anak, serta pada akhirnya memberikan respond dan si mulasi yang tepat agar kemampuan anak berkembang secara opi mal.

Secara garis besar, perekaman kemampuan sei ap anak mengacu pada tolak ukur kemampuan klasifi kasi yang dibangun melalui serangkaian

aki vitas yang menggunakan benda (mainan) konkret. Dengan benda-benda itu anak mengenal warna, bentuk dan ukuran. Secara bertahap pula anak belajar untuk mengenal ciri-ciri, tanda-tanda dan sifat-sifat benda dan kejadian. Kemampuan mengklasifi kasi dibangun, baik saat bermain maupun

saat membereskan mainan. Terbangunnya kemampuan klasifi kasi pada

hal-hal yang konkret adalah bekal mutlak anak agar kelak mereka mampu mengkasifi kasi hal-hal yang abstrak, mampu membedakan mana yang benar

dan mana yang salah, serta terbiasa menyikapinya dengan tepat.

Dalam hal penerapan disiplin, misalnya, sering guru atau orangtua menghadapi msalah atau bahkan i dak tahu lagi bagaimana upaya mendisiplinkan anak. Keadaan ini biasanya bermuara pada hukuman, yang umumnya justru kontra produki f bagi perkembangan anak. Yang kerap

53

Pembelajaran Anak Usia Dini yang Menyenangkan Melalui Bermain

(terbuat dari bahan yang lembut)

d. Benda yang empuk, ani pecah, bersih dan aman

e. Benda yang kokoh yang bisa dipergunakan untuk merambat dan belajar berjalan.

2. Alat Permainan Edukai f anak usia 1 – 2 tahun

a. Mainan yang bisa didorong dan ditarik untuk melai h keseimbangan

b. Mainan yang bisa diduduki dan dikendarai seperi mobil-mobilan atau sepeda roda empat yang kecil

c. Kursi, tangga, lorong-lorongan, ayunan bayi d. Mainan yang bisa dibawa sambil berjalan

e. Balok-balok, bola, manik-manik yang berukuran besar f. Air, pasir, kacang-kacangan

Gambar

Gambar aki vitas bermain anak sehari-hari
Gambar anak bermain di atas tempat i dur
Gambar : langkah-langkah penyiapan APE
Gambar: Bagaimana cara mengenalkan tempat-tempat main pada anak

Referensi

Dokumen terkait