1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan yang banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Penggunaan minyak goreng ini sebagai media penggorengan yang bertujuan untuk menjadikan makanan gurih dan renyah, meningkatkan cita rasa, perbaikan tekstur dan pembawa rasa.
2
Dalam konteks Indonesia tentang Merek Top Indonesia (Kompas: 2013) didapatkan bahwa minyak goreng merupakan belanja terpenting bagi sebagian Ibu - Ibu dalam kategori memasak: Hemart menarik pangsa pasar 70,20%, Kunci Mas menarik pangsa pasar 80,32% dan Rose Brand menarik pangsa pasar 50,40%. Merebut dan menambah pangsa pasar, perusahaan yang berdiri dibelakang produk tersebut biasanya menggunakan iklan sebagai salah satu strategi pemasarannya.
Penggunaan iklan sebagai salah satu strategi pemasaran adalah sangat tepat, sebab menurut Alo Liliweri (2007: 144-145) “iklan mempunyai fungsi yang sangat luas, diantaranya fungsi pemasaran, fungsi ekonomi, fungsi komunikasi, fungsi pendidikan dan fungsi sosial. Menurut Fandi Tjiptono (1997: 226), iklan memiliki emapat fungsi : “ menginformasikan khalayak mengenai produk
(informatif), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (remending), menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (intertainment).
3
memiliki kemampuan untuk menggambarkan emosi keseluruhan disbanding media lain.
Diantara komponen masyarakat pemirsa televisi dan tentu saja iklan yang ditayangkan ada didalamnya, sekaligus penguna minyak goreng adalah ibu-ibu. Mewakili kaum terpelajar komunitas ini layak diperhitungkan,karena jumlah Ibu-Ibu tidak sedikit untuk dijadikan obyek pemasaran.
Sehubungan dengan penggunaan televisi sebagai media iklan Menurut Durianto (2003: 14) memberi penjelasan:
Iklan televisi harus menarik, pesan mudah dipahami, serta sasaran harus tersegmentasikan. Iklan televisi juga harus memiliki strategi yang diperhatikan frekuensi tayangannya, kesempatan audience untuk melihat, menilai rating stasiun pemancar serta lingkungan penayangannya. Sering iklan tersebut muncul di televisi akan dapat mendekatkan diri di hati konsumen sehingga menarik konsumen, karena proses reaksi akan terjadi dalam iklan.
Ada beberapa karakteristik yang biasa digunakan untuk menilai sebuah iklan yaitu : Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), Action (Membeli). Empat karakteristik dikenal dengan formula AIDA (http://donydw.wordpress.com/2007/11/29/tentang-efektifitas-iklan). Diantara komponen masyarakat pemirsa televisi dan tentu saja iklan yang ditayangkan ada di dalamnya, sekaligus pengguna minyak goreng adalah Ibu-Ibu Dasawisma Rt.03 Rw. 01 Dukuh Krajan Salatiga.
4
a. Ada sebagian ibu-ibu yang menggunakan minyak goreng tetap (loyal), dikarenakan sudah yakin terhadap kualitas minyak goreng yang dipakai. b. Ada sebagian ibu-ibu yang menggunakan minyak goreng ganda atau lebih
dari satu, hal ini dimungkinkan karena merasa mendapat keuntungan dari keunggulan masing-masing minyak goreng.
c. Ada sebagian Ibu - Ibu yang tidak menggunakan minyak goreng tetap atau berganti-ganti minyak goreng karena merasa membeli minyak goreng baru lebih menguntungkan.
d. Ada sebagian Ibu-Ibu yang berganti-ganti minyak goreng karena merasa belum ada yang cocok.
Perilaku demikian adalah fenomena atau bukti nyata tanggapan Ibu-Ibu Dasawisma Melati RT. 03 RW. 01 Dukuh Krajan Salatiga terhadap berbagai iklan minyak goreng di televisi yang dikemas secara menarik, kompetitif dan meyakinkan. Mengungkap lebih mendalam berbagai fenomena tanggapan Ibu-Ibu DasawismaRT. 03 RW. 01 Dukuh Krajan Salatiga terhadap iklan di televisi sebagaimana telah diungkapkan di atas, maka penulis akan mengkajinya secara diskriptif dalam sebuah skripsi.
5
yang tersirat dalam iklan, maka kreativitas dalam pembuatan iklan sangat diperlukan untuk menciptakan keterkaitan antar iklan dan faktor emosi.
1.2 Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana Tanggapan Ibu - Ibu terhadap iklan minyak gorengdi televisi berdasarkan formula Attention, Interest, Disire, dan Action ( AIDA ) pada Ibu-IbuDasawisma RT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tanggapan ibu-ibu terhadap iklan minyak goreng di televisi berdasarkan formula AIDA pada ibu - ibu Dasawisma RT. 03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga.
1.4 Signifikasi Penelitian
1.4.1 Signifikasi Teoritis
6 1.4.2 Signifikasi Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana serta informasi yang berguna bagi pabrik minyak goreng berkaitan dengan kualitas iklan minyak goreng yang ditayangkan ditelevisi dan tanggapan Ibu – Ibu terhadap iklan minyak goreng di televisi berdasarkan formula AIDA pada Ibu-Ibu Dasawisma RT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga dalam mempertimbangkan penggunaan minyak goreng.
1.5 Keterbatasan