• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 TAHUN 2013 (HUTAN KOTA BUNGKIRIT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "3 TAHUN 2013 (HUTAN KOTA BUNGKIRIT)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 3 TAHUN 2013

TENTANG

TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA HUTAN KOTA BUNGKIRIT

BUPATI KUNINGAN

Menimbang : a. bahwa pembangunan di kawasan wisata Hutan Kota Bungkirit Kabupaten Kuningan harus diarahkan kepada terwujudnya Tata Bangunan dan Lingkungan yang layak huni, berjati diri, produktif, dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat;

b. bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan(RTBL), bahwa Dokumen RTBL di daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, perlu menetapkan Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit dengan Peraturan Bupati;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria;

3. Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan;

4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

5. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

(2)

2008;

8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan;

9.

10. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

11. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;

12. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

14. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1996 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang; 15. Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 1997 tentang

Penyelenggaraan Kepariwisataan;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2010 Tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam;

22. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran masyarakat dalam Penataan Ruang;

23. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

24. Keputusan Presidan Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan lindung;

25. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 19 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Kehutanan;

26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor. 06/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman;

28. Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor. KM 64/HK.201/MKP/04 tentang Pedoman Pengembangan Pariwisata Daerah;

(3)

Nomor.17 Tahun 2001 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

30. Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Wilayah Nomor. 534/KPTS/M/2001 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman;

31. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan;

32. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 04 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 05 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2005-2025;

34. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Kuningan;

35. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Bangunan Gedung;

36. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 04 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah;

37. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuningan Tahun 2011-2031;

(4)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA HUTAN KOTA BUNGKIRIT.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah kabupaten Kuningan.

3. Bupati adalah Bupati Kuningan.

4. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

5. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

6. Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) Kabupaten adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Kuningan.

7. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

8. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

9. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. 10. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan

struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.

11. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang, melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. 12. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk

mewujudkan tertib tata ruang rencana tata ruang hasil perencanaan tata ruang.

(5)

wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.

14. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

15. Insentif adalah perangkat atau upaya untuk memberikan rangsangan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang.

16. Disinsentif adalah perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang.

17. Masyarakat adalah orang seorang, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat, lembaga dan/atau badan hukum non pemerintahan yang mewakili kepentingan individu, sektor, profesi, kawasan atau wilayah tertentu dalam penyelenggaraan penataan ruang.

(6)

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

(1)Maksud dari kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit ini adalah :

a. Masukan rencana dan program pembangunan fisik bagi Pemerintah Daerah dalam penanganan tata bangunan dan lingkungan kawasan Hutan Kota Bungkirit sebagai bagian dari perlindungan kawasan Hutan Kota Bungkirit.

b. Masukan teknis bagi Pemerintah Daerah dalam bentuk rincian pengendalian perwujudan bangunan dan lingkungan kawasan Hutan Kota Bungkirit sebagai bagian dari perlindungan kawasan Hutan Kota Bungkirit.

c. Masukan teknis bagi Pemerintah Daerah dalam mengarahkan peran serta seluruh pelaku pembangunan (pemerintah, swasta, masyarakat lokal) dalam mewujudkan lingkungan yang dikehendaki.

(2)Tujuan dari penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit ini adalah:

a. Perencanaan hingga panduan pembangunan secara teknis dan detail yang akan digunakan oleh instansi-instansi pemerintah sebagai pengelola kawasan yang terkait, investor, pelaku pariwisata, maupun dengan masyarakat setempat;

b. Menyusun Program Investasi Pembangunan sebagai acuan implementasi dari rencana dan rancangan yang telah disusun, dengan menyertakan masyarakat sekitar sebagai bagian integral dari upaya pembangunan di lingkungan kawasan yang dimaksud;

c. Memberikan perlindungan terhadap sumberdaya alam dan asset wisata;

d. Menciptakan suatu iklim pembangunan kawasan yang memiliki multi peran di dalam kemasyarakatan (daerah wisata, daerah pemukiman, daerah konservasi dan sebagainya) yang kondusif terhadap kondisi alam dan daya dukung lingkungan, adaptif terhadap ancaman bencana alam (banjir, tanah longsor, dan gempabumi), serta sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang berlaku;

e. Merangsang pertumbuhan industri pariwisata yang melibatkan peran serta masyarakat serta sesuai dengan sosial budaya setempat.

BAB III

RUANG LINGKUP WILAYAH DAN JANGKA WAKTU PERENCANAAN Pasal 3

a. Ruang lingkup wilayah perencanaan dimaksud adalah wilayah Kawasan Hutan Kota Bungkirit dengan luas 55 (lima puluh lima) Hektare.

(7)

BAB IV

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Pasal 4

(1)Rencana Umum pengembangan Wilayah Kawasan Hutan Kota Bungkirit mencakup Tata Guna Lahan, Peran Blok dalam Strategi Pengembangan Kawasan, Maksud Pengembangan Blok, Visi Pengembangan Blok dan Misi.

(2)Rincian lebih lanjut berkenaan dengan Rencana Umum pengembangan Wilayah Kawasan Hutan Kota Bungkirit beserta gambar perencanaan kawasan dan blok sebagaimana tercantum dalam lampiran I.

Pasal 5

(1) Rencana Kegiatan pada kawasan prioritas mencakup 5 (lima) program utama, yaitu :

a. Pembuatan jalan akses dari Taman Makam Pahlawan menuju Hutan Kota Bungkirit (Blok H2);

b. Pembuatan Gerbang Utama Hutan Kota Bungkirit (Blok P2);.

c. Pembuatan Gerbang Sekunder Hutan Kota Bungkirit (Blok H2).

d. Perbaikan trotoar dan jalan di koridor Tahu Lamping (Blok P4); dan

e. Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah dan Pengkomposan (Blok P1);

(2) Gambar Perencanaan Kawasan Prioritas sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN PENDANAAN Pasal 6

(1) Rencana Program Pengembangan Kawasan Hutan Kota Bungkirit meliputi fisik dan non fisik.

(2) Kegiatan Fisik Pengembangan Kawasan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) terdiri atas Bangunan, Jaringan jalan dan Lingkungan.

(3) Kegiatan Non Fisik Pengembangan Kawasan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berupa pelatihan.

(4) Rencana Program Pengembangan Kawasan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) akan dilaksanakan secara bertahap selama 5 (lima) tahun.

Pasal 7

Pendanaan Kegiatan Pengembangan Kawasan Hutan Kota Bungkirit berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara .

Pasal 8

(8)
(9)

BAB VI

PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN Pasal 9

Kebijakan dan strategi Pengembangan Kawasan Hutan Kota Bungkirit, yaitu :

a. Mengendalikan perkembangan ruang sekitar kawasan strategis Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit melalui :

1). Penetapan batas pengaruh kawasan strategis wisata hutan kota Bungkirit; dan

2). Penetapan pola pemanfaatan lahan, sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing kawasan.

b. Mengembangkan kegiatan pendukung Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit sebagai kawasan yang termasuk sebagai kawasan perkotaan Kuningan dan konservasi, melalui :

1). Kerjasama dalam penyediaan tanah disertai lahan pengganti untuk pengelolaan kawasan;

2). Pengembangan kegiatan ekonomi;

3). Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi; serta

4). Penyediaan infrastruktur untuk mendorong percepatan pembangunan.

c. Memantapkan kawasan perlindungan ekosistem hutan kota dan lingkungan hidup, melalui :

1). Pelarangan alih fungsi pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan lindung khususnya untuk hutan kawasan hutan kota;

2). Pemanfaatan untuk pendidikan dan penelitian berbasis lingkungan hidup;

3). Pengembalian kegiatan yang mendorong pengembangan fungsi lindung; serta

4). Peningkatan keanekaragaman hayati kawasan lindung.

d. Mengendalikan Tata Bangunan dan Lingkungan yang dilakukan melalui proses perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.

Pasal 10

(1) Pengelola Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit adalah Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit yang merupakan lembaga non pemerintah berbasis konstituen dan non partisan yang merupakan himpunan dari lembaga-lembaga pemerintah maupun non-pemerintah dan atau pribadi-pribadi yang dianggap mampu memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit dan dapat mewakili kepentingan dari para pemangku kepentingan di daerah serta mempunyai visi yang sejalan dengan pemajuan pengelolaan Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit.

(10)

(3)Struktur kelembagaan Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit adalah berbasis konstituen dan atau memiliki basis dukungan organisasi/individu yang jelas dari para pihak yang sangat beragam.

(4)Struktur Organisasi Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit, Keterkaitannya Hubungan Antar Lembaga , Program dan Sumber Dana sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV

(5)Komposisi dan personil Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

BAB VII

INSENTIF DAN DISINSENTIF Bagian Kesatu

Insentif Pasal 11

(1)Insentif dapat diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada dunia usaha dan masyarakat yang melaksanakan pembangunan sesuai dengan RTRW Kabupaten dan atau pedoman pelaksanaannya.

(2)Insentif kepada dunia usaha dan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentuk:

a. keringanan retribusi Daerah; b. kompensasi;

c. kerjasama pendanaan; d. penyediaan infrastruktur;

e. kemudahan prosedur perizinan; dan/atau f. penghargaan.

Bagian Kedua Disinsentif

Pasal 12

(1) Disinsentif dibebankan kepada dunia usaha dan masyarakat yang dalam melaksanakan pembangunan tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten dan atau pedoman pelaksanaannya.

(2) Disinsentif kepada dunia usaha dan masyarakat dapat diberikan dalam bentuk :

a. penyediaan infrastruktur secara terbatas;

b. pengenaan kompensasi;

c. pembatalan insentif;

d. rekomendasi pencabutan izin; dan/atau

e. sanksi administratif.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13

(11)
(12)

(2)Pada saat Peraturan Bupati ini ditetapkan, semua pemanfaatan ruang berkenaan dengan Kawasan Hutan Kota Bungkirit yang tidak sesuai dengan Peraturan Bupati ini harus disesuaikan melalui kegiatan penyesuaian pemanfaatan ruang.

(3)Penyesuaian pemanfataan ruang yang sah menurut pedoman pemanfaatan ruang sebelumnya, diberi masa transisi selama 3 (tiga) tahun untuk penyesuaian.

(4)Untuk pemanfaatan ruang yang izinnya diterbitkan sebelum pedoman ini disahkan dan dapat dibuktikan bahwa izin tersebut diperoleh sesuai dengan prosedur yang benar, kepada pemegang izin diberikan penggantian yang layak sesuai dengan kemampuan daerah.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan Pada tanggal 21-1-2013

BUPATI KUNINGAN

TTD

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di Kuningan Pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

TTD

Drs. H. YOSEP SETIAWAN, M.Si Pembina Utama Muda Nip. 1958 02171985031003

(13)

Lampiran I : Peraturan Bupati Kuningan Nomor : 3 TAHUN 2013 Tanggal : 21-1-2013

Tentang : Tata Bangunan dan Lingkungan Di Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit Tata Guna Lahan dan Aktivitas

Eksisting Peran Blokdalam Strategi Pengemban gan Kawasan Maksud Pengembangan Blok Visi Pengembangan Blok Misi Legen

da Tata GunaLahan LuasBlok Aktivitas

Hutan Kota

Bungkirit (H1)104.196 m2 Wisata lindung Sebagai zona inti

Menjadikan area Hutan Kota

Bungkirit sebagai area inti kawasan dengan kegiatan utama konservasi keanekaragaman hayati. Wisata lindung, edukasi, dan rekreasi - Pengembangan

kegiatan wisata edukasi dan rekreasi.

- Peningkatan kualitas ekologis.

Sawah (H2) 346.887 m2

Persaw ahan (produk tif) Sebagai zona penyangga Menjadikan area persawahan Bungkirit sebagai area transisi yang berfungsi menunjang dan menyangga kegiatan inti konservasi keanekaragaman hayati.

(14)

Tata Guna Lahan dan Aktivitas

Eksisting Peran Blokdalam Strategi Pengemban gan Kawasan Maksud Pengembangan Blok Visi Pengembangan Blok Misi Legen

da Tata GunaLahan LuasBlok Aktivitas

Permukiman

(P1) 60.190m2 Berhuni

Sebagai zona pengaruh Mengarahkan pengembangan area permukiman perkotaan sehingga dapat menjadi permukiman yang menunjang kegiatan inti konservasi keanekaragaman hayati. Permukiman perkotaan berkepadatan rendah dengan kualitas lingkungan permukiman yang memadai.

- Penataan infrastruktur;

- Pembatasan pertumbuhan;

- pengarahan kualitas fisik;

- pengembangan sarana pelengkap wisata

(penginapan);

- pengembangan sarana dan prasarana

komunitas. Permukiman

(P2) 66.657m2 Berhunidan perdaga ngan Sebagai zona pengaruh Mengarahkan pengembangan area permukiman perkotaan sehingga dapat menjadi permukiman yang menunjang kegiatan inti konservasi keanekaragaman hayati. Permukiman perkotaan campuran, hunian-komersial, berkepadatan rendah di tepi jalan utama yang tidak mengganggu fungsi hutan kota dan kegiatan jalan.

- Pembatasan

pengembangan fisik;

- Pembatasan pertumbuhan;

- pengarahan kualitas fisik;

- pengembangan sarana pelengkap wisata

(penginapan);

- pengembangan sarana dan prasarana

(15)

Tata Guna Lahan dan Aktivitas

Eksisting Peran Blokdalam Strategi Pengemban gan Kawasan Maksud Pengembangan Blok Visi Pengembangan Blok Misi Legen

da Tata GunaLahan LuasBlok Aktivitas

komersial.

Permukiman

(P3) 11.589m2

Berhuni dan perdaga ngan Sebagai zona pengaruh Mengarahkan pengembangan area permukiman perkotaan sehingga dapat menjadi permukiman yang menunjang kegiatan inti konservasi keanekaragaman hayati. Permukiman perkotaan campuran, hunian-komersial, berkepadatan rendah di perbatasan kawasan perkotaan Kuningan dengan sarana penunjang kegiatan wisata.

- Infill development; - pengembangan sarana

pelengkap wisata (penginapan);

- Pembatasan pertumbuhan;

- pengarahan kualitas fisik.

Permukiman

-Industri (P4) 30.831m2

Industri kecil tahu Sebagai zona pengaruh Mengarahkan kegiatan industri tahu sebagai kegiatan wisata yang menunjang kegiatan inti konservasi keanekaragaman hayati.

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

BUPATI KUNINGAN,

(31)

Lampiran II : Peraturan Bupati Kuningan Nomor : 3 TAHUN 2013 Tanggal : 21-1-2013

Tentang : Tata Bangunan dan Lingkungan Di Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit

(32)
(33)
(34)

BUPATI KUNINGAN,

(35)

Lampiran III : Peraturan Bupati Kuningan Nomor : 3 TAHUN 2013 Tanggal : 21-1-2013

Tentang : Tata Bangunan dan Lingkungan Di Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit

Rencana Program Kegiatan dan Pendanaan Pengembangan Kawasan Hutan Kota Bungkirit

PROGR AM KEGIAT AN SUB KEGIATAN

PENDANAAN (TAHUN KE-, RUPIAH) SUMBER DANA

LEADING SEKTOR & STAKEHOL

DER

1 2 3 4 5

APB N APBD PROVI NSI APBD KABUPA TEN SWAS TA

1 Fisik Bangun an

Area gerbang sekunder hutan kota bungkirit(ge rbang selatan) 3.219.000.0 00 3.219.000.0 00 X DINAS TATA RUANG & CIPTA KARYA

Pusat Informasi wisata dan galeri

310.200.00 0

X X DINAS

TATA RUANG & CIPTA KARYA

Gazebo 88.640.000 88.640.000 88.640.00 0

X X DINAS

(36)

RUANG & CIPTA KARYA

Jaringan jalan

Jalur wisata (terintegrasi dengan jalur wisata blok-blok

lainnya)

934.250.00 0

X X X DINAS

BINA MARGA Jalur Pedestrian 474.397.00 0

X X DINAS

TATA RUANG & CIPTA KARYA

Perbaikan dan

pembangun an lahan parkir

1.550.270.4 00

1.550.270.4 00

X X DINAS

BINA MARGA

Lingkun gan

Pembangun an Ruang Terbuka Hijau penyangga 549.343.95 8,33 549.343.95 8,33 549.343.9 58,33

X X X BADAN

PENGELOL AAN LINGKUNG AN HIDUP DAERAH

Pembangun an TPS

86.000.000 X DINAS

TATA RUANG & CIPTA KARYA

Penyediaan Sarana air

(37)

bersih dan sanitasi

0 0 00 000 000 RUANG &

CIPTA KARYA

Penyediaan Sarana Biogas

X X BADAN

PENGELOL AAN LINGKUNG AN HIDUP DAERAH Penyediaan Lampu Taman 273.000.00 0 273.000.00 0 273.000.0 00 273.000. 000 273.000. 000

X X X DINAS

TATA RUANG & CIPTA KARYA 8.422.641.3 58,33 5.617.794.3 58,33 Non Fisik Pelatiha n Pelatihan kewirausaha an kerajinan tangan (home made)

80.000.000 X BAPPEDA

BUPATI KUNINGAN,

(38)

Lampiran IV : Peraturan Bupati Kuningan Nomor : 3 TAHUN 2013 Tanggal : 21-102013

Tentang : Tata Bangunan dan Lingkungan Di Kawasan Wisata Hutan Kota Bungkirit

BUPATI KUNINGAN,

(39)

Gambar

Gambar 1. Master Plan Kawasan Perencanaan
Gambar 2 Konsep Rancangan Blok H1
Gambar 3 Konsep Rancangan Blok H2
Gambar 4 Konsep Rancangan Blok P1
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari pelaksanaan kurikulum. Mutu pendidikan dan atau mutu lulusan banyak dipengaruhi oleh mutu kegiatan pembelajaran. Jika mutu kegiatan

Sehingga, apabila sepasang titik sudut yang berhadapan memiliki warna yang sama, maka jika satu titik dipilih dari empat titik yang lain pada lingkaran berwarna sama, maka jelas

untuk asumsi temperatur bearing dan periksa hasil hubungan dalam tabel hasil.. Determinan koefisien dari pergeseran menggunakan hubungan seni diskusi. Determinan panas generator

1) Kesesuaian lingkungan sosial dengan keadaan diri artinya menyesuaikan peran seperti yang diharapkan orang lain dalam situasi sosial. Hakikat manusia sebagai

pertokoan yang semakin menjamur, meningkatkan peluang kerja. Pembangunan secara signifikan mengalami peningkatan. Fasilitas publik juga semakin tampak perubahannya. Ini

Sistem Informasi Pendaftaran tugas akhir merupakan pusat informasi tentang tugas akhir yang berisi data informasi mahasiswa yang menempuh tugas akhir, status mahasiswa dan nilai

Migas hanya terbentuk dalam setting geologi dan syarat  –   –   syarat  syarat tertentu dimana migas terakumulasikan yang mana nantinya akan membutuhkan tahapan -

Paramater model penelitian atas data panel menggunakan regresi dengan bantuan Eviews 8 dan model analisis jalur (Path Analysis ), untuk menerangkan akibat