452
Lampiran II Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL N O M O R : 1452 K/10/MEM/2000
T A N G G A L : 3 November 2000
PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN PETA GEOLOGI
I
. PENDAHULUAN
Sejalan dengan proses implementasi otonomi daerah khususnya dalam pelimpahan kewenangan sektor pertambangan dan energi yang menyangkut kegiatan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan sumber daya alam, maka perlu disusun suatu pedoman yang akan digunakan sebagai dasar acuan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Salah satu pedoman yang berkaitan erat adalah tentang penyusunan peta geologi.
Pedoman Teknis Penyusunan Peta Geologi ini diperlukan agar para pihak-pihak pelaksana pemetaan ataupun pengguna peta geologi mempunyai persepsi yang seragam dalam memahami, menerapkan serta menggunakan berbagai informasi geologi yang tercantum pada peta, sehingga akan memberikan manfaat yang optimal.
Pedoman ini memuat ketentuan umum, persyaratan dan unsur-unsur tambahan lain yang penting tentang penyusunan peta geologi, baik di darat maupun di laut, yang telah mengacu pada standar penyusunan peta geologi yang berlaku.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman ini dimaksudkan untuk mem-berikan panduan dalam menerapkan kaidah-kaidah baku penyusunan peta geologi berbagai skala yang diawali dari tahapan sampai penerbitan peta.
Tujuan disusunnya pedoman ini adalah untuk membakukan dan menyeragamkan langkah-langkah penyusunan peta geologi sesuai dengan kaidah-kaidah pemetaan yang berlaku.
III. PENGERTIAN
1. Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah/wilayah/ kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang digunakan dan menggambarkan informasi sebaran, jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan potensi sumber daya mineral serta energi yang disajikan dalam bentuk gambar dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya.
2. Skala peta adalah perbandingan jarak yang tercantum pada peta dengan jarak sebenarnya yang dinyatakan dengan angka atau garis atau gabungan keduanya.
3. Peta geologi dapat dibedakan atas peta geologi sistematik dan peta geologi tematik.
4. Peta geologi sistematik adalah peta yang menyajikan data geologi pada peta dasar topografi atau batimetri dengan nama dan nomor lembar peta yang mengacu pada SK Ketua Bakosurtanal No. 019.2.2/1/1975 atau SK penggantinya.
5. Peta topografi adalah peta ketinggian titik atau kawasan yang dinyatakan dalam bentuk angka ketinggian atau kontur ketinggian yang diukur terhadap permukaan laut rata-rata.
6. Peta batimetri adalah peta kedalaman laut yang dinyatakan dalam angka kedalaman atau kontur kedalaman yang diukur terhadap datum vertical.
7. Peta geologi tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi dan/atau potensi sumber daya mineral dan/atau energi untuk tujuan tertentu.
8. Pemetaan geologi adalah pekerjaan atau kegiatan pengumpulan data geologi, baik darat maupun laut, dengan berbagai metoda.
9. Sumber daya geologi adalah sumber daya alam yang meliputi sumber daya mineral, energi, air tanah, bentang alam dan kerawanan bencana alam geologi.
IV. PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan teknis penyusunan peta geologi meliputi simbol peta, istilah, keterangan peta, penyajian peta, penerbitan, spesifikasi dan ukuran lembar peta, yang sesuai dengan hasil pembakuan SNI No. 13-4691-1998 dan SNI 13-5015-1998.
1. Simbol Peta
453
Lampiran II Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
a. Singkatan huruf digunakan untuk menunjukkan satuan litostratigrafi dan kronostratigrafi pada peta.
b. Tata warna digunakan untuk membedakan satuan peta geologi berdasarkan jenis dan umur satuan batuan serta satuan geokronologi.
Corak geologi dipakai untuk membedakan jenis litologi pada peta.
Simbol geologi digunakan untuk membedakan fenomena geologi pada peta.
2. Istilah
Peristilahan yang digunakan pada peta geologi mengacu pada Glossary of Geology (American Geological Institute, 1972), Peristilahan Geologi dan Ilmu Berhubungan (M.M. Purbohadiwidjojo, 1975) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3. Keterangan Peta
Keterangan peta ditulis dalam Bahasa Indo-nesia dan terjemahannya dalam Bahasa Inggris yang dicetak dengan huruf miring.
4. Penyajian Peta
Penyajian peta meliputi tata letak, korelasi satuan peta dan uraian singkat setiap satuan peta.
5. Lampiran Peta
Peta geologi dapat disertai lampiran yang berisi uraian data dan informasi daerah yang bersangkutan yang tidak dapat diuraikan di dalam peta karena keterbatasan tempat.
6. Penerbitan Peta
Peta geologi diterbitkan dengan menggunakan bahan baku dan ukuran kertas yang sudah ditentukan.
7. Spesifikasi Peta
Spesifikasi peta meliputi penggunaan peta dasar topografi atau batimetri, sistem proyeksi yang digunakan dan ketentuan pencantuman penampang geologi.
8. Ukuran Lembar Peta
Ukuran dan batas koordinat lembar peta geologi sistematik mengacu pada Surat Keputusan Ketua Bakosurtanal Nomor 019.2.2/1/1975 atau Surat Keputusan penggantinya, sedangkan peta geologi tematik disesuaikan dengan tujuan dan kepentingannya.
V. UNSUR TAMBAHAN UTAMA
Unsur tambahan utama meliputi penyusunan peta, mutu, pengemasan dan pendokumentasian peta, yang sesuai dengan hasil pembakuan yang tercantum pada SNI Nomor 13-4691-1998.
1. Tahapan Penyusunan Peta
Tahapan penyusunan peta meliputi kegiatan persiapan, penyelidikan lapangan, kegiatan laboratorium dan studio (penyiapan dan penelaahan peta) dan pelaporan (Gambar 1).
2. Mutu
Mutu peta ditentukan oleh akurasi data, kelengkapan informasi yang disajikan serta proses kartografi.
3. Pengemasan
Peta geologi dilipat sedemikian rupa sehingga memudahkan pemakai melihat judul dan nomor lembar peta
4. Pendokumentasian
Laporan terbuka yang menyertai peta geologi disimpan di perpustakaan instansi yang menerbitkan dan terbuka untuk umum.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
ttd.