• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah: Studi Kasus Sengketa Ekonomi Syariah di Lembaga Keuangan Syariah Kota Jambi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah: Studi Kasus Sengketa Ekonomi Syariah di Lembaga Keuangan Syariah Kota Jambi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Penyelesaian Sengketa Ekonom i Syar iah:

Studi K asus Sengketa Ekonom i Syar iah

di Lem baga K euangan Syar iah K ota

Jam bi

I lly Yan ti & H abr iyan to

Fakultas Syariah I AI N Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

A bst r a k :

Per t u mbu h an l em baga k eu an gan I sl am m en gal am i p en i n gk at an d al am beber ap a t ah u n t er akh i r . Sel ai n keh adi r an perbankan I sl am at au syar i ah yang memer oleh respons sangat bai k dari masyarakat , asuransi syar i ah j uga m en d apat sam bu t an yan g h an gat . Sebagai m an a d al am l em baga k eu an gan u m u m n ya, d al am p er j al an an n ya t er k adan g t er j ad i p er masal ah an at au sen gket a an t ar a i n st i t u si dan m asyar ak at . Ar t i kel i n i m embah as t en t an g pen yel esai an sen gket a ekon omi syar i ah yan g t er d apat di du a lembaga keuangan syar i ah di Kot a Jambi , yai t u Bank Syariah M andi ri (BSM ) Cabang Jambi dan Asuransi Takaful Caban g Jambi .

K at a K un ci : Ban k syar i ah , asur ansi , li t i gasi , non-l i t i gasi , n egosi asi , medi asi , ar bi t rase.

Pendahuluan

(2)

I ndonesia dimulai dengan pembentukan perbankan Syari ah.

Sej arah perbankan secara faktual telah mencatat bahwa dalam kur un waktu antara tahun 1992 hingga mei 2004 telah mengal ami per kembangan yang sangat pesat. Secara kuantitatif jumlah bank Syar iah pada tahun 1992 hanya satu bank umum Syariah, yaitu Bank M uamalat I ndonesia dan BPRS, tetapi saat i ni ada beberapa bank um um Syar i ah dengan 114 kant or cabang dan kant or cabang pembantu bank Syariah. Pada tahun 2006 jumlah bank Syariah telah ber kembang dua kali l ipat dari j umlah dua tahun yang lal u.1 Tr en per bankan Syar iah yang begitu cepat dengan memperoleh simpati luas dari umat musli m dan j uga dari non muslim.

Per luasan kelembagaan per bankan Syar iah tel ah mer ambah kepada aspek-aspek ekonomi Syariah sebagai bentuk-bentuk produk per bankan Syar iah. Dan perbankan Syar iah sebagai suatu lembaga dal am per bankan, menuntut adanya kepastian hukum, penegakan hukum dan keadi lan, serta antisipasi hukum apabila terjadi konflik antara pihak nasabah dengan pi hak bank. Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradil an Agama yang di undangkan pada tanggal 20 M ar et Tahun 2006 tel ah member amanat kepada lembaga peradi lan Agama sebagai salah satu lembaga pelaksana kekuasaan kehaki man di I ndonesi a un t uk m en er i m a, m em er i ksa, m engadi l i ser t a m en yel esai k an per k ar a- per k ar a t er t en t u t er m asuk per k ar a per bankan dan ekonomi Syar iah yang terjadi di I ndonesi a.2

(3)

tentang Per bankan Syar i ah yang mem ber i kan angi n segar bagi perkembangan industri per bankan Syariah di I ndonesia.5 Artinya m un cul n ya U n dan g- U n dan g i n i m em ber i k an pel uan g bagi pertumbuhan industri perbankan Syariah yang sesuai dengan prinsip hukum I sl am.

Prinsip-prinsip yang diterapkan dalam perbankan Syariah adalah pr insi p yang menghindari ri ba, gharar, maisir dan segala bentuk kegiatan yang bertentangan dengan rasa keadi lan dalam kegiatan perekonomian Syariah terutama dal am sistem lembaga keuangan Syar iah.

Dal am Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 pasal 49 dijelaskan bahwa kewenangan peradilan Agama adalah bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama I slam di bidang: a. perkawinan, b. War is, c. Wasiat, d. hibah. E. wakaf, f. Zakat, g. I nfaq, h. Shadaqah dan i. Ekonomi Syariah. Dalam Undang-Undang ini ditegaskan bahwa masalah sengketa ekonomi Syariah merupakan salah satu perkara yang menj adi kewenangan Peradil an Agama.

Fak t or -f ak tor yan g D il ak uk an t er hadap Pem biayaan Ber m asalah

Dalam hal ada pembiayaan bermasalah pada perbankan Syariah, maka ada beberapa faktor -yang menyebabkan terj adi kemacetan dalam pembiayaan tersebut. Analisa sebab kemacetan. Analisa sebab-sebab kemacetan pembiayaan dapat dilakukan pada aspek inter nal dan eksternal berikut:6

a. Aspek internal

1) Peminjam kurang cakap dalam usaha tersebut

2) M anajemen tidak bai k atau kurang rapih

3) Laporan keuangan tidak lengkap

4) Penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perencanaan

5) Per encanaan yang kurang matang

(4)

tersebut.

b. Aspek Eksternal

1) Aspek Pasar kurang mendukung

2) Kemampuan daya beli masyarakat kur ang

3) Kebi jakan pemeri ntah 4) Pengaruh l ain di luar usaha

5) Kenakalan peminjam

M engga li Potensi Pem in ja m

Anggota yang mengalami kemacetan dal am memenuhi kewajiban har us di moti vasi untuk memul ai kembal i atau mem benahi dan mengantisipasi penyebab kemacetan usaha atau angsuran. Untuk itu per lu digali potensi yang ada pada peminjam agar dana yang telah digunakan lebi h efektif digunakan.

a. M el ihat apakah ada kecakapan lain. b. M elihat apakah memiliki usaha lain.

c. M elihat apakah ada penghasilan lain dari nasabah. d. M elakukan perbaikan akad (r emedial)

e. M em ber i k an pi n j am an ual an g, m un gki n dal am ben t uk : pembiayaan al-Qar dhul H asan; M ur abahah atau M udhar abah.

f. Penundaan pembayar an.

g. Rescheduli ng (M emperkecil angsuran dengan memperpanj ang

waktu atau akad dan margi n bar u).

h. M em per k eci l m ar gi n k eun t un gan at au bagi h asi l (r econditioning).7

Bi la ter jadi kemacetan pada nasabah per seor angan ataupun dal am bentuk badan usaha, maka Setiap debitur yang mempunyai dugaan bahwa ia tidak akan dapat membayar lunas utang-utang yang dapat di t agi h, di per bol ehkan unt uk m em ohon pen angguh an pembayaran .

(5)

debitur, yang karena suatu keadaan dinyatakan pailit, sedangkan bila debitur diberi waktu, maka besar harapan ia dapat melunasi utang-utangnya. Karena dengan memberikan waktu dan kesempatan kepada debi tur , di har apkan i a mel al ui r eor gani sasi usahanya dan atau restrukturi sasi utang-utangnya, dapat melanj utkan usahanya dan dengan demikian dapat membayar l unas utang-utangnya. Adapun langkah-l angkah yang ditempuh sebagai berikut:

1. Pemberian M or ator i um kepada debitur, ar tinya debitur ti dak per lu membayar baik bunga maupun utang pokoknya sel ama jangka waktu tertentu;

2. M el ak uk an pen j adwal an kem bal i pel un asan k r edi t (r escheduling)

3. M el ak uk an per syar at an kem bal i per j an j i an k r edi t (r econditioning)

4 . M el akukan restr uktur isasi kredit (r estr uctur ing) 5. M elakukan konver si kredit menjadi modal perser oan

6. M em asukan modal bar u ol eh pem egang saham l am a atau pemegang saham baru

7. M enjual aktiva yang tidak produktif atau yang tidak langsung diperlukan untuk kegiatan usaha perusahaan debitur.

8. Melakukan hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berl aku.

Beber apa Pi l i h an Pen yel esa i an Sen gk et a E k on om i Syar iah di I ndon esia

Pen y el esa i a n Sen g k et a L em b a g a K eu a n g a n Sy a r i a h

M ela lui Ja lur N on-L itiga si

(6)

dengan cara konsultasi, negosiasi, konsiliasi, atau penilaian ahli .”8 Jadi alternative penyelesaian sengketa diluar pengadilan ada tiga cara yai tu: 1. Negosiasi, 2. M ediasi , 3. Arbitrase.

Pen y elesa ia n Sengketa Per ba nka n Sy a r ia h M ela lui Ja lur

Litigasi

Lahirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, telah membawa sejumlah perubahan mendasar bagi lingkungan peradilan agama, ter utama menyangkut kewenangan atau kompetensinya. Atas dasar undang-undang tersebut, r uang l i ngkup kewenangan l ingkungan peradil an Agama menj adi lebih luas disbanding sebelumnya. Setelah lahirnya UU No. 3 Tahun 2006, kewenangan lingkungan Peradi lan Agama sel ain meliputi per kara-perkara dalam bidang perkawinan, kewarisan, wasi at, hi bah, wakaf, dan sedekah, ditambah lagi dengan perkar a-per kar a dal am bi dang zakat, i nfak dan bidang ekonomi Syar i ah.9 Dal am Undang-Undang i ni ditegaskan bahwa masal ah sengket a ekonom i Syar i ah mer upakan sal ah satu per kar a yang menjadi kewenangan Peradil an Agama.

Per k ar a Sen gketa Ekonom i I slam Bank Syar iah M an dir i Cabang Jam bi

Pada tataran teoritis, agama memuat segala sesuatu yang terbaik yang diperlukan manusia untuk mengolah tujuan-tujuan hidupnya. Agama m enyedi akan ci t a-ci t a kebahagi an dan, m or al i t as, et os ker j a, manajemen keadi lan serta apa saj a yang dibutuhkan manusia dalam per gaulan dengan sesamanya dan seluruh unsure al am. H anya saja, dal am t at ar an r eal i t asn ya, agam a ser i n gk al i di r edusi r ol eh kepentingan subyektif manusia, dihinakan oleh kebodohan manusia, dipersempit menjadi ritus dan simbol formalistic, dan bankan diubah waj ahnya menjadi faktor sejarah yang di anggap mereporkan.

Bagi musl im, I slam adalah j alan hidup yang mengatur seluruh aspek kehi dupan, sej al an dengan per i ntah, “ H ai or ang-or ang

(7)

(Qs Al Baqarah 208)

Dengan dem i ki an, t i dak seper t i sekul ar i sme, I sl am t i dak menghendaki adanya pemisahan antara agama dan ekonomi ataupun aspek kehidupan yang lainnnya.

Lingkup “ ekonomi syar i’ah” sangat luas. Pada per bi ncangan tentang ekonomi syari’ah akan terdapat di dalamnya per masalahan tanggung jawab sosial terhadap peningkatan ekonomi umat melalui ber fungsi nya lembaga zakat, wakaf dan kegiatan-kegiatan ekonomi syar i’ah lai nnya yang bertuj uan untuk meningkatkan ekonomi umat. Sementara itu “bisnis syari’ah” lebih dituj ukan kepada kegiatan yang ber kaitan dengan per niagaan atau kegi atan niaga yang berkembang di masyar akat dengan menggunakan pri nsip syari’ah.

Praktik bisni s syari ’ah di I ndonesia mulai berkembang dengan perkembangan kei nginan dan harapan umat I slam yang menjadi sebah agi an besar pen duduk I n don esi a. Kei n gi n an t er sebut ber kembang seir i ng dengan ber kembangnya upaya pemahaman terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi yang berdasarkan syari’ah I slam pada awal tahun 1990 -an. Per kembangan ekonom i syar i ’ah di I ndonesia dimulai dengan pembentukan perbankan syari’ah. Dalam perkembangan selanjutnya, praktik ekonomi syar i’ah ti dak hanya ter batas kepada praktik pendirian dan operasional perbankan saja, tetapi lebih meluas kepada kegiatan niaga lainnya, seperti pembiayaan dan lembaga keuangan non bank lainnya. Bidang-bi dang usaha yang dikembangkan tersebut antar a lain adal ah Asuransi Syari’ah, Reksa Dana Syari’ah dan Obl igasi Syari’ah, dan lain-lain.

(8)

Syari’ah.

Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 tentang amandemen atas Undang-Undang Nomor 7tahun 1989 tentang Per adi l an Agama, memperluas kewenangan Pengadilan Agama sebagai salah satu badan per adi l an yang m el ak san ak an kek uasaan keh ak i m an unt uk menegakkan hukum dan keadil an bagi orang-orang yang beragama I slam, yang sebelumnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, hanya berwenang menyelesaikan perkara per kawinan,war is, wasiat, hibah, waqaf, zakat, infaq dan sadaqah. Berdasarkan Undang-Undang N om or 3t ahun 20 0 6 pasal 49, hur uf i , kewenan gan Pengadi lan Agama diperluas, termasuk bidang Ekonomi Syar i’ah. Dengan kewenangan dan peneguhan kewenangan Pengadilan Agama dimaksudkan member ikan dasar hukum bagi Pengadil an Agama dal am menyelesaikan perkara Ekonomi Syari’ah.

Perkembangan perbankan syariah di propinsi Jambi begitu pesat. H al ini ditandai dengan bermunculan beberapa bank antara lain: bank muamal at, bank syar i ah mandi r i , BRI syar i ah dan BNI syar iah. Per kembangan ini mengindikasikan bahwa minat dan kepercayaan masyarakat kepada pri nsip syariah yang berkaitan dengan transaksi keuangan cukup tinggi. H al menjadi tantangan kedepan lembaga keuangan syari ah untuk lebi h ber benah di ri melakukan pelayan-pel ayan ter bai k bagi nasabahnya member i kan konstr i busi bagi kemakmuran dan peningkatan ekonomi umat.

(9)

sengketa yang terj adi di bank syar i ah mandi r i ber kai tan dengan wanprestasi dimana nasabah tidak mampu mengembalikan tagi han bank syar iah mandiri seperti kasus pada tahun 2008 beberapa KUD tidak bisa mengembali kan tagihan akibat tur unnya harga sawit dan kar et . Sengketa ter sebut di sel esai kan dengan j al an m edi asi . Sedangkan jalur litigasi (peradilan) baru tahap pengajuan somasi lewat pengadilan dan pengadilan mengeluarkan somasi dengan memanggil pi hak-pi hak ter kai t. Jal ur i ni bar u tahap pr oses bel um putusan pengadilan.10

Jadi secara umum sengketa di bank syar iah mandi ri cabang Jambi hanya sebatas wanprestasi saja dan penyelesaian dilakukan dengan jalan mediasi.

Per kar a Sengk eta Ekonom i I slam Pada Asur ansi Takaful Cabang Jam bi

(10)

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian tentang penyelesaian sengketa ekonomi I sl am pada lembaga keuangan syariah di propinsi Jambi dapat di tar ik kesimpulannya sebagai berikut:

1. Fak t or - fakt or yan g m enyebabkan t er j adi nya pem bi ayaan bermasalah ada aspek internal seperti peminjaman kurang cakap, atau manajemen tidak baik dan perencanaan yang kurang matang. Sedangkan aspek eksternal aspek pasar kurang mendukung dan ter masuk adanya kebi jakan pemer intah. faktor-faktor ini dapat di at as, um pam an ya den gan pen angguh an pem bayar an ,

Rescheduli ng (memperkecil angsuran dengan memperpanj ang

wak t u at au ak ad dan m ar gi n bar u, at au den gan car a

r econditi oni ng (M emper keci l mar gi n keuntungan atau bagi

hasil).

2. Sengketa Ekonomi I slam di Bank Syariah M andiri Cabang Jambi pada umum terjadi pada kasus wanprestasi dimana nasabah tidak mampu memenuhi kewaj ibannya pada Bank Syar iah M andiri Cabang Jambi. Dan secara umum di selesaikan melalui mediasi. Sedang pada Asuransi Takaful klaim Asuransi menjadi kasus yang pal ing banyak terjadi dengan penyelesaiannya menggunakan jalur medi asi.

3. Pr osedur penyel esai an sengket a ekonomi I sl am pada Bank Syar iah M andir i Cabang Jambi dan Asur ansi Takaful cabang Jambi dil akukan dengan jal ur non liti gasi terlebih dahulu, j ika j al ur non l i ti gasi tidak berhasil maka penyel esai an sengketa ter sebut baru dilakukan dengan j alur l itigasi (peradilan).

Cat at an :

1. Ah m ad K ami l & M . Fau zan , K i t a b U n d a n g- U n d an g H uk u m Per bankan dan Ekonomi Syar iah, (Jakarta : Kencana, 2007), hlm. Vi .

2 . Abdul Ghofur Anshori , Per adi lan Agama di I ndonesi a Pasca UU N o. 3 Ta h un 20 0 6 ( Sej a r a h, Ked u du k a n & K ew en a n g a n ) , (Yogyakart a : UI I Pr ess, 20 0 7), hlm. 48.

(11)

Adi t ya Bakt i , 20 0 9), hl m. 11.

4 . Zainuddin Ali, H ukum Per bankan Syar iah, (Jakarta : Sinar Grafi ka, 20 0 8 ), hl m. 12.

5 . Zu bai r i H asan, Un dang-Undang Per bankan Syar i ah Ti t i k Temu H ukum I sl am dan H ukum N asi on al , (Jakar t a : Raj awal i Per s, 20 0 9), hl m. 27.

6 . M uhammad, M anaj emen Pembi ayaan Bank Syar iah, (Yogyakart a : Akademi M anaj emen Peru sahaan YKPN, 20 0 2 ), hlm. 168 -169. 7 . M uhammad, M anaj emen Pembi ayaan Bank Syar iah, (Yogyakart a

: Akademi M anaj emen Perusahaan YKPN, 2 ), hlm. 168-169. 8 . Ji mmy Joses Sembi ri ng, Car a M en yelesai kan Sen gket a di L uar

Pengadi lan (Negosi asi , M edi asi , Konsi liasi & Ar bi tr ase), (Jakart a : Vi si medi a, 20 11), hlm. 10 .

9 . Su h ar t on o, Pr ospek L egi sl a si Fi ki h M uam al ah Da l am Si st em H ukum N asi on al , www. Badi l aq net ., t an ggal akses, 31 Okt ober 2 0 0 7.

10 . H asi l wawancara mengenai perkara sengket a ekonomi I slam pada Bank Syari ah Cabang Jambi 25 Okt ober 20 11

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ali , Zainuddin., H ukum Per bankan Syar i ah, Jakarta: Sinar Grafi ka, 2008.

Anoni m, H impunan Undang-Undang Dan Per atur an Pemer intah

Tentang Ekonomi Syar iah, Yogyakar ta: Pustaka Zeedny, 2009.

Anshori, Abdul Ghofur., Per adilan Agama di I ndonesia Pasca UU

No. 3 Tahun 2006 (Sej ar ah, Kedudukan & Kew enangan) ,

Yogyakarta: UI I Press, 2007.

Bank I ndonesia, Kodifikasi Pr oduk Per bankan Syar iah, Jakarta: Bank I ndonesi a, 2007.

Cik Basir, Penyelesaian Sengketa Per bankan Syar iah di Pengadilan

Agama & M ahkamah Agung, Jakarta: Kencana Prenada M edia

Group, 2009.

CST. Kansi l, Pokok-pokok Pengetahuan H ukum Dagang I ndonesia, cet. 1 Jakarta: Sinar Grafi ka, 1996.

Dewi , Gem al a , Aspek-aspek H ukum dal am Per ban kan dan

Per asur ansian Syar iah di I ndonesia, Jakarta: Prenada M edia,

20 04.

H asan, Zubairi., Undang-Undang Per bankan Syar iah Titik Temu

H ukum I slam dan H ukum Nasional, Jakarta: Rajawali Pers,

2009.

H ikmah, M utiara., Aspek-aspek Hukum Perdata I nternasional Dalam Per kara-perkara Kepailitan. Bandung: Refika Aditama, 2007. I smanto, Kuat, Asur ansi Syar iah Tinjauan Asas-asas H ukum I slam,

Yogyakarta:, Pustaka Pelaj ar, 2009.

Kam i l , Ahm ad & M . Fauzan, Ki t ab Undang- Undang H ukum

Per bankan dan Ekonomi Syar iah, Jakarta: Kencana, 2007).

Kar im, Adi warman, Bank I sl am: Anali si s Fiqih dan Keuangan , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

M aft ukhat ussol i khah dan M . Rusydi , Ri ba dan Peny el esai an

Sengketa Dalam Per bankan Syar iah, (Yogyakarta: Politea Press,

2008.

M anan, Abdul. Beber apa M asal ah H ukum dalam Pr aktek Ekonomi

Syar iah, M akalah Dikl at Cal on H akim Angkatan-2 di Banten,

20 07.

(13)

Seminar Perlindungan Debitur dan Kredi tur Dalam Kepaili tan M enghadapi Era Globalisasi, Universitas Padjadjaran 17 Oktober 1998.

M argono, Suyud., ADR (Alter native Dispute Resolution & Ar bitr ase:

Pr oses Pel em bagaan dan Aspek H ukum , Bogor : Gh al i a

I ndonesia, 2004

M oleong, Lexy J. , M etodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

M uhammad, Abdulkadir M uhammad, H ukum Asur ansi I ndonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006.

M uhammad, M anajemen Pembiayaan Bank Syar i ah, Yogyakar ta: Akademi M anajemen Per usahaan YKPN, 2

M ukhtar, Latif., Bimbingan Skr ipsi, Tesis dan Ar tikel Ilmiah, (Jambi: Sulthan Thaha Pr ess, 2007

NJ. Coulson, a H i stor y of I sl amic Law , Edinbur g: Uni versi ty Press, 1991.

Perwaatmaja, Karnaen, dkk., Bank dan Asur ansi I slam di I ndonesia, Jakarta:Prenada M edia, 2005.

Rosyadi, Rahmat., Ar bitr ase dal am Per spektif I slam dan H ukum

Posi tif, Bandung:Citra Aditya Bakti, 2002.

Sembiring, Ji mmy Joses., Car a M enyelesaikan Sengketa di Luar

Pengadilan (Negosiasi, M ediasi, Konsiliasi & Ar bitr ase), Jakarta:

Visimedi a, 2011.

Sudar sono, Bank dan Lembaga Keuangan Syar iah. Yogyakar ta, 20 04.

Sudarsono, H eri , Bank dan Lembaga Keuangan Syar iah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004.

Suhartono, Pr ospek Legislasi Fikih M uamalah Dalam Sistem H ukum

Nasional, www. Badilaq net, tanggal akses, 31-10-2007.

Suhrawardi K. Lubis, H ukum Ekonomi I slam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000

Sul a, M . Syak i r Sul a, Asur ansi Sy ar i ah Kon sep dan Si st em

Oper asional, (Jakarta: Penerbi t Gema I nsan, 2004.

Syahdeni, Sutan Remy.i, “ Perlindungan Debi tur dan Kreditur dan Dampak Undang-Undang.Kepai l i tan Ter hadap Per bankan,

Teaching M ater i als H ukum Per bankan,.

(14)

Tim Pengembangan Per bankan Syar iah I nstitut Bankir I ndonesia, 2003.

Usman, Rachmadi., Pr oduk dan Akad Per bankan Syar iah di Indonesia

I mpl ementasi dan Aspek H ukum, Bandung: Citra Aditya Bakti,

2009,

Warkum Sumitro, Asas-Asas Per bankan Islam & Lembaga-lembaga

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan ekosistem kewirausahaan berisikan seperangkat aktor dan faktor yang terkait dan terkordinasi baik secara formal mapun informal yang saling berhubungan satu

Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV SD 2 Payaman pada tanggal 28 Desember 2018 menyebutkan bahwa terdapat

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara berat badan lahir

matematikanya secara tertulis. Sebagian besar siswa yang tidak dapat mengungkapkan kembali kesimpulan secara tertulis dengan bahasanya sendiri. Guru telah mencoba melakukan

Toko bahan roti Serba Sari memiliki daftar harga yang bisa dilihat di setiap

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1) Latar belakang pemikiran Soekarno mengenai Pancasila, (2) Pemikiran Soekarno tentang Pancasila

Perusahaan yang mengalami financial distress dengan jumlah free assets yang cukup kemungkinan besar dapat menghindari kebangkrutan karena dapat meningkatkan kemampuan

Registrasi administrasi adalah kegiatan untuk memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa program studi kedokteran gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas