BUPATI LOMBOK TENGAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KEPUTUSAN BUPATI LOMBOK TENGAH
NOMOR :
234 TAHUN 2017
/
/
TENTANG
RENCANA AKSI PROGRAM PEMBERANTASAN KORUPSI TERINTEGRASI
PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN TUGAS PELAKSANA RENCANA AKSI
TAHUN 2017
Menimbang
:
a. bahwa dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Lombok Tengah, perlu dilakukan Aksi Pencegahan dan Penindakan
Korupsi secara Terintegrasi berupa penetapan Rencana Aksi dan Satuan Tugas
(Satgas);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a. perlu
menetapkan Keputusan Bupati Lombok Tengah Tentang Penetapan Rencana Aksi
Program Pemberantasan Korupsi Terintergasi Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok
Tengah dan Satuan Tugas Pelaksana Rencana Aksi Tahun 2017;
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat
II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1665);
2.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
3.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);
4.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5698);
5.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
10. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KESATU
:
Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Pemerintah Daerah dan
Satuan Tugas Pelaksana Rencana Aksi Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam
lampiran I dan Lampiran II keputusan ini.
KEDUA
:
Satuan Tugas (Satgas) sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu mempunyai tugas:
a.
Melaksanakan Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi sesuai
target capaian yang telah ditetapkan;
b.
Memantau rencana aksi dan membuat laporan hasil pemantauan;
c.
Menindaklanjuti hasil pemantauan;
d.
Menyampaikan laporan tertulis kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas
pelaksanaan rencana aksi dan hasil program pemberantasan korupsi; dan
e.
Satuan tugas (Satgas) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
Bupati Lombok Tengah.
KETIGA
:
Segala pembiayaan yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun Anggaran
2017.
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di
:
Praya
Pada tanggal
:
21 Juni 2017
BUPATI LOMBOK TENGAH
H. MOH. SUHAILI FT.
Tembusan :
1. Komisi Pemberantasan Korupsi;
2. Sekretaris Daerah Kab. Lombok Tengah;
Lampiran I
Keputusan Bupati Lombok Tengah Nomor : 234 Tahun 2017 Tanggal : 21 Juni 2017
Tentang : Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017.
SKPD/INSTANSI PENANGGUNG JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
BAPPEDA
I. PENGELOLAAN APBD
Tersusunnya integrasi konsep
e-planning dan e-budgeting (B.12) Integrasi e-planning dan e-budgeting selesai dan diterapkan untuk menyusun
APBD tahun 2019 (B.06)
PERMASALAHAN
REKOMENDASI RENCANA AKSI UKURAN KEBERHASILAN TARGET CAPAIAN 2017 TARGET CAPAIAN 20181. Belum terintegrasi perencanaan dan
penganggaran. Membangun sistem yang terintegrasiantara perencanaan dan planning dan e-budgeting.Terintegrasi sistem penganggaran (planning and
e-budgeting).
Mengembangkan dan membangun sistem yang berintegrasi antara
e-planning dengan e-budgeting.
Bapelitbang, BPKAD, Dispenda
KET.
Integrasi semua Sistem pengelolan keuangan dan aset Daerah dan
pendapatan
BPKAD, Bappeda,
Bapenda 1. terintegrasinya seluruhkegiatan dalam sebuah aplikasi system dari sejak
perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
daerah
2. efesiensi, ekonomis dan trasnfaransi pengelolaan keungan dan aset daerah.
1. Penyusunan konsep dan ujicoba migrasi data semua sistem
2. Implementasi migrasi data aplikasi simpengeloaan keungan
dan aset
Terintegrasinya sistem aplikasi menejemen pengelolaan keuangan dan aset dengan sistem aplikasi perencanaan
dari BAPELIBANG 2. Masih ada intervensi dari pihak
internal dan eksternal dalam perencanaan kegiatan penganggaran seperti menambah kegiatan berdasar pokok pikiran legislatif.
1. Melakukan penguncian sistem terhadap kegiatan yang tidak terdapat
dalam Renstra dan RPJMD; 2. Mengunci dengan sistem
e-planning.
Sosialisasi kebijakan e-planning dalam
perencanaan. Bapelitbang berdasarkan hasil musrenbang1. Semua perencanaan (B.12)
2. Menyusun konsep e-musrenbang (B.12) 3. MoU dengan daerah yang telah
mengembangkan e-musrenbang (B.12)
1. Membangun e-musrenbang dalam musrenbang tahun 2019
(B.12)
2. Terintegrasi e-musrenbang dan e-planning (B.06) 3. Mengembangkan sistem
e-musrenbang (B.03) Tersusunnya integrasi konsep
e-planning dan e-budgeting (B.12) Integrasi e-planning dan e-budgeting selesai dan diterapkan untuk menyusun
APBD tahun 2019 (B.06)
Perencanaan berdasarkan hasil Musrenbang. 1. Belum terintegrasi perencanaan dan
penganggaran. Membangun sistem yang terintegrasiantara perencanaan dan planning dan e-budgeting.Terintegrasi sistem penganggaran (planning and
e-budgeting).
Mengembangkan dan membangun sistem yang berintegrasi antara
e-planning dengan e-budgeting.
Bapelitbang, BPKAD, Dispenda
BPKAD
1. Belum terintegrasi Sistem perencanan (e.planning)) Sistem Informasi pengelolaan keuangan daerah, Sistem Informasi Barang Milik Daerah , dan Sistem Pendapatan
Pembenahan semua system pengelolaan agar supaya terintegrasi
agar menjadi transparan, efesiensi, efektif dan akuntabel, sejak perencnaan pengangganan sampai
pertanggung jawaban
Integrasi semua Sistem pengelolan keuangan dan aset Daerah dan
pendapatan
BPKAD, Bappeda,
Bapenda 1. terintegrasinya seluruhkegiatan dalam sebuah aplikasi system dari sejak
perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
daerah
2. efesiensi, ekonomis dan trasnfaransi pengelolaan keungan dan aset daerah.
1. Penyusunan konsep dan ujicoba migrasi data semua sistem
2. Implementasi migrasi data aplikasi simpengeloaan keungan
dan aset
Terintegrasinya sistem aplikasi menejemen pengelolaan keuangan dan aset dengan sistem aplikasi perencanaan
dari BAPELIBANG 1. Belum terintegrasi Sistem
perencanan (e.planning)) Sistem Informasi pengelolaan keuangan daerah, Sistem Informasi Barang Milik Daerah , dan Sistem Pendapatan
Pembenahan semua system pengelolaan agar supaya terintegrasi
agar menjadi transparan, efesiensi, efektif dan akuntabel, sejak perencnaan pengangganan sampai
Semua aset daerah berupa, aset tetap dan aset lain
terupdate Dan valid 2. Manajemen Pengelolaan asset
belum optimal Melakukan Pembenahan tentangmanajemen asset daerah .Melakukan update pengelolaan assetdaerah,. Pelakukan penyelesaian aset daerah bermasalah
BPKAD
Inspektorat inventarisasi asset1. Terlaksanaanya termasuk a. nilai asset b. nilai penyusutan
c. keberadaan, d. keadaan valid. 2. terdapat informasi Update asset yang valid
Tersedianya semua data asset yang valid berupa ;
B.08. 1 Tanah, B.09 2. Gedung, B.10 3. Peralatan dan Mesin
B.11 4. Jalan dan Irigasi B.12 5. Konstruksi dalam
Pekerjaan B.13 6. dan Aset Lainnya
3. Belum terintegrasinya sistem perencanaan dan penatausahaan kigiatan penyaluran dana hibah bansos
Menyamakan persepsi dengan semua Stakeholders/ SKPD terkait agar penyeluran dana hibah bansos dapat dilakukan secara lebih transparan dan
akuntabel.
Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dalam hal pemberian rekomendasi dan verifikasi Dana Hinah
Bansos.
BPKAD Semakin terintegrasinya data usulan hibah bansos sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Data penerima hibah bansos sudah tersedia berdasarkan verifikasi dan rekomendasi SKPD
terkait (100%)
Data penerima hibah bansos sudah tersedia berdasarkan verifikasi dan rekomendasi
SKPD terkait (100%)
LPSE
2. Performa Server SPSE masih kurang Penambahan RAM Server SPSE Peningkatan sarana dan prasarana SPSE Bagian AP dan LPSE Setda
Kab. Lombok Tengah Performa server SPSEmeningkat B.3. Server SPSE B.3. Kualitas SDM Penyedia/
Rekanan Lokal Tersedianya Kode Etik ULP
yang lebih sempurna B.8 Penyusunan draft PerbupB.10 Pengesahan Perbup 3. Belum terintegrasinya sistem
perencanaan dan penatausahaan kigiatan penyaluran dana hibah bansos
Menyamakan persepsi dengan semua Stakeholders/ SKPD terkait agar penyeluran dana hibah bansos dapat dilakukan secara lebih transparan dan
akuntabel.
Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dalam hal pemberian rekomendasi dan verifikasi Dana Hinah
Bansos.
BPKAD Semakin terintegrasinya data usulan hibah bansos sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Data penerima hibah bansos sudah tersedia berdasarkan verifikasi dan rekomendasi SKPD
terkait (100%)
Data penerima hibah bansos sudah tersedia berdasarkan verifikasi dan rekomendasi
SKPD terkait (100%)
II. PENGADAAN BARANG DAN JASA
UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
Implementasi kode etik Pejabat ULP secara penuh
1. Masih rendahnya kualitas SDM Penyedia/Rekanan lokal terhadap penggunaan Aplikasi SPSE Versi 4
Kemampuan SDM Penyedia/Rekanan Lokal
meningkat Melatih penyedia/rekanan lokal
terhadap penggunaan aplikasi SPSE Versi 4
Pelatihan penggunaan Aplikasi SPSE Versi 4 yang lebih intensif kepada
Penyedia/Rekanan Lokal Kode Etik ULP belum sempurna Melakukan Regulasi Perbup tentang
Kode etik Pejabat ULP Menyusun dan membuat perubahankode etik yang telah ada ULP
Bagian AP dan LPSE Setda Kab. Lombok Tengah
3. Keamanan server belum sesuai
anjuran Menkominfo Penerapan ISO 27001 Pengajuan ISO 27001 Bagian AP dan LPSE SetdaKab. Lombok Tengah Keamanan Layananterstandar B.`12. Layanan LPSE 2. Performa Server SPSE masih kurang Penambahan RAM Server SPSE Peningkatan sarana dan prasarana SPSE Bagian AP dan LPSE Setda
Kab. Lombok Tengah Performa server SPSEmeningkat B.3. Server SPSE B.3. Kualitas SDM Penyedia/
Rekanan Lokal 1. Masih rendahnya kualitas SDM
Penyedia/Rekanan lokal terhadap penggunaan Aplikasi SPSE Versi 4
Kemampuan SDM Penyedia/Rekanan Lokal
meningkat Melatih penyedia/rekanan lokal
terhadap penggunaan aplikasi SPSE Versi 4
Pelatihan penggunaan Aplikasi SPSE Versi 4 yang lebih intensif kepada
Penyedia/Rekanan Lokal
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Sistem Pelayanan Perizinan belum
optimal Menggunakan Sistem Pelayananberbasis IT /on line Sistem Informasi menajemenPembangunan pelayanan perizinan secara online
1. DPMPTSP 2. ULP 3. BPKAD
Penerbitan izin menjadi
lebih cepat dan transparant B.09 B.01
III. PERIZINAN/ PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
1. Belum semua jenis perizinan dan non perizinan didelegasikan dan dikelola oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
1. Inventarisasi seluruh jenis perizinan dan non perizinan di Kab. Lombok
Tengah
2. Membuat Perbup tentang pelayanan perizinan dan non
perizinan di DPMPTSP 3. Membuat Perbup tentang SOP
Pelayanan
1. Perubahan Perbup No. 36 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan di Kab.
Loteng
2. Perubahan Perbup. No. 29 A. Tahun 2015 tentang SOP
1. Dinas PMPTSP 2. Bagian Hukum
3. Sekda
Terselenggaranya pelayanan terpadu satu
pintu
B.08 B.05
IV. PERMASALAHAN LAINNYA INSPEKTORAT
1. Kurangnya kualitas dan kuantitas
APIP peningkatan profesionalisme APIPMenambah jumlah personil dan 1. Pembentukan auditor & P2UPD 2.Melakukan pelatihan kapabilitas APIP (substantif dan teknis serta pelatihan mandiri (PKS) secara berkelanjutan
Inspektorat 1. Jumlah APIP terpenuhi sesuai persyaratan minimal 2. Meningkatnya nilai level kapabilitas dari yang ada saat ini. 3. Kelulusan
APIP dalam uji kompetensi
B.12. 1. Meningkatnya jumlah Auditor dan P2UPD 2.
Kapabilitas APIP tetap pada Level 3 3.
Jumlah Auditor dan P2UPD terlatih, bersertifikasi dan lulus ujian kompetensi sesuai jenjang
B.03 dan B.06. Jumlah Auditor dan P2UPD
yang terlatih dan lulus uji kompetensi sesuai jenjang. 2. Sistem Pelayanan Perizinan belum
optimal Menggunakan Sistem Pelayananberbasis IT /on line Sistem Informasi menajemenPembangunan pelayanan perizinan secara online
1. DPMPTSP 2. ULP 3. BPKAD
Penerbitan izin menjadi
lebih cepat dan transparant B.09 B.01
3. Pengelolaan Website DPMPTSP
belum professional Pembenahan Website DPMPTSP Pembuatan Website resmi yangdikelola secara profesional 1. DPMPTSP2. Kominfo 3. BPKAD
Investor/Pemohon izin bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi
iklim investasi dan persyaratan perizinan dan
non perizinan
B.10 B.07
1. Kurangnya kualitas dan kuantitas
APIP peningkatan profesionalisme APIPMenambah jumlah personil dan 1. Pembentukan auditor & P2UPD 2.Melakukan pelatihan kapabilitas APIP (substantif dan teknis serta pelatihan mandiri (PKS) secara berkelanjutan
Inspektorat 1. Jumlah APIP terpenuhi sesuai persyaratan minimal 2. Meningkatnya nilai level kapabilitas dari yang ada saat ini. 3. Kelulusan
APIP dalam uji kompetensi
B.12. 1. Meningkatnya jumlah Auditor dan P2UPD 2.
Kapabilitas APIP tetap pada Level 3 3.
Jumlah Auditor dan P2UPD terlatih, bersertifikasi dan lulus ujian kompetensi sesuai jenjang
B.03 dan B.06. Jumlah Auditor dan P2UPD
Melakukan Reviu, monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa
setiap triwulan
Melakukan pendampingan, mereviu dan melakukan probity audit terhadap
pengadaan barang dan jasa
Inspektorat Pengadaan barang tidak terjadi mark up dan tidak
terintervensi
Sosilalisasi manfaat
pendampingan dan probity audit Pendampingan dan probityaudit 3. Adanya intervensi eksternal dan
internal terhadap pengadaan barang dan jasa daerah
2. Belum optimalnya Inspektorat dalam menjalankan fungsi (1) memberikan keyakinan yang memadai
atas SPI, kepatuhan/ketaatan dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan Pemerintah Daerah (2) Memberikan peringatan dini dan meningkatkan Manajemen Resiko (anti coruption activities) (3) Meningkatkan kualitas
tata kelola pemerintah (Consulting activities )m Penjamin dan Pembinaan/
Pendampingan terhadap penyelanggaraan Pemerintah Daerah
Melakukan Penguatan Lembaga Inspektorat (APIP) yang independent,
berintegritas, obyektivitas dan berperan aktif dalam pengawalan dan
pengawasan pengelolaan keuangan dan aset daerah secara periodik dari tahap perencanaan (pre) pelaksanaan,
penataan keuangan (current ) dan pelaporan pasca kegiatan selesai
(post)
1. Meningkatkan level kapabilitas APIP, maturitas SPIP SAKIP /LKj-IP agar mampu menilai efisiensi, efektifitas, ekonomis suatu program/kegiatan dan
mampu menjadi konsultan SPI dan kepatuhan dengan cara penyiapan infrastruktur (PKPT berbasis resiko,
Piagam Audit/IAC, Standar Audit,Kendali Mutu, SOP, dan Kode etik
Pengawasan dan Penyelesaian (Pemantauan) Tindak Lanjut
Inspektorat dan OPD
terkait berkonsultasi. 2.1. Jumlah SKPD yang Jumlah OPD yang diberi peringatan dini 3.
Nilai dan Level 3 APIP dipertahankan. 4.
Maturitas SPIP level 3 dipertahankan , dan 5.
LKj-IP /Sakip nilai B
B.10 1. Menyiapkan Infrastruktur, mempertahankan level kapabilitas APIP dan Maturitas
SPIP tidak turun dari level 3 B.11 2. Menyiapkan infrastruktur
Sakip/LKj-IP menuju nilai B, dan 3.Melakukan evaluasi (self assesment) tiap 3 bulan sekali.
1. Penyiapan infrastruktur memperthankan level APIP, maturitas SPIP yang di QA oleh
BPKP Pusat 2. Menyiapkan infrastruktur menuju nilai B Plus bila perlu mendapat nilai dari Menpan
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Melakukan Reviu, monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa
setiap triwulan
Melakukan pendampingan, mereviu dan melakukan probity audit terhadap
pengadaan barang dan jasa
Inspektorat Pengadaan barang tidak terjadi mark up dan tidak
terintervensi
Sosilalisasi manfaat
pendampingan dan probity audit Pendampingan dan probityaudit
DPMD (DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA)
1. Pemahaman tentang pengelolaan dan penatausahaan keuangan desa oleh aparat pemerintahan desa dan
kecamatan belum optimal.
Pengelolaan Keuangan desa dengan
menggunakan Siskeudes 1. Penerapan Siskeudes mulai dariperencanaan sampai pertanggungjawaban 2. Pembentukan admin siskeudes dari
tingkat kabupaten sampai dengan tingkat kecamatan.
DPMD Pengelolaan Keuangan dengan menggunakan
Siskeudes
B.6. Perencanaan Keuangan Pemerintahan Desa B.8. Terbentuknya admin dan
anggota admin Siskeudes di kabupaten dan kecamatan B.10. Penataan Keuangan
Pemerintah desa
B.2. Pelaporan Keuangan menggunakan Siskeudes 3. Adanya intervensi eksternal dan
internal terhadap pengadaan barang dan jasa daerah
2. Belum optimalnya Inspektorat dalam menjalankan fungsi (1) memberikan keyakinan yang memadai
atas SPI, kepatuhan/ketaatan dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan Pemerintah Daerah (2) Memberikan peringatan dini dan meningkatkan Manajemen Resiko (anti coruption activities) (3) Meningkatkan kualitas
tata kelola pemerintah (Consulting activities )m Penjamin dan Pembinaan/
Pendampingan terhadap penyelanggaraan Pemerintah Daerah
Melakukan Penguatan Lembaga Inspektorat (APIP) yang independent,
berintegritas, obyektivitas dan berperan aktif dalam pengawalan dan
pengawasan pengelolaan keuangan dan aset daerah secara periodik dari tahap perencanaan (pre) pelaksanaan,
penataan keuangan (current ) dan pelaporan pasca kegiatan selesai
(post)
1. Meningkatkan level kapabilitas APIP, maturitas SPIP SAKIP /LKj-IP agar mampu menilai efisiensi, efektifitas, ekonomis suatu program/kegiatan dan
mampu menjadi konsultan SPI dan kepatuhan dengan cara penyiapan infrastruktur (PKPT berbasis resiko,
Piagam Audit/IAC, Standar Audit,Kendali Mutu, SOP, dan Kode etik
Pengawasan dan Penyelesaian (Pemantauan) Tindak Lanjut
Inspektorat dan OPD
terkait berkonsultasi. 2.1. Jumlah SKPD yang Jumlah OPD yang diberi peringatan dini 3.
Nilai dan Level 3 APIP dipertahankan. 4.
Maturitas SPIP level 3 dipertahankan , dan 5.
LKj-IP /Sakip nilai B
B.10 1. Menyiapkan Infrastruktur, mempertahankan level kapabilitas APIP dan Maturitas
SPIP tidak turun dari level 3 B.11 2. Menyiapkan infrastruktur
Sakip/LKj-IP menuju nilai B, dan 3.Melakukan evaluasi (self assesment) tiap 3 bulan sekali.
1. Penyiapan infrastruktur memperthankan level APIP, maturitas SPIP yang di QA oleh
BPKP Pusat 2. Menyiapkan infrastruktur menuju nilai B Plus bila perlu mendapat nilai dari Menpan
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
1. Belum Terdatanya Aplikasi (SIM)
SKPD Kabupaten Lombok Tengah; Melakukan pendataan Aplikasi SIMSKPD Kabupaten Lombok Tengah. Pendataan Aplikasi (SIM) SKPD se Kab.Lombok Tengah Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Tengah Aplikasi (SIM) SKPD terdata;
B.8. Semua Aplikasi (SIM) SKPD Kabupaten Lombok Tengah
terdata; 1. Pemahaman tentang pengelolaan
dan penatausahaan keuangan desa oleh aparat pemerintahan desa dan
kecamatan belum optimal.
Pengelolaan Keuangan desa dengan
menggunakan Siskeudes 1. Penerapan Siskeudes mulai dariperencanaan sampai pertanggungjawaban 2. Pembentukan admin siskeudes dari
tingkat kabupaten sampai dengan tingkat kecamatan.
DPMD Pengelolaan Keuangan dengan menggunakan
Siskeudes
B.6. Perencanaan Keuangan Pemerintahan Desa B.8. Terbentuknya admin dan
anggota admin Siskeudes di kabupaten dan kecamatan B.10. Penataan Keuangan
Pemerintah desa
1 2 3 4 5 6 7 8
B.09. Mutasi 6 Pegawai ke Dinas Komunikasi dan Informatika Kab.
Lombok tengah
4. Belum tersusunnya Blueprint IT
SKPD sekabupaten Lombok tengah Kabupaten Lombok Tengah oleh DinasPenyusunan Blueprint IT SKPD se Komunikasi kasi dan Informatika.
Penyusunan Blueprint IT SKPD se
Kabupaten Lombok Tengah. Dinas Kominfo SKPD se Kabupaten LombokTersusunnya Blueprint IT Tengah.
B.12. Blueprint IT SKPD se Kabupaten Lombok Tengah. 3. ASN basik IT Dinas Kominfo masih
kurang hanya (6 orang) 2. Server LPSE ada di Bagian AP & LPSE
Sekretariat Daerah Kab. Lombok Tengah
Penempatan ASN basic program IT ke Kominfo oleh Badan Kepegawaian
Daerah Kab. Lombok Tengah
Mutasi Pegawai ASN basic IT (Program) ke Dinas Komunikasi dan Informatika
Kab. Lombok tengah
BKD Kab. Lombok tengah ASN basic IT Dinas Kominfo terpenuhi
B.12. Penataan Ruangan untuk Ruangan Server LPSE di Dinas
Kominfo Server LPSE di pindahkan dari Bag AP
-LPSE setda ke Dinas Komunikasi & Informatika Kab. Loteng
Penataan Ruangan untuk Ruangan Server dinas Komunikasi dan
informatika
Setda Kab. Loteng dan
Dinas Kominfo Layanan Pengadaan Barangjasa Tepat waktu Kab. Lombok Tengah.
BAGIAN ORGANISASI
Belum tersusunnya Analisa Beban
Kerja dan Analisa Jabatan beban kerja dan Analisa JabatanMelakukan Penyusunan Analisa Penyusunan Analisa Jabatan danAnaalisa Beban kerja Sekretariat Daerah danBagian Organisasi 2. Tersusunnya Anjab1. Tersusunnya ABK 3. Sinkronisasi ABK dan
Anjab
B. 7. Tersusunnya Analisa Jabatan B.10. Tersusunnya Analisa Beban Kerja dan Sinkronisasinya dengan
Anjab
B.01. Tersusunnya ABK dan Anjab yang sudah terorganisasi
sebagai bahan pembayaran TKD
DINAS TENAGA KERJA
1. Terhambatnya pelayanan untuk
tenaga keluar Negeri dan Dalam Negeri pelayanan yang menangani tentangMelakukan Keterpaduan seluruh ketenagakerjaan
Seluruh Pelayanan Tenaga Kerja yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga kerja, Imigrasi, Dikes, Disdukcapil, BP3TKI, Kepolisian, Asuransi dan Perbankan dilaksanakan melalui Satu Pintu (LTSP)
Dinas Tenaga Kerja dan
Sekretaris Daerah Pelayanan terhadap semuaproses persyaratan tenaga kerja akan semakin cepat
dan mudah
B.07. Jumlah TKI yang dilayanai
100 s/d 125 orang/hari B.12. Jumlah TKI yang dilayanai100 s/d 125 orang/hari 4. Belum tersusunnya Blueprint IT
SKPD sekabupaten Lombok tengah Kabupaten Lombok Tengah oleh DinasPenyusunan Blueprint IT SKPD se Komunikasi kasi dan Informatika.
Penyusunan Blueprint IT SKPD se
Kabupaten Lombok Tengah. Dinas Kominfo SKPD se Kabupaten LombokTersusunnya Blueprint IT Tengah.
B.12. Blueprint IT SKPD se Kabupaten Lombok Tengah.
5. Belum dilibatkannya Dinas Komunikasi dan Informatika dalam
Pengelolaan Aplikasi oleh SKPD
Melibatkan Dinas Komunikasi dan Informatika dalam Pengelolaan
Aplikasi oleh SKPD
Pelibatan Dinas Komunikasi dan Informatika dalam Pengelolaan Aplikasi
oleh SKPD
SKPD Pengelola Aplikasi Terkoordinasinya Aplikasi se Kabupaten Lombok
Tengah
B.12. Tertatanya Aplikasi Kabupaten Lombok Tengah
2. Banyaknya perusahaan pengguna TKA tidak melakukan proses sesuai ketentuan yang berlaku
Rekomendasi perpanjangan IMTA Monitoring dan pembinaan ke
perusahaan pengguna TKA Dinas Tenaga kerja Terbuatnya RekomendasiTKA B.12. Jumlah rekomendasiterpenuhi 15 orang B.12. Jumlah rekomendasiterpenuhi 35 orang 1. Terhambatnya pelayanan untuk
tenaga keluar Negeri dan Dalam Negeri pelayanan yang menangani tentangMelakukan Keterpaduan seluruh ketenagakerjaan
Seluruh Pelayanan Tenaga Kerja yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga kerja, Imigrasi, Dikes, Disdukcapil, BP3TKI, Kepolisian, Asuransi dan Perbankan dilaksanakan melalui Satu Pintu (LTSP)
Dinas Tenaga Kerja dan
Sekretaris Daerah Pelayanan terhadap semuaproses persyaratan tenaga kerja akan semakin cepat
dan mudah
B.07. Jumlah TKI yang dilayanai
B.08. tercapai 50% B.05. Tercapai 100%
Pembangunan Sistem Informasi menajemen pelayanan perizinan secara online
1. DPMPTSP 2. ULP 3. BPKAD
Tersedianya aplikasi pelayanan perizinan dan non perizinan secara online
B.09 Tercapai 100%
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
1. Belum semua jenis perizinan dan non perizinan didelegasikan dan dikelola oleh Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
1. Inventarisasi seluruh jenis perizinan dan non perizinan di Kab. Lombok
Tengah
2. Membuat Perbup tentang pelayanan perizinan dan non
perizinan di DPMPTSP 3. Membuat Perbup tentang SOP
Pelayanan
1. Perubahan Perbup No. 36 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan di Kab.
Loteng
2. Perubahan Perbup. No. 29 A. Tahun 2015 tentang SOP
1. Dinas PMPTSP 2. Bagian Hukum
3. Sekda
1. Penerbitan seluruh jenis perizinan dan non perizinan
di satu pintu 2. Tersedianya Perbup tentang Pelayanan dan SOP
Perizinan
B.01. Sistem Pelayanan berbasisi IT /On line sudah
berjalan 2. Sistem Pelayanan Perizinan belum
optimal Menggunakan Sistem Pelayananberbasis IT /on line
SEKRETARIAT DPRD
BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
2. Manajemen Pengelolaan PNS masih
belum optimal Penyusunan Roadmap kompetensiPNS Analisis Kebutuhan Diklat dankompetensi PNS Setda dan BKPP
B.01 TERPASANG 6 TITIK Pembangunan
Sistem Informasi menajemen pelayanan perizinan secara online
1. DPMPTSP 2. ULP 3. BPKAD
Tersedianya aplikasi pelayanan perizinan dan non perizinan secara online
2. Di semua ruang rapat DPRD belum
terpasang CCTV rapat dewan dan paling tidak durasiMemasang CCTV pada setiap ruang penyimpanan mimimaal 15 hari
Pemasangan CCTV di semua ruang
rapat utama dan banmus serta komisi Sekretariat DPRD berfungsinya CCTV padaTerpasang dan ruang rapat DPRD
B.10 TERPASANG 4 TITIK
B.09 Tercapai 100% B.01. Sistem Pelayanan berbasisi IT /On line sudah
berjalan
1. Risalah hasil rapat DPRD jarang
disampaikan kepada eksekutif Menyampaikan risalah / NotulenRapat Paripurna DPRD dan disampaikan pada Eksekutif diminta
maupun tidak
Menyampaikan risalah hasil Rapat DPRD berupa Soft Copy dan Hard Copy
kepada Eksekutif
Ketua DPRD dan
Sekretaris DPRD Tersampainya Risalah HasilRapat kepada Eksekutif dengan Berita Acara
Penyampaian
B.10. 40 RISALAH B.01 40 RISALAH 2. Sistem Pelayanan Perizinan belum
optimal Menggunakan Sistem Pelayananberbasis IT /on line
1. Integritas, Disiplin dan profesionalisme PNS masih belum
optimal
1. Penyusunan Perbub tentang Majelis Integritas 2. Reward and
Punishment bagi PNS
1. Penetapan Perbub tentang Majelis Integritas 2. Perumusan Pedoman
(Petunjuk Teknis) Reward and Punishment bagi PNS
Inspektorat, Setda, BPKAD, BKPP, BAPELITBANGDA
1. Meningkatnya integritas, Disiplin dan profesionalisme PNS 2.
Reward and Punishment bagi PNS sesuai dengan prestasi dan pelanggaran
B. 11. 1. Penetapan Perbub Tentang Majelis Integritas B.11
2. Penetapan draft Pedoman tentang Reward and Punishment
PNS
B.01. 1. Penerapan Perbub tentang majelis Integritas B.04.
2. Penetapan Pedoman tentang Reward and
Punishment PNS
Terwujudnya Manajemen Pengelolaan Kepegawaian
yang kompeten
B.11 Penyusunan Analisis Kebutuhan Diklat dan kompetensi
PNS
B.04. Pelaksanaan Diklat PNS sesuai dengan hasil analisis
Kebutuhan Diklat 2. Manajemen Pengelolaan PNS masih
belum optimal Penyusunan Roadmap kompetensiPNS Analisis Kebutuhan Diklat dankompetensi PNS Setda dan BKPP 1. Integritas, Disiplin dan
profesionalisme PNS masih belum optimal
1. Penyusunan Perbub tentang Majelis Integritas 2. Reward and
Punishment bagi PNS
1. Penetapan Perbub tentang Majelis Integritas 2. Perumusan Pedoman
(Petunjuk Teknis) Reward and Punishment bagi PNS
Inspektorat, Setda, BPKAD, BKPP, BAPELITBANGDA
1. Meningkatnya integritas, Disiplin dan profesionalisme PNS 2.
Reward and Punishment bagi PNS sesuai dengan prestasi dan pelanggaran
B. 11. 1. Penetapan Perbub Tentang Majelis Integritas B.11
2. Penetapan draft Pedoman tentang Reward and Punishment
PNS
B.01. 1. Penerapan Perbub tentang majelis Integritas B.04.
2. Penetapan Pedoman tentang Reward and
Punishment PNS
Terwujudnya Manajemen Pengelolaan Kepegawaian
yang kompeten
B.11 Penyusunan Analisis Kebutuhan Diklat dan kompetensi
PNS
B.04. Pelaksanaan Diklat PNS sesuai dengan hasil analisis
1 2 3 4 5 6 7 8
BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
1. Terintegrasinya seluruh kegiatan dalam sebuah aplikasi sistem pertanggung
jawaban pengelolaan pendapatan daerah dan
keuangan daerah. 2. Efisiensi, ekonomis dan
transparansipengelolaan pendapatan daerah 3.
Tersedianya data base obyek dan subyek pajak
yang valid
B. 11. 1. Penyusunan konsep dan perancangan basis data system manajemen pendapatan daerah.
2. Penyusunan alur system informasi manajemen pendapatan daerah sesuai dengan
SOP yang ada. 3. Penyesuaian kebutuhan perangkat keras dan lunak sesuai dengan rekomendasi
System Informasi Manajemen Pendapatan daerah. Belum dibangunnya Sistem Informasi
Manajemen Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah yang terintegrasiMembangun Sistem Informasi agar pengelolaan menjadi transparan,
efisiensi, efektif dan akuntabel.
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan
Daerah yang terintegrasi dengan Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah.
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah ;
BPKAD
B.07. Kerjasama dengan BPKP dalam rangka pembangunan
dan implementasi aplikasi Sistem Manajemen Pendapatan
Daerah yang terintergrasi.
BUPATI LOMBOK TENGAH
H. MOH. SUHAILI FT.
1. Terintegrasinya seluruh kegiatan dalam sebuah aplikasi sistem pertanggung
jawaban pengelolaan pendapatan daerah dan
keuangan daerah. 2. Efisiensi, ekonomis dan
transparansipengelolaan pendapatan daerah 3.
Tersedianya data base obyek dan subyek pajak
yang valid
B. 11. 1. Penyusunan konsep dan perancangan basis data system manajemen pendapatan daerah.
2. Penyusunan alur system informasi manajemen pendapatan daerah sesuai dengan
SOP yang ada. 3. Penyesuaian kebutuhan perangkat keras dan lunak sesuai dengan rekomendasi
System Informasi Manajemen Pendapatan daerah. Belum dibangunnya Sistem Informasi
Manajemen Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah yang terintegrasiMembangun Sistem Informasi agar pengelolaan menjadi transparan,
efisiensi, efektif dan akuntabel.
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan
Daerah yang terintegrasi dengan Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah.
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah ;
BPKAD
B.07. Kerjasama dengan BPKP dalam rangka pembangunan
dan implementasi aplikasi Sistem Manajemen Pendapatan