• Tidak ada hasil yang ditemukan

24a. KTSP SMAN 1 Imogiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "24a. KTSP SMAN 1 Imogiri"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM SMA NEGERI 1 IMOGIRI

BERBASIS SALINGTEMAS

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 IMOGIRI

2007

(2)

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan dokumen Kurikulum berbasis sain, lingkungan, teknologi, dan masyarakatan (Salingtemas) untuk diberlakukan di SMA Negeri 1 Imogiri, Bantu, Yogyakarta.

KTSP SMA Negeri 1 Imogiri tersusun berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kepala Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengimplementasikan salingtemas dalam KTSP SMA Negeri 1 Imogiri.

2. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi D.I. Yogyakarta, atas arahan dan perkenannya untuk mengesahkan KTSP SMA Negeri 1 Imogiri.

3. Ka Subdin Dikmenum Dinas P dan K Kabupaten Bantul yang telah berkenan memberikan pengarahan dan menyampaikan materi tentang kebijakan implementasi KTSP di SMA Kabupaten Bantul, pada saat workshop penyusunan KTSP.

4. Ketua Dewan Sekolah SMA Negeri 1 Imogiri beserta jajarannya, yang telah berpartisipasi di dalam workshop penyusunan KTSP.

5. Guru-guru SMA Negeri 1 Imogiri, yang telah berpartisipasi secara aktif di dalam

workshop hingga terselesaikannya silabus, RPP, serta dokumen KTSP SMA Negeri 1 Imogiri.

6. Karyawan SMA Negeri 1 Imogiri, yang telah berpartisipasi membantu kelancaran pelaksanaan workshop penyusunan KTSP.

7. Semua pihak yang telah membantu hinggga terselesaikannya dokumen KTSP SMA Negeri 1 Imogiri, sejak persiapan hingga selesai.

(3)

Kami selalu memegang prinsip pengembangan silabus yang berkelanjutan, karena itu saran dan kritik dari Bapak/Ibu sekalian maupun stakeholder pendidikan yang lain sangat kami harapkan.

Akhirnya, semoga Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Imogiri khususnya, dan di Kabupaten Bantul atau Indonesia pada umumnya, amien.

Bantul, 15 November 2007 Kepala SMA Negeri 1 Imogiri

Drs. Endah Hardjanto NIP 131885437

(4)

HASIL SUPERVISI KURIKULUM

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BERBASIS SALINGTEMAS SMA NEGERI 1 IMOGIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. Wartono

NIP. : 131606391

Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV / a

Jabatan : Pengawas Sekolah

telah mengadakan supervisi KTSP berbasis salingtemas beserta perangkatnya di SMA Negeri 1 Imogiri Bantul, pada hari Kamis, 15 November 2007.

Berdasar hasil supervisi, kami memberikan rekomendasi bahwa KTSP berbasis salingtemas SMA Negeri 1 Imogiri Bantul dapat disetujui untuk disyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan catatan : ………... ………...

………... ………...

………... ………...

Bantul, 15 November 2007 Pengawas Sekolah,

(5)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan Mengucap Bismillahirrohmanirrohim,

Kepala SMA Negeri 1 Imogiri Mengesahkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Yang Telah Disempurnakan pada Tanggal 31 Oktober s.d. 1 November

2007 di Yogyakarta dan 12 s.d. 14 November 2007 di Cipayung, Bogor Berlaku di SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul, Yogyakarta

Mulai Tahun Pelajaran 2007/2008.

Bantul, 15 November 2007 Mengetahui/ mengesahkan

Ketua Dewan Sekolah Kepala Sekolah

SARJANA, A.Ma. Pd. Drs. Endah Hardjanto

NIP. 131885437

Mengetahui

Kepala Bidang Dikmen Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Drs. M. SUDARYANTA NIP. 130926290

(6)

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN REKOMENDASI ..……….……..……… ii HALAMAN PENGESAHAN ………... …...……… iii

KATA PENGANTAR ………...……… iv

DAFTAR ISI ………...……… v

BAB I PENDAHULUAN ………...……… 1 A. Dasar Pemikiran ………..……… 1

B. Landasan ………..………. 2 C. Visi, Misi, dan Tujuan ………..……… 3

1. Visi ………. 3 2. Misi ……….……… 3 3. Tujuan ………..………. 4 BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM …...…….. 5

A. Kerangka Dasar Kurikulum ……… 5 1. Kelompok Mata Pelajaran ………..……….. 5

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum …………..……… 7

3. Acuan Operasional Penusunan KTSP ……..……… 10

4. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum ……….………… 10

B. Strukur Kurikulum SMA Negeri 1 Imogiri …………...……… 12

BAB III BEBAN BELAJAR DI SMA NEGERI 1 IMOGIRI ……… 16

(7)

B. Ketuntasan Belajar ……….. 18

C. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ……….………. 18

D. Penjurusan ………..………... 19

E. Pendidikan Berbasis Salingtemas ...……… 20

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ………..……… 22

A. Alokasi Waktu ………..………. 22

B. Penetapan Kalender Pendidikan ……….………. 23

BAB V SILABUS ………..…….. 25

A. Prinsip Pengembangan Silabus ……….……….. 25

B. Unit Waktu Silabus ……….……..………. 25

C. Pengembang Silabus ………..……… 25

D. Langkah-langkah Pengembangan Silabus ……… 26

E. Silabus SMA Negeri 1 Imogiri ……….………. 26

F. Pengembangan Silabus Berkelanjutan ………... 26

G. Pelaksanaan Penyusunan KTSP ……….………... 26

1. Analisis Konteks ……….………… 26

2. Mekanisme Penyusunan ……….……… 27

a. Tim Penyusun ……….. 27

b. Kegiatan ……… 27

c. Pemberlakuan ……… 28

LAMPIRAN – LAMPIRAN ……… 26 1. Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 Imogiri

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Sebagaimana tersebut dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ini, perlu dilaksanakan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 beserta amandemennya yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(9)

serta kebutuhan lingkungan dan masyarakat. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tindak lanjut dari peraturan pemerintah di atas serta kemajuan Iptek yang sangat pesat, maka sekolah dituntut untuk selalu mengadakan perubahan-perubahan agar dapat segera mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan. Untuk itu diperlukan perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan kemajuan di bidang pendidikan, diantaranya perubahan dari kurikulum 1994 menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004) yang kemudian berkembang dan disempurnakan menjadi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan KTSP ini sekolah diberi kewenangan untuk mengadakan perkembangan yang disesuaikan dengan potensi yang ada di sekolah, tetapi tidak mengurangi standar minimal yang diberikan oleh pemerintah. Dalam menyusun KTSP setiap sekolah berhak memilih basis apa yang dapat ditonjolkan sedemikian rupa sehingga dapat membantu efektifitas dan efisiensi sekolah, misalnya Salingtemas/SETS (Sain/Science, Lingkungan/environment, Teknologi/technology dan masyarakat/society ),

Kesetaraan jender, life skills, multikultur dan sebagainya.

B. Landasan

(10)

Ketentuan UU 20/2003 yang mengatur KTSP adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3. Standar Isi

Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah: kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

4. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

C. Visi, Misi, dan Tujuan

(11)

bukan semata-mata rumusan Kepala sekolah. Demikian diharapkan semua

stake holders (unsur warga) sekolah akan dengan senang hati mendukung untuk dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan bersama tersebut.

1. Visi

Dengan keimanan dan ketakwaan, unggul dalam prestasi berbasis sain, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

2. Misi

a. Menciptakan kehidupan sekolah dalam suasana hubungan kekeluargaan yang berdasarkan nilai-nilai religius, etika, dan budaya Indonesia.

b. Menciptakan budaya berprestasi dalam bidang akademik dan nonakademik dengan basis salingtemas.

c. Menciptakan budaya TAPAK JUJUR (Transparan, Akuntabel, Profesional, Asah-asih-asuh, Kebersamaan dan Jujur).

d. Melaksanakan manajemen mutu total (TQM) pada setiap kegiatan sekolah.

e. Mengembangkan potensi diri peserta didik dalam basis salingtemas melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler

f. Melibatkan seluruh stake holder dalam memacu peningkatan mutu kependidikan.

3. Tujuan

a. Menjadi sekolah unggulan berbasis Salingtemas di Bantul, DIY maupun nasional

b. Menciptakan lulusan yang unggul dalam prestasi dan budi pekerti.

c. Mewujudkan target kelulusan 100% dengan rata-rata jumlah nilai naik 0,25 setiap tahun.

(12)

e. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik, melalui kegiatan ekstrakurikuler

BAB II

PROFIL SMA NEGERI 1 IMOGIRI

A. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Imogiri Status Negeri

Terakreditasi A (Nilai 94,6)

B. Alamat Sekolah : Jln. Imogiri Km 14, Wukirsari, Imogiri Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

Kabupaten /Kota : Bantul Desa : Wukirsari Jalan : Imogiri Km 14 Kode Pos : 55782

Telepon : (0274) 7483271

C. Ketenagaan

Guru : 57 orang terdiri atas:

PNS : 44 Orang

(13)

Karyawan : 16 Orang terdiri atasi

PNS : 8 Orang

KTT : 8 Orang

D. Keadaan Peserta didik

Jumlah rombongan belajar : 18 kelas terdiri atas Kelas X : 6 rombongan belajar

Kelas XI IPA : 2 rombongan belajar Kelas XI IPS : 4 rombongan belajar Kelas XII IPA : 2 rombongan belajar Kelas XII IPS : 4 rombongan belajar

E. Sarana Prasarana

Luas tanah : 1,2 hektar Jumlah ruang kelas : 18 ruang

Laboratorium : 4 (Biologi/Kimia, Fisika, 2 lab komputer) Perpustakaan : 1

Ruang keterampilan : 1 Ruang Kepala Sekolah : 1

Ruang Guru : 1

Ruang UKS : 1

Ruang BK : 1

Ruang OSIS : 1

Ruang Pramuka : 1

Gudang : 2

Kantin : 4

Lapangan bola basket : 1 Lapangan voli : 1

Lapangan upacara : 1

(14)

b. Sarana pendidikan di SMA Negeri 1 Imogiri kurang lengkap c. Lokasi SMA Negeri 1 Imogiri kurang strategis

d. Banyak SMA yang menempati lokasi lebih strategis

e. Peserta didik ber NEM tinggi cenderung memilih SMA yang lokasinya strategis

f. Persaingan memperoleh input peserta didik ber NEM tinggi makin meningkat g. Lulusan SLTP lebih memilih bersekolah di kota

h. Kualitas input SMA Negeri 1 rendah

i. Motivasi peserta didik SMA Negeri 1 Imogiri untuk belajar rendah j. Kemauan peserta didik SMA Negeri 1 Imogiri untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi rendah

G. Identifikasi Keunggulan Sekolah

a.

Orang tua mendukung program-program sekolah

b.

Lingkungan kondusif sebagai tempat kegiatan belajar

c.

Peserta didik hidup di lingkungan desa yang menjunjung tinggi nilai-nilai religi, moral, dan sosial

d.

Delapan guru telah menamatkan Pascasarjana

e.

Hubungan guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah akrab

f.

Guru dan karyawan memiliki komitment untuk meningkatkan mutu

H.

Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran

N o

Fungsi Fungsi Internal Fungsi Eksternal

1 A. Fungsi Proses Belajar Mengajar

a. Kompe

tensi guru

b. Penggu

naan metode mengajar

c. Motiva

si guru

d. Kreativ

(15)

N o

Fungsi Fungsi Internal Fungsi Eksternal

itas peserta didik 2 Fungsi Pendukung

PBM

d. Ruang Kegiatan Belajar

a. Kesesuaian dengan lingkungan dan minat peserta didik b. Kesesuaian dengan

lingkungan, materi, dan minat peserta didik

c. Kesesuaian dengan jumlah, tugas, dan fungsi guru

d. Kesesuaian dengan kemajuan sain dan teknologi

e. Kesesuaian dengan salingtemas

f. Kesesuaian dengan perubahan nilai g. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

(16)

N o

Fungsi Fungsi Internal Fungsi Eksternal

g. Silabus setiap mata pelajaran

n. Tim pengembang kurikulum

materi pembelajaran i. Kesesuaian dengan

minat peserta didik j. Kesesuaian dengan jumlah peserta didik, dan kurikulum

k. Kesesuaian dengan jumlah dan profesi- onalisme guru

l. Kesesuaian dengan jumlah dan profesi- onalisme guru m. Kesesuaian dengan

jumlah dan profesi- onalisme guru n. Kesesuaian dengan

(17)

I.

Analisis SWOT

Fungsi dan

Faktornya Kriteria

Kesiapan Kondisi Nyata

Tingkat Kesiapan Faktor

Siap Tidak siap

A Fungsi Proses Belajar Mengajar

B. Fungsi Pendukung PBM

(18)

Fungsi dan

Faktornya Kriteria

Kesiapan Kondisi Nyata

Tingkat Kesiapan

(19)

Fungsi dan

Faktornya Kriteria

Kesiapan Kondisi Nyata

Tingkat Kesiapan

C Fungsi Pendukung Sarana/Prasarana 1 Faktor Internal

a. Ruang guru

(20)

Fungsi dan

Faktornya Kriteria

Kesiapan Kondisi Nyata

Tingkat Kesiapan

e. Prasarana olah raga

(21)

1) Sosialisasi program sekolah jangka pendek, menengah, dan jangka panjang

2) Sosialisasi kurikulum bervisi SETS/Salingtemas kepada seluruh warga sekolah

3) Peningkatan mutu pembelajaran bervisi SETS melalui penyusunan silabus, perangkat penilaian, dan pengembangan model-model pembelajaran

4) Meningkatkan budaya prestasi dan kinerja

5) Peningkatan profesionalisme guru melalui kegiatan MGMP

6) Koordinasi Kepala Sekolah dengan Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana, Humas, dan Kepesertadidikan tiap hari Senin 7) Pembinaan setiap dua bulan dan silaturahmi secara berkeliling di

rumah guru dan karyawan secara bergiliran

8) Mendorong guru, karyawan untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

b. Peserta didik

1) Sosialisasi kurikulum bervisi SETS

2) Mendorong peserta didik agar berprestasi dibidang sain, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

3) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis pada kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekolah

4) Pengembangan kreativitas sain peserta didik melalui pelatihan dan lomba olimpiade sain

5) Pengayaan materi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas output

6) Pembentukan tim bola voli, bola basket yang mampu menjadi juara lomba minimal ditingkat kabupaten

(22)

c. Sumber Daya

1)

Meningkatkan kedisiplinan, ketertiban, dan kinerja guru dan karyawan 2) Pendayagunakan penggunaan komputer

3) Optimalisasi penggunaan laboratorium IPA, terutama untuk intensifikasi praktik IPA terapan

4) Mendayagunakan penggunaan gamelan Jawa 5) Mendayagunakan lapangan bola basket

d. Pemberdayaan Dewan Sekolah

1) Musyawarah dewan sekolah dan sekolah dengan memberikan informasi tentang rencana dan pelaksanaan pengembangan sekolah. 2) Sosialisasi tentang kurikulum sekolah yang bervisi SETS 3) Keterlibatan dewan sekolah dalam setiap peningkatan mutu

(23)

BAB III

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 1 IMOGIRI

A. Kerangka Dasar Kurikulum

1. Kelompok Mata Pelajaran

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

1. Agama dan Akhlak Mulia

(24)

No Kelompok

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

(25)

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

(26)

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan di SMA Negeri 1 Imogiri dikembangkan oleh sekolah dan Dewan Sekolah sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

(27)

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa Sain, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat, dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan Sain, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat , dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan lingkungan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, teknologi, perguruan tinggi dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan ketrampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan hal yang harus selalu dikembangkan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan (suistainable) antara jenjang pendidikan SMP/MTs ke SMA Negeri 1 Imogiri, maupun dari SMA Negeri 1 Imogiri ke jenjang perguruan tinggi. Demikian pula berkesinambungannya materi yang memang harus berurutan antar jenjang semester dari semester 1 ke 2 maupun jenjang kelas dari kelas X, XI, dan XII.

(28)

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan Bantul maupun DIY untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Acuan Operasional Penyusunan KTSP

a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

e. Tuntutan dunia kerja

f. Perkembangan sain, lingkungan, teknologi, masyarakat, dan seni

g. Agama

h. Dinamika perkembangan global

i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

(29)

k. Kesetaraan gender

l. Karakteristik satuan pendidikan

4. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1 Imogiri menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:

(1) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(2) belajar untuk memahami dan menghayati,

(3) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(4) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

(5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, atau pengayaan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

(30)

tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang memberikan daya dan kekuatan).

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dengan memanfaatkan dan mengitegrasikan sain, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

B. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Imogiri

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi tersebut terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

(31)

program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam dan (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial.

1. Kurikulum SMA Negeri 1 Imogiri kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Kelas XI dan XII program ilmu alam dan program ilmu sosial terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri, seperti tertera pada struktur program kurikulum.

2. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan lokal di SMA Negeri 1 Imogiri berupa Bahasa Jawa dan Pendidikan Akhlak Mulia.

(32)

4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran/dua semester adalah 34-38 minggu.

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 1 IMOGIRI TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Komponen Kelas/Jumlah Jam Pelajaran Perminggu Kelas X IPAKelas XIIPS IPAKelas XIIIPS A. Mata Pelajaran Sem

(33)

Komponen Kelas/Jumlah Jam Pelajaran Perminggu Kelas X IPAKelas XIIPS IPAKelas XIIIPS

14. Penjas, Orkes 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

15. T I K 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

16. Bhs.

Jerman/Keteramp.

1 1 1 1 1 1 / 1 / 1

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2

2. Pend. Akhlak Mulia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

C. Pengembangan diri

2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)

J U M L A H 44 44 44 44 44 44 42 42 42 42

Jam pembelajaran dalam pengembangan diri yang bertanda *) tidak ikut dijumlah sebab pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran.

(34)

BAB IV

BEBAN BELAJAR DI SMA NEGERI 1 IMOGIRI

A. Pengaturan Beban Belajar

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan. SMA Negeri 1 Imogiri dengan kategori standar melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket.

Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

(35)

dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 1 Imogiri berlangsung selama 45 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu di SMA Negeri 1 Imogiri adalah 44 jam pembelajaran.

Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan di SMA Negeri 1 Imogiri adalah sebagai berikut:

BEBAN BELAJAR KEGIATAN TATAP MUKA

(36)

pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri dari waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMA Negeri 1 Imogiri maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

Penyelesaian program pendidikan di SMA Negeri 1 Imogiri dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun. Pada saat ini program percepatan untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, belum dapat diselenggarakan. Pada saat ini SMA Negeri 1 Imogiri belum melaksanakan sistem kredit semester yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Oleh karena itu, jumlah jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada setiap semester disusun dalam struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan. Peserta didik harus menyelesaikan beban pembelajaran yang telah ditetapkan dalam KTSP.

B. Ketuntasan Belajar

(37)

mata pelajaran berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran tingkat sekolah. Ketuntasan belajar secara terus menerus akan dinaikkan secara bertahap untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Pelaporan hasil belajar (raport) peserta didik di SMA Negeri 1 Imogiri dilaksanakan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat pendidikan menengah umum.

C. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Dengan mengacu pada kriteria kenaikan kelas dari direktorat pendidikan menengah umum, kriteria kenaikan kelas di SMA Negeri 1 Imogiri adalah sebagai berikut:

1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.

2. Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI program IPA apabila yang bersangkutan mempunyai nilai tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran, dan tidak terletak pada mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, atau Matematika.

3. Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI program IPS apabila yang bersangkutan mempunyai nilai tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran, dan tidak terletak pada mata pelajaran Sosiologi, Ekonomi, Geografi, atau sejarah

4. Peserta didik kelas XI program IPA dinyatakan naik ke kelas XII apabila yang bersangkutan mempunyai nilai tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran, dan tidak terletak pada mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, atau Matematika.

5. Peserta didik kelas XI program IPS dinyatakan naik ke kelas XII apabila yang bersangkutan mempunyai nilai tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran, dan tidak terletak pada mata pelajaran Sosiologi, Ekonomi, Geografi, atau sejarah

(38)

Kriteria kelulusan peserta didik SMA Negeri 1 Imogiri disesuaikan dengan ketentuan Permen Nomor 20 Tahun 2007. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMA Negeri 1 Imogiri setelah:

1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhlak mulia. Penilaian terhadap akhlak mulia peserta didik dilakukan oleh tim penilai yang terdiri atas guru BK, Wali Kelas, Guru Pendidikan Agama, dan Urusan Kepesertadidikan.

3. Peserta UN dinyatakan lulus jika memiliki nilai rata-rata minimal 5,25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan tidak ada nilai di bawah 4,00.

4. Lulus seluruh mata pelajaran ujian untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri berdasarkan usulan BSNP.

D. Penjurusan

1. Waktu penjurusan

a. Penentuan penjurusan program studi IPA dan IPS dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X.

b. Pelaksanaan penjurusan program studi di semester 1 kelas XI.

2. Kriteria penjurusan program studi meliputi:

a. Nilai akademik

(39)

Peserta didik yang naik ke kelas XI dan akan mengambil program IPS boleh mempunyai nilai tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran, dan tidak terletak pada mata pelajaran Sosiologi, Ekonomi, Geografi, atau sejarah

b. Minat peserta didik

Untuk mengetahui minat peserta didik dilakukan melalui angket/kuesioner yang harus diisi oleh peserta didik yang bersangkutan dan diketahui oleh orang tua. Sebagai data pendukung sekolah juga menyelenggarakan tes IQ untuk mengetahui bakat dan minat peserta didik secara akademik.

3. Peserta didik diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program studi semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya.

4. Batas waktu untuk pindah program studi paling lambat 1 bulan.

E. Pendidikan Berbasis Sain, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat

(40)

KTSP SMA Negeri 1 Imogiri juga memasukkan unsur pendidikan berbasis keunggulan teknologi dalam bentuk mata pelajaran Teknologi Informatika bagi semua kelas dan mata pelajaran Keterampilan video editing untuk kelas XII, sehingga peserta didik siap mengantisipasi perkembangan dunia global dan memiliki bekal teknologi tepat guna yang sangat bermanfaat bagi peserta didik yang memiliki jiwa enterpreneur yang tinggi.

BAB V

KALENDER PENDIDIKAN

(41)

A. Alokasi Waktu

ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN

N

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester

2 minggu Satu minggu setiap semester

3. Jeda

antarsemest er

2 minggu Antara semester I dan II

4. Libur akhir tahun pelajaran

2 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan

2 – 4 minggu

Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

6. Hari libur

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

7. Hari libur khusus

Maksimu m 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

(42)

N o

Kegiatan Alokasi Waktu

Keterangan

waktu pembelajaran efektif

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli Minggu ketiga setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau Kepala Dinas Pendidikan DIY dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

(43)
(44)

BAB VI SILABUS

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

A. Prinsip Pengembangan Silabus

Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah : Ilmiah, Relevan , Sistematis , Konsisten , Memadai, Aktual dan Kontekstual, Fleksibel, serta Menyeluruh.

B. Unit Waktu Silabus

Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Imogiri. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

C. Pengembangan Silabus

Pengembangan silabus di SMA Negeri 1 Imogiri dilakukan oleh para guru secara berkelompok sesuai mata pelajaran (MGMP sekolah) melalui kegiatan workshop yang dihadiri seluruh guru, Kepala Sekolah, Dewan Sekolah, dan unsur Dinas P dan K Kabupaten selaku supervisor. Silabus berbasis SETS

(45)

peserta didik, kemampuan guru, serta ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran.

D. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat dikaitkan dengan unsur SETS

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran yang berbasis SETS

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi yang berbasis SETS

5. Penentuan Jenis Penilaian

6. Menentukan Alokasi Waktu

7. Menentukan Sumber Belajar

E. Silabus SMA Negeri 1 Imogiri (terlampir)

F. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran) dan evaluasi rencana pembelajaran.

G. Pelaksanaan Penyusunan KTSP

1. Analisis Konteks

(46)

b. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program.

c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.

2. Mekanisme Penyusunan

Mekanisme penyusunan silabus KTSP SMA Negeri 1 Imogiri diawali dengan pembentukan tim penyusun silabus. Tim bertugas merencanakan kegiatan penyusunan silabus, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi hasil penyusunan, memberlakukan silabus yang telah disusun, dan memberikan tindak lanjut terhadap implementasi silabus dalam pembelajaran.

a. Tim Penyusun

Ketua : Drs. ENDAH HARDJANTO (Kepala Sekolah)

Sekretaris : Drs. SUHARI, MPd (Urusan Kurikulum)

Anggota : 1. Drs. Endah Hardjanto

2. Sarjana, A.Ma. Pd. (Ketua Dewan Sekolah)

3. Suhari, MPd.

4. Drs. Suharna

5. Gami Sukarja, MPd.

6. Drs. Musdiyanta

7. Dra. Th. Nanik, M.Pd.

(47)

9. Dra. Endar Naniarum, M.Pd.

10.T. Rita Elianti Poerba, S.Pd.

11. Heriyanti, S.Pd.

13.Edi Purwanto, S.Pd.

14. Akhmad Khusbani, S.Ag.

15. Racma Erawati, S.Si.

16. Kusmardiyati, S.Pd.

b. Kegiatan

Penyusunan KTSP brvisi SETS di SMA Negeri 1 Imogiri dilaksanakan dengan menyempurnakan KTSP yang sudah dibuat pada tahun 2006. Penyempurnaan dilakukan dalam workshop Penyusunan KTSP bervisi SETS. Workshop diikuti oleh Kepala Sekolah, Koordinator MGMP sekolah yang terdiri dari 12 bidang studi, dan unsur pengurus Dewan Sekolah. Workshop dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober dan 1 November 2007 di ruang Dikmen Dinas P dan K Provinsi DIY dan di SMA Negeri 1 Imogiri. Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, review dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian. Kegiatan dilanjutkan penyempurnaan silabus dan secara mandiri menyelesaikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Pemberlakuan

(48)

kurikulum model KTSP dengan visi SETS dijadikan warna setiap pembelajaran. Maka KTSP bervisi SETS ini dirintis sejak semester pertama tahun pelajaran 2007/2008.

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

1. Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 Imogiri Tahun Pelajaran 2007/2008 2. Silabus

(49)

DAFTAR DOKUMEN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BERVISI SETS SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL

N o

Dokumen Jumlah Ket

1 Kurikulum berbasis salingtemas SMA N 1 Imogiri 5

2 Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP 1

3 Standar Isi 1

4 Permendiknas Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006 1

5 Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar 16 16 Mapel

6 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 1 16

Mapel

7 Silabus SMA Negeri 1 Imogiri 16 16

Mapel 8 Standar Kompetensi Mulok Bahasa Jawa, Pendidikan

Akhlak Mulia, Keterampilan Keramik, Keterampilan Menjahit

4 4 Mapel

9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru

(50)

Drs. Endah Hardjanto NIP 131885437

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

SMA NEGERI 1 IMOGIRI

TAHUN PELAJARAN 2007/2008 (dalam persen)

Komponen

Kelas/Jumlah Jam Pelajaran Perminggu

Kelas X IPAKelas XIIPS IPAKelas XIIIPS

A. Mata Pelajaran Sem

1 1. Pend. Agama 60

(51)

J U M L A H

Bantul, 15 November 2007 Kepala SMA Negeri 1 Imogiri

Drs. Endah Hardjanto NIP 131885437 DAFTAR ADMINISTRASI GURU :

1. PROGRAM TAHUNAN 2. PROGRAM SEMESTER

3. SILABUS BERBASIS SALINGTEMAS

4. SKENARIO PEMBELAJARAN/RPP BERBASIS SALINGTEMAS 5. DAFTAR HADIR

6. DAFTAR NILAI

7. BUKTI PENGEMBALIAN HASIL ULANGAN KEPADA SISWA 8. PROGRAM PERBAIKAN / PENGAYAAN

9. PELAKSANAAN PERBAIKAN/PENGAYAAN 10. ANALISIS DAYA SERAP

11. ANALISIS BUTIR SOAL 12. CATATAN HARIAN

(52)

Referensi

Dokumen terkait

Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk

Judul Skripsi : Hubungan antara harga diri dan religiusitas dengan perilaku konsumtif pada remaja kelas sosial ekonomi bawah di Surabaya.. Menyatakan bahwa skripsi ini

Selamat siang bpak/ibu di poltekpel surabaya,saya mengirimkan saran ini bertujuan untuk demi kelancara para peserta diklat yang mengalami masalah pendaftaran diklat secara online

[r]

keseluruhan transaksi adalah transaksi pembelian komputer dan perangkat lunak keuangan yang selalu dibeli secara bersamaan. Banyak teknik pemrograman yang digunakan

Terdapat sekitar 40 persen telah bekerja lebih dari 5 tahun yang lalu, diantaranya 17 persen di atas 7 tahun (Tabel 3) Data ini menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut telah

[r]

pengangkutan niaga adalah persetujuan dengan mana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan penumpang atau barang dari suatu tempat ke tempat