• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Etnosentrisme terhadap Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana T1 362008007 BAB VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Etnosentrisme terhadap Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana T1 362008007 BAB VI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

PENGARUH ETNOSENTRISME TERHADAP PERNYATAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTAR MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA YANG SALING BERBEDA LATAR

BELAKANG BUDAYANYA

Pada bab sebelumnya penulis sudah membahas data - data yang didapat dari lapangan serta menganalisannya mengenai pengaruh etnosentrisme terhadap pertukaran pesan. Sedangkan pada bab ini penulis membahas bagaimana pengaruh etnosentrisme terhadap pernyataan diri dalam komunikasi antar mahasiswa UKSW yang saling berbeda latar belakang budayanya, khususnya dari 3 kasus yang sudah diteliti oleh penulis.

(2)

6.1. Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pernyataan Diri dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kegiatan PSBI 2012 Pandangan Dunia

Kegiatan PSBI tahun 2012 dimana pada kegiatan hari terakhir terdapat beberapa etnis yang masuk dan mengikuti kegiatan dengan keadaan yang sudah mabuk, dan tidak jarang beberapa kelompok etnis dapat masuk dalam lapangan basket membawa minuman berakohol dari luar tempat kegiatan. Dari kejadian ini penulis mencermati bagaimana realitas yang dibangun oleh setiap etnis mengenai minuman berakohol. Salah seorang etnis Poso yang sudah terpengaruh dengan minuman berakohol mengungkapkan pendapat :

"minum itu buat kita bisa lebih enjoy, asyik, membuat jadi lebih berani." perkataan ini menggambarkan bahwa ketika meminum minuman yang berakohol dapat lebih enjoy dan asyik. Tidak jauh beda dengan salah seorang etnis Papua yang membawa minuman berakohol menyampaikan pendapat :

"minum itu buat kita jadi hangat dan lebih gampang bergaul dengan yang lainnya serta sudah menjadi kebiasaan".

Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh salah seorang etnis Ambon :

"bagi kami minum itu sudah menjadi rutinitas dan biasa, buktinya kalau ada anak baru untuk perkenalan pasti kami buat acara untuk minum bersama".

(3)

"saya benarnya sudah takut sekali ketika melihat teman - teman dari etnis timur yang sedang mabuk, takut terjadi pertikaian atau keributan",

Dan faktanya dilapangan panitia tidak berani mengganggu teman - teman yang sedang mabuk dan menari - nari dengan meloncat - loncat dipanggung, sehingga satpam langsung yang turun tangan walaupun hampir terjadinya perkelahian antara satpam dengan etnis Poso. Bagi etnis Jawa meminum - minuman yang berakohol merupakan hal yang tabu untuk dilakukan, dan bagi mereka yang masih meminum minuman berakohol belum dewasa atau masih ditaraf labil, hal ini disampaikan oleh seorang etnis Jawa yang hadir dalam acara PSBI.

Kepercayaan

Setiap etnis yang ikut dalam kegiatan tersebut mempunyai pandangan dunia atau realitas tersendiri terhadap minuman berakohol, dalam sub bab ini penulis memaparkan hasil penelitian mengenai apa kebenaran bagi mereka dan apa yang dianggap benar oleh mereka, khususnya dalam hal yang sama yakni minuman berakohol. Etnis Poso yang melakukan tari - tarian dengan meloncat - loncat diatas panggung merasa benar, karena mereka menganggap tidak mengganggu orang lain dan hanya melepaskan kegembiraannya diatas panggung. Berbeda dengan etnis Ambon yang merasa bahwa tindakan melakukan tari - tarian dan meloncat - loncat diatas panggung merupakan tindakan yang tidak benar, hal ini ditunjukan dengan salah satu pendapat etnis Ambon yang menyatakan :

"lah, bagaimana kalau sampe tu panggung so roboh, pasti bubar sudah acara ni".

(4)

tidak diperkenankan untuk meminum minuman yang berakohol, apalagi sampai mabuk.

Nilai - Nilai

Dari pemaparan diatas dapat dicermati bahwa setiap etnis mempunyai pandangan realitas, kepercayaan tersendiri, sehingga pandangan dunia dan kepercayaan tersebut dievaluatif melalui nilai - nilai yang dimiliki setiap etnis. Etnis Ambon, Papua, Poso yang menganggap bahwa minuman berakohol merupakan hal yang wajar dan sudah menjadi tradisi, sehingga mereka secara tidak langsung mempunyai pemikiran bahwa minum minuman berakohol itu dapat berdampak baik seperti yang mereka sudah ucapkan sebelumnya yakni ; dapat menjadi berani, dapat bergaul, menjadi asyik, dan sebagainya. Berbeda dengan etnis Jawa yang menganggap bahwa minum minuman berakohol merupakan hal yang tabu sehingga mereka menganggap hal ini tidaklah baik untuk dilakukan. Perilaku

(5)

Sampai pada perilaku yang sudah mencapai suatu kebiasaan yang dilakukan oleh setiap etnis secara tidak langsung dalam kesehariannya menimbulkan salah paham antara etnis satu dengan yang lainnya, karena masing - masing etnis merasa apa yang mereka lakukan itulah yang benar dan baik bagi mereka. Disinilah letak pengaruh etnosentrisme dalam pernyataan diri yang ditekankan pada pertukaran makna.

6.2. Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pernyataan Diri dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kalangan Kost Putri KFC

Pandangan Dunia

(6)

menyinggung perasaan dari kelompok lainnya. Salah satu kelompok dari etnis Jawa menyampaikan bahwa :

"saya mengungkapkan melalui FB, supaya mereka sadar bahwa mereka sudah ribut dan mengganggu kenyamanan kami".

Ketidaksukaan terhadap cara kelompok etnis Jawa yang berbicara melalui FB tampak dalam status salah seorang etnis Minahasa yang merasa tersinggung dengan cara tersebut;

Tanggal 29 Maret 2012

"Ketika ada orang yang berkata-kata dibelakang kita itu berarti kita berada didepan orang itu, jadi.. buat pemilik FB yang bernama xxxxxxxxx (ditag langsung keorang yang bersangkutan). Tolong kalau complain ma kita2 atau mau mengeluarkan unek2 jangan lewat FB, punya mulut, kaum intelek, mahasiswa yg katanya pinter tolong ngomong langsung!! Status FB mau ngajak gelut tapi aku tantang keluar kamar aja gak berani? Maunya apa to?"

(7)

Kepercayaan

Masing - masing kelompok mempunyai kepercayaan atau keyakinan bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang benar. Seperti kelompok etnis Jawa yang merasa bahwa untuk mengungkapkan kekesalannya tidak perlu bertemu langsung melainkan cukup cerita dengan orang lain yang mendukung mereka melalui media online, serta mereka merasa benar karena kost putri KFC dibangun di tanah Jawa sehingga segala sesuatunya harus mengikuti adat istiadat Jawa. Berbeda dengan kelompok lainnya yang sebagian besar dari etnis Minahasa, mereka merasa bahwa mereka benar selama tidak melampaui tata tertib yang ada di kost tersebut. Dan mereka mengganggap bahwa ketika tidak suka dengan orang lain, lebih baik berbicara langsung terhadap orang tersebut, daripada harus bebicara ke orang lain, apalagi disampaikan dalam media online.

Nilai - Nilai

(8)

Perilaku

Pandangan realitas, kepercayaan serta nilai - nilai yang mengevaluasinya membentuk isi sikap dari setiap kelompok dan terwujud dalam sebuah perilaku kesaharian atau kebiasaan yang dilakukan setiap kelompok. Kelompok etnis Jawa dalam keseharian di kost putri KFC cenderung lebih bertindak dengan adat istiadat Jawa, yakni melakukan segala sesuatunya dengan kesungkanan serta menjaga kondisi kost agar tetap tenang, dan mereka sudah terbiasa bila ada sesuatu hal yang dialami cenderung berbicara dengan orang lain, terlebih mengungkapkannya dalam status di media online facebook. Berbeda dengan kelompok etnis Minahasa yang tinggal di kost putri KFC terbiasa dalam kesehariannya berkumpul dengan teman - temannya dan berbicara dengan nada yang cukup keras dan mereka terbiasa jika ada suatu hal yang tidak disukai dengan orang lain, maka mereka akan menyampaikan ketidaksukaannya tersebut secara langsung kepada orang tersebut.

(9)

6.3. Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pernyataan Diri dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kalangan Fungsionaris BPMU UKSW

Pandangan Dunia

Rapat pleno dalam Lembaga Kemahasiswaan (LK), khususnya BPMU UKSW, dimana penulis mencermati mengenai pandangan realitas dari beberapa fungsionaris BPMU UKSW dari setiap etnis mengenai organisasi dan kepemimpinan. Secara keseluruhan pandangan realitas yang dibangun oleh fungsionaris BPMU mengenai organisai dan kepemimpinan sesuai atau tergambar dengan satu makna yang sama. Setelah ditelusuri hal ini dikarenakan oleh seluruh fungsionaris BPMU periode 2011 - 2012 adalah orang - orang yang sudah mengikuti pelatihan - pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh UKSW. Sehingga secara keseluruhan fungsionaris mempunyai makna yang sama mengenai organisasi dan kepemimpinan itu sendiri. Namun ketika penulis mencermati pandangan realitas mengenai rapat yang ideal, terdapat beberapa hal yang berbeda antara etnis satu dengan yang lainnya. Walaupun dalam rapat BPMU, khususnya rapat pleno mempunyai tata tertib yang sudah diatur dalam Ketentuan Umum Keluarga Mahasiswa UKSW tahun 2011, tetapi beberapa etnis dalam fungsionaris BPMU mempunyai pandangan sendiri mengenai rapat yang ideal. Salah seorang etnis Jawa yang tergabung dalam fungsionaris BPMU menyatakan pendapatnya :

"rapat yang ideal itu ya berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, namun lebih ideal ketika memecahkan suatu masalah dalam rapat dapat melakukan musyawarah mufakat yang baik".

(10)

2011 - 2012 ini menyatakan bahwa ketika rapat pleno itu sudah sesuai dengan aturan - aturan yang berlaku dan keputusan yang diambil sudah melalui mekanisme yang benar, maka rapat tersebut dianggap ideal.

Kepercayaan

Fungsionari BPMU UKSW periode 2011 - 2012 yang terdiri dari beberpa etnis ini mempunyai kepercayaan atau keyakinan yang sama terhadap organisasi dan kepemimpinan. Mereka semua merasa benar bahwa organisasi di UKSW merupakan wadah untuk menjadi aspirasi mahasiswa dan kepemimpinan yang ada di UKSW adalah bentuk suatu pelayanan terlebih mereka mempunyai satu keyakinan bahwa segala rintangan yang mereka sudah lalui dalam masa mereka merupakan pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Namun kepercayaan atau keyakinan yang mereka pegang mempunyai perbedaan mengenai rapat pleno yang ideal. Etnis Ambon dan Batak yang tergabung dalam fungsionaris BPMU UKSW periode 2011 - 2012 ini merasa benar ketika rapat pleno itu sudah sesuai dengan tata tertib yang berlaku, berbeda dengan fungsionaris dari etnis Jawa yang merasa canggung dengan cara penyampaian pendapat dengan cara mengeluarkan suara yang tinggi atau mengeluarkan bentak - bentakan. Hal ini dirasa tidak benar, bagi etnis Jawa yang benar adalah tetap melakukan diskusi dengan tenang dan kepala dingin agar rapat pleno dapat berjalan dengan tenang dan kondusif.

Nilai - Nilai

(11)

mengenai rapat pleno yang ideal, fungsionaris dari etnis Ambon dan Batak merasa bahwa rapat pleno yang baik harus berjalan sesuai dengan aturan berbeda dengan pandangan fungsionaris dari etnis Jawa yang merasa rapat pleno yang selama ini berjalan kurang baik. Hal ini dikarenakan banyaknya komentar - komentar saat diskusi menggunakan intonasi yang keras membuat keadaan rapat kurang nyaman. Salah seorang fungsionaris etnis Jawa menyatakan pendapatnya :

"rapat pleno yang baik adalah ketika sesuai dengan aturan tetapi dalam proses diskusinya juga harus dengan kepala dingin, tidak merasa sok jago satu dengan lainnya yang mengajukan pendapat dengan intonasi yang keras".

Perilaku

(12)

Pemaknaan yang dilakukan oleh setiap fungsionaris BPMU UKSW periode 2011 - 2012 mengenai organisasi, kepemimpinan mempunyai pemaknaan yang sama sehingga perilaku atau tindakan nyata yang dilakukan dalam keseharian bersatu padu antar etnis satu dengan lainnya dalam mengerjakan fungsi dan tanggungjawab sebagai fungsionaris BPMU UKSW periode 2011 - 2012. Namun berbeda ketika rapat pleno yang berlangsung, jarang fungsionaris etnis Jawa menanggapi perdebatan - perdebatan yang muncul dalam rapat pleno tersebut. Hal ini dapat dicermati bahwa etnosentrisme mempengaruhi pernyataan diri yang ditunjukan dalam tindakan nyata fungsionaris etnis Jawa yang cenderung lebih banyak diam karena menganggap berdiskusi dengan intonasi yang tinggi tidak baik bagi mereka.

6.4. Hubungan Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pertukaran Pesan dan Pernyataan Diri Mahasiswa UKSW yang Berbeda Budayanya

Setelah mencermati bagaimana etnosentrisme berpengaruh dalam pertukaran pesan dan pernyataan diri yang sudah diteliti dan dibahas oleh penulis, pada sub bab ini penulis membahas secara analitis hubungan dari pengaruh etnosentrisme terhadap kedua hal tersebut. Komunikasi antarbudaya, khususnya pertukaran pesan yang terwujud melalui simbol - simbol berupa gerak tubuh, lisan, gambar, tertulis, lebih mudah untuk dcermati. Berbeda dengan pernyataan diri yang memerlukan cermatan secara lebih mendalam dalam menelitinya.

(13)

mereka menyampaikan pesan melalui simbol - simbol ketika sedang mabuk berbeda - beda dan mempunyai perilaku sendiri - sendiri. Sedangkan yang menjadi sorotan dari etnis lainnya adalah etnis Poso yang sedang mabuk menari - nari diatas panggung dengan meloncat - loncat sambil membuka baju yang dianggap arogan oleh etnis lainnya.

Kasus kedua, dimana penulis mencermati mahasiswi UKSW yang tinggal di kost putri KFC. Dimana dalam kost tersebut terbagi menjadi dua kelompok yakni ; kelompok etnis Jawa dan kelompok etnis dominan Minahasa. Dimana mereka mempunyai pandangan berbeda tentang kost - kostan yang mereka tinggali dan dunia maya, khususnya facebook. Kelompok etnis Jawa merasa bahwa kost putri KFC dibangun di tanah Jawa, jadi seluruh penghuni kost tersebut harus mengikuti adat istiadat Jawa. Berbeda dengan kelompok dari etnis Minahasa yang merasa bahwa tindakan mereka dalam berkomunikasi dengan teman kelompoknya menggunakan nada yang keras merupakan hal yang wajar, tetapi hal ini dianggap membuat suasana kost jadi ribut oleh kelompok etnis Jawa yang tinggal dikost tersebut. Kelompok etnis Jawa mempunyai pandangan dunia, kepercayaan dan nilai - nilai bahwa wajar dan baik - baik saja ketika mengungkapkan kekesalan mereka melalui media online, khususnya facebook. Sedangkan berbeda dengan kelompok yang didominasi oleh etnis Minahasa, mereka merasa bahwa kelompok etnis Jawa sudah membicarakan mereka di belakang. Kelompok Minahasa mengganggap lebih baik berkompromi secara langsung dan itulah yang dilakukan oleh kelompok Minahasa setelah melihat status - status yang dibuat oleh kelompok etnis Jawa. Walaupun faktanya kompromi atau pertukaran pesan tersebut tidak berjalan baik, melainkan menimbulkan pertikaian antara dua kelompok tersebut.

(14)

pandangan, kepercayaan, nilai - nilai yang berbeda pula mengenai rapat pleno yang ideal. Fungsionaris dari etnis Ambon dan Batak mempunyai pandangan bahwa rapat pleno yang ideal adalah proses dan hasil dari rapat sudah sesuai dengan mekanisme rapat yang tertera dalam KUKM tahun 2011, namun berbeda dengan etnis Jawa yang merasa bahwa rapat pleno yang ideal ketika keadaan rapat itu kondusif. Sehingga dalam perilaku, kecenderungan yang terjadi etnis Jawa lebih banyak diam ketika terjadi perdebatan, dan etnis Ambon, Batak merasa bahwa perdebatan dengan menggunakan nada yang keras merupakan hal yang wajar serta perilaku perdebatan itu dominan terlihat dalam rapat.

(15)
[image:15.612.103.575.139.710.2]

Tabel 1. Rangkuman Hasil Penelitian

Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW Pentas Seni & Budaya

tahun 2012

Mahasiswi UKSW di

Kost Putri KFC

BPMU UKSW periode

2011/2012

P.E. Terhadap Pertukaran Pesan (Penekanan dalam pertukaran simbol - simbol)

 Gerak - gerik tubuh dari beberapa etnis Poso dalam acara penutupan PSBI tanggal 28 April 2012, yaitu : menari - nari sambil meloncat - loncat diatas panggung dalam kondisi mabuk, sambil membuka baju, hal ini dianggap hal yang wajar oleh mereka,

 Muncul beberapa tanggapan dari pertukaran simbol tersebut dari beberapa etnis lainnya yang menonton kejadian tersebut dan

berkomentar bahwa itu sikap yang arogan,

 Pandangan setiap etnis menggunakan

kacamata dari etnis mereka sendiri, sikap "kami" dan "mereka" terlihat dalam

tanggapan - tanggapan dari setiap etnis ketika melihat simbol tersebut

 Pertukaran simbol dalam komunikasi antarbudaya

mahasiswi UKSW di Kost Putri KFC antar dua kelompok besar, yakni ; kelompok etnis Jawa dan etnis Minahasa,

 Pertuakran simbol secara tertulis di media online facebook, dan lisan serta gerak - gerik tubuh,

 Kelompok etnis Jawa mengkritik kost yang selalu ribut

disebabkan oleh kelompok yang sebagian besar dari etnis Minahasa, sedangkan kritikan yang dilakukan di media online membuat kelompok etnis Minahasa tersinggung,

 Setelah kejadian tersebut kedua kelompok melakukan pertemuan untuk mencari jalan damai, namun yang terjadi adalah pertikaian,

 Proses komunikasi dalam Rapat Pleno BPMU,

 Etnis Ambon dan Batak merasa sudah terbiasa dalam menyampaikan pendapat dengan menggunakan nada yang tinggi,

 Etnis Jawa merasa kurang nyaman ketika perdebatan terjadi dengan mendengarkan suara - suara yang bernada tinggi tersebut.

 Namun etnis Jawa cenderung tidak memprotes cara berkomunikasi dari etnis Ambon dan Batak, tetapi lebih mengambil sikap untuk diam. P. E.

(16)

 Pertikaian sampai tahap penamparan dan pemukulan terjadi dikarenakan pertukaran simbol secara lisan saat bertemu, dimana perdebatan yang berlangsung tidak mempunyai toleransi dalam melakukan komunikasi antarbudaya, melainkan kedua kelompok merasa sama - sama benar dan saling

mempertahankan pendapat mereka masing - masing.

P.E. Terhadap

Pernyataan Diri

(Penekanan dalam

pertukaran makna)

dengan pisau analisi

teori Jim Chew,

bahwa pernyataan

diri dapat dicermati

melalui, pandangan

dunia, kepercayaan,

nilai - nilai, perilaku

Pandangan Dunia

 Etnis Ambon, Papua, Poso cenderung mempunyai

pandangan dunia yang sama mengenai minuman berakohol, yakni merupakan hal yang wajar meminum minuman yang berakohol,

 Berbeda dengan etnis Jawa yang

menganggap bahwa orang yang masih mengkonsumsi minuman berakohol dianggap belum dewasa atau masih dalam taraf labil, seperti misalnya

Pandangan Dunia

 Realitas yang dicermati penulis pada kasus ini adalah pandangan dari kedua kelompok mengenai media online dan kost - kostan,

 Bagi kelompok etnis Jawa, kost - kostan yang dibangun ditanah Jawa, seharusnya seluruh penghuninya mengikuti adat istiadat ditanah Jawa, berbeda dengan kelompok dari etnis Minahasa, dimana selama mereka menaati aturan kost

Pandangan Dunia

 Pandangan realitas terhadap organisasi dan kepemimpinan dalam anggota BPMU mempunyai kesamaan yang sama, setelah ditelusuri lebih lanjut, hal ini dikarenakan mereka sudah dibekali hal yang sama dalam pelatihan

kepemimpinan yang ada di UKSW,

(17)

tindakan etnis Poso yang mabuk dan menaiki panggung untuk menari - nari sambil meloncat - loncat dengan membuka baju mereka,

tersebut itu sudah cukup,

 Media online, khususnya facebook merupakan tempat curahan hati yang tepat bagi kelompok etnis Jawa, sedangkan bagi kelompok etnis Minahasa memandang bahwa media online merupakan tempat publik dan tidak layak digunakan untuk mengkritik orang melalui facebook.

etnis Ambon dan Batak menganggap bahwa rapat yang ideal itu sesuai dengan mekanisme rapat yang sudah ada ketentuan dan aturannya yang berlaku, sedangkan etnis Jawa lebih cenderung memandang rapat yang ideal ketika diskusi atau rapat berjalan dengan keadaan kondusif, karena perdebatan yang menggunakan nada tinggi, dianggap tidak kondusif. Kepercayaan

 Etnis Poso merasa yakin benar ketika meluapkan kegembiraannya dengan menari - nari diatas panggung sambil meloncat - loncat selama tidak mengganggu orang lain,

 Etnis Ambon dan etnis papua yang

membenarkan meminum minuman berakohol tidak setuju dengan tindakan etnis Poso yang sedang mabuk,

Kepercayaan

 Kelompok etnis Jawa merasa yakin dan benar bahwa kost - kostan yang dibangun ditanah Jawa,

merupakan hal yang benar ketika penghuninya mengikuti adat istiadat dari tanah Jawa, dan mereka merasa benar dengan melakukan curahan hati melalui media online merupakan jalan terbaik, karena dengan begitu mereka merasa mendapatkan dukungan dari teman - teman facebook-nya

Kepercayaan

 Seluruh etnis yang tergabung dalam BPMU UKSW merasa yakin dan benar bahwa organisasi dan kepemimpinan yang ada di UKSW adalah bentuk suatu pelayanan,

 Namun terdapat perbedaan

keyakinan mengenai rapat yang ideal, dimana etnis Ambon dan Batak merasa benar bahwa ketika melakukan

(18)

 Sedangkan etnis Jawa yang mengakui bahwa mereka mempunyai keyakinan atau kepercayaan kalau tidak diperkenankan untuk meminum minuman berakohol. menganggang kedua hal tersebut tidak benar untuk dilakukan,

 Berbeda terbalik dengan etnis

Minahasa yang lebih benar itu ketika kelompok lain tidak suka dengan mereka, maka berbicara secara langsung,

adalah hal yang benar adanya, berbeda dengan etnis Jawa yang merasa cara melakukan perdebatan membuat kondisi rapat menjadi tidak kondusif,

Nilai - Nilai

 Setiap etnis diatas mempunyai pandangan realitas serta kebenaran masing - masing mengenai minuman berakohol,hal ini dievaluatif melalui nilai - nilai yang dimiliki setiap etnis,

 Etnis Ambon, Papua, Poso merasa

mempunyai

pandangan realitas dan kepercayaan yang sama terhadap minuman berakohol, sehingga mereka mengganggap hal ini baik adanya, berbeda dengan etnis Jawa yang mengakui hal ini adalah tabu, sehingga bagi etnis Jawa yang meminum minuman keras merupakan hal yang tidak baik

Nilai - Nilai

 Segala sesuatu yang merupakan

pandangan realitas dari masing - masing kelompok dan apa yang mereka anggap itu benar maka mereka menganggap hal itulah yang terbaik untuk dilakukan.

 Kelompok etnis Jawa merasa benar ketika bercerita masalahnya dengan orang lain, daripada berbicara langsung kepada orang yang bersangkutan,  Sebaliknya, kelompok etnis Minahasa merasa benar ketika dapat menegur secara langsung

Nilai - Nilai

 Seluruh fungsionaris BPMU UKSW memahami bahwa sebaiknya dalam menjalankan organisasi dan kepemimpinan ketika melakukan fungsi dan tanggungjawab pelayanan dengan kasih yang tulus,

 Selama ini etnis Ambon dan Batak merasa bahwa rapat pleno yang

(19)

Perilaku

 Pandangan dunia, kepercayaan dan nilai - nilai merupakan kontribusi kepada isi sikap dan perilaku dari individu tersebut,

 Etnis Ambon, Papua, Poso sudah terbiasa dengan meminum minuman berakohol, berbeda dengan etnis Jawa yang mengakui hal ini tabu, sehingga kecenderungannya mereka tidak

menunjukan sikap dan perilaku yang suka meminum minuman berakohol.

Perilaku

 Kecenderungan perilaku setiap kedua kelompok tampak sesuai dengan pandangan dunia, kepercayaan dan nilai - nilai yang mereka miliki masing - masing,

 Kelompok etnis Jawa cenderung

menceritakan

masalah - masalahnya yang terjadi kepada teman - temannya melalui media online, serta sikap dan perilaku keseharian mereka di kost putri KFC cenderung mengikuti adat istiadatnya yakni ; kalem, tenang dsbnya,

 Berbeda terbalik dengan kelompok etnis Minahasa yang secara langsung berbicara kepada kelompok etnis Jawa, serta mengungkapkan kekesalan mereka secara langsung.

Perilaku

 Kecenderungan perilaku yang terjadi menurut keterangan dari ketua BPMU kerja pelayanan mereka dalam organisasi dan kepemimpinan sudah berjalan dengan maksimal,

 Namun berbeda ketika adanya rapat pleno dan

melibatkan perdebatan yang menggunakan nada tinggi, maka etnis Jawa lebih cenderung diam.

Gambar

Tabel 1. Rangkuman Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudar a, per ihal Penawar an Peker jaan Pembangunan Pagar.. kecamatan Sebuku, maka dengan ini kami mengundang

PROSEDUR PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 23 ATAS SEWA MESIN PADA PT. PLN (PERSERO)

Jika dalam syst em cat at an t erj adi peruj ukan lanj ut an yang meruj uk pada sumber yang sama, digunakan singkat an yang berasal dari bahasa Lat in unt uk meruj uk pada sumber

Terbilang : tujuh puluh empat juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu rupiah. Pejabat

Membuat kalimat, paragraf, artikel ilmiah, proposal proyek akhir dan rangkuman artikel dari internet.. Formar artikel, proposal dan rangkuman akan

Terbilang : tujuh puluh empat juta tujuh ratus satu ribu rupiah. Pejabat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPS Terpadu dengan pokok bahasan keragaman sosial budaya sebagai modal dasar pembangunan nasional yang menggunakan model

Mata kuliah ini adalah teori yang membahas tentang pengetahuan,syarat mutu, kualitas bahan baku untuk membuat adukan beton,cara menghitung rancangan adukan beton,cara membuat benda