• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISAK 25 Hak Atas Tanah 09092015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ISAK 25 Hak Atas Tanah 09092015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ISAK 25

(2)

Agenda

Latar Belakang

1

Ruang Lingkup

2

Permasalahan

3

(3)

Latar Belakang

Hak kepemilikan tanah absolut dibatasi oleh UUD 45. Bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

negara  hak atas tanah melalui Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai.

Hak kepemilikan tanah absolut dibatasi oleh UUD 45. Bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

negara  hak atas tanah melalui Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai.

Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai dapat diperpanjang dan diperbarui  umur ekonomik tanah tidak terbatas

Hak atas tanah memiliki fungsi sosial  umur ekonomik tanah terbatas. Entitas dapat kehilangan kepemilikan tanah melalui HGU, HGB dan HP, untuk

(4)

Ruang Lingkup:

akuntansi tanah sebagai aset tetap oleh entitas yang memiliki hak atas tanah

melalui Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai.

Ruang Lingkup dan Permasalahan

Permasalahan:

a) Apakah tanah yang diperoleh melalui Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai diatur oleh PSAK 16?

b) Apakah biaya perlehan terkait disusutkan sesuai sisa umur hak?

(5)

Interpretasi

Biaya perolehan tanah HGU, HGB dan HP, diakui

sebagai set tetap (PSAK 16)

Biaya perolehan

tanah

Umur ekonomik tidak terbatas  tidak disusutkankecuali terdapat bukti sebaliknya yang

mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.

Umur ekonomik

Biaya perolehan pertama kali  bagian dari harga

perolehan tanah (PSAK 16)

Biaya mendapatk

an hak legal

Biaya perpanjangan/pembaruan  aset tak berwujud dan diamortisasi selama: mana yang lebih pendek antara umur

(6)

Interpretasi

Contoh faktor penyebab umur ekonomik terbatas:

Prediksi manajemen  kondisi tanah tidak layak

Prediksi manajemen  kondisi tanah tidak layak

sifat operasi utama entitas

meninggalkan tanah pada saat proyek selesai

sifat operasi utama entitas

meninggalkan tanah pada saat proyek selesai

kebijakan dari pemerintah yang akan

memanfaatkan tanah untuk kepentingan

kebijakan dari pemerintah yang akan

(7)

Ketentuan Transisi dan Efektif

Pada tanggal awal penerapan Interpretasi ini, entitas

mereklasifikasi sisa saldo beban tangguhan yang

berasal dari biaya legal perolehan awal Hak atas tanah

yang belum teramortisasi ke nilai tercatat aset tanah.

Entitas menerapkan Interpretasi ini untuk periode

(8)
(9)

Main References

Intermediate Accounting

Kieso, Weygandt, Walfield, John Wiley • Standar Akuntansi Keuangan

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

• International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material

(10)

TERIMA

KASIH

Profesi untuk

Mengabdi pada

Negeri

Dwi Martani 081318227080

Dwi Martani 081318227080

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan volume pemanfaatan hak pakai atas tanah sebagai objek hak tanggungan disarankan untuk memberikan hak pakai atas tanah selama 25 tahun sebagaimana diatur

LONSUM KELAPA SAWIT Di DESA MUARA TANDI DAN TANAH PILIH GUMAY TALANG LAHAT MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1996 TENTANG IIAK GUNA USAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK

Prosedur pemberian hak guna bangunan dan pelaksanaan jangka waktu pemberian, perpanjangan, dan pembaruan hak guna bangunan dalam penanaman modal kepada perusahaan

Tanah Hak Pengelolaan hanya dapat dibangun rumah susun apabila tanah tersebut dilekati dengan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai, akan tetapi kelemahan dari HGB dan HP adalah

Kewenangan secara khusus dapat dilihat pada Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah yang berbunyi:

Bukti kepemilikan Hak atas tanah yaitu Sertifikat Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Haka Guna Usaha, Hak Sewa, Hak membuka tanah, Hak memungut hasil

Sehingga pemegang Hak Guna Bangunan hanya memegang sertipikat Hak Guna Bangunan sebagai alat bukti kepemilikan tanpa bisa melakukan perbuatan hukum yang berkaitan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha HGU, Hak guna bangunan, dan Hak Pakai atas tanah Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nomor 9 Tahun