PRfi
SA.
.-EA\,VJq MCID
EII-I{
Oieh:
Ilrs.
Al'endy
Widayat
.lur
san
Pendidilinn
lhhasa
l)lerah
!xkultar
llahasa dan
Seni
!
niversltas
l\egrri
Yog.raLz
rta
-l0
'r
DI
KTAT
PROSA
JAWA
MODERN
(-)leh:
Drs.
Afendv
Widavat
Jurusan Pendidikan
.Bahasa
Daerah lakultas
Bahasa
dan
Seni
liata
Pengantar
Segala pu.ji syukur dan terima kasih sa1-a panjatkan ke
Hadirrt
Tuhan Yang MahaPengasih atas segaia karunia-N,"-a schingga
diktat
Sast/Ll Prosa,JLr,ia Llodelr?ini
dapatsaya selesaikan sebagaimana mestin)'a.
Ucapan
terina
kasih
juga sala
sampaikan kepada semuapihak yang
telahtre.kenan membanlu
dalam
berbagailasilitas
hingga
tersusunnyadiktat
ini.
SemogaTuhan membalas berlebih atas segaia amal baik hamba-Nya. Amien.
Diktat
ini
diharapkar dapat diFrgunahan sebagai pegangan dalarn prosesbelajar-mengajar mata
kuliah
Prosa Jau'aModem
(berkode PBJ 230), ydngdiikuli
mahasiswasemester
III
.lurusan Pendidikan llahasa DaerahltsS UNY.
Matakuliah
rnl
membahasteori
sastra Jawa khususnya ProsaJawa
Modem.
Substansrnya berupateori
tcntangstruktur trcrbagai jcnrs prosa lawa modern. l'ungsi'i'ungsinya dan maknanya.
Diktat ini
tentu
sata masih banyak kckurangan-kekuangannya, sehingga segalakritik
dan saran yang bersifal membangun sangat saya harapkandan
semua pihak _yangberkenan menyampaikan saran-sarannya.
Untuk
itu
sebelumnyasala
ucapkan tenmakasih.
Akhimya
saya mohonmaal
atas segala kekurangan dan kekhilaf'an selama sayamenyusun
diktat
ini. Terima kasih.Yog) akarta, 29 September 2009
DAI.''IAR
ISI
BAB
I KEASANAH
SASTRA
JAWA
A.
Pandangan Filosofis sebagai Bingkai Sastra JarvaB.
Sastra dan Bahasa .la\raC
TradisiAlih
Bahasa dan Menyalin TcksD.
Tradisi Lisan dan TulisanE.
Sang Karvr, Pujangga, atau PengarangF
Genre Sastra Ja*,aG
Pendekatan terhadap Sastra JawaB.{B
II
KTIAS,{NAII
S-,{STRA,IAWA
}'ODf,RN
A.
Jenis-1ems Sastra Jawa Modem Berdasarkan l emanyats.
Jenis-jenis Sastra lawa Modem Berdasarkan llenluknl'.aBAB
III
SASTRA
PROSAJAWA NIODER\
A.
Sekilas Perkembangan Sastra Prosa Jawa ModemB.
Kekhasan Prosa Jawa ModernC.
l-lnsur-unsur Struktur Sastra Prosa JawaModem
DAFTAR PIISTAKA
I
1
2
4
5
6
12
l3
l6
1',7
28
2{
i.l
l,l
BAB I KHAS,{\.C.Ii
SASTRA
.IAiIA
A.
Pandan,eaE $ilosof-s seilagaiBingkai
Sastra,JawaDi
atasteiah
disinlqunq
lrahwa kar,-a sastraljau,a)
sedikit
atau-banlal
ai{anterikat
oieh konvcnsi yang ada
Dada masinc-masingj€nis
sastfayang
bcrsangi.utanKonrensi
vanp ada dalam setiapienis
sastm .lawa. tenrLr sajatidak
akaniauh
dengan:dealisme
filosofis
vang
dimiliki
oleh nasvarakat
Jawa.baik
masyarakat Ja.,,€ padaumumnla.
maupundalam
kcranqka prilnordialismo
te(entu.
Mcmanq
tidak
mudahrnenanrkap
ldealismc
filosofis
Jawat'a.g
manavai-g
terccmin
dalam tiap-tiap
jeris
sastra.
bahkar
tiap{iap
teks
sastra.
Namun demrhan. setidak{ldaknya
dinalnikakebudayaan Jarva sscara luas mestln.,'a tetap djacu dalam penctplaan teks-teks sastB baru.
Dengan ciemrkran
hal
itu
luga mestl berlaku
padaprrr\es pemaknarnn\a
balk
dalamrangka pelestanan konvensi-kcnvensrnya maupun dalam raagka tnovasFlncr, ssin] ir
Dengan pandangan
di
atas. setldak{idaknva harus dttekankan pengertran adanrapengaruh
dari
kebudavaan-kebudavaanbesar
vang
telah
masuk daiam
ekslslenslkebuilavaan
Ja\ra
dan
waktu ke
$aktu
Adanva
buciaya ammisme-tiinamismc sebagardasar kchidupan buciava nenek movang. pcngaruh budaya Hindu-tsudha J,ang saat lnt
masih
tercermin
ciaiam berbagaicenta
\layang punra.
pengaruh buciayalslam lang
lemudian
tercermin daiam berbagai saslra suiuk.sastn
tuntunan. wayang menak.dsb,
serta pengaruh budaya Barat vang kemudian tampak pada kehidupan sastrajawa
nloderlt,hingga pengaruh kompieksitas nasionaiisme _!.'ang kemudian memuncuilian sastra-sastra
.larva
benisi
Indonesia. adalah contoh-contohlang
harus
dicermati
Demikian
pulapengaruh globalisasi vang pada akhirnl,a membawa darnpak pada berbagai kehidupan
berkescnian. tennasuk bersastra Ja\!a
Menurut
A.
Teeurv(1984:
l0l),
sastra dan seni selalu be.ada dalam keteganganantara atuJan dan kebebasan antara
konlensi
dao inovasi. Dengan demikian, kehidupansastra Ja\\'a
akan seialu menladi anak
bangsa(Jawa)
sekaiigusjuga meniadi
anakIamannva.
Artin)a,
nilai-mlai
buda_laJa\\a yang
merupakanhasil
perenungan danpengendapan dari berbagai benluran budal'a aslr dan asing, sosial dan
pibadi
peroknganakan selalu
mendasari penciptaankarva
sastraJa$a,
sekaligusJuga
te{adr
demikjan tidaklah periu dlherankan daiam rangka p€rtemuan antar pnbadi, anlara soslaF
bu<iaya ciaiam
i€hidupan
bersastra sekaiigus berrnasyarakat. bemegara cjan mendunia.Oieh
karena
itu.
ticiakjuga
mengherankanbila
beberapar,,aktu
yang
iaju
munculketoprak <iengan bahasa Indonesia,
tetapi
secara substantiftetap
berisi
hudayajaua
secara
kental
Scbaiiknva,luga
muncul kalya-karya
sastrajawa
yang
mencerminkankarya-karya yang berbau postmodernisme, poststruhuralisrne atau dekonstruksi, dsb.,
seperti tampak pada berbagai sastra ccrlrr,l, ketoprak plesetan, dsb.
Meskipun berbagai pembaharuan
tclah muncul
dalam karya-karya sastG Ja$a,namun demikian
toh
pembaharuan hanyadapat
terlihat
dalam
hubungannya dengansegala sesualu y.rng diperbaharui. Oleh karena rtu, seoara teontrs, karva sastra
(Ja*a)
danmaknanva,
mestj
harusdisikapi
dalam hubungamya denean pandangantilosoiis
yangmembrngliainya, yaknr talsalbh hrdup Jarva yang meiatarbelakangrnJ,a.
B, Sastra dan Bahasa
Jawa
l)embicaraan mengenai saslra
jawa.
pada dasarn_ya membicarakan kar-va sastrar ang berbahasa Jawa.
baik
bahasa Ja$a Kuna, Jawa pertengahan, maupun bahasa Jawaharu. dengan latar bclakanq pengaruh hcbudalaan
tcnenlu
dan dalam Jerus saslra danbentuk sasta tertentu.
Telah disinggung pada bab selreiumnya bahwa secara historis alau s€can
!eflrlal
sastra
iawa
menggunakanmedia
bahasa Jawa yangmeliputi
bahasa Ja\\,aKuna,
JawaPertengahan dan Uaiusa
ia$a Baru
Seciang secara horizontal, terdapat bahasa standa.atau baku dan bahasa dialek tertentu. Dewasa
ini
setidak-tidaknya terdapat bahasa Ja$?dialek
Yogyakarta dan Surakafia yang dianggap sebagai bahasa standar, bahasa dialekBanvumasan, bahasa
dialek
JawaTtmumn,
dan beberapa kekhasan bahasadj
dacrah_daerah
te.tentu
Dalam rangka karang-mengarang, pada umumnYa menggunaka, bahasastanda., narnun -1uga
tidak
tenutup
kemungkjnan penggunaandjalek
te.tentu
sebagairrama
lokai (luLu! calour)
\'ang
memunculkanelek
suasanacerlta menjadi
semakinhldup
tsahkankarya
sastraJarla
dengan pengantardialek
le
entu
akan mempe.kayakhasanah saslra Jawa secara umum.
I'ada
abad ke-16 sebenarma sudah terdapattiga jerus
bahasa sekaiigus, vaknijasc
Kuna.Ja!!a
Perlcngahan d,ln JoNaModetn.
\amun
demrk3n
Jcias temelaannya,
di
daerah baglan mana atau situasi s€perti apa beriaku bahasa Ja\!aKuna. beriaku bahasa
iawa
Pertengahan atau bahasaJa$"
Baru.Secara
umum
dapat dikatakanbahua
ciaerah tertentumemiiiki
iatar
belakangbudaF
tertentuyang
scring berbeda dengan dacrahiain.
Daiam
bahasaiaua
hai
irutcrcermin daiam
konsep
rllsa
u||a
curtl
fieturu
nlattat
tdtar, t.ang
benni
'desamempunyai 1a1'a caranya
sendiri-sendiri dan
negarajuga
mempunyai aturan
mastng-masing'.
Bila
memungkinkanuntuk
diketahui
bahwa suatukarya
sastra berasal daridaerah
tcrfenlu dan
pada$aku
tertentu,maka
berbagaihal
di
dalamn.vaakan
lebihmcmungkjnkan untuk
dikaji
dalam hubungannva dengan latar belakang budaya daeraht ang bersangkulan.
Masing-masrnc dari ketiga Jenis bahasa Jaua
di
atas, Jugamemilikl
karakteristikranu
khas, yang
berhubungandengan karalderislrk soslal
tear.enludan
estetlkanvamasing-masing. Sebagai
misal-
bahasa JawaKuna. dalam
banyak kasus menekankanaspek keindahan
(kutentyrun) daiam
huhungannl'aanttn
penvatrdan
karla
saslrao_\.adengan ra1a.
deua
dan iingkungan alam, baik aiam dalam poiapiktr di
lndia maupun dtJawa. Bahasa Jawa Pe.tengahan. pada b€beiapa hasii sastm
kidrrg
larnpak menckankanaspck
hl$oris
dan
penokohanpahia*an-pahlawan
teientu.
sertakondisi
lingkungansosiai
iii
Ja$a
terutama
dari
Kerajaan Majapaht_
Seriangpada
bahasaJaua
Baru.sebagiannya merupakan penulisan
kembali
karya-karya sastraiama,
sebaglannya lagimerupakan
kawa baru yang
bemuansaisiami
atau
lingkungan
sosiai
pada
jamanPcsisiran, atau kan,a-ka.]a jaman Malaram. Sebagian lagi merupakan karya mocicrn yang
telah mendapat pcngaruh Barat dengan menekankan kehidupan keseharian.
Yang
perlujuga
dicatat adalah bahrva dalarn bahasa Jawa Baru ditekankan adanl,. a1nlJ1d-2tsuk,
lakni
lataran
kebahasaandalam
hubungannya dcngan status pembicaratcrhadap orang yang dia.Jak bcrbicara.
Dalam
konteks sosial, penggunaan bahasa larvaBaru
telah
mernbantu pengka rm sastaauntuk
meaekonstruksistruktur
soslal yang adadalam karya sastra dalam hubungannya dengan struktur sosial yang
sesungguinla
dalamreal*as kehidufan oIang.lawa
Di
sarnping hal-haldi
atas, dalam hubungann_va deneanlenis ka.ya
sasttaJa*a,
Senng
kah
drlurnpat Jcnts-lenls
sasta
Jawa
lertcnlu
yang
banyak
menekankanmuncui dengan bahasa Jawa Baru pada dekade belakangan, namun penggunaan bahasa
iarva Kuna dan bahasa
Ja$"
Pertengahan masihreiatifdominan.
Daiam sastra rl,l71i alauxr/id (i!n
sastra Tslami lainnya. te.masuk sastra Pesisiran, tentu saja penggunaan bahasacicngan pengaruh bahasa
Arab
akan tampakdominan
Sedang daiam sastra .larva vangbeienis
no\'ei, novelet cerp€n(c./idi),
geguritan, cian sandiwara mod€rn. penggunaanbahasa Jarva Baru sehari-hari tarnpak paling dominan.
Dalam hubungannya dgngan bentuk puisi temrar?g, khususr\ra t(mh.tng mu(apat,
di sana-sini banyak hcnggunakan kosa kata t'.ang disesuaikan dcngan kepentjngan Lardah
t{.nfiung
.\'ang bersangkutan, sehingga pada umumnya banJ'ak menggunakan kosa katabahasa yang khas
unluk temhutg.
Sebagat contoh kata Matardm senngdiganri
dengankata
Mentawis
atau Matarum atau Ngeksigandademi
mendapatkanbunyi
vokal akhir
baris
(grr,
/ag?r) alau JUrniah suku kata pada baris tertcntulgrr
lrrLrrg.rr?) yang sesualDaian
hubungannva dengan pengkatian darl pemaknaan sastra. khususnya sastra.la\la. 1en1u sata hal-hai di atas
tdak
boleh diabaikan. mengingat makna karya sastratldak
teriepas
dan latar
belakang sejarahkarya
sastra -vang bersangkutan- termasuk srstemkebahasaan masing-masing. Meskipun
demrkan.
pengungkapan tentanglatar
belalangsejarah karya sastra bukaniah hal -vang sederhana dan menjadi persoalan 1e6endrfl dalam
sejarah sast.a
jaNa,
karena berbagai kenriaia ].'ang meieirat pada karakleristik rerus-Jemssasfta iawa tert€nfu.
C.
Tradisi Alih
Bahasa danltenyalin
Tekr
Dalam kehidupan khasanah sastra Ja&a, masalah pcnciplaan sastra
juga
dirvarnaioleh tradisr
alih
bahasadan
tradisi
menyalin teks.
Tradisj alih
bahasa adalah tradisimenterjcmahkan
leks,
!'akni
te{adi
khususnyapada
pcnerjemahanteks-teks
sastraberbahasa Sansekerla
ke
dalam bahasa Jawa Kuna_ JarvaKuna ke
bahasa Jarva Barubahasa
Melal,u ke
bahasa JauaBarq
dsb.Tradisi
menyalin teks brsaterjadi dari huruf
Ja\\a ke
hurufJawa,
dari huruf Arab ke huruf Jarva- darihurufArab
kehurul
l.atin- darihurufJarva ke hurul'Latrn, atau sebaliknl a dari
hutul'Latln
ke hu.ul'.la\\,a.Yang menjadi catatan dalam rangka teori sastra Jawa adalah bahwa dalam kedua
tradisr
tersebutdr
atas sering
terjadl
empal macam hasli.
sebagajbenkul.
Pertama.lehingga hasilnl-a sarna dengan leks lnduknva. Kedua. pener.lemah atau penyaltn mampu
dan
setia menerjemahkan ataumen)alin. tetapi oleh
karenafaiilor
manusiaui,
terjadikesaiahan dan hasilnya berbeda dengan teks
induknya
Ketiga, penerjemah atau pen),airnmemang sengaja membuat tcrjemahan alau saiinann\," berbecia <iengan teLs
tnduknla,
oich
karcna tujuan
tc.tcntu.
K€empat, penerlermahatau penyaiin kurang atau
ticiakmampu melaksanakan tugasnya, sehingga hasiln,r:a berbeda dengan teks induknya
Dengan k€Jadian tersebut. menjadikan teks-teks sastra Jau.a sebagai ladang luas
ilan
subur
bagi
pengkalian
filologi
Hasl!
dari
pengkajiaa
iersebut,
di
samprnBrnendapatkan tcks aslinya. mendapatkan teks edisi kntis,
juga
lnenghasilkan pengetahuan{e:rtang
visl
danmisi pereiemah
ataupenl-alin
Dalam rangka pema}inaanka
a sastm,sangat mungkin
ddapatkan
makna-malna )'ang baru da-ri teks telemahantlva atau tekssalinannya, yang berbeda dengan makna
den
teks asirn)a. Daiarn hubungann_va denganhai
di
atas- Teeuw 119811:216l
mencatat bahwa dalam sastra Jawa proses sadurdn ataupenjanvaan- khususnya
dt
Suraka.la {ran Yogy-akarta. perlu mendapatkan perhallan}ang
senus-
takni
dalam mngka resepsr sastra. karena akan memberi sumbangan yang sangaltentins
terhadap selaBh sastra dan iebih iuas Dada pengetahuan mengenai konteks sosio_buda]a tertentu.
D.
Tradisi
Lisan
dan .l utisanDaiam traciisi sastra
iawa.
s€peni Juga tradist-tradisi vang iain,di
samplng daiamtradisi tuiis.
juga
ciiuamai
tra<iisi penvcbaran sastramclalui tradisi
lisan.Tradisi
ijsanmerupakan tradisi yang ditularlGn dari mllu1 ke mlrlut secara turun lemurun.
Dalam
radisi
sastra
JaBa, mungkin
semula
tradisi
lisan
sangat
dominan,mengingat lemahnya pcnguasaan tradisi
tu|s
pada suatu rnasa tertcntu. Namun Celnikianpada masa-masa selanjutnya, antara
tradisi
lisan dan tulisan berjalan bersama, sehinggasenng
sekali terjadi
saling tnempengaruhi. Sebagaiconloh t
adisi u.alang
pu$a
danseni
kethoprak.
yaru
semula
Iebih
berkembangdalam tradrsi lisan. akhimra
;ugaberkembang dalam
tladlsi tulls.
Namundemiklan
sebagian hasll saslratulls
kemudiaDluga
berkembangdalam tradrsi lisan. seperll tradisi
wa_vangpunva
<ian kesenian kethoprak tersebut.-.:3drst
llsanmemiiiki
karaktcnshk lu,]es.
sangal mampu menvesuaikan sltuasl:::-
\.-):Jlsl
di
manaia
berkembang. ('leh
karenr rtu
perutahan dem! peruttahnn bisa:-.:
:r.r11u saja ciengan cepatn,v'atlal
rni berbeda <iengan tmdist tuiisan !,.ang mencatat\--: r
\:!nS ada dengan tebih stalts. trisa dibaradrlam
kondisi vang.eiatif
sam!
dlialn
---.,
,rliitLr..rang lama.
Dengankata
iain tradisi tulis
teiah
mcmbakukan cksistensi;r.:,:
\pabila stiatu t.i:disi
lislr
berkembangdalim bcituk tulisai
makala<!n saat
-:-:-:
penultsanitu.
berbagai
perubahanyang teiah
te.jadj
dalam
tradisi
lisan\.<
-':n\a
rneniadi
lertulrs
Can ccnderungnrcqaCi
baku
l)engan
Cemikian dalarnr: -
:,Lrs scl1tacom tni Capat mcnjaCi selnacamtttik{itik
stasioner pJrlrbahan.:)]lam
sastra -lawahal
tersetru! rnungkinjuga
te.Jadl pada per-ceharan lek-c tcks-
_-:
i:.13ntu. khususnva padalakonlakon
v,,avangpur\ra
dan donceng_donceng atau:-:-:.r'!-!cnda
tcnenlu
Dengan dernrlran pcriu {ttcennall leblh-lauh- pemaknr.tn !,ilDa
- . .',
J"hm
huhltitl]ann\t
d:nr,an perrehi'an
mc,3Jt traotstlt{dr dtn
tulr,an\trt
:
.:.-::i
i"'! rnellDangatuhlt.
\sng ha\ri.
puiangga atau pengarangS|stra
JNwaP.nar-naan
pulangga
arau
peng3.r3ng
pada
<lasarnl,a djbede.kan
de!:rrn\:-:-.-i!:It\a.
masa
hidupnva,
dan poputanta\n\a pujanggr htdup
pada jamanrir
i:::i
Dara.a_ja Ja\\'a. Khususn\-a d3larnsastr3.tit\\3
Nuna.pen\atr
L\lasa drsebut---
\:!\1a
atau R:1Kawi
atau Sang Kawi. _<edarg iembaganva scflng ciiscbut para Karvr:.--,
'rJnlr(in
bisa
disejajarkan dengan'jawatan
Kebu<iaraand:ln
Kesusasleraan.-
-,,'r
sendiri bisa beranr 'seorangpenrair'
tetapi ,juga bisa
bera(i
lebih luas. vaknir'\-
-r.g
\ang mahir
atau mempelajanhuku-bukt:' alatj
'sescoranglang
*rahir
dala---..::ir
suci
(Zoctmulder. 198-l:l84-186)
-rllarlr
istilah
Ja*a,
pu;angga.juga sering Ciscbul
i..,r.:rrrt?../, lL,)1r';'.r.//r/.xra!
'
.".r
\{enurut
Padtnosoekotjoit1.
lid
I: lj)
Can padmatvarsrta{dalaln
Serat:=:--,.\:r.sr1a.
CoC
Or
6,167:
l2).
pljangga
harus
tnenrlill
dehpan
;nace.m.:-:-risn
rakni
sebagar berikut.- -
r.i. ,rq\d\/rr.
J aknl ahll dalam brdtng saslE dan behasa. lnenuuast!ten{all!
_
-_
.
. rasa cian n:akna bal.lasa sastra.pcnggunaan bahasa
Ka\ll
(Llahasa Jawa Kuna dan bahasayang
senng djpakar {rlehpara Pujangila vang sering disebut Karvi
Miarig).
.l). ,J ]r i. u r/1r.r. I akni pandai nendongeng atau bercerita d€ngan
rnem
k dan dapatmenjaiii perioman hiciup manusia
1j.
ilurthtu,u
lagu.yakni
panciai dan haius tiaiam hal mcmbuat tembang cian gcncihing5)..r.furdttwa basu, aSau rurrr.l: hz.rrr
lakni
pandat r:renggunakan bahasalang
menYenangkan, yang menventuh perasaan, mgmbangkitkan rasa kasih. dan
sebagain)a
(\/. .r,ld dt ugunu. vakni ahli dalam cipta sastra dan dalam hubungannva dcngan hal
kesakt!an Can supranalural
1j
Nawung kntlhu- .rskni halus budi dan perasaannva hincsamampu
membaca p€rasaanorang !arn.
IJi. ,\Lrrrcgotul-
\aknl
brlaksara alau baik budrDaiam hai kata pulangga. ada kemurgkinan berasai
dan
kala L,nptrjltjlg{un
\an{
berartl 'tuan
guru'
sepeil lang
terdapat
daiam
kitab
Pararatonyang antara
larnmen\ehullan
!n]fu
.tdt,yldn
,rryJ../qcr!!(4s
\ani
berafll
.luan
!uru
dr Sasjni3cng
lAsia
Padmopusprlo,tt.
i8).
Namun dlrnungkinkan Juga berasal dari bahasa Sansekerta.\akni
kala hllujutlLgu !-ang berarti'uiar
alau'naga' Jldak
mengherankan bahwa trandalangan R.
Ng
Rangga$arsita pada beberapa naskah asli karyan1a. berupa gambar seekornaga
auu
men\erupar naga.ilan!:sa\\ar\tLa:endtri
memangmen\ebr! dinn\a.ebaual
pulangga
Hal
ini
antaralain
disebut daiamkJ^an\a,\rr,,/
k.i,L
LiitLt pada bait!
pupuhSrnom, sebagai berikut.
l1ilryuntl1g
lrurdu
ruhctla
Ki
Pujangga
omengeti
nrcauctflu
lnutt
raganiudhdr,tlrana
ini4Fdib
a
.tnlr.uiltkulir
ruu.t:dirut san.upekevult
t+.tu:alj|tzkunt
::trunt
Jatli
htulhalng
Hvungll'nt&
ttm&lhdrkcn purtllLt\t,utung hatrultLt.Oleh
karena
kraton,
kh[susnya lstana
Kasunanan Suratriaatatidak
n1e,,vtsudapulangga
lagi
setelah Ranssatlalstta, konon pada umumnva kalangan pengamat sastra.laua
Juga menyebutkanbah\la
puJanggaterakhir
adalah R.Ng.
Ranggs$arslta- danictelah
itu
orang sering han)'a menamakan sebagai pengarangsaja
Adapun, saatini
katapengarang sermg drbubuhkan unluk
menrebulkat
nama pengarang sastrala\la
ModemKusumadilaga menulis
5?rrl
llule
Si
Caia-gaLu.Jagal
B
uwa,laft.rpi),oga Endha g
llet.hningsih),
.lai.kiaru
RabtKurupati rabL
Ser,c.tsastrumiu.ld,
dan SerarI'art.rdevd
Setelah abad
XX,
antara
lain
rercarat
para
pcnuhs sebagri berikut. Ki
Padmasusastra ltrj€,n]Jlis
Tuldca/6,
Pathiasu,
Paramuhasa,
'rlurndhusu,
Lrdbsdrt,f)urcuraha41u, l?ung;ang
luhun,
Karulhuhumr, Kahur Ango1 dan prubangkaru.M.
Ng.Mangunuijal'a
menvllsPurvakunthi,
lrilukita,
.Jiwuruluna, Asmaraluyu,La
bungprdia.
dar,
Wuryelotitu.
R
Ng.
Sidupranata
menulis
.\iarl?./ari
Ng.Sastrakusuna
menulis
Dorgezg Kuna.
R.
T.
Taadhanagaramenldis
pepiling
dalrRllruklinthing.
M.
Suryasuparta(K.G.
MangkunegaraVII)
menulis
Kekesahan sukinglunuh Jawi
dhutengNegari
Iluiand\ dan
SeratPekefi
petlhuiunganRin,lg,t
purrt.
RM.
Sulardi
menulis.!e/zt
l?r_r.rrtu Bratakesa\aa menuhs('onclrutungkala.
Wiradadi\cnults
( alonurung.
M.
Sukir menulis ,46rnunyu Kerem. Sastrasutama menuits}J4radl
l)hr*ok
MburangJanlllf
Mas Sumasentlka menulis R?/aroc.t-U.
(padmosoekotjo.tt.
.Jid.
ll:
152-153). Mengenai para pengarang daohasii
karya sastra Jawa modem. agariebih lengkap dapal
dilihatjuga
dalam J.J. Ras,{1979rl-30i
Khususnya pada karya sastra
Ja*a Kuta.
Jax?
perlengahan dan beberapa karya:astn
jawa
Baru yang le.masuk 1ua ihingga kary-a Jaman Mataram ), dltemukannaskah-naskah sastra
yarg lidak
<iiketahui siapa pengarangrr-a.Ilal
ini
sebaEannr-amunghn
merupakan
kesengajaanpengarang
yang
memang
tidak
mau
men_vebutkan ataumencantwnka! namanya
pada
kar_ya sastranyaitu.
Namun demikian
sebagrannlamungkin
pada bagian-bagianyang
biasanyauntuk
mcnyebutkan nama f'€ngaranlnva,leiah rusak dar iak lerbaca lagi.
Dalam tradisi kepenulisan
karla
sastra Jarva, rJisamping pujangga dan pengarang,seperti lelab disinggung
di
atas, masih ada lagi va-kni penulis, penyalin atau penurun ataupenerjemah, karena terdapat
tradisi
pcnyalinan teks dan terdapattradisi
penulis sebagaisuruian ra]a atasannya Daiam se.jatah sastra Jarva banyak sekali hasil karya
sasta
yangmerupakan salinan atau
turunan
atau sadu.an atauterjemaha,
(/dn
a)
dari
teks{ekssaslra
yang
sudah ada s€belumnya.Namun
ada Jugayang
mengarang atau menyalindalam rangka suruhan pihak iain. Dalam hal menvalin. sebagian peny-alin bersikap sangat
selia dalam
mempertahankankeasiian
teks
setxngga
perbedaanteks
asli
denganmenghapus, merubah atau menggantl sebagian teks yang disalinnya, sebagai tanggapan
lerhadap teks yang drsaltnnya.
Dalam
tradisi
sastralisan
Jawayang ditularkan
da.i mulut ke mulut,
hampirsemua
karla
sastra lisan akhimya ticiak diketahui siapa pengarangnya (drorrm ). Daiamhal
ini
terdapat dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, karya tersebut mcnjadimilik
bersama masyarakat Jawa letentu atau masyarakat
Ja\^"
pada umumnya. Kemungkinankedua,
muncul
sebagaiceflta
lisan dari mulut-kemulut
bahrva suatu hasil sastra adalabkar-va tokoh masya-.akat lertentu. Sebagai conroh, hingga s€karang
jenis-jenis
Tembang\lacapat
tr'dakdiketahui
secara pasti siapa penciptanva, namun telah men-jadt legendabahua
beberapa JenisTembatg
Macapal merupakanhasil
ciptaan pamll,ali
alau rajaiertentu. Tradisi untuk
tidal
menyebutkan nama pengarang bal*a-tr lalu menjadiciri
khassastra lisan, khususnya sasfra lisan Jarva.
Berbeda dengan
hal itu-
daiam
sastra
tulis
banvak yang
dengan
sengajamenuiiskan namanya. ]-ang dalam
tradisi
Jawadisebut
saslram|i,
alaumilik
pnbadjtenentu.
Dalam hai
nama
pengar&ng.ada nama
asli dan
bukan.
Sejumiah pengarangmencoba mengabadikan namanva
justru
melalui
nama samaran. Nama samaran. padakarya sastra
lawa Modem
yang berbentuk prosa, pada umumnyadltuliskan
secarajeias.meskiprm itu bukan nama sebenamya.
Teknik
pemilihan
nama
samaran sangaliah ireragam
Namun
demikransebagiannya masih
memu[gkinkan dikaitkan
dengan nama aslinya.Ada
yangmemiiih
nama samaran
dari
suku-sukukata
arvaldari
namaaslinya, misalnya
Suhawr, namaashnva Suwanda
Hadi
Wijana (penuh's Rzzpa kan Suruping Srengenge, dan Barubudur)Ada yang memilih kata
terakhimya, misalnya
Snni,
nama aslinya
Kusrini
(p€nulis; <rrusoti
Modtrn)
Any
Asmara adalah bemama asli Ahmad Ngubaeni Ranusaslraasmamip€nulis
Fodullif
norel Jarva)
Jayadinama,naoa
asltnya Jayadiguna. Lrasmibemama
aslr Isrnail (penulis cerpen Jarva
l,aft
Kbt.tlon).
NaIrlaM.W
Asmarvinangun, banyaklang
menerka
itu
sebagai
nama
sarnaran
dari
M.
Ng_ Mangun
Wijaya
{katadlmewinungun
berarti 'nama
samaran').
St.
Iesmaniasita-
nama
lengkapn).aSulislyautami
lesmaniasita {WIrDhsEegwitafi dan
cerpenis.lawa).
Kamaja}a,
namaasiin-va Karkana
Partakusuma
PoenvadhieAtmodihardjo
menggunakan banyak narnasamaran.
seperti Hardja
La&u.
Ki
Dhalang
Dhengklung. Laharjingga,
prabasari.llabramarkata,
Sri Ningsih, Sri
Djuu,arisah, Abanglslar,
Kenthus, dsb. Soebagio tiham\otodirijojo
sering
menggunakan nama samaranSIN
araupak SIN.
Satrio
Wibowo,Anggajali, Damayanti dan Endang
Mu.diningsih.
Soenamo Sis*,orahardjo menggunakarnama samaran Socsi, S.S., S. Sisworahadjo. Dan scbagalnya.
Suatu
tradisi
dalam bentukpuisi,
khLsusnya dalain bentuk temhang,seing kali
pengarang tnencantutnkan
nama
aslLnla
maupun nama
\amarannya,
melalui
carapenulisan
vaig
disandikan,yakli
dengan cara.vang dikenal dengan sebnlan sanCi uslnu.Kata ,\Lt
dt
atat! .\andya semula berarti'sambung'
Katajdrdu
kalu
berarlt .p€nyambungrraktu
vakni
anlarasiatg
denganmalam'.
Namundemikian
padaakhimya
kjttasd
di
tuga berani 'samar' atau
'tersamar' atau
'laha$a,. Kata aMtu
betart:t.nama.
Jadjvndaszra
maksu<inya nama yang tersamar (padmosoekotlo, tt.jld
lt:
129).
Cara-carapcnulisan
sdrl
d.sr?a, antara lain sebagai berikut.F. G€nre
Sastra,tawa
l)alam
sastm Jawa, telah tercatat sejarah _yang panjang mengenai penullsan bentukprosa- yang
dimulai
tian
bahasa JarvaKuna yakai
semenlak a<lanya sastrajawa
Kunaprosa.
Dalam
bahasa JarvaBaru
tercatat berbagaibentuk
gancarun
dalatln beibagat.agam
isi
c€nta-
rnuiai
dari
karyE-karla historis faktual termasuk laporan
kisahpeijalanaq
historiogafi
tradisionai (karva-karva babadi, hingga karyafiksi
murni
yangdisebut dongeng.
Dalam
sastra Jawa terdapatbentuk-benluk ],ang mestj
perlu lebih
dicermati,Jalam rangka Llasifikasi jenisnya, yakni antara lain jenis-jenis saslra yang menggunakan
^usu
rmeng*t
(.bahasa indah), seperti halnva bahasa protok o1et, panydndru, sastra d&lalnDedalangan,
dsb,lang
dari
sisi
l€fientu
be.sifat
prosajs sekaliguspultis
(prosa lirisJ,:ahkan luga dalam
bentul
dialog-dialog drama tertentu yang bersitat klise stereotpDalam sasta Ja\ra Kuba terdapal bentuk Jnosa, baik vang berbahasa Jawa Kuna
inaupun bahasa Jarva Pertengahan. Disamping
itu
Juga terdapat dua bentuk puisi, yaknitrkavol
dankidun+
{./,tavin
berbahasa Jarva Kuna dengan metrum hasil pengaruh dari:netrum-melrum
dt lndia,
sedangkan 17./rr& bermetrumasli
Jarva danberbahasa Jawa Pertengahan.
Dalam sastra Jawa Modem tampak pembaglan tersebut (prosa.
puisl
dan dmma)banyak
diikuti
oleh pam
pengarang. Ti<iak mengherankanbila
banyak
bermuncuianbr-rku-buku antologi sasta .lawa yang
beisi
masing-masingjenis
tersebut secara terplsahsatu <icngan
jenis
lainnya. Misaln-ya daiam sastraia$s
bermuncuian antoiogi puisi Jauarnodeft Gegwitdn), yakni
antaralain, Krrstul
Lnas
\19941, MLtntruKutrelnan
12000),Kuhur Sakd Bendulmrisi (20011, P<tgelaran (2003), dsb. Yang berjenis prosa anlara lain
bermunculan antologi ccrlnr,t (cerita pendek Jawa),
yakni
antarulainKuli
put
ing PeLlut' 1976),
Nrriala
(1993 1. Bundhulusttku
(2001 ), dsb. Sedang ] angbc{enis
drarna munculrntologi
sepertiaj.?r,
( 1998),riozg
(2002), dsb.Dari
seg!
kebahasaannya, sepertitelah
disinggungdi
alas
sastraJawa
dapatJbagi
menjadi tiga- yakni sastra Ja\1a Kuna(kukat'm
dan prosaJa*a
Kuna). sasira JawaPeAengalan (kidung. <[an prosa .lalva Peftengahan), dan Saslra Ja\!a Modem (prosa .ta\r?
anodem. dan pursi /embdnz,
geguritd ,dsbl,
seata drama Jawa modem.Darj
segi sarana penuangan idenya atau sarana sosralisasin)'a-rii
samping sastra:ulis.
saslra Jarva.luga mengenalbentuk
sastralisan.
Pada p€rkembangann,va, ban_yaka-stra
tulis
],ang
kemudian berkembangdaiam
bentuk sastralisan.
Hal
ini
mrsalnya,iaiam
sastra pedalangan yang pada mulanya menggunakan sumbet teftohs^,lahahh{tratu
itza llamuy*anu, atau buku-buku
p.:[enr
peciaiangan. kemuriian dihsankan dalambentui
;ergelaran oleh dalang- Sebaliknya,luga banvak sastra lisan yang kemudian berkembang
,lalam bentuk sastra
tulis.
Hai
ini
misainyajuga terjadi
dalam sastra pedaiangan yang:rermuia dari pergelaran wayang
lalu ditulis
dalam bentukp.l*err
(tuntunan) atau bentukt arg lain.
Berdasarkan tema atau isi permasalahannya, sastra Japa mengenal beberapaJenr5,
lmara lain
sastra,alud,
sasltan
i.
sasfa.fl/!d,
sa5tra n,ayuflg,primbon,
lt{enak,Punli,
3n
sebagainya. Halini
akan diuraikan lebih lanjut pada bab berikutnya.G. Pendekatrn
lerhadap
Krrya
Ssstra JarvaDa
segilalar
belaliang munculnya karya sastra. suatu karva sastra berhubunganlensan tradtst a1a! budaya masvaraliat yang melalar belakanginya Dalam hubungannya
-ngan
seiarah kebudayaan- sastraJawa teiah
mendapalkan pengaruhdari
be6agaikebudayaan asing,
)akni
kcbuda-vaanHindu
danBudha,
kcbudayaanIslam,
pengaruhkebudayaan bangsa Barat, hrngga jaman kemerdekaan.
Dalam perkembangannya,
sasta
Jawa teiahmelalui
kurunrvahu
yang panlang,\akni
s€tidak-tidakn_!"a. kurun waktu il€riakunva bahasa Jawa Kuna, penggunaan bahasa,ia$3 Pcrtengahan (Jawa Tcngahan). hingga berlakunya -bahasa Ja\,,a baru sekarang inr
Oleh karena
itu,
periodisasi sastra Jaua, secara garis besar dimulai dari sastra Ja.wa Kunadan Jarva Tengahan, yang banvak
diwamai oleh
kebudayaanHindu
dan Budha; sastraJarva
jaman
Islam 1'angjuga
diuarnai
oleh kebudavaan Islam; dansasfa
Jawa Modern\ang diwamai
oleh kebudayaanmodern
Tentu saja b€rbagai pengaruhini
masih dapatdrremuliaa jejaknya sehingga
meqadi cir!
khn-s yang melekat padaJetis-jenis sastraJa*"
dan dengan berbagai bentuknya masing-masing. Oleh karena
itu
keilmuan selarah sastra,Lhususnl,a selarah sastra .laua- sangal diharapkan menlumbangkan konftlbusinva secara
memadahi.
Dalam hubungannya dengan karya sastra i1u senriin, karya sastra harus dtpandang
sebagal
sualu struktur yang
bermakna.Dalam
hal
ini-
meskipun penekanannya padas1{uKur
kar}a
sastrayarg
c€nderungolonom.
namun sepefli halnya pada pembicaraanIeon-leori
pada keilmuan larn.ciri-ciri
khas yang melekat padajcms
karya saslra Jawa,oerlu mendapatkan perhatan lersen<iiri dalam rangka pembicaraan mengenai unsur-rmsur
:astra Jawa, baik unsur
int.insik
maupun ekstrinsik karya sasta yang bersangkutan_Struktu
sastra -lawa Kunakakawn
parlaumumny4 lentu berixda eksislensin!"
Jangan struktur sastm Jawa Pertengahan
kititxtg. tan
juga bcrbedalagi
dcngan strukturkarya sastra Jaua modem
gegir"rldr;
meskipun ketiganyaitu
dapat dikategorikan sebagaiielompok
puisi. Struktur sastra Jawa Kuna dan Pertengahan yang berkonteks Hinduismerintu
berbeda denganstultur
sasta Jawa tsaru Pesisiran yangberkonlels
Islami,tlrulitur
:aslra
suluk
,yangbanyak
bemuansa Islam-ke3ar\endan
tentujuga
berbeda denganitrullur
sastra pad-a jenjs-Jenis sastrd Jawamodem yang telah
mengadopsi pengaruhiebuda-vaan Barat. Dengan demikian kompleksitas keilmuan tentang struktur kar),a sastra
Jarva .1uga harus
dipahami dalam
kerangka pemetaan secara menl,eluruh, khususnr,a:ksistcnsi
masing-masingka4'a
saslra
itu
sendlri dan
dalam
hubungannya dengan:'emaknaan strulctur -v. ang lebih luas, yakni dalam hubungannya dengan kebudayaan Ja\la.
idam
hubungannya dengan pengarangdan
prosespenciptaan
karya
sasta.pndangan h:dup hingga tala cal'a kehidupan keseharian pengarang ixrpengaruh
rerciptanya
kana
sasta.
baik
disadari
atau
pun
tidak.
Pandangan hidupdranggap
sebagairiasar
lang
menentukan makna
karya sastra
Prosesi
iana
sastra didasarioleh
sejarah kohidupan sertavisi
danmisi
pengaranghi
s.pertrinilah
yang sering memunculkan pandangan bahwa pemaknaan kal.ra sastrajranggap salah karena
tidak
sesuai dengan apa yang menjadi maksud pengarang. Tentusa1a hal seperti
ini
harusdikaji
secara lebihjauh
lagi, rncngjngat kehldupan yangdilalui
oieh
pengarangyang
seringkali
sangat dinamis, bahkanjauh
berbedadari
\4'aktu kerr
altu
Kehidugan pengarang dengan segala pandangan hidupnya yang berlal-u pada paraka\\'l
lentu
sangat berbeda dengan pandanganhidup
para pulangga pada masa Kerajaanlslam
di
Ja$a, berb€dalagi
dengan pandangan hidup para sastrawanlslami
dl
Pesisiran,apalagi dengan pandangan
hidup
para
pengarang ciansastatlan
Jawa modem
yangtercermrn pada
jenis
novei.lava
modem. gegwilanatau
lenis-.;enis sastra Ja\\a gdgrag.lrrrur
lainnya. Bahkan sesama pengarang sastra Jawa modem,juga
harus diperhattkanlalar -beiakmg masing-masing.
Pendekatan
dari segi
pengarangini
Juga
mendapat sandungan permasaiahaniaiam
momen-momen kahidupan sastra Jawa. Daiam halfti.
anta.aiain
dengan adan-va3lumlah
besar ka.ya sastra Jawa yang belum atau tidak akan pemah diketahuilagi
siapaf.ngarangnya,
baik
dalam sastratuiis.
apalaei
daiam bentuk sastraiisan
Kendala dan:alciungan lainnya, misainya dit€mukan dalam bentuk tradisi menulis karya sastra yang
irdasari oleh
printah
iaja atau p€sanan dari pihak-pihak tertentu, .vangbolehjadi
trersifat:3nafikan
pandanganhidup
pengarang. Tekananpolitik
penguasatertentu,
mungktndaa
menyamarkanatau bahkan
menghilangkan semuaciri
kebanggaanpengarang--ngarang tenefiu.
Namun demihan J uga tidak dapar dipungkiri bahra,a keberhasilan mengungkapkan
=ndangan hidup
pengarang akan sangat menyumbangkankontribusinya
yang berupa-rbauai
pemikrran
vang
mendasan p€maknaan kar_vasaslra
khususn_va,dan
pada::
lrannya akan menyumbangkan kontribusinya pada keilmuanteo.i
sastn
Jawa secamlillaim
Dalam
hubungannyadengan stdang
pembaca,makna
karya
sastra dtanggapmenja<ii
hak
pembacauntuk
menafsirkannya.Daiam hal
ini
pembacadapat
irerdirisebagar
pribadi
seorang pembaca,
namun
sekaligus
iatar
belakang
sosial
budayakehidupan pembaca
dapat
ircrpengaruhlerhadap
pemaknaankarya
sastra. Dengandemikian berbagai
pcmaknaankarya
sastradapat
dianggapsah
dan
benar
acianya,meskipun dari waktu ke
ualtu
pemaknaan i1u cenderung berubah-ubah.Pada kenyataannya, berbagai nuansa pemaknaan yang berbeda-beda
iustru
akanmenambah kemungkrnar-kemungkinan
obyektifitas dan
generalitas
filat-nilai
yanglerkandung pada suatu karya sastra
Pandangan-pandangan
k
itikus
postmodemisme- poslstruklu.aiisme. dekonstruksldan sebagainya, telah merlamai rvacana,wacana pemalnaan karya sastra secara berbeda,
namun sekaligus memperkaya kesadaral acianya
nilar-mlai
lain dalam suatu karya sas1ra.Dalam
sastra Jawa tradisional- misalnya padakarya
sastraliksi-hisbris,
s€pefil
cefltaPembavun dan Mangrr Wanabaya. cenla
Minak
Jingga dan Kencana Wungu, cerita RaraVendut dan Tumenggung Wiraguna. dsb. Pernah mendapatkan sorotan yang berbeda dan
pemerhatr-pemerhati yang dekonstruktit'.
Mangir
Wanabayayang
secarat
adlsl
seringdtsudutkan keberadaannya sekali tvalitu mendapat perhatian khusus
lenlang
keberaniandengan ke-brnaranya.
Minak
Jrngga
yang secaa tradisi
disudutkan
sebagal pihakf€mberontak, sekali u'aktu
muncul
s€bagai protagonis yang benar dan berani menagih-ranji dari Ratu K€ncana
Wungu
Tumenggung Wiraguna yang secara tradisi dsudutkan,.rbagai tokoh yang bengis, dapat ditampilkan sebagai sosok vang kebapakan dan sekedar
mempertahankan prestise dan prestasin],a, dsb. Semuanva itu iustru dapat menjadi
acuan-acuan baru dalam membuka nuansa-nuansa makna karya sastra dari pendekatan pembaca.
Namun demikian dalarn hubuagarmya dengan
teori
saslra Jatva tentu saja ha! ituh;rruslah
dilalui
denganfilter-filrer obyekiif dan
rnengelimjnir
pandangan-pandangansubyeltrf
demi mendapa*anteon
yanglebih
uniYersal, sekahgus merorehkancatatan-iatatan spesifik
pada
karya-kana
sashatefientu. yang
pada gilirannya
juga
dapatmenau,arkan makna-makna manusrarvi dari
kal,a
saslmTeori
sastraJawa,
setidali-tidaknva harus
menyanglot
keempat ranah
teonlersebut
di
a1as, sehingga dapat dikembangkan menuju konsepkonsep yang lebih daiam,tebih
spesilik
padaklasilikasi tertenlu,
mulai dari
strulitur hleger
karyasa$ra
hinggapada ranah
filosofi
saslra
Pada kenyataannya keluasanmateri
teon
sastraJawa itu
menuntut pengalaman
jiua
setiap pemerhati sast aja\r?
sehingga mampu menlangkausetidaknya teori yang bersifat mendasar dan sekaligus menyeiuruh.
BAB
IL
KFASANAII SASTR{ JAWA MODERI{
Secara umum dapat dikatakan bahwa sastra Jawa Modem ialah karya sastra vang
menggunakan media
baiasa
JawaBaru
(dalamislilan lain
seriag disebuljuga
bahasaJarva
Modem).
Padaumumnla
kar]a
sastraini juga
dihasilkanoleh
masyarakat ),angberbahasa Jawa Baru yang pada saat
lnl,
sec:rla geogratis politrs termasuk dalam proptnslJarva Tengah,
D.l
Yogyakarta
dan
Jara
Timur.
Meskipun
di
antara daerah-daerahtersebut
berlaku
bahasa JawaBaru
yang
bersii'at dialel1rs.namur
seca{aumum
cin
pengenalnya
tidak
Jauh berbeda. Penggunaan bahasa Jarva Baru pada umumnya dapaldibatasi
Fda
wallu
setelah masulinya pengaruhlslam
di
Jawa- sehingga sebagan ctn_ciri
lunguistiknya diwamai oleh pengaruh bahasa Arab dan budaya lslam.Poerbatjaraka
dalarrl
Kapustakan
DJaia,i\1952)
menyatakan
bah*a
ketikaMajapahit
benda
di
puncak ke.jayaan.sedikit
orang Islam telah masukdi
Jawa.Ketika
Malapahit
mulai
npuh
karena banvakt€rjadi
pemberontakan, lslam ciiJa*a muiai
maluVenurut Zoetmuldcr
(1983:25)
akhir
masa berlakunya bahasa JawaKuna {dan
JawaPertengahan). dalam b€ntuk percakapan, ditandai
oleh
runtuhnyaMaiapahit
dan mulaimasuknya pengaruh Tslam. Pada
tahun
1512, kerajaan Daha mengirimkan perutusan kepihak ponugis.
Kerajaanini
masih merupakan kera.jaan Hindu-.Iawa, namun beberapasaat kemudian kerajan
ini
lenyap. Tinggallah kerajaankecil
diujung pulau Jawayakni
di
Blanbangan
yang masih
merupakankerajaan
lJindu
Jau,a.pada
akhir
abad
ke_17 kera3a:uritu
pun musnah dan digantikan oleh penguasa-penglasa Islam.Ini
menandakannmatnya
sastraJa*a
Kuna yang
selama enam abadme*ujudkan
tebudayaan HinduJarva. Dengan demikian secara praktis bahasa Jawa
Baru mulai
berlaku.dal
khasanahsastra Jawa modern mulai berkembang.
Poerbatjaraka membicarakan sastra Jawa pada
jaman
lslam
mulaj
dai
Het
Roek|un Boxung.
Narnun demikianjuga
dinyatakan balrwallet
lloek
r)anllondng
tersebntmasih menggunakan bahasa
Jawa
Pertengahan. Dengandemiktan
tidak
semua karyasastra
Jawa
yatg
mendapat pengaruhIslam
merupakat
kalva
sasta
Ja*a
Modem.\amun
ada kemungkinan yang menggunakan bahasaJalla
pertengahanrelatif
Jamanlslam awal. Mungkin
juga
di
daerah-daerah tertentu yangketika itu.
Bahasa Jawa Barutclah berlaku menjadi bahasa seha -hari, namun belum lazim dipergunakan untuk bahasa
s:rstm.
A. Jenis-jenis Sastra
Jawa Modern Berdasarkan Temanya
Bila
ditinjau dari
segiisi
pembicaraanalau
iema-temanya,kar!,a
las1ra Jawa\lodem,
dapat dibedakan menjadi beberapajenis, yakni
antaralain krbad,
niti,
witid,
rdyang tuenu[ panJ|
tL)wl
dan t:erkuk,pgading
lelemhut, dongeag
biografi,
kisahxrlalanar,.
p
mbon dsb.lang
bisa dijelaskan sebacai berikut.l.
Babad.Kala
bahud semulaberarti
'menebas dengan pisau besar,.Dalam
hubungannyaJengan
jenis
saslra buhed, agakn_va kata 6a6azl dipergunakan secara lebih sempit, yaknirnenebangi pepohonan
di
hutan
atau
membuka huran
untuk
dijadikan
daerahrmukiman'.
Xata
ini
mengingatkanpada
iakon
dalam
ce.ita u,ayalg
purwa-
yakm3,tbutl
Alus
Wondmurtu,yang
bermakna membukahutan
Wanamarta untuk dijadikanIerataan lndnprasta.
Sastra 6abarl pada umumnya berisi tentang sejarah lokal yang
ditulis
dengan caraEndang tradisional.
sehinggadibumbui
dengan berbagaice ta
vang bersifat pralogis:rau
bahkanbersifat
fiktif
dan simbolik.
Di
dalamnyasering
kali
beflsi
genealogi,nnologi,
legenda,cerita orang suci,
kesallian
dan
kekebalantubuh
terhadap senjata:lam,
ramalan, mimpi, wah1,u, dsb. yang dari segi logika seringkali
tidak masuk akal.Rahatl
senng
dituljs
dalam bentuk
puisi (temha gi,
namun
membentangkan:entul
kisahan ataunaratif
Sebagian kecil saja kawa sastra babad yang berbentul prosa-'udul-judul sastra Dabr.tl biasanya berhubungaa densan nama tempat- daerah, kerajnan.
:3ma
suatu kejadian atau peristirva yang monumentai, dsb. atau berhubungan dengan:okoh b€sar lerentu. Yang berhubungan dengan nama 1empal
yakni
anta-.
lar
-. Buhad..JtLliarun, Ruhud
Matupahit, |)uhad
^4otaran,
|Juhad
tanah.lawi,
Buhad |'akepung,tbud
(.lereng,
BahadLowano.
danBuhad ()t))anti. yang
berhubungan dengan suatu
kejadian,
antan
lain. Babati
Perang
Sepei,Babatl
Bedhah N|al't>gyalor,u,
UoOonPulihdn
Ndgafi.
dan Buhtld Pacma. Yang berhubungaa dengan nama tokoh antara iarnBuhad
l)rpanegtra,
BahadMangi.
Rabad Ajisuka, Bahud Surupati, Bahud Trunalaya,dsb
2
llti
atau
llilang
^t^u
Pitutur.
Kata
,/r
be.asal
dari
bahasa Sansekerta1'akni akar kata
ri
yang
berati'menunlun'. ,\'1, bemrtj
'tuntunan'
Jenis sastra /?i// berisi tentang ajaran ataunrl.rng
atauptal?r/
ke arah kebaikan, antara jain tenlang etika atau mo.al,laacala
atau upacara tradjsitertentu. sikap dan sif'at-sifat seseorang dalam menghadap atau mengabdi pada raja atau
penguasa- orang
tua, dsb.
Sasta Eitt
kebanyakan 1ugaditulis
dalamberfuk tembarg
namun demikianjuga ada yang berbentuk
prosa-Pada umumnya
judul
,li
memftergunakankala
niti,
vrulang, srlsuna. alan sanatsanyak sastra /?lti
ditulis
dalam bentuk puisi tearbarrg. Judul-judul saslraniti
antara lain:terdt
Nttl
Stuti
(berangkatahun
1534AJ),.\eral
Nni
j'ruttt
(1641
AJ),
Serut Se:',,.tk!) I 1699 AJ).,\e/d/
Wulang Reh (bersengkalan tatu guna swareng nataatal
1735 AJ ). ,\erat\'ilrr.
tr,r
atauPunitistxtra
(berseagkalan nemcatur
gord
latu
alau 1746
AJ). Serat.\dnasrrk
(bersengkalai
sapta
catur
sw(rrengjunmi
atau
tahun
]'74'7 AJ),
!;etat
ll'arayagq,a
{1784AJ),
Serat
Wirawii)"'dta (1789A,l),
Serat Srryatna /1790A,l),
Serat\-ttyakawara
lli9l
A.l),
Serut(landrurtnt
11792A,lt,
SeratPdlidtma
(1799A.l),
Sctutwh)Ldtdmd ,
l-9,
,+l).5,fu
Pun, untrt.
d<ioDi
sampingitu di
Jawajuga
dilemukan serat-serat tuntunan yang bersifat Isiami,lal-ni Sg/al
Bu\tam,
Sera! 1-ujuss.tluttn, dan Sdr.r/ N'.7v,.t,r
Dalam
bentukyang
agakberbeda,
sasta pitutur
ini
munculberisi
larangan-larangan tertentu,yakni
denganjudul
pepal;, khususn),a ,Serat
pepuli Ki
Ageng Seln, dan berbentuk rangkuman prosesi budaya-lawa. khususnya
S'e/.t
1?/acdld3-
Suluk
dn
llirid
lstilah
rrl/aft dalam khasanah saslm Jarva ada dua macam, yakni suluk peda\angan danrnlzl
yang bensi ajaranlasawuli
,\'rlat
pedalangan ialahjenis
pursi tembung. y.ang\ering dilantunkan oleh seomng dalang dalam seni pewayangan, baik wayang
kulil
purwa:auJenis
p€rtunjukan wayang lainnya. Sulukjenis
ini
berfungsr sebagai pendukung lalar:ua^sana
pada
bagian-bagiancerita
tertentu.
misaln-yauntuk
suasanasedih
akan:rlantunkan jenis suluk yang disebut
l/rlur.
Adapun
jenis
sastrasrftr*
vangberisi
a.jarantasaluf,
katasulu*
di
sini
b€rasai;ai
kata sulaka atau :;ulukun
(bahasaArab)
yang
bera(i
'p€ngembaraan'
ataugerjalanan'.
Kata
ini
kernudian
dihubungkan denganmal-na
hidup
manusia, yaknif.nalanan hldup yang
harus ditempuh,
atau
pengembaraanhidup untuk
mencarrrebenaran Ilahi.
Dari
pandanganlain,
5ering.juga terdengar penelusuran dari etimologi tradisional-iana-
1,3pn1yang sering
disebut
*erala
basa
alau jarwudhosok.
Keratabastl
alax
':*
utlhosok adalah nemaknaikata dengan cara mencari kemungkinan kepanjangan kata
'ersebul
Dalam hubungannya dengankala
suluk- dinyatakan bahwa kata .sallri berasal3r
kala yen sinusul mali.rt yang berartr 'kalau dikej ar semakin membubung tinggi'_Sastm.rrlu,t
pada umumnyaditulis
dalam
bentuktetnburg
(macapat).Nanun
.!ga ada yang berbentuk prosa, yang biasanya disebut n,irz1. Pada umumnya ju<Iul sastra
,/l[
dimulai
dengan kalasu/r(
atau tl"r'1./unluk
prosanya Contohjeris
srlul
antamtn
Sulukllulil
/1529A.l),
S11luk Sukursu,S
ukMalung Sumirang,
Suluk Resit:lra,u.:tiuk
SeltMalwq
Sulukfekuwardi.
Suluk Purwudaksina. SulukOontor,
Suluk Lawaryq,.:n
masrh banyaklagi.
Adapunjudul-.judul
wirid
antaralain:
Wirid
Hidu!-ut.ltth
darl;aikl
Maklumat JutL{.
\\'iracarita
Khasanah sastra Jara,a
diwarnai
dengankilab-kirab
dan c€rita-ccrjta hsan;ang
:erbentuk roman berisi rviracarita, yang sebagiannya
diimpor
dari luar negeri, antara lain&n
India (wayang purwa), drni Persi (Mena-k). dari Cina (wayang potehi). dsbrl
SastraWayang
Kata
wayang
pada mularya
merujul
padajenis
pertuqjukann-r'a-yalni
berarti'bayang-bayang'.
Kata-rtunjukan
bayang-bayang.Kata ll'r.rzng
memangiepada
ll_yang,alau dewa
penguasaalam
semesta
llila
mengacupada
pengertranlertunjukan
ini,
sasfa
r\,alang setidak-tidalrya
terdiri
atasce.iia
kepahlawananr_ya\rracarita),
s&/af
pedalangannva,tcmbLttg-temhung
yang
dilagukan
oleh
paratesrndenrya
(vokalis
putri)
dan senggakan ala]ugerofigan yang diiagukan
oleh
paraitras\taranYa (vokalis
p
a).Dalam
hal
c€rita
kepahlau,anannya, sebagiancerita
uayang
merupalian ceritaiang
berasal
dari
tndia,
khususnyapada
jenis
wayang purrva,
yakni
centt
yangJ.rsumber
pada kisahl,luhuhharatu
dattRanayunu. Namun demikian
pada b€rbagai:alian
cerita telah
dibumbui dan
diubah
oleh
orang
Ja$,a, sehinggabanyak
sekali3!:rbedaan-perbedaan
dari
cerita aslinl'adi
India
Sastra\taFng
dari
kedua sumberini
udah ada sejak dalam khasanah sastra
Ja$a Kuna.
Drama\layang
ini
sering djsebutJengan
istilah $'ayang
pur\!a.
Pada
dasarn-vaceriLa
dalam
wayang
punva
dapat::lelompokkan
dalam cerita siklus Ar1unasasmbahu(dari
Serdtl1*apaldr.
Siklus Ramadan
llamayanol
dan siklus Pandawa (dad !,,lahobharata1.Selain pada uayang punva, sebagian cerila rvayang bersumber pada cerita Menak.
ienta
Panji-cerita
binatang,alau
beberapadt
antaranya berasaldan
cerita yang
lain-i3kni
cerita keagamaan, alau centa perjuangan kemerdekaan Indonesia.Ada
beberapajenis
centa wayang Jawa. anta.alain:
rva-vargpurwa
(bersumber:erita
dai
Malubharuta.
Ruma\)ao, Loktpalu, dsb.),llayang
madya (beGumber dariienta
Anglingdarma, dari Serat PustukuruJanlr.rrhu), uavang gedhog menceritakat tokoh?anji, wayang
klithik
m€nccritakantokoh Damar$xlan, llayang
mcnak benumberdari
\rat
lienuk,
wayang
potehi (ce.ilera
bersumber
dari
kepahlauanan
Cina),
dsb.lenulisan cerita rvayang ada yang berbentuk prosa (gancuran), putsi ltembung.l, maupun
Srama (berbentukpaler? atau pedoma$ pernentasan)
Cerita rvayang yang bersumber
dari luar (lndia
atauCina)
pada umumnya telah.irubah untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada di
Ja*a.
bl
\lenak
Sastra Menak bersumber pada,\'erar }'lenak. Serat,VenaA merupakan wtracarrla
\l-lslaman
yang berkembang populerdi
Jawa, yang menceritakantokoh
utarna Wong{!xng
Menak alaullaEndha
Ambyah. Wiracarita ke-lslaman yanglain.
misalnyal]eral
.'kdn.lor
dan
setut Iusul,
pada
umumnl-&diirnpnr
sebagaibabon
cerita
kesenianLethoprak, sejenis wa;vang.
Sebelum berkembang di Jawa. Sastm Menak berkembang dr Mela_yu denganjudul
li*uyut Anir
Hunruh.
Ceila ini lerbuili
berasaldan Persi
Di
iawa, tokoh Amit
lamzah
dianggap sebagai tokoh Jawa d€ngan scbutan Menak.Di
sisi lain,
Menak jugamerupakan s€butan
unluk
bangsawandi
.IawaTimur yatni di
daerah Blambangan dan-umajang. l,egenda tokoh-tokoh
lokal
di
JawaTimur
sebagiannya menggurakan nama\lenak,
yakni Menak(Minak)
lingg4
Menak Prasanta, Menak Sangl.an,Menak
Sopal,lan
Menak Sup€tak.Pada arval abad
ke-17
ditengarai
telah
terdapat
naskahJawa tentang
Amir
i{amzah yang berupa lontar sebanvak 119 lembar- yang oleh Andreu,James diserahkan
i.e
BodleianLibrary
padatahun
1627. Selanjutnya terdapal naskah Serdt lvletutktang
\rasal
padajaman
Kartasura bcrangkatahun
1639Aj
atau lepalnya bulanJuli
l?15,
,-nrlik Kanjeng Ratu
Mas
Balitar,
isleri
PakubuwanaL
Serdt Menakini
masih lampali:eias berinduk pada naskah Melayu. ,\rrrul ri[er?.rk Kartasura
ini
tergolong sangat pendek,lrbanding dengan ^se,".r/ -{,|erdt Yasadrpura.
Pada
jaman
Surakartadan
Yogyakarta, pada kedua keralaan.yakni
Kasunanandan
Kasultanar\
sama-sarnam€nyadur
teks
Menak-
Di
Surakarta
teks
MenakJketemukan
berupa .\'sld/trlenak
gobahan Yasadipurall.
Adaprurdi
Yog-vakana jugadrtemukan cerita
Menak bedudul
SerutSutdrull
l)unnu,
belangkatahun
1720Ai
a14u't91
M
Seratllendk
Yasadipua
terbagi dalamepisode-€pisode s€akan sebagai
lakon-:don,
sedangkar .!'c'rat Suiarall Darmd :mirip Serat MenakKarlasura, tidak terbagi dalam:pisode-episode.
Episode-episodeyang ada
dalam
SerutMcnuk
Yasadipura adalah:\lenak
Sarehas, Menak Lare, Menak Jobin, Menak Mesir. Menak Kaniun, MenakSarhil
\fcnak
Blanggi (Gulangge), Menak JaminAmbar,
Menak Jenggi, Menak Lakad, Menak\laleban-
MenaL Bahman dan Menak Sathrt Rengganis (Sedyawalj, dkk, ed. : 317-i22).
Ph.S.
van Ronkel
pernah membandingkan Serat menak denganHikayat
Amir
llamzah- dan
berkesimpulanbahrla
SeratMenak
merupakan saduranH&ayat Amir
:lamzah berbahasa
Melatu.
namun dengan tambahan yang terlalu banyak sehinggalaian
.entanya sangat ru\ /ct
(Hulomo,
198-?. 20).r
Panji
Sasta Panji bensi
petualangan alau pengembaraan denganmotlf
pcrcintaan dan:Ei\amaran. Tokoh
utamanya bemama PanjiInu
Kertapati yangmenjalin
cinta dengantetasihnya Caluh
Candrakirana,dan
ceritanya b€rhubungand€n$n
kerajaanKediri'
-
nggaia.
Gegclang dan Singasaridi
JawaTimur.
Ceriia Panii semula berbentuk[idu
'g
lerbahasa Jau'a Tengahan),
namun
kemudian dalarn bahasa .IawaBaru
berkernbang':3rk
dalambenttk
tenbung macup(tl
fia\lp$n
gancarun'
baik
dalam
saduran tertulis&lam
bentuklisar,
maupun d-rpergelarkal sebagai&ana
uayangPanji
maupua dramar:toprak.
M€nuru1 Poerbalaraka, cerila Pan]i berlarar
beialang
kerajaanKediri
Panji lnu
{:napati
adalahraja
Kameswaradi
Kedjri.
Cerita Panll
ditulis
ketika
ingatan orangrenung
Singasarimemudar
dan
samar-samar- sehinggadicentakan
bahrva Singasari'eraman dengan
Kediri
dan Daha. Oleh karenaitu
Poerbatjaraka berpendapat bahrva Paniimerupakan
cenla
aslijawa
-langdllulis
paling awal pada kerajaan Majapahrt dan lerus:.erlanjut pada masa sesudahnva.
Pada
intinya centa
Panji
mencmtakan kisah
percintaanhlu
Kertapax
dengan-andrakirana
alau
Dewi
Sekanaji.
Sebelumnya,Panjl
telah menjalln cjnta
denganlngreni, puai
Patih
Kudanawarsa, namunAlgreni
bunuhdiri
sebeiumdibuuh
oieh.::usan kerajaan karena dianggap menghaiangi perkawinan
Panli
dengan Candrakr'rana.Panii vang bersedih pergi m€ngembara dan menyamar. sehingga memuncuikan berbagai
.r,rah cinian_v-a dengan berbagai
gadis dan kisah
pertempu.annya <iengan ra.ia-raja diLeralaan lain. Panji selalu menang. Candrakirana yang bersedih karena dilinggalkan Panji
.rga berkelana dengan menyamar sebagai
lelaki
ufiuk
mencariPanji
Akhimva
Panjilapat
bertemu dengan Candrakiranadan menjalin perkau.inan
Beberapajudul
cerita?an1i
antara
lain Punli
Jayakusnna,
Punii Angren4 Panlt
Kudunuruwangsa,Punli
ingrcnukung,
dsb
(Sedyau ati, dkk. .ed.,2001
).74-219;Dalam bentuk cerita lisan, selain dalam bentuk sastera
tulis
dengantokoh
utamaPanli lnu Kertapali, motit'
p€ngembaraandan
pencarian cin1a,juga
ditemukan
pada:'eberapa cerita. misalnya yang sangat
populer
adalahceita
,4n(lhe AndheLumut
da)amtrsah cinta
tokoh
Andhe-andhel-umut
denganpulen
pilihannl,a,yakni
Kleting Kuning
5.
Novel dan C'n?a C?kak(Ce*ak).
Jenis
novel
dznxerkuk,
sebsnarnvabukan
hasil klasifikasi riari
segi t€matikseperti haln-ya jenis-jenis
di
atas.tapi
da.i
segistruktw
atau bentuksastranla
Namundemikiaan pada umumnya
jenis
ini memiliki
kesamaan tema J'ang khas,yakni
berceritatentang kehidupan sehari-hari
tokoh-tokoh
da
masyarakat awam,dan
tidak
beisif-atrstanasentris Kedua
jenis
ini
merupakanhasil karya
sastra Jawa modern .vang padaumumnya berbentuk prosa.
Jenis novel, dan cerkak
metupakanJenis
kal-!-a
sasm Jawa
modern
yangrnerupakan hasil pengaruh sastta dan teori sastn
Barat
Jenisini
pada mulanya munculdi
Jarva
sekilar akhir
abad ke-19 atauawal
abad ke-20, dalam bentuk ]'ang m€nekankandedal(tik moral. Nove! yang pefiama
kali
dianggap sebagai susastra dantidal
dirusakkanoleh kccenderungan pengajaran secam
lirlgar
pada dedaktik moral^dala}j.
Seral
lti}.n1lakarva
R.B.
Sulardi, diterbitkanBalai
Pu$aka pada lahun 192{l (Ras. 1985: 13). Adapunenis
ce*ak
baru muncul pada 1935 be4udul SundhdlJinlil
mg Sekaten "\'41.1oleh
Sri\usinah (Sedl,awati,
dkk, ed,2001;
i69)
kemudian,N./epi Kwa|iban karya Sambo (Ras,1985: 19). keduanya dimuat dalam malalah
I'unlebar
Semangat2
dan 9 Nopember 193 5.Antara
Jr:nisnov€l dan celftaf.
dapat
dibedakanmenurut
keeratanalur
danruantitas temanya.
Alvr
cerkakrelatif
lebih erat dan temanya hanya satuleipusal
padareristilva
yang
dialami
oleh
tokoh
utamanya.Novel.
alurnya
relatif
renggang dan::manva bisa tunggal atau banl'ak. Namun demikian, pada umumnya
l€bih
banyak:rbedakan secara kuantitatif,
yaknijumlah
kata atau halamannya. Menurut Suparto Brataierita
pendek (sering disingkat cerpen) secara harafiahbe.ad
c€ri1a yang pendek. Pada:asam"va
ceqrn
berupa ceril,a yang mendasarkan pada ide cerita Yang dapat diselesaikanlecara singliat. Singkal dalam
arti
terp€nuii
kcbutuhan
yang
diperlukan
unluk-:rembangun dan mengakhiri
cerita
Jadi meskipunsinglat,
cerita tersebut telah sempumaPrarvoro- ed.. 1993: 41).
Jumlah halamnn
novel relatif
panjang dan cerkak lebih pendek. Dalam majalah,,.'rlak
hanya berkisar 3-7 halaman dan dalam koran harian(a'warlr)
lebih pendek lagi.iJapun
novel dalam majalah dapat diterbitkanberkaii-kali
secara bersambung dengan1-,: halaman setiap
terbil.
Jenis novel yangterakhir rni
vane sering disebut dengan ceflta:ersambung (cerbung.i.
danjenis
inilah vang lebihproduktifdalam
sastra Jawa.