• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN PROSES DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN PROSES DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH

Ria Amiriani, Ria Yunisa Primasari

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak cengkeh terbesar di dunia. Namun minyak cengkeh yang dihasilkan pada umumnya kualitasnya rendah, kandungan eugenolnya sekitar 60 70% saja.Peningkatan minyak cengkeh dapat dilakukan dengan cara mengisolasi eugenol dalam minyak cengkeh dengan proses distilasi fraksionasi tekanan rendah. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan kondisi operasi optimum yang relatif lebih baik dalam proses isolasi eugenol dalam minyak cengkeh dengan distilasi tekanan rendah.Metode yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap pertama berupa analisa kadar eugenol pada umpan minyak daun cengkeh, tahap kedua berupa proses distilasi fraksionasi tekanan rendah, dan tahap terakhir berupa analisa distilat dan residu hasil distilasi fraksionasi tekanan rendah.Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan kondisi optimum dari proses isolasi eugenol dari minyak daun cengkeh dimana kondisi optimum dicapai pada saat harga densitas dan indeks bias mendekati harga densitas dan indeks bias eugenol teoritis

Kata Kunci : minyak daun cengkeh, eugenol, distilasi, fraksionasi, tekanan rendah

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri yang cukup penting di dunia, bahkan untuk beberapa komoditas tertentu menguasai pangsa pasar di dunia. Diantara minyak atsiri yang terkenal adalah minyak cengkeh (cloves oil). Data ekspor minyak cengkeh, pada tahun 2005 terjadi kenaikan harga sebesar 50% menjadi 5,473 US $. Sedangkan data impor eugenol pada tahun 200525,5 US $ ( Biro Pusat Statistik, 2005 ) Hal ini dapat dilihat bahwa nilai jual eugenol memiliki nilai jual lebih tinggi daripada nilai jual dalam bentuk minyak cengkeh. Hal ini disebabkan minyak cengkeh ini mengandung eugenol yang memiliki kegunaan yang luas. Eugenol banyak digunakan di bidang farmasi, industri makanan dan minuman, kosmetik dan sebagai bahan baku produk-produk kimia yang lain. Manfaat eugenol yang beragam ini menjadikan kebutuhan minyak cengkeh yang berkualitas tinggi makin meningkat. Jika isolasi eugenol ini dimasyarakatkan maka akan mengurangi ketergantungan akan eugenol pada negara luar dan sekaligus akan meningkatkan nilai ekspor non migas.

(2)

produksi untuk menghasilkan 12-24 kg minyak daun cengkeh sudah mencapai Rp 500.000,00 ( Surabaya Post, 20 Juni 2001 ).

Isolasi eugenol dapat dilakukan melalui beberapa jenis proses pemurnian (isolasi). Di antaranya, yaitu proses ekstraksi, distilasi fraksionasi (rektifikasi), kromatografi kolom, ekstraksi superkritik, dan distilasi molekuler (Anny S, 2002). Selama ini, telah dilakukan pengambilan eugenol hanya dengan proses ekstraksi menggunakan NaOH dan menghasilkan kadar eugenol sebesar 82,6% (Sri Suhenry, 2001). Selain itu juga telah dilakukan pengambilan dengan cara ekstraksi minyak daun cengkeh menggunakan NaOH berlebih dan dilanjutkan proses pengasaman dengan larutan HCl pekat, hanya mencapai kadar eugenol sekitar 86% ( Sediawan, 2003 ). Dari proses ekstraksi ini, kelemahan terjadi pada proses recovery solven. Untuk itu, pada penelitian ini dilakukan isolasi eugenol dengan distilasi fraksionasi tekanan rendah tanpa menggunakan bahan lain seperti pelarut serta mencegah dekomposisi komponen dalam minyak daun cengkeh. Teknologi ini diharapkan dapat mengambil komponen eugenol sebagai produk utama dari minyak daun cengkeh tanpa merusak performa minyak daun cengkeh tersebut karena berlangsung pada temperatur rendah.

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah mengisolasi eugenol dalam minyak cengkeh hasil penyulingan rakyat (UKM) dengan proses distilasi fraksionasi tekanan rendah. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi operasi optimum yang relatif lebih baik dalam proses isolasi eugenol dalam minyak cengkeh dengan distilasi tekanan rendah.

Manfaat penelitian ini untuk memberikan dukungan teknologi upaya mengoptimalkan dan memperbaiki proses isolasi eugenol, sehingga akan meningkatkan pendapatan UKM minyak cengkeh. Selain itu, dapat memenuhi spesifikasi kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri menuju daya saing minyak cengkeh di pasaran internasional.

METODE PENDEKATAN

Penelitian ini berlangsung mulai Pebruari – Juni 2006 (5 bulan) bertempat di Laboratorium Penelitian Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Adapun bahan berupa minyak daun cengkeh diperoleh dari CV. Indra sari Semarang, dan rangkaian alat distilasi vakum seperti terlihat pada Gambar 1 berikut ini.

1

2

7

6

5 8

3

(3)

Rangkain alat ini terdiri dari labu distilasi (3) sebagai tempat dimasukkannya umpan yaitu minyak daun cengkeh yang dipanaskan menggunakan heater yang dihubungkan dengan termostat (4). Pada bagian atas dipasang termometer (1) untuk mengetahui temperatur uapnya. Kemudian dihubungkan dengan kondensor (2) yang berfungsi sebagai pendingin dan distilat yang terjadi ditampung dalam penampung distilat (5). Untuk membuat kondisi tekanan rendah alat dihubungkan dengan rangkaian alat vakum yaitu trap (6) dan pompa vakum (8). Untuk mengukur besarnya tekanan yang terjadi pompa vakum dihubungkan pada manometer (7).

Penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap pertama berupa analisa kadar eugenol pada umpan minya daun cengkeh, tahap kedua berupa proses distilasi fraksionasi vakum, dan tahap terakhir berupa analisa distilat dan residu. Analisa kadar eugenol menggunakan analisa instrumen berupa GC/GCMS, sedangkan analisa distilat dan residu selain analisa kadar eugenol juga dilakukan analisa indeks bias dengan refraktometri dan analisa berat jenis dengan piknometer. Data pengamatan tersebut diolah dan menghasilkan tabel dan grafik. Selanjutnya dianalisa dengan menggunakan metode statistik deskriptif-induktif.

Umpan berupa 100 ml minyak daun cengkeh dimasukkan ke dalam labu distilasi berkapasitas 500 ml. Tekanan vakum dijalankan hingga mencapai 50 mmHg. Pendingin dialirkan. Pemanas dihidupkan hingga temperatur terntu bersamaan dengan dijalankannya termostat. Temperatur bawah dan atas diamati dan dicatat. Distilat diambil pada saat temperatur atas telah mengalami kenaikan. Kemudian dilakukan pada temperatur dan tekanan yang berbeda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

[image:3.596.109.518.487.582.2]

Pada tahap awal, diperoleh hasil analisa kadar eugenol menggunakan GCMS pada umpan minyak daun cengkeh sebesar 69,66%. Komponen dalam minyak daun cengkeh yang dapat teranalisa dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil analisa GCMS

No R Time Rumus Kimia % Total Nama

1. 2. 3. 4. 5. 2,197 7,681 8,158 8,904 9,374

C10H16

C10H12O2

C15H24

C15H24

C15H24

2,6 69,66

2,09 20,741

3,21

α pinene eugenol

α copaen, copaen

β caryophyllene

βselinene, α humulene

Pada tahap kedua yaitu proses ditilasi fraksionasi vakum diperoleh hasil penelitian berupa volume destilat pada masing-masing tekanan dan temperatur tertentu. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut ini.

Tabel 2.Hasil proses distilasi fraksionasi tekanan rendah pada tekanan 50 mmHg No Tekanan Suhu V Destilat Densitas Indeks bias

1 2 3 4 5 50 mmHg 50 mmHg 50 mmHg 50 mmHg 50 mmHg

1700C 1800C 1900C 2000C 2100C

(4)

Tabel 3 Hasil proses distilasi fraksionasi tekanan rendah pada tekanan 100 mmHg No Tekanan Suhu V Destilat Densitas Indeks bias

1 2 3 4 5

100 mmHg 100 mmHg 100 mmHg 100 mmHg 100 mmHg

1700C 1800C 1900C 2000C 2100C

36 mL 25 mL 27 mL 30 mL 42 mL

0,86 0,97 0,99 1,02 1,045

1,3 1,44 1,49 1,53 1,58

Baik tekanan 50 dan 100 mmHg menggunakan kenaikan temperatur yang sama, dimana keduanya menunjukkan semakin besar temperatur terjadi kenaikan baik pada densitas maupun indeks bias. Pada temperatur awal,distilat sebagian mengandung fraksi ringan dan sedikit fraksi berat (eugenol). Hal ini dapat dilihat pada densitas dan indeks bias pada temperatur awal yang besarnya cukup jauh dari harga densitas dan indeks bias eugenol teoritis yaitu 1,062 gr/cc dan 1,5369. Untuk kondisi optimum dicapai pada temperatur dan tekanan yang harga densitas dan indeks biasnya mendekati harga densitas dan indeks bias eugenol teoritis. Pemilihan kondisi temperatur operasi merujuk pada titik didih eugenol pada tekanan operasi seperti ditunjukkan pada tabel 4

Tabel 4 Titik didik eugenol pada masing – masing tekanan Tekanan, mmHg Titik Didih Eugenol,0C

50 100

160,9 180,1

Namun hingga saat ini analisa hasil dengan GC pada masing-masing kondisi operasi belum terlaksana dan menjadi rencana peneliti selanjutnya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan awal.

KESIMPULAN

Isolasi eugenol dalam minyak cengkeh dapat dilakukan dengan cara distilasi fraksionasi tekanan rendah. Pada awal distilasi yang banyak teruapkan adalah fraksi ringannya, fraksi beratnya (eugenol) sedikit teruapkan. Kondisi optimum diperoleh pada kondisi temperatur dan tekanan yang memberikan harga densitas dan indeks bias mendekati harga densitas dan indeks bias teoritis

DAFTAR PUSTAKA

Anny S. 2002. Pengolahan Lanjut Minyak Atsiri dan Penggunaannya Dalam Negeri. Workshop Nasional Minyak Atsiri 30 Oktober 2002, Dirjen Industri Kecil Dagang Menengah, Depperindag.

BPS. 2005. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor. Jakarta : Balai Pusat Statistik.

(5)

Sri. 2004. Meningkatkan Kualitas Minyak Cengkeh Rakyat dengan

Larutan NaOH. Yogyakarta : Jurusan Teknik Kimia UPN Veteran. Sediawan, Wahyudi. 2003. Peningkatan Recovery Isolasi Eugenol dari Minyak

Gambar

Tabel 1 Hasil analisa GCMS R Time 2,197

Referensi

Dokumen terkait

Eugenol merupakan komponen utama minyak cengkeh yang kandungannya dapat mencapai 70−95 % tergantung dari bahan baku yang digunakan (bunga, tangkai, dan

Hal ini disebabkan karen a kandungan eugenol yang merupakan kandungan utama dalam minyak daun cengkeh, untuk produksi Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan

Penelitian dilakukan dengan menentukan kundungan eugenol dalam minyak atsiri bunga cengkeh dari daerah di Maluku, Sumatera, Sulawesi, dan Jawa sebagai daerah sentra

Dengan demikian studi tentang perancangan proses ini bertujuan untuk: (1) merancang proses produksi vanilin dari eugenol minyak daun cengkeh secara kontinu dan

Dengan demikian studi tentang perancangan proses ini bertujuan untuk: (1) merancang proses produksi vanilin dari eugenol minyak daun cengkeh secara kontinu dan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan sintesis metil eugenol melalui eterifikasi gugus hidroksil dari eugenol hasil isolasi

Pemilihan cara ekstraksi cair- cair kontinyu untuk isolasi eugenol dari minyak daun cengkeh lebih ditekankan untuk mengatasi kendala yang ada pada ekstraksi cair-cair tak kontinyu

Untuk mendapatkan hasil yang optimum, diperlukan suatu kondisi operasi tertentu. Kondisi operasi tertentu pada proses saponifikasi dan suhu distilasi pada proses distilasi