• Tidak ada hasil yang ditemukan

2017 Mutu Sesi 8 HD Budaya dan Kepemimpinan Mutu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2017 Mutu Sesi 8 HD Budaya dan Kepemimpinan Mutu"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Kepemimpinan & Budaya

Mutu

Hanevi Djasri, dr. MARS

(2)
(3)

Meningkatkan kinerja

Memahami BLUD

Pembenahan SDM

Merubah kebiasaan budaya kerja

Mengumpulkan datamasalahstakholderpemecahan

tinjau SOP (P-D-C-A)

              

tinjau SOP (P-D-C-A)

(4)

Meningkatkan Mutu Membutuhkan

Pendekatan Multi-Level

Budaya Mutu Tools &

Techniques

Quality Improvement Tools & Techniques

Kepemimpinan Mutu

Techniques tidak dapat

(5)

Agenda Pembahasan

1. Pengertian Budaya Mutu

2. Budaya Mutu vs Budaya Tradisional

3. Kepemimpinan Dalam Perubahan Budaya 3. Kepemimpinan Dalam Perubahan Budaya 4. Prinsip Dasar Perubahan Budaya Mutu

5. Resistensi terhadap Perubahan Budaya 6. Mewujudkan Budaya Mutu

(6)

1. Pengertian Budaya Mutu

Terkait dengan Budaya Organisasi:

Business ImprovementOrganizational ValuesCultural Role Models

 

Cultural Role Models

Organizational Rites, Rituals and CustomsCultural Transmitters

Budaya Mutu adalah:

(7)

2. Budaya Mutu vs Budaya Tradisional

Dengan Budaya Mutu maka organisasi akan

memperlihatkan penampilan yang berbeda dari organisasi dengan budaya tradisional pada area-area berikut:

Filosofi Operasional       

Filosofi OperasionalTujuan

Pendekatan manajemen

Perilaku terhadap konsumen

Pendekatan pemecahan masalah

Hubungan dengan pelanggan

(8)

Elemen

dari Budaya Mutu

:

Filosofi manajemen yang dipahami bersamaMenekankan pengembangan SDM

Penghargaan

    

Penghargaan

Komunikasi internal yang efektifSistem nilai yang kuat

Standar kinerja yang tinggi

(9)

3. Kepemimpinan Dalam

Perubahan Budaya

Cultural change is one of the most difficult

challenges an organization will ever face.

Kepemipinan mutlak diperlukan

Pimpinan puncak yang gagal memahami

 

Pimpinan puncak yang gagal memahami

kebutuhan untuk berubah, yang gagal untuk menimbulkan rasa perlunya perubahan dan yang gagal untuk mengikuti perubahan yang terjadi tidak cocok untuk menjadi “agen

perubahan”

Perubahan budaya membutuhkan: Dukungan,

(10)

What is leadership?

“The ability to

influence

,

motivate

,

and

enable

others to contribute

and

enable

others to contribute

toward the effectiveness and

success of the organizations of

which they are members.”

(11)

Kepemimpinan berhasil terlihat dari

pengikut:

Are the followers reaching their

potential?

potential?

Are they learning?

Do they achieve the required results?

Do they change with grace?

(12)

Characteristics of a Successful Leader

Understand the situation

Ability to formulate and communicate visionAbility to challenge traditional beliefs

     

Ability to challenge traditional beliefsAbility to empower others

Ability to build coalitionsEmphasis on intangiblesAuthenticity and energy

(13)

Leadership and Quality

Quality Improvement: key organizational

value

 

  

value

Terlihat pada Misi, Visi, Nilai, Renstra

Empower champions

Engage staff at all levels in monitoring and

improving outcomes and processes

(14)

Leadership and Culture Change

Systematic and developmental

Build infrastructure for sustained qualityCreate a plan or framework

    

Create a plan or frameworkStart small

Allow time for change

Communication, communication,

communication

(15)

4. Prinsip Dasar Perubahan Budaya

Mutu

Menurut Peter Scholtes,

Manajemen perlu memulai pembentukan

budaya mutu dengan menjalankan “hukum” dari Budaya Organisasi, yaitu:

Memahami latar belakang terbentuknya

 

Memahami latar belakang terbentuknya

budaya saat ini

Jangan “merusak” merubah total budaya saat

ini – tapi “memperbaiki”

Siap-siap untuk menjadi pendengar dan

pengamat

Libatkan setiap orang yang akan terkena

(16)

5. Resistensi pada perubahan

budaya

Terjadi disetiap organisasi

Continuous Improvement berarti Continuous

Change.

Kenapa sulit?

 

Kenapa sulit?

Juran: Organizational change as “Clash

[image:16.842.63.769.57.544.2]

between Cultures”

(17)

Terdapat perbedaan persepsi terhadap

perubahan yang sama

(18)

Bagaimana menghadapi resistensi?

Mulai dengan advokasi

 Tahap awal adalah diterimanya ide

perubahan

Memahami rintangan yang ada

     

Memahami rintangan yang ada

 Memahami timbulnya rintangan seperti takut,

kehilangan kontrol, ketidakpastian, tambah beban kerja, dsb

Menerapkan perubahan

 Melibatkan Potential Resisters, mencegah

kejutan, bergerak perlahan, mulai kecil,

fleksibel, ciptakan lingkungan positif, bereaksi positif dan cepat, bekerjsama dengan

pimpnan, perlakukan staf dengan hormat dan membangun

Fig 3. Steps in

(19)

6. Mewujudkan Budaya Mutu

Melibatkan perencanaan detail

Akan mengalami fase-fase perubahan

[image:19.842.160.778.70.556.2]

emosional

(20)

Tahap-tahap Perubahan Budaya Mutu

Identifikasi perubahan yang diperlukanTulis rencana perubahan

    

Tulis rencana perubahan

Pahami perubahan emosional

Identifikasi staff-kunci dan libatkan merekaLakukan pendekatan “hati-pikiran”

(21)

Menjaga Budaya Mutu

Menjaga kesadaran mutu tetap menjadi isu

utama

Pastikan kepemimpinan mutu berjalan

 

Pastikan kepemimpinan mutu berjalan

dengan baik

Berdayakan staf dan dorong mereka untuk

berkembangan dan berinisiatif

Mengetahui dan hargai perilaku yang dapat

(22)

Terima Kasih

Gambar

Fig 1. Two separate organizational Culturesrelating to change
Fig 4. Emotional Transition

Referensi

Dokumen terkait

ONGKOS KIRIM PASCA PANEN

Untuk menjelaskan fonomena relasi individu dan lingkungan yang mempengaruhi pengambilan keputusanya, Urie Bronfenbrenner mengembangkan Teori Sistem ekologi untuk

From the observation data (Observation sheet, see appendix 2) and the discussion held in the classsroom with the students, researcher found some students’ problems in cycle 1, as

disimpulkan oleh IBM, Big data adalah data yang memiliki scope informasi yang sangat besar, model informasi yang real-time, memiliki volume yang besar, dan berasalkan social media

Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara derajat sudut deviasi septum nasi dengan concha bullosa pneumatisasi index pada pasien yang

Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi uranium yang besar dan berkualitas baik di Kalimantan Barat, program pengembangan teknologi nuklir

Plot tegangan vs arus seperti ini pada frekuensi tertentu diperlihatkan Gambar 3b. Jika sekelompok kapasitor  tiga fasa dihubungkan kepada terminal generator induksi,

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mempunyai gagasan untuk mengadakan penelitian tentang adakah korelasi kecerdasan spiritual dengan motivasi belajar siswa pada