• Tidak ada hasil yang ditemukan

PR-19 Perawatan rutinitas kapal riset

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PR-19 Perawatan rutinitas kapal riset"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM

ID : P2LD-PR-BSP-19

Rev : 00

PROSEDUR Tgl. Berlaku : 2 Agustus 2016

PERAWATAN RUTINITAS

KAPAL RISET Halaman : 1 dari 2

1. Ruang Lingkup

Pengadaan bahan perawatan rutinitas kapal dimulai permintaan dari Serang kepada Nakhoda, Pengajuan Nakhoda Kepada Kepala Sub Bidang Sarana Teknis, Proses Administrasi di Pusat Penelitian Laut Dalam-LIPI untuk diajukan ke Pihak Penyedia Jasa dan Pengisian sesuai dengan jumlah pesanan.

2. Tujuan

Ketersediaan Bahan perawatan rutinitas kapal untuk mendukung kegiatan operasional kapal pada saat berada di dermaga atau dalam pelayaran/survey.

3. Definisi

 Bahan Perawatan Rutinitas adalah bahan yang dipakai untuk kebersihan dari jenis bahan yang dibutuhkan.

4. Penanggungjawab

 Kepala Bidang Sarana Penelitian  Kepala Sub Bidang Sarana Teknis  Nakhoda

5. Pelaksana

 Penyiaga Teknis dan Operasional Sub Bidang Sarana Teknis  Nakhoda

6. Waktu

Ketika kapal membutuhkan dan mengajukan permintaan dan permintaan kebutuhan telah mendapat persetujuan pembelian dari pemegang kebijakan/Penanggung Jawab.

7. Tempat

Kapal Penelitian KR. Baruna Jaya VII, di Dermaga LIPI Ambon. . Acuan

 Peraturan Pemerintah No 54 tahun 2010

 Penjelasan tentang Peraturaan Pemerintah No 54 Tahun 2010

8. Langkah

1) Nakhoda melaporkan secara tertulis kebutuhan bahan-bahan perawatan rutinitas kapal. 2) Nakhoda mengajukan permintaan bahan-bahan perawtan secara tertulis untuk kebutuhan

operasional di dermaga atau pelayaran merujuk pada laporan dan permintaan Kepala Kamar Mesin kepada Kepala Sub Bidang Sarana Teknis.

3) Kepala Sub Bidang Sarana Teknis menilai dan menentukan jumlah Bahan-bahan Perawatan Rutinitas yang dapat dipenuhi terhadap permintaan Nakhoda dengan pertimbangan masa penggunaan, jarak tempuh pelayaran , jenis pelayaran dan jenis penelitian yang dihadapi ( atau beban kerja nantinya ) serta mengajukan secara struktural ( Kepala Bidang Sarana Penelitian dan Pejabat Pembuat Komitmen ) untuk mendapat pengesahan atau persetujuan

4) Setelah mendapat persetujuan dari pejabat struktural terkait, Kepala Sib Bidang Sarana Teknis menugaskan staf Penyiaga Tekhnik untuk melakukan proses permintaan dengan mempersiapkan administrasi yang dibutuhkan sesuai dengan aturan yang berlaku pada

(2)

PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM

ID : P2LD-PR-BSP-19

Rev : 00

PROSEDUR Tgl. Berlaku : 2 Agustus 2016

PERAWATAN RUTINITAS

KAPAL RISET Halaman : 2 dari 2

5) Kepala Sub Bidang Sarana Teknis memberi tugas kepada Penyiagaan Teknis, Operasional, Nahkoda dan Serang untuk melaksanakan penerimaan.

6) Kepala Sub Bidang Sarana Teknis memintah tenaga pengawas secara tertulis kepada Sub Bagian Umum untuk melakukan pengecekan dan penerimaaan Bahan Perawatan kapal. 7) Pengawas yang ditunjuk meminta surat pesanan/SPK untuk digunakan sebagai dasar

penerimaan Bahan-bahan Perawatan.

8) Petugas dan pengawas mengecek kwalitas Bahan-nahan perawatan, apabila tidak sesuai pesanan dilakukan penolakan dan apabila sesuai pesanan dilanjutkan untuk diterima dan dibuatkan Berita Acara Serah Terima Barang.

9) Selesai.

Referensi

Dokumen terkait

Resin polistiren – divinilbenzen (PSDVB) mempunyai sifat-sifat yang mengun-tungkan sebagai penukar ion karena mempunyai kapasitas penukaran yang baik, selectivitas/afinitas

Urgency multicultural education: As an alternative solving of conflict resolution, As an order for students to not deprived from the cultural scar, As the

Untuk dapat memanfaatkan fasilitas ini pemakai harus mempunyai account email gmail ( xxxx@gmail.com ). Dengan memanfaatkan layanan Google Talk diharapkan Sistem dapat

Meskl terdapat banyak kemungkinan bentuk desentralisasi administratif-politik yang dapat dipilih untuk dijaiankan, namun yang terpenting untuk mengawali proses

Dua dari tiga subkelompok yang ada di kelompok ini mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi 0,25 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar

Hal ini sesuai dengan Susanto (2012) yang mengatakan bahwa Pembelajaran model TGT dinilai efektif karena hasil belajar yang dicapai kelas eksperimen diatas dari hasil

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta di bagian perawatan Lantai VA, Lantai VC, Lantai IVA, Lantai IVC dan Emergency dilakukan pada bulan

Nama pengapalan yang sesuai dengan PBB : Tidak diatur Kelas Bahaya Pengangkutan : Tidak diatur Kelompok Pengemasan (jika tersedia) : Tidak diatur. Bahaya Lingkungan :