• Tidak ada hasil yang ditemukan

BTN PKBL REPORT 24 FEB SMALL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BTN PKBL REPORT 24 FEB SMALL"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kepedulian Kami

(3)

Perseroan menyadari keberhasilan bisnis tidak lagi diukur dari

keuntungan bisnis semata, melainkan juga dilihat dari kemampuan

perusahaan memenuhi harapan

stakeholder

. Keberlanjutan usaha

Perseroan dapat dicapai jika Perseroan mampu membangun

keseimbangan antara kepentingan komersial/

profit

, sosial dan

lingkungan.

Kepedulian Perseroan adalah sebagai wujud tanggung jawab moral

kepada masyarakat sekitar , wadah mempromosikan niat baik

Perusahaan dan membangun reputasi positif terhadap

stakeholder

.

Oleh karenanya Perseroan serius dalam mengelola PKBL.

(4)

Kinerja PKBL Bank BTN

Tahun 2016

Total

Penyaluran

Program Kemitraan

Tahun 2016

Rp1.779.500.000

Total Penyaluran

Program Bina

Lingkungan

Tahun 2016

(5)

Ikhtisar Data Keuangan PKBL Bank BTN (Persero) Tbk Tahun 2016

Bidang Kegiatan/Sektor Kegiatan Jumlah Penyaluran Tahun 2016

No

Pengembangan Prasarana dan/atau Sarana Umum

Sarana Ibadah

Pelestarian Alam

Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Pengentasan Kemiskinan

Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan bentuk bantuan lain terkait dengan upaya peningkatan kapasitas mitra binaan Program Kemitraan

JUMLAH

TOTAL DANA PKBL

(6)

Daftar Isi

PenjelasanTema

Kinerja PKBL Bank BTN Tahun 2016 Daftar Isi

Sambutan Direksi

PernyataanTanggungJawab

01

Pendahuluan

Riwayat Singkat Bank BTN

Profil Dewan Komisaris dan Direksi

Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Budaya Perusahaan Perseroan Peta Wilayah Operasional

02

Sekilas Bank BTN

Landasan Hukum Kegiatan PKBL Pelaksana Pengelola PKBL

03

Implementasi Komitmen PKBL

di Bank BTN

Gambaran Umum

Kisah Sukses Mitra Binaan Kegiatan PKBL 2016

04

Realisasi Program PKBL

05

Laporan Finansial 2016

(7)

Sambutan

Direksi

Melalui Program Kemitraan dan

Program Bina Lingkungan,

Perseroan telah membuktikan

komitmennya dalam membantu

meningkatkan kesejahteraan

dan memberikan kesempatan

pada masyarakat kurang

mampu untuk berkembang dan

meraih hidup yang lebih baik.

Maryono

(8)

Sambutan Direksi Sambutan Direksi

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya, yang kami hormati,

Atas Nama Direksi Jakarta, Februari 2017

Maryono Direktur Utama Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah melimpahkan rahmat tak terhingga kepada kita semua, sehingga Perseroan telah berhasil melewati perjalanan tahun 2016 dengan prestasi yang gemilang, tumbuh secara agresif, dan menjadi salah satu katalisator pertumbuhan ekonomi nasional. Semoga prestasi yang berhasil dicapai tetap berkelanjutan dan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap terciptanya hubungan yang harmonis dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat, Perseroan telah menerapkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri BUMN NomorPER-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

Melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, Perseroan telah membuktikan komitmennya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan dan memberikan kesempatan pada masyarakat kurang mampu untuk berkembang dan meraih hidup yang lebih baik.

Konsep Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Perseroan telah dirancang tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas kesejahteraan mitra binaan namun juga beorientasi pada aspek keberlanjutan bisnis Perseroan.

Pada tahun 2016, Perseroan telah menyalurkan dana Program Kemitraan sebesar Rp1.779,5 juta pada sektor perdagangan, perkebunan dan jasa. Dan untuk Program Bina Lingkungan telah disalurkan sebesar Rp 13.153,14 Juta pada bidang kegiatan bencana alam, pendidikan dan/atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, pengentasan kemiskinan dan bantuan peningkatan kapasitas mitra binaan program kemitraan.

(9)

Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2016 merupakan pelaksanaan dari Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/ MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015sebagaimana diubah terakhir dengan BUMN No.PER-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan September 2013 sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Direksi atas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Tahun Buku 2016.

Semua isi Laporan merupakan tanggung jawab manajemen Perseroan dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Jakarta, Februari 2017

I Wayan Agus Mertayasa Komisaris Utama/Independen

Lucky Fathul Aziz H

Komisaris Komisaris IndependenKamaruddin Sjam Komisaris IndependenArie Coerniadi

Sumiyati

Komisaris Maurin SitorusKomisaris

Maryono Direktur Utama

Mansyur Syamsuri Nasution

Direktur Iman Nugroho SoekoDirektur Adi SetiantoDirektur

Sulis Usdoko

(10)
(11)

Sejarah Perseroan

(12)

Riwayat Singkat

Bank BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.,

atau yang lebih dikenal dengan nama

Bank BTN (selanjutnya disebut Perseroan)

memiliki sejarah yang sangat panjang

di industri perbankan di Indonesia.

Bank BTN telah berdiri sejak tahun 1897

dengan nama Postspaarbank. Di era

kemerdekaan, tepatnya tahun 1950

Pemerintah Republik Indonesia

(13)

Pada tahun 1974, Perseroan ditunjuk Pemerintah sebagai satu-satunya institusi yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi golongan masyarakat menengah ke bawah, sejalan dengan program Pemerintah yang tengah menggalakkan program perumahan untuk rakyat. Tahun 1976 Perseroan melakukan realisasi KPR pertama kali di Perumahan Tanah Mas Kota Semarang. Di tahun 1994 Perseroan mendapatkan izin operasi sebagai Bank Devisa. Tahun 2002 Perseroan ditunjuk sebagai bank komersial yang fokus pada pembiayaan rumah.

Tahun 2009 merupakan awal Perseroan beroperasi sebagai bank komersial dan menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya. Perseroan mencatatkan saham perdana pada 17 Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia dan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi aset melalui pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA). Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Perseroan berkeinginan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mewujudkan impian mereka untuk memiliki rumah idaman.

Keinginan ini ditunjukkan dengan konsistensi selama lebih dari enam dekade, dalam menyediakan beragam produk dan layanan di bidang perumahan, terutama melalui KPR, baik KPR Subsidi untuk segmen menengah ke bawah maupun KPR Non Subsidi untuk segmen menengah ke atas. Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Perseroan juga sukses meningkatkan posisinya menjadi peringkat ke-10 bank terbesar di Indonesia dari segi aset serta penyaluran kredit. Dengan tujuan memberikan hasil terbaik kepada para pemangku kepentingan, Perseroan senantiasa konsisten dalam menekankan fokusnya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan, Perseroan bercita-cita menjadi The Leading Housing Bank in Indonesia with World Class Service.

Saat ini, Perseroan fokus pada pembiayaan sektor perumahan melalui tiga produk utama, yakni perbankan konsumer, perbankan komersial dan perbankan syariah. Pada tahun 2015 Perseroan berperan penting dalam membantu program Pemerintah: Sejuta Rumah Untuk Rakyat, Perseroan telah ditunjuk sebagai salah satu Bank yang mendukung program pemerintah melalui pembiayaan KPR.

(14)

Riwayat Singkat Bank BTN

Sebagai upaya mendorong percepatan program sejuta rumah, di tahun 2016 Perseroan terus menggenjot suplai dan demand untuk KPR, diantaranya dengan mempermudah pembiayaan bagi pengembang untuk kredit konstruksi maupun pencairan KPR, memberikan kemudahan pembiayaan kepada para pengembang untuk akselerasi KPR subsidi, KPR non subsudi maupun KPR mikro

Tahun 2016 merupakan tahun pertama Perseroan memasuki transfomasi Tahap II, yaitu periode digital banking. Perseroan telah mengembangkan berbagai produk dan menambah layanan digital berbasis digital seperti mobile BTN, internet banking dan cash management dengan me-launching pembukaan kantor layanan masa depan “Bank BTN Digital Lounge” yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecepatan layanan serta volume bisnis Perseroan. Digital Lounge merupakan konsep layanan berbasis teknologi yang mengintegrasikan dan mengedepankan teknologi guna menciptakan

customer experience yang cepat, simple serta memberikan kemudahan sekaligus menjadi solusi bagi nasabah.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kepemilikan saham

Perseroan fokus pada

(15)
(16)

Profil Dewan Komisaris

Kamaruddin Sjam

Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia,

usia 69 tahun, domisili di Jakarta. Meraih gelar Magister Manajemen

Lucky Fathul Aziz H

Komisaris *

Warga Negara Indonesia, usia 60 tahun, domisili di Jakarta. Meraih gelar Master of Art (MA) dalam bidang Development Economics dari Boston

Iman Sugema

Komisaris *

(17)

I Wayan Agus Mertayasa

Komisaris Utama/ Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, usia 69 tahun, domisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana (S1) Ilmu Ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1973

Arie Coerniadi

Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, usia 49 tahun, domisili di Tangerang. Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Indonesia pada tahun 1991

Sumiyati

Komisaris

Warga Negara Indonesia, usia 55 tahun, domisili di Jakarta. Meraih gelar

Master of Financial Management (M.F.M) dari Queensland University, Australia

Maurin Sitorus

Komisaris

(18)

Profil Dewan Komisaris

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Komisaris Utama/Independen pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa 2016 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tanggal 7 Januari 2016 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 6 April 2016. Beliau juga mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Audit, Anggota Komite Pemantau Risiko dan Ketua Komite Remunerasi & Nominasi sejak tanggal 25 April 2016 – saat ini. Pengalaman Kerja: Memulai karir pada tahun 1973 sebagai Credit Analyst di Kantor Pusat Bank Bumi Daya hingga menempati jabatan-jabatan sebagai General Manager di Bank Bumi Daya Los Angeles Agency (USA) (1991-1992), Chief Executive di Bumi Daya Intenational Finance Hongkong (1992-1993), General Manager di Bank Bumi Daya New York (1993-1994), Direktur Bank Pembangunan Indonesia (1994-1999), EVP /& Direktur PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1999-2005), Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005-2010), Chairman/Independent Non Executive Director, Bank Mandiri (Europe) Limited, London UK (2010-2015). Training yang diikuti antara lain: Selain telah mengikuti berbagai training dan seminar dalam negeri, Beliau juga mengikuti berbagai Leadership course antara lain : London Business School dan SRW & Co di London, UK pada September 2016,

Global Strategic Management (Harvard Business School) di Boston, USA pada bulan Juni 2009, New Challanges, New Solutions (Harvard Business School) di Boston, USA pada bulan Juli 2008 dan Changing The Game Negotiation & Competitive Decision

(Harvard Business School) di Boston, USA pada bulan Agustus 2003, serta beberapa

advance management development dalam bidang finance dan legal di Hongkong, Singapore, New York dan Champaign Urbana Illinois USA.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Komisaris Independen pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tanggal 24 Maret 2015 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 29 Juni 2015. Beliau juga mendapat penugasan khusus sebagai Ketua Komite Audit sejak tanggal 9 September 2015 – saat ini dan Anggota Komite Remunerasi & Nominasi sejak tanggal 1 November 2016 – saat ini. Pengalaman Kerja: Beliau pernah menjabat berbagai jabatan strategis diantaranya Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (2009-2014) dan Direktur Pengawasan Instansi di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (2002-2007). Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya Benchmarking and Workshop Enterprise Risk Management in UK di London, UK pada April 2016; Enhancing the Power of Enterprise Risk Management in Creating a Sound Bank and Financial Risk Integration di Stockholm, Swedia pada September 2016; ECIIA European Conference Paris France & On Site Learning pada September 2015, Seminar National IIA Conference pada Agustus 2015, Sekolah Pimpinan Administrasi Tingkat Tinggi (SPATI) oleh BPKP dan LAN pada tahun 2002; Program Studi Banding di Guangzhou dan Shenzhen, China pada tahun 2002; dan Short Term Training Programme on Auditing Objectives and Methods Applied

(19)

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Komisaris Independen pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tanggal 24 Maret 2015 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 29 Juni 2015. Beliau juga mendapat penugasan khusus sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko sejak tanggal 3 Juli 2015 dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 25 April 2016.

Pengalaman Kerja: Beliau pernah menjabat berbagai jabatan strategis diantaranya Vice President di NISP Sekuritas (2010-2015), Group Head Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2010-2014), dan Vice President di Kustodian Sentral Efek Indonesia (1998-2000), serta sebagai Chief Finance Officer di Sarana Global Indonesia (2011-2016).

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya Mobile World Congress, untuk Solusi Mobile Payment dan Mobile Banking Termasuk Mobile Ekyc pada Februari 2016 di Barcelona, Spanyol; Enhancing the Power of Enterprise Risk Management in Creating a Sound Bank and Financial Risk Integration pada September 2016 di Stockholm, Swedia; Financial Market Operation

oleh New York Institute of Finance pada tahun 1998 di New York; Securities Lending and Borrowing di Amsterdam pada tahun 1996; dan Global Custodian Services oleh State Street pada tahun 1995 di Sydney.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tanggal 24 Maret 2015 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 27 Juli 2015. Beliau juga mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko sejak tanggal 9 September 2015 – saat ini dan Anggota Komite Remunerasi & Nominasi sejak tanggal 9 September 2015 – saat ini. Pengalaman Kerja: Beliau pernah menjabat berbagai jabatan strategis diantaranya sebagai Direktur Utama Dana Pensiun OJK (Periode 2015 - 2016), sebagai Deputi Komisioner Manajemen Strategis 1B di OJK (2012-2014). Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI di Bandung (2010-2012), dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia New York (2007-2010). Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya The IIA International Conference 2016 pada Juli 2016 di New York & Washington DC, USA; International Enterprise Risk Management Benchmarking in Spain di Barcelona Spanyol pada 2015; Leading and Managing People: Power and Relationships oleh Wharton Bussines School University of Pennsylvania pada tahun 2014; A New Era of Conduct Supervision: Consequences, Challenges,and Opportunities

oleh OJK, AusAID dan The World Bank pada tahun 2014 di Bali; Workshop on Banking Supervision Indonesia FSA–Japan FSA oleh OJK dan Japan FSA pada tahun 2014; dan Strengthening the Asian Financial Sector Toward Sustainable and Inclusive Growth

oleh ADB Institute pada tahun 2013 di Jepang.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Arie Coerniadi

Komisaris Independen

Lucky Fathul Aziz H

Komisaris *

(20)

Profil Dewan Komisaris

Sumiyati

Komisaris

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tanggal 2 September 2015 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 22 Februari 2016. Beliau juga mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Audit sejak tanggal 25 April 2016 – saat ini.

Pengalaman Kerja: Saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan (periode 2015-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Keuangan, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan pada tahun 2009-2015dan Komisaris PT Jiwasraya (Persero), (periode 2012-2015).

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya London Business School dan SRW & Co pada September 2016 di London, UK; Enterprise Risk Management pada tahun 2015 di Jepang; Enhancing The Strategy management System Forwards Obtaining Break Through Results pada tahun 2014 di Jakarta; High Performance Leadership pada tahun 2012 di Inggris. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Maurin Sitorus

Komisaris

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tanggal 7 Januari 2016 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 6 Juni 2016 Beliau juga mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Remunerasi & Nominasi sejak tanggal 1 November 2016 - saat ini.

Pengalaman Kerja: Saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pembiayaan perumahan Kementerian Pekerjaan Umum. Sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pengelolaan Utang, Ditjen Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan RI pada tahun 2014, dan Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Ditjen perbendaharaan, Kementerian Keuangan RI. Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya Impact Evaluation and Use of Monitoring & Evaluation in Performanced Based Planning Budgeting pada tahun 2010 di Shanghai, Cina; Economic Development Strategy and Market pada tahun 2002 di Jepang dan Korea Selatan; Macro Economic Modeling pada tahun 2002 di Denhaag, Netherlands.

(21)

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tanggal 12 April 2016 dan dinyatakan efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pengalaman Kerja: Ketua Eksekutif, Ec-Think Indonesia (Ekonomi Think Tank), Corp (2010-sekarang), Direktur, Inter-CAFE (International Center for Addlied Finance and Economics), Bogor Agricultural University (2005-2013), Ekonom Senior, Inter-CAFE (Pusat Internasional untuk Terapan Keuangan dan Ekonomi), Institut Pertanian Bogor (2005 - sekarang). Ekonom Senior, INDEF (Institute for Develodment of Economics and Finance) (2002-sekarang), Senior Economist ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) (2002 - sekarang)

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya ERMA Bali International Conference On Enterdrise Risk Management

pada Desember 2016 di Denpasar, Bali; Pembekalan Uji Manajemen Risiko Level 1 dan 2 pada Tahun 2016 di Jakarta.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

(22)

Profil Direksi

Maryono

Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, usia 61 tahun, berdomisili

Iman Nugroho

Soeko

Direktur

Warga Negara Indonesia, usia 61 tahun, berdomisili

Oni Febriarto

Rahardjo

Direktur

Warga Negara Indonesia, usia 46 tahun. Berdomisili

Catur Budi Harto

Direktur

(23)

Mansyur

Syamsuri Nasution

Direktur

Warga Negara Indonesia, usia 58 tahun, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Master of Science pada bidang Resources Economics tahun 1991 dari Colorado State University

Adi Setianto

Direktur

Warga Negara Indonesia, usia 55 tahun, berdomisili di Tangerang. Meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Drexel University, Pennsylvania, USA pada tahun 1992

Sulis Usdoko

Direktur

Warga Negara Indonesia, usia 56 tahun. Berdomisili di Bekasi. Meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Brawijaya pada tahun 2003

Handayani

Direktur

(24)

Profil Direksi

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Direktur Utama pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN tanggal 28 Desember 2012, dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 18 Maret 2013. Saat ini tidak menjabat sebagai Direksi pada perusahaan lain.

Pengalaman Kerja: Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mutiara mulai November 2008 sampai dengan Desember 2012. Memiliki pengalaman berkarir di bidang Perbankan sejak tahun 1982 di Bank Pembangunan Indonesia sampai dengan tahun 1999. Pada tahun 2008, beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Mandiri Manajemen Investasi serta pernah menjabat sebagai Group Head Jakarta Network Group di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saat ini beliau juga menjabat sebagai presiden regional WSBI (World Saving Bank Institute) Kawasan Asia Pasifik.

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya Regional Conference on Postal Saving System in Asia 2016 di Tokyo pada tahun 2016, 24th World Congress of Saving and Retail Banks di Amerika Serikat pada tahun 2015, 21st Meeeting of the WSBI Asia Regional Groud di Spanyol pada tahun 2015, Executive International Conference di Moscow pada tahun 2014, Refreshment

Sertifikasi Manajemen Risiko di Moscow, Rusia tahun 2014; Negotiation Dynamics Programme, INSEAD, Fontainenbleau, Perancis pada tahun 2004 dan Senior Executive Programme in Asia, Michigan Business School, Hongkong pada tahun 2004.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali

Maryono

Direktur Utama

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN tanggal 28 Desember 2012 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 18 Maret 2013. Saat ini tidak menjabat sebagai Direksi pada perusahaan lain.

Pengalaman Kerja: Sebelumnya menjabat sebagai EVP Coordinator–Consumer Finance, Bank Mandiri (2008-2012). Beliau memiliki pengalaman berkarir di bidang Perbankan sejak tahun 1983 di Bank Bumi Daya sampai dengan tahun 1997. Dari tahun 2005 sampai dengan 2008 menduduki jabatan beberapa Group Head di Bank Mandiri.

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya: Integrated Risk Management di Swedia tahun 2016, Bank Risk Management Program Executives, IBI dan LSPP di Hong Kong tahun 2014; Aligning Strategy and Sales, Harvard Business School, Boston USA pada tahun 2012;

Comdetitive Strategy Programme, INSEAD Business School, Fontainebleau, France pada tahun 2011 dan Creating Growth Oddortunities, Wharton Business School, Philadelphia, USA, pada tahun 2010.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali

Mansyur Syamsuri

Nasution

(25)

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BTN tanggal 25 Februari 2014 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 16 Juni 2014. Saat ini tidak menjabat sebagi Direksi pada perusahaan lain.

Pengalaman Kerja: Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Senior Recovery Manager Asset Management and Disdosal Dedartement (2006), Group Head IBCMS Group Bank Mandiri (2009–2010) dan Chief Executive Bank Mandiri (Europe) Ltd. (2010–2013).

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya: Risk Governance Master Class Training & Certification di Jakarta tahun 2016, Real Estate Management Program; Finance, Design and Leadershid, di Harvard Business School, HBS Campus, Boston, USA, tahun 2014; Manager’s Certification on the 4th Discidlines of Execution Jakarta, tahun 2010; Internalizing Best Practices of Good Cordorate Governance and Directorshid, di Bali tahun 2009.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BTN tanggal 24 Maret 2015 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 8 Juni 2015. Saat ini tidak menjabat sebagi Direksi pada perusahaan lain.

Pengalaman Kerja: Beliau memiliki pengalaman berkarir di bidang Perbankan sejak tahun 1993, Beliau pernah menjabat berbagai jabatan strategis diantaranya Direktur Jaringan dan Layanan (2014-2015) serta Direktur Treasury and Financial Institution di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2010–2014).

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya : International Risk Management Refreshment Program for Executives – Eurode Class 2016 di Milan tahun 2016, Liquidity Risk Management in Banks oleh Fitch Learning di London pada tahun 2014; Marketing Financial Solution oleh Divisi LPN and Thierry Fuller (Blue Mountain Incorporated) pada tahun 2009; dan Malcolm Baldridge Criteria for Executive Workshod pada tahun 2007.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Iman Nugroho Soeko

Direktur

(26)

Profil Direksi

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BTN tanggal 24 Maret 2015 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 1 Juni 2015 – saat ini. Saat ini tidak menjabat sebagi Direksi pada perusahaan lain.

Pengalaman Kerja: Beliau memiliki pengalaman berkarir di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sejak tahun 1986. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Retail Funding and Services Division Head(2013–2015).

Training yang diikuti antara lain:Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya : Learning & Leadershid Develodment Conference di Massachusetts tahun 2016, Program Asia Regional Groud Meeting oleh The World Savings Banks Institute di Hanoi, Vietnam pada tahun 2014; Fewer, Bigger, Bolder, from Mindless Exdansion to Focused Growth oleh MarkPlus, Inc. pada tahun 2014; Effective Leadershid Through Social Intelligence oleh Stefan Ciesielski - Jakarta Post pada tahun 2013; dan The Annual McAfee Executive Summit oleh McAfee di Melbourne, Australia pada tahun 2010.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Sulis Usdoko

Direktur

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BTN tanggal 24 Maret 2015 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 19 Mei 2015. Saat ini tidak menjabat sebagai Direksi pada Perusahaan lain.

Pengalaman Kerja: Beliau mulai berkarir di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sejak tahun 1997. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Small and Medium Lending Division Head(2013–2015). Saat ini tidak menjabat sebagai Direksi pada perusahaan lain.

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya: ASEAN Global Leadershid Program di Berkeley tahun 2016, Certified Risk Management Level 5 pada tahun 2015; Sekolah Staff dan Pimpinan Bank (SESPIBANK) Angkatan 60 oleh LPPI pada tahun 2014; Program Kunjungan Kerja

Housing Develodment Finance Cordoration di India pada tahun 2010; dan Smart Merger and Acquisition oleh Indonesian Risk Professional Association (IRPA) pada tahun 2008.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

(27)

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BTN tanggal 12 April 2016 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 16 September 2016. Saat ini tidak menjabat sebagai Direksi pada Perusahaan lain.

Pengalaman Kerja: Sebelumnya beliau menjabat sebagai Director of Commercial of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (2014 - 2016), Director Marketing & Alternate Distribution, PT AXA Mandiri Financial Services(2013 - 2014), Senior VP Group Head, Consumer Cards Group, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2004 - 2013).

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya : Sertifikasi Kompetensi Manajemen Resiko Level 5 di Jakarta Tahun 2016, Sky Team Sudervisory Board pada tahun 2015, IMA Members Board tahun 2015, Certified Financial Planning Program (CFP) di Jakarta tahun 2013, Leadershid Senior Training, di Singapura tahun 2013.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Dasar Pengangkatan Pertama: Diangkat sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BTN tanggal 12 April 2016 dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 23 Agustus 2016. Saat ini tidak menjabat sebagai Direksi pada Perusahaan lain.

Pengalaman Kerja: Sebelumnya menjabat sebagai Senior Executive Vice President Jaringan dan Layanan Bank BRI (2015 - 2016), Kepala Divisi Mass Banking (2014), Pemimpin Wilayah, Kantor Wilayah Banjarmasin, Bank BRI (2013).

Training yang diikuti antara lain: Beliau telah mengikuti sejumlah program pelatihan diantaranya Payment & Distribution di London pada tahun 2016, Payment System & Technology di Mauritius pada tahun 2012, Training Trade Finance di Bandung pada tahun 2008, Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat III di Jakarta pada tahun 2007.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali.

Handayani

Direktur

(28)
(29)

Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa, dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

Menyiapkan dan mengembangkan human cadital yang berkualitas, profesional, dan memiliki integritas tinggi.

Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Cordorate Governance untuk meningkatkan Shareholder Value.

Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

Misi

Menjadi Bank yang terdepan dalam pembiayaan

perumahan

(30)

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Budaya Perusahaan Perseroan

Nilai-Nilai Budaya

Perusahaan Perseroan

Sinergi

Synergy

Integritas

Integrity

Inovasi

Innovation

Profesionalisme

Professionalism

Spirit Mencapai Keunggulan

Strive for Excellence

Perseroan memiliki lima Nilai Budaya Perusahaan yang menjadi pondasi bagi seluruh bitniz (Insan Bank BTN) dalam berperilaku untuk mencapai visi Perseroan. Adapun kelima nilai budaya perusahaan tersebut terdiri dari:

Membangun kerjasama yang sinergis dengan seluruh stakeholders dilandasi sikap tulus, terbuka dan mendorong kolaborasi yang produktif dengan menjunjung tinggi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama.

Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran yang terpuji.

Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Visioner, kompeten dibidangnya, selalu mengembangkan diri dengan teknologi terkini sehingga

Sinergi

Integritas

(31)

Setiap Nilai Budaya Perusahaan memiliki dua Perilaku Utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh insan BTN (Bitniz). Sepuluh perilaku utama tersebut adalah:

Antusias, Proaktif dan pantang menyerah

Efektif, efisien dan mengutamakan kepuasan pelanggan Kompeten, intrapreneurship dan bertanggungjawab Bekerja cerdas dan berorientasi pada hasil Tanggap terhadap perubahan

Kreatif & inovatif dalam melakukan penyempurnaan yang bernilai tambah Tulus, Terbuka dan Kolaborasi yang produktif

Saling percaya dan menghargai

Sinergi

Integritas

Inovasi

Profesionalisme

Spirit mencapai Keunggulan

Konsisten dan disiplin Jujur dan berdedikasi

(32)

Peta Wilayah

Kantor Layanan Setara KCP Kantor Layanan Setara Kantor Kas Kantor Kas

Outlet Prioritas

Total Jaringan Kantor Konvensional

1

Total Jaringan Kantor Syariah

5 Kantor Layanan Setara KCP Kantor Layanan Setara Kantor Kas Kantor Kas

Outlet Prioritas

Total Jaringan Kantor Konvensional

2

Total Jaringan Kantor Syariah

15 Kantor Layanan Setara KCP Kantor Layanan Setara Kantor Kas Kantor Kas

Outlet Prioritas

Total Jaringan Kantor Konvensional

(33)

Kantor Wilayah Kantor Cabang

Kantor Cabang Pembantu Kantor Layanan Setara KCP Kantor Layanan Setara Kantor Kas Kantor Kas

Outlet Prioritas

Total Jaringan Kantor Konvensional

-Total Jaringan Kantor Syariah

-KANTOR SYARIAH

BALI & NUSA TENGGARA

KC Syariah KCP Syariah Kantor Kas Syariah

Total Jaringan Kantor Syariah

2 Kantor Layanan Setara KCP Kantor Layanan Setara Kantor Kas Kantor Kas

Outlet Prioritas

Total Jaringan Kantor Konvensional

1

Total Jaringan Kantor Syariah

1 Kantor Layanan Setara KCP Kantor Layanan Setara Kantor Kas Kantor Kas

Outlet Prioritas

Total Jaringan Kantor Konvensional

-Total Jaringan Kantor Syariah

(34)
(35)

Implementasi

Komitmen PKBL

di Bank BTN

(36)

Landasan Hukum

Kegiatan PKBL Bank BTN

Bagi Perseroan, Program PKBL

menjadi wadah untuk berpartisipasi

dan mendorong kegiatan dan

meningkatkan perekonomian

kerakyatan. Kontribusi PKBL dapat

dilihat dari program-program dan

penyaluran dana pembinaan yang

telah dilaksanakan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/ MBU/07/ 2015 tanggal 3 Juli 2015 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, definisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai berikut:

1. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan (PK) adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana BUMN.

(37)

BUMN wajib menyisihkan 1% (satu persen)

sampai dengan 3% (tiga persen) dari laba

usaha setelah pajak untuk tujuan

pembinaan usaha kecil termasuk koperasi

guna membantu Pemerintah dalam

meningkatkan pemerataan pembangunan

dan hasil-hasilnya.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di Perseroan dibentuk sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/KMK.013/1989 tanggal 11 November 1989 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Menteri Keuangan RI No.306/KMK.013/1991 tanggal 20 Maret 1991 jo No. 368/KMK.013/1991 tanggal 19 April 1991 yang ditinjau kembali dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No.316/ KMK.016/ 1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan maksud agar BUMN disamping menjalankan operasional bisnisnya, juga melaksanakan tugas sosial sebagai pembina usaha kecil-koperasi berupa akses permodalan dan pendampingan.

Peraturan tersebut selanjutnya diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SE KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan dan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang mewajibkan BUMN menyisihkan 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen) dari laba usaha setelah pajak untuk tujuan pembinaan usaha kecil termasuk koperasi guna membantu Pemerintah dalam meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

(38)

Landasan Hukum Kegiatan PKBL Bank BTN

Ketentuan tentang penyisihan dari laba usaha setelah pajak sebagai sumber pendanaan program kemitraan sebagaimana dijelaskan di atas, diubah dan diatur kembali melalui Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Permen BUMN) No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Permen BUMN tersebut, kembali disempurnakan dengan Permen BUMN No. PER-09/ MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Dalam Permen BUMN tersebut, antara lain mengatur sumber dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya.

Selanjutnya pada tahun 2016, Permen BUMN No. PER-09/ MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tersebut kembali disempurnakan dengan Permen BUMN No.PER-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan terkait:

I. Sumber Dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan berasal dari:

a. Penyisihan sebagian laba bersih BUMN dan/atau b. Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya

pada BUMN

II. Selain sumber dana sebagaimana tersebut pada butir I diatas dana program kemitraan bersumber dari:

a. Saldo dana program kemitraan yang teralokasi sampai dengan tahun 2015

b. Jasa administrasi pinjaman/margin/bagi hasil, bunga deposito dan /atau jasa giro dari dana program kemitraan

c. Pelimpahan dana program kemitraan dari BUMN lain, jika ada

III. Selain itu dana program bina lingkungan bersumber dari:

a. Saldo dana program Bina Lingkungan yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015 b. Hasil bunga deposito dan/atau

(39)

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PKBL, antara lain:

1. Sejak tahun 2013, tidak ada lagi alokasi dana dari Perseroan sebagai sumber dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang diterima. Hal ini sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri BUMN No.PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 dimana diatur kembali tentang perlakukan pencatatan atas sumber pendanaan PKBL.

2. Sebelum tahun 2013, besarnya alokasi dana PKBL berasal dari penyisihan laba setelah pajak ditetapkan lain dengan persetujuan Menteri/RUPS. Namun, mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 ditambahkan ketentuan baru bahwa BUMN Pembina dengan status sebagai Persero Terbuka besarnya alokasi yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Kemudian dengan terbitnya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per-09/MBU/2015, salah satu sumber dana PKBL kembali berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya.

3. Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-07/MBU/2013 Tanggal 27 Juni 2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 bahwa pelaksanaan kegiatan program BUMN Peduli tahun 2012 yang belum selesai dilaksanakan, dapat diluncurkan pelaksanaannya sampai dengan bulan Desember 2013.

4. Tahun 2015 Kementrian BUMN mengeluarkan Peraturan BUMN No. PER-09/ MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 Tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan BUMN. Dalam Peraturan Menteri BUMN tersebut, antara lain mengatur sumber dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya.

5. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaTanggal 17 Januari 2016 PT, Perseroan telah menyetujui pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan sebagai pedoman bagi Direksi dalam melaksanakan Program dimaksud, dan akan mulai diberlakukan terhitung pada tahun 2016. 6. Berdasarkan Siaran Pers Ikatan Akuntan Indonesia tentang Akuntansi Penyaluran Dana PKBL oleh BUMN, hasil rapat pleno tanggal 23 Februari 2016, DSAK IAI menyimpulkan bahwa terhadap perubahan Peraturan Menteri tersebut, penyaluran dana PKBL tetap diakui sebagai beban dalam laba rugi karena penyaluran PKBL tersebut bukan merupkan transaksi ekuitas (equity transaction) antara BUMN dan Kementerian BUMN sebagai pemegang sahamnya. Dengan demikian, penyaluran dana PKBL tidak dapat diakui sebagai pengurang saldo laba dan tidak dapat disajikan langsung dalam laporan perubahan ekuitas. 7. Selanjutnya pada tahun 2016, Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/ MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tersebut kembali disempurnakan dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-03/MBU/12/ 2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan terkait sumber Dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan berasal dari Penyisihan sebagian laba bersih BUMN dan Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN ditetapkan dalam pengesahan Laporan Tahunan maksimum sebesar 4% (empat persen) dari proyeksi laba bersih tahun sebelumnya. 8. Jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan ditetapkan satu kali pada saat pemberian pinjaman yaitu sebesar 6% (enam persen) per tahun dari saldo pinjaman awal tahun.

(40)

Landasan Hukum Kegiatan PKBL Bank BTN

9. Beban Pembinaan:

Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/ penelitian yang berkaitan dengan Program Kemitraan;

Beban Pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan;dan

Beban Pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan MitraBinaan. 10. Jumlah pinjaman untuk setiap Mitra Binaan dari Program Kemitraan maksimum sebesar Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah). 11. Beban Operasional PKBL yang sebelumnya diambil dari sumber dana PKBL sekarang menjadi beban BUMN Pembina (dhi. Perseroan).

12. Perseroan mempunyai anggaran dasar yang dimuat terakhir dalam Akta Notaris Fathiah Helmi SH, No. 7 tanggal 12 Oktober 2009, yang telah mendapatkan pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-49309.AH.01.02. Tahun 2009, Juncto Akta Pernyataan Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) No. 43 tanggal 29 Oktober 2009 juncto Akta Pernyataan RUPS Tahunan No. 2 tanggal 4 Januari 2012.

13. Peraturan Direksi No. 17/PD/DPKK/1203 tahun 2003 tentang Program Kemitraan BTN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, dan diperbaharui dengan Surat Edaran Direksi No. 40/DIR/HCLD/2010 tanggal 8 Oktober 2010 tentang petunjuk pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil.

Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Perseroan terdiri atas:

a. Program Kemitraan

Bentuk Program Kemitraan oleh bank kepada mitra binaan diberikan dalam bentuk-bentuk, yaitu:

Dana Program Kemitraan disalurkan dalam bentuk: Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan; Pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan;

Beban Pembinaan dengan ketentuan:

Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/ penelitian yang berkaitan dengan Program Kemitraan;

Beban Pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen)

(41)

b. Program Bina Lingkungan

Meliputi kegiatan penyaluran dana berupa: Bantuan korban bencana alam

Bantuan pendidikan, dapat berupa pelatihan,prasarana dan sarana pendidikan; Bantuan Peningkatan Kesehatan

Bantuan Pengembangan Prasarana dan/atau sarana umum

Bantuan Sarana Ibadah Bantuan Pelestarian Alam

Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan, termasuk untuk: 1) elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik; 2) penyediaan sarana air bersih; 3) penyediaan sarana Mandi Cuci Kakus; 4) bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan Program Kemitraan; 5) perbaikan rumah untuk masyarakat tidak mampu; 6) bantuan pembibitan untuk pertanian, peternakan dan perikanan; atau 7) bantuan peralatan usaha.

PKBL

Program Kemitraan

(42)
(43)

DPP/2010 tanggal 18 Januari 2010 tentang perubahan struktur organisasi Perseroan dan memo No.485/M/ SPMD/SPI/XI/2014, pengelola PKBL Perseroan ditetapkan sebagai berikut:

i. Program Kemitraan

Pengelolaan Program Kemitraam (PK) dilakukan oleh Small and Medium Lending Division. Pelaksanaan PK di masing-masing Kantor Cabang dilakukan oleh Unit Kerja Commercial.

(44)

Pelaksana Pengelola PKBL Bank BTN

Adapun untuk struktur organisasi PKBL Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

PROGRAM KEMITRAAN

Small & Medium Lending Division

Sales & Business Development

Small & Medium Sales Management

Small & Medium Business Development

Program Kemitraan

Business Service

Planning & Performance Management

Monitoring Kredit

(45)

PROGRAM BINA LINGKUNGAN

Corporate Secretary

Administration &

Protocol CommunicationCorporate Investor Relations

Budgeting &

Administration Corporate Promotion &Medical Relation CommunicationInvestor

Protocol Marketing CommunicationCoordinator Capital MarketSupport

Community Development

Program Research &Valuation

(46)
(47)

Realisasi Program

PKBL Bank BTN

(48)
(49)

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Terbuka, Perseroan senantiasa berupaya

meningkatkan kinerja terbaiknya untuk memberikan

manfaat sebesar-besarnya bagi pemangku

kepentingan. Masyarakat sekitar adalah salah satu

pemangku kepentingan yang mendapatkan perhatian

besar dari Perseroan dalam melaksanakan tanggung

jawab sosial perusahaan. Berkembangnya perusahaan

tentu harus diikuti dengan meningkatnya

kesejahteraan dan taraf hidup komunitas sekitar, baik

secara ekonomi maupun sosial. Dengan demikian,

terjalin hubungan yang harmonis dan saling

mendukung antara perusahaan dengan masyarakat.

Bagi Perseroan, program PKBL merupakan bentuk implementasi kegiatantanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility

(CSR) khususnya pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dimana CSR tidak hanya menjadiisu perusahaan swasta saja, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sejalan dengan Good Corparate Governance

(GCG) sebagai bentuk implementasidari Undang-undang (UU) Perseroan Terbatas No 40 tahun 2007, UU Penanaman Modal No 25 tahun 2007, UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No 32 tahun 2009 dan UU BUMN No 19 tahun 2003.

(50)

Gambaran Umum PKBL Bank BTN

I. Sumber Dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan berasal dari:

a. Penyisihan sebagian laba bersih BUMN dan/atau

b. Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN

II. Selain sumber dana sebagaimana tersebut pada butir I diatas dana program kemitraan bersumber dari:

a. Saldo dana program kemitraan yang teralokasi sampai dengan tahun 2015

b. Jasa administrasi pinjaman/margin/bagi hasil, bunga deposito dan /atau jasa giro dari dana program kemitraan

c. Pelimpahan dana program kemitraan dari BUMN lain, jika ada

III. Selain itu dana program bina lingkungan bersumber dari:

a. Saldo dana program Bina Lingkungan yang

IV. Besarnya dana program kemitraan dan dana program bina lingkungan yang bersumber dari laba bersih dan/atau biaya sebagaimana di maksud pada butir I, II dan III paling banyak 4% (empat persen) dari proyeksi laba bersih tahun sebelumnya yang secara definitive ditetapkan pada saat pengesahan Laporan Tahunan

(51)

dapat berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat yang berada di lingkungan perumahan atau permukiman. Kegiatan pemberdayaan ini dipilih karena terkait dengan bisnis inti (core business) Perseroan yang menyalurkan kredit perumahan.

Visi :

Memedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan dengan turut berkontribusi dalam pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan khususnya di lingkungan perumahan/ permukiman yang menjadi bisnis inti (core business) Perseroan.

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan

2. Mengembangkan nilai dan budaya Bank 3. Membentuk citra Bank yang positif di mata publik 4. Meningkatkan kerjasama dan saling menghormati dengan masyarakat dan lingkungan tempat beroperasionalnya Kantor Bank.

Pelaksanaan penyaluran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagaimana terakhir telah diubah melalui Peraturan No. PER-03/ MBU/12/2016 tanggal 16 Desemebr 2016. Bentuk penyaluran program PKBL Perseroan melalui program sebagai berikut:

1. Penyaluran Program Kemitraan kepada calon Mitra Binaan diberikan dalam bentuk:

Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian asset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. Pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan

Beban Pembinaan:

1) Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan Program Kemitraan.

Penyaluran PKBL Bank BTN

2) Bebab pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan

3) Beban pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan Mitra Binaan.

2. Penggunaan dana Program Kemitraan terdiri dari dana pinjaman dan dana pembinaan yang disalurkan kepada usaha kecil yang meliputi sektor sebagai berikut :

(52)

Gambaran Umum PKBL Bank BTN

3. Penggunaan dana Program Bina Lingkungan yang disalurkan untuk program-program bantuan sebagai berikut:

Bantuan korban bencana alam

Bantuan pendidikan, dapat berupa pelatihan, prasarana dan sarana pendidikan;

Bantuan Peningkatan Kesehatan

Bantuan Pengembangan Prasarana dan/atau sarana umum

Bantuan Sarana Ibadah Bantuan Pelestarian Alam

Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan, termasuk untuk: 1) elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik; 2) penyediaan sarana air bersih; 3) penyediaan sarana Mandi Cuci Kakus; 4) bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan Program Kemitraan; 5) perbaikan rumah untuk masyarakat tidak mampu; 6) bantuan pembibitan untuk pertanian, peternakan dan perikanan; atau 7) bantuan peralatan usaha.

Alokasi Dana Anggaran PKBL

Sesuai Pasal 8 ayat 1 butir a dan b Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/12/2016 tanggal 12Desember 2016 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Badan Usaha Milik Negara:"Sumber dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan berasal dari penyisihan sebagian laba bersih dan anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya Perusahaan ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari proyeksi laba bersih tahun sebelumnya."

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 tanggal 12 April 2016, Perseroan hanya mengalokasikan Dana Program Bina Lingkungan untuk Tahun 2016 sebesarRp 14,8 miliar menjadi beban Perseroan.

(53)

Kisah Sukses Mitra Binaan

Kerajinan topeng Bali memiliki potensi yang besar, karena tak hanya di Indonesia, Topeng bali juga digemari oleh Dunia Internasional. Salah satu perajin topeng di Bali adalah I Made Hartawan. Dalam galeri miliknya terdapat berbagai jenis topeng buatannya yang berjejer rapi di dalam display. I Made Hartawan merupakan salah satu mitra binaan Perseroan sejak 19 Februari 2012 melalui Kredit Program Kemitraan. I Made Hartawan mendapat kredit dari Cabang sebesar Rp35juta. Sebagai salah satu mitra binaan Perseroan, I Made Hartawan juga turut aktif dalam mengikuti p a m e r a n - p a m e r a n y a n g diselenggarakan oleh Perseroan, terbukti sudah dua kali I Made Hartawan ikut serta dalam Pameran BTN. E k s i s t e n s i u s a h a n y a c u k u p berkembang dan menjadi usaha mandiri berkat dukungan Program Kemitraan Perseroan.

(54)
(55)

Program PKBL Perseroan direalisasikan dalam beberapa program kegiatan yang inovatif dan tepat guna dalam mengembangkan hidup masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang mandiri dan mampu melakukan terobosan-terobosan baru guna mengembangkan perekonomian bangsa.

Program PKBL merupakan wujud kepedulian kondisi sosial ekonomi masyarakat untuk terciptanya pertumbuhan ekonomi rakyat dan pemerataan pembangunan melalui perluasan usaha bagi UMKM dan masyarakat lingkungan sekitarnya sesuai Peraturan Kementrian BUMN. melalui kegiatan PKBLnya, Perseroan konsisten melakukan pembinaan dan pemberdayaankepada usaha kecil dan Koperasi, sehingga mereka nantinya diharapkan akan tangguh dan mandirikarena didukung oleh jaringan usaha dan sistem informasi yang memadai.

Kegiatan-kegiatan PKBL selama Tahun 2016 dapat diuraikan sebagai berikut:

“Tahun 2016, Perseroan telah

menyalurkan dana Program Kemitraan

sebesar Rp1.779,5 Juta dan

Program Bina Lingkungan sebesar

Rp13.153,14 Juta”

Program Kemitraan

Penyaluran Program Kemitraan berdasarkan Wilayah

Realisasi penyaluran dana program kemitraan BTNdisalurkan kedalam beberapa wilayah kantor cabang dan kantor pusat. Realisasi penyaluran dana Program Kemitraan Perseroan sampai dengan 31 Desember 2016 Berdasarkan Wilayah Penyaluran dapat dilihat sebagai berikut:

Wilayah Penyaluran Nilai Penyaluran

(56)

Kegiatan PKBL Bank BTN Tahun 2016

Penyaluran Program Kemitraan berdasarkan Sektor

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perseroan telah melanyalurkan dana program kemitraan yang disalurkan pada 3 sektor, sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut:

Sektor Nilai Penyaluran

Perdagangan Perkebunan Jasa

Jumlah

618.000.000 1.000.000.000 161.500.000 1.779.500.000

No

1 2 3

Jasa 161

Perdagangan 618

Perkebunan 1.000

Dilihat dari sektor penyaluran dana program kemitraan, sektor perkebunan menempati urutan pertama yaitu sebesar Rp1.000.000.000, disusul sektor Perdagangan sebesar Rp1.000.000.000.

(57)

Sektor Perdagangan

Program Penyaluran Kepada Usaha Batik Klaten

Pada awal bulan Desember Bank BTN melakukan sinergi dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk kegiatan program Kemitraan. Perseroan menyalurkan kredit program kemitraan sebesar Rp. 50.000.000 kepada 10 pengusaha dan pengrajin Batik Bayat di Kabupaten Klaten-Solo.

Sektor Perkebunan

Program Penyaluran Kepada

Kelompok Tani Kebun Jeruk Di Denpasar

Bank BTN kembali melakukan sinergi dengan PNM untuk penyaluran kegiatan program kemitraan keapda kelompok tani jeruk di Desa Kintamani-Denpasar. Perseroan menyalurkan kredit program kemitraan sebesar

Rp. 50.000.000 kepada 20 petani jeruk yang tergabung dalam Koperasi Petani Kintamani.

Sektor Jasa

Program Penyaluran Kepada Homestay di Tabanan Bank BTN melakukan sinergi dengan empat BUMN lainnya untuk desa wisata Pinge dalam rangka pengembangan destinasi wisata yang menarik dengan perlindungan lingkungan dan pelestarian budaya. Bank BTN menyalurkan kredit kemitraan dalam rangka renovasi homestay di desa Pinge. Sebanyak sepuluh

(58)

Kegiatan PKBL Bank BTN Tahun 2016

Program Bina Lingkungan

Penyaluran Bina Lingkungan Berdasarkan Wilayah

Wilayah Penyaluran Nilai Penyaluran Tahun 2016

Wilayah I

Selama tahun 2016, perseroan telah menyalurkan dana program bina lingkungan kepada 8 bidang kegiatan dengan penjelasan sebagai berikut:

Penyaluran Bina Lingkungan Berdasarkan Bidang Kegiatan

Selama tahun 2016, Perseroan telah menyalurkan dana program Bina Lingkungan kepada masyarakat yang berada di Ring I yang tersebar di 4 wilayah kerja Perseroan yaitu; Wilayah I, terdiri dari Kantor Cabang pada wilayah Bandung, Cimahi, Harapan Indah, Jakarta Cawang, Kantor Pusat dan Kelapa Gading Square.

Wilayah II, terdiri dari Kantor Cabang pada wilayah Bangkalan, Gresik, Kupang, pekalongan, Purwokerto, Semarang, Solo dan Yogyakarta. Wilayah III, terdiri dari Kantor Cabang Medan danPalembang. Wilayah IV, terdiri dari Kantor Cabang pada wilayah Jayapura dan, Ternate dengan penyaluran dana sebagai berikut:

Bidang Kegiatan Jumlah Penyaluran Tahun 2016

Bencana Alam

Pendidikan dan/atau pelatihan

Peningkatan Kesehatan

Pengembangan Prasarana dan/atau Sarana Umum

Sarana Ibadah

Pelestarian Alam

Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Pengentasan Kemiskinan

Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan

(59)

Dilihat dari Bidang Kegiatan penyaluran dana program Bina Lingkungan, Bidang Kegiatan Pengembangan Prasarana dan/atau Sarana Umum menempati urutan pertama yaitu sebesar Rp4.512.213.600 disusul Bidang Kegiatan Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Pengentasan Kemiskinan sebesar Rp4.322.773.495.

Dana Program

Bina Lingkungan

Bencana Alam

1.14%

Pendidikan dan/atau Pelatihan

12.31%

Kesehatan

12.71%

Sarana Prasarana Umum

34.31%

Sarana Ibadah

3.58%

Pelestarian Alam

3.09%

Pengentasan Kemiskinan

(60)

Kegiatan PKBL Bank BTN Tahun 2016

Kegiatan Program Bina Lingkungan

Bidang Bencana Alam

Penanggulangan Bencana Alam

Sebagai bentuk kepedulian atas musibah bencana alam yang terjadi di beberapa kabupaten di wilayah Indonesia, Perseroan turut berpartisipasi dalam tanggap darurat bencana dengan memberikan barang-barang yang dibutuhkan guna membantu meringankan beban masyarakat yang terkena bencana. Tahun 2016 Perseroan berpartisipasi dalam tanggap darurat bencana yang terjadi di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Garud, Aceh dan terakhir di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat

Bidang Sarana dan Prasarana Umum

Rehabilitasi Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial di Perumahan Tambak Mas Semarang

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan yang telah Perseroan laksanakan, Perseroan senantiasa berkomitmen untuk tetap bertanggung jawab terhadap perumahan-perumahan yang telah dibiayai melalui fasilitas KPR BTN. Sebagai salah satu bentuk kegiatan yang telah dilakasanakan, Perseroan melakukan perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang berada di Perumahan Tambak Mas, Kelurahan Panggung Lor Semarang. Perumahan Tambak Mas merupakan perumahan yang pertama kali di akad kreditkan oleh Perseroan secara Nasional.

Pembangunan Shelter Kuliner Taman Sriwedari bagi Pedagang Kaki Lima di Kota Solo

Dalam rangka penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di jalur hijau di sekitar Museum Keris Kota Solo, Pemerintah Kota Solo bekerja sama dengan Perseroan melakukan penataan untuk para pedagang kaki lima yang melakukan usaha di sekitar tempat di maksud, ke shelter yang telah dibangun oleh Perseroan sebanyak 65 unit. Diharapkan dengan penataan dimaksud dapat menjadikan Kota Solo menjadi lebih asri dan pedagang kaki lima mendapatkan tempat yang layak untuk melakukan kegiatan usahanya.

Sebelum

(61)

Bidang Sosial Kemasyarakatan

Pemberian Bayi Babi Kepada Masyarakat di Provinsi Papua

Melanjutkan Program BUMN Hadir untuk Negeri di Provinsi Papua Tahun 2015, Perseroan kembali melanjutkan program di maksud berupa pemberian sebanyak 160 ekor babi kepada perwakilan Suku Haay, Suku Ireuw dan Kelompok Ternak Kabupaten Keerom, Tolikara, Leni Jaya dan Jaya Wijaya dan Puncak Jaya yang menerima masing-masing sebanyak 20 ekor babi. Pemberian bantuan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi masyarakat di Provinsi Papua umumnya dan masyarakat di 5 Kabupaten pada khususnya.

Program BUMN Hadir untuk Negeri Tahun 2016

Penyaluran Bina Lingkungan Berdasarkan Wilayah

Dalam rangka memperingati HUT

Ke-71 Republik Indonesia Tahun

2016, Kementerian BUMN dan

BUMN telah menginisiasi kembali

program "BUMN Hadir Untuk

Negeri" yang merupakan rangkaian

kegiatan memperingati HUT Ke-71

Republik Indonesia di 34 Provinsi

di Indonesia. Kegiatan ini

merupakan komitmen untuk

menumbuhkan dan memupuk rasa

kebanggaan sebagai warga negara

Indonesia sebagai perwujudan

semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".

Sesuai surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-279/MBU/05/2016 tanggal 3 Mei 2016 perihal Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN), BUMN Mengajar dan Bedah Rumah Veteran Tahun 2016, Perseroan telah ditetapkan sebagai Koordinator untuk Provinsi Maluku Utara dan telah melakukan serangkaian kegiatan yang di dedikasikan bagi masyarakat khususnya masyarakat di Provinsi Maluku Utara.

(62)

Kegiatan PKBL Bank BTN Tahun 2016

Adapun program BUMN Hadir untuk Negeri yang telah di laksanakan oleh Perseroan di Provinsi Maluku Utara sebagai berikut:

Bidang Pendidikan dan/atau Pelatihan

Siswa Mengenal Nusantara

Pemberian kesempatan kepada 20 orang pelajar kelas XI (2 diantaranya merupakan siswa difabel) yang berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu untuk mengenal keanekaragaman budaya mapun kekayaan alam provinsi lain. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi 3 aspek wawasan yang meliputi wawasan sosial budaya, wawasan pendidikan dan wawasan entrepreneurship Perseroan sebagai Koordinator Provinsi Maluku Utara mengirimkan siswa dimaksud ke Provinsi Sumatera Selatan selama satu minggu.

Bidang Sosial Kemasyarakatan

Bedah Rumah Veteran

Kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN sebagai bentuk kontribusi BUMN dalam berperan serta memberikan penghormatan dan ucapan terima kasih kepada para veteran atas jasa yang telah diberikan untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya kepada veteran yang belum memiliki tempat tinggal yang layak. Rumah veteran yang dimiliki meliputi atap yang layak, lantai keramik, MCK, pengecatan dinding, ventilasi yang layak, dapur, ruang tidur dan ruang tamu.

Bidang Pendidikan dan/atau Pelatihan

BUMN Mengajar

(63)

Bidang Sosial Kemasyarakatan

Pasar Murah Dalam rangka 17 Agustus 2016

Kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN untuk penjualan paket sembako kepada masyarakat kurang mampu dengan harga sebesar Rp 150 ribu/paket yang terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dll dan masyarakat dapat membeli paket dimaksud sebesar Rp 25 ribu/paket, dimana uang hasil penjualan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan rumah ibadah.

Bidang Sosial Kemasyarakatan

Jalan Sehat Dalam rangka 17 Agustus 2016

Kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Ke-71 Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh BUMN di 34 Provinsi di Seluruh Indonesia. Bersamaan dengan pelaksanaan jalan sehat, diselenggarakan juga panggung hiburan bagi masyarakat, pasar murah, pesta kuliner yang melibatkan pedagang kali lima yang menjajakan kuliner khas daerah setempat. Guna menarik minat masyarakat,

BUMN menyediakan hadiah menarik berupa oorprize

(64)
(65)

Laporan Finansial

2016

(66)
(67)
(68)

Daftar Isi

Halaman

Laporan auditor independen

Laporan posisi keuangan... 1

Laporan aktivitas... 2

Laporan arus kas ... 3

Catatan atas laporan keuangan... 4-17

Lampiran 1 - Laporan kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha

Program kemitraan... 18-19

Lampiran 2 – Laporan penyaluran dana program bina lingkungan... 20-22

(69)
(70)
(71)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

ASET

Kas dan setara kas 2b,4 56.813.428.528 59.030.344.428 Piutang pinjaman mitra binaan - neto 2c,2e,5 1.952.269.535 931.484.420

(Setelah dikurangi penyisihan

penurunan nilai piutang pinjaman sebesar Rp22.486.728.727 dan Rp22.951.920.723 masing-masing pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015)

Piutang jasa administrasi pinjaman 2d,6 4.821.164 19.034.213

JUMLAH ASET 58.770.519.227 59.980.863.061

LIABILITAS DAN ASET NETO LIABILITAS

Biaya yang masih harus dibayar 2f,7 - 55.000.000

JUMLAH LIABILITAS - 55.000.000

ASET NETO 2g,8

Aset Neto Tidak Terikat 58.770.519.227 59.925.863.061

(72)

Tahun yang berakhir pada tanggal _

Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015

PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT

PENDAPATAN

Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 2h,9 263.813.846 770.079.898 Pendapatan Bunga 2i,10 93.931.852 1.448.544.931 Pendapatan Lain-Lain 2j,11 54.088.672 524.793 Pembalikan cadangan penyisihan kerugian

penurunan nilai 2k, 5c 465.191.996

-Penerimaan kembali batal program penyaluran 12 1.535.632.351 1.018.907.000

JUMLAH PENDAPATAN 2.412.658.717 3.238.056.622

BEBAN

Beban Penyisihan Penurunan Nilai

Piutang Pinjaman 2k,5c - 27.955.819

Beban Operasional 2l,13 - 413.521.501

Beban Administrasi dan Umum 2m,14 - 290.080.986 Beban Penyaluran Program 15 3.568.002.551

-JUMLAH BEBAN 3.568.002.551 731.558.306

KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO

TIDAK TERIKAT (1.155.343.834) 2.506.498.316

ASET NETO PADA AWAL TAHUN 59.925.863.061 57.419.364.745

(73)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Pencairan Pinjaman Mitra Binaan (1.780.627.778) -Penerimaan Pinjaman Mitra Binaan 1.225.034.659 4.618.453.355 Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 278.026.895 797.251.900 Penerimaan Kembali Batal Program

Bina Lingkungan 12 1.535.632.351 1.018.907.000 Pendapatan Bunga 10 93.931.852 1.448.544.931 Pendapatan Lain - Lain 54.088.672 524.793 Penyaluran Bina Lingkungan 15 (3.568.002.551) -Beban Operasional (55.000.000) (408.521.501) Angsuran Belum Teridentifikasi - (84.268.735) Beban Administrasi dan Umum 14 - (290.080.986)

Kas Bersih Yang Diterima dari

Aktivitas Operasi (2.216.915.900) 7.100.810.757

KENAIKAN NETO DALAM KAS DAN

SETARA KAS (2.216.915.900) 7.100.810.757

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 59.030.344.428 51.929.533.671

Referensi

Dokumen terkait

Memperhatikan minat masyarakat di Kota Surabaya yang cukup besar untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan melihat sebaran tiga etnis mayoritas (Jawa, Madura, Tionghoa)

[r]

kerangka Kelembagaan dan Regulasi |6- 6 Cakupan kewenangan Bidang Cipta Karya tergambar dalam struktur organisasi dari Dinas Pekerjaan Umum yang dapat dilihat pada Gambar di

di antara pihak-pihak yang terlibat konflik di Aceh telah membuka peluang untuk menjaga kesinambungan efek jangka panjang dari program ini, yang dapat diwujudkan melalui

[r]

memungkinkan manusia dapat mencari nafkah sendiri tanpa bergantung pada pemilik modal, maka pendapat bahwa ilmu pengetahuan harus dikembangkan atas dasar

Dalam komposisi ini akan di kolaborasikan instrumen yang berbeda asal, yaitu Arumba yang berasal dari Indonesia, kuartet gesek, dan instrumen tiup yang merupakan alat

Sekolah kami perlu berkordinasi dengan dewan pendidikan dan dinas pendidikan kabupaten dalam penyusunan dan pengesahan EDS Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah menjalin kemitraan