• Tidak ada hasil yang ditemukan

Academic Procedure | Industrial Engineering UB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Academic Procedure | Industrial Engineering UB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

FORMAT PENULISAN

4.1 Format Umum

Kertas yang dipakai adalah HVS putih 80 mg ukuran A4. Apabila terdapat gambar atau tabel yang menggunakan kertas berukuran lebih besar dari A4, hendaknya dilipat sesuai dengan aturan yang berlaku.

Margin pengetikan naskah sebagai berikut : 3,5 cm dari sisi kiri kertas, 2,5 cm dari sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas, tidak termasuk nomor halaman. Kepala kertas (header) dan kaki kertas (footer) masing-masing 1,5 cm dari batas kertas.

4.2 Sampul

Sampul terdiri atas dua bagian, yaitu sampul luar dicetak pada kertas karton (hardcover) dan sampul dalam dicetak pada kertas HVS putih. Warna sampul luar adalah biru untuk KKN-P dan biru tua untuk skripsi. Pada punggung sampul luar dicantumkan nama penulis, judul dan tahun.

Judul dituliskan secara ringkas, dalam kalimat yang jelas dan tidak melebihi 14 kata. Judul laporan KKN-P menyatakan topik khusus yang diambil dan nama perusahaan lokasi KKN-P. Sedangkan untuk judul skripsi sedapat mungkin menyatakan obyek penelitian, metode/alat yang dipergunakan, dan tujuan penelitian. Judul dicetak mempergunakan huruf kapital dan jenis huruf Times New Roman 14pt bold. Pencantuman istilah asing dicetak miring menggunakan huruf Times New Roman 14pt bold italic.

Pencantuman logo Universitas Brawijaya menggunakan latar hitam. Ukuran logo sekitar 4 cm x 4 cm.

Penulisan nama dan NIM mahasiswa mempergunakan huruf kapital dan jenis huruf Times New Roman 12pt bold.

Pada kaki sampul dituliskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Malang dan Tahun. Penulisan mempergunakan huruf kapital dan jenis huruf Times New Roman 12pt bold.

4.3 Ringkasan

Ringkasan harus ditulis dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul ringkasan berbahasa Indonesia menggunakan kata “RINGKASAN”, sedangkan ringkasan berbahasa Inggris menggunakan kata “SUMMARY”. Judul ringkasan diketik huruf kapital dengan jenis huruf Times New Roman 16pt bold. Judul ringkasan diletakkan di tengah atas halaman dan rapat margin atas.

Ringkasan terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. Bagian awal memuat identitas peneliti. Bagian utama memuat ringkasan penelitian. Bagian akhir memuat kata kunci penelitian. Jenis huruf yang dipergunakan adalah Times New Roman 12pt reguler

(2)

Antar bagian diberi jarak satu baris kosong satu spasi.

Bagian awal berisikan identitas peneliti yang terdiri dari nama peneliti (diketik huruf kapital tebal atau bold), nama jurusan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, bulan dan tahun penyelesaian skripsi, judul skripsi (diketik huruf miring atau italic), dan nama-nama dosen pembimbing tanpa gelar. Antar elemen identitas peneliti dipisahkan tanda “,” (koma).

Bagian utama memuat ringkasan penelitian yang dituliskan dalam 3 atau 4 paragraf dengan maksimum 800 kata. Paragraf pertama berisikan latar belakang situasi masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Paragraf dua berisikan metode dan alat yang dipergunakan dalam penelitian dan langkah-langkah penelitian. Hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan dituliskan pada paragraf tiga atau jika cukup panjang dibagi dalam paragraf tiga dan empat. Ringkasan tidak memuat rujukan pustaka, tabel, gambar dan persamaan.

Bagian akhir berisikan kata kunci dari penelitian. Dimulai tulisan “Kata kunci:” atau “Keywords:” yang ditulis dengan Times New Roman 12pt bold. Kata kunci terdiri dari 3 – 5 kata atau gabungan kata. Kata kunci menyebutkan hal-hal yang dianggap penting bagi peneliti, meliputi obyek penelitian, masalah, metode/alat, dan tujuan penelitian.

4.4 Naskah

4.4.1 Jenis Huruf

Jenis huruf yang dipergunakan dalam penulisan naskah adalah huruf Times New Roman 12pt regular. Judul bab diketik huruf kapital dengan jenis huruf Times New Roman 16pt bold. Judul sub-bab diketik huruf kapital dengan jenis huruf Times New Roman 12pt bold. Judul sub dari sub-bab dan seterusnya diketik huruf kecil dan kapital di tiap awal kata dengan jenis huruf Times New Roman 12pt bold. Judul tabel dan gambar diketik dengan jenis huruf Times New Roman 10pt regular.

4.4.2 Jarak Spasi Antar Baris

Jarak antar baris dalam naskah adalah satu setengah spasi. Jarak antar alinea atau paragraf satu setengah spasi dengan tambahan spasi setelah paragraf (after) sebesar 3pt. Judul bab, judul sub-bab, dan seterusnya diketik dengan jarak satu spasi dengan tambahan spasi setelahnya (after) sebesar 12pt. Jarak antar baris dalam judul tabel, dan judul gambar diketik dengan jarak satu spasi.

4.4.3 Alinea atau Paragraf

(3)

dan titik, diberi jarak satu ketukan.

4.4.4 Penomoran Halaman

Penomoran halaman ada dua macam, menggunakan angka Romawi dan angka Arab.

Bagian awal diberi nomor halaman dengan menggunakan angka kecil Romawi (i, ii, iii, iv dan seterusnya) yang diletakkan di tengah bawah halaman dan masuk dalam kaki kertas (footer).

Sedangkan untuk bagian utama dan bagian akhir diberi nomor halaman dengan menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 4 dan seterusnya) yang diletakkan di kanan atas halaman dan masuk dalam kepala kertas (header), kecuali halaman awal bab yang diletakkan di tengah bawah halaman dan masuk dalam kaki kertas (footer).

4.4.5 Ejaan Bahasa Indonesia dan Istilah Asing

Naskah diketik dengan penulisan disesuaikan dengan tata bahasa dan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulisan kata sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia dicetak huruf tegak.

Naskah tersusun dari bab, sub-bab, sub dari sub-bab dan seterusnya. Satu bab dapat terbagi menjadi beberapa sub-bab. Satu sub-bab dapat terbagi menjadi beberapa sub dari sub-bab. Demikian juga seterusnya, namun disarankan tidak melebihi empat level.

Setiap paragraf sebaiknya hanya memiliki satu gagasan atau pokok bahasan yang disusun dengan paragraf deduktif. Paragraf deduktif menempatkan satu kalimat utama di awal paragraf dan diikuti kalimat-kalimat penjelas untuk menerangkannya lebih lanjut. Kalimat utama memuat pernyataan umum yang sesuai dengan pokok bahasan. Kalimat penjelas memuat pernyataan khusus yang relevan untuk memperkuat gagasan yang termaktub dalam kalimat utama. Penulisan kalimat sebaiknya tidak terlalu panjang agar memberikan kemudahan dan kejelasan pembaca untuk memahaminya. Selain paragraf deduktif, diperkenankan mempergunakan paragraf induktif atau lainnya.

Penggunaan istilah asing atau kata-kata yang bukan Bahasa Indonesia hendaknya ditulis sesuai dengan kata aslinya dan dicetak miring atau jenis huruf italic.

4.4.6 Bab dan Sub-bab

Setiap bab dimulai pada halaman baru, dengan judul bab diletakkan di tengah atas halaman dan rapat margin atas. Judul bab dimulai dengan kata “BAB” dan angka kapital Romawi (I, II, III, IV dan seterusnya) diikuti judulnya dan diketik huruf kapital dengan jenis huruf Times New Roman 16pt bold. Judul bab diketik dengan jarak satu spasi dengan tambahan spasi setelahnya (after) sebesar 12pt.

(4)

Penomoran judul sub dari sub-bab dan seterusnya mengikuti level di atasnya diikuti penomoran urut mulai 1. Judul sub dari sub-bab dan seterusnya diketik huruf kecil dan kapital di tiap awal kata dengan jenis huruf Times New Roman 12pt bold.

Judul sub-bab, dan seterusnya diletakkan rapat margin kiri dan diketik dengan jarak satu spasi dengan tambahan spasi setelahnya (after) sebesar 12pt. Antara judul sub-bab, dan seterusnya dengan alinea pertama sebaiknya tidak terpisah halaman yang berbeda.

4.4.7 Ikhtisar atau Daftar

Penggunaan pointer (bullet or numbering) untuk mengidentifikasikan ikhtisar atau daftar poin-poin rincian, elemen/bagian, susunan atau langkah diperkenankan dalam penulisan ilmiah. Penulisannya dilakukan dengan berinden masuk ke dalam 1cm atau lebih dari margin kiri, jika uraian setiap poin tidak lebih dari dua baris. Namun saat uraian sangat panjang atau melebihi dua baris, sebaiknya rapat pada margin kiri.

4.4.8 Catatan Kaki

Catatan kaki (footnote) merupakan penjelasan keterangan isi naskah yang ditempatkan di kaki halaman. Tujuan penulisan catatan kaki dapat berupa: (1) keterangan tambahan lain yang diperlukan untuk lebih mendeskripsikan isi naskah, (2) merujuk bagian lain dari naskah. Catatan kaki yang diperbolehkan adalah berdasarkan kedua tujuan tersebut. Catatan kaki menggunakan tanda penomoran angka Arab (1, 2, 3, 4 dan seterusnya) dengan diakhiri simbol “)” (tutup kurung) yang disisipkan di bagian naskah yang akan dijelaskan.

4.5 Kutipan dan Daftar Pustaka

4.5.1 Kutipan Pustaka

Penulisan karya ilmiah harus dilandasi dengan referensi keilmuan yang terkait. Referensi keilmuan yang dirujuk dari pustaka dituliskan berupa kutipan-kutipan. Kutipan menjelaskan dan menegaskan uraian referensi keilmuan yang menunjang pembuktian ataupun penguatan penelitian yang dilakukan. Kutipan dapat dituliskan di semua bagian karya ilmiah, terutama dalam tinjauan pustaka.

Mengutip artinya meminjam pendapat atau pemikiran orang lain. Etika dalam mengutip yaitu harus menyebutkan darimana sumber pustakanya diambil. Kutipan sebaiknya hanya menyatakan hal-hal yang diperlukan.

(5)

Pencantuman sumber pustaka dari kutipan dilakukan dengan menuliskan: nama belakang penulis, tahun terbit dan nomor halaman. Cara penulisan ada dua macam, yaitu : (penulis, tahun:halaman); dan penulis (tahun:halaman).

Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari 4 baris dapat langsung dimasukkan dalam naskah dengan diapit oleh tanda kutip ganda. Bila kutipan lengkap terdiri atas lima baris atau lebih, maka : (1) kutipan dipisahkan dari naskah dengan jarak 2,5 spasi; (2) kutipan berjarak masuk 1 cm (5-7 spasi) dari margin kiri; (3) jarak baris kutipan satu spasi; (4) Kutipan diapit dengan tanda kutip ganda; (5) Sesudah kutipan dituliskan sumber pustakanya. Contoh penyajian kutipan lengkap sebagai berikut : “A control chart is one of the primary techniques of statistical process control (SPC)” (Montgomery, 2009:13); Montgomery (2009:13) menyatakan “A control chart is one of the primary techniques of statistical process control (SPC)”.

Kutipan isi dapat langsung dimasukkan dalam naskah tanpa perlu diapit tanda kutip. Membuat kutipan isi hendaknya jangan terlalu panjang. Meskipun penulisannya dalam kata maupun kalimat dengan perubahan, namun makna yang disampaikan tetap merujuk pada intisari pustaka tanpa bias dan ambigu. Contoh penyajian kutipan isi sebagai berikut : Peta kontrol dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam pengendalian proses statistik (Montgomery, 2009:13); Montgomery, (2009:13) menyatakan bahwa dalam pengendalian proses statistik dapat mempergunakan alat bantu peta kontrol.

Penulisan kutipan yang sangat panjang dan merujuk ke satu pustaka yang sama, hendaknya mencantumkan sumber pustaka beberapa kali. Diutamakan pada pernyataan khusus, definisi, klasifikasi, stratifikasi, formulasi, algoritma, langkah-langkah, dan bagian tulisan yang dianggap penting lainnya.

4.5.2 Daftar Pustaka

Daftar pustaka harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Dalam menuliskannya terdapat beberapa cara yang agak berbeda antar jenis pustaka. Secara umum cara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

a. Jarak penulisan daftar pustaka satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain diberi jarak 1,5 spasi (spacing after 6pt).

b. Penulisan dalam format paragraf bergantung (hanging paragraph). Huruf pertama rapat batas kiri, sedangkan baris berikutnya masuk 1 cm (5-7 spasi).

c. Nama penulis dituliskan nama belakang terlebih dahulu. Nama depan dan tengah disingkat dengan diberi tanda titik tiap singkatan nama dan dipisahkan dengan nama belakang menggunakan tanda koma. Penulis kedua, ketiga dan seterusnya dituliskan dengan cara yang sama, dengan memberikan tanda “&” sebelum penulis terakhir.

(6)

e. Informasi disajikan dalam urutan nama penulis, tahun terbit, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antara informasi dipisahkan dengan tanda koma kecuali antara kota dan nama penerbit disisipkan dengan tanda titik dua.

f. Judul pustaka diketik dengan huruf miring.

Berikut disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka. (a) Kutipan dari buku

Montgomery, D.C. & Hines, W.W., 2003, Probability and Statistics in Engineering, New York:John Wiley & Sons.

(b)Kutipan dari buku terjemahan

Milman, H., 1982, Solution of Problems in Integrated Electronics, Jilid I Cetakan I, terjemahan M. Julius, Malang:Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

(c) Kutipan dari artikel dalam sebuah buku

Davis, R., “Character and Society”, dalam Louck, L.G., Gibson W.M. & Arms, G. (Editor), Toward Liberal Education, pp: 78-79, New York: McGraw Hill.

(d)Kutipan dari majalah dan Koran

Suhardjono, 1991, “Menggusur Drainase Mengundang Banjir”, Surabaya Post, 13 Januari, hlm: 19.

(e) Kutipan dari karya yang tidak dipublikasikan (skripsi, tesis, disertasi) Suroso, A., 1990, Kajian Optimasi Air Pada Waduk Bening Untuk irigasi Dan PLTM, Skripsi tidak dipublikasikan, Malang: Universitas Brawijaya.

(f) Kutipan dari buku pedoman, peraturan dan ensiklopedia

Ditjen Cipta Karya, 1971, Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971, Jakarta: Ditjen Cipta Karya

(g)Kutipan dari pustaka elektronik yang didapat lewat internet

Mitchel, W.J., 1995, City of Bits: Space, Place And The Infobahn, Cambridge: MIT Press. http://www.mitpress.mit.edu: 80/City of Bits/Pulling Glass/Index.html. (diakses 1 Agustus 2008)

(h)Kutipan dari makalah pertemuan ilmiah

Suhardjono, 1980, “Sebuah Pengantar Tentang Ilmu Dan Hakekat Penelitian”, makalah dalam Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah Angkatan IV, Pusat Penelitian Univeristas Brawijaya, Malang, 17-22 September 1980

(I) Kutipan dari jurnal atau prosiding

Wardana, I.N.G., Baedowie, S. & Widodo, A.S., 2001, “Pemanfaatan Coil Oil Mixture (COM) Untuk Pengganti Bahan Bakar Minyak Pada Boiler Industri (Tahap I)”, Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik, Vol 13 No 1, hlm:1-10.

Meyer, B. & Herman, K., 1985, “Formaldehyde Release From Pressed Wood Products”, dalam Turoski (Editor), Proceedings of the Symposium at the 187th Meeting on the American Chemical Society, pp:101-106, Washington: American Chemical Society

4.6 Simbol dan Persamaan

(7)

Secara umum penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan huruf Symbol atau mempergunakan fasilitas penyisipan symbol dalam perangkat lunak pengetikan (word processor), misalnya: massa jenis (). Sedangkan notasi variabel dapat menggunakan huruf Times New Roman italic, misalnya: lot pengadaan (Q).

Satuan dan singkatan yang digunakan mengikuti kaidah yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu, misalnya: 25oC; 10 m/dtk; 10 ppm; H

2SO4.

4.6.2 Persamaan

Penulisan persamaan sebaiknya mempergunakan fasilitas penyisipan equation dalam perangkat lunak pengetikan (word processor). Setiap persamaan yang dituliskan harus diberi nomor berurutan dengan mempergunakan angka Arab (1, 2, 3, 4 dan seterusnya) berkepala sesuai bab diikuti penomoran urut mulai 1 setiap bab baru. Persamaan dituliskan masuk 1 cm (5-7 spasi) dari margin kiri. Nomor persamaan dituliskan dalam tanda kurung ditempatkan di kanan persamaan dan rata dengan margin kanan. Berikut ini contoh persamaan sebagai berikut :

x β + β =

f(x) 0 1. (2-12)

Persamaan yang dirujuk dalam naskah cukup diketik dengan kata “Persamaan” dengan huruf P (kapital) dan nomor persamaannya, Misalnya : Persamaan (2-12) menunjukkan fungsi ....

4.7 Tabel dan Gambar

4.7.1 Tabel

Tabel merupakan daftar berisi rekapitulasi sejumlah data yang tersusun secara sistematis dalam matriks beberapa baris dan kolom. Tabel yang dicantumkan dalam naskah harus dirujuk dan dibahas dalam naskah. Tabel dapat diletakkan sebelum atau sesudah paragraf yang membahasnya dengan jarak tidak terpisah banyak halaman. Tabel harus termuat dalam satu halaman dan tidak terpotong di halaman yang berbeda. Tabel yang terlalu panjang dapat dipecah menjadi beberapa tabel atau dituliskan di kertas yang lebih besar dalam lampiran. Tabel yang tidak dibahas dalam naskah, tetapi diperlukan, dapat diletakkan dalam lampiran.

Judul tabel dituliskan di atas tabel yang disajikan. Judul tabel dimulai dengan kata “Tabel” dengan huruf T (kapital) diikuti nomor tabel dan nama tabel. Penomoran tabel mempergunakan angka Arab (1, 2, 3, 4 dan seterusnya) berkepala sesuai bab diikuti penomoran urut mulai 1 setiap bab baru. Judul tabel diketik dengan jenis huruf Times New Roman 10pt regular. Jarak antar baris dalam judul tabel diketik dengan jarak satu spasi.

Tabel yang dirujuk dalam naskah cukup diketik dengan kata “Tabel” dengan huruf T (kapital) dan nomor tabelnya tanpa diikuti nama tabel, Misalnya : Tabel 4.1 menunjukkan data ....

(8)

mencantumkan sumbernya. Sedangkan tabel yang menyajikan hasil pengolahan selama penelitian baik yang dikerjakan secara manual maupun mempergunakan alat bantu tidak perlu mencantumkan sumber. Sumber diketikkan dimulai kata “Sumber:” yang diletakkan di bawah tabel dan rata kiri dengan pinggir kiri tabel. Untuk sumber data primer dituliskan obyek atau lokasi penelitian dan metode pengambilan datanya (observasi, eksperimen, kuesioner, dan lain-lain). Untuk sumber data sekunder dituliskan nama akhir pengarang, tahun dan halaman yang diacu (pustaka tercantum dalam daftar pustaka).

Format penulisan judul tabel dan sumbernya selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.

4.7.2 Gambar

Gambar merupakan ilustrasi untuk merepresentasikan secara visual grafis dari data mentah atau hasil pengolahan dalam format grafik, diagram, peta, foto atau model piktorial lainnya. Gambar yang dicantumkan dalam naskah harus dirujuk dan dibahas dalam naskah. Gambar dapat diletakkan sebelum atau sesudah paragraf yang membahasnya dengan jarak tidak terpisah banyak halaman. Gambar harus termuat dalam satu halaman dan dapat dicantumkan di kertas yang lebih besar. Gambar yang tidak dibahas dalam naskah, tetapi diperlukan, dapat diletakkan dalam lampiran.

Judul gambar dituliskan di bawah gambar yang diilustasikan. Judul gambar dimulai dengan kata “Gambar” dengan huruf G (kapital) diikuti nomor gambar dan nama gambar. Penomoran gambar mempergunakan angka Arab (1, 2, 3, 4 dan seterusnya) berkepala sesuai bab diikuti penomoran urut mulai 1 setiap bab baru. Judul gambar diketik dengan jenis huruf Times New Roman 10pt regular. Jarak antar baris dalam judul gambar diketik dengan jarak satu spasi.

Gambar yang dirujuk dalam naskah cukup diketik dengan kata “Gambar” dengan huruf G (kapital) dan nomor tabelnya tanpa diikuti nama tabel, Misalnya : Gambar 4.2 mengilustrasikan data ....

Gambar yang menyajikan hasil pengumpulan data primer dari obyek penelitian, atau merujuk/mengutip data sekunder dari pustaka, harus mencantumkan sumbernya. Sedangkan gambar yang menyajikan hasil pengolahan selama penelitian. Sumber diketikkan dimulai kata “Sumber:” yang diletakkan di bawah judul gambar dan rata kiri dengan pinggir kiri judul gambar. Untuk sumber data primer dituliskan obyek atau lokasi penelitian dan metode pengambilan datanya (observasi, eksperimen, kuesioner, dan lain-lain). Untuk sumber data sekunder dituliskan nama akhir pengarang, tahun dan halaman yang diacu (pustaka tercantum dalam daftar pustaka).

Format penulisan judul gambar dan sumbernya selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.

4.7.3 Algoritma dan Kode Pemrograman

(9)

pencantuman dapat dilakukan dengan pencitraan (capture) atau dengan diketikkan secara keseluruhan atau kutipan. Naskah lengkap kode pemrograman (program listing) sebaiknya dituliskan di lampiran (bila diperlukan).

Algoritma atau kode pemrograman diketik dengan jenis huruf Courier New 10pt regular. Apabila satu perintah (expression atau statement) dalam kode pemrograman dituliskan melebihi satu baris perlu ditambahkan karakter tanda hubung antar baris sesuai dengan bahasa pemrograman yang dipergunakan.

4.8 Lampiran

Lampiran merupakan tambahan informasi yang diperlukan dalam laporan sebagai penunjang naskah. Lampiran dapat dirujuk secara langsung dalam naskah yang digunakan untuk keperluan penyajian informasi yang lebih rinci dalam naskah. Lampiran yang tidak dirujuk dalam naskah, diperlukan untuk penafsiran penelitian dan naskah laporan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang digunakan oleh seorang kepala desa dalam upaya membina generasi muda dalam membangun hubungan yang

Kesimpulan penelitian adalah donat berbahan dasar tepung kulit pisang Musa sapientum dengan subtituen 25 persen tepung kulit pisang memiliki profil fitokimia, proksimat dan

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan oleh bendahara/pejabat fakultas yang memiliki wewenang. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti apabila pembayaran

c) tanpa hak; menurut Pasal 1 ayat (1) undang-Undang No.14 Tahun 2001 Tentang Paten : paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya

Tersebarnya informasi yang simetris mengakibatkan tingkat ekspektasi para pelaku pasar terhadap return saham adalah sama, hal ini menyebabkan tidak terdapat

Ayahanda dan Ibunda ( Ibu Nifchotun Nisa’dan Bapak Ah. Syarief ), makhluk termulia dalam hidupku yang sangat aku sayangi dan cintai, darinya tak terhenti

Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang setelah akar lembaga (embrio) mati. Akar ini terutama terdapat pada tumbuhan monokotil. Pada tumbuhan berakar tunggang terdapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan faktor jenis kelamin dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja puskesmas Lakbok kabupaten Ciamis tahun 2016, yaitu