• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB II"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian Tinjauan Pustaka akan

didiskripsikan tentang teori peningkatan kinerjaruru ,

teori supervisi kunjungan kelas , PTS melalui supervisi

kunjungan kelas , kajian penelitian yang relefan , dan

kinerja guru sebagai beikut :

2.1 Kinerja Guru

Kinerja guru dapat dilihat dan diukur

berdasarkan kriteria standar kompetensi guru. Empat

kompetensi yang harus dimliki seorang guru meliputi

kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial dan

profesional (UU No 14 tahun 2005), Kinerja guru

diartikan sebagai prestasi yang diperlihatkan,

kemampuan kerja (Depdikbud, 2010: 327). Seberapa

jauh seseorang mampu melaksanakan pekerjaan dan

dibandingkan dengan hasil yang ingin dicapai

dinamakan kinerja seseorang pada pekerjaan tersebut.

Wujud perilaku yang berkaitan dengan kinerja

guru adalah kegiatan guru dalam pembelajaran yaitu

bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran,

melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai

hasil belajar (Depdiknas, 2008). Mulyasa (2010: 91)

(2)

2

melaksanakan tugas dan motivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik. Dilihat dari proses, kinerja guru efektif akan tercapai jika perilaku dapat menunjukan kecocokan dengan standar kinerja yang ditentukan. Dilihat dari hasil nyata yang dikerjakan oleh guru baik kuantitas maupun kualitasnya.

Faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Menurut

Mulyasa (2010: 112) menyebutkan tiga faktor penting

untuk menilai kinerja guru yaitu kemampuan dan

minat guru, kejelasan penerimaan atas peranan guru,

dan tingkat motivasi guru dalam melaksananakan

tugas profesional guru dalam pembelajaan adalah

merencanakan pembelajaran, kemampuan

melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi,

memberikan perbaikan dan pengayaan dan

melaksanakan hubungan pribadi.

Dari empat kompetensi yang menjadi standar kinerja

guru itu dijabarkan menjadi 14 indikator kompetensi

seperti yang tercantum dalam Permendiknas No.16

Tahun 2007.

Tabel 2.1

Kompetensi Guru

Jenis kompete

nsi

Aspek

Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik. Menguasai teori belajar dan

(3)

3 Kegiatan pembelajaran yang mendidik. Pengembangan potensi peserta didik. Komunikasi dengan peserta didik. Penilaian dan evaluasi

Kepribadian Bertindak sesuai dengan hukum dan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasioanal.

Menunjukan pribadi yang dewasa dan teladan.

Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi rasa bangga menjadi guru.

Sosial Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif.

Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua, peserta didik, dan masyarakat.

Profesional Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang diampu.

Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.

Kompetensi yang berhubungan langsung

dengan kinerja guru dalam pembelajaran di kelas

adalah kompetensi pedagogik. Dalam penerapannya

Kompetensi tidak bisa dipisahkan dengan 3 kompetensi

yang lain. Guru yang kompeten adalah guru yang

memiliki keempat kompetensi tersebut secara

(4)

4

Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran adalah

bagian dari kompetensi pedagogik. Berdasarkan

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar

Proses kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan guru pada lingkungan belajar.

Dalam proses pembelajaran yang harus dilaksanakan

guru adalah membuat perencanaan melaksanakan

kegiatan, menilai hasil pembelajaran dan diakhiri

dengan melakukan tindak lanjut dari hasil penilaian.

Majid (2009:6) dalam manajemen Perencanaan

Pembelajaran menyatakan bahwa komponen

kompetensi pengelolaan pembelajaran mencakup (1)

penyusunan perencanaan pembelajaran; (2)

pelaksanaan interaksi belajar mengajar; (3) penilaian

prestasi belajar siswa; (4) pelaksanaan tindak lanjut

hasil penilaian. Hal ini juga mengacu pada definisi

manajemen meliputi proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi.

Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007

tentang Standar Proses menyatakan bahwa :

Perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat

identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),

kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian

(5)

5 waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. RPP

dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.

Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu

yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Pentingnya suatu perencanaan sesuai

dengan pendapat Purwanto (2009: 107) yang

menyatakan bahwa tanpa perencanaan atau planning,

pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan

dan bahkan kegagalan. Hal senada juga diungkapkan

oleh Abdul Majid (2009:22) yang menyatakan bahwa

perencanaan pengajaran bermanfaat sebagai petunjuk

arah kegiatan dalam mencapai tujuan. Jadi kegiatan

pembelajaran yang baik senantiasa berawal dari

perencanaan yang matang yaitu pembuatan silabus

dan RPP. Perencanaan yang matang akan menunjukan

hasil yang optimal dalam pembelajaran.

Hal ini berati setiap pendidik pada satuan

pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

lengkap dan sistematis. RPP disusun agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa

untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang

(6)

6

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis siswa.

Sesuai Standar Proses (Permendiknas No 41 Tahun

2007) kegiatan belajar mengajar di kelas meliputi tiga

langkah yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan akhir.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan (RPP) yang telah dibuat. Pada kegiatan

pendahuluan guru harus menyiapkan siswa baik fisik

maupun psikis untuk mengikuti pembelajaran,

melakukan apersepsi dan menyampaikan komptensi

yang akan dicapai dalam pembelajaran itu. Pada

kegiatan inti terdapat kegiatan eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Dalam kegiatan inti pembelajaran

menggambarkan tentang pengunaaan starategi dan

metode pembelajaran yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru

menfasilitasi siswa untuk bisa membuat rangkuman

materi, memberikan umpan balik, tindak lanjut dan

pemberian tugas pertemuan berikutnya.

Seorang guru dituntut untuk menguasai kemampuan

memberikan penilaian kepada peserta didiknya.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses

dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk

meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran

(7)

7 Kemampuan ini adalah kemampuan terpenting

dalam evaluasi pembelajaran. Dari penilaian itulah seorang guru dapat mengetahui kemampuan yang telah dikuasai oleh para peserta didiknya. Harus mengetahui kompetensi dasar (KD) apa saja yang telah di kuasai atau yang belum di kuasai oleh peserta didik dan segera memberikan tindak lanjut yang tepat.

Dari hasil guru dalam menganalisa hasil penilaian guru

menentuakan kegiatan tindak lanjut yang akan

dilaksanakan. Jika siswa telah mencapai KKM atau

melampui KKM maka guru memberikan pengayaan.

Siswa yang belum mencapai KKM guru memberikan

kegiatan remidial.

Program pengayaan akan diberikan guru

kepada kepada peserta didik yang telah melampui

ketuntasan belajar dengan memerlukan waktu yang

sedikit dari pada teman-teman lainnya. Waktu yang

masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk

memperdalam / memperluas atau mengembangkan

bahan kajian, muatan pelajaran yang dipelajari. Guru

dapat memfasilitasi peserta didik dengan memberikan

berbagai sumber belajar, antara lain : perpustakaan,

majalah atau koran, Internet, bahan praktik

demonstrasi dan lain-lain.

Remedial akan diberikan pada peserta didik

sebagai bahan perbaikan pembelajaran pada KD yang

belum dikuasai oleh peserta didik melalui upaya

(8)

8

guru melakukan penilaian untuk mengetahui apakah

peserta didik telah memenuhi kompetensi minimal dari

KD yang diremedialkan. Sebelum melaksanakan

kegiatan remidial guru kelas harus melakukan

identifikasi terhadap kesulitan peserta didik dan

kemudian membuat perencanaan pembelajaran

remidial meliputi penentuan materi ajar, penetapan

metode dan pemilihan media.

2.2 Supervisi Kunjungan Kelas

Menurut Purwanto (2009: 120) supervisi

kunjungan kelas adalah salah satu teknik supervisi

perorangan yang dilakukan kepala sekolah dan

pengawas dengan berkunjung dikelas untuk

mengamati kendala yang di hadapi guru. Supervisor

dapat menolong guru dalam memecahkan kesulitan

atau kendala yang dihadapi guru di dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini senada

juga diungkapkan oleh Mulyasa (2009: 113) yang

menyatakan bahwa kunjungan kelas adalah salah satu

teknik untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara

langsung.

Melalui supervisi kunjungan kelas akan diperoleh

data yang objektif mengenai kesulitan guru di dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan

kesulitan itu, guru akan dibantu mencari solusi dari

(9)

9 kegiatan supervisi bukan kegiatan penilaian terhadap

guru tetapi kegiatan untuk memberi bantuan kepada

guru dalam mengatasi permasalah yang dihadapi

dikelasnya. Mulayasa (2009: 214) menyatakan bahwa

kunjungan kelas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu

kunjungan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,

adanya pemberitahuan sebelumnya dan atas dasar

undangan guru.

Pada kunjungan tanpa ada pemberitahuan

terlebih dahulu seorang supervisor datang secara

tiba-tiba ke kelas tempat guru mengajar tanpa ada

pemberitahuan sebelumnya. Dengan model ini

Supervisor dapat mengetahui keadaan yang

sesungguhnya sehingga dapat menentuakan bantuan

yang diperlukan. Sedangkan kelemahannya guru

menjadi gugup karena tiba-tiba didatangi ini terutama

guru yang tidak siap administrasi pembelajarannya.

Kunjungan adanya pemberitahuan sebelumnya,

seorang supervisor datang, guru sudah mempersiapkan

segala sesuatu yang berkaitan dengan KBM

(administrasinya). Supervisor dapat melihat dan

sekaligus memberi arahan-arahan dan guru dapat

memperbaikinya berdasarkan acuan arahan tersebut.

Sedangkan pada kunjungan atas dasar undangan

guru supervisor diundang oleh guru untuk

(10)

10

guru dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi

dikelasnya. Kunjungan seperti akan lebih baik baginya

dalam upaya memperbaiki atau meningkatkan

kemampuannya. Sebab, dengan cara seperti ini, guru

dapat belajar untuk Bersikap terbuka guna

memperoleh berbagai pengalaman baru dari hubungan

kerja samanya dengan supervisor. Disamping itu, ini

juga dapat mendorong guru memperoleh berbagai

pengalaman baru dari hubungan kerja samanya

dengan supervisor. Disamping itu, ini juga dapat

mendorong guru untuk berupaya mengaktualisasikan

kemampuannya. Sikap dan dorongan seperti ini

merupakan suatu alat baginya untuk mencapai tingkat

profesional.

Masing-masing jenis supervisi mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Bagi supervisor yang harus

dilakukan adalah merumuskan tujuan supervisi

kunjungan kelas yang dilakukan. Program supervisi

harus dirancang terlebih dahulu sehingga supervisi

yang dilakukan akan membawa hasil sesuai dengan

yang telah dilakukan. Yang sangat penting adalah

adanya tindak lanjut dari temuan saat kunjungan

kelas.

Menurut Purwanto (2011:103) supervisi

kunjungan kelas melalui 4 tahapan pokok yaitu

(11)

11 1. Perencanaan

Pada perencanaan kepala sekolah harus bisa

menciptakan suasana akrab dengan guru dan

menyepakati jadwal pelaksanaan supervisi serta

instrumen observasi yang akan digunakan. Pada tahap

ini juga membahas persiapan pembelajaran yang

dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan mengenai

aspek yang menjadi fokus pengamatan. Berkaitan

dengan hal ini Hartoyo (2006: 93) menyatakan bahwa

perencanaan meliputi tujuan, waktu, tempat,

instrumen, dan sebagainya yang diperlukan dalam

proses supervisi. Perencanaan sangat berpengaruh

terhadap hasil supervisi maka perencanaan matang

merupakan awal keberhasilan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan supervisi kepala sekolah

berkunjung di kelas mengadakan pengamatan sesuai

fokus pengamatan yang telah disepakati. Kepala

sekolah membuat catatan-catatan dengan mengunakan

insturmen observasi yang telah dibuat saat

perencanaan. Yang harus diperhatikan bahwa

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas tidak boleh

(12)

12

3. Penilaian

Pada tahap penilaian ini guru harus sudah

menyiapkan langkah-langkah dalam penilaian,

memantau proses kemajuan belajar peserta didiknya,

mengetahui kemampuan yang dikuasai peserta didik

dengan mengadakan evaluasi yang akhirnya akan

tertuang dalam hasil penilaian.

4. Tindak lanjut

Tahap terakhir dalam pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas adalah tindak lanjut. Tindak lanjut

harus segera dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan

supervisi. Pada tahap ini kepala sekolah menunjukan

hasil observasi (instrumen dan catatan), beri

kesempatan guru mencermati dan menganalisannya.

Mendiskusikan secara terbuka hasil observasi,

terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak),

berikan penguatan terhadap penampilan guru. Hindari

kesan menyalahkan. Usahakan guru menemukan

sendiri kekurangannya. Segiovani (2007: 6)

menjelaskan bahwa balikan ini harus deskreptif,

spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual dan

akurat sehingga betul-betul bermanfaat bagi guru. Ini

berati pertemuan balikan ini bukan untuk

menyalahkan guru tetapi untuk memberikan

(13)

13 masukan atau solusi memperbaiki yang masih dirasa

kurang.

2.3 Penelitian Tindakan Sekolah Melalui Supervisi

Kunjuangan Kelas

Menurut Mulyasa (2013:10). Penelitan Tindakan

Sekolah (PTS) merupakan suatu cara memperbaiki dan

meningkatkan kepemimpinan pendidikan tingkat

sekolah (kepala sekolah dan pengawas) karena kepala

sekolah dan pengawas merupakan orang yang paling

tahu segala sesuatu yang terjadi di sekolah. PTS yang

dilaksanakan secara logis dan sistematis serta jujur

dalam pelaporannya, maka akan memberi masukan

untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

meningkatakan mutu dan produktifitas serta

memperbaiki manajemen sekolah.

Pada penelitian ini PTS dilakukan dengan cara

memberikan pendampingan kepada kepala sekolah

dalam mengoftimalkan pelaksanaan sepervisi

kunjungan kelas dalam rangka meningkatkan

pembelajaran guru mulai dari menyusun perencanaan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai

hasil belajar dan memberikan tindak lanjut dari hasil

penilaian. PTS melalui supervisi kunjungan kelas

dilakukan secara bersiklus melalui tahap perencanaan,

pelaksanaan,evaluasi dan tindak lanjut.

(14)

14

Ada beberapa jurnal hasil penelitan terdahulu

yang sudah membahas tentang peningkatan

kompetensi guru dan supervisi. Ada 2 jurnal nasional

dan 3 jurnal internasional.

Penelitian Suyoko dan Purwanti (2009) yang berjudul “Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Pengembangan Manajemen Pendidikan dengan Pendekatan Supervisi Kolaboratif”. Dari hasil penelitian menyatakan bahwa supervisi dengan penelitian

menyatakan bahwa supervisi dengan pendekatan

kolaboratif dapat meningkatkan kinerja guru.

Persamaan dengan penelitian ini adalah tujuannya

yaitu untuk peningkatan kompetensi guru.

Perbedaanya pada model supervisinya dan subyek

penelitiannya. Penelitian Suyoko model supervisinya

kolaboratif subyeknya guru SMP. Sedang penelitian ini

dengan supervisi kunjungan kelas dan subyek guru

SD.

Penelian dengan judul “Peningkatan kinerja guru Melalui Pelaksanaan Program Supervisi Kelas di SDN Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal”. Persamaan dengan penelitian ini pada teknik

pengumpulan data yaitu wawancara, obsevasi,

dokumentasi dan pendekatan penelitian kualitatif.

Perbedaanya pada metodenya yaitu deskriptif.

(15)

15 mengetahui program supervisi pengajaran,

teknik-teknik supervisi pengajaran dan faktor pendukung dan

penghambat pelaksanaan supervisi pengajaran.

Penelitian Parwanti Santi Desak Putu, Dantes

Nyoman, Nata Wijaya Nyoman (2013) yang berjudul “Implementasi Supevisi Akademik dalam Rangka Peningkatan Kemajuan Menyusun RPP pada Guru

Matematika Sekolah Dasar Anggota KKG Gugus IV

Kecamatan Sukadana” menyatakan bahwa supervisi akademis dapat membantu guru dalam menyusun RPP.

Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam tujuan

supervisi yaitu dengan memberi bantuan pada guru

dan metode penelitannya metode yaitu penelitian

tindakan sekolah. Perbedaan terletak pada subyeknya

guru matematika satu gugus sedangkan penelitian ini

subyeknya kepala sekolah, guru kelas, dan guru

pendidikan agama islam satu sekolah.

Strategi yang digunakan oleh kepala sekolah dalam

pelaksanakan supervisi adalah penggunaan

komunikasi dua arah untuk memudahkan pelaksanaan

komunikasi . Aspek yang dinilai dalam supervisi

akademik adalah sistematika pembelajaran ,

penggunaan alat peraga serta evaluasi pembelajaran.

Sikap kepala sekolah ketika melakukan supervisi

pembelajaran tidak mengganggu jalannya

(16)

16

Dari beberapa informasi yang terkumpul dan dari

beberapa penelitian di atas terdapat persamaan dan

perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya adalah

sama-sama membahas tentang supervisi akademik

yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru.

Kesimpulan saya dari hasil penelitiannya menyatakan

supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja

mengajar guru. Perbedaannya adalah supervisi

akademik yang dilakukan dalam penelitian adalah

supervisi akademik dengan tehnik kunjungan kelas .

2.5 Kerangka Pikir

Bagan 2.1

Kerangka Pikir

KINERJA GURU RENDAH

SUPERVISI KUNJUNGAN

KELAS

SUKSES GURU DAN PESERTA

DIDIK HASIL KINERJA

(17)

17 Guru adalah orang yang paling bertanggung

jawab terhadap terlaksananya proses pembelajaran di

kelas. Untuk bisa menciptakan pembelajaran yang

bermutu diperlukan seorang guru profesional yang

memiliki kinerja tinggi. Kinerja guru yang sangat

penting yang berhubungan dengan proses belajar

mengajar adalah perencanaan pembelajaran. Kepala

sekolah bertanggung jawab dalam pengawasan

pelaksanaan pembelajaran di kelas. Salah satu cara

untuk mengawasi pelaksanaan pembelajaran adalah

dengan melaksanakan supervisi kunjungan kelas.

Supervisi kunjungan kelas dilakukan kepala

sekolah sebagai supervisor melalui 4 tahapan pokok

yaitu perencananaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak

lanjut. Pada tahap perencanaan supervisi, instrumen

observasi yang akan digunakan, dan membahas

persiapan pembelajaran yang dibuat oleh guru. Guru

diberi kesempatan untuk mengkonsultasikan

perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Jika ada

kekurangan segera dapat diperbaiki sehingga dengan

bekal perencanaan yang mantap diharapkan guru

dapat melaksanakan pembelajaran di kelas dengan

(18)

18

Pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

supervisor mengadakan peninjauan suasana belajar

untuk melihat atau mengamati guru yang sedang

mengajar serta mengamati kelemahan atau kendala

yang dihadapi guru. Dalam pengamatan ini guru

mengunakan instrumen yang telah disepakati bersama

sehingga akan memperoleh data yang objektif mengenai

kesulitan guru di dalam melaksanakan proses

pembelajran . berdasarkan kesulitan yang ditemukan

pada pengamatan, guru akan di bantu mencari solusi

dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Dengan melaksanakan supervisi kunjugan kelas

secara terprogam dan kontinyu akan dapat mengetahui

kesulitan, kesalahan atau kelemahan guru terutama

dalam penyusunan perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas dan

penilaian hasil belajar. Dengan tersusunnya

perencanaan pembelajaran, terlaksanakannya

pembelajaran yang sesuai standar proses dan penilaian

hasil belajar akan dapat meningkatkan mutu

pembelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Sumber Daya Manusia pariwisata yang dilakukan oleh pihak Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu dalam ditunjuknya Kepulauan Seribu sebagai

[r]

menggolongkan, mengurutkan, dan menyederhanakan data dengan tujuan untuk mengetahui distribusi dari masing-masing variabel dan untuk mengetahui bagaimana pengusaha getuk pisang

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkulu

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis antrian yang terjadi dan menentukan jumlah fasilitas pelayanan optimal pada kasir Ratu Supermarket Malang pada awal dan pertengahan

Harga Penawaran Terkoreksi : Rp. Basuki Rahmat No. Citra

Jumlah keseluruhan mahasiswa FIK UNY pada tahun ajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut: 1) Jurusan POR: 360 orang, 2) Jurusan PKR: 80 orang, 3) Jurusan PKL: 80 orang, 4)