• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 1005400 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 1005400 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

61

Asep Dedy Sutrisno, 2014

Penggunaan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (Tsts) Berbantuan Simulasi Komputer Untuk Meminimalisasi Miskonsepsi Pada Materi Momentum Dan Impuls

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan juga pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan secara umum yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berbantuan simulasi komputer dapat meminimalisasi miskonsepsi siswa pada materi momentum dan impuls. Secara khusus dijelaskan sebagai berikut:

a. Profil miskonsepsi untuk kelas XII di salah satu SMA di Bandung sebesar 44,375% pada materi momentum dan impuls. Miskonsepsi terjadi pada empat konsep esensial, yaitu konsep momentum, konsep impuls, konsep hubungan momentum dan impuls, dan konsep energi kinetik berdasarkan konsep momentum dan impuls.Profil miskonsepsi untuk kelas XI juga masih ada. Hal ini terlihat dari persentase miskonsepsi setelah pembelajaran pada kelas pembandingyang menggunakan model ceramah sebesar 40,2% dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran two stay two stray (TSTS) berbatuan simulasi komputer sebesar 21,3%.

b. Pengaruh dari penggunaan model pembelajaran two stay two stray(TSTS) berbantuan simulasi komputer, menunjukan hasil yang

positif dalam meminimalisasi potensi miskonsepsi siswa. Hal ini dibuktikan dengan persentase potensi miskonsepsi untuk siswa kelas XI dari hasil post-test sebesar 21,3%. Hasil ini lebih kecil dibanding dengan presentase miskonsepsi hasil pre-test sebesar 33,1%. Begitu juga jika dibandingkan dengan persentase miskonsepsi pada kelas pembanding. Persentase miskonsepsi dengan menggunakan pembelajaran model ceramah ini malah meningkat. Dari hasil pre-testsebesar 37,4% meningkat menjadi 40,2% dari hasil post-test.

(2)

62

Asep Dedy Sutrisno, 2014

Penggunaan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (Tsts) Berbantuan Simulasi Komputer Untuk Meminimalisasi Miskonsepsi Pada Materi Momentum Dan Impuls

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gain yang dinormalisasi antara kedua kelas jauh berbeda. Nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk kelas ekpserimen sebesar 0,64 (kategori sedang), sedangkan untuk kelas pembanding sebesar 0,14 (kategori rendah). Dengan demikian metode pembelajaran two stay two stray(TSTS) berbantuan komputer lebih efektif dalam meminimaliasi

miskonsepsi dan peningkatan pemahaman konsep siswa dibanding metode pembelajaran secara ceramah.

B. Saran

Peneliti mengajukan beberapa saran terkait penelitian yang telah dilakukan. Miskonsepsi dapat mempengaruhi pemahaman siswa khususnya untuk konsep-konsep abstrak. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu model pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang akan diajarkan. Bisa juga menggunakan model yang peneliti lakukan, karena sudah terlihat pengaruhnya dalam meminimalisasi miskonsepsi. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika menggunakan model pembelajaran two stay two stray (TSTS) berbantuan simulas komputer, diantaranya:

a. Perlu diinformasikan terlebih dahulu kepada siswa tentang pembelajaran TSTS tersebut, pembagian kelompok, dan alat yang perlu dibawa untuk digunakan dalam pembelajaran.

b. Model pembelajaran seperti ini sangat cocok untuk kelas kecil, maksimal 6 kelompok (4 orang per kelompok).

c. Guru harus lebih ekstra dalam memfasilitas siswa, juga dalam hal pengkondisian kelas.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “ Kontribusi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ilmu

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI DINAMIKA GERAK MELINGKAR.. Universitas Pendidikan Indonesia

Perbedaan kuantitas miskonsepsi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer lebih efektif

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise1. Universitas Pendidikan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Berdasarkan pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Berdasarkan pengolahan dan analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif berbantuan multimedia pembelajaran berbasis ITS dapat lebih meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tentang model pembelajaran kooperatif tipe scramble berbantuan multimedia interaktif, saran yang relevan adalah beberapa