Akuntansi Kas Bank Handout 1 Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher of SMKN 1 Girimulyo
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 GIRIMULYO
Alamat : Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta
Akuntansi Kas Bank Handout 2 BAB I
PENGAWASAN KAS
A. Pendahuluan
Kas dapat diubah menjadi aktiva lain dan digunakan untuk membeli barang atau jasa, serta memenuhi kewajiban dengan lebih mudah bila dibandingkan dengan aktiva lainnya. Oleh karena itu kas disebut juga aktiva liquid (cair). Karena sifatnya yang sangat likuid, kas sering menjadi sasaran kecurangan atau pencurian. Itulah sebabnya di dalam akuntansi untuk kas, prosedur-prosedur untuk melindunginya dari penyelewengan dan penyalahgunaan sangat penting artinya.
Pengendalian intern terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Salah satu tindakan yang dapatdilakukan untuk pengawasan kasa adalah dengan menyetorkan semua kasa yang diterima ke bank.
B. Pengertian Kas
Kas adalah aktiva lancar baik berupa uang tunai atau benda lain yang segera dapat
dijadikan uang tunai yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah pada
kegiatan umum perusahaan. Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang
dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai
nominalnya. Karakteristik umum suatu aset dikatakan sebagai kas adalah bahwa aset
tersebut dapat diterima oleh bank sebagai setoran dengan jumlah yang sama dengan
nominal yang tertera pada aset tersebut Ada dua kriteria agar alat pembayaran dapat diklasifikasikan sebagai kas :
a. Harus dapat diterima umum sebagai alat pembayaran atau diterima oleh bank sebagai
simpanan sebesar nilai nominalnya.
b. Harus dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk kegiatan sehari-hari
Dari pengertian seperti tersebut di atas, maka yang termasuk kas antara lain sebagai
berikut :
a. Uang kertas dan logam
b. Cek dan bilyet giro yang diterima dari pihak lain sebagai bukti pembayaran
c. Simpanan di bank dalam bentuk giro (demand deposit), yakni simpanan di bank yang
sewaktu-waktu dapat diambil.
d. Money order yaitu surat perintah membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan
keperluan pengguna
Akuntansi Kas Bank Handout 3 f. Cashier check yaitu yang dibuat oleh suatu bank untuk suatu saat dicairkan di bank itu
juga
g. Bank Draf yaitu cek atau perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai
rekkening di bank lain, yang dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah,
melalui penyetoran lebih dulu di bank pembuat.
Yang tidak dapat digunakan sebagai kas, antara lain :
a. Cek mundur (Past dated check) yakni cek yang dapat diuangkan setelah tanggal jatuh
tempo yang tertera pada cek.
b. Deposito berjangka (time deposit) yakni simpanan di bank yang dapat diambil setelah
jangka waktu berakhir.
c. Wesel/Promes (Notes)
d. Surat berharga
e. Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dalam bentuk dana (funds)
C. Pengelolaan dan Pengendalian Intern Kas
Kas perusahaan merupakan salah satu unsur yang rawan untuk diselewengkan. Oleh
karena itu diperlukan sistem pengendalian kas yang memadai. Pengendalian intern yang
baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi
penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern.
a. harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang
bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap
sebagai petugas pencatat transaksi kas.
b. semua penerimaan hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian.
c. semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek; kecuali
untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang
tunai, yaitu melalui kas kecil
Prinsip pertama diperlukan agar petugas yang bersangkutan dengan transaksi tidak dapat
dengan mudah melakukan penggelapan kas, kecuali bila mereka bersekongkol. Prinsip kedua dirancang agar petugas yang menangani kas tidak mempunyai kesempatan untuk
menggunakan kas perusahaan untuk keperluan pribadi. Prinsip ketiga (semua pembayaran
dilakukan dengan menggunakan cek) selain merupakan akibat prinsip kedua, juga
dimaksudkan agar semua transaksi kas memiliki pencatatan yang terpisah dan dilakukan
Akuntansi Kas Bank Handout 4 dituangkan dalam laporan bank yang dapat dijadikan konfirmasi atas catatan yang dilakukan oleh perusahaan
Selain hal tersebut, pengelolaan dan pengendalian kas juka memerlukan komponen dan
dokumen yang lengkap dan akurat. Komponen dan dokumen tersebut meliputi berikut ini :
a. Dokumen transaksi, baik penerimaan atau pengeluaran kas.
b. Bukti setoran ke bank, sebagai bukti pendukung setoran kas
c. Rekening koran dari bank, sebagai bukti konfirmasi saldo kas
d. Register check, yakni buku jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
Untuk selanjutnya dokumen-dokumen penerimaan dan pengeluaran kas dapat diperinci
seperti berikut ini :
Dokumen Penerimaan Kas meliputi :
a. Bukti penerimaan kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan (BKM)
b. Nota Kontan
c. Surat pemberitahuan dari debitur, bahwa yang bersangkutan telah mengirimkan uang
d. Memo (nota kredit) dari bank, sebagai bukti kita menerima transfer dari pihak lain.
e. Bukti setoran ke bank.
Dokumen pengeluaran kas :
1. Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan (BKK)
2. Faktur (Nota) pembelian tunai
3. Permintaan penggantian dana untuk keperluan pengisian kas perusahaan.
4. Bukti pembayaran utang pada kreditur.
D. Pengawasan Penerimaan Kas
Penerimaan kas berasal dari hasil penjualan tunai sebaiknya dilakukan dengan melalui kas
register pada saat transaksi penjualan terjadi. Untuk menjamin bahwa angka rupiah yang
dimasukkan (dicatat) ke dalam kas register sesuai dengan harga jual yang sesungguhnya,
maka kas register harus ditempatkan pada loket kasir sedemikian rupa, sehingga dapat
terbaca oleh si pembeli. Selain itu petugas diwajibkan untuk menjalani mesin kas register yang ditandai dengan bunyi “kring”, sebagai tanda bahwa mesin telah mencatat data yang
dimasukkan ke dalamnya.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah merancang data yang dimasukkan sedemikian
rupa, sehingga mesin kas register hanya bisa dibuka oleh orang yang berwenang. Hal ini
Akuntansi Kas Bank Handout 5 oleh sembarang orang dan bersifat permanen. Cara lain (yang sebenarnya sudah agak kuno) ialah menempatkan gulungan kertas pencatat dalam kas register. Pada setiap jam
tertentu, petugas pemeriksa membuka mesin untuk mengambil kertas pencatat dan
memindahkannya ke catatan akuntansi.
Penerimaan kas melalui pos dapat berwujud cek yang diterima di amplop atau berupa
poswesel. Apabila cek yang diterima melalui pos, maka pada saat amplop dibuka harus
dihadiri oleh dua orang petugas. Seorang diantaranya membuat daftar cek yang diterima
sebanyak 3 (tiga) rangkap. Dalam daftar tersebut dicantumkan nama pengirim, maksud
pembayaran, dan jumlah rupiahnya. Lembar pertama beserta cek-cek yang diterima,
dikirimkan kepada kasir. Lembar kedua dikirimkan kepada bagian akuntansi, sedangkan
lembar ketiga disimpan oleh petugas yang bersangkutan sebagai arsip
Apabila penerimaan kas melaui pos berupa poswesel, maka seperti halnya penerimaan cek
melalui pos, penanganannya dilakukan oleh dua orang petugas. Petugas pertama membuat
daftar poswesel sebanyak 3 (tiga) rangkap, sedangkan petugas kedua bertugas
menguangkan poswesel ke kantor pos. Petugas ini harus mendapatkan penunjukkan dari
perusahaan untuk menguangkan poswesel atas nama perusahaan, dan memiliki kartu C7.
Pendistribusian daftar penerimaan poswesel, sama seperti halnya daftar penerimaan cek.
Kasir menyetorkan cek dan uang ke bank, dan petugas di bagian akuntansi mencatat
transaksi penerimaan kas dalam jurnal. Dengan demikian apabila saldo menurut laporan
bank direkonsiliasi (hal ini akan dibahas kemudian) oleh orang keempat, maka kesalahan
atau kecurangan yang dilakukan dapat diketahui karena kas yang disetorkan ke bank harus
sama jumlahnya dengan catatan yang dibuat oleh ketiga petugas lainnya. Dengan cara demikian, kecurangan jelas akan sulit dilakukan kecuali jika mereka bersekongkol.
Petugas penerimaan pembayaran melalui pos harus melaporkan penerimaan tersebut
kepada si pengirim. Jika hal ini tidak dilakukan, pengirim pasti akan menanyakannya.
Kasir harus menyetorkan seluruh uang yang diterimanya, sebab saldo menurut laporan
bank harus sama dengan saldo kas menurut bagian catatan di bagian akuntansi. Petugas di
bagian akuntansi dan petugas yang akan melakukan rekonsiliasi tidak menangani uang
atau cek yang diterima, sehingga mereka tidak mempunyai peluang untuk menggunakan atau menyelewengkan kas perusahaan
Secara umum, pengawasan terhadap penerimaan kas perusahaan dapat dilakukan melalui
Akuntansi Kas Bank Handout 6 a. Terdapat pemisahan tugas secara tepat sehingga petugas yang bertanggungjawab
menangani penerimaan kas dan menyimpan kas tidak bertugas sebagai pencatat
transaksi penerimaan kas
b. Setiap penerimaan segera dicatat dan disetorkan ke bank
c. Menetapkan pelaksanaan laporan kas setiap hari
E. Pengawasan terhadap pengeluaran kas
Pengawasan atas penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan penerimaan kas
melalui pos, merupakan hal yang penting. Akan tetapi kecurangan atau penyelewengan
biasanya jarang terjadi melaui transaksi penerimaan kas, melainkan melalui pengeluaran
kas atau dengan menggunakan faktur fiktif (palsu). Oleh karena itu pengawasan atas
pengeluaran kas sama pentingnya atau bahkan kadang-kadang lebih penting daripada penerimaan kas.
Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan
menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil yang dapat dilakukan
melalu kas kecil. Jika kewenangan untuk menandatangani cek didelegasikan kepada
seorang pegawai yang ditunjuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk
melakukan pencatatan transaksi kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam
iuran kas yang tidak nampak dalam catatan akuntansi.
Dalam kas perusahaan kecil, manajer-pemilik biasanya menandatangani semua cek yang
akan dikeluarkan dan dari kontak-kontak langsung ia mengetahui dengan pasti apa yang
harus dibayar. Dalam perusahaan besar, kontak-kontak langsung semakin berkurang dan
digantikan dengan prosedur-prosedur pengendalian intern. Prosedur harus dirancang untuk
memberi informasi kepada penandatanganan cek, bahwa pembayaran yang akan
dilakukan adalah benar-benar kewajiban perusahaan, benar-benar terjadi, dan karenanya
harus dibayar. Prosedur-prosedur yang banyak diterapkan pada berbagai perusahaan untuk
mencapai tujuan tersebut dilaksanakan dalam melaksanakan sistem voucher
Secara umum, pengawasan terhadap pengeluaran kas perusahaan dapat dilakukan seperti berikut ini:
a. Semua pengeluaran kas menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil
b. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat
Akuntansi Kas Bank Handout 7
d. Mengadakan pemisahan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas
e. Melakukan pemeriksaan intern dalam waktu yang tidak tentu
f. Menetapkan membuat laoran kas harian
Secara umum, untuk menerapkan prinsip pengawasan intern terhadap kas biasanya
dilakukan :
a. Pembentukan dana kas kecil (petty cash)
b. Diadakan rekonsiliasi bank (menyesuaikan saldo kas yang ada di perusahaan dengan saldo kas yang terdapat di bank)
c. Menggunakan sistem voucher dalam melakukan pembayaran/pengeluaran uang
F. Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan TUNAI
Prosedur penerimaan kas yang diterapkan tergantung pada struktur organisasi
sahaan. Perusahaan yang menjual barang dagangan secara eceran berbeda dengan
peru-sahaan yang tidak menjual barang dagangan secara eceran, pada prosedur penerimaan
kasnya. Bagian yang terlibat dan kegiatan yang dilaksanakan pada prosedur penerimaan
kas untuk perusahaan yang tidak menjual barang dagangan secara tunai antara lain:
Bagian Order Penjualan membuat faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar.
a. Lembar 1, diserahkan ke pembeli untuk dibawa ke bagian kassa
b. Lembar 2, diserahkan ke bagian gudang untuk menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli oleh bagian pengiriman
c. Lembar 3, untuk arsip di Bagian Penjualan
Bagian Kassa.
a. menerima pembayaran sebesar harga faktur yang diserahkan oleh pembeli
b. memasukkan data jumlah uang yang diterima ke dalam kas register
c. menyerahkan faktur yang sudah dicap “lunas” bersama pita kas register kepada
pem-beli untuk diserahkan kepada bagian pengiriman
d. membuat bukti setoran ke bank
Bagian Pengiriman
a. menerima barang bersama faktur lembar 2 dari bagian gudang
Akuntansi Kas Bank Handout 8 c. mengirimkan barang yang bersangkutan bersama faktur lembar 2 kepada pembeli
setelah data faktur lembar 1 dan 2 dicocokkan
d. menyerahkan faktur lembar 1 yang dilampiri pita kas register kepada bagian
jurnal/akuntansi dan laporan.
Bagian Jurnal/Akuntansi dan Pelaporan
a. menerima faktur lembar 1 bersama pita kas register dari Bagian Pengiriman
b. mencatat faktur penjualan tunai dalam buku jurnal penerimaan kas
c. mengarsipkan faktur penjualan tunai beserta pita kas register
d. secara periodic membuat laporan penjualan tunai
G. Penerimaan Kas dari Piutang
Piutang perusahaan timbul dari transaksi penjualan kredit. Pembayaran dari kreditur /
pelanggan dilakukan dengan mengirim cek atau transfer dana sehingga akan diterima
Bagian Sekretariat/Umum. Bagian yang terkait dan kegiatan yang dilaksanakan dalam
prosedur penerimaan kas dari piutang antara lain:
Bagian Sekretariat/Umum
a. menerima surat pemberitahuan bersama cek dari pelanggan atau memo kredit dari
bank bila pembayaran dilakukan dengan transfer dana.
b. membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima dari pelanggan dan memo kredit
yang diterima dari bank, sebanyak 2 lembar
c. Lembar 1, diserahkan kepada bagian piutang dilampiri dengan surat pemberitahuan
dari debitur/pelanggan.
d. Lembar 2, bersama cek yang bersangkutan diserahkan kepada bagian kassa
Bagian Piutang:
a. menerima daftar surat pemberitahuan penerimaan piutang dari bagian sekretariat yang
dilampiri surat pemberitahuan dari debitor
b. menerima bukti setoran ke bank dari bagian kassa
c. membuat bukti penerimaan kas bedasarkan data daftar surat pemberitahuan d. Lembar 1, diserahkan kepada debitorsebagai bukti penerimaan pembayaran
e. Lembar 2, diserahkan kepada bagian jurnal dan laporan, dilampiri daftar surat
pembe-ritahuan dan bukti setoran ke bank yang diterima dari bagian kassa
f. mencatat bukti penerimaan kas dalam buku pembantu piutang.
Bagian Kassa:
a. menerima daftar surat pemberitahuan bersama cek dari bagian sekretariat.
Akuntansi Kas Bank Handout 9 c. Lembar 1 bersama cek (setoran) diserahkan kepada bank
d. Lembar 2 yang telah ditanda tangani oleh pejabat bank diserahkan kepada bagian
piutang
e. Lembar 3 untuk arsip di bagian kassa.
Bagian Jurnal dan Laporan:
a. menerima bukti penerimaan kas dilampiri daftar surat pemberitahuan penerimaan
piutang, surat pemberitahuan debitor, dan bukti setoran ke bank dari bagian piutang.
b. mencatat bukti penerimaan kas dalam buku jurnal panerimaan kas.
c. mengarsipkan bukti penerimaan kas, daftar surat pemberitahuan, surat pemberitahuan
debitor, dan bukti setoran ke bank.
H. Prosedur Pengeluaran Kas
Dalam perusahaan yang mengelola kas dengan menarapkan sistem voucher,semua
pengeluaran kas dilakukan dengan menggunakan cek, termasuk pengeluaran untuk
pemben-tukan dan penggantian danakas kecil. Bukti pengeluaran kas didukung oleh
dokumen-dokumen yang terkait dengan transaksi. Semua pengeluaran kas pada dasarnya
harus melalui Bagian Utang sehingga bagian-bagian (unit organisasi) yang terkait dengan
transaksi pengeluaran kas meliputi bagian utang, bagian kassa, serta bagian jurnal dan
laporan. Kegiatan masing-masing bagian sebagai berikut.
Bagian Utang:(berada di dalam departemen akuntansi)
a. menerima dokumen-dokumen pendukung yang diserahkan oleh bagian-bagian lain
seperti surat order pembelian, laporan penerimaan barang, faktur pembelian, surat
permintaan pengisian kas kecil, daftar gaji, beserta rekap daftar gaji yang harus
dibayar.
b. membuat bukti pengeluaran kas dalam 3 rangkap.
c. Lembar 1 dan 3, dimasukkan dalam map bukti pengeluaran kasyang belum jatuh
tempo atau voucher belum dibayar. Map tersebut berfungsi sebagai buku pembantu
utang.
d. Lembar 2, disampaikan kepada bagian buku pembantu untuk dicatat dalam buku pembantu yang terkait, misalnya dalam buku (kartu) sediaan.
e. mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar (register) bukti pengeluaran kas.
f. mengeluarkan bukti pengeluaran kas lembar 1 dan lembar 3 yang telah jatuh tempo
pembayarannya beserta dokumen pendukung dari map bukti pengeluaran kas,
Akuntansi Kas Bank Handout 10 g. menerima kembali bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas beserta
doku-men pendukungnya dari bagian kassa.
h. mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran yang tercantum dalam bukti
pengeluaran kas yang diterima kembali dari bagian kassa dalam daftar bukti
pengeluaran kas.
i. menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 yang beserta dokumen pendukungnya
kepada bagian jurnal dan laporan.
Bagian Kas:
a. menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan lembar 3 yang telah jatuh tempo
pemba-yarannya, beserta dokumen pendukung dari bagian utang .
b. menyiapkan cek dengan jumlah uang yang tertulis dalam bukti pengeluaran kas,
untuk ditandatangani sebagai pembayaran utang.
c. menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 dan lembar 3:
d. Lembar 1, setelah dicap lunas diserahkan kembali kepada bagian utang beserta
dokumen pendukungnya.
e. Lembar 3, diserahkan kepada kreditor yang bersangkutan bersamadengan cek yang
telah ditandatangani sebagai pembayaran utang.
Bagian Jurnal dan Laporan:
a. menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 bersama dengan dokumen pendukungnya
dari bagian utang.
b. mencatat bukti pengeluaran kas dalm register cek yang berfungsi sebagai buku jurnal
pengeluaran kas.
c. mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama dengan dokumen pendukungnya menu-rut umenu-rutan nomor bukti pengeluaran kas dalam folder (map) khusus. Folder yang
bersangkutan merupakan arsip voucher yang sudah dibayar
I. Perhitungan Uang Kas (Cash Opname)
Untuk melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran pencatatan uang kas, perlu diadakan
perhitungan uang kas yang dapat dilakukan dengan 2 cara : a. Pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada
b. Pemeriksaan saldo kas secara fisik
Kegiatan tersebut dituangkan dalam berita acara perhitungan uang kas.
Untuk melakukan pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada, secara umum dibuat
Akuntansi Kas Bank Handout 11
Saldo kas awal Rp xx
Penerimaan kas selama satu bulan Rp xx (+)
Rp xx
Pengeluaran kas selama satu bulan Rp xx (-)
Saldo kas akhir bulan Rp xx
Contoh berita acara perhitungan uang kas adalah sebagai berikut :
Berita Acara Perhitungan Uang Kas
UD SUBUR MAKMUR
Per 30 Juni 2013
a. Saldo kas menurut catatan perusahaan Rp 1.500.000,- Saldo kas per 1 Juni 2013 Rp 345.150.000,- (+) Jumlah penerimaan selama bulan Juni 2013 Rp 346.650.000,- Jumlah pengeluaran selama bulan Juni 2013 Rp 327.225.500,- (-) Saldo buku kas per 30 Juni 2013 Rp 19.424.500,-
b. Perhitungan uang kas per 30 Juni 2013 menghasilkan jumlah sbb : Uang kertas :
lembar @ Rp 100.000,- = Rp 10.000.000,- lembar @ Rp 50.000,- = Rp 5.000.000,- lembar @ Rp 20.000,- = Rp 3.000.000,- lembar @ Rp 10.000,- = Rp 700.000,- lembar @ Rp 5.000,- = Rp 300.000,- lembar @ Rp 1.000,- = Rp 200.000,- lembar @ Rp 500,- = Rp 150.000,- (+)
Rp 19.350.000,-
Uang logam :
keping @ Rp 1.000,- = Rp 30.000,- keping @ Rp 500,- = Rp 25.000,- keping @ Rp 200,- = Rp 10.000,- keping @ Rp 100,- = Rp 8.000,- keping @ Rp 50,- = Rp 1.550,- (+)
Akuntansi Kas Bank Handout 12
Selisih kas :
Saldo buku kas Rp 19.424.500,- Hasil pperhitungan kas Rp 19.424.550,- Selisih Kas (Lebih) Rp 50,-
Yogyakarta, 30 Juni 2013
Akuntansi Seksi Pemeriksa 1. TIA (…………..)
(Drs. ARIEF) 2. HAIYA (………….) (TRI UTAMI, S.E.)
J. Selisih Kas
Jika hasil perhitungan fisik kas tidak sama dengan kas menurut catatan (buku kas) maka hal ini dikatakan terdapat SELISIH KAS. Selisih kas tersebut dapat berupa selisih lebih atau selisih kurang.
Selisih lebih, jika jumlah uang tunai yang ada lebih besar dari jumlah kas menurut buku/catatan.
Selisih kurang, jika jumlah uang tunai yang ada lebih kecil dari jumlah kas menurut buku.
Selisih kas tersebut dicatat dalam akun “SELISIH KAS” (DEBET) jika terdapat selisih kurang dan akun “SELISIH KAS” (KREDIT) jika selisih lebih. Saldo debet selisih kas diperlakukan sebagai beban lain-lain atau beban di luar usaha. Sebab-sebab terjadinya selisih kas antara lain :
a) Kesalahan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas ataupun jurnal pengeluaran kas b) Adanya penerimaan atau pembayaran yang ada nilai recehan (kecil) kemudian
dibulatkan ke atas/ke bawah c) Adanya uang palsu
d) Sebab-sebab yang sama sekali tidak diketahui
Contoh :
Berikut ini sebagian data transaksi yang terjadi pada UD Karya Mandiri pada bulan Januari 2013:
Januari 25, Penjualan tunai barang dagangan seharga Rp 1.450.000,- ternyata uang tunai yang ada Rp 1.449.500,-
Akuntansi Kas Bank Handout 13 Januari 31, Saldo rekening kas Rp Rp 4.570.000,-, tetapi berdasarkan perhitungan
secara fisik Rp 4.750.000,-
Setelah dilakukan penelitian, ternyata pembelian perlengkapan kantor secara tunai pada tanggal 20 Januari 2004 Rp 1.570.000,- dicatat Rp 1.750.000,-
Januari 31, Saldo rekening kas berjumlah Rp 13.450.000,- tetapi jumlah uang kas yang ada sebenarnya Rp 13.455.000,-. Setelah diteliti tidak ditemukan penyebab terjadinya selisih kas.
Jurnal koreksi untuk mencatat transaksi di atas adalah : JURNAL UMUM
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
2013
Jan 25 Selisih Kas Rp 500,-
Kas Rp 1.449.500,-
Penjualan Rp 1.450.000,-
Jan 27 Kas Rp 2.501.000,-
Selisih Kas R 1.000,-
Penjualan Rp 2.500.000,-
Jan 31 Kas Rp 180.000,-
Perlengkapan Kantor Rp 180.000,-
Jan 31 Kas Rp 5.000,-
Selisih Kas Rp 5.000,-
K. RANGKUMAN
a. Kas merupakan alat pembayaran yang paling likuid sehingga rawan terhadap penyalahgunaan. Oleh karena itu diperlukan pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.
b. Yang termasuk kas bukan hanya uang kertas dan logam saja tetapi juga simpanan pada bank yang dapat digunakan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.
c. Untuk memeriksa kebenaran pencatatan kas perlu diadakan perhitungan uang kas, baik menurut catatan maupun jumlah fisik kas. Hasil perhitungan tersebut dilaporkan dalam bentuk “Berita Acara Perhitungan Uang Kas”.
Akuntansi Kas Bank Handout 14
L. TUGAS
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat! 1) Apakah yang dimaksud dengan kas?
2) Jelaskan pengawasan terhadap penerimaan kas! 3) Jelaskan pengawasan terhadap pengeluaran kas!
4) Sebutkan dokumen-dokumen transaksi penerimaan kas! 5) Sebutkan dokumen-dokumen transaksi pengeluaran kas! 6) Jelaskan contoh-contoh kas!
Soal Praktik
Kerjakan soal-soal berikut pada lembar kerja yang tersedia
1. Berikut ini komposisi aktiva pada CV Manunggal per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Uang tunai yang belum disetor ke bank Rp 12.400.000,-
Saham PT Waskita Rp 35.000.000,-
Wesel tagih atas Fa Cemerlang Rp 27.000.000,- Saldo rekening giro di Bank BNI Rp 45.600.000,- Deposito berjangka di Bank BNI Rp 50.000.000,- Uang tunai dana kesejahteraan pegawai Rp 7.500.000,- Materai 100 lembar @Rp 6.000,- Rp 600.000,- Cek Bank Niaga yang belum disetor ke Bank Rp 16.400.000,-
Berdasarkan dari data tersebut di atas buat perhitungan kas per 31 Desember 2012!
2. PD Mekar, pada tanggal 31 Maret 2013 menemukan beberapa kesalahan pencatatan
dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, sebagai berikut :
a. Penjualan tunai barang dagangan Rp 675.000,- dicatat Rp 765.000,-
b. Penerimaan tagihan dari Toko Mekar Rp 1.750.000,- dicatat Rp 1.570.000,-
c. Pembelian barang dagangan Rp 1.450.000,- dicatat Rp 1.540.000,-
d. Pembayaran utang pada Fa. Abadi Rp 900.000,- oleh bagian akuntansi dicatat Rp 600.000,-
e. Pembelian peralatan Toko Rp 1.650.000,- dicatat sebagai perlengkapan Toko Rp 1.560.000,-
Dari data tersebut buat jurnal koreksi yang diperlukan!
Akuntansi Kas Bank Handout 15 a. Saldo akun kas pada tanggal 30 April 2013 Rp 4.575.000,- berdasarkan
perhitungan secara fisik Rp 4.576.500,-, setelah diadakan pemeriksaan, ternyata
tidak ditemukan sebab-sebabnya.
b. Berdasarkan perhitungan fisik kas per 31 Maret 2013 terdapat uang tunai Rp
5670.000,- sedangkan saldo akun kas menunjukkan jumlah Rp 5.675.000,-
Dari data tersebut buat jurnal koreksi yang diperlukan!
4. Saldo kas pada Toko Sederhana menerut Neraca per 31 Desember 2012 menunjukkan
saldo Rp 8.950.000,-. Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 2013 adalah sbb :
a. Pembelian barang secara kredit Rp 6.850.000,-
b. Pembelian barang secara tunai Rp 3.750.000,-
c. Penjualan barang secara kredit Rp 7.430.000,-
d. Penjualan barang secara tunai Rp 5.640.000,- e. Penerimaan piutang dari debitur Rp 6.820.000,-
f. Penerimaan hutang pada kreditur Rp 8.200.000,-
g. Peneluaran untuk beban operasional Rp 3.270.000,-
h. Pengambilan untuk keperluan pribadi Rp 1.500.000,-
i. Pembayaran pajak Rp 1.200.000,-
Dari data tersebut di atas diminta menghitung saldo kas per 31 Januari 2013.
5. Berikut ini informasi kas pada UD Menoreh pada bulan Mei 2013 sebagai berikut : Saldo kas per 1 Mei 2013 Rp 25.770.000,-
Jumlah penerimaan kas Rp 72.700.000,-
Jumlah pengeluaran kas Rp 49.500.000,-
Menurut berita acara pemerikasaan kas yang dilakukan pada tanggal 31 Mei 2013, fisik
uang yang ada berjumlah Rp 57.150.000,-. Setelah dilakukan pemeriksan kembali
terhadap catatan kas, ditemukan kesalah pencatatan kas sebagai berikut :
a. Pembayaran kepada kreditur sebesar Rp 12.500.000,- dikurangi potongan 2%
dicatat dalam jurnal pengeluaran kas dengan mendebet akun utang dan
menghkredit akun kas masing-masing Rp 12.500.000,-
b. Penerimaan piutang dari debitur sebesar Rp 13.500.000,- dicatat dalam jurnal penerimaan kas sebesar Rp 15.300.000,-
Selisih kas (lebih/kurang) yang tidak diketahui penyebabnya dicatat dalam akun Selisih
kas. Dari data tersebut diminta :
a. Jurnal koreksi yang diperlukan