• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi ipa semester 2 kelas xi pm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "materi ipa semester 2 kelas xi pm"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

N

ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMK YAYASAN PHARMASI SEMARANG

TIM IPA

NAMA :

KELAS:

(2)

DAMPAK POLUSI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A.

Dampak Polusi Udara

1. Gangguan Kesehatan

Polutan udara yang dapat menimbulkan penyakit bagi manusia adalah a. Karbonmonoksida (CO)

Gas CO yang terhirup dapat bereaksi dengan hemoglobin pada eritrosit sehingga menghalangi pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh. Gejala yang ditimbulkan antara lain pusing, sakit kepala, mual, pingsan, kerusakan otak, bahkan kematian. Selain itu gas CO di dalam tubuh manusia dapat merusak kulit dan gangguan penglihatan dalam jangka panjang. Berikut tabel hubungan konsentrasi gas CO dan gangguan yang ditimbulkan.

Tabel 1 konsentrasi CO di udara dan pengaruhnya bagi manusia

Konsentrasi CO di udara (ppm)

Konsentrasi CO dalam darah (ppm)

Gangguan pada tubuh

3 0,98 Tidak ada

5 1,30 Belum begitu terasa

10 2,10 Gangguan sistem saraf pusat 20 3,70 Gangguan panca indra 40 6,90 Gangguan fungsi jantung 60 10,10 Sakit kepala hebat 80 13,30 Sulit bernapas

100 16,50 Pingsan hingga kematian

b. Sulfur-oksida (SOx), nitrogen-oksida (NOx), dan ozon (O3)

Gas sulfur-oksida, nitrogen-oksida dan ozon pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi mata dan radang saluran pernapasan. Bila ketiga gas tersebut terakumulasi dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis, bronkitis, emfisema, dan asma. Jika konsentrasi SO2 mencapai 500 ppm di dalam tubuh dapat menyebabkan kematian.

c. Silika bebas (SiO2)

Debu ini dihasilkan oleh perusahaan keramik, semen dan pertambangan. Orang yang menghirup zat ini akan menderita silicosis, yaitu penyakit pneumonokosis akibat timbunan silika pada paru-paru.

d. Asam sianida (HCN)

Asam sianida disebut juga gas asam biru. Gas ini biasa digunakan untuk fumigasi tikus dan sintesis bahan-bahan kimia. Apabila dihirup oleh manusia dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

e. Volatile organic compound (VOCs)

Merupakan bahan kimia organik yang dilepas ke udara dalam bentuk gas. Di atmosfer, senyawa hidrokarbon dikatalis oleh sinar mathari mengalami reaksi fotokimia membentuk gas metan (CH4), benzena, toluena, formaldehid dan peroksiasetilnitrat (PAN). Gas-gas tersebut dapat memicu kanker jika berada dalam tubuh manusia. f. Materi partikulat

Materi partikulat dapat berupa serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, dan serat asbes. Polusi ini biasanya menyerang para pekerja pabrik, konstruksi bangunan dan pertambangan. Gangguan yang ditimbulkan adalah peradangan bahkan pembentukan tumor paru-paru. Timbal juga termasuk materi partikulat. Jika terakumulasi dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan sistem pemcernaan, sistem saraf, merusak fungsi jantung dan gangguan mental pada anak-anak.

(3)

Gb.1 Proses terjadinya hujan asam

Asap rokok mengandung benzo-α-pyrene dan formaldehid yang dapat mengakibatkan sakit kepala, gangguan pernapasan, penyakit jantung dan kanker paru-paru. Pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

h. Zat-zat karsinogenik

Zat-zat seperti klorofoam, para-diklorobenzena, tetrakloroetilen, trikloroetan, dan radioaktif dapat menyebabkan kanker. Bahan-bahan yang bersifat radioaktif antara lain radon, plutonium dan uranium. Banyak sedikitnya radiasi yang diterima oleh tubuh dinyatakan dalam satuan milisievert (mSv). Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan oleh radiasi bahan radioaktif.

No. Dosis radiasi dlm sehari (mSv)

Dampak pada tubuh

1 0 – 250 Tidak ada

2 250 – 1000 Mual dan kehilangan selera makan, kerusakan sumsum tulang dan limpa. 3 1000 – 3000 Gejala sama seperti di atas

namun lebih parah, infeksi 4 3000 – 6000 Peradangan, infeksi, diare,

kulit mengelupas, sterilitas, kematian jika tidak dirawat

5 6000 – 10000 Gejala seperti di atas, kerusakan sistem saraf pusat, kematian

6 > 10000 Kematian

2. Gangguan Lingkungan

a. Munculnya Asbut

Asbut merupakan singkatan dari asap dan kabut. Istilah ini diadopsi dari bahasa inggris yaitu smog (smoke = asap dan fog = kabut). Asbut sangat populer di London ketika revolusi industri pada abad ke-20. Beradasarkan jenis polutannya asbut dibedakan menjadi dua yaitu

- Asbut industri, polutan penyebabnya adalah Sulfur-oksida dan materi partikulat yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri. Sulfur-oksida menyebabkan warna asbut keabuan.

- Asbut fotokimia, polutan penyebabnya adalah Nitrogen-oksida yang berasal dari kendaraan dan hidrokarbon dari berbagai sumber. Nitrogen-oksida menyebabkan asbut berwarna kecoklatan.

Asbut juga dapat berasal dari kebakaran hutan seperti yang terjadi di Sumatra dan Kalimantan. Asbut dapat mengakibatkan gangguan pernapasan bahkan kematian serta mengganggu aktivitas penerbangan.

b. Hujan Asam

(4)

G

b

.2

Pem

an

a

san

gl

o

b

al

dan gunung meletus. Polutan tersebut akan bereaksi dengan uap

air di atmosfer membentuk asam nitrit (HNO), asam nitrat (HNO2) dan asam sulfat (H2SO4). Uap air yang tercemar kemudian jatuh ke tanah dan bersifat asam.

Dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam antara lain:

- Mempengaruhi kualitas air permukaan, hal ini akan menurunkan populasi biota yang hidup di sana.

- Merusak jaringan tumbuhan, pertumbuhan tumbuhan menjadi terhambat dan dalam waktu lama dapat menyebabkan kematian.

- Meng-korosif benda-benda logam, sehingga dapat merusak badan mobil, monumen, patung dan komponen bangunan.

- Pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal.

- Melarutka logam berat di dalam tanah, sehingga sumber air dapat tercemar logam berat yang membahayakan biota air dan biota lain yang memanfaatkan sumber air tersebut.

c. Pemanasan Global

Pemanasan global sering disebut sebagai efek rumah kaca ditandai dengan meningkatnya suhu di bumi. Radiasi panas matahari yang sampai ke bumi tidak dipantulkan ke angkasa bebas. Panas matahari justru kembali lagi ke bumi dan terperangkap di atmosfer.

Ada suatu senyawa gas di atmosfer yang bertindak seperti kaca yang memantulkan radiasi panas matahari. Beberapa jenis gas yang termasuk gas rumah kaca diantarannya CO2 (karbondioksida), CH4 (gas metan), HFC (hidroflourokarbon), CFC (kloroflourokarbon), N2O (nitrat oksida).

Peningkatan suhu di bumi dapat menyebabkan: - Perubahan iklim

- Perubahan pola pertanian, karena sistem penguapan, kadar air dalam tanah, kelembapan juga berubah

- Es di kutub mencair, luas es di kutub utara menurun sebanya ± 2,7%/ dekade. Satwa kutub tidak memiliki habitat yang sesuai sehingga memungkinkan terjadi kepunahan.

- Permukaan air laut naik, dapat menenggelamkan pesisir atau pulau kecil. Garis pantai pulau berubah maka batas wilayah suatu negara juga dapat berubah. Berdasarkan laporan IPCC tahun 2007, peningkatan permukaan air laut sejak tahun 1961 rata-rata 1,8 mm/ tahun dan sejak tahun 1993 rata-rata 3,1 mm/ tahun.

(5)

Gb.3 Tanda panah menunjukkan penipisan lapisan ozon di atas Antartika, pada tahun 2000

- Akan sering terjadi angin besar di berbagai tempat - Perpindahan satwa ke daerah yang lebih dingin

- Kepunahan flora dan fauna yang tidak dapat beradaptasi, hal ini akan berdampak pada keanekaragaman hayati dan aliran energi rantai makanan.

- Intensitas kejadian cuaca ekstrim akan meningkat d. Penipisan Lapisan Ozon

Ozon merupakan gas yang terbentuk atas unsur oksigen yang terbentuk triatomik O3. Ozon berada di lapisan stratosfer dari atmosfer bumi. Lapisan ozon berguna untuk melindungi bumi dari radiasi panas matahari yang berlebihan, sinar ultraviolet, dan benturan dengan benda langit. Senyawa O3 sangat reaktif dan mudah terurai. Polutan yang dapat merusak ozon adalah CO2, CFC, senyawa mengandung Cl dan Br. Penipisan lapisan ozon dapat mengakibatkan:

- Penurunan populasi ikan dan plankton di perairan antartika

- Timbulnya kanker kulit dan mutasi pada makhluk hidup.

B.

Dampak Poplusi Air

1. Gangguan kesehatan

Air yang tercemar oleh polutan organik maupun anorganik akan menjadi media berkembangnya mikroorganisme penyebab penyakit. Polusi air dapat terjadi di air yang menggenang, air yang mengalir di permukaan dan air tanah. Berikut adalah berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan oleh polusi air:

a. Penyakit menular

Adapun alasan pencemaran air dapat menularkan penyakit adalah

- Air yang tercemar (terutama oleh limbah organik) menjadi media pertumbuhan mikroorganisme patogen.

- Air tercemar tidak dapat digunakan untuk pembersih, sehingga kebersihan manusia dan lingkungan tidak terjamin.

[image:5.595.135.536.613.859.2]

Berikut macam-macam penyakit yang ditularkan.

Tabel 2 penyakit menular melalui air yang tercemar

Jenis Mikroba Penyakit Gejala

Virus

Hepatitis A Hepatitis A Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati, tubuh menjadi kuning

Polio Poliomyelitis Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan punggung, kemunduran fungsi otot dan kelumpuhan

Bakteri

Vibrio cholerae Kolera Diare parah, muntah-muntah, kehilangan

cairan tubuh, kejang dan lemas

Escherichia coli Diare Sering buang air besar, feses encer,

terkadang mulas dan sakit perut

Salmonella typhi Tifus Sakit kepala, demam, diare,

muntah-muntah, peradangan dan pendarahan pada usus

(6)

mengandung lendir dan darah, sakit perut

Protozoa

Entamoeba histolytica Disentri amuba Infeksi usus besar, diare, kotoran

mengandung lendir dan darah, sakit perut

Balantidium coli Balantidiasis Peradangan usus, diare berdarah

Giardia lamblia Giardiasis Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam

perut, sering bersendawa, kelelahan Metazoa

Ascaris lumbricoides Ascariasis Demam, sakit perut yang parah,

malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan

Taenia saginata Taeniasis Gangguan pencernaan, mual, berat

badan meurun, terasa gatal di anus

Schistosoma sp. Schistosomiasis Gangguan pada hati dan kantung kemih,

urine mengandung darah, diare, lemas, sakit perut

b. Penyakit tidak menular

Polutan air yang menyebabkan penyakit tidak menular antara lain:

- Kadmium (Cd), merupakan logam berat yang digunakan industri pipa PVC, karet dan kaca. Logam Cd yang masuk ke tubuh manusia akan terakumulasi dalam hati dan ginjal serta merusak organ tersebut. Adanya Cd mengakibatkan kerusakan otot polos pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah meningkat bahkan dapat menyebabkan gagal jantung.

- Kobalt (Co), merupakan logam berat yang digunakan sebagai bahan campuran dalam industri mesin pesawat, magnet, alat pemotong dan penggiling, serta untuk pewarna kaca, keramik dan cat. Tubuh manusia hanya memerlukan ± 150 ppm Co untuk pembentukan sel darah merah dan diperoleh dari vitamin B12. Jika Co dalam tubuh melebihi normal akan merusak kelenjar tiroid, gagal jantung, dan edema (pembengkakan jaringan akibat akumulasi cairan dalam sel).

- Merkuri (Hg), merupakan logam berat yang digunakan dalam industri pembuatan klorin, merkuri juga terdapat pada baterai, cat, plastik, termometer, lampu tabung, kosmetik, hasil pembakaran batu bara. Biota yang hidup di air yang tercemar Hg juga akan mengandung Hg dalam tubuhnya. Jika manusia mengkonsumsi biota tersebut maka Hg akan terakumulasi di dalam tubuh. Keracunan Hg mengakibatkan kerusakan ginjal, saraf, dan jantung, pada konsentrasi rendah menimbulkan sakit kepala, depresi, dan perubahan perilaku. Pada wanita hamil, Hg dapat mengakibatkan janin cacat mental.

- Timbal (Pb), kandungan Pb dalam air dapat berasal rembesan sampah kaleng, cat, pestisida, korosi pipa-pipa dan bahan bakar yang mengandung Pb. Keberadaan Pb > 15 mg/dl darah dapat menyebabkan hipertensi, pada anak-anak mengakibatkan cacat mental dan gangguan fisik, pada ibu hamil mengakibatkan keguguran atau kelahiran prematur.

- Senyawa organik berklorin, terdapat pada dikloro-difenil-trikloroetana (DDT), aldrin, heptaklor yang merupakan komponen pestisida. Selain itu, terdapat poliklorinasi bifenil (PCB) dan dioksin dalam kimia industri. Keracunan senyawa ini akan mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal serta memicu kanker.

(7)

Gb.4 Eutrofikasi perairan

2. Gangguan lingkungan

a. Air yang tercemar tidak dapat digunakan sebagai peruntukannya. Contohnya:

- Air tidak dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga, kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandi, minum dan memasak terpaksa menggunakan air dan tercemar. Akibatnya kualitas hidup menurun dan timbul berbagai penyakit. - Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, pencemaran air dapat

menghambat kegiatan industri, misalnya air yang terkontaminasi minyak tidak dapat dijadikan pelarut di industri kimia.

- Air tidak dapat digunakan untuk pertanian dan perikanan, adanya limbah organik di perairan dapat menurunkan pH air sehingga tanaman dan berbagai jenis ikan mati. Selain itu, limbah anorganik bersifat racun bagi makhluk hidup.

b. Menurunnya populasi biota air, hal ini dapat berdampak secara langsung seperti kekurangan sumber pangan dan beberapa orang akan kehilangan pekerjaan. Sedangkan dampak tidak langsung dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. c. Terjadinya eutrofikasi, di mana nutrien tumbuhan berupa fosfat dan nitrogen yang

berlebihan terkandung dalam air. Hal ini menyebabkan ganggang berkembangbiak dengan subur sehingga populasi meningkat pesat atau disebut juga algae blooming. Alga akan mendiami permukaan air menghalangi penetrasi cahaya matahari, akibatnya tumbuhan dasar air mati diikuti oleh kematian hewan yang terlibat dalam rantai makanan. Jika alga menghasilkan zat beracun bagi lingkungan maka biota lain akan mati. Selain itu, alga yang telah mati akan turun ke dasar danau dan mengalami pembusukan oleh bakteri. Pembusukan memerlukan oksigen sehingga akan menurunkan kadar DO dalam air dan biota air lainnya akan mati.

d. Menimbulkan gangguan fisiologis dan aktivitas biota air, contohnya perairan yang tercemar minyak akan berdampak pada fungsi fisiologis bulu-bulu hewan mamalia air. Selain itu, beberapa hewan akan kehilangan kemampuan mengapung dan menjaga suhu tubuhnya. Adanya sonar kapal di laut dapat menyebabkan hewan laut seperti lumba-lumba kesulitan berkomunikasi dengan koloninya sehingga tak jarang mereka tersesat dan terdampar.

C.

Dampak Polusi Tanah

Polusi tanah yang akan dibahas dalam bab ini meliputi: a. Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Semakin meningkatnya perekonomian masyarakat menyebabkan jumlah limbah semakin meningkat. Semua limbah padat dikumpulkan dikumpulkan dalam tempat pembuangan akhir dan menyebabkan polusi tanah. Tempat tersebut biasanya akan dihuni oleh bakteri pembusuk dan hewan-hewan penular penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus. Penyakit yang ditimbulkan dapat berupa malaria, diare, pess, dll.

(8)

dll. Berbagai limbah anorganik berpotensi mengandung zat beracun, jika ada dalam tanah akan meracuni hewan tanah dan merusak keseimbangan ekosisem dalam tanah.

Limbah tanah juga dapat menjadi sumber polusi air jika larut dalam air hujan dan mengalir ke sumber air dan menjadi limbah udara jika menguap. Contohnya aktivitas pembusukan oleh bakteri akan menghasilkan gas metan (CH4). Gas ini berperan dalam pembentukan efek rumah kaca.

b. Lingkungan Pertanian

Polusi tanah yang terjadi di lingkungan pertanian terutama disebabkan oleh penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Penggunaan pestisida yang terus menerus tidak hanya membunuh hama tanaman tetapi juga biota tanah yang bermanfaat bagi tanaman. Demikian halnya dengan penggunaan pupuk yang berlebihan akan menjadi racun bagi makhluk hidup di sekitarnya.

D.

Dampak Polusi Suara

(9)

PENANGANAN LIMBAH

Standar Kompetensi

Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan cara-cara menangani limbah

A. PENANGANAN LIMBAH CAIR

Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1984 pasal 21 ayat 1 tentang

perindustrian, bahwa setiap perusahaan/ industri wajib melaksanakan upaya

keseimbangan dan pelestarian sumber daya serta mencegah timbulnya

kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan akibat kegiatan industri yang

bersangkutan. Pengolahan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1.

Berdasarkan tingkat pengolaannya,

a.

Pengolahan awal (

pratreatment

), ada dua perlakuan yakni:

-

penyaringan (

screening

)

menyaring air limbah dengan jeruji

saring (

bar screen

) dalam saluran pembuangan.

-

grit chamber

memisahkan pasir dengan partikel tersuspensi

dengan cara memperlambat aliran limbah sehingga partikel-partikel

pasir jatuh ke dasar tangki.

b.

Pengolahan primer (

primary treatment

)

-

Metode pengendapan, dilakukan dengan cara mengendapkan limbah

cair agar partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah

dapat mengendap ke dasar tangki. Endapan partikel tersebut akan

membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah

ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut.

-

Metode

pengapungan

(

flotation

),

dilakukan

dengan

cara,

menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung-gelembung

udara berukuran kecil (± 30

120

μ

m). Gelembung udara tersebut

(10)

akan membawa partikel-partikel minyak dan lemak ke permukaan

air limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.

Setelah melalui proses pengolahan primer air limbah dapat dibuang ke

lingkungan, kecuali jika masih mengandung agen penyebab penyakit

atau senyawa organik dan anorganik terlarut. Maka perlu dilanjutkan

pada tahap berikutnya.

c.

Pengolahan sekunder (

secondary treatment

)

merupakan proses pengolahan secara biologis, yaitu dengan melibatkan

mikroorganisme yang dapat menguraikan/ mendegradasi bahan organik.

Mikroorganisme yang digunakan umumnya adalah bakteri aerob.

Metode dalam pengolahan sekunder adalah

-

Metode penyaringan dengan tetesan (

trickling filter

)

bakteri aerob dibiakan pada medium dengan ketebalan ± 1

3 m

disemprotkan air limbah

air limbah merembes/ meresap sampai

dasar medium

tetesan air ditapung pada tangki

diendapkan

(untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme

dari air limbah)

air dibuang ke lingkungan, endapan akan diolah

lebih lanjut.

-

Metode lumpur aktif (

activated slude

)

air limbah

tangki berisi lumpur dan bakteri aerob

air limbah

didiamkan selama beberapa jam

pada saat itu berlangsung proses

aerasi (pemberian oksigen) untuk mempercepat kerja bakteri dalam

mendegradasi limbah

air limbah disalurkan ke tangki

pengendapan

air limbah dapat dibuang ke lingkungan, lumpur

disalurkan ke tangki aerasi.

-

Metode kolam perlakuan (

treatment ponds/lagoons

)

Gb. 2 pengolahan sekunder limbah cair metode trickling filter

(11)

Gb. 4 pengolahan sekunder limbah cair metode treatment ponds/lagoons

limbah cair

ditempatkan pada kolam-kolam terbuka

di kolam

tumbuh algae yang berfotosintesis menghasilkan oksigen untuk

aerasi

Oksigen digunakan bakteri aerob untuk proses

penguraian/ degradasi bahan organik dalam limbah

di dalam

kolam juga terjadi proses pengendapan bersamaan dengan proses

penguraian

air limbah dapat dibuang ke lingkungan atau diolah

lebih lanjut.

d.

Pengolahan tersier (

tertiary treatment

)

dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih

terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi

lingkungan atau masyarakat. Contohnya zat-zat anorganik terlarut,

seperti nitrat, fosfat dan garam-garaman. Sehingga bersifat khusus

sesuai dengan kandungan zat yang tersisa dalam air limbah.

Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika.

Metode yang digunakan adalah

-

metodesaring pasir (

sand filter

)

-

saringan multimedia,

-

precoal filter

,

-

microstaining

,

-

vacum filter

,

-

penyerapan (

adsorption

) dengan karbon aktif,

-

pengurangan besi dan mangan,

-

osmosis bolak-balik.

e.

Desinfektan

Bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme

patogen penyebab penyakit yang ada dalam limbah cair/air limbah.

Mekanisme desinfektan:

Secara kimiawi: dengan menambahkan senyawa/ zat tertentu,

seperti klorin.

Secara fisik: dengan menaikan atau menurunkan suhu, penyinaran

UV atau ozon.

Hal yang perlu diperhatikan dalam desinfeksi adalah, yaitu :

1.

Daya racun zat

(12)

4.

Kadar dosis yang digunakan

5.

Tidak bersifat toksik bagi manusia dan hewan

6.

Tahan terhadap air

7.

Biaya murah

f.

Pengolahan lumpur (

sludge treatment

)

Lumpur dari pengolahan limbah cair baik primer, skunder maupun

tersier

diolah lebih lanjut dengan cara dicerna secara anaerob

(

aerob digastion

)

saluran alternatif, yaitu:

-

dibuang ke laut,

-

dibuang ke lahan pembuangan

landfill

,

-

dijadikan pupuk kompos, atau

-

dibakar (

incinerated

).

2.

Berdasarkan karakteristik air limbah

a.

Proses fisik, dilakukan melalui:

-

Penghancuran

-

Peralatan air

-

Penggumpalan

-

Sedimentasi

-

Pengapungan

-

Filtrasi

b.

Proses kimia, dapat dilakukan

melalui:

-

Pengendapan

dengan

bahan kimia

-

Netralisasi

-

Penggumpalan

dengan

bahan kimia

-

Oksidasi reduksi

-

Klorinasi

-

Penghilang klor

-

Pembuangan fenol

-

Pembuangan sulfur

c.

Proses biologi, dapat dilakukan

melalui:

-

Kolam oksidasi

-

Lumpur aktif

-

Trikling filter

-

Lagoon (kolam perlakuan)

-

Aerasi

B. PENANGANAN LIMBAH PADAT

Pengolahan limbah padat (sampah) yang telah umum diterapkan, yaitu:

1.

Penimbunan

Metode penimbunan ada dua yaitu:

-

Penimbuanan terbuka (

open dumping

): sampah dikupulkan dan

ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat di suatu lahan.

Contohnya TPA, TPA masih memiliki dampak negatif.

Kelemahan:

o

menghabiskan lahan, sampah akan terus terproduksi sementara

lahan penimbunan semakin berkurang.

o

Sampah anorganik sulit terdegradasi sehingga akan tetap berada di

area penimbunan untuk waktu yang sangat lama.

(13)

Gb. 5 penimbunan sampah dengan metode sanitary landfill

tanah. Sampah yang ditimbun dipadatkan, lalu ditutupi dengan lapisan

tanah tipis setiap hari.

Sanitary landfill

modern, dibuat sistem lapisan ganda

(plastik-lempung-plastik-lempung) dan pipa

pipa saluran untuk mengumpulkan cairan

serta gas metan yang terbentuk dari proses pembusukkan sampah. Gas

tersebut kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik.

Kelemahan:

o

Jika terjadi kebocoran lapisan maka zat

zat berbahaya merembes

dan mencemari tanah dan air.

o

Akumulasi gas metan di dalam lapisan dapat menyebabkan

kebakaran bahkan meledak.

2.

Iniserasi

Merupakan pengelolaan limbah padat dengan cara dibakar menggunakan

alat iniserator.

Kelebihan:

o

Mengurangi volume sampah hingga 90%

o

Tidak memerlukan lahan yang luas

o

Panas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber

listrik atau pemanas ruangan

Kelemahan:

o

Biaya operasional sangat mahal

o

Menghasilkan asap dan abu buangan yang berbahaya

o

Hanya sampah tertentu saja

Jenis limbah padat yang cocok untuk insinerasi adalah kertas, plastik, dan

karet,

(14)

Gb. 6 proses insinerasi

Gb. 7 pengendap siklon dan prinsip kerjanya

C.

PENANGANAN LIMBAH GAS

Cara yang dapat dilakukan untuk mengelola limbah gas antara lain:

1.

Mengontrol emisi gas buang

a.

Gas sulfurdioksida direduksi dengan cara desulfurisasi menggunakan

filter basah (

wet scrubber

)

b.

Gas nitrogen oksida direduksi dengan cara menurunkan suhu

pembakaran

c.

Gas karbon monoksida dan hidrokarbon direduksi dengan cara

memasang

alat

pengubah

katalitik

(

catalytic

converter

untuk

menyempurnakan pembakaran)

2.

Menghilangkan partikulat dari udara pembuangan

a.

Filter udara

jenis partikulat yang disaring: debu, serbuk sari dan spora

filter udara dapat dipasang pada ventilasi: ruangan, mesin atau

cerobong pabrik, mesin kendaraan, atau daerah lain yang membutuhkan

udara bersih.

b.

Pengendapan siklon (

cyclone separator

)

(15)

Gb. 6 prinsip kerja filter basah

Gb. 9 electrostatic

precipitator dan

prinsip kerjanya

Prinsip kerja: gaya sentrifugal

Mekanisme: gas buangan dihembuskan melalui tepi dinding tabung

siklon sehingga partikulat akan mengendap di dasar tabung. Semakin

besar ukuran partikel, semakin cepat diendapkan.

c.

Filter basah (

wet scrubber

)

jenis

partikulat

yang

disaring: debu, sulfur osksida,

amonia, hidrogen klorida, dan

senyawa asam atau basa.

mekanisme: udara kotor di

salurkan

ke

filter

menyemprotkan air ke dalam

filter

saat udara bertemu air,

partikulat akan larut dan ikut

terbawa ke dasar filter

udara

bersih dikeluarkan dari filter.

Air yang digunakan dapat

diganti dengan cairan yang

dapat bereaksi dengan materi

partikulat.

d.

Pengendapan sistem gravitasi

jenis partikulat yang disaring:

partikulat berukuran > 50 μm.

Prinsip kerja: gaya gravitasi

mekanisme: udara di alirkan ke dalam alat pengendap

kecepatan

aliran udara diperlambat secara tiba-tiba (speed drop)

partikulat akan

jatuh ke dasar tempat pengendapan

udara bersih keluar dari alat

e.

Pengendapan elektrostatik (

electrostatic precipitator

)

jenis partikulat yang disaring: aerosol atau uap air dalam jumlah besar

prinsip kerja: proses ionisasi

mekanisme: udara kotor disalurkan ke alat pengendap

udara kotor

melewati elektroda yang dialiri arus listrik searah (DC)

partikulat

terionisasi akan membentuk ion

ion akan jatuuh ke dasar alat

pengendapan

udara bersih keluar dari alat

(16)

1.

Containment: upaya untuk mencegah masuknya gas-gas toksik secara

langsung ke udara bebas.

2.

Replacement: mengganti perlengkapan dan sumber energi yang banyak

mengakibatkan pencemaran dengan perlengkapan dan sumber energi yang

ramah lingkungan.

3.

Dilution: upaya untuk mengencerkan bahan pencemar. Misalnya dengan

membangun kawasan hijau di antara pemukiman dan industri.

4.

Legislation: upaya penanggulangan melalui aturan dan undang-undang.

5.

International Action: pemantauan dan penelitian kasus-kasus pencemaran

udara. Misalnya membangun laborturium berskala international, seperti di

London, Moskow, Wasingthon, Singapura dan Tokyo

Upaya pencegahan pencemaran di Indonesia, berdasarkan periode waktunya,

yaitu:

1.

Jangka pendek

a.

Sosialisasi melalui media cetak dan elektronik tentang bahaya

pencemaran udara bagi manusia dan lingkungan

b.

Relokasi kawasan industri di tengah kota ke pinggiran kota dan

membangun kawasan hijau di antara pemukiman dan industri (green

belt)

c.

Penyelenggaraan AMDAL secara rutin di industri

d.

Penyelenggaraan uji emisi gas bermotor secara berkala

e.

Perbaikan kualitas transportasi massal untuk mengurangi penggunaan

kendaraan pribadi

f.

Pengawasan, pelarangan dan penindakan tegas kepada pembakar hutan

2.

Jangka panjang

a.

Konsep tata kota mengacu pada pembangunan berwawasan lingkungan

b.

Mengganti bahan bakar industri dan kendaraan bermotor dengan bahan

bakar yang ramah lingkungan.

c.

Menerapkan sistem kereta api bawah tanah (

sub way station

)

d.

Melakukan penghijauan atau pembuatan taman di setiap sudut kota

e.

Menerapkan undang-undang perlindungan kualitas lingkungan

D.

PENGOLAHAN LIMBAH B3

Limbah B3 menurut BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah)

suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan

beracun (B3) karena sifat (

toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity

) serta

konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung

dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan

manusia.

(17)

Apabila

pengolahan

dilaksanakan

secara

on-site

treatment

,

perlu

dipertimbangkan hal-hal berikut:

* jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diketahui secara pasti agar

teknologi pengolahan dapat ditentukan dengan tepat; selain itu, antisipasi

terhadap jenis limbah di masa mendatang juga perlu dipertimbangkan

* jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga dapat

menjustifikasi biaya yang akan dikeluarkan dan perlu dipertimbangkan pula

berapa jumlah limbah dalam waktu mendatang (1 hingga 2 tahun ke depan)

* pengolahan on-site memerlukan tenaga tetap (

in-house staff

) yang menangani

proses pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen sumber daya

manusianya

* peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan dikeluarkan

Pemerintah di masa mendatang agar teknologi yang dipilih tetap dapat

memenuhi standar

1.

Metode Pengolahan Limbah B3

a.

Secara kimia

Dilakukan dengan cara stabilitasi (solidifikasi): proses pengubahan

bentuk fisik atau kimia, melalui bahan pengikat atau senyawa pereaksi

tertentu.

Untuk memperkecil kelarutan, pergerakan, penyebaran daya racun

dari limbah.

Bahan yang digunakan: semen, kapur, bahan termoplastik

b.

Secara fisik

Dilakukan dengan cara pembakaran (iniserasi).

Untuk mengurangi volume limbah, namun perlu kontrol ketat agar

gas hasil pembakaran tidak mencemari udara.

c.

Secara biologi

Dilakukan dengan:

bioremediasi: penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi

(mendegradasi) limbah B3

fitoremediasi:

penggunaan

tumbuhan

untuk

mengurangi

(mendegradasi) limbah B3

kelebihan: termasuk proses alami dan biaya lebih murah

kelemahan: memerlukan waktu yang lama, dikhawatirkan membawa

senyawa B3 ke rantai makanan.

2.

Metode Penimbunan Limbah B3

a.

Sumur dalam/ sumur Injeksi (

Deep Well Injection

)

Caranya : limbah B3 dipompa melalui pipa

lapisan batuan dalam

limbah akan terperangkap dalam batuan dalam.

tantangan: kebocoran pipa, karena perkaratan atau gempa bumi ,

akibatnya limbah B3 dapat meresap ke dalam tanah.

(18)

c

Gb. 10 metode penimbunan limbah B3, a. Deep well injection, b. surface impoundment, c. secure landfill

b

Caranya : limbah B3

ditampung dalam kolam terbuka yang dilapisi

lapisan anti resap

air akan menguap

limbah B3 akan mengendap

di dalam kolam.

kelemahan: memerlukan lahan luas, kemungkinan Limbah B3 ikut

menguap, kebocoran lapisan anti resap.

c.

Landfill untuk limbah B3 (

Scure Landfill)

Caranya : limbah B3

ditampung dalam tong/ drum

dikubur dalam

landfill khusus. Landfill dilengkapi peralatan monitoring untuk

memantau kondisi limbah B3.

kelebihan: efektif untuk menimbun limbah B3

kelemahan: biaya operasional mahal, potensi kebocoran, memerlukan

lahan yang luas.

PEMANFAATAN LIMBAH

1.

Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah

anorganik secara anaerob. Gas tersebut terdiri atas 65%

70% CH

4

, 30%

CO

2

, 1% H

2

S, dan gas lain seperti NH

3

dengan kadar sedikit. Gas tersebut

dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti gas LPG.

(19)

Teknik pembuatan biogas:

Sampah organik (kotoran hewan, sisa tumbuhan)

dicampur dengan

air

dimasukkan pada tempat kedap udara

akan terjadi proses

fermentasi

dibiarkan selama dua minggu

akan terbentuk biogas.

(setiap 1 kg bahan organik dapat diubah menjadi 0,8

1 m

3

biogas/ 5,2 galon

bensin). Tidak semua bahan dapat diubah menjadi gas, sisa fermentasi

dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.

Bakteri yang berperan dalam fermentasi metan adalah:

Methanobacillus

omelianski,

Methanobacterium

femicum,

Methanosarcina

methanica,

Methanococcus mazeki.

Kelebihan biogas:

a.

Mengurangi jumlah sampah,

b.

Menghemat energi fosil yang cenderung merusak lingkungan,

c.

Nyala api terang dan tidak berasap, sehingga dapur tetap bersih,

d.

Sisa bahan biogas dapat dijadikan pupuk.

2.

Kompos

Pengomposan adalah proses degenerasi atau penguraian bahab-bahan

organik menjadi bahan anorganik dengan menafaatkan aktivitas

mokroorganisme.

Mikroorganisme

yang

berperan

dalam

aktivitas

pengomposan adalah bakteri, khamir dan cacing. Mikroorganisme di

pasaran dikenal dengan sebutan bokashi atau EM4 (

Effective Microorganism

4

), yang terdiri atas

Lactobacillus sp.

,

Rhodopsudomonas sp., Actinomycetes

sp., dan Streptomyces sp., dan Saccaromyces cereviceae

. Sedangkan jenis

cacing yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah

Lumbricus

terrestis, Lumbricus rebellus, Pheretima definges dan Eisenia foetida.

Prose pembuatan kompos

a.

pemilihan sampah, pengomposan hanya dapat dilakukan pada sampah

organik.

b.

pemeraman,

-

membuat tempat penampungan sampah organik (lubang di tanah,

drum, ember, fiberglass)

-

dicampur dengan tanah, kemudian bisa dibiarkan di udara terbuka

atau ditutup rapat hingga kedap air dan udara. Hal ini sesuai

dengan mikroorganisme yang digunakan.

-

didiamkan selama dua minggu. Proses pengomposan dapat

dipercepat dengan cara memacu pertumbuhan mikroba yang terlibat

di dalamnya.

Keuntungan pengolahan limbah menjadi kompos adalah:

a.

Mengurangi jumlah sampah organik,

b.

Bahan baku mudah didapat dan tidak perlu membeli,

c.

Proses pembuatan sederhana dan mudah dilakukan semua orang,

d.

Kompos sangat efektif untuk menyuburkan tanah yang tandus,

e.

Ramah lingkungan,

f.

Unsur hara pada kompos lebih tahan lama dibandingkan pupuk buatan

Kandungan Unsura Hara dalam Kompos

(20)

-

Nitrogen ± 1,5%, Nitrogen dapat ditambah dari urine ternak, mikroba

pengikat nitrogen, pupuk hewani.

-

P2O5 (fosfat) ± 1,5%, Fofat dapat ditambah dari guano (kotoran

burung laut kering) batuan mengandung fosfat, mikroba penghasil

fosfat.

-

K2O ± 1,5%, Kalium dapat ditmbah dari arang, abu batok kelapa/

sawit, abu inserator.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kompos adalah

a.

Rasio kandungan nitrogen dan karbon (N:C). penguraian senyawa

organik menjadi anorganik mikroba memerlukan nitrogen.

b.

Kelembapan limbah, kadar air optimal dalam pengomposan adalah 48

55%.

c.

Suhu, suhu ideal untuk pengomposan adalah 37

59

0

C.

d.

Aerasi, disesuaikan dengan tipe bakteri yang digunakan, aerob atau

anaerob.

e.

Keasaman (pH), pH yang cocok untuk pengomposan adalah 7,5

8,5.

f.

Jumlah mikroba pengurai (starter), jumlah starter optimun adalah 50 -

75%.

3.

Kertas daur ulang

Kertas dapat dibuat dari selulosa yang terdapat pada kulit kayu,

rumput, daun, gandum, padi, batang tebu, dll. Proses pelepasan serat dari

bahan pokok disebut pulping. Ada dua metode pulping, yaitu:

-

Secara mekanik, pulping dilakukan dengan menumbuk dan menggiling

selulosa. Kertas yang dihasilkan bersifat lunak, mudah sobek jika basah,

mampu menyerap tinta dan cepat kering. Biasa untuk kertas koran.

-

Secara kimia, pulping dilakukan dengan menambahkan zat kimia

seperti kaustik soda, sodium sulfat, amonium sulfit, kalsium sulfit.

Kertas yang dihasilkan bersifat kuat dan tidak mudah rusak. Contohnya

kertas karton, kertas tulis dan kertas cetak kualitas tinggi.

Kualitas kertas daur ulang tidak sebaik kertas bahan baku awalnya,

namun produksi kertas daur ulang bermanfaat menunjang kelestarian alam,

membuka peluang kerja, dan meningkatkan nilai ekonomi.

Proses pembuatan kertas daur ulang

a.

Alat dan bahan

-

Kertas bekas

-

Air bersih

-

Lem dari tapioka.

-

Pewarna

-

Papan triplek ukuran 120 x 220 cm

-

Kain seukuran triplek

-

Cetakan kayu (frame), beserta

kawat kassa (screen)

-

Blender

-

Ember

-

Panci untuk merebus

-

Kompor

-

Setrika

b.

Proses pembuatan

1.

Pilih kertas bekas sesuai menurut jenisnya (majalah, koran, HVS,

atau karton).

(21)

3.

Masukan ke dalam ember lalu direndam dengan air dengan

perbandingan 1 : 1 selama 3 hari. Jika jenis kertasnya kertas putih

cukup direndam, koran/ majalah direbus 2 jam lalu direndan dengan

air hangat 3 jam.

4.

Peras rendaman lalu bentuk bulatan

5.

Hancurkan dengan blender, diberi air dengan perbandingan 1:1, dan

tambahkan lem, lalu masukan ke dalam ember.

6.

Pulp dapat diberi warna, atau dapat langsung dicetak.

7.

Siapkan cetakan, triplek dijadikan alas dan bentangkan kain di

atasnya.

8.

Masukan frame dalam ember berisi pulp, lalu letakkan pada cetakan

dan ditekan sehingga pulp melekat di kain.

9.

Bentangkan kain di atas pulp, lalu ulangi langi sampai pulp habis.

10.

Beri pemberat di bagian atas, lalu tunggu hingga pulp benar-benar

kering.

11.

Kertas siap digunakan.

4.

Pembuatan nata de soya

Proses pembuatan nata de soya

a.

Alat dan bahan

-

Air limbah tahu

-

Gula pasir

-

Asam asetat/ cuka biang

-

ZA/ urea

-

Bahan pengawet

-

Penyedap,

vanili

atau

pandan

-

Amonium

fosfat/

kalium

fosfat

-

Starter Acebachter xylinum

-

Panci, kompor, pengaduk,

-

Gelas ukur

-

Timbangan kue

-

Ember

-

Kantong

plastik,

stoples/

loyang

-

Kain sarung

-

Gayung

-

Pisau

-

Scarlet

b.

Proses pembuatan

1.

Saring limbah tahu menggunakan kain sarung bersih.

2.

Masak dalam panci hingga mendidih, lalu tambahkan dula pasir 5

10%, urea 0,1% dan dididihkan lagi selama 5

10 menit.

3.

Angkat, dinginkan lalu tambahkan cuka biang 1% dan starter 15

20% diaduk hingga homogen.

4.

Masukan ke dalam toples/ loyang setinggi ± 4 cm, tutup rapat

dengan plastik, lalu simpan selama 10

12 hari.

(22)

EVALUASI

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Di bawah ini yang merupakan langkah nyata source reduction adalah ....

a. Menggunakan sapu tangan daripada tissu b. Menggunakan pecahan kaca untuk

membuat hiasan pot

c. Mengambil komponen komputer yang masih bisa dipakai

d. Mengolah kantong plastik menjadi sedotan

e. Mengolah kantong plastik menjadi plastik baru

2. Proses yang dapat mengubah sampah menjadi energi panas adalah ....

a. Indinerasi d. Inneration b. Insinerasi e. indineration c. Intinerasi

3. Berikut ini yang merupakan unit instalasi pengolahan air limbah adalah ....

a. Saringan kasar, saringan kecil, bak pengendap

b. Bak pengendap, bak ekualisasi, dan bak pemanas

c. Kolam adsorbsi, bak pengering lumpur, dan kolam pengendap

d. Bak netralisasi, bak, koagulas dan bak pengering lumpur

e. Bak stabilisasi, kolam aerasi, dan kolam adsorbsi

4. Proses pengolahan air limbah berdasarkan karateristik air limbah dalam proses kimia adalah ....

a. Pengendapan dengan bahan kimia b. Sedimentasi

c. Filtrasi

d. Kolam oksidasi e. Penghilang klor

9. Sebelum limbah cair dari industri dialirkan melalui saluran pembuangan, biasanya limbah cair tersebut harus dipisahkan dengan limbah minyak. Hal ini dilakukan tidak lain supanya ....

a. Pembuangan lebih spesifik sehingga mudah pengolahannya

b. Apabila dibuang bersamaan keberadaannya dapat menganggu aktivitas mikroba

c. Minyak dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut

d. Adanya minyak dapat menurunkan kualitas instalasi pengolahan limbah e. Minyak dan limbah cair berbeda cara

penanganan, sehingga perlu dipisah 10. Berikut ini yang tepat mengenai proses fisik

pengolahan limbah berdasarkan karakteristik adalah ....

5. Kumpulan massa mikroba yang terdiri atas bakteri, yeast, fungi, protozoa yang tercampur dengan lumpur dan bahan organik disebut ....

a. Relative slide b. Realtive slude c. Microba slude d. Activated slide e. Activated slude

6. Bak aerasi berguna untuk ....

a. Mengetahui kandungan oksigen dalam limbah

b. Membatasi kandungan oksigen dalam limbah

c. Meningkatkan kandungan oksigen dalam limbah

d. Menurunkan kandungan oksigen dalam limbah

e. Mengeluarkan oksigen dari dalam limbah 7. Perhatikan daftar berikut!

1. Trickling filter 2. Flotation 3. Activated slude 4. Screening 5. Lagoons

Metode pengolahan limbah cair secara biologis yang sering digunakan adalah ....

a. 1, 2, 3 d. 1, 3, 5 b. 1, 2, 4 e. 1, 2, 5 c. 1, 3, 4

8. Berikut ini yang merupakan langkah yang harus dilakukan pada tahap pertama penanganan industri adalah ....

a. Mengidentifikasi limbah yang dihasilkan b. Menetralkan limbah yang dihasilkan c. Mengalirkan limbah ke saluran

pembuangan

d. Mengencerkan limbah

e. Menentukan cara pengolahannya 14. Solidifikasi merupakan langkah untuk ....

a. Mengubah bentuk fisik dan kimia b. Mengurangi jumlah polutan B3 c. Memperkecil volume limbah B3 d. Menetralkan limbah B3

e. Memperkecil daya sebar racun B3

15. Sebagian besar dari proses fermentasi metan akan menghasilkan gas pengganti LPG, sedangkan sisanya dapat digunakan untuk ....

a. Makanan ternak b. Pupuk

c. Ampas buang d. Arang aktif e. Bahan bakar

16. Mikroba berikut ini yang tidak berperan dalam mendegradasi bahan organik adalah ....

(23)

a. Penghancuran, peralatan air, dan klorinasi b. Pengendapan, pengolahan, dan filtrasi c. Filtrasi, pengendapan, dan netralisasi d. Penggumpalan, sedimentasi, dan

pengapungan

e. Sedimentasi, koagulasi dan pembuangan fenol

11. Berikut ini adalah kelemahan metode open dumping pada pengolahan limbah padat, kecuali ....

a. Berbagai kuman penyakit dapat berkembang biak

b. Cairan yang tercampur dengan sampah dapat mencemari tanah

c. Memerlukan alat yang canggih dan biaya mahal

d. Gas metan yang dihasilkan dapat mencemari udara

e. Zat –zat berbahaya pada sampah dapat meresap dan mencemari tanah

12. Salah satu cara yang paling tepat dalam me-nangani limbah gas adalah dengan mengurangi jumlah emisi gas buang. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi karbon-monoksida dan hidrokarbon adalah ....

a. Proses desulfurisasi b. Alat catalytic conventer c. Cyclone separator d. Wet scrubber e. Filter udara

13. Selain dengan menggunakan filter pada cerobong asap parik, langkah yang dapat dilakukan untuk menghilangkan partikulat menggunakan pengendap elektrostatik, yang bekerja berdasarkan ....

a. Menyaring partikulat udara yang berukuran besar

b. Dengan menggunakan elektroda yang dialiri listrik

c. Memanfaatkan gaya gravitasi bumi terhadap gas buang

d. Memanfaatkan gaya sentrifugasi gas buang

e. Mengurangi kecepatan gerak partikel gas buang

22. metode berikut ini yang tidak akan memakan lahan untuk penyimpanan maupun penimbunan limbah adalah ....

a. open dumping b. insinerasi c. sanitary lanfill d. secure landfill e. kolam penyimpanan

23. proses pengolahan limbah B3 secara biologi menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan limbah adalah ....

a. insinerasi b. stabilisasi

c. khamir

17. pembuatan nata de soya menggunakan bahan baku ....

a. air limbah tahu b. air kelapa c. air kelapa sawit d. mata nanas e. kulit pisang

18. untuk memperpanjang waktu penggunaan sebelum barang dibuang sebaiknya dilakukan ....

a. source reduce b. reuse

c. recycle d. treatment e. pembuangan

19. berikut ini adalah jenis kertas yang dapat dimanfaatkan lagi dengan proses daur ulang, kecuali ...

a. kertas koran b. majalah c. buku

d. kertas minyak e. kardus

20. metode yang paling bijak untuk mengatasi sampah anorganik adalah ....

a. insinerasi b. sanitary landfill c. pembuangan kompos d. daur ulang

e. opening dumping

21. limbah padat hasil dari reaksi nuklir mengandung zat radioaktif. Untuk menanganinya, dibangun suatu sumur hingga ke lapisan batuan, kemudian limbah dipompakan ke dalam sumur tersebut. dengan kata lain, limbah B3 ditangani secara ....

a. sanitary landfill b. open dumping c. secure landfill d. deep well injection e. surface impoundment

27. makhluk hidup yang membantu proses pengomposan adalah ....

a. lumut b. cacing tanah c. siput

d. ganggang e. ulat

28. sifat kertas yang diolah dengan proses pulping secara mekanik adalah ....

(24)

c. solidifikasi d. bioremediasi e. fitoremediasi

24. berikut ini yang bukan merupakan manfaat mendaur ulang adalah ...

a. mengurangi timbunan sampah

b. mengurangi nilai guna barang hasil daur ulang

c. mengurangi penggunaan bahan baku d. mengurangi penggunaan energi e. mengurangi polusi

25. mikroba yang berada dalam kompos dapat digunakan untuk ....

a. membantu penyerapan zat hara yang dibutuhkan tanaman

b. memperbaiki struktur tanah c. membuat kompos bermutu tinggi

d. mengurai senyawa-senyawa beracun dalam kompos

e. kompos aman digunakan untuk semua jenis tanaman

26. di bawah ini yang merupakan bakteri dalam bokhasi adalah ....

a. Acetobachter xylinum

b. Ascomycetes

c. Lactobacillus

d. Staphylococcus

e. Streptococcus

e. tidak mudah basah

29. Bahan perekat yang dapat digunakan dalam pembuatan daur ulang kertas, kecuali ....

a. Tapioka b. Lem kertas c. Lem kayu d. Kanji e. Lem akrilik

30. Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan nata de soya adalah ....

a. Lactobacillus bulgaricus

b. Saccaromyces cereviceae

c. Aspergillus wentii

d. Acetobachter xylinum

e. Streptococcus aerus

B. jawablah dengan tepat!

1. Mengapa metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada pengolahan limbah cair?

2. Apakah yang dimaksud dengan daur ulang ulang? Sebutkan 3 tujuan dari proses tersebut!

3. Jelaskan cara kerja alat pengendap elektrostatik!

4. Sebut dan jelaskan metode pengolahan limbah B3!

Gambar

Tabel 2  penyakit menular melalui air yang tercemar

Referensi

Dokumen terkait

Hasil wawancara yang diperoleh dari instansi terkait memperkuat hasil analisis yang telah dilakukan pada tabel 2, bahwa komponen tersebut hanya dipenuhi pemohon sebagai

Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan juga sangat ditunjang oleh pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai. Oleh

Kondisi yang berbeda terjadi pada pengamatan di luar Sungai Cisadane (laut), nilai pH dan konsentrasi oksigen dari arah sungai menuju ke laut semakin bertambah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk meneliti apakah asimetri informasi, ukuran perusahaan dan Leverage secara

Pada bagian akhir dari penulisan kajian pustaka peneliti perlu melakukan penyimpulan/konklusi terhadap teori-teori yang telah diuraikan, dikaitkan dengan masalah yang akan

c. Siswa memperoleh angka tertinggi ditugaskan sebagai reader 1, Siswa yang memperoleh nomor tertinggi ke dua menjadi penantang 1, Siswa yang memperoleh

Pengertian, konsep, dan proses interaksi sistem psiko-fisik manusia dengan lingkungan, serta pola dan proses interaksi psiko-fisik manusia dengan lingkungan, yang