• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1302479 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1302479 Chapter5"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPILIKASI DAN REKOMENDASI

Bab V membahas tentang simpulan, Implikasi dan Rekomendasi yang

berorientasi pada hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijabarkan pada bab

IV. Berikut peneliti rumuskan beberapa simpulan, implikasi dan rekomendasi

sesuai dengan hasil penelitian.

5.1 Simpulan

5.1.1 Simpulan Umum

Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang diuraikan pada bahasan

sebelumnya, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa transformasi nilai-nilai

religi sebagai kearifan lokal masyarakat Panji dapat dilihat pada budaya lokal

Panji yang terwujud dalam upacara ritual adat Nuju jerami yang diartikan sebagai

penutup dan pembuka tahun yang baru untuk membuka ladang yang dilaksanakan

pada hari ke-13 bulan ketiga penanggalan cina. Nuju Jerami sebagai keyakinan

dan konsep masyarakat Panji tentang Tuhan. Adapun saat ini, secara berlahan

Nuju Jerami telah mengalami transformasi. Hal ini dapat dilihat pada proses Nuju

Jerami dimana saat ini ada pembacaan do’a secara Islam sebagai ucapan syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, ada juga tausiyah yang disampaikan

uztad. Hal tersebut membuktikan bahwa telah terjadi transformasi nilai religi,

dimana dahulunya Nuju Jerami kental dengan magic tetapi kini masyarakat Panji

berusaha bagaimana nilai keislaman masuk kedalam upacara ritual Nuju Jerami

agar hidup dalam masyarakat, sebab mayoritas masyarakat Panji saat ini secara

identitas beragama Islam. Walaupun dalam prosesnya saat ini Nuju Jerami juga

tidak telepas dari pembacaan lantra, bersaji, makan bersama serta bernyayi atau

hiburan. Oleh sebab itu, dilakukannya transformasi nilai-nilai religi, sebab

semakin kuatnya nilai-nilai Islam dalam upacara Nuju Jerami, semakin kuat

pemahaman masyarakat Panji terhadap nilai-nilai Ketuhanan dan semakin kuat

nilai-nilai Ketuhanan masyarakat Panji, semakin besar peluang masyarakat Panji

untuk melesatarikan Nuju Jeramai sebagai kearifan lokal serta semakin

menyadarkan masyarakat bahwa nilai Pancasila harus tetap dilestarikan dan

(2)

masyarakat Panji akan memiliki karakter dan budaya yang kuat sehingga akan

semakin memperkuat eksistensinya.

5.1.2 Simpulan Khusus

Merujuk pada sub masalah penelitian yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dirumuskan simpulan sebagai berikut;

1. Masyarakat Panji memaknai sistem religi sebagai kearifan lokal mereka yang

terwujud dalam aktifitas upacara ritual adat salah satunya upacara ritual adat

Nuju Jerami. Namun, saat ini upacara ritual adat Nuju Jerami bukanlah sesuatu

yang sakral, hanya dimaknai sebagai sedekah biasa sebagai ungkapan syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana masyarakat Panji saat ini telah

memahami syariat agama walaupun belum sepenuhnya menjalankan syariat

dengan baik dan taat sebab dalam ritual adat tersebut tidak terlepas dari unsur

lantra dan simbol-simbol sebagai peninggalan leluhur mereka. Hal inilah yang

membuat upacara ritual Nuju Jerami masyarakat Panji memiliki nilai lokal dan

adat tersendiri terkait sistem religi yang berhubungan dengan identitas

keimananya. Adapun secara religius fungsi upacara ritual Nuju Jerami bagi

masyarakat Panji yakni terjadinya hubungan baik antara manusia dengan

Tuhan yang terwujud dalam tindakan kerjasama, gotong royong, tenggang rasa,

saling menghormati, kebersamaan, kekeluargaan, toleransi, solidaritas dan

kerukunan, dimana nilai tersebut dianggap baik serta dijadikan pedoman bagi

masyarakat Panji untuk bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan

bermasyarakat. Oleh sebab itu, sampai saat ini sebagian masyarakat Panji

berusaha tetap mempertahankan kearifan lokal mereka sebagai penghormatan

terhadap leluhur dan juga sebagai identitas masyarakat Panji.

2. Sampai saat ini transformasi nilai-nilai Ketuhanan sebagai kearifan lokal

masyarakat Panji yang terdapat dalam upacara ritual Nuju Jerami belum

disosialisasikan di dalam pendidikan formal karena belum adanya koordinasi

antara tetua adat, pemerintah dan juga sekolah dalam melestarikan nilai

Ketuhanan sebagai kearifan lokal Panji. Padahal Nuju Jerami kaya akan nilai

yang harus disosialisasikan. Sementara di lingkungan masyarakat dan keluarga,

(3)

Nuju Jerami. Keluarga dan masyarakat mengingatkan kepada generasi muda

agar selalu pandai bersyukur kepada Tuhan yang pada prosesnya diwujudkan

dalam bentuk pemahaman, keteladanan dan pembiasaan dalam kerjasama,

gotong royong, tenggang rasa, saling menghormati, kebersamaan,

kekeluargaan, toleransi dan kerukunan sebagai wujud dari sikap religius

mereka, selain itu agar Nuju Jerami dapat terus dinikmati oleh generasi

berikutnya.

3. Tarik ulur persepsi budaya masyarakat Panji dalam mentrasformasikan

nilai-nilai Ketuhanan terlihat dalam upacara ritual adat Nuju Jerami. Dimana

sebagian masyarakat Panji menganggap Nuju Jerami bukan lagi sesuatu yang

sakral tapi lebih kepada pesta adat biasa sebagai ungkapan rasa syukur kepada

Tuhan tanpa ada unsur lantra dan simbol kemenyan gaharuh dan sesaji lainnya.

Karena masyarakat panji mayoritas beragam Islam. Sementara sebagian

masyarakat Panji beranggapan saat ini Nuju Jerami merupakan upacara ritual

biasa, hanya saja unsur lantra dan simbol pada Nuju Jerami yang merupakan

warisan leluhur mereka tidak bisa dihilangkan dari bagian upacara tersebut.

Adapun makna dari simbol dan lantra tersebut merupakan ungkapan syukur

kepada Tuhan, tetapi jika dikaitan dengan agama Islam hal tersebut tidak

dibenarkan.

5.2Implikasi

Berdasarkan hasil simpulan yang telah didapat, maka implikasi penelitian

tentang transformasi nilai-nilai religi sebagai kearifan lokal masyarakat Panji

sebagai berikut:

1. Transformasi nilai-nilai religi sebagai kearifan lokal masyarakat Panji terdapat

pada upacara ritual adat Nuju Jerami. Dengan memasukkan unsur Islam

didalamnnya dapat dijadikan sebagai upaya pelestarian kearifan lokal

masyarakat Panji karena mayoritas masyarakat Panji beragama Islam.

Pelestarian dengan cara ini akan menjaga kearifan lokal di dalam masyarakat,

bukan membekukannya dalam waktu.

2. Transformasi dalam memaknai nilai-nilai Ketuhanan pada Nuju Jerami

membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang. Tetapi dapat mengubah

(4)

Nuju Jerami lebih memiliki konten muslim daripada nilai primordial adat

akibat pengaruh agama Islam. Sehingga dapat memperkuat pemahaman

nilai-nilai Ketuhanan masyarakat Panji.

3. Dengan adanya transformasi nilai-nilai religi pada upacara Nuju Jerami,

masyarakat Panji dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan nalurinya yang

berhubungan dengan nilai religius masyarakat Panji.

4. Secara umum masyarakat Panji dapat memperoleh manfaat dari transformasi

nilai-nilai religi sebagai keraifan lokal masyarakt Panji. Diantaranya dapat

membuat semakin kuatnya pemahaman masyarakat Panji akan nilai-nilai

Ketuhanan yang diwujudkan dalam sikap religus mereka yaitu; toleransi,

kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong, solidaritas, kerukunan, tenggang

rasa dan saling menghormati.

5. Pendidikan sebagai sarana sosialisasi nilai-nilai religi sebagai kearifan lokal

masyarakat Panji sehingga generasi berikutnya dapat menikmati Nuju Jerami

dan menjadikannya sebagai identitas masyarakat Panji.

6. Transformasi nilai-nilai religi masyarakat Panji dapat dikaitkan dengan konteks

pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia, karena dapat membentuk

pribadi yang bermartabat serta berkualitas dari segi nilai rligius. Adapun

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bermuara pada pembentukan

waktak, budaya dak karakter dapat dijadikan sarana untuk mensosialisasikan

nilai-nilai religi masyarakat Panji, karena mengandung nilai Ketuhanan sejalan

dengan sila pertama Pancasila, agar nilai-nilai Ketuhanan sebagai kearifan

lokal masyarakat Panji tidak dipandang negatif oleh generasi muda.

5.3Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, penelitian memberikan

beberapa rekomendasi kepada pemerintah, masyarakat dan penelitian selanjutnya

untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan keberadaan masyarakat

Panji di Desa Riding Panjang Belinyu, tepatnya di kampung Kelapo Dalam,

Dusun Bukit Bangkadir sebab sampai saat ini belum ada upaya dari

(5)

kearifan lokal dan identitas mereka. Selain itu, kebudayaan sebagai kearifan

lokal yang terdapat dalam masyarakat Panji merupakan kekayaan budaya

sebagai kearifan lokal Indonesia. Pemerintahpun dapat memberikan fasilitas

dan membatu masyarakat dalam mentransformasikan nilai-nilai religi sebagai

kearifan lokal masyarakat Panji dalam melestarikan dan menjaga budaya

lokal mereka. Karena masyarakat Panji merupakan bagian dari warga negara

Indonesia.

2. Lembaga pendidikan sebagai agen pembahruan (agent of change) diharapkan

dapat memberikan sarana sosialisasi budaya lokal dan memasukkan

pembelajaran budaya lokal kedalam kurikulum agar peserta didik mengatahui

bahwa budaya lokal sebagai kearifan lokal merupakan identitas bangsa,

sehingga budaya lokal pada suatu masyarakat tidak dipandang negatif oleh

peserta didik

3. Masyarakat Panji untuk tetap menjaga budaya lokal sebagai kearifan lokal

mereka. Sebab kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat Panji memiliki

nilai-nilai kearifan yang perlu dijaga dan dilestarikan.

4. Pencinta kebudayaan dan kearifan lokal dari berbagai bidang keilmuan agar

mengembangkan kembali nilai-nilai religi sebagai kearifan lokal Panji. Sebab

masyarakat Panji sampai saat berusaha untuk melestarikan kearifan lokanya,

selain itu masyarakat Panji belum begitu banyak dikenal terkhusus oleh

masyarakat Bangka. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti belum

menggali lebih dalam tentang kebudayaan lokal sebagai bagian dari kearifan

lokal karena keterbatasan informan, waktu dan jarak.

5. Para pakar keilmuan yang bergelut didunia pendidikan agar membantu

mensosialisasikan nilai-nilai religi sebagai kearifan lokal masyarakat Panji.

Sebab nilai-nilai religi masyarakat Panji adalah causa prima (sebab

keberadaan) dari nilai-nilai luhur Pancasila, oleh karena itu jika nilai-nilai

kearifan lokal makin berkurang atau makin hilang, maka nilai-nilai Pancasila

juga makin menghilang. Oleh karenanya, menurut peneliti budaya lokal

masyarakat Panji yang merupakan warisan leluhur dan memiliki nilai-nilai

(6)

6. Peneliti selanjutnya untuk mengembangkan dan menggali lebih dalam

mengenai keberadaan masyarakat Panji. Sebab masyarakat Panji memiliki

nilai adat dan lokal tersendiri terkhusus mengenai identits keimanannya. Dan

diharapkan peneliti selanjutnya dapat membuatsebuah model pembelajaran

kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal baik di masyarakat maupun di

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang “penerapan rehabilitasi jantung : edukasi terhadap penurunan tingkat kecemasan pada kasus infark miocard acute di ruang

perekrutannya dalam hal ini Memiliki fasilitas penunjang untuk penyebaran informasi lowongan kerja, seperti papan informasi disetiap, website dan sosial media

Tamu puas akan service yang diberikan Hotel Tugu Malang, sebanyak 80% responden menyatakan iya dan 20% menyatakan tidak, dapat disimpulkan tamu merasa puas 2c.

Hasil pengolahan data penelitian diperoleh bahwa program pendidikan layanan khusus bagi anak berhadapan dengan hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II

merupakan salah satu jenis ikan kakap yang banyak dicari oleh konsumen. sebagai bahan konsumsi masyarakat yaitu sebagai lauk-pauk harian

94 LAMPIRAN

Laba yang diperoleh koperasi sering disebut sisa hasil usha (SHU), laba tersebut akan dikembalikan ayau dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa-jasanya. Akan

Berangkat dari pemikiran itu, telah dilakukan peneli- tian bahan isolasi dari tandan kosong sawit yang ter- nyata banyak mengandung selulosa dan belum diman- faatkan secara