• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOR 1006273 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOR 1006273 Chapter3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

31 BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Pelaksanaan penelitian diperlukan suatu metode. Dimana metode merupakan

cara untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian yaitu menggambarkan dan

menyimpulkan data dengan maksud untuk memecahkan suatu masalah. Adapun

metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang

penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan

metode eksperimen, yaitu proses pencarian data untuk memecahkan masalah yaitu

menggunakan metode latihan dan tes. Mengenai metode eksperimen ini

Surakhmad (1998, hlm. 149) mengatakan bahwa “bereksperimen dalam arti yang

luas adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil”.

Sedangkan Arikunto (2002, hlm. 4) menjelaskan bahwa : “eksperimen adalah

suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kasual) antara dua

faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau

mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”.

Berdasarkan sifat dari metode ini bahwa dalam metode eksperimen ada dua

faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan

variabel bebas dalam bentuk latihan small sided games dan circuit training untuk

mengetahui peningkatan kemampuan daya tahan aerobik pemain sepakbola.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian ini diperlukan sumber data

yang disebut populasi dan sampel penelitian. Menurut Arikunto (2010, hlm. 173)

“populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam hal ini populasi tidak hanya orang, tetapi bisa saja benda-benda alam lain. Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah pemain Coerver Coaching Bandung yang berjumlah 124

orang. Penelitian ini menggunakan populasi dari Coerver Coaching Bandung.

(2)

populasi yang diteliti. “Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga

tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh” (Arikunto, 2010, hlm. 183).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling

Sugiyono (2013, hlm. 85) menyatakan bahwa : “sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Sampel di ambil berdasarkan pertimbangan berikut:

1. Refrensentatif

2. Dianggap mewakili

3. Dapat diuji pada saat pengujian dilaksanakan

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai teknik pengambilan sampel, maka

penentuan sampel dan penelitian ini didasarkan atas pertimbangan kelompok

umur, serta kemampuan atlet. Dalam penelitian ini maka sampel yang digunakan

20 orang pemain Coerver Coaching KU-15 Bandung.

Untuk memudahkan dalam pembagian kelompok latihan terlebih dahulu

dilakukan test awal dengan tes bleep test. Setelah data tes awal di dapat dilakukan

penyusunan rangking dari yang terbesar sampai yang terkecil dan penjodohan

dengan menggunakan metode A-B-B-A, metode ini digunakan agar kedua

kelompok mempunyai kemampuan yang seimbang (equivalen). Setelah dilakukan

pembagian sampel akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A untuk

kelompok latihan small sided berjumlah 10 orang dan kelompok B untuk

(3)

C. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian terdapat sebuah desain penelitian, desain penelitian

merupakan cara untuk menggambarkan suatu variable dalam penelitian. Desain

atau rancangan penelitian bertujuan untu mempermudah dalam penjelesan atau

penjabaran kedudukan variable yang ditelitinya. Adapun desain yang digunakan

oleh penulis yang diadopsi dari Sugiyono. Desain menurut Sugiyono (2011, hlm.

76).

Kelompok A X1 O1 X2

Kelompok B X1 O2 X2

Gambar 3.1

Desain Penelitian Eksperimen

Keterangan:

X1 : Tes Awal

O1 : Treatment dengan Latihan Small Sided Games

O2 : Treatment dengan Circuit Training

X2 : Tes Akhir

Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan penulis adalah

(4)

Gambar 3.2

Alur Penelitian Populasi

Sampel

Pre-test

Post-test

Kesimpulan Perlakuan Latihan Small Sided

Games

Pengolahan dan Analisis data

(5)

D. Instrument Penelitian

Pada prinsipnya dalam suatu penelitian adalah melakukan pengukuran

terhadap apa yang akan kita teliti, maka dari itu harus ada alat ukur yang baik.

Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen

penelitian menurut Sugiyono (2013,hlm. 102) “Suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian” . sedangkan menurut Arikunto (2010,

hlm. 203) “ Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dah hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah.

Adapun Intrumen penelitian yang penulis digunakan dalam penelitian ini

adalah Bleep Test (Tes Lari Multi Tahap)

Gambar 3.3 Bleep Test

(Sumber : https://www.google.co.id/search?q=bleep+test)

Tujuan : untuk mengukur tingkat efesiensi fungsi jantung dan paru-paru, yang

ditunjukan melalui pengukuran pengambilan oksigen maksimum

(maximum oxygen uptake).

Fasilitas dan alat :

(6)

3. Kaset (pita suara)

4. Kerucut

5. Stop watch

Petugas :

1. Pengukuran jarak

2. Petugas start

3. Pengawas lintasan

4. Pencatat skor

Pelaksanaan :

- Pertama-tama ukurlah jarak sepanjang 20 meter dan beri tanda pada

kedua ujungnya dengan kerucut atau tanda lain sebagai tanda jarak.

Siapkan pita suara kaset.

Peserta tes disarankan melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum

mengikuti tes dengan melaksanakan beberapa gerakan seluruh anggota

tubuh secara umum, sekaligus dengan beberapa macam peregangan,

terutama dengan menggerakan otot-otot kaki.

- Hidupkan pita suara. Jarak antara dua sinyal “TUT” menandai suatu

interval 1 menit.

Pastikan bahwa pita dalam kaset belum mengalami peregangan

(molor) dan mesin kecepatan kaset bekerja secara benar.Ketelitian

(7)

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tes

Tempat penelitian di lapangan Progesif Football Jl. Soekanrno Hatta

Bandung. Jadwal latihan Coerver Coaching KU-15 Bandung yaitu tiga kali

seminggu meliputi hari selasa, kamis, sabtu.

F. Prosedur Penelitian

Data diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir

eksperimen sebagai data akhir. Analisis data digunakan untuk melihat pengaruh

latihan small sided games dengan circuit training terhadap kemampuan daya

tahan.

1. Menghitung nilai rata-rata dengan menggunakan rumus dari Nurhasan

(2008, hlm. 24) sebagai berikut :

X̅ =∑ XN

Arti unsur-unsur diatas adalah :

X = nilai rata-rata yang dicapai

X = skor yang diperoleh

Σ = Jumlah

N = Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus Nurhasan (2008,

hlm. 39) adalah sebagai berikut :

� = √∑ � − �̅ � − 1 ̅̅̅̅̅̅̅

Arti unsur-unsur diatas adalah :

S = Simpangan baku

(8)

n = Jumlah sampel

3. Menguji normalitas dengan uji Lilliefors. Adapun langkah-langkah

pengujian yang dapat dilakukan menurut Nurhasan (2008, hlm. 118)

adalah sebagai berikut :

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai

pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang

paling besar

b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan

pendekatan Z-skor yaitu :

Z = �−X̅

c. Untuk tiap bangku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi

normal baku ( tabel distribusi Z ). Kemudian hitung peluang dari

masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z

negatf, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas

distribusi pada tabel.

d. Menentukan nilai proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan

cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang

kemudian dibagi dengan banyak sampel.

e. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya

f. Ambillah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak

dari seluruh sampel yang ada dan berilah symbol Lo.

g. Dengan bantuan tabel Nilai Kritis L untuk uji Lilliofers, maka

tentukanlah nilai L.

h. Bandingkanlah nilai L dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima

atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria Terima Ho jika Lo < Lα = Normal

Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak normal

(9)

� =varians terbesarvarians terkecil

Dengan kriteria pengujian terima hipotesis apabila F-hitung lebih

kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2)

dengan taraf nyata (a) = 0,05.

5. Uji kesamaan dua rata-rata ( skor berpasangan )

Menurut Nurhasan (2008, hlm. 154) uji ini digunakan apabila skor

yang kita bandingkan berpasangan (sampel yang digunakan sama dan

menggunakan tes yang sama) seperti contoh digunakannya tes awal

dan tes akhir pada sebuah eksperimen atau sering juga dikatakan uji

beda. Dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

� = B̅ SB√�

Arti dari unsur-unsur diatas adalah :

t = nilai t hitung yang dicari

B = rata-rata nilai beda

SB = simpangan baku

n = jumlah sampel

6. Uji perbedaan dua rata-rata

Mengadakan pengujian pada tingkat kepercayaan 0,05 dengan

derajat kebebasan (n1+n2-2). Apakah kedua kelompok mempunyai

perbedaan yang berarti, atau sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan selama 12 kali pertemuan apabila hasil perhitungan nilai t

≤ t yang terdapat dalam distribuasi t table dengan dk (n1+n2-2) metode tersebut tidak berarti, tetapi sebaliknya jika hasil perhitungan

nilai t > t table berarti perbedaan tersebut mempunyai arti. Menguji

hasil metode dengan menggunakan rumus uji perbedaan dua

rata-rata (uji dua pihak ).

Uji t digunakan karena data-data berdistribusi normal.Rumus

(10)

� =

�√ + S = � +� −

Arti dari unsur-unsur diatas adalah :

t = t hitungs

X1 = skor rata-rata kelompok 1

X2 = skor rata-rata kelompok 2

S2 = simpangan baku gabungan

S12 = varians kelompok 1

S22 = varians kelompok 2

n1 = banyaknya sampel kelompok 1

n2 = banyaknya sampel kelompok 2

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan

t-hitung dengan t-tabel distribusi t dengan tingkat kepercayaan( α =

0,05) dan derajat kebebasan (dk) = ( n1 + n2 – 2) uji perbedaan

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini proses akreditasi terdiri dari 8 proses utama, yaitu : 1) proses pengajuan akreditasi /re-akreditasi oleh Prodi dengan mengirimkan SK Pendirian Prodi dan Izin

Suatu usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran produk atau jasa dengan menggunakan media internet dapat disebut juga e-... E-markerting adalah sisi pemasaran

Kebutuhan akan suatu akomodasi yang mengakomodir fungsi sebagai area penginapan, fasilitas publik, serta keperluan pertemuan-pertemuan, baik yang bersifat bisnis maupun

Sebaliknya pada perlakuan yang berasal umbi-umbi yang berukuran kecil meskipun jumlah anakannya lebih sedikit namun mampu membentuk ukuran umbi yang lebih besar,

3.Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan Informasi mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan

Selanjutnya, untuk kemandirian anak, dalam aspek memiliki rasa percaya diri, bertanggung jawab, dan mengurus diri, diperoleh hasil terdapat 5 anak (35,71%) dalam kategori

Masalah pokok yang menjadi fokus dalam penelitian ini tidak terlepas dari tiga konteks masalah yaitu tentang penyelenggaraan program, implementasi kurikulum yang tidak terlepas

Dari 50 responden di atas diketahui bahwa tanggapan responden tentang pemanfaatan koleksi bidang ilmu agam Islam di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar