• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003417 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003417 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Lilis Nurhidayah, 2014

Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah serta pengolahan dan analisis data pada

pembahasan sebelumnya terhadap hasil penelitian dalam penelitian tindakan kelas

yang telah dilakukan di kelas V SDN 2 Suntenjaya dengan menggunakan

penerapan model discovery learning pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat

cahaya untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut.

1. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan menerapkan

model discovery learning di kelas V SDN 2 Suntenjaya berlangsung dengan

cukup baik dan efektif walaupun terdapat beberapa kendala dalam proses

pelaksanaannya. Pada pembelajaran disetiap siklus respon siswa dan aktivitas

siswa dalam kelompok semakin meningkat. Siswa pun mulai mengerti makna

dari materi yang disampaikan, terlihat dari penguasaan siswa terhadap setiap

indikator yang meningkat dari setiap siklusnya. Siswa juga terlihat lebih aktif

dan mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan model penemuan,

dimana siswa tidak sekedar menerima apa yang guru sampaikan kemudian

menyalinnya melainkan siswa secara aktif membangun sendiri

pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik secara

individu maupun dalam diskusi kelompok. Siswa juga terlihat berani untuk

maju ke depan mengikuti intruksi yang diberikan oleh guru, kemudian siswa

juga sudah mulai terbiasa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

tidak mereka mengerti. Mengacu pada penelitian yang telah dilakukan, dalam

pelaksanaan pembelajaran denagan menerapkan model discovery learning

khususnya di SD ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, untuk

(2)

Lilis Nurhidayah, 2014

Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

discovery murni kurang efektif. Sebaiknaya dimulai dengan discovery

(3)

96

learning juga memungkinkan melibatkan siswa dalam kegiatan bertukar

pendapat melalui diskusi. Hal ini bertujun agar dapat memberikan

kesempatan kepada kelompok diskusi untuk bertukar pikiran tentang

permasalahan yang disajikan. Namun yang perlu diperhatikan adalah

pemilihan kelompok. Agar pembelajaran lebih efektif sebaiknaya siswa

belajar dalam kelompok kecil karena dengan kelompok yang terlalu banyak

angota memungkinkan tidak semua siswa dalam kelompok berpartisipasi

dalam kegiatan diskusi.

2. Penerapan model discovery learning pada penelitian ini dapat meningkatkan

penguasaan konsep siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.

Hal ini salah satunya ditunjukan dengan meningkatnya nilai hasil belajar

siswa maupun tugas kelompok pada setiap siklusnya.Penguasaan siswa pada

setiap indikator dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Secara

umum persentase ketuntasan siswa pada pada pra siklus yaitu 48 %. Pada

siklus I persentase ketuntasan meningkat menjadi 72 %. Selanjutnya pada

siklus II, persentase siswa kembali meningkat dari 72 % menjadi 88 %. Ini

berarti pada siklus II persentase ketuntasan belajar meningkat sebesar 16

%.Selain itu dengan model ini juga lebih membantu siswa dalam memahami

konsep, ini dikarenakan siswa memperoleh sendiri konsep yang harus ia

kuasai dengan kegiatan-kegiatan yang ia lakukan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model

discovery learning pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya untuk

meningkatan pembelajaran konsep pada siswa keas V SDN 2 Suntenjaya

kecamatan Lembang, peneliti mengajukan beberapa saran yang mungkin akan

bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan

(4)

97

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan model discovery

learning dalam pembelajaran IPA dengan mengambil materi lainnya, sehingga

akhirnya dapat disimpulkan bahwa model discovery learning ini dapat

meningkatkan hasil belajra siswa pada pembelajaran konsep IPA. Kemudian

dalam mencari sumber materi jangan terpatok pada satu sumber saja, hal ini

bertujuan agar cakupan materi lebih luas dan menghindari adanaya keslahan pada

materi yang akan diberikan. Apabila ingin menjadikan skripsi ini sebagai

referensi, LKS yang digunakan pada siklus ke II pada materi cahaya dapat

menembus benda bening harap tidak dipakai atau diperbaiki terlebih dahlu karena

terdapat kesalahan.

2. Bagi Guru

Guru sekolah dasar direkomendasikan untuk menerapkan model discovery

learning pada mata pelajaran atau pun materi yang lainnya, karena model

pembelajaran ini dapat memberikan makna dari setiap pembelajaran yang

dilakukan, selain itu juga dapat meningkatkan keaktifan siswa pada saat proses

pembelajran berlangsung. Kemudian dalam mencari sumber materi jangan

terpatok pada satu sumber saja, hal ini bertujuan agar cakupan materi lebih luas

dan menghindari adanaya keslahan pada materi yang akan diberikan. Pada

kegiatan percobaan, pemilihan media dan bahan harus lebih diperhatikan agar

tidak terjadi kegagalan pada percobaan yang akan dilakukan.

3. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan lebih intensif dalam meberikan bimbingan kepada guru, agar

guru termotivasi untuk memberikan pengetahuan kepada siswanya secara optimal.

Melakukan kegiatan pembelajaran mikro di sekolah dengan tujuan untuk melatih

kinerja guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran, serta

memperbaiki kekurangan guru dalam melakukan pembelajaran di kelas. Akhir

dari pelaksanaan bimbingan diharapkan dapat membawa dampak terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengamanan proses komunikasi data tidak lepas dari peranan kriptografi.Kriptografi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari keamanan dalam proses komunikasi

Besar kecilnya penerimaan dalam usahatani diperoleh petani dari

Untuk itu kepala sekolah perlu memberikan motivasi untuk meningkatkan pelajarannya, guru dirangsang agar senantiasa dapat mengembangkan kemampuan dala proses

Melalui program belajar bahasa Inggris interaktif ini diharapkan dapat menarik minat semua orang untuk belajar bahasa Inggris, memberi pengetahuan tentang tenses bahasa

Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis

Teknik pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit dengan menggunakan kolam anaerobik kurang efisien, membutuhkan lahan yang luas selain itu limbah cair pabrik kelapa

efektif untuk melatih kemampuan kognitif level dasar (C1+C2) siswa, tetapi kurang melatih kemampuan kognitif level tinggi (C3+C4) siswa.. Sebaliknya, metode DQQ

Alat bantu tersebut adalah Microsoft Project 98, karena dengan Microsoft Project 98 segala macam aktivitas seperti penjadwalan tugas, pengupdatean informasi sampai penyebaran