Ica Anisa Purnama, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan mengenai
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran IPA
Materi Pemanfaataan Sifat-Sifat Cahaya dalam Karya Sederhana di Kelas V B
SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Semester 2 Tahun
Pelajaran 2013-2014, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah
pembelajaran stad yaitu penyampaian tugas dan motivasi, pembagian
kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis dan
penghargaan. Meskipun dalam pelaksanaannya sebaiknya tahap pembagian
kelompok dilakukan di awal pelajaran atau bahkan di luar jam pelajaran.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata
kelas dan prosentase ketuntasan siswa pada setiap siklusnya. Pada pra siklus
nilai rata-rata siswa hanya 52,58 setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah
64,5 kemudian pada siklus II 73,06 selanjutnya pada siklus III didapat nilai
rata-rata hasil belajar siswa yaitu 82,74. Dilihat dari prosentase ketuntasan
siswa juga menunjukkan peningkatan, pada pra siklus hanya 45% (14 siswa)
saja, kemudian pada siklus I61,3% (19 siswa), siklus II 84% (26 siswa), dan
pada siklus III 96,8% (30 siswa). Dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan
prosentase ketuntasan tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model
53
Ica Anisa Purnama, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara berkelompok. Peningkatan ini
dapat dilihat dari peningkatan pengalaman belajar berdasarkan prinsip-prinsip
pembelajaran kooperatif yang diperoleh siswa. Ini terbukti dengan
meningkatnya jumlah komulatif nilai yang diperoleh setiap kelompok
berdasarkan penilaian LKPD, nilai membuat karya sederhana (periskop,
kaleidoskop,lup), dan nilai pengamatan kerja (terlampir).
B. Saran
Memperhatikan hasil penelitian, temuan dan analisis yang telah dilakukan
selama pelaksanaan di lapangan mengenai penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe stad pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahay
dalam karya sederhana untuk meninggkatkan hasil belajar siswa di kelas V B
SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Semester 2 Tahun
Pelajaran 2013-2014 ada beberapa hal yang dapat peneliti sarankan dari hasil
penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe stad dapat menjadi salah satu pilihan
alternatif yang tepat bagi guru pemula yang ingin menerapkan pembelajaran
berkelompok, karena dirasa paling sederhana tetapi cukup membantu siswa
belajar optimal dalam pembelajaran yang menjadikan teman sebaya sebagai
tutor.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad memerlukan waktu yang
lebih banyak daripada pembelajaran konvensional, oleh sebab itu pengaturan
waktu untuk pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi perwakilan
kelompok perlu dibuat secara cermat.
3. Sebaiknya setiap tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif tipe stad perlu
54
Ica Anisa Purnama, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena biasanya siswa akan kebingungan dalam memilih-milih teman untuk
menjadikannya satu kelompok sehingga waktu pembelajaran menjadi tersita.
4. Sebaiknya setiap pertemuan anggota kelompoknya dirubah agar pembelajaran