• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1104219 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1104219 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Dyah Citra Wardani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai

penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada ranah kognitif, maka dapat dikemukakan simpulan dan saran

yang terkait dengan penelitian ini.

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah

Dasar yang bertempat di Kecamatan Sukajadi, terdapat beberapa kesimpulan

yang diperoleh diantaranya:

1. Perencanaan pada pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD

untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif sudah baik,

dengan dibuktikannya hasil penelitian pada tahap perencanaan

mendapat penilaian RPP pada siklus 1 sebesar 66.66% dan siklus 2

sebesar 93%, hal tersebut didapat dari persentase penilaian RPP

yang dilakukan oleh tiga observer. Pada siklus pertama mendapat

66.66% karena RPP yang disusun oleh peneliti masih banyak

terdapat kekurangan, sedangkan pada siklus kedua dalam

mennyusun RPP peneliti mengalami peningkatan yaitu sebesar 93%.

Adapun jika dihitung kemajuan penilaian RPP dari siklus 1 ke siklus

2 mengalami perbaikan dengan meningkatnya hasil penilaian RPP

yaitu sebesar 26.34%.

2. Pelaksanaan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan

model kooperatif tipe STAD yang dilakukan peneliti berjalan

dengan lancar, dan langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan

baik dan tepat waktu, hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan

(2)

116

Dyah Citra Wardani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlaksana 87.72%, hal ini terjadi karena beberapa langkah tidak

dilaksanakan oleh guru karena keterbatasan waktu dan lain hal.

Adapun keterlaksanaan aktivitas siswa sebesar 81.94%. Pada siklus

2 keterlaksanaan aktivitas guru meningkat hingga sebesar 100% dan

aktivitas siswa sebesar 97.22%, pada aktivitas siswa tidak mencapai

100% karena terdapat beberapa langkah pembelajaran yang tidak

mendapat respon dari siswa, seperti saat guru menanyakan hal yang

belum dimengerti tidak ada siswa yang bertanya.

3. Hasil belajar pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti

dengan penerapan model kooperatif tipe STAD mengalami kenaikan

dengan diperoleh rata-rata gain sebesar 9.81 dan indeks gain sebesar

0,34 serta interpretasi sedang berdasarkan hasil evaluasi siklus 1 ke

siklus 2. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model kooperatif

tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan tersebut peneliti memiliki beberapa saran yang

akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Bagi guru, model kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model

alternative yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Dengan model tersebut siswa dapat belajar dengan bantuan

tim, dan setiap anggota tim bertanggung jawab atas nilai kemajuan

kelompoknya sehingga setiap siswa akan merasa bertanggung jawab

kepada kelompoknya dan berusaha agar mendapat nilai akhir yang

melebihi skor awal. Secara lebih rinci rekomendasi untuk guru jika

akan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

(3)

117

Dyah Citra Wardani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Persiapan dalam membuat RPP, Lembar evaluasi, LKS

kelompok, media pembelajaran, dan pengelompokan peserta

didik secara heterogen harus dipersiapkan secara benar-benar

sebelum pembelajaran dimulai.

b) Saat pelaksanaan, pastikan diawal pembelajaran siswa telah

mengerti dengan sistem atau aturan dari model pembelajaran

kooperatif tipe STAD tersebut agar pada saat pembelajaran siswa

tidak bertanya kembali mengenai poin kemajuan kelompok, skor

awal, skor akhir dan lainnya.

c) Saat rekognisi tim, sebaiknya guru telah memahami dengan baik

penskoran bagi siswa yang mengalami kemajuan. Agar saat

pemberian skor tidak menghabiskan banyak waktu dengan

melihat panduan pemberian skor.

d) Pada tahap pengarahan, anggota kelompok akan cenderung

gaduh. Maka sebaiknya guru memberikan tugas seperti mencatat

materi yang disampaikan oleh guru sebelumnya pada tahap

mengajar, sedangkan ketua kelompok mendapat pengarahan dari

guru.

2. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat meneliti model kooperatif

tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif. Secara lebih rinci rekomendasi untuk peneliti selanjutnya

jika akan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

adalah sebagai berikut:

a) Sebelum melaksanakan penelitian dengan model kooperatif tipe

STAD sebaiknya peneliti membaca berbagai referensi dari model

kooperatif tipe STAD. Rujukan buku terdapat pada daftar

(4)

118

Dyah Citra Wardani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Peneliti dapat menggunakan gambaran model kooperatif tipe

STAD serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi

dalam penelitian selanjutnya.

c) Sebaiknya pada tahap rekognisi tim harus diperhatikan mengenai

efektifitas waktu, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu.

3. Bagi siswa, secara lebih rinci rekomendasi untuk siswa yang

mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

sebagai berikut:

a) Menerima saat guru membagi kelompok secara heterogen, hal ini

bermanfaat agar siswa lebih berbaur dengan yang lainnya.

b) Tidak membebankan LKS kelompok pada ketua kelompok saja,

karena pada akhir pembelajaran kemajuan individu dapat

menentukan skor kelompok.

c) Tidak ribut saat ketua kelompok melaksanakan pengarahan dari

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga memicu timbulnya kesalahpahaman terhadap cara pakai dan makna penggunaan jilbab serta dasar hukum agama Islam tentang jilbab itu sendiri di kalangan muslimah sehingga

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak

Audiovisual Dalam Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II” adalah proses mental yang berhubungan dengan panca indera yang terjadi pada mahasiswa Program Studi

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode

Tabel 3.28 Hasil Uji Homogenitas Varians Skor Postes Keterampilan Sosial 124 Tabel 3.29 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Skor Postes Keterampilan Sosial 125 Tabel 3.30