• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR ITIK JANTAN LOKAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR ITIK JANTAN LOKAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Itik merupakan unggas lokal yang terdapat di Indonesia sebagai plasma nutfah dan mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Permintaan produk itik mengalami peningkatan sebagai alternatif pengganti daging ayam. Peningkatan produktivitas itik berperan untuk memenuhi kebutuhan telur yaitu 18,3% (251.800 ton/tahun) dan 0,18% (27.900 ton) daging. Pengembangan potensi ini didukung dengan pemeliharaan itik yang tidak membutuhkan tempat yang luas. Populasi itik di Jawa Tengah pada tahun 2010 sebesar 44.301.805 ekor dan meningkat pada tahun 2011 mencapai 49.391.628 ekor (Direktorat Jenderal Peternakan, 2012).

Semakin bertambahnya populasi itik setiap tahun, terdapat permasalahan yang sering menjadi kendala dalam pengembangannya yaitu ransum. Itik dengan sistem pemeliharaan intensif mampu berproduksi tinggi, tetapi biaya ransum juga meningkat hingga 80% dari seluruh biaya produksi (Lasmini dan Heriyati, 1992). Peningkatan efisiensi produksi itik dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya dengan optimalisasi pemanfaatan nutrien ransum. Kualitas ransum berhubungan erat dengan kesesuaian dan keseimbangan kandungan nutrien yang berdampak pada nilai kecernaan terutama protein.

(2)

2

kondisi asam pada proventrikulusdan ventrikulus. Proses pencernaan protein pada unggas dimulai di dalam proventriukulus. Protein ransum yang dikonsumsi mengalami proses pencernaan enzimatis oleh enzim pepsin. Pepsin dalam proventriukulus dapat bekerja secara optimal dalam menghidrolisis protein jika pH berkisar antara 2 - 4. Unggas pada fase starter hingga grower memiliki saluran pencernaan yang fungsinya belum berkembang secara optimal. Jumlah produksi HCl pada proventriukulus masih terbatas dalam membantu proses pencernaan protein saat periode starter-grower. Pemberian acidifier diharapkan dapat membantu dalam proses penurunan pH pada saluran pencernaan terutama pada bagian proventriukulus dan ventriukulus sehingga diharapkan dapat meningkatkan kecernaan protein ransum. Selain itu, acidifier juga berperan mendukung perkembangan mikroba menguntungkan dan menekan mikroba patogen, yang berdampak pada kesehatan saluran pencernaan yang pada akhirnya dapat membantu peningkatan kecernaan nutrien ransum utamanya protein.

Referensi

Dokumen terkait

Pada fase ini terdapat tiga tahap, yang terdiri dari; tahap 4 yaitu pembentukan malai sampai bunting yang ditandai dengan adanya proses inisiasi primordial malai

(2013) menunjukkan bahwa investor tidak dapat sepe- nuhnya memaknai akrual diskresioner dalam pengumuman informasi laba perusahaan publik sebagai alat untuk mengatasi risiko

Fokus penelitian adalah (1) Bagaimana Proses Penerapan Teknik Thought Stopping Untuk Mengatasi Remaja Pecandu Minuman Keras (Studi Kasus Seorang Remaja di Desa Penganten

Hasil uji Mann Whitney didapatkan bahwa tidak ada perbedaan tekanan darah pada kelompok intervensi, dan kelompok kontrol, sehingga konsumsi pisang ambon dapat

Hasil ini sesuai dengan Orhan and Eren (2011) yang menyatakan bahwa penambahan 1,5% minyak ikan + 1,5% minyak kedelai tidak memberikan perbedaan yang

Tahap pemeliharaan, sebanyak 80 ekor itik lokal umur 4 minggu ditempatkan ke dalam kandang litter sebanyak 20 unit percobaan, setiap unit terdiri dari 4

Dari hasil kajian ini dapat disarankan bahwa perlu dilakukan penelitian yang lebih komprehensif tentang interaksi penyu laut dan perikanan, dan mitigasi penyu laut di perairan

Jika dana pembendaharaan Negara tidak cukup, maka pemerintah dapat menggunakan pajak orang-orang kaya untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang tidak mampu; sebab jika