• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2. BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan beras di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring

bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi beras perkapita per

tahun. Salah satu hal yang penting untuk diketahui adalah tingkat penyediaan dan

permintaan beras sehingga tidak ada kelangkaan maupun surplus beras di pasaran

yang pada akhirnya merugikan masyarakat sebagai konsumen dan petani sebagai

produsen beras.

Beras sebagai bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh hampir 90%

penduduk Indonesia mengandung nilai gizi lebih baik dibandingkan dengan

makanan pokok lainnya. Setiap 100 gr beras giling mengandung energi 360 KKal

dan menghasilkan 6 gr protein. Hal ini dapat dibandingkan dengan bahan makanan

lain seperti jagung yang mengandung 307 KKal dan 7,9 gr protein ataupun ketela

pohon yang mengandung 146 KKal dan 1,2 gr protein (Riyanto et al., 2013).

Permintaan beras di Kabupaten Kudus belum bisa tergantikan oleh bahan

makanan lainnya. Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus (2015)

Pada Tahun 2013, kebutuhan konsumsi beras sebesar 72.373 ton dengan asumsi

92,78 kg/kap/th. Hal ini juga berbanding lurus dengan produksi beras yang menjadi

produk tanaman pangan yang paling banyak di produksi dibanding tanaman pangan

lainnya seperti ketela pohon dan jagung. Pada Tahun 2015 produksi padi di

(2)

2

hanya 28.745 ton dan jagung 18.250 ton (Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus,

2016).

Tingginya produksi dan konsumsi beras di Kabupaten Kudus mendorong

peneliti untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan

konsumen dalam membeli beras di Kabupaten Kudus. Hal ini juga diperlukan bagi

pengambil kebijakan dalam memprediksi kebutuhan pangan penduduk serta

dampak terhadap perubahan harga, perubahan jumlah penduduk dan pendapatan

penduduk terhadap tingkat permintaan pangan.

Kabupaten Kudus dipilih karena beras merupakan bahan pangan utama

masyarakat dan komoditas yang paling banyak diproduksi dibandingkan komoditas

pangan lainnya seperti jagung dan ketela pohon. Di sisi lain, produksi padi di

Kabupaten Kudus selama Tahun 2010 - 2015 mengalami fluktuasi sedangkan

jumlah penduduknya terus mengalami peningkatan (Badan Pusat Statistik

Kabupaten Kudus, 2016).

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Menganalisis pengaruh pendapatan, harga beras, harga mie instant, jumlah

anggota keluarga konsumen dan selera konsumen terhadap permintaan

beras di Kabupaten Kudus

2. Menganalisis elastisitas pendapatan, elastisitas harga beras dan elastisitas

(3)

3

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memperoleh informasi tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras dan elastisitas permintaannya

di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah sehingga dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi berbagai pihak baik konsumen maupun produsen beras serta

para pembuat kebijakan di bidang pertanian khususnya dalam penentuan harga

beras.

1.3. Hipotesis Penelitian

1. Diduga secara serempak terdapat pengaruh pendapatan konsumen, harga

beras, harga barang substitusi/pelengkap, jumlah anggota keluarga konsumen

dan selera konsumen terhadap permintaan beras.

2. Diduga secara parsial terdapat pengaruh pendapatan konsumen, harga beras,

harga barang substitusi/pelengkap, jumlah anggota keluarga konsumen dan

selera konsumen terhadap permintaan beras.

3. Diduga nilai elastisitas harga terhadap permintaan adalah inelastis (e<1), nilai

Referensi

Dokumen terkait

[4.1] Menimbang bahwa Pengadu mengadukan para Teradu atas dugaan telah melakukan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu terkait pelaksanaan rekomendasi Pengadu

Apabila pemodelan dengan fungsi transfer menghasilkan peramalan yang kurang baik, maka dilakukan pemodelan dengan metode lain yang mungkin bisa digunakan untuk

Inovasi diukur dengan empat dimensi, yaitu produk / jasa (5 item; yaitu: [1] Kami telah memperkenalkan banyak layanan baru ke pasar; [2] kami punya

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. 12 Dengan skala likert maka variabel penelitian yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator

berupa deskripsi adegan dalam film dan kutipan dialog antartokoh. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik metode analisis teks dengan mengambil bentuk kutipan

ADRs yang terjadi pada pasien asma rawat inap dan rawat jalan dalam penelitian menunjukkan bahwa kejadian ADR yang terjadi sebagian besar berasal dari pengobatan asma

Berdasarkan UU No.16 Tahun 2008 tentang APBN-P dan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor 375/MK.02/2008 tanggal 11 April 2008 tentang Perubahan Anggaran Belanja

Investasi yang berorientasi padat karya akan berakibat pada semakin besarnya penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan investasi padat modal (Icovoiu, 2012 :