• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah kebijakan dan strategi pengembangan rth

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Arah kebijakan dan strategi pengembangan rth"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Arah kebijakan dan

Strategi Pengembangan RTH

Pada Kawasan Perkotaan

Direktorat

Direktorat PenataanPenataan BangunanBangunan dandan LingkunganLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

(2)

Kondisi di

kawasan perkotaan

Kota adalah

manmade

environment

,

populasi besar, berkepadatan

penduduk tinggi

kawasan terbangunnya luas

area resapan air berkurang

lingkungan biosphere menipis

Kondisi

Kondisi

di

di

kawasan

kawasan

perkotaan

perkotaan

Kota

Kota

adalah

adalah

manmade

manmade

environment

environment

,

,

populasi

populasi

besar

besar

,

,

berkepadatan

berkepadatan

penduduk

penduduk

tinggi

tinggi

kawasan

kawasan

terbangunnya

terbangunnya

luas

luas

area

area

resapan

resapan

air

air

berkurang

berkurang

lingkungan

lingkungan

biosphere

biosphere

menipis

menipis

(3)

Penggunaan BBM fosil

untuk mobil, industri, dan listrik rumah tangga

Menjadi sumber polusi Udara (emisi gas buang kendaraan

bermotor), mengakibatkan Pemanasan Global

(4)

Bahan bangunan yang banyak digunakan (beton, baja, kaca) adalah insulator yang buruk, karena mengonduksi dan melepas panas

Hal

Hal--halhal tersebuttersebut mempengaruhimempengaruhi kenyamanan

kenyamanan thermal thermal tubuhtubuh manusiamanusia karena

karena prosesproses

heat

heat

-

-

loss

loss

terhambatterhambat.. Untuk

Untuk mengontrolmengontrol kenyamanankenyamanan tubuhtubuh, , manusia

manusia memerlukanmemerlukan AC, agar AC, agar kondisikondisi termal

termal didi dalamdalam bangunanbangunan bisabisa nyamannyaman.. Pemecahan

Pemecahan iniini akanakan memakaimemakai > 60 % > 60 % konsumsi

(5)

Perubahan kualitas permukaan ( bangunan dan

hard material

) menyebabkan meningkatnya absorbsi radiasi matahari dan mengurangi evaporasi

‰

‰ SuhuSuhu udaraudara didi kotakota bisabisa 88°° CC lebihlebih tinggitinggi daripadadaripada suhusuhu didi suburban.suburban.

‰

‰ KelembabanKelembaban relatifrelatif turunturun 55--10%10% karenakarena runrun--off yang off yang tinggitinggi didi permukaan

permukaan tanahtanah yang yang diberidiberi perkerasanperkerasan, , kurangnyakurangnya area area vegetasivegetasi dan

dan karenakarena suhusuhu yang yang tinggitinggi..

‰

‰ KecepatanKecepatan anginangin tereduksitereduksi karenakarena kepadatankepadatan bangunanbangunan yang yang lebihlebih tinggi

(6)

Manusia butuh 0, 5 kg oksigen / hari Prakiraan j umlah penduduk 2005 Æ

sediaan O2 meningkat menj adi 4, 5 kg/ j am (Purnomohadi, 2002)

Jumlah dan kepadatan penduduk

Di kawasan perkotaan yang semakin meningkat

Pencemaran media lingkungan (tanah air dan udara) Æ menimbulkan masalah

kesehatan serius

Generasi muda sangat memerlukan sarana pendukung aktivitas Æ

penyaluran energi dan

(7)

Terjadi peningkatan tujuh zat pencemar utama di DKI Jakarta

selama 10 tahun (1981-1991): (CO, CO2, NOx, SOx, TSP, HC, dan Pb, Beberapa zat melampaui standard baku mutu.

Sumber pencemar berasal dari empat kegiatan utama:

industri, transportasi, rumah tangga, dan pemusnahan sampah

Gambaran umum di DKI Jakarta

Gambaran umum di DKI Jakarta

(8)

Menj amin ketersediaan oksigen

Menciptakan iklim yang sehat dan bebas polusi

Menciptakan suasana teduh, nyaman, bersih dan

indah

Mengendalikan tata-air optimal

Menyediakan sarana rekreasi dan wisata kota

Lokasi cadangan untuk keperluan sanitasi kota

Sebagai sarana penunj ang pendidikan dan

penelitian

Evakuasi bila terj adi bencana, dsb

Menj amin ketersediaan oksigen

Menciptakan iklim yang sehat dan bebas polusi

Menciptakan suasana teduh, nyaman, bersih dan

indah

Mengendalikan tata-air optimal

Menyediakan sarana rekreasi dan wisata kota

Lokasi cadangan untuk keperluan sanitasi kota

Sebagai sarana penunj ang pendidikan dan

penelitian

Evakuasi bila terj adi bencana, dsb

(9)

Setiap hektar RTH efektif, mampu:

9 Menetralisir 736. 0000 lit er limbah cair, hasil buangan 16. 355 penduduk

9 Menghasilkan 0, 6 t on oksigen, konsumsi 1500 penduduk/ hari

9 Menyimpan 900 m3 air tanah/ t ahun

9 Mentransfer air 4000 lit er/ hari (set ara pengurangan suhu

5-8 deraj ad Celcius; set ara kemampuan lima unit AC kapasit as 2500 Kcal/ 20 j am)

9 Meredam kebisingan 25-80%

9 Mengurangi kekuatan angin sebanyak 75-80%

Berbagai kemampuan RTH

Berbagai kemampuan RTH

(10)

• Jalur hij au pengaman keliling kawasan indust ri (lebar 50

met er) menurunkan polusi dari peningkat an konsent rasi SO2, sebesar 70%, NO2 67%

• Bila angka-angka t ersebut dit ransf er ke dalam hit ungan biaya lingkungan t anpa RTH, nilainya past i melebihi biaya ekonomi j angka pendek

• Terj adi peningkat an t uj uh zat pencemar ut ama di

DKI-Jakart a selama 10 t ahun (1981-1991): (CO, CO2, NOx, SOx, TSP, HC, dan Pb, (Purnomohadi, 1994)

• Beberapa zat melampaui st andard baku mut u. Sumber pencemar empat kegiat an ut ama: indust ri, t ransport asi, rumah t angga, pemusnahan sampah

(11)

Jadi…ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau

di Kawasan Perkotaan

mutlak diperlukan !!

Jadi…ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau

di Kawasan Perkotaan

(12)

Permasalahan

(1) Inkonsist ensi kebij akan dan st rat egi penat aan ruang, sering t erj adi alih f ungsi RTH

(2) Lemahnya kelembagaan

(3) Pemeliharaan t idak konsist en dan t idak rut in,

(4) RTH sering dianggap t empat sampah, sarang vekt or penyakit ,

(5) Pemahaman kurang t ent ang pent ingnya penghij auan di kawasan perkot aan sehingga peransert a masyarakat t idak opt imal.

(6) Lemahnya kordinasi ant ar inst ansi, t erj adinya t umpang t indih kewenangan/ kesenj angan dalam pengelolaan RTH

(7) Sering t erj adi konf lik kepent ingan di t ingkat masyarakat

PERMASALAHAN RTH DI KAWASAN PERKOTAAN

(13)

Jenis RTH di berbagai kota

Di Indonesia sangat bervariasi:

¾ pengaruh pola warisan kolonial

¾‘ Alun-alun’ , ‘ Kebun Raj a’ , Taman Sari

¾ Pola grid dengan kombinasi kurva l inier

¾ Di pusat kot a t erdapat ‘square’

¾ RTH peninggalan j aman kolonial cont oh di DKI Jakart a:

(14)

Arahan Kebijakan

untuk meningkatkan penggunaan RTH

sebagai salah satu cara memperbaiki

kualitas lingkungan perkotaan al:

5. Permendagri No 1 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan 2. UU no 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

7. SNI 1733, tahun 2004 tentang Perancanaan Permukiman pada Kawasan Perkotaan

6. Kepmen PU, No. 387/1987 Tentang Perencanaan RTH-Kota 1. UU no 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. UU no 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

(15)

Tujuan Pembentukan RTH di Wilayah Perkotaan

(Permendagri no 1/2007)

1. Meningkatkan mutu lingkungan perkotaan yang nyaman, segar, indah, bersih dan sebagai sarana pengairan

lingkungan perkotaan

2. Menciptakan keserasian lingkungan alam dan

(16)

Def inisi RTH

RUANG TERBUKA

(

open space

)

1. Ruang-ruang dalam kota/ wilayah yang relatif luas

(Inmendagri14/ 88):

9

Berbent uk area (kawasan), at au j alur

(memanj ang/

pat h

): j alan, rel KA, sungai, j alur list rik

t egangan t inggi, pesisir pant ai, at au simpul kot a

(

nodes

)

Æ

ruang: t aman rekreasi kot a, t aman

pemakaman, ‘ pekarangan’ / halaman bangunan.

9

sif at penggunaan t erbuka, pada dasarnya t anpa

(17)

RTH-kota

Sebent ang lahan t erbuka t anpa bangunan yang

mempunyai bent uk, ukuran, dan bat as geomet ris

t ert ent u dengan st at us penguasaan apa pun

di dalamnya t erdapat t et umbuhan hij au berkayu dan

t ahunan (

perennial woody pl ant

), dengan pepohonan

sebagai t umbuhan penciri ut ama dan t umbuhan lainnya,

sert a benda-benda lain sebagai pelengkap dan

penunj ang f ungsi RTH bersangkut an

(18)

Def inisi RTH

Ruang Terbuka,

PARK

, Taman

¾

berkembang

Æ

Ruang Terbuka Hij au’

berada di luar/ ant ara bangunan, salah sat u komponen

kot a set ara pent ingnya dengan komponen lain

semula halaman at au ruang luar, kemudian RTH–Kot a

bagian bent angan alam yang

belum terbangun

(wuj ud:

(19)

KRITERIA PENGEMBANGAN KAWASAN RTH Menurut Permendagri No 1/2007.

1. Letak lokasi

a. RTH dikembangkan sesuai kawasan-kawasan peruntukan ruang kota

b. Pada tanah yang bentang alamnya bervariasi menurut keadaan lereng dan ketinggian di atas permukaan laut serta kedudukannya terhadap jalur sungai, jalur jalan dan jalur pengaman utilitas

c. Pada tanah di wilayah perkotaan yang dikuasai Badan

(20)

KRITERIA PENGEMBANGAN KAWASAN RTH

MenurutPermendagri No 1/2007.

(lanjutan)

2. Kriteria vegetasi

a. Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau pertamanan kota b. Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau hutan kota

c. Karakteristik vegetasi untuk kawasan hijau rekreasi kota d. Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau kegiatan olah raga e. Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau pemakaman

f. Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau pertanian g. Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau jalur hijau h. Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau pekarangan

3. Jenis Vegetasi

(21)

WEWENANG DAN PENGELOLAAN

RTH di Wilayah PERKOTAAN

Menurut Permendagri No 1/2007.

1. Perencanaan

a. Penyusunan perencanaan pembangunan RTH-K

b. Tugas dan tanggungjawab Pemerintah Daerah

c. Kordinasi, integrasi dan sinkronisasi

d. Penyediaan/pengadaan tanah

2

.

Pelaksanaan

(22)

WEWENANG DAN PENGELOLAAN

RTH di Wilayah PERKOTAAN

Menurut Permendagri No 1/2007.

3

.

Pengelolaan

a. Penyediaan prasarana dan sarana

b, Penyediaan dana

4

.

Pengendalian

a. Pengendalian oleh Pemerintah Daerah

b. Pemberian/pencabutan ijin pembangunan RTHK

c. Penyertaan Instansi Teknis dalam

pelaksanaan pengendalian

(23)

Tabel Konsep dasar pengelolaan lahan (Takahashi, 1989)

Tipe

Tipe

-

-

t ipe

t ipe

Pengelolaan

Pengelolaan

Lahan

Lahan

Konsep

Konsep

Dasar

Dasar

Konservasi

Konservasi

Alami

Alami

Konservasi

Konservasi

Lansekap

Lansekap

Sist em

Sist em

Ruang

Ruang

Hij au

Hij au

Kewilayah

Kewilayah

an

an

Daerah

Daerah

(

(

wilayah

wilayah

)

)

t erbuka

t erbuka

Daerah

Daerah

Permukiman

Permukiman

Karakt eris

Karakt eris

t ik

t ik

Konservat if

Konservat if

Konst rukt if

Konst rukt if

Catatan: Lansekap, BENTANG ALAM (landscape), adalah suatu keadaan ‘ ruang’ di ‘ atas’ lahan

(24)

Pada kasus RTH kota DKI-Jakarta

, t erlet ak di:

(1) Lahan Kawasan Hut an

(2) Lahan Non-kawasan Hut an:

- RTH di bawah pengelolaan dan kewenangan

Dinas Pert amanan DKI-Jakart a

- RTH t idak di bawah pengelolaan dan

kewenangan Dinas Pert amanan DKI-Jakart a

Purnomohadi, 2002

Yurisdiksi, berdasar status ‘penguasaan lahan’

(25)

Perencanaan RTH-Kota

(

Kepmen PU, No. 387/ 1987

)

(1) f asilit as hij au’ umum: 2, 3 m2/ j iwa

(2) Penyangga lingkungan kot a (Ruang Hij au): 15 m2/ j iwa

---Kebut uhan RTH-Kot a umumnya: sekit ar

17, 3 m2/ j iwa

(26)

(1) Fisik/ bio-ekologis Æiklim mikro, keseimbangan LH (2) Sosial – ekonomi – budaya Æ sosialisasi, produkt if

(3) Est et is – konservat if Æasri, rekreat if , sosialisasi

RTH dibangun merata di wilayah kota

untuk memenuhi fungsi-fungsi:

St rat egi lain, at asi kelangkaan sediaan RTH: manf aat kan sisa-sisa ruang se-opt imal mungkin. (halaman rumah, di at as bangunan bert ingkat Roof t op Garden, t anaman aerof onik, hidrof onik).

(27)

Penghijauan lingkungan oleh warga Di Cempaka Putih

Tanaman Obat Bermanfaat dan Bernilai ekonomi

Pemberdayaan masyarakat

Membangun

komunitas yang

sadar lingkungan

(28)

See you

In our clean, healthy and

green city !!!

(29)

1. Lomba t aman

2. Khas daerah t dk muncul krn copy j kt

3. Pergeseran f ungsi/ perunt ukan t aman

4. Tanaman/ veget asi yg pas/ cocok

5. Illegal occupat ion

PENGELOLAAN RTH:

SDM Pengelola RTH

3 pilar (SDM, SDF/ K, RIK/ kot a RTH,

Peran non pemerint ah dlm pengelolaan RTH

Lat ar belakang, maksud dan t uj uan, pokok2 pikiran, :

manf aat kan sisa-sisa ruang se-opt imal mungkin. (halaman rumah, di at as bangunan bert ingkat Roof t op Garden,

t anaman aerof onik, hidrof onik).

Pent ing: upaya membawa kehidupan alam asli agar tidak terlalu terpisah dengan kehidupan kot a.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan dari Borg & Gall yang telah dimodifikasi, yaitu: (1) melakukan

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka didapatkan hasil distribusi ukuran gelembung untuk rasio perbandingan kerosin-air 99% : 1% yang ditunjukkan pada Tabel

Menurut Peraturan Menteri No 34 Tahun 2014 Tentang Marka Jalan bentuk marka YBJ seharusnya berbentuk segi empat akan tetapi bentuk dari ketiga simpang tersebut tidak

Pada saat perusahaan mendapatkan penilaian question mark atau tanda tanya, ini berarti bahwa dapat tidaknya perusahaan melanjutkan bisnis yang sedang dijalankan sangat

Diet dan mempertahankan berat badan dengan hipertensi sangat erat hubungannya karena pada penderita hipertensi perlu diet yang sehat seperti rendah garam, rendah

Publikasi Kecamatan Pujer Dalam Angka Tahun 2015 diterbitkan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir, yang

Kesemua teori ini menyokong model Compensatory Model of Second Language Bernhardt (2005) yang menekan aspek interaksi di antara faktor-faktor yang mempengaruhi kefahaman

Hipotesis penelitian pada Bab II yaitu faktor pemilihan karir yang meliputi penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional,