• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 01f5e8387d BAB VI6. BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN ATAU KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 01f5e8387d BAB VI6. BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN ATAU KOTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

X-1

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM)

BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2015 - 2019 BAB X ASPEK KELEMBAGAAN

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

KABUPATEN LIMA PUH KOTA

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN

Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari:

a. Kepala Dinas; b. Sekretariat

1) Sub Bagian Program dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Keuangan;

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Bidang Bina Marga

1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

3) Seksi Bina Teknis dan Peningkatan Sarana Prasarana; d. Bidang PSDA

1) Seksi Pembangunan Jaringan Irigasi;

2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi; 3) Seksi Konservasi Sungai dan Rawa;

e. Bidang Perumahan dan Permukiman

1) Seksi Pengembangan Rumah Permukiman; 2) Seksi Pembangunan Infrastruktur Permukiman: 3) Seksi Pengendalian dan Fasilitasi Perumahan. f. Bidang Cipta Karya :

1) Seksi Tata Bangunan;

2) Seksi Penyehatan Lingkungan;

3) Seksi Pengembangan Jaringan Air Minum/Air Bersih g. Bidang Tata Ruang

1) Seksi Penataan Ruang 2) Seksi Survey dan Pemetaan

(2)

6.1 GAMBAR Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

BANGUNA

SUB BAGIAN

SUB BAGIAN

SUB BAGIAN

KEPALA

KELOMPOK

JABATAN

SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN

SEKSI BINA TEKNIK DAN PENINGKATAN SARANA DAN

SEKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

SEKSI PENGENDALIAN DAN FASILITASI

SEKSI TATA BANGUNAN

SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN

SEKSI PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA AIR

SEKSI

SEKSI

SEKSI PERIZINAN, PENGENDALIAN BANGUNAN DAN SEKSI PEMBANGUNAN

JARINGAN

SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN SEKSI KONSERVASI

(3)

VI-3

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 - 2020

BAB VI.ASPEK TEKNIS

B. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan

produktifitas dan kinerja.

Penjabaran peran masing – masing instansi dan hubungan kerja dalam pembangunan bidang Cipta Karya dapat dilihat pada Tabel 10.1.

Tabel 10.1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

No. Instansi Peran Instansi Dalam

Pembangunan Cipta

2. Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Cipta Karya

3. Dinas Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat dan Kontrol Kualitas Kesehatan

Bina Pengendalian Masalah

Kesehatan

4. Badan Lingkungan Hidup Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

Pengendalian Dampak LIngkungan

(4)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 - 2020

Tabel 10.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya

No. Nama SOP Instansi Yang Terlibat Tugas dan Fungsi

Instansi dalam SOP

1 2 3 4

1. Pengembangan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Dinas Kesehatan, DPKAD, Sekretariat Daerah, Dinas Perikanan, BLH

2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

Bappeda, Dinas Kesehatan, DPKAD, BLH

3. Pengembangan Air Minum Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, DPKAD, Sekretariat Daerah, Dinas Kesehatan, PDAM, BLH

4. Pengembangan PLP Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial

5. SOP Non Teknis

1. Upaya memperkuat tugas dan fungsi regulator dan operator penyelenggaraan SPAM (BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum, UPT, PDAM dan kelompok masyarakat) di Kabupaten Lima Puluh Kota dilakukan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia yang ada melalui: Sosialisasi , pelatihan, peningkatan kualitas air minum, memperkuat fungsi dinas-dinas terkait, memperkuat PDAM, membentuk UPT/ BLU, memberdayakan kelompok masyarakat, dst.

(5)

VI-5

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 - 2020

BAB VI.ASPEK TEKNIS

3. Upaya penyusunan peraturan perundang-undangan (Perda, dll) yang berkaitan dengan penyelenggaraan SPAM di Kabupaten Lima Puluh Kota dilakukan dengan cara penyusunan PERDA/ mengimplementasikan Peraturan Menteri (Permen) yang ada menjadi PERDA dan mengimplementasikan NSPM,dst.

4. Khusus masalah persampahan, karena kabupaten baru memiliki ibukota kabupaten , maka dengan itu perlu penanganan secara profesional tentang sampah ini. Di kabupaten Lima Puluh Kota sampah ini telah dikelola oleh dinas Linkungan Hidup semenjak tahun 2007 . Jadi untuk kedepannya adalah bagaimana lebih meningkatkan jumlah dan mutu pelayanan terhadap masyarakat .

C. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya. Komposisi pegawai dalam unit bidang Cipta Karya dapat dilihat pada Tabel 9.3.

Tabel 9.3 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

No. Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang

Pendidikan

Jabatan Fungsional

1 2 3 4 5

1. Dinas Pekerjaan Umum Pria : 8 orang

Wanita : 2 orang

SMA : 4 orang

S1 : 5 orang

S2 : 1 orang

2. Bappeda Pria : 4 orang

Wanita : 6 orang

SMA : 1 orang

S1 : 8 orang

S2 : 2 orang

3. Dinas Kesehatan Pria : 3 orang

Wanita : 11 orang

SMA : 1 orang

(6)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 - 2020

S1 : 7 orang

S2 : 3 orang

4. Badan Lingkungan Hidup Pria : 2 orang

Wanita : 5 orang

SMA : 1 orang

S1 : 2 orang

S2 : 3 orang

10.1. Analisis Kelembagaan

Masalah yang Dihadapi

Berdasarkan kondisi kekinian dan gambaran yang dijalankan oleh berbagai SKPDserta pihaklainnya di kabupaten Lima Puluh Kota,terdapat berbagai permasalahan baik dalam aspek kelembagaan maupun implementasi kegiatan dilapangan serta pendanaan perlu ditangani secara sistematis dan terpadu.

Permasalahan tersebut terwujud dalam bentuk :

- Keterbatasan tingkat pendidikan , pengetahuan dan keterampilan SDM aparatur yang profesional untuk menangani/mengelola pembangunan bid Keciptakaryaan.

- Keterbatasan sarana dan prasarana kerja dan faktor penduduk lainnya seperti ruang kerja, piranti lunak, prangkat survey serta sarana mobilisasi.

- Kurangnya sinergisitas yang terbangun antara Pemerintah kabupaten, masyarakat dan swasta dalam pelaksanaan sanitasi lingkungan, air limbahdomestik, sampah.

- Keterbatasan dukungan dana dalam melaksanakan program/kegiatanbidang Keciptakaryaan.

- Secara institusi dalam struktur organisasi baru berdasarkan PP 41 tahun 2007. Terjadinya keterbatasan kinerja layanan di bidang Keciptakaryaan serta kebijakan yang dikeluarkan belum optimal memenuhi sasaran . Hal ini disebabkan oleh kekuranganjelasan dan ketidaksesuaian tupoksi serta ketidakseimbangan kapasitas layanan dengan beban kerja institusi.

(7)

VI-7

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 - 2020

BAB VI.ASPEK TEKNIS

Analisis Permasalahan

Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lima Puluh Kota sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya.

Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lima Puluh Kota sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan, Air Limbah dan lingkungan dll) dan peningkatan pendidikan formal (mengikuti program S2, S3) serta dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lima Puluh Kota masih sangat dibutuhkan.

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman

(threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan

(8)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 - 2020

Tabel 9.4 Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang :

1. Tersedianya Diklat untuk meningkatkan

profesionalitas SDM

2. Pemerintah pusat bersedia membantu

pendanaan untuk pembangunan di bidang CIpta Karya di daerah

Ancaman :

1. Kekurangjelasan dan ketidaksesuaian tupoksi

2. Ketidakseimbangan kapasitas layanan dan

beban kerja institusi

Kekuatan :

1. Tersedianya tenaga harian

lepas (THL) dengan jumlah yang cukup

2. Hubungan kepala SKPD

dengan pemerintah pusat

baik

Strategi SO :

Meningkatkan kemampuan profesionalitas SDM

dengan mengikuti Diklat yang disediakan oleh pemerintah pusat. Kemudian ilmu hasil diklat tersebut dibagikan ke THL yang tersedia. Sehingga pelaksanaan tugas pelayanan pembangunan Bidang Cipta Karya bisa memenuhi SPM.

Meningkatkan hubungan antara pemerintah pusat

dan daerah sehingga memperlancar

proses penerimaan dana hibah/APBN

Strategi ST :

Memanfaatkan THL yang tersedia untuk membantu pelaksanaan tupoksi dari fungsional umum.

3. Kebijakan mengenai

organisaisi dan tupoksi

belum optimal memenuhi

sasaran kerja

Strategi WO

Meningkatkan kualitas profesionalitas jumlah SDM yang terbatas dengan mengikuti Diklat yang disediakan oleh pemerintah pusat

Menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, sehingga memperlancar proses pendanaan dari pemerintah pusat untuk memperbaiki kualitas kinerja di Bidang Cipta Karya

Strategi WT :

Memperbaiki kebijakan mengenai organisasi dan tupoksi sehingga terjadi keseimbangan antara kapasitas pelayanan dan beban kerja institusi

10.2. Rencana Pengembangan Kelembagaan

Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lima Puluh Kota ditekankan pada pelatihan dan kursus singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dll yang diharapkan selama 5 (lima) tahun kedepan ada peningkatan kualitas SDM. Disamping pembangunan fisik dilapangan diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM Bidang Cipta Karya ini, dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat.

(9)

VI-9

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 - 2020

BAB VI.ASPEK TEKNIS

Tabel 9.5 Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

Aspek Kelembagaan Strategi Rencana Aksi

1 2 3

Organisasi

menyusun analisis jabatan dan beban kerja dalam rangka

mendayagunakan PNS dan THL yang tersedia

Tata Laksana Memperbaiki kebijakan mengenai organisasi dan tupoksi sehingga terjadi keseimbangan antara kapasitas pelayanan dan beban kerja institusi

(10)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 - 2020

6.2 KERANGKA REGULASI

Gambar

Tabel 10.1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
Tabel 10.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
Tabel 9.3 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Tabel 9.4 Matriks Analisis SWOT Kelembagaan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengarahkan anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA bidang agama adalah terciptanya suasana kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang penuh keimanan dan ketaqwaan,

Analisis Faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya untuk mereduksi data atau meringkas, dari variabel yang banyak diubah menjadi

Sistem informasi expert system yang dibangun merupakan sistem informasi berbasis web, yaitu sistem yang mampu memberikan informasi tentang penyakit yang

Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat daya beli listrik pada sektor rumah tangga di Salatiga dipengaruhi secara signifikan oleh faktor pendapatan rata-rata total keluarga

Hasil analisis pada uji homogenitas ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dalam karakteristik responden pada kedua kelompok sehingga membantu

Variasi Geotextil (Tanah Terganggu Wopt = 32.5%) Pemodelan 1 Perbaikan Tanah Dengan Geotextil Dari hasil hubungan pembebanan, faktor keamanan dan penurunan maka di ambil

Untuk membuat permainan semakin menarik dan seru, aplikasi permainan kartu King and Slave Capsa ini akan memiliki 3 mode permainan, yaitu mode Normal, mode King &