• Tidak ada hasil yang ditemukan

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT. Narasindo Mitra Perdana Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT. Narasindo Mitra Perdana Medan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

15 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Era globalisasi telah bergulir, penguasaan dan penggunaan teknologi telah mendominasi bidang-bidang kehidupan manusia.Secara langsung maupun tidak langsung globalisasi mempengaruhi perekonomian suatu negara, tidak terkecuali Indonesia. Perkembangan perekonomian di era yang global ini di tandai dengan semakin ketatnya persaingan pada setiap perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas sangatlah dibutuhkan, sehingga karyawan di tuntut untuk terus-menerus agar mampu mengembangkan diri secara proaktif di dalam suatu perusahaan.

Sumber daya manusia harus menjadi manusia-manusia pembelajar, yaitu pribadi-pribadi yang mau belajar dan bekerja keras dengan penuh semangat, sehingga potensinya dapat berkembang secara maksimal. Sumber daya manusia yang diperlukan pada saat ini adalah sumber daya manusia yang sanggup menguasai teknologi dengan cepat, adaptif, dan responsif terhadap perubahan.-perubahan yang terjadi pada teknologi sekarangini. Dalam kondisi tersebut pribadi manusia yang berkualitas semakin penting untuk memenangkan persaingan, agar perusahaan mampu terus bertahan dan bersaing.

(2)

Sumber daya manusia yang tidak siap untuk menghadapi tantangan- tantangan ataupun perubahan-perubahan yang terjadi disekelilingnya adalah karyawan yang tidak mempunyai kesanggupan dalam menghadapi tuntutan-tuntutan globalisasi tersebut. Mereka menganggap pekerjaannya sebagai beban, sehingga kinerja karyawan tersebut menjadi rendah. Mereka menjalani pekerjaan sebagai suatu keharusan dan tuntutan. Dalam hal ini, perusahaan harus menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten dalam berbagai bidang masing-masing.

Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan melalui pengembangan pegawai yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan (Sulistiyani dan Rosidah, 2009 : 175).

Manager-manager yang efektif menyadari bahwa pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang berjalan secara terus-menerus dan bukan hanya proses sesaat saja. Masalah-masalah baru, peralatan-peralatan baru, prosedur baru dan pengetahuan baru selalu timbul dalam perusahaan yang dinamis, dan merupakan kebutuhan manajemen dalam pemberian instruksi-instruksi kepada para karyawan. Munculnya kondisi-kondisi baru dalam perusahaan mendorong para manager untuk menyusun program-program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan. Program pendidikan dan pelatihan yang disusun secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan, memaksimumkan laba dan tetap dapat mempertahankan perusahaannya di antara para pesaing.

(3)

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan yang berkualitas dapat dicapai dengan program pendidikan dan pelatihan yang berkualitas yang dilaksanakan secara efektif. Dengan adanya pendidkan dan pelatihan, perusahaan tersebut dapat memiliki daya saing organisasional.

Menurut Edwin (2005:69). Pelatihan merupakan suatu usaha peningkatan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Pendidikan memberikan pengetahuan bukan saja yang langsung dengan pelaksanaan tugas, tetapi juga landasan untuk mengembangkan diri serta kemampuan memanfaatkan semua sarana yang ada untuk kelancaran kinerja pelaksanaan tugas.

Kata pendidikan dan pelatihan adalah kata yang telah umum kita dengar dan bicarakan. Untuk mencapai kinerja yang yang diharapkan dalam suatu organisasi atau instansi, para pegawai harus mendapatkan program pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk jabatannya sehingga pegawai terampil dalam melaksanakan pekerjaannya dalam meningkatkan mutu atau kinerja karyawan melalui pendidikan dan pelatihan harus di persiapkan dengan baik untuk mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan juga memuaskan.

(4)

(2008:119), jika pendidikan dan pelatihan ditiadakan untuk sementara waktu saja, resiko-resiko berikut tetap saja bisa muncul : kemampuan karyawan berkurang, kinerja menurun, kehilangan bairah belajar dan merasa tidak dihargai lagi. Membangun lagi sarana dan fasilitas pelatihan juga akan menyita waktu dan biaya. Namun, banyak juga organisasi yang berkeyakinan bahwa pendidikan dan pelatihan justru paling di perlukan saat bisnis sedang lesu, karena beban pekerjaan karyawan agak berkurang sehingga mempunyai waktu yang cukup untuk belajar.

Menurut Mangkunegara (2006:13) Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor mutivasi (motivation). Faktor kemampuan terdiri dari kemampuan (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Karyawan dengan IQ dan pendidikan yang memadai akan mampu dan terampil untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal. Faktor motivasi terkait dengan sikap pimpinan terhadap karyawan di lingkungan organisasionalnya semakin tinggi angka kedua faktor tersebut maka semakin besar kinerja karyawan.

(5)
(6)

kertas asing. 7. Pembelajaran etikat karyawan dalam mengadapi nasabah, seperti penampilan karyawan (cara berpakaian sopan dan menarik).

Pelatihan, pendidikan lanjutan dan pengembangan merupakan komponen yang sangat penting untuk memastikan efisiensi operasi jangka panjang dalam setiap usaha. Hal tersebut menjadi kian penting apabila kegiatan operasi berlangsung di berkembang dengan program pendidikan lanjutan yang belum berlangsung lama. Program pelatihan kerja harus menawarkan lebih dari sekedar pengembangan keterampilan. Setelah mengikuti pelatihan diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan berbagai hal.

Investasi yang paling penting bagi perusahaan adalah sumber daya manusia, dimana sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang dengan baik. Sumber daya manusia perlu dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan agar perusahaan dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Program pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, sehingga dengan mengetahui kebutuhan dari perusahaan, maka perusahaan dapat membuat kebijakan yang sesuai dan selaras dengan kemampuan karyawan. Peningkatkan kualitas program pelatihan sangat dibutuhkan, karena itu tidak kalah penting, apabila perusahaan meningkatkan pemberian frekuensi pelatihan, serta melengkapi sarana dan prasarana pendukung. Perusahaan hendaknya meningkatkan produktivitas yang sudah ada, yaitu dengan memberikan program pendidikan dan pelatihan.

(7)

utama dapat memaksimumkan laba perusahaan dan bersaing dengan perusahaan money changer lainnya. Program Pendidikan dan pelatihan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Secara optimal, maka dari itu karyawan PT. Narasindo Mitra Perdana Medan disiapkan untuk berkompetisi dalam bisnis mata uang asing (money chandger) yang semakin ramai dan meningkat di kota Medan khususnya.

Secara umum perusahaan melihat arti pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan yaitu untuk mengimbangi perkembangan perusahaan itu sendiri atau menjawab tantangan teknologi. Dalam dunia usaha dimana persaingan semakin tajam, perusahaan perlu mengelola program pelatihannya agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang. Pelatihan yang baik akan menghasilkan karyawan yang bekerja secara lebih efektif dan produktif sehingga prestasi kerjanya pun meningkat.

PT. Narasindo Mitra Perdana Medan berupaya terus memperbaiki kinerja pekerja melalui pelatihan sebagai upaya meningkatkan hasil kinerja. Pelatihan tersebut diharapkan dapat menggambarkan, menunjukan dan mempraktekan bagaimana cara dan proses kerja terbaik.

(8)

diketahui sebagai variabel penting yang mempengaruhi kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengkaji pengaruh sistem pelatihan terhadap pemberdayaan kerja, kepuasaan kerja dan komitmen organisasi.

Program pendidikan dan pelatihan diatas dilaksanakan oleh para karyawan PT. Narasindo Mitra Perdana Medan dituntut untuk wajib mengikuti dan melaksanakan program pendidikan dan pelatihan tersebut yang sesuai dengan tanggung jawab pekerjaannya (job desk) masing-masing.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan pada PT. Narasindo Mitra Perdana Medan”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Narasindo Mitra Perdana Medan ?

1.3. Tujuan Penelitian

(9)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melaksanakan program pendidikan dan pelatihan bagi para karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang dapat mendukung dan meningkatkan keberhasilan perusahaan sebagai penyedia jasa penukaran valuta asing, serta dapat mempertahankan posisinya sebagai perusahaan penyedia jasa penukaran valuta asing yang berkualitas.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia serta memberikan suatu pembelajaran yang mengenai pendidikan dan pelatihan serta kinrtja para karyawan.

3. Bagi pihak lain

Referensi

Dokumen terkait

Pentadbiran British turut dinyatakan oleh penulis sebagai punca kehilangan jati diri dalam kalangan orang Melayu khususnya golongan kelas atasan yang memiliki

untuk menciptakan kepemimpinan yang baik dalam suatu pertandingan, maka seorang wasit harus memiliki komponen-komponen yang mendasari untuk pencapaian hasil yang baik yaitu

nilai t hitung > dari nilai t tabel sebesar 1,665, dan Prob Sig.. 2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel keyakinan diri sendiri terhadap kepuasan

Suami isteri yang terikat dalam perkawinan yang sah, akan mempunyai harta benda, baik yang diperoleh sebelum perkawinan maupun selama perkawinan. Pengaturan

PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR DENGAN MEDIASI KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU TK DI KABUPATEN BLORA.. Nama Mahasiswa :

Beberapa tahun kemudian yayasan telah melunasi semua hutang koperasi yang disaksikan oleh pihak Dinas Koperasi Pasuruan, kemudian pada bulan Oktober 2012, atas permintaan

Oleh karena itu pada tulisan dihitung dimensi metrik dengan mengembangkan graf-graf yang telah dikerjakan sebelumnya. Diberikan dua graf yaitu graf path yang

Hal ini disebabkan karena data yang didapatkan dari pelaksanaan sistem informasi kesehatan belum mencukupi atau belum dianalisis sehingga belum dapat dipakai untuk