TUGAS AKHIR
PELAKSANAAN ETIKA PROFESI SEKRETARIS PADA PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
Oleh:
DWI RAHAYU NINGTIAS
102103037
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : DWI RAHAYU NINGTIAS
NIM : 102103037
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : PELAKSANAAN ETIKA PROFESI SEKRETARIS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN.
Tanggal: ... Juni 2013 Ketua Program StudI DIII Kesekretariatan
(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM) NIP. 19741012200003 2 003
Tanggal: ... Juni 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU
(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac.Ak)
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : DWI RAHAYU NINGTIAS
NIM : 102103037
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : PELAKSANAAN ETIKA PROFESI SEKRETARIS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN.
Medan, Juni 2013
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
ِﻢﻴِﺣﱠﺮﻟﺍ ِﻦﻤ ْﺣﱠﺮﻟﺍ ِﷲ ِﻢْﺴِﺑ
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan
tugas akhir ini dengan judul : “Pelaksanaan Etika Profesi Sekretaris pada PT.
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan”. Salawat dan salam juga penulis
sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabatnya, karena dengan syafaatnyalah kita dapat keluar dari alam kegelapan
ke alam yang terang benderang, kemudian dari awal yang tidak
mengetahui menjadi mengetahui. Amin.
Pada kesempatan ini dengan rasa kerendahan hati izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, MSc, CTM, SpA(K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua
Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Sekaligus selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh staf pengajar atau dosen dan karyawan maupun karyawati
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak pimpinan beserta karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan riset di
perusahaan tersebut.
6. Kepada orang yang paling istimewa, kagumi, dan hormati dalam
kehidupan penulis yang sangat berjasa dalam membesarkan dan
membimbing penulis serta selalu sabar dalam mendidik penulis menjadi
anak yang berguna dan saleha, buat kedua orang tua penulis bapak
tersayang Ramlan, S.H. mama tersayang Yuniarti, S.H. Mama sudah
membuat penulis menjadi anak yang berguna, dan membuat penulis rindu
selalu, dan ingin terus berada di dekat mama dan sayang mama selalu.
Kasih sayang yang diberikan kepada penulis, kasih sayang mama dan
ayah tidak dapat terhitung oleh apapun, semoga Allah lah yang akan
membalas semua kebaikan-kebaikan yang telah kalian berikan kepada
penulis. Amin.
7. Kepada Kakak penulis tersayang Utami Dyah Ayu Ningrum, dan Adik
penulis tersayang Rahadian Tri Syahputra yang selalu memberikan
semangat dan nasehati penulis. Dan terima kasih atas rasa sayang selama
ini.
8. Untuk sahabat-sahabat penulis yang tidak terputus-putus, selalu ada di saat
ku Fathia, Nadra, Leni, Hani, Fina, dan Rica. Penulis sayang sekali sama
kalian semua. Terima kasih atas semua dukungan dan perhatiannya selama
ini. Persahabatan yang selalu jalan tanpa rentan waktu.
9. Buat kakak – kakak senior dan semua alumni-alumni HIDEAKI, Penulis
sangat berterima kasih karena telah memberikan pengalaman seru di
kampus dan membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini dengan
lancar.
10. Buat teman-teman penulis selama masa perkuliahan : Viony, Nurul, Annisa,
Corry, Dian, Iin, Riva dan semua teman-teman penulis yang tidak di
sebutkan satu persatu. Terima atas semua perhatian dan rasa sayang yang
diberikan kepada penulis. Penulis berharap pertemanan kita tidak hanya
berakhir di Fakultas Ekonomi saja, tetapi akan selalu terukir dan menjadi
kenangan yang terindah dalam setiap masa.
Terima kasih atas semua dukungan dan perhatiannya selama ini.
Persahabatan yang selalu jalan tanpa rentan waktu. Dan untuk semua
teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis minta maaf sebab tidak
semua menyebutkan satu persatu nama-nama teman semuanya dan penulis
berjanji akan selalu menyimpan nama kalian di dalam memori, dan penulis
mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan
bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Allah selalu memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Medan, Juni 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
E. Sistematika Penelitian ... 6
1. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 6
2. Sumber Data ... 7
3. Teknik Pengumpulan Data ... 8
4. Laporan Penelitian ... 9
BAB II: PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 10
B. Struktur Organisasi ... 15
C. Job Description ... 19
D. Uraian Tugas ... 28
BAB III: PEMBAHASAN A. Latar Belakang Diperlukannya Sekretaris Perusahaan ... 34
B. Jenis-Jenis Sekretaris ... 34
C. Pengertian Etika ... 35
D. Pengertian Profesi ... 36
E. Pengertian Etika Profesi Sekretaris ... 37
F. Etika Profesi Sekretaris ... 37
G. Pelaksanaan Etika Sekretaris Perusahaan ………... 41
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 50
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Gambar 2.1 Logo PT.Perkebunan Nusantara III ... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Etika didefinisikan sebagai suatu ilmu yang membicarakan masalah
perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang
dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan
membahas bagaimana seharusnya manusia itu berprilaku. Etika juga membantu
mencari orientasi , tujuannya membantu kita agar kita tidak hidup dengan cara
ikut-ikutan saja terhadap berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita
harus hidup melainkan agar kita dapat mengerti sendiri mengapa kita harus
bersikap begini dan begitu dan kita lebih mampu mempertanggungjawabkan
kehidupan kita.
Profesi pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka,
bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan
dalam arti biasa karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat
pekerjaan tersebut. Suatu profesi bukanlah dimaksud untuk mencari keuntungan
bagi dirinya sendiri, melainkan untuk pengabdian kepada masyarakat. Ini berarti
profesi tidak boleh sampai merugikan, merusak atau menimbulkan malapetaka
bagi orang dan masyarakat. Sebaliknya profesi itu harus berusaha menimbulkan
kebaikan, keberuntungan dan kesempurnaan serta kesejahteraan bagi masyarakat.
Ini berarti seorang penyandang profesi sekretaris harus lebih mengutamakan
Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang
sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap
konsumen (klien atau objek). Dengan kata lain orientasi utama profesi adalah
untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Jika
tidak disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya
disalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorang
dibidang computer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil
mengcopi program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak
pencipta atas program yang dikomersilkan itu, sehingga perlu pemahaman atas
etika profesi dengan memahami kode etik profesi. Kode etik ibarat kompas yang
menunjukkan arah moral bagi suatu profesi. sekaligus sebagai sarana untuk
membantu para pelaksanan seseorang sebagai seseorang yang professional supaya
tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi
kode etik profesi yaitu:
1.Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode
etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2.Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi dilain
instansi atau perusahaan.
Di zaman ekonomi global dengan tingkat teknologi tinggi, para esekutif
menjadi tergantung pada dukungan staf-nya untuk mengontrol system yang baru.
Sedangkan kondisi dari para pelaku bisnis adalah menghadapi berbagai tantangan
dan berada dalam lingkungan yang serba bersaing. Kondisi demikian membuat
para pimpinan perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih handal dan
professional. Sekretaris merupakan orang yang berperan penting dalam membantu
tugas-tugas pimpinan. Seorang sekretaris diharapkan mampu memperlancar tugas
pimpinan dengan segala kemampuan dan keterampilan yang dia miliki, tetapi
bukan hanya itu saja, seorang sekretaris juga harus memiliki etika sesuai dengan
panggilannya sebagai seorang sekretaris.
Dalam konteks professional, menjalankan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan etika yang berlaku memang merupakan suatu keharusan, bukan
hanya pilihan. Hal ini berlaku seluruh jajaran sumber daya manusia dalam
perusahaan, termasuk juga untuk seorang sekretaris. Seorang sekretaris mesti
memahami dasar-dasar etika kesekretarisan, yang melandasi profesionalisme
seorang sekretaris. Konsistensi dalam mengimplementasi etika dalam menunjang
Di dalam sebuah kantor seorang sekretaris akan banyak menghadapi
masalah baik dari dirinya maupun orang lain yang sering bertemu di kantor
maupun diluar dengan berbagai suku, agama, daerah dan karakter yang
berbeda-beda. Untuk itulah sekretaris harus mampu menentukan apa yang harus dia
lakukan. Oleh karena itu sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan
dari orang lain apabila dalam dirinya ada kesadaran kuat untuk mengindahkan
etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada
orang lain atau masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi apa yang
semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh menjadi
sebuah pekerjaan yang mencari nafkah biasa yang sedikitpun tidak diwarnai
dengan nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya
lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada profesi tersebut.
Munculnya etika profesi sebenarnya berasal dari adanya penyimpangan
perilaku dari penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan
yang berlaku dalam profesinya. Tidak adanya komitmen pribadi dalam
melaksanakan tugas, tidak jujur, tidak bertanggungjawab, tidak berdedikasi, tidak
menghargai hak orang lain, tidak adil dan semacamnya.
Menurut Bambang (2007:45) ada tiga alasan mengapa orang memilih
tindakan-tindakan tidak etis yaitu:
a. Orang akan berbuat apa yang paling leluasa bias diperbuatnya.
b. Orang akan berbuat demi suatu kemenangan
c. Orang selalu mencoba merasionalkan pilihan-pilihannya dengan
Pentingnya etika pada seorang penyandang profesi sekretaris bertujuan
untuk mengarahkan agar tidak menyimpang dari peraturan tata tertib serta budaya
yang diciptakan di dalam organisasi terebut. Suatu penyimpangan akan terjadi jika
etika tidak dilaksanakan tugas sebagai seorang sekretaris. Untuk itulah penulis
tertarik untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan etika profesi seorang sekretaris
pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka rumusan masalah
Bagaimana Penerapan Etika Profesi Sekretaris pada PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Medan.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui
bagaimana penerapan etika profesi sekretaris pada PT. Perkebunan Nusantara IV
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai
pelaksaan etika profesi sekretaris dalam perusahaan
2. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengambil
perbandingan ke masa yang akan datang.
3. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan sebagai referensi tentang
etika profesi sekretaris.
E. SISTEMATIKA PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara (Persero)
Jl.Letjen Suprapto No.2 Medan. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan.
Proses kegiatan di mulai dari persiapan pelaksanaan survey, pelaksanaan
bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas
akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Sumber : penulis (2013)
KEGIATAN
Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013
Minggu Minggu Minggu Minggu
Pada tahap penyusunan daftar Tugas Akhir, di mulai dari pencarian
buku-buku referensi mengenai etika profesi seorang sekretaris. Setelah melakukan
observasi, penulis memulai penulisan laporan yang akan dibimbing oleh Dosen
pembimbing agar penulisan laporan sesuai dengan judul dan materi pembahasan.
2. Sumber Data
Sumber data yang menjadi pedoman bagi penulis dibagi dalam dua
sumber, yaitu :
a. Data primer
Yaitu : data yang diperoleh dengan cara mendatangi langsung ke objek
penelitian, dimana data yang diperoleh dari lapangan, wawancara dan
Tanya jawab
b. Data Sekunder
Yaitu : data yang diperoleh dari sumber-sumber lain dalam bentuk
laporan atau publikasi yang diambil dari perusahaan maupun luar
perusahaan, seperti : buku-buku, surat kabar, dan media lainnya yang
3.Teknik Pengumpulan data
a. Penelitian Kepustakaan
Penelitian yang dilakukan dengan membaca buku, majalah dan
bacaan lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Data
yang dikumpulkan penulis merupakan data sekunder, yaitu data
yang paling mendekati pada permasalahan yang diteliti.
b. Penelitian Lapangan
Penelitian langsung terhadap objek yang diteliti untuk
mendapatkan data yang diinginkan. Data ini merupakan data
primer yang diperoleh melalui :
1. Wawancara, yaitu : penelitian yang dilakukan dengan Tanya
jawab untuk member keterangan.
2. Dokumentasi, yaitu : data yang diperoleh dari perusahaan
4.Laporan penelitian
Tugas Akhir ini dibagi atas empat bab antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan membahas latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis akan membahas sejarah ringkas
perusahaan, struktur organisasi, dan job description.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang
dilakukan penulis dengan pembahasan etika profesi
sekretaris pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Medan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan
hasil penelitian yang dilakukan di PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Medan. Dan beberapa saran yang
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI
A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik
Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Propinsi Sumatera
Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara
memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.
Pada awalnya keberadaan perkebunan ini merupakan milik Maskapai
Belanda yang dinasionalisasi pada tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan
kebijakan pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi
sebelum akhirnya menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat
disajikan sebagai berikut :
a. Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi
Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti Namblodse Venotschaaf
Handels Vereeniging Amsterdam (NV HVA) dan Namblodse Venotschaaf
Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam (NV RCMA) pada tahun 1959
dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan
b. Tahun 1967, Tahap Regrouping I
Pada tahun 1967 sampai dengan 1968 selanjutnya Pemerintah melakukan
regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman,
PPN Karet dan PPN Serat.
c. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan
(PNP)
Dengan Kepres. No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)
yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d. IX.
d. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan
Dengan dasar Peraturan Pemerintah tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan
Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero
dengan nama resmi PT Perkebunan I sampai dengan IX (Persero).
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan (Persero) dan PT Perkebunan VIII
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1972.
e. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di
Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I sampai dengan
XIV dan PT Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII dan Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV.
PT Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga)
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek Pengembangan
PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumut diserahkan kepada PTPN
yang dibentuk di masing-masing Propinsi.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi,
Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret
1996 dari Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
C2-8332.HT.01.01. Thn. 96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No.
8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I
Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun
No. 001/BH.2.15/ IX/1996 tanggal 16 September 1996 dan telah diperbaharui
dengan Nomor 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.
Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari
Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, S.H. tanggal 26 September 2002, tentang tempat
Modal Dasar Perusahaan (dari 425.000 lembar saham Prioritas dan 550.000
lembar Saham Biasa yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar
Saham). Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C-20652.HT.01.04. TH.2002 tanggal 23 Oktober 2002.
Pada tahun 2008 telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
berdasarkan Akta No. 11 dari Notaris Sri Ismiyati, SH tanggal 4 Agustus 2008
tentang Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan telah mendapat persetujuan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
AHU-60615.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 September 2008 tentang
Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Gambar 2.1. Logo PT. Perkebunan Nusantara (Persero) IV Medan
Sumber : www.ptpn4.com
Logo Perusahaan
Bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/ buah apapun yang mendekati
Perkebunan Kelapa Sawit, perkebunan coklat, dan Perkebunan Teh. Kemudian
dua pelepah di bawah mengartikan wadah, disini yaitu yang mengelola komoditi
kelapa sawit dan teh dalam hal ini yaitu PTPN IV.
Empat bidang lengkung di bawah merupakan landasan yang menunjang
ketiga Unit diatasnya. Dibuat secara masif dan kokoh membawa pesan kuat,
lengkungan yang mengarah ke kiri dan kekanan merupakan arah pengembangan/
pemasaran, selain mempresentasikan industri hilir PTPN IV. Empat bidang
lekung menganalogi angka 4 (empat) dari PTPN IV, maka disebutlah PTPN IV.
Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis
lurus menuju atau memusat kesuatu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha
dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang dilandaskan ke-Tuhanan
Yang Maha Esa.
Mengenai warna yang ada pada logo, selain sebagai lambang juga sebagai unsur
estetis:
Hijau pada bidang lekung, mengacu pada sifat tangan dingin, serta keyakinan
dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segar bagi keuntungan
perusahaan dan kesejahteraan karyawannya, juga sejuk dalam kerukunan kerja
antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban timbal balik, dalam
Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah, adalah semangat membara
mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari
para pesaing di tiga produk yang dipasarkan.
Dengan tangan dingin serta keyakinan dan semangat kerja maka
keberhasilan akan tercapai berkat Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha
Esa. Semua berasal dari satu titik, yaitu Sang Maha Pencipta maka kita patut
untuk mensyukurinya.
B. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Organisasi adalah struktur yang diciptakan untuk memungkinkan
pelaksanaan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. Organisasi merupakan
sarana yang memungkinkan dilaksanakannya delegasi wewenang dan tanggung
jawab serta berlangsungnya komunikasi dengan lancar dari bawahan ke atasan
dan sebaliknya.Struktur organisasi merupakan suatu bentuk perwujudan yang
menunjukkan hubungan antara fungsi wewenang dan tanggung jawab, yang
berhubungan satu sama lain dari masing-masing pegawai yang menduduki jabatan
dalam suatu organisasi.Struktur organisasi suatu perusahaan harus memungkinkan
adanya koordinasi usaha diantara semua unit dan bagian untuk mengambil
tindakan-tindakan yang dapat mencapai satu tujuan.Melalui struktur organisasi
yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi
dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang
Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV
Adapun Visi,Misi, Budaya dan Tujuan PT. Perkebunan Nusantara IV, yaitu :
a. Visi Perusahaan :
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) “menjadi Pusat Keunggulan
Pengelolaan Perusahaan Agroindustri Kelapa Sawit dengan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik serta Berwawasan Lingkungan”.
b. Misi Perusahaan :
1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.
2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan
sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas
dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan.
4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan
yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance/GCG).
5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah
Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan
perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:
1. Berpikiran positif untuk dapat menangkap setiap peluang
2. Produktif untuk menghasilkan inovasi dan prestasi
3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan
4. Menempatkan kepentingan Perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi
setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran Perusahaan
5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran Perusahaan
d. Maksud dan Tujuan Perusahaan :
Maksud dan Tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang Agro
Industri serta optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Perseroan untuk
menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,
untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Maksud dan Tujuan Perusahaan menurut Akta Pendirian, antara lain :
1. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub
sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan
berdasarkan prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat.
a. Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan
lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan
kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut.
b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman
sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi.
c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai
macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang
lainnya yang sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.
d. Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis.
e. Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai
hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya sepanjang hal itu tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Deskripsi Jabatan (Job Description)
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh
Direksi di bawah pengawasan Komisaris. Anggota Direksi dan Komisaris
diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11 dan 16 dari
Sepanjang perjalanan perusahaan, Komisaris dan Direksi telah beberapa
kali mengalami perubahan, antara lain :
a) Komisaris
i. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 177/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang Pengangkatan
Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara IV dan S.K. Menkeu RI No. No. 268 KMK.016/1996 tanggal 9
April 1996 tentang Pengangkatan Tambahan Anggota-anggota Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan
susunan anggota Komisaris, sebagai berikut :
Komisaris Utama : Becelius Ruru, SH, LLM
Komisaris : M. Effendi Ritonga
Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc.
Komisaris : Ir. Badrun
Komisaris : Gandhi Suharto, SH
ii. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha
Milik Negara Republik Indonesia No. KEP-156/M-PBUMN/1999 tanggal
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan
susunan anggota Komisaris, sebagai berikut :
Komisaris Utama : Becelius Ruru, SH, LLM
Komisaris : Mayjen. TNI (Purn) Oetomo S
Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc.
Komisaris : Ir. Badrun
Komisaris : Drs. Indomen Saragih, MA
iii. Penetapan Komisaris Utama berdasarkan SK Menteri Negara BUMN RI
Nomor : KEP-07/M-BUMN/2001 tanggal 31 Oktober 2001 tentang
Penggantian Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV, dan anggota Komisaris berdasarkan SK
Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI Nomor :
KEP-156/M-PBMUN/1999 tanggal 26 April 1999 tentang Pemberhentian Dan
Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Komisaris, adalah :
Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution
Komisaris : Ir. M. Badrun
Komisaris : Drs. Indomen Saragih, MA
iv. Berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik Negara RI No. :
KEP-214/M-MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan
Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Komisaris Perusahaan, yaitu :
Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution
Komisaris : Drs. M. Djoened Ahmad, SH
Komisaris : H. Leo Djamaria D.
Komisaris : Hebron Sinaga, SH
Komisaris : Djamin Purba
v. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor
KEP-109/MBU/2006 tanggal 11 September 2006 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, mengukuhkan pemberhentian
dengan hormat Sdr. Djamin Purba (meninggal dunia 1 Maret 2005) sebagai
anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PTPN IV, yang diangkat
berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-214/M-MBU/2003
tanggal 5 Juni 2003, terhitung sejak yang bersangkutan meninggal dunia
pada tanggal 28 Februari 2005, dan mengangkat Komisaris Muhammad
Said Didu dan A. Fuad Rahmany sebagai anggota-anggota komisaris yang
baru. Dengan demikian susunan Komisaris menjadi sebagai berikut :
Komisaris : Drs. M. Djoened Ahmad, SH
Komisaris : H. Leo Djamaria D.
Komisaris : Hebron Sinaga, SH
Komisaris : Muhammad Said Didu
Komisaris : A. Fuad Rahmany
vi. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor
KEP-184/MBU/2008 tanggal 27 September 2008 tentang Pemberhentian
Dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, susunan Komisaris
perusahaan sebagai berikut :
Komisaris Utama : Muhammad Said Didu
Komisaris : Usman Damanik
Komisaris : Zainal Arifin
Komisaris : H. Irwansyah Nasution
Komisaris : H. A. Latief Rabar
Komisaris : Tungkot Sipayung
b) Direksi
Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan
S.K. Menkeu RI No. No. 254 KMK.016/1996 tanggal 8 April 1996 tentang
Pengangkatan Tambahan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Direksi
sebagai berikut :
Direktur Utama : Drs. Zaini Taibin
Direktur Produksi : Ir. H. Soehardjo
Direktur Keuangan : Drs. I. Wayan Tantra, Ak. MM
Direktur SDM dan Umum : Drs. Sobana Suwarna, SK, Ak.
Direktur Pemasaran : P.H. Napitupulu, SE
II. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.
163/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang Pengangkatan Direktur
Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan
S.K. Menkeu RI No. No. 254 KMK.016/1996 tanggal 8 April 1996 tentang
Pengangkatan Tambahan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dan Surat Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No.
KEP-059/M-PBUMN/1998 tanggal 28 September 1998 tentang
Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut :
Direktur Produksi : Ir. H. Soehardjo
Direktur Keuangan : Drs. I. Wayan Tantra, Ak. MM
Direktur SDM dan Umum : Drs. H. I Made Mudra
Direktur Pemasaran : Ir. V.H.S. Limbong
III. Penetapan Anggota-anggota Direksi berdasarkan SK Menteri Keuangan RI
Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30 April 2001 tentang Pemberhentian
Dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Direksi,
adalah :
Direktur Utama : Ir. H. Sugiat
Direktur Keuangan : Drs. Kimmer Damanik
Direktur Produksi : Ir. H. Soehardjo
Direktur SDM dan Umum : Ir. H. Amri Siregar
Direktur Pemasaran : Ir. V.H.S. Limbong
IV. Berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik Negara RI No. :
KEP-246/MBU/2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang Pemberhentian Dan
Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV, ditetapkan susunan Direksi Perusahaan yang
Direktur Utama : Ir. Dahlan Harahap
Direktur Produksi : Ir. Balaman Tarigan, MM
Direktur SDM dan Umum : H. Rusdi Lubis, SH
Direktur Pemasaran : Washington Sipayung
Direktur Keuangan (Drs. Kimmer Damanik) tetap berdasarkan SK Menteri
Keuangan RI Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30 April 2001
V. Selanjutnya susunan Direksi yang dilantik pada tgl 25 Januari 2007
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.
KEP-133/MBU/2006 tanggal 27 Desember 2006 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara IV menjadi sebagai berikut :
Direktur Utama : Dahlan Harahap
Direktur Produksi : Balaman Tarigan
Direktur Keuangan : Setia Dharma Sebayang
Direktur Perencanaan dan
Pengembangan Usaha : Ahmad Haslan Saragih
Direktur SDM dan Umum : H. Rusdi Lubis, SH
VI. Dan Keputusan Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara IV
dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV menjadi sebagai berikut :
Direktur Utama : Erwin Nasution
Direktur Produksi : Ahmad Haslan Saragih
Direktur Keuangan : Setia Dharma Sebayang
Direktur Perencanaan dan
Pengembangan Usaha : Memed Wiramihardja
Direktur SDM dan Umum : Andi Wibisono
Organisasi perusahaan telah mengalami beberapa kali penyesuaian sejalan
dengan kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan/operasional perusahaan, dalam
rangka pengelolaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara IV dan agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih
berdaya guna dan berhasil guna, Direksi memandang perlu menetapkan
pedoman organisasi dengan menerbitkan Surat Keputusan Direksi, antara lain :
1. Surat Keputusan Direksi No. 04.Dirut/Kpts/01/IV/96 tanggal 15 April 1996
tentangPembagian Tugas/Pekerjaan Para Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV.
2. Surat Keputusan Direksi Nomor : 04.08A/Kpts/37/XII/1997 tanggal 3
a. Surat Keputusan Direksi PTPN IV Nomor : 04.13/Kpts/53/VIII/2001
tanggal 31 Agustus 2001 tentang Pedoman Organisasi PT Perkebunan
Nusantara IV (Persero), masing-masing sebagai berikut :
b. Direktur Produksi membawahi bidang tugas ; Tanaman, Pengolahan,
Teknik, Pengkajian dan Pengembangan.
c. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas ; Pemasaran hasil dan
Administrasi pemasaran hasil.
d. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas ; Keuangan, Akuntansi,
Pengadaan dan Pengolahan Data Elektronik.
e. Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas ; Sekretaris
Perusahaan, Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha
Kecil dan Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan.
f. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan
bidang tugas Satuan Pengawas Intern (SPI) yang langsung bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.
Seluruh bidang tugas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berkedudukan di Kantor Direksi.
D. Uraian Tugas
Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, seluruh
Kebun/Unit dibagi dalam 3 (tiga) daerah kerja yang dibawahi oleh Koordinator
untuk kelancaran dan kemudahan, komunikasi serta koordinasi, daerah kerja
dimaksud adalah :
1) Daerah kerja Utara dan Barat (UBA) yang terdiri atas Kebun Dolok Ilir, Laras,
Pabatu, Adolina, Sawit Langkat, Dolok Sinumbah, Mayang dan Bukit Lima
serta Unit Pabrik Mesin Tenera Dolok Ilir, Pabrik Minyak Nabati Belawan
dan Unit Rumah Sakit Laras, Pabatu dan Balimbingan.
2) Daerah kerja Selatan dan Barat (SEBA) yang terdiri dari Kebun Bah Jambi,
Marihat, Balimbingan, Tonduhan, Sei Kopas, Pasir Mandoge, Bah Birung
Ulu, Sidamanik, Bah Butong, Tobasari, Marjandi dan Sibosur.
3) Daerah kerja Selatan dan Timur (SETI) yang terdiri atas Kebun Gunung Bayu,
Tanah Itam Ulu, Tinjowan Sawit - I, Tinjowan Sawit - II, Tinjowan Kakao,
AirBatu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu - I, Ajamu - II dan Sosa, serta Unit
Pabrik Kelapa Sawit Sosa dan Unit Sosa Plasma (dalam tahap pembangunan).
Untuk pelaksana tugas di masing-masing Kebun dan Unit dipimpin oleh
seorang Administratur/Kepala Unit.
Surat Keputusan No. 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tanggal 27 Agustus 2003 Pedoman
Organisasi dan penetapan Kedudukan Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) dengan SE No. 04.11/SE/33/IX/2003 tanggal 01 September 2003
tentang Pelaksanaan Restrukturisasi dan Perubahan Pedoman Organisasi PTPN
IV, dimana manajemen melakukan Restrukturisasi Pengelolaan Usaha Perusahaan
dengan mengelompokkan Unit Usaha (Kebun/Unit) dalam 6 Grup Unit Usaha
Pedoman Organisasi, sebutan Kantor Direksi PTP Nusantara IV (Persero) berubah
menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara IV (Persero) dan berkedudukan di Jalan
R.A. Kartini No. 23 Medan, sehingga semua kegiatan dan pengelolaan Bagian
juga berada di Medan.
SK/SE tersebut juga menetapkan perampingan organisasi tingkat Bagian di
Kantor Pusat dari 16 Bagian menjadi 13 Bagian, masing-masing sebagai berikut :
a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian ; Tanaman, Teknik,
Pengolahan, dan Perencanaan, Pengkajian dan Pengembangan.
b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian ; Pemasaran dan
Pengadaan.
c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas Bagian ; Keuangan dan
Akuntansi.
d. Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas Bagian ; Sumber
Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan (PUKK/KBL).
e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan
bidang tugas Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Satuan
Pengawasan Intern (SPI) yang langsung bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
Seluruh bidang tugas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan
Unit Usaha, seluruh Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang
dibawahi oleh Manager Grup yang bertanggung jawab kepada Direksi. Hal ini
dimaksudkan untuk mencapai dan meningkatkan kinerja masing-masing Unit
Usaha dalam kesatuan tujuan Grup Unit Usaha secara efektip dan efisien,
Guna memperpendek alur birokrasi pada organisasi yang menangani kegiatan
operasional Perusahaan, maka sesuai Keputusan Direksi PT. Perkebunan
Nusantara IV Nomor : 04.12/Kpts/R/47/VIII/2009 pada tanggal 31 Agustus 2009
GUU VI dibubarkan.
Untuk pelaksana tugas di masing-masing Unit Usaha dipimpin oleh
seorang Manajer Unit.
a. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.Dirut/Kpts/07A/IX/2005,
terhitung mulai tanggal 5 September 2005 PTPN IV membentuk Proyek
Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara IV
(Persero) di Panai Jaya Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu,
Sumatera Utara.
b. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.11/Kpts/R/I/2007, tanggal 11
Januari 2007 PTPN IV membentuk Proyek Pengembangan Perkebunan Kelapa
Sawit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Kecamatan Batahan,
Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
diatur sesuai struktur organisasi yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direksi No. 04.11/Kpts/80/XII/2007 pada tanggal 27 Desember 2007 yang telah
mendapat persetujuan Komisaris PTPN IV sesuai Surat No. DK-13/X/2007
tanggal 31 Oktober tahun 2007.
Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No.
04.11/Kpts/80/XII/ 2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Organisasi
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dimaksudkan untuk melakukan perubahan
terhadap Struktur Organisasi Perusahaan yang tertuang dalam Surat Keputusan
Direksi Nomor: 04.13/Kpts/43/Vlll/2003 tanggal 27 Agustus 2003 dan
menetapkan Pedoman Organisasi perusahaan dengan Pembagian Direktorat dan
Jajarannya di Kantor Pusat sebagai berikut:
1. Direktorat Utama membawahi;
a. Bagian Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary/CS)
b. Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI)
2. Direktorat Produksi membawahi;
a. Bagian Tanaman
b. Bagian Pengolahan
c. Bagian Teknik
3. Direktorat Keuangan membawahi;
a. Bagian Keuangan
c. Bagian Pemasaran
4. Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha membawahi;
a. Bagian Perencanaan
b. Bagian Pengembangan Usaha
c. Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
5. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi;
a. Bagian Sumber Daya Manusia
b. Bagian Umum
c. Bagian Hukum dan Pertanahan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Diperlukannya Sekretaris Perusahaan PT. Perkebunan
Nusantara IV
Perkembangan bisnis yang terjadi di dalam dan diluar perusahaan
mendorong PT. Perkebunan Nusantara IV untuk meningkatkan pengolaan
hubungan dengan para stakeholderskearah yang lebih baik. Adanya perbedaan
kepentingan antara stakeholders dengan perusahaan memerlukan penanganan
yang berbeda, agar diperoleh keseimbangan hubungan antara perusahaan dengan
para stakeholders dengan memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, hukum dan prinsip-prinsip Good Coorporate Govermance.
Pengolaan hubungan sangat memerlukan penyedian dan penyajian
informasi yang tepat, akurat, dan objektif berkaitan dengan kebijakan dan aktivitas
perusahaan yang menjadi kebutuhanstakeholders agar terhindar dari kesalahan
dalam pengambilan keputusan.
Sejalan dengan hal tersebut di atas perlu dibentuk bagian sekretaris
perusahaan yang bertugas mengelola informasi dan bertindak sebagai penghubung
antara perusahaan dengan stakeholders.
Pada dasarnya fungsi sekretaris adalah :
1. Membantu meringankan tugas-tugas pimpinan
2. Menangani informasi untuk pimpinan
B. Jenis – jenis sekretaris
Jenis – jenis sekretaris berdasarkan kedudukan, wewenang dan tanggung
jawabnya, sekretaris dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Sekretaris Instansi (organisasi)
Sekretaris yang bertugas sebagai office karena secara formal menjalankan
fungsi menejer yang ruang lingkupnya meliputi semua aspek kegiatan
kantor.
2. Sekretaris Pribadi
Sekretaris yang hanya bekerja sebagai pembantu sebagai pembantu
pimpinan dan sebagai mediator (perantara) pimpinan.
Sekretaris yang dibahas dalam hal ini adalah sekretaris
organisasi.Kedudukan sekretaris perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV berada
di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan independen
terhadap unit atau bagian lainnya.Kedudukan yang independen tersebut
memungkinkan sekretaris perusahaan untuk dapat bertindak sebagai wakil
perusahaan dalam membantu Direksi dan Komisaris berhubungan dengan pihak
luar dan mengelola informasi yang berkaitan dengan kebijakan dan aktifitas
perusahaan.Sekretaris merupakan orang yang berperan penting dalam membantu
tugas-tugas pimpinan. Seorang sekretaris diharapkan mampu mempelancar tugas
pimpinan dengan segala kemampuan dan keterampilan yang ia miliki, bukan
hanya itu saja, seorang sekretaris juga harus memiliki etika sesuai dengan
C. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” yang berarti kebiasaan
(custom) atau karakter (character).Etika bagi seseorang terwujud dalam kesadaran
moral yang memuat keyakinan benar dan tidak atas sesuatu. Perasaan yang
muncul bahwa ia akan salah bila melakukan sesuatu yang diyakininya tidak benar
berdasarkan norma-norma moral dan perasaan self-respect (menghargai diri) bila
ia meninggalkannya. Etika kerja bertujuan untuk mengatur tata karma aktifitas
karyawan agar mencapai tingkat efisiensi produktivitas yang maksimal, sehingga
akan diperoleh sekretaris yang benar-benar sekretaris yaitu mereka yang mampu
menumbuhkan citra (image) yang baik dan menyenangkan dan bukan saja dari
atasanya, tetapi juga citra dari seluruh pimpinan perusahaan.
D. Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu moral community(masyarakat moral) yang memiliki
cita-cita dan nilai-nilain bersama. Mereka yang membentuk suatu profesi
disatukan juga karena latar belakang pendidikan yang sama dan bersama-sama
memiliki keahlian yang tertutup orang lain. Dengan demikian profesi menjadi
suatu kelompok yang mempunyai kekuasaan tersendiri dan karena itu mempunyai
tanggung jawab khusus. Adanya kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu
profesi dapat diperkuat, karena setiap klien mempunyai kepastian bahwa
kepentingan akan terjamin. Kode etik ibarat kompas yang menunjuk arah moral
bagi suatu profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moral profesi di mata
E.Pengertian Etika Profesi
Menurut Erni (2007:123) etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat
dan ketentuan –ketentuan yang harus dipenuhi oleh sekelompok orang yang
disebut kalangan profesional.Sebuah profesi hanya dapat memperoleh
kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit professional tersebut
ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin
memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.
Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang
terhormat akan segera jatuh terdegeradasi menjadi sebuah pekerjaan untuk
mencari nafkah biasanya sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme
dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun
kepercayaan yang pantas diberikan kepada ahli elite professional ini. Di sinilah
peran etika dalam profesi sebagai pengendali hati nurani.
F.Etika Profesi Sekretaris
Etika profesi sekretaris adalah norma-norma atau nilai-nilai, kaidah-kaidah
yang berupa batasan ataupun syarat yang dibuat dan harus diterapkan serta
dihayati oleh sekretaris dalam menjalankan profesinya dengan tujuan agar para
sekretaris dapat bekerja sesuai aturan dan menjaga nama baik profesi.
(Eti:2006:25) Hal- hal yang termasuk ke dalam etika profesi sekretaris :
1. Jujur
Yaitu : tidak mencuri, korupsi, memanfaatkan keadaan demi
bekerja. Tidak memanipulasi, menipu dalam pergaulan dengan orang
lain.
2. Setia
Yaitu : setia terhadap pilihan atau peran hidup sebagai sekretaris,
terhadap atasan, terhadap orang lain yang berhubungan dengannya.
3. Tanggung jawab
Yaitu : bertanggung jawab dalam kerja dan hal-hal yang diserahkan
kepadanya.
4. Dedikasi
Yaitu : tekun melaksanakan tugas demi keberhasilan pelaksanaan
kerja.
Dari wawancara penulis terhadap sekretaris perusahaan bahwa unuk
menjadi sekretaris berdasarkan kebijakan perusahaan.Namun untuk menjadi
sekretaris perusahaan calon sekretaris perusahaan harus memiliki pengalaman,
pendidikan, dan pelatihan yang baik.Untuk pengalaman tidak harus memiliki
pengalaman khusus namun sudah pernah mengikuti atau mengembangkan
pendidikan di bidang sekretaris dan mengetahui prosedur kerja sebagai sekretaris.
Dan untuk usia menjadi sekretaris perusahaan minimal 25 sampai 55 tahun sampai
masa aktif jabatan. Sekretaris Perusahaan Nusantara IV Medan telah menunjukkan
etika profesi melalui sifat-sifat yang dimiliki, sekretaris perusahaan memiliki sifat
setia terhadap pekerjaan sesuai dengan uraian tugas yang ditetapkan dan mampu
juga mampu menunjukkan sifat – sifat baik seperti ramah, sopan, sigap dan siap
mendengarkan pengarahan, petunjuk, instruksi dari pimpinan.Semangat dan penuh
pertimbangan sebelum melakukan tindakan.Dan mempunyai perhatian terhadap
pekerjaan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga profesionalitasnya
adalah:
a. Selalu menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaannya, baik pekerjaan
pribadi maupun bawahannya
b. Memelihara mutu pekerjaan serta kelancaran pekerjaan, terutama bawahan
secara organisator
c. Mempunyai rencana yang baik dan matang
d. Memperhatikan setiap instruksi pimpinan
e. Mampu memprioritaskan pekerjaan yang lebih penting dan mendesak
f. Menyelesaikan pekerjaan dengan penuh perhatian dan konsentrasi
g. Mampu menanggulangi hambatan-hambatan dalam penyelesaian
pekerjaan
Dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya sekretaris perusahaan
memiliki kemampuan dan keahlian yang tinggi serta pengetahuan yang cukup luas
mengingat perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara yang terkemuka
bergerak di bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan yang menghasilkan
kualitas produk yang baik dalam meningkatkan perekonomian. Agar selalu
pengembangan terhadap wawasan yang dimiliki seperti menulis artikel, membaca
majalah, membaca buku atau artikel yang dapat menambah pengetahuan serta
mengikuti seminar atau pelatihan demi meningkatkan kualitas kerja.
Sekretaris perusahaan sudah cukup baik dalam menjalankan profesinya,
karena sudah sesuai dengan prinsip kerja sekretaris.Penulis mengatakan sudah
menjalankan profesi sekretaris perusahaan dengan baik dan benar karena sudah
menjalankan ugas sekretaris dengan baik. Sekretaris sudah melaksanakan tugas
sekretaris seperti menerima tamu, melaksanakan kearsipan dengan baik,
menyiapkan rapat pimpinan, membuat surat dan sebagainya. Menurut pendapat
sekretaris sendiri kalau sekretaris perusahaan tidak menjalankan profesinya
dengan baik sekretaris perusahaan akan dimutasi kebagian lain atau mungkin akan
diberhentikan sebelum masa jabatan habis. Tetapi ada juga kendala yang kurang
memuaskan seperti terbatasnya informasi.Contohnya : penulis cukup susah untuk
mendapatkan informasi dalam melakukan penelitian.
Sekretaris perusahaan harus mampu menunjukkan etikanya sebagai
sekretaris melalui sifat setia, bertanggung jawab, sopan santun, dan ramah
terhadap setiap orang.Jadi yang harus diperhatikan adalah sekretaris perusahaan
harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar terus dapat
membantu pimpinan dalam menjalankan tugas-tugasnya.Karena pimpinan
merupakan orang penting yang memilki beragam aktivitas yang selalu
berhubungan dengan orang banyak.Maka sekretaris perusahaan di tuntut untuk
cepat, sigap dan tanggap situasi mengikuti tugas pimpinan. Karena tidak ada lagi
perusahaan harus selalu meningkatkan dan membantu segala pekerjaan yang
berpegang pada profesionalitas.Sekretaris perusahaan harus terampil dan teliti
untuk menangani segala sesuatu yang sering terabaikan oleh pimpinan.Karena
sekretaris dan pimpinan satu kesatuan yang bekerja ke arah satu tujuan untuk
mencapai tujuan organisasi.
G. Pelaksanaan Etika Sekretaris Perusahaan
Kode etik profesi dapat dilihat berdasarkan :
1. Sekretaris professional Internasional
Menyadari bahwa posisi kepercayaan etis membebankan kewajiban
kepada sekretaris untuk bertindak untuk kepentingan perusahaan, klien, dan
public, anggota sekretaris professional internasional telah dibentuk dan
diresmikan empat standart perilaku professional dan tekad untuk di bimbing oleh
mereka sebagai mewujudkan cita-cita etika profesi mereka.
2. Kode etik sekretaris
Mengingat bahwa profesi sekretaris adalah suatu jabatan yang
mengutamakan kejujuran, kepercayaan,keluhuran budi dan keahlian, IKATAN
SEKRETARIS INDONESIA (ISI) menetapkan suatu kode etik bagi anggotanya
untuk dapat mempertinggi pengabdiannya kepada lingkungannya, masyarakat dan
Negara Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila. Menjunjung tinggi
profesi sekretaris dan menghormati Kode Etik ISI sebagai dasar untuk
melaksanakan tugas pengabdiannya kepada lingkungannya, masyarakat dan
Adapun yang menjadi tolak ukur seorang sekretaris diantaranya adalah :
1. Memiliki sikap yang baik dalam berperilaku yang sopan, ramah,
berbusana yang sopan, dan menjaga nama baik dan menjaga wibawa
dirinya.
2. Penggunaan bahasa.bahasa nasional (bahasa Indonesia) yang baik dan
benar maupun mampu berbahasa internasional, terutama bahasa
Inggris.
3. Ketepatan waktu dalam memenuhi jam. Seorang sekretaris harus
mampu memenuhi jam kerjakedatangan sekretaris pada waktu jam
masuk, jam istirahat, dan jam keluar yang telah ditetapkan.
4. Ketaatan sekretaris dalam mematuhi peraturan kantor.
5. Ketepatan sekretaris dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.
6. Tingkat keseriusan sekretaris perusahaan dalam menyelesaikan tugas
ataupun pekerjaan.
7. Kemampuan sekretaris perusahaan bekerjasama dalam menyelesaikan
tugas yang dibebankan.
8. Memiliki Hubungan yang baik antara sekretaris dengan pegawai lain.
Penulis melakukan penelitian melalui tanya jawab kepada pimpinan
mengenai pelaksanaan etika sekretaris dikantornya dapat dilihat dari berbagai
tindakan yang dilakukan oleh para sekretaris perusahaan yang ada di PT.
Perkebunan Nusantara IV, diantaranya :
Alasan memilih berprofesi sebagai seorang sekretaris perusahaan.Suatu
baik dari arti ekonomis maupun arti psikis, melainkan untuk pengabdian kepada
masyarakat. Hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji yang
dinyatakan oleh tenaga professional bahwa dia akan mengabdikan akan dirinya
kepada suatu jabatan atau pekerjaan karena orang tersebut merasa terpanggil
untuk menjabat pekerjaan itu.
Dalam hal ini kebanyakan sekretaris memilih menjadi seorang sekretaris
adalah karena panggilannya dan ada pula yang hanya sekedar menambah
pengalaman saja, dengan demikian sekretaris ini akan benar-benar mengerjakan
tugasnya sebagai seorang sekretaris dengan ikhlas dan melaksanakan tugasnya
karena kemauannya sendiri bukan dari paksaan dari orang lain. Bukan berarti jika
memilih seorang sekretaris untuk menambah pengalaman tidak mengerjakannya
dengan ikhlas, tetapi akan lebih sungguh-sungguh dikerjakan apabila itu adalah
panggilan dari hatinya. Dia akan lebih fokus dengan profesinya dan akan
memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan mengabdikan dirinya bagi
perusahaan itu.
Ditinjau dari kode etik sekretaris perusahaan PT.Perkebunan Nusantara IV
dalam melaksanakan tugas pengabdiannya maka dapat disimpulkan bahwa
sekretaris perusahaan dapat bekerja dengan baik dan professional hal ini dapat
dilihat dari sikap sekretaris perusahaan yang mampu menjunjung tinggi
kehormatan, kemuliaan, dan nama baik profesi sekretaris, maksudnya sekretaris
perusahaan menjaga sikap yang baik dalam berperilaku yang sopan, ramah,
berbusana yang sopan, dan menjaga nama baik dan menjaga wibawa dirinya dari
profesi melalui pendidikan dan non formal dengan cara
menyelenggarakan/mengikuti seminar, panel diskusi dan ceramah.
Di lingkungan perkantoran, penguasaan bahasa sangat menentukan
kemampuan seorang dalam melaksanakan setiap aktivitasnya sehari-hari. Agar
para pelaku perkantoran,khususnya para sekretaris bisa berperan aktif dalam
setiap kegiatan, perlu ditunjang oleh suatu kemampuan berkomunikasi yang baik.
Selain penggunaan bahasa Indonesia, seorang sekretaris juga harus mampu
memahami dan mengungkapkan informasi dalam bahasa asing.Bahasa inggris
sebagai salah satu sarana komunikasi internasional yang paling banyak digunakan
baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.tentu sangat diperlukan oleh sekretaris.
Namun ditinjau dari penggunaan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi,
para sekretaris perusahaan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai bahasa sehari-hari yang biasa digunakan ditempat kerja, namun
penggunaan bahasa Inggris oleh para sekretaris perusahaan masih tergolong pasif
dalam penggunaan berbahasa inggris dalam berkomunikasi. namun tak sedikit
sekretaris perusahaan yang mampu menggunakan bahasa Inggris yang aktif dalam
melaksanakan tugasnya. Contohnya dalam perjalanan dinas, ataupun bertemu
klien maupun menghadiri rapat yang mengharuskan sekretaris menggunakan
bahasa inggris yang baik dan benar dalam berkomunikasi baik lisan ataupun
Apabila ditinjau dari ketaan sekretaris perusahaan dalam tingkat
keprofesionalan kerja maka dapat disimpulkan bahwa sekretaris petusahaan dapat
bekerja secara professional hal ini dapat dilihat dari ketepatan waktu dalam
memenuhi jam kerja, sekretaris perusahaan cukup baik dalam melaksanakannya,
ini terlihat dari kedatangan sekretaris pada waktu jam masuk, jam istirahat, dan
jam keluar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jika ada sesuatu yang ingin
dikerjakan diluar kantor sebelum jam pulang maka mereka terlebih dahulu minta
izin kepada atasannya dan setelah itu kembali pada jam yang ditentukan. Jam
kerja yang telah ditentukan tidak boleh dilanggar, jika dilanggar maka akan diberi
sanksi. Kebanyakan sekretaris memberi jawaban yang sama yaitu dalam
memenuhi jam kerja dengan baik. Ini menunjukkan bahwa cukup tingginya
kedisiplinan waktu yang dilakukan oleh para sekretaris.
Ketaatan sekretaris perusahaan terhadap peraturan kantor. Peranturan yang
dilakukan oleh perusahaan terhadap pegawai perusahaan masih dalam tahap yang
wajar dan dipatuhi oleh sekretaris dengan baik. Ini terlihat dari bagaimana mereka
memakai pakaian seragam yang telah ditentukan pada hari yang berbeda memakai
seragam yang berbeda juga dan hal itu mereka kerjakan, dan tidak ada sekretaris
yang berbeda seragamnya dari yang lain.dalam menggunakan fasilitas kantor,
sekretaris juga menggunakannya jika ada keperluan pekerjaan seperti telepon,
komputer dan lain-lain. Dalam hal ini sebagian besar sekretaris perusahaan
mengatakan bahwa dalam menanti peraturan sangat baik dan sebagian kecil
Ketepatan sekretaris perusahaan dalam menyelesaikan tugas atau
pekerjaan.Dalam menyelasaikan tugas yang diberikan pada sekretaris dapat
menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu. Jika ada pekerjaan yang
diberikan mereka akan langsung mengerjakannya dengan waktu yang telah
ditentukan dan dapat selesai dengan baik. Pekerjaan itu dilakukan dengan terlebih
dahulu mengerjakan pekerjaan yang penting dan harus diselesaikan dalam
beberapa waktu, setelah itu mengerjakan pekerjaan yang biasa yang tidak begitu
serius.
Ketepatan ini juga menunjukkan bahwa mereka tahu dan paham apa yang
mereka kerjakan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang disediakan
seperti komputer dan alat teknologi yang lain yang dapat mempermudah dan
mempercepat mereka dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Dalam hal
ini sebagian besar sekretaris perusahaan mengatakan bahwa dalam menyelesaikan
pekerjaan mereka cukup baik dalam ketepatan waktunya dan sebagian kecil
mengatakan baik sekali dan tidak ada yang mengatakan kurang baik.
Tingkat keseriusan sekretaris perusahaan dalam menyelesaikan tugas
ataupun pekerjaan. Dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan para sekretaris ini
keliatan sangat serius, ini terlihat dari bagaimana mereka mengerjakannya seperti
yang dikatakan diatas, mereka terlebih dahulu mengerjakan hal yang penting
dengan tepat waktu, ketepatan waktu itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar
serius dalam bekerja. Setelah pekerjaan mereka selesai baru mereka boleh santai
mengerjakan yang lainnya. Banyaknya aktivitas yang mereka kerjakan juga
jika ada suatu pekerjaan yang harus cepat diselesaikan, mereka akan memakai
waktu istirahat makan siang mereka untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pekerjaan yang diberikan kepada sekretaris ini adalah pekerjaan yang
berhubungan dengan urusan kantor atau perusahaan,tidak ada pekerjaan yang
diberikan dari atasan yang bersifat pribadi. Dalam hal ini sebagian besar sekretaris
perusahaan mengatakan bahwa keseriusan mereka dalam menyelesaikan tugas
sangat baik,dan sebagian kecil mengatakan baik.
Kemampuan sekretaris perusahaan bekerjasama dalam menyelesaikan
tugas yang dibebankan. Tidak ada seorangpun didunia ini yang mampu bekerja
dengan dirinya sendiri, pasti setiap orang memerlukan bantuan orang lain untuk
menolong dirinya, terutama dalam hal bisnis harus ada yang membeli dan
menjual, dalam hal pendidikan harus ada yang mengajar dan di ajar, semuanya
saling berinteraksi untuk megetahui apa yang diperlukan oleh orang lain yang
dapat kita berikan. Demikian juga para sekretaris ini memerlukan bantuan orang
lain terutama mereka sesama sekretaris yang sama-sama megerjakan suatu
pekerjaan untuk perusahaan tempat mereka bekerja dan yang akhirnya akan
menghasilkan sesuatu ataupun yang menjadi tujuan mereka.
Jika ada seorang sekretaris perusahaan yang tidak mengerti dengan suatu
hal, maka dia dapat bertanya kepada temannya yang lain yang mungkin lebih
mengerti tentang hal itu. Jika ada suatu pekerjaan yang cukup berat, mereka dapat
meminta bantuan kepada yang lain agar pekerjaan itu terasa lebih ringan dan cepat
pekerjaan akan dengan mudah dapat mereka kerjakan. Dalam hal ini sebagian
besar sekretaris mengatakan bahwa dalam bekerjasama mereka cukup mampu
untuk saling membantu rekan sekerjanya.
Hubungan sekretaris perusahaan dengan pegawai lain. Sekretaris
perusahaan ini juga tidak hanya bekerja sama dengan sesama mereka sekretaris
perusahaan, tetapi mereka juga harus mengadakan hubungan yang baik dengan
bagian lain, Karena mereka juga membutuhkan bantuan bagian lain untuk juga
dapat membantu menyelesaikan pekerjaan mereka. Pekerjaan yang mereka
kerjakan tidak hanya berhubungan dengan sekretaris atau administrasi dan surat
menyurat saja tetapi juga hal lain yang berhubungan dengan kondisi perusahaan
atau berhubungan dengan pegawai bagian lain.
Hubungan ini terlihat ketika adanya pegawai lain yang datang keruangan
sekretaris perusahaan untuk meminta bantuan atau menanyakan informasi kepada
sekretaris atau ingin berhubungan langsung dengan atasan mereka. Pegawai yang
masuk keruangan itu juga mereka sambut dengan baik dan terlihat mereka saling
mengenal dan terlihat akrab dan saling menyapa. Begitu juga sebaliknya, jika
mereka ada keperluan dengan pegawai bagian lain maka mereka akan disambut
dengan baik dan adanya sapaan ketika saling bertemu atau berpapasan dengan
pegawai lain ditengah jalan, bukan hanya ketika ada perlu saja. Itu menunjukkan
adanya hubungan yang mereka jalin dengan pegawai lain. Dalam hal ini sebagian
besar sekretaris perusahaan mengatakan bahwa hubungan mereka dengan pegawai
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
penulis mencoba untuk menarik kesimpulan. Adapun kesimpulan yang penulis
kemukakan adalah:
1. Sekretaris perusahaan sudah cukup baik dalam menjalankan profesinya,
karena sudah sesuai dengan prinsip kerja sekretaris.
2. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki sekretaris, mereka
mampu bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab serta mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat.
3. Etika pekerjaan yang dimiliki membuat mereka menjadi terarah dalam
bersikap dan bertingkah laku dengan baik dalam menjalankan tugas yang
mereka anggap sebagai panggilan dan sekretaris perusahaan juga taat pada
B. SARAN
Sesuai dengan kesimpulan yang penulis kemukakan, maka penulis
memberikan beberapa saran yang diharapkan bias berguna bagi PT. Perkebunan
Nusantara IV.
Adapun saran-saran yang ingin dikemukakan adalah:
1. Untuk menjaga profesionalitasnya sebagaisekretaris, sekretaris harus
memperhatikan setiap instruksi pimpinan,mempunyai rencana yang baik
dan matang serta mampu menanggulangi hambatan-hambatan dalam
penyelesaian pekerjaan.
2. Sebaiknya sekretaris perusahaan tetap bertanggungjawab terhadap
pekerjaannya dan terus meningkatkan kualitas kerja dengan baik agar
dapat menghasilkan kreatifitas dan produtifitas bagi perusahaan.
3. Hendaknya sekretaris perusahaan tetap menjaga etika profesi dengan baik
dalam melaksanakan pekerjaan.Pada peraturan kantor hendaknya bukan
karena pengawasan dari perusahaan tetapi benar-benar datang dari
kesadaran masing-masing dan menjaga kedisiplinan jam kerja untuk
DAFTAR PUSTAKA
Ernawan, Erni, R. 2007. Business Ethics. Bandung: Alfabeta.
Rudito, Bambang. 2007. Etika Bisnis. Bandung : Rekayasa Sains.
Ratnawati, Eti. 2006. Sekretaris Profesional. Yogyakarta : Amus Yogyakarta