• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang sangat pesat didunia industri, menyebabkan

terjadinya perubahan yang cepat pula di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus

persaingan, perusahaan di tuntut untuk terus berinovasi dan menciptakan produk

yang berkualitas. Hal ini menyebabkan industri manufaktur dipaksa untuk

menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan harapan

yang sangat tinggi terhadap fungsi produk, tetapi dengan biaya yang lebih rendah.

Jadi, para desainer harus mampu merancang produk dengan fungsi yang

maksimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam satu dekade

terakhir yang menjadi ciri utama dalam proses inovasi adalah melakukan proses

eliminasi ataupun kombinasi terhadap komponen produk yang tidak diperlukan

atau komponen yang tidak mengandung nilai tambah sehingga proses pengerjaan

produk menjadi lebih sederhana. Inovasi produk ini memiliki dampak yang besar

bila ditinjau dari sisi produktivitas, biaya dan kualitas (Luchetta, G. 2005).

PT Voltama Vista Megah Electric Industry merupakan sebuah perusahaan

swasta yang bergerak dalam bidang usaha manufacturing penghasil komponen-komponen atau alat-alat listrik. Perusahaan ini memproduksi sebanyak 50 jenis

produk yang terbagi ke dalam 5 family product. Salah satu produk hasil produksi dari perusahaan ini yang akan diangkat menjadi contoh rancangan perbaikan

(2)

dipilih karena salah satu produk andalan dari PT Voltama Vista Megah Electric

Industry dengan waktu perakitan yang paling panjang diantara produk-produk

yang lainnya.

Dalam proses perakitan stopcontact 754 ini, PT Voltama Vista Megah Electric Industry menghadapi beberapa masalah, antara lain adalah proses

perakitan yang rumit akibat adanya komponen-komponen penyusun produk yang

sebenarnya tidak diperlukan atau komponen yang tidak mengandung nilai tambah

dan ukuran dari komponen yang kecil sehingga memerlukan ketelitian yang

tinggi. Hal ini berhubungan dengan proses perakitan yang memerlukan waktu

dengan rata-rata 15,5 menit untuk setiap unitnya. Dengan desain yang ada saat ini

PT Voltama Vista Megah Electric Industry hanya mampu memenuhi permintaan

pasar sekitar 67% dari rata-rata permintaan setiap bulannya.

Untuk dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan pangsa pasar,

saat ini perusahaan mengeluarkan kebijakan sub kontrak untuk proses perakitan

komponen pada bagian dalam stopcontact. Apabila sistem perakitan dapat dioptimalkan melalui eliminasi atau kombinasi kegiatan atau komponen yang

tidak mengandung nilai tambah, maka waktu yang dibutuhkan pada proses

perakitan menjadi lebih minimum dan permintaan dapat dipenuhi, sehingga

kebijakan subkontrak tidak perlu digunakan. Jadi, jika perbaikan rancangan ini

juga dilakukan terhadap produk-produk hasil produksi PT Voltama Vista Megah

Electric Industry yang lainnya, maka akan memberikan dampak yang signifikan

(3)

Hal inilah yang dipandang sebagai suatu masalah yang terdapat pada

perusahaan untuk dicari pemecahannya agar perusahaan mampu untuk tetap

bertahan dalam persaingan. Design For Manufacturing and Assembly (DFMA) adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk membantu menentukan

rancangan produk dan metode perakitan stopcontact 754 dengan waktu dan biaya yang optimum. DFMA juga dapat digunakan untuk membantu perancang dalam

meningkatkan kualitas, mengurangi biaya perakitan, serta untuk mengukur

perbaikan desain dari produk stopcontact 754.

Tujuan dari DFMA ini adalah untuk menentukan desain produk yang

benar-benar dapat menghilangkan komponen-komponen yang sebenarnya tidak

diperlukan atau komponen yang tidak memiliki nilai tambah dalam memproduksi

produk berdasarkan pada fungsi yang diinginkan konsumen. Dimana nilai

ekspektasi tertinggi dapat diperoleh dengan memberikan fungsi yang maksimum

dan biaya yang serendah mungkin. Serta, DFMA juga digunakan untuk

mempelajari proses dan produk pesaing dari sisi desain, kualitas, pemilihan

material, komponen, proses produksi dan kemudian mengevaluasi perakitan

dan/atau kesulitan manufaktur dalam upaya merancang produk unggulan

berdasarkan hasil dari analisis rinci.

Pendekatan dari TRIZ (Theory Of Inventive Problem Solving) akan membantu untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan solusi baru dari hasil

rancangan perbaikan yang telah dilakukan pada produk Stopcontact 754. TRIZ merupakan sarana untuk pemecahan masalah dan menghasilkan solusi yang baik

(4)

dasarnya, maka TRIZ sangat efektif untuk membantu menemukan formulasi

terbaik dari ide inovatif rancangan perbaikan yang dilakukan. (Semyon D.

Savransky, 2000).

Penelitian yang membahas tentang rancangan perbaikan produk dapat

dilihat pada penelitian Zainab, Sarifah (2010) yang memperbaiki produk Ice

cream scoop. Dalam pengembangan produknya peneliti menggunakan metode integrasi DFMA dengan TRIZ. Pada desain awal produk ice cream scoop

mengandung 15 komponen penyusun produk dengan total waktu perakitan 167,11

detik, biaya perakitan 0,158 RM dan dengan effisiensi desain sebesar 12,57%.

Setelah dilakukan perbaikan terhadap rancangan awal dengan menggunakan

integrasi metode DFMA dan TRIZ didapatkan peningkatan yang cukup signifikan

dari desain baru ice cream scoop dengan 5 komponen penyusun produk, total waktu perakitan 28,38 detik, biaya peraktian 0,028 RM dan effisiensi desain

sebesar 52,85%.1

1

Zainaf, Sharifah. 2010. Integration of Design for Manufacturing and Assembly and Theory of

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Afzan (2010) yang

memperbaiki produk kano price labeller. Dalam pengembangan produknya peneliti menggunakan metode integrasi DFMA dengan TRIZ. Pada desain awal

produk kano price labeller mengandung 23 komponen penyusun produk dengan total waktu perakitan 274,55 detik, biaya perakitan 26,69 RM dan dengan

effisiensi desain sebesar 22,95%. Setelah dilakukan perbaikan terhadap rancangan

awal dengan menggunakan integrasi metode DFMA dan TRIZ didapatkan

peningkatan yang cukup signifikan dari desain baru kano price labeller dengan 18 komponen penyusun produk, total waktu perakitan 137,94 detik, biaya peraktian

(5)

13,41 RM dan effisiensi desain sebesar 36,97%.2

Diharapakan pendekatan metode Design for Manufacturing and Assembly

dengan integrasi pada Theory of Inventive Problem solving dapat memberikan solusi yang tepat untuk perbaikan rancangan produk stopcontact 754 dan juga produk-produk lainnya pada PT Voltama Vista Megah Electric Industry. Sehingga

menghasilkan desain yang benar-benar bebas dari komponen yang tidak

diperlukan atau komponen yang tidak mengandung nilai tambah dengan waktu

perakitan yang singkat, unit cost yang minimal dan tanpa mengubah nilai dari

produk-produk perusahaan tersebut..

Hal ini menunjukkan bahwa

perbaikan rancangan produk sangat berpengaruh terhadap lamanya waktu

perakitan, biaya perakitan dan juga effisiensi perakitan.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang

perlu dicari pemecahannya melalui penelitian ini adalah masih adanya

komponen-komponen yang tidak diperlukan atau komponen-komponen yang tidak mengandung nilai

tambah dari rancangan produk stopcontact 754 saat ini yang signifikan dalam membentuk assembly cost, sehingga dibutuhkan suatu analisis untuk mengurangi atau mengeliminasi komponen-komponen yang tidak diperlukan agar dapat

mengurangi waktu perakitan dan menurunkan assembly cost.

2

(6)

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini

adalah untuk mendapatkan rancangan produk yang benar-benar bebas dari

komponen yang tidak mengandung nilai tambah sehingga proses perakitan

menjadi lebih mudah dan waktu lebih singkat.

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini

adalah:

1. Menata ulang urutan proses perakitan untuk menemukan proses yang optimal

dari desain hasil rancangan dengan menggunakan konsep assembly sequence

2. Menghitung biaya assembly produk awal dan produk hasil rancangan.

3. Menghitung efisiensi desain dan jumlah produk standar yang dapat dihasilkan

pada produk awal dan produk hasil rancangan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa

a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di

lapangan kerja dan menambah keterampilan dan pengalaman dalam

menganalisis masalah serta memecahkan masalah sebelum memasuki

dunia kerja.

b. Mahasiswa dapat mempelajari dan menguasai perancangan dan perbaikan

(7)

assembly dan theory of inventive problem solving untuk dapat memaksimalkan fungsi produk namun dengan waktu dan biaya yang

minimal.

2. Manfaat bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan untuk

menggunakan hasil perbaikan rancangan produk untuk pengembangan produk

stopcontact 4 gang surface dan produk-produk lainnya yang diproduksi oleh perusahaan tersebut yang dapat meminimalkan waktu dan menurunkan unit cost.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik

Industri USU.

1.5.Batasan Masalah dan Asumsi

Adapun batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Produk yang dijadikan fokus penelitian adalah stopcontact 754 yang diproduksi oleh PT. Voltama Vista Megah Electric Industry.

2. Perbaikan yang dilakukan adalah hanya pada desain dan urutan perakitan

produk stopcontact 754 yang diproduksi oleh PT. Voltama Vista Megah Electric Industry.

(8)

4. Rekayasa (engineering) yang menjadi fokus penelitian hanya dilakukan pada perbaikan rancangan desain produk stopcontact.

5. Biaya yang menjadi fokus penelitian adalah hanya pada biaya assembly

6. Mengaplikasikan metode DFMA untuk mengidentifikasi masalah pada

rancangan dan memberikan solusi desain baru

7. Mengaplikasikan metode TRIZ untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil

rancangan.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Produk stopcontact 754 dengan kondisi fungsi yang saat ini masih digemari oleh pasar, sehingga jika dilakukan perbaikan terhadap rancangannya juga

masih akan digemari oleh pasar.

2. Semua peralatan yang digunakan pada proses produksi produk stopcontact

754 dalam kondisi baik atau tidak rusak.

3. Operator bekerja dalam kondisi yang normal dan dianggap telah menguasai

pekerjaannya dalam proses produksi produk stopcontact 754.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang masalah yang mendasari

(9)

tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah dan asumsi penelitian, serta

sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah perusahaan,

ruang lingkup bidang usaha, organisasi dan manajemen perusahaan yang meliputi

uraian tugas dan tanggung jawab, jam kerja, dan sistem pengupahan, proses

produksi yang meliputi bahan-bahan yang digunakan dan uraian proses produksi,

serta mesin dan peralatan.

Bab III Landasan Teori, menguraikan teori-teori yang digunakan dalam

penelitian yaitu Tepri Pengembangan Produk, Design for Manufacturing and Assembly, Theory of Inventive Problem Solving, Metode Pengukuran Waktu serta Metode-metode yang digunakan dalam Perbakian Assembly Process Chart. Sumber teori atau literatur yang digunakan diambil dari referensi buku dan jurnal

penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian yang dapat dilihat pada

Daftar Pustaka.

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan

dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,

objek penelitian, jenis penelitian, kerangka konseptual, variabel peneltian, dan

instrumen pengumpulan data serta langkah-langkah penelitian meliputi

pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai

kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, mengidentifikasi data yang

(10)

sekunder seperti data-data jenis, spesifikasi dan jumlah permintaan, Selain itu,

juga terdapat tahap pengolahan data yaitu perbaikan rancangan produk

stopcontact dengan menggunakan metode Design for Manufacturing and Assembly dan perbaikan urutan kerja dengan menggunakan langkah-langkah 5W+1H. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode

Theory of Inventive Problem Solving.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah,menguraikan hasil dan alternatif dari

pengolahan data metode DFMA dan memberikan usulan perbaikan yang dapat

meminimalisasi waktu perakitan produk sehingga dapat dilihat seberapa besar

peningkatan yang dapat diberikan kepada perusahaan.

Bab VII Kesimpulan dan Saran, memberikan hasil yang ditunjukkan oleh

penelitian seperti usulan perbaikan yang diperoleh dari pemecahan masalah serta

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan faktor kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum tidak

Kebiasaan mereka menggunakan alat teknologi digital adalah cirri khusus masyarakat era digital yang harus dijawab oleh pendidikan untuk menyediakan materi

Perbandingan deteksi Plasmodium Spp antara cara pemeriksan mikroskopik sediaan darah tipis dengan teknik PCR menghasilkan hasil bahwa PCR lebih akurat dan lebih

Sintesis kompleks Co(II) dengan ligan (1) dilakukan dengan metode dengan perbandingan antara ligan dan logam adalah 1:1. Campuran tersebut diaduk menggunakan

Nama RINA NURAWANI NIM 50063 7705 Program Studi : Magister Pendidikan Dasar Judul TAPM : HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PREST ASI BELAJAR SISW A KELAS

Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dan motivasi belajar secara sendiri-sendiri terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota

Bagi Kota Pekanbaru, Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 16 Tahun 2002 tentang Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan, penerimaan pendapatan Pajak Air

adaptasi yang dilakukan dalam aktivitas jual beli kuliner khas Etnis Tionghoa.. di