• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Fasilitas Publik Di Kabupaten Karo Di Era Otonomi Daerah (Sektor Pendidikan Dasar 9 Tahun)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Fasilitas Publik Di Kabupaten Karo Di Era Otonomi Daerah (Sektor Pendidikan Dasar 9 Tahun)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP FASILITAS PUBLIK DI KABUPATEN KARO DI ERA OTONOMI DAERAH

(SEKTOR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN)

OLEH

PEBRIANI KRISTINA SEMBIRING 080501116

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP FASILITAS PUBLIK DI KABUPATEN KARO DI ERA OTONOMI DAERAH

(SEKTOR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap fasilitas publik yang tersedia di Kabupaten Karo (sebelum dan sesudah otonomi daerah dilaksanakan) yang terdiri dari: biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk fasilitas pendidikan sebelum dan setelah otonomi daerah dilaksanakan, kondisi fisik fasilitas pendidikan sebelum dan setelah otonomi daerah dilaksanakan, kondisi fisik fasilitas pendidikan sebelum dan setelah otonomi daerah dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap fasilitas publik yang tersedia di Kabupaten Karo (sebelum dan sesudah otonomi daerah dilaksanakan).

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada masyarakat Kabupaten Karo yang berumur ±35 tahun, wawancara dengan masyarakat, dan mengamati atau observasi keadaan fasilitas pendidikan secara langsung, dan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil data yang dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara dan Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karo. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriftif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah otonomi daerah dilaksanakan pengeluaran masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pendidikan semakin menurun, kondisi fisik fasilitas pendidikan semakin membaik, dan tenaga pendidik semakin disiplin dan professional dalam mengajar.

(3)

ABSTRACT

ANALYSIS OF PUBLIC PERCEPTION OF PUBLIC FACILITIES AT KARO REGENCY

IN THE REGIONAL AUTONOMY( BASIC EDUCATION SECTOR 9 YEARS) Formulation of the problem in this study is how the public perception of the public facilities are available in the Karo district (before and after decentralization implemented) which consists of: the costs to society of education facilities before and after regional autonomy implemented, the physical condition of educational facilities before and after regional autonomy implemented, the physical condition of educational facilities before and after regional autonomy implemented. The purpose of this study is to investigate and analyze how people's perception of the public facilities are available in the Karo Regency (before and after decentralization implemented).

Primary data collection through questionnaires distributed to the Karo people aged ±35 years, interviews with people, and observing or observed directly the state of educational facilities, and secondary data collection is done by taking the data published by the Central Bureau of Statistics (BPS) North Sumatra and Central Bureau of Statistics (BPS) Karo. The analytical method used is descriptive method.

The results showed that after regional autonomy implemented public expenditure for education facilities decline, physical condition is getting better educational facilities, and educators more discipline and professionals in the teaching.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yesus atas rahmat dan anugerah yang Ia berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi Departemen Ekonomi Pembangunan pada Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Analisis Persepsi Masyarakat terhadap Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Karo di Era Otonomi daerah (Sektor Pendidikan 9 tahun)”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah member bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Orang tua tercinta penulis, Ketket Sembiring dan Niar Br Tarigan, dan juga saudara penulis yang telah memberikan motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas sumatera Utara.

(5)

Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Drs. Murbanto Sinaga, MA selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan penjelasan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Kasyful Mahalli, SE, MSi. selaku dosen pembaca yang turut menyumbangkan saran dan pikiran kepada penulis.

7. Serta seluruh rekan – rekan seperjuangan di Departemen Ekonomi Pembangunan 2008 yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

Penulis sangat mengharapkan skripsi ini memberikan banyak manfaat bagi para pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis perlukan, sehingga untuk penulisan karya – karya ilmiah yang akan datang dapat menjadi lebih baik lagi.

Medan, 12 Juni 2012 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

2.3. Teori Perkembangan Pengeluaran Pemerintah ... 12

2.3.1. Teori Rostow dan Musgrave ... 13

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kondisi Fasilitas Pendidikan Kabupaten Karo ... 29

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 30

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 31

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jawaban ... 31

4.5 Analisis Persepsi Masyarakat Kabupaten Karo tentang Fasilitas Pendidikan ... 32

4.5.1. Analisis persepsi masyarakat Kabupaten Karo tentang biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk fasilitas pendidikan sebelum otonomi daerah dilaksanakan ... 32

4.5.2. Analisis persepsi masyarakat Kabupaten Karo tentang biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk fasilitas pendidikan setelah otonomi daerah dilaksanakan ... 34

4.5.3. Analisis perbandingan persepsi masyarakat sebelum dan setelah otonomi daerah dilaksanakan ... 37

4.5.4. Analisis persepsi masyarakat Kabupaten Karo tentang kondisi fisik fasilitas pendidikan sebelum otonomi daerah dilaksanakan ... 37

4.5.5. Analisis persepsi masyarakat Kabupaten Karo tentang kondisi fisik fasilitas pendidikan setelah otonomi daerah dilaksanakan ... 40

4.5.6. Analisis perbandingan persepsi masyarakat sebelum dan setelah otonomi daerah dilaksanakan ... 43

4.5.7. Analisis persepsi masyarakat Kabupaten Karo tentang tenaga pendidik sebelum otonomi daerah dilaksanakan ... 44

4.5.8. Analisis persepsi masyarakat Kabupaten Karo tentang tenaga pendidik setelah otonomi daerah dilaksanakan ... 47

4.5.9. Analisis perbandingan persepsi masyarakat sebelum dan setelah otonomi daerah dilaksanakan ... 51

4.6 Hasil Pengujian Valididas dan Realibilitas ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 53

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 PersentaseIndikator Pendidikan kabupaten Karo ... 4 1.2 Perkembangan Pengeluaran Pembangunan Kabupaten Karo

Tahun 1990-2010 ... 6 4.1 Data jumlah sekolah, ruangan, murid beserta guru yang tersedia

di Kabupaten Karo tahun 1997 – 2010 ... 29 4.2 Daftar Frekuensi berdasarkan Usia ... 30 4.3 Daftar Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan ... 31 4.4 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel

Biaya yang Harus Dikeluarkan Sebelum Otonomi Daerah... 32 4.5 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel

Biaya yang Harus Dikeluarkan Setelah Otonomi Daerah ... 34 4.6 Perbandingan persepsi masyarakat Sebelum dan Sesudah

Otonomi Daerah Dilaksanakan ... 37 4.7 Persentase Jawaban Responden Tentang Variabel Kondisi Fisik

Fasilitas Pendidikan Sebelum Otonomi Daerah Dilaksanakan ... 37 4.8 Persentase Jawaban Responden tentang kondisi fisik fasilitas

Pendidikan Setelah Otonomi Daerah Dilaksanakan ... 40 4.9 Perbandingan persepsi masyarakat sebelum dan sesudah otonomi

daerah dilaksanakan ... 43 4.10 Persentase Jawaban Responden tentang tenaga pendidik sebelum

otonomi daerah dilaksanakan ... 44 4.11 Persentase Jawaban Responden tentang tenaga pendidik setelah

otonomi daerah dilaksanakan ... 47 4.12 Perbandingan persepsi masyarakat sebelum dan sesudah otonomi

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1. Harga dan Jumlah Barang Publik ... 15 2. Penyediaan dan Pembiayaan Barang Publik yang Optimal oleh

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul

1. Kuesioner Penelitian

2. Jawaban Responden Mengenai Biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk fasilitas pendidikan sebelum otonomi daerah dilaksanakan

3. Jawaban Responden Mengenai Biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk fasilitas pendidikan Setelah otonomi daerah dilaksanakan

4. Jawaban Responden Mengenai Kondisi Fisik Sebelum Otonomi Daerah Dilaksanakan

5. Jawaban Responden Mengenai Kondisi Fisik Setelah Otonomi Daerah Dilaksanakan

6. Jawaban Responden Mengenai Tenaga Pendidik Sebelum Otonomi Daerah Dilaksanakan

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar dalam melakukan kegiatannya suatu perusahaan dapat dibagi dalam tiga jenis aktivitas yang cukup berbeda satu sama lain, yaitu aktivitas operasional,

Beberapa teknologi yang dapat atau berpotensi untuk mencegah kehilangan N dari tanah antara lain memberikan pupuk N sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman dengan

Seluruh dosen dan staf karyawan Departemen Fisika, khususnya Program Studi S-1 Teknobiomedik, Universitas Airlangga serta semua pihak yang telah senantiasa memberikan ilmunya

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian penelitian dengan

Ketika hematokrit naik ke 60 atau 70%, yang sering terjadi di polisitemia, viskositas darah dapat menjadi besar seperti 10 kali dari air, dan aliran melalui pembuluh darah

harus diakui bahwa pasar-pasar yang ada di Indonesia khususnya Tanjung Balai Karimun Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun masih belom dikelola dengan baik. Seperti

Oleh karena itu, menurut Nurcholish, dari sudut pandang Islam, pernyataan bahwa Indonesia bukan negara sekuler (bukan negara yang menganut sekularisme yang memisahkan

Pertama, pada ranah pendidikan seni secara informal menceritrakan sentuhan seni yang ditanamkan orang tua saya sejak saya masih dalam kandungan.. Kedua (non-formal), adalah