• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi VII Requirement Prioritization

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Materi VII Requirement Prioritization"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik Informatika S1

Disusun Oleh:

Defri Kurniawan, M.Kom

Teknik Informatika UDINUS

Requirement Prioritization

(2)

SILABUS MATA KULIAH

1. Requirement Engineering 2. Requirement Elicitation

3. Specification of Requirement Models 4.

Requirement Prioritization

UTS

5. Requirement Interdependencies: State of the Art and Future

6. Impact Analysis

7. Requirement Negotiation

(3)

Requirements Prioritization

1. Pendahuluan Requirements Prioritization 2. Pengertian Requirements Prioritization 3. Aspek dalam menentukan Prioritas

4. Teknik Prioritas

(4)

Pendahuluan Requirements Prioritization

Dalam bab ini memberikan gambaran tentang teknik untuk menentukan prioritas kebutuhan untuk produk perangkat lunak.

(5)

Pendahuluan Requirements Prioritization

Contoh:

(6)

Pengertian Requirements Prioritization

Kebanyakan proyek perangkat lunak memiliki calon kebutuhan lebih dari yang dapat direalisasikan.

(7)

Tujuan Requirements Prioritization (1)

Proses memprioritaskan kebutuhan dimaksudkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan berikut:

 Para pemangku kepentingan dapat menentukan kebutuhan inti

untuk sistem

 Untuk merencanakan dan memilih sekumpulan kebutuhan optimal

perangkat lunak untuk implementasi dalam rilis yang berturut-turut

 Untuk lingkup proyek yang diinginkan kadang-kadang

(8)

Tujuan Requirements Prioritization (2)

 Untuk menyeimbangkan manfaat bisnis terhadap biaya

 Untuk menyeimbangkan akibat dari kebutuhan pada

arsitektur perangkat lunak dan evolusi masa depan produk dan biaya yang terkait

 Untuk memilih hanya sebagian dari kebutuhan dan masih

menghasilkan sebuah sistem yang akan memuaskan pelanggan

(9)

Tujuan Requirements Prioritization (3)

 Untuk mendapatkan keunggulan teknis dan mengoptimalkan

peluang pasar

 Untuk meminimalkan kerja ulang dan jadwal (stabilitas rencana)

 Untuk menangani kebutuhan yang bertentangan, fokus pada

proses negosiasi, dan menyelesaikan perbedaan pendapat antara para pemangku kepentingan

 Untuk menentukan kepentingan relatif dari setiap kebutuhan

(10)

Kategori Requirements Prioritization

Prioritization Techniques kurang lebih dapat dibagi menjadi dua kategori: Methods dan Negotiation Approaches

 Metode didasarkan pada jumlah menempatkan nilai ke aspek yang

berbeda dari kebutuhan, sementara pendekatan negosiasi fokus pada memberikan prioritas untuk kebutuhan dengan mencapai kesepakatan antara para pemangku kepentingan yang berbeda.

 Pendekatan negosiasi didasarkan pada ukuran subjektif dan

(11)

Aspek Prioritas

Kebutuhan dapat diprioritaskan kepada berbagai aspek. Sebuah aspek adalah properti atau atribut dari sebuah proyek dan dapat digunakan untuk memprioritaskan kebutuhan.

Aspek umum adalah

importance

,

penalty

,

cost

,

time

, dan

(12)

Aspek Prioritas

1. Importance (Kepentingan)

(13)

Aspek Prioritas

2. Penalty (Hukuman)

Hal ini dimungkinkan untuk mengevaluasi hukuman yang diperkenalkan jika persyaratan tidak terpenuhi.

(14)

Aspek Prioritas

3. Cost (Biaya)

Biaya pelaksanaan biasanya diperkirakan oleh organisasi pengembang. Tindakan yang mempengaruhi biaya meliputi: kompleksitas kebutuhan, kemampuan untuk menggunakan kembali kode yang ada, jumlah pengujian dan dokumentasi yang diperlukan, dll

(15)

Aspek Prioritas

4. Time (Waktu)

(16)

Aspek Prioritas

5. Resiko (Risk)

Setiap proyek membawa beberapa jumlah risiko. Dalam manajemen proyek, manajemen risiko digunakan untuk mengatasi baik internal (teknis dan risiko pasar) dan risiko eksternal (misalnya peraturan, pemasok).

(17)

Aspek Prioritas

6. Volatility

Volatility of requirements is considered a risk factor and is sometimes handled as part of the risk aspect. Others think that volatility should be analyzed separately and that volatility of requirements should be taken into account separately in the prioritization process.

(18)

Aspek Prioritas

6. Volatilitas (Hal yang berubah-ubah)

Volatilitas persyaratan dianggap sebagai faktor risiko dan kadang-kadang ditangani sebagai bagian dari aspek risiko. Orang lain berpikir bahwa volatilitas harus dianalisis secara terpisah dan volatilitas persyaratan harus diperhitungkan secara terpisah dalam proses prioritas.

(19)

Aspek Prioritas

7. Other Aspects (Aspek Lain)

Dari daftar aspek di atas telah dianggap penting dalam literatur tetapi tidak berarti lengkap. Contoh aspek lain adalah: keuntungan finansial, manfaat strategis, pesaing, kompetensi/ sumber daya, rilis tema, kemampuan untuk menjual, dll

(20)

Aspek Prioritas

8. Menggabungkan Aspek yang berbeda-beda

Dalam prakteknya, penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek sebelum memutuskan apakah persyaratan harus dilaksanakan secara langsung, kemudian, atau tidak sama sekali.

(21)

Prioritization Techniques

1. Analytical Hierarchy Process (AHP)

2. Cumulative Voting, the 100-Dollar Test 3. Numerical Assignment (Grouping)

4. Ranking

(22)

Prioritization Techniques

1. Analytical Hierarchy Process (AHP)

The Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah metode pengambilan keputusan yang sistematis yang telah disesuaikan untuk prioritas persyaratan perangkat lunak.

(23)

Prioritization Techniques

1. Analytical Hierarchy Process (AHP)

Penelitian telah menunjukkan bahwa AHP tidak cocok untuk sejumlah besar kebutuhan.

(24)
(25)

Prioritization Techniques

2. Cumulative Voting, the 100-Dollar Test

Tes 100-dolar adalah teknik prioritas yang sangat mudah di mana para pemangku kepentingan diberikan 100 unit imajiner (uang, jam, dll) untuk mendistribusikan antara kebutuhan. Hasil prioritas disajikan pada skala rasio.

(26)

Prioritization Techniques

3. Numerical Assignment (Grouping)

Numerical assignment adalah teknik prioritas yang paling umum dan disarankan baik di RFC 2119 dan IEEE Std. 830-1998.

(27)

Prioritization Techniques

3. Numerical Assignment (Grouping)

(28)

Prioritization Techniques

4. Ranking

Seperti dalam tugas numerik, peringkat didasarkan pada skala ordinal tetapi peringkat kebutuhan tanpa ikatan. Ini berarti bahwa kebutuhan yang paling penting adalah peringkat 1 dan yang paling penting adalah peringkat n (n untuk kebutuhan).

(29)

Prioritization Techniques

5. Top-Ten Requirements

(30)

Prioritization Techniques

5. Top-Ten Requirements

(31)

Which Prioritization Technique to Choose

Technique Scale Granularity/

Rincian Sophistication/ Kecanggihan

AHP Rasio Fine/ halus Very Complex

Hundred-dollar test Rasio Fine Complex

Ranking Urutan Medium Easy

Numerical Assignment Urutan Coarse/ Kasar Very Easy

(32)

Stakeholders yang terlibat dalam proses prioritas

Facet/ Aspek Bespoke Development/

Pengembangan pesanan Pengembangan yang didorong Market-driven Development/ pasar

Main Stakeholder Customer organization Developing Organization Users Known or identifable Unknown

Distance to users Usually small Usually Large Requirements

Conception

Elicited, analyzed, validated Diciptakan (by market pull or technology push)

Lifecycle One release, then maintenance Beberapa dirilis selama ada permintaan pasar

Specifc RE issues Elicitation, modeling,

validation, confict resolution

Aliran persyaratan, prioritas, estimasi biaya, rilis perencanaan Primary Goal Patuh terhadap spesifkasi Time-to-market

(33)

Stakeholders yang terlibat dalam proses prioritas

The discussion here focuses on three different “general” scenarios:

1. One customer

(34)

Stakeholders yang terlibat dalam proses prioritas

1. One customer

(35)

Stakeholders yang terlibat dalam proses prioritas

1. One customer

(36)

Stakeholders yang terlibat dalam proses prioritas

2. Several known customers

Ketika memiliki beberapa pelanggan, isu prioritas menjadi lebih sulit karena pelanggan mungkin memiliki sudut pandang yang saling bertentangan dan preferensi berbeda. Ini memperkenalkan tantangan dalam pandangan ini pelanggan yang berbeda bersama-sama.

(37)

Stakeholders yang terlibat dalam proses prioritas

3. A Mass Market

Ketika mengembangkan untuk pasar massal, tidak mungkin untuk mendapatkan semua pelanggan untuk memprioritaskan. Ketika memunculkan informasi untuk prioritas dalam situasi pasar massal, ada sumber yang berbeda:

 Catatan Internal (e.g. pengiriman, catatan penjualan),

 Marketing intelligence (e.g. informasi dari tenaga penjualan,

ilmuwan),

 Competitor intelligence (e.g. informasi tentang strategi

pesaing, perbandingan produk pesaing) and

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa algoritma dan teknik watermarking yang diimplementasikan menunjukkan bahwa kualitas citra watermarked masih dalam keadaan baik

Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang sangat penting bagi daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. untuk itu

31 Tahun 1980 mendefinisikan gelandangan yaitu orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat serta tidak

Penjadwalan ulang dengan merubah hubungan antar pekerjaan yang berdasarkan logika engineering dengan durasi setaip pekerjaan sama dengan durasi pada pekerjaan di

Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun

Rabbani Wahid juga dapat berfungsi sebagai sarana pendapatan ekonomi masyarakat (sesama anggota), wadah interaksi sosial dalam masyarakat, perekat sosial untuk

Hasil simulasi yang ditunjukkan oleh tabel 3.9 diatas, dapat diketahui bahwa performa terbaik dimiliki oleh Algoritma ACS dan yang terjelek algoritma AS. Pada kasus – kasus

[r]