• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERLAKUAN PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG MEWAH (PPnBM) TERHADAP MOBIL MURAH RAMAH LINGKUNGAN DI BANDAR LAMPUNG Sanggam R Simanullang, Nurmayani., S.H., M.H., Marlia Eka Putri., S.H., M.H. Jurusan Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Un

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBERLAKUAN PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG MEWAH (PPnBM) TERHADAP MOBIL MURAH RAMAH LINGKUNGAN DI BANDAR LAMPUNG Sanggam R Simanullang, Nurmayani., S.H., M.H., Marlia Eka Putri., S.H., M.H. Jurusan Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Un"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERLAKUAN PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG MEWAH (PPnBM) TERHADAP MOBIL MURAH RAMAH

LINGKUNGAN DI BANDAR LAMPUNG

Sanggam R Simanullang, Nurmayani., S.H., M.H., Marlia Eka Putri., S.H., M.H. Jurusan Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum

Universitas Lampung, Jl Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35131 No.HP : 082130300958

Email : Sanggamsimanullang@gmail.com ABSTRACT

Cheap, eco-friendly car is one of objects that can be categorized as luxury goods. As has been set in the Government Regulation No. 41 2013 about of taxable goods which is extravagant in the form of vehicle that the sale of luxury goods taxed. The Government regulation was also supported by the regulation of industry minister no. 33 2013 about the development of the low cost and green car (LCGC) production. Cars that can be categorized into energy-efficient car are Agya and Ayla. The Government issued their policy about the removal of tax increase in value luxury goods with the purpose to develop economic and automotive industry in Indonesia. The method that the researcher used in this research is a normative approach with empirical methods. From the result it is shown that the government set up the discount PPnBM for the car that fulfills the requirements and should be qualified as an environmentally friendly car, support saving fuel consumption, and use other alternative energy. In addition, there are also supporting factors and inhibitor factors in the implementation of the abolition of tax increase in Bandar Lampung. One of the example of restricting factors is the improvement of using car (four-wheel motocycle) will affect to change the condition in our environment, like traffic jam.

Keywords: Applying, PPnBM, Low Cost and Green Car

ABSTRAK

(2)

persyaratan dan harus memenuhi kualifikasi sebagai mobil ramah lingkungan, mendukung upaya penhematan konsumsi BBM, serta memanfaatkan energi alternative lainnya. Selain itu ada juga faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pemberlakuan penghapusan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) terhadap mobil murah ramah lingkungan di Bandar Lampung. Dalam faktor penghambat salah satunya adalah Meningkatnya penggunaan kendaraan motor roda empat akan berdampak kepada perubahan lingkungan, seperti kemacetan lalu lintas.

Kata Kunci: Pemberlakuan, PPnBM, Mobil Murah Ramah Lingkungan

I. PENDAHULUAN

Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang dominan untuk menjalankan roda perekonomian Indonesia. Salah satu jenis pajak tersebut adalah pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Menurut UU No. 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas UU No. 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) merupakan pajak yang dikenakan terhadap penyerahan atau impor barang-barang berwujud yang tergolong mewah. PPnBM termasuk jenis pajak yang satu paket dengan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai.

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2013 Tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa

Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah. PPnBM hanya dikenakan satu kali pada sumbernya yaitu pabrikan atau saat impor dan tidak dapat dikreditkan ,termasuk low cost and green car (LCGC), program low

carbon emission, mobil listrik, hybrid biodiesel.

Dalam perealisasian kebijakan mobil murah ramah lingkungan (LCGC) ada berbagai dampak dalam keadaan sosial ekonomi bangsa Indonesia baik dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak positif penghapusan pajak barang mewah terhadap mobil murah ramah lingkungan adalah:

(3)

2. Khawatir perdagangan bebas. 3. Ambisi pemerintah tekan emisi

karbon, sehingga industri otomotif disyaratkan untuk membuat kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

4. Membangun industri komponen otomotif.

5. Mengurangi beban konsumen dengan menghilangkan kewajiban PPnBM.

6. Mendorong investasi dan lapangan kerja melalui peningkatan kualitas tenaga kerja terampil.

Dampak negatif penghapusan pajak barang mewah terhadap mobil murah ramah lingkungan adalah:

1. Terjadinya Macet

2. Penggunaan BBM yang Meningkat

3. Peminat Angkutan Umum Berkurang

Kesiapan sarana prasarana kesediaan jalan berbanding terbalik dalam menampung pertumbuhan mobil murah tersebut. Hal ini terlihat dari sesaknya jalan-jalan di kota-kota besar seperti Jakarta.

Bandar Lampung sebagai Ibu Kota Provinsi Lampung juga sudah merasakan dampak dari kebijakan

low cost and green car (LCGC) yang

dikeluarkan oleh pemerintah seperti macet yang sering terjadi di jalan utama antara lain lampu merah Unila, depan Ramayana Jalan Raden Intan, Jalan Jenderal Sudirman, dan depan Hypermart di Jalan Kartini. Prasarana infrastruktur di Bandar Lampung juga belum memadai berupa jalan yang terbatas atau rusak. Berdasarkan uraian tersebut mengenai program pemerintah low cost and green car (LCGC) maka penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan judul: Pemberlakuan Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah Terhadap Mobil Murah Ramah Lingkungan di Bandar Lampung.

II. METODE PENELITIAN Pendekatan masalah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara normatif dan empiris.

2.1 Pendekatan Masalah

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode pendekatan, yaitu:

(4)

cara mendekati permasalahan dari segi hukum, membahas kemudian mengkaji buku-buku, ketentuan perundang-undangan yang telah ada dan yang ada hubunganya dengan masalah yang akan dibahas.

b. Pendekatan Empiris: Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengetahui fakta-fakta yang ada.

2.2 Sumber dan Jenis Data

Sumber dan jenis data yangdigunakan dalam penelitian adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian dengan cara melakukan wawancara di kantor Pelayanan Pajak Pratama Teluk Betung di Lingkungan Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung. Wawancara dilakukan terhadap Bapak Anggra bagian Account Represntative (AR) dan di PT Astra International Daihatsu cabang Bandar Lampung. Wawancara dilakukan terhadap Ibu Lia bagian Customer Relationship Officer (CRO).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data tambahan yang diperoleh dari berbagai sumber hukum yang berhubungan dengan penelitian ini

3. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan tambahan atau dukungan data yang telah ada pada bahan hukum primer dan bahan sekunder.

2.3 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Prosedur Pengumpulan Data Dalam rangka pengumpulan data, penulis menggunakan dua cara pengumpulan data, yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan. a. Studi kepustakaan (library

research).

(5)

bagian Account Representtive (AR).

2. Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk mempermudah analisis data yang telah diperoleh sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 2.4 Analisis Data

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian adalah analisis secara deskriptif kualitatif, artinya analisis dengan cara mendeskripsikan data yang dihasilkan dari penelitian di lapangan kedalam bentuk penjelasan secara sistematis sehingga memiliki arti dan memperoleh kesimpulan. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan secara induktif yaitu cara berfikir dalam mengambil suatu kesimpulan terhadap permasalahan yang dibahas secara umum kemudian didasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum Kantor Pajak Pratama Kota Bandar Lampung

3.1.1 Sejarah Terbentuknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Kantor pelayanan pajak adalah unit kerja dari Direktorat Jenderal Pajak yang melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak maupun tidak. Secara bertahap sejak tahun 2002 Kantor Pelayanan Pajak telah mengalami modernisasi system dan struktur organisasi menjadi instansi yang berorientasi pada fungsi, bukan lagi pada jenis pajak. Kantor Pelayanan Pajak modern juga merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak Konvensional dan Kantor Pemeriksaan dan Penyelidikan Pajak.

3.1.2 Letak Geografis Kantor Pelayanan Pajak Pratama Teluk Betung Penentuan lokasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP Pratama) merupakan salah satu faktor terpenting dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada Wajib Pajak. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Teluk Betung terletak di jalan P. Emir M Noer, No.5A, Sumur Putri, Teluk Betung Utara Bandar Lampung.

(6)

Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Teluk Betung adalah instansi vertikal

Direktorat Jenderal Pajak yang berada

dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Kantor Wilayah yang

dipimpin oleh seorang Kepala Kantor.

3.1.4 Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak Teluk Betung adalah sebagai berikut : a. Sub Bagian Umum

b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

c. Seksi Pelayanan d. Seksi Penagihan e. Seksi Pemeriksaan f. Seksi Ekstensifikasi

g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (WASKON) I, II, III h. Kelompok Jabatan Fungsional

3.2. Pemberlakuan

Penghapusan Pajak Barang Mewah (PPnBM) Terhadap Mobil Murah Ramah Lingkungan Pemberlakuan penghapusan pajak barang mewah terhadap mobil murah ramah lingkungan, pemerintah mengatur pemberian potongan PPnBM bagi mobil yang memenuhi persyaratan. Secara umum, harus memenuhi kualifikasi sebagai mobil ramah lingkungan, mendukung upaya penhematan konsumsi BBM,

serta memanfaatkan energi alternatif lainnya. Filosofi dari program mobil ramah lingkungan adalah untuk menarik investasi industri komponen otomotif dengan memberikan insentif bagi produsen atau industri di dalam negeri. Dari sekitar 10 ribu komponen yang terdapat dalam sebuah mobil, sesuai persyaratan yang akan diletakkan dalam SK Menteri, minimal sekitar 8.000 komponen tersebut harus dibuat di dalam negeri secara bertahap dalam waktu 5 tahun, program LCGC dan LEC melalui PP No.41 tahun 2013 berlaku untuk semua produsen mobil yang memenuhi persyaratan.

Berdasarkan penelitian, mobil murah ramah lingkungan yang dibebaskan potongan PPnBM adalah seperti mobil Ayla atau Agya. Syarat/kriteria mobil murah ramah lingkungan yang termasuk kedalam objek PPnBM tersebut minimal harus menggunakan spesifikasi BBM RON 92 yang setara dengan Pertamax. Ketentuan konsumsi bahan bakar mobil murah ramah lingkungan seperti mobil Ayla dan Agya adalah:

(7)

cc dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) paling sedikit 20 km/liter atau bahan bakar lain yang setara.

b. Motor bakar nyala kompresi (diesel) kapasitas isi silinder sampai dengan 1500 cc dengan konsumsi BBM paling sedikit 20 km/liter atau bahan bakar lain yang setara.

Ketentuan jenis BBM mobil murah ramah lingkungan seperti Ayla atau Agya, juga harus memenuhi spesifikasi minimal Research Octane Number (RON) 92 untuk motor

bakar cetus api dan Cetane Number (CN) 51 untuk diesel. Ketentuan teknis lainnya berupa radius putar (turning radius) dan jarak terendah dari permukaan tanah (ground clearance) diatur dalam Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Permenperin tersebut.

Selain itu, mobil murah ramah lingkungan seperti Ayla atau Agya juga diatur ketentuan penggunaan tambahan merek, model, dan logo yang mencerminkan Indonesia, serta mengatur besaran harga jual mobil LCGC paling tinggi Rp 95 juta berdasarkan lokasi kantor pusat Agen

Pemegang Merek. Berdasarkan penelitian ada empat syarat dalam surat permohonan bagi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang ingin memperoleh fasilitas perpajakan atau insentif program LCGC, yaitu:

1. Setiap ATPM wajib memberikan hasil uji konsumsi bahan bakar, uji ketentuan teknis, bukti visual penggunaan tambahan merek Indonesia, termasuk model dan logo yang mencerminkan Indonesia.

2. Setiap perusahaan wajib memberikan data dan bukti realisasi investasi, manufaktur motor penggerak (mesin), transmisi, dan axle, termasuk rencana menggunakan komponen lain dari pasokan lokal.

3. Pemberian surat pernyataan bermaterai berisi harga jual produk LCGC ke konsumen sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Seluruh ketentuan dan

(8)

tersebut, setiap ATPM (Agen tunggal pemegang merk) tidak bisa mendapatkan potongan PPnBM.

Berdasarkan hasil penelitian di Dealer Daihatsu Cabang Bandar Lampung, tarif mobil murah ramah lingkungan pada mobil Ayla ADM menawarkan di kisaran Rp76 juta. Sementara harga on the road (OTR) Ayla untuk manual tipe standar untuk Lampung adalah Rp79,550 juta, sedangkan tipe pling lengkap manual ada di Rp101,450 juta/unit. Untuk matic tipe standar berada di kisaran Rp103,500 juta dan tipe lengkap matic di harga Rp110,700 juta. Perbedaan harga tersebut, karena biaya transportasi dan BBNKB.

Berdasarkan penelitian Prosedur penghapusan PPnBM terhadap mobil murah ramah lingkungan seperti mobil Ayla atau Agya, berupa dengan penetapan kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) kepada calon penerima fasilitas. Penetapan KBH2 ini diberikan berdasarkan surat permohonan yang diajukan kepada Menteri. Surat

Permohonan tersebut dilengkapi dengan:

a. Hasil uji konsumsi bahan bakar, hasil ketentuan teknis, bukti visual penggunaan tambahan merak Indonesia, model dan logo yang mencerminkan Indonesia. b. Relisasi investasi, manufaktur

motor penggerak dan transmisi/transaxle (tranmisi dan axel) dan penggunaan komponen lainnya.

c. Surat pernyataan bermaterai secukupnya yang menyatakan bahwa harga jual KBH2 merupakan harga jual kekonsumen.

d. Hasil verifikasi atas pemenuhan ketentuan dilakukan oleh Surveyor.

(9)

kepada Direktur Jendral Pembina Industri. Selanjutnya berdasarkan penetapan, Menteri menyampaikan penetapan KBH2 Penerima Fasilitas Perpajakan kepada Menteri yang menyelenggarakan pemerintahan di bidang keuangan.

Untuk memperoleh kebebasan dari pengenaan PPnBM, orang pribadi atau badan yang melakukan impor atau menerima penyerahan kendaraan bermotor tersebut wajib memiliki Surat Keterangan Bebas (SKB) PPnBM yang diterbitkan oleh Direktur Jerideral Pajak. Orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan bermotor tersebut harus menyerahkan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPnBM pada saat menerima penyerahan kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan PPnBM kepada Pengusaha kena Pajak. Selanjutnya Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan PPnBM, wajib menerbitkan faktur pajak dengan membubuhkan Cap “PPnBM DIBEBASKAN SESUAI DENGAN PP NOMOR 22 TAHUN 2014” serta mencantumkan nomor dan tanggal Surat Keterangan Bebas

(SKB) PPnBM pada setiap faktur pajak.

3.3. Faktor

Pendukung/Penghambat Dalam Pemberlakuan Penghapusan Pajak Barang Mewah Terhadap Mobil Murah Ramah Lingkungan

Berdasarkan hasil penelitian penulis pada tanggal 19 Juni 2014 kepada Bapak Anggra bagian Account Representative (AR) di kantor Pelayanan Pajak Pratama Teluk Betung di Lingkungan Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung di jelaskan bahwa Mengenai hal-hal yang masih menjadi faktor penghambat terhadap pemberlakuan penghapusan pajak berang mewah terhadap mobil murah ramah lingkungan di Bandar Lampung yang dicanangkan diantaranya adalah :

a. Tingkat konsumtif masyarakat Indonesia hari ini lebih tinggi ketimbang tingkat kesadaran hukum sehingga adanya mobil murah ramah lingkungan (LCGC) hanya akan meningkatkan daya konsumsi masyarakat.

(10)

ini akan berdampak kepada perubahan lingkungan, seperti kemacetan lalu lintas yang sering terjadi.

c. Prasarana infrastruktur yang belum memadai berupa jalan yang terbatas atau rusak. d. Rendahnya biaya produksi

mobil, maka berdampak kepada kualitas dan keamanan mobil.

e. Kehadiran LCGC bertentangan dengan program pemerintah yaitu mengurangi penggunaan subsidi BBM, karena yang menggunakan LCGC adalah masyarakat menegah.

f. Masyarakat sangat kecil kemungkinan menggunakan mobil buatan dalam negeri, selagi tingkat konsumsi masyarakat pada produk dalam negeri masih rendah.

IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, bahwa:

1. Pemberlakuan Penghapusan Pajak Barang Mewah Terhadap Mobil Murah

Ramah Lingkungan, pemerintah mengatur pemberian potongan PPnBM bagi mobil yang memenuhi persyaratan. Ini untuk memenuhi kualifikasi sebagai mobil ramah lingkungan, mendukung upaya penhematan konsumsi BBM, serta memanfaatkan energi alternative lainnya. Yang terkait dalam Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah. dan Permenperin No 33/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau low cost and green car (LCGC) disebutkan

(11)

2. Kendala atau faktor yang menjadi hambatan dalam Pemberlakuan Penghapusan Pajak Barang Mewah Terhadap Mobil Murah Ramah Lingkungan di Bandar Lampung adalah: Masyarakat tidak sadar dengan membeli mobil, mereka harus membeli BBM, dan mengeluarkan biaya perawatan, meningkatnya penggunaan kendaraan motor roda empat ini akan berdampak kepada perubahan lingkungan, seperti kemacetan lalu lintas, penggunaan LCGC dapat meningkat pengunaan BBM bersubsidi.

5.1. Saran

Sebagai upaya untuk mengatur pemberian potongan dalam Pemberlakuan Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) Terhadap Mobil Murah Ramah Lingkungan maka Pemerintah harus lebih cermat dan bijaksana dalam memanfaatkan program mobil ramah lingkungan untuk menarik investasi industri

komponen otomotif dengan memberikan insentif bagi produsen atau industri di dalam negeri. Dan Pemerintah seharusnya menerapkan disinsentif pajak pada penggunaan kendaraan pribadi mobil murah ramah lingkungan seperti mobil Ayla atau Agya dan mengurangi permasalahan kemacetan dengan menekankan penggunaan kendaraan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku:

Adrian Sutedi, Hukum Pajak.

Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.2011. B.boediono,M.Si,Drs, Perpajakan Indonesia, Penerbit Diadit Media,Jakarta:2000.

Early Suandy, Hukum Pajak. Salemba Empat. Jakarta.2005.

Ilyas,W.B. dan Suhartono Rudy, Hukum Pajak (Edisi Revisi).Salemba Empat. Jakarta Selatan: 2012

Maleong, Lexy J, Metode Penelitian Sosial: Edisi Revisi. Penerbit Remaja, Bandung, rosdakarya.2005.hlm.60 Munawir, Perpajakan. Penerbit Liberty, Yokyakarta. 1997.

Santoso Brotodihardjo, Pengantar Ilmu Hukum, Penerbit Erasco, Bandung: Eresco, 1986. Soerjono Soekanto, Faktor-faktor

(12)

penegakan hukum. Rajawali. Jakarta, 1983.

Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia. Penerbit Press. Jakarta. 1986. Waluyo, Perpajakan Indonesia.

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.2006.

Peraturan Perundang-Undangan Undang-undang No.28 Tahun 2007

tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Kententuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Peraturan Pemerintah No. 41 tahun

2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Permenperin No 33/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau low cost and green car (LCGC).

Hasil wawancara dengan CRO Dealer Daihatsu Cabang Bandar Lampung pada tanggal 9 juni 2014

Hasil wawancara penulisan dengan bagian Account

Representative (AR) di kantor Pelayanan Pajak Pratama Teluk Betung di Lingkungan Kanwil DJP Bengkulu dan

Lampung pada tanggal 19 juni 2014

Sumber Lain-lain

http://blog at

WordPress.com/detail.low cost green car (LCGC), dikunjungi tanggal 15 januari 2014 pukul 22:30

http://dudiwahyudi.compertambahan-nilai dan pajak- penjualan-atas-barang-mewah-ppnbm dikunjungi tanggal 18 Maret 2014 pukul 20:25

Rizaziana.blogspot.com/Dampak Positif dan Negatif Mobil Murah Ramah Lingkungan, dikunjungi tanggal 16 Maret 2014 pukul 23:45

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Crashing pada proyek dengan mengunakan bantuan Primavera 6.0 untuk menentukan durasi optimum yang didapat dengan

Dilakukan pengujian terhadap sistem remote control sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa sistem remote control tersebut dapat berfungsi pada tiga versi Android berbeda,

[r]

Consequently, when thinkers such as Offe or Gorz underline this type of trend as the end of what might be called the labour society (Offe, 1985; Gorz, 1989), they are putting a name

Berisikan tentang analisa lokasi atau site, rumah susun yang layak huni, serta fleksibelitas ruang yang. dapat mewadahi proses

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi responden mengenai variabel stres kerja, gaya kepemimpinan transformasional, dan kinerja karyawan, serta

Berdasarkan uraian di atas, menarik untuk dikaji melalui suatu studi mikro, bagaimanakah pengambilan keputusan suami-istri keluarga petani dalam menentukan jumlah keluarga