• Tidak ada hasil yang ditemukan

Riskiyatul Ainiyah STRATEGI PENGEMBANGAN.. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Riskiyatul Ainiyah STRATEGI PENGEMBANGAN.. pdf"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI TK

Riskiatul Ainiyah1

Abstract

Character education is a conscious and planned effort to create an atmosphere as well as the process of emopwering student's optics and perceptian to buil a unique or good personality character or group as a citizen. The character learning strategy is basically the way, pattern,method, or effort done by the (facilitator) by providing facilities for students to learn easily and in the context of character education, grating, such ease that learners can develop good character.

Keywords:Character,character education, early childhood. Abstrak

Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana, serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik dan baik sebagai warga negara. Strategi pembelajaran karakter pada dasarnya adalah merupakan cara, pola, metode, atau upaya yang dilakukan oleh pendidikan (fasilitator) dengan cara memberi kemudahan-kemudahan agar peserta didik mudah belajar, dan dalam konteks prndidikan karakter, pemberian kemudahan tersebut dalam rangka untuk mrngembangkan karakter baik, agar peserta didik dapat mengembanhkan karakter baiknya.

Kata Kunci:Karakter, pendidikan karakter, anak usia dini

1Jurusan tarbiyah STAIN Pamekasan, Jl. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia, Email:

(2)

Pendahuluan

Karakter merupakan nilai-nilai universal perilaku manusia yang meliputi seluruh aktivitas

kehidupan, baik yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, maupun dengan

lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

norma-norma agama, hokum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.. Karakter identik dengan

kepribadian, atau dalam islam disebut akhlak. Karakter atau akhlak merupakan cirri khas seseorang

yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa

kecil dan bawaan sejak lahir.2Anak usia dini merupakan pribadi yang melibatkan karakter sangat unik.

Keunikan karakter tersebut membuat orang dewasa menjadi kagum, melihat tingkah laku yang lucu

akan tetapi tidak sedikit pula orang merasa kesal dengan tingkah laku anak yang di anggapnya nakal

dan susah tidur.3

Sejak dipublikasikannya temuan-temuan di bidang neoro sain, khususnya fakta mengenai

otak anak. Pertumbuhan PAUD di Indonesia berkembang pesat. Terlebih lagi temuan di bidang neoro.

Sain tersebut turut mengantarkan para psikologi untuk sampai pada kesimpulan bahwa anak usia dini

merupakan usia mas (golden age) dalam hal ini seorang psikologi terkemuka, haword gardner

menyatakan bahwa anak-anak pada usia dini lima tahun pertama selalu di warnai dengan keberhasilan

dalam pelajaran mengenai segala hal.

Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak baik

lahir maupun batin. Dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik,

2Suyadi,Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 5-6.

3Muhammad fadlillah dan lilif mualifatul kholida,Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, (Jogjakarta:AR-RUZZ

(3)

sebagai contoh dapat di kemukakan misalnya: anjuran atau surhan terhadap anak-anak untuk duduk

yang baik tidak berteriak-teriak agar tidak menggangu orang lain, bersih badan, rapi pakaian, hormat

terhadap orang tua, menyanyangi yang muda, menghormati orang tua, menolong teman dan

seterusnya merupakan proses pendidikan karakter.

Pendidkan karakter merupakan proses yang berkelanjutan dan tak pernah berakhir (never

ending process), sehingga menghasilkan perbaikan kualitas yang berkesinambungan ( continous

guality improvemen) yang di tunjukan pada terujudnya sosok manusia masa depan, dan berakar pada

nilai-nilai budaya bangsa.4

Dari latar belakar di atas dapat dapat di ambil beberapa rumusan masalah, pertama apa

pengertian karakter pada anak usia dini? Kedua apa pengertian pendidikan karakter pada anak usia

dini? Ke tiga apa penegrtian anak usia dini.?

Tujuan penelitian ini adalah unutuk mengetahui pengertian karakter pada anak usia dini,

kedua unutuk mengetahui pendidikan karakter anak usia dini, ketiga untuk mengetahui penegrtian anak

usia dini. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu di harapkan dapat memberikan pengetahuan lebih

tentang strategi pengembangan karakter pada anak usia dini. Dan juga sebagai bahan pembandingan

bagi pembaca yang akan melakukan penelitian khususnya tentang strategi pengembangan karakter

pada anak usia dini.

(4)

PEMBAHASAN

Pendidikan karakter merupakan suatu system penanaman nilai-nilai karakter kepada perta

didik yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk

melaksanankan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri dendiri, sesama,

lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan sehingga menjadi manusia

sempurna sesuai dengan kodratnya.

Pendidikan karakter menuntut keterlibatan semua pihak (stakeholders) termasuk komponen –

komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, rencana pembelajaran,

proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan

pembelajaran,pengelolaan sekolah, pelaksaan pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan

sarana prasarana, pembiyaan, serta etos kerja seluruh warna dan lingkungan sekolah.5

Dalam rangka menyukseskan pendidikan karakter secara utuh dan menyeluruh, hendaknya

setiap sekolah mampu mengembangkan berbagai potensi peserta didik secara optimal. Terutama

dalam kaitan dengan perkembangan akhlak dan moral peserta didik.6

Pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan secara efektif dan efisien apabila di dukung

oleh sember daya manusia yang prefesional untuk mengoprasikannya, daya sekolah yang cukup untuk

menggaji setaf sesuai dengan fungsinya, sarana prasarana yang memadai untuk proses

pembelajaran, serta dukungan yang tinggi dari masyarakat atau orang tua. Dukungan masyarakat

terhadap pendidikan karakter perlu di tekankan kembali, karena kerisis multi deminsi telah

(5)

memperlemah kemammpuan bersekolah dan telah menimbulkan dampak negatif, yakni menurunnya

akhlak, moral, dan karakter peserta didik., bahkan karakter masyarakat pada umumnya., serta

menurunnya partisipasi masyarakat karena kerusuhan dan bencana terjadi di mana-mana.7

Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana, serat

prose pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan

kelompok yang unik baik sebagai warga Negara. Hal itu diharapkan mampu memberikan kontribusi

optimal dalam mewujudkan masyarakat yang berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil

dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Strategi pembangun karakter bangsa melalui pendidikan dapat dilakukan dengan pendidikan dan pembelajaran dan fasilitas sebagai berikut, pendidikan merupakan tulang punggung startegi pembentukan karakter bangsa. Hal itu terjadi karena dalam konteks makro, penyelenggaraan pendidikan karakter merupakan keseluruhan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian mutu yang melibatkan seluruh unit utama di lingkungan pemangku kepentingan pendidikan nasional.

Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana, serat

prose pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan

kelompok yang unik baik sebagai warga Negara. Hal itu diharapkan mampu memberikan kontribusi

optimal dalam mewujudkan masyarakat yang berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil

dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

(6)

Secara makro pengembangan karakter di bagi dalam 3 tahap, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi hasil. Pada tahap perencanaan di kembangkan perangkat karakter yang di

gali, di kristalisasikan, dan di rumuskan dengan menggunakan berbagai sumber , antara lain

pertimbangan (1) filosofis : pancasila, UUD 1945, dan UU NO. 20 Tahun 2003 beserta ketentuan

perundang-undangan turunannya, (2) teoritis : teori tentang otak, psikologis, pendidikan, nilai dan

moral, serta social cultural, (3) empiris : berupa pengalaman praktek terbaik, antara lain tokoh-tokoh,

suatu pendidikan unggulan, pesantren, kelompok cultural.8

Pendikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan

supaya dapat menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa atau pada jenjang pendidikan yang selajutnya.

Menurut pajar psikologi, anak usia dini merupakan masa yang tepat untuk melakukan pendidikan.

Sebab, pada masa ini anak sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang luar

biasa. Anak belum memiliki pengaruh negatif yang banyak dari luar atau lingkungan sehingga orang

tua maupun pendidik akan jauh lebih mudah dalam mengarahkan dan membingbing anak-anaknya,

terutama dalam penanaman nilai-nilai pendidikan karakter.

Mulyasa berpendapat bahwa pendidikan karakter bagi anak usia dini mempunyanyi makna

yang lebih tinggi dari pendidikan moral karena tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah,

tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang berbagai prilaku yang baik dalam kehidupan

sehingga anak memiliki kesadaran dan komitmen untuk menerapkan kebijakan dalam kehidupan

sehari-hari.9

8Mulyasa,Manajemen Pendidikan Karakter, hlm.263-264.

(7)

Kesimpulan

Pendidikan karakter merupakan suatu system penanaman nilai-nilai karakter kepada perta

didik yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk

melaksanankan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri dendiri, sesama,

lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan sehingga menjadi manusia

sempurna sesuai dengan kodratnya.

Pendikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan

supaya dapat menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa atau pada jenjang pendidikan yang

selajutnya.Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana, serat

prose pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan

kelompok yang unik baik sebagai warga Negara. Hal itu diharapkan mampu memberikan kontribusi

optimal dalam mewujudkan masyarakat yang berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil

dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

DAFTAR RUJUKAN

Kholida Lilif Mualifatul dan Fadlillah Muhammad. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.

Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA.

Mulyasa. 2013.Manejemen Pendidikan Karakter. Jakarta: bumi aksara.

Mulyasa. 2012.Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah Penulis paparkan sebelumnya, hal tersebut membuktikan bahwa sampai saat ini dalam melindungi suatu merek terkenal di Indonesia masih ada Hakim yang

Penggunaan pelat rekonstruksi mandibula dengan non- locking system serta profil pelat yang tebal meningkatkan terjadinya komplikasi plate exposure pada kasus ini karena

Interaksi antara macam media organik dan konsentrasi zat pengatur tumbuh atonik berpengaruh tidak nyata (p≥0 ,05) terhadap hampir semua variabel yang diamati, tetapi

mirasidium dalam waktu 3 minggu  masuk ke tubuh Siput & tumbuh mjd sporokista  redia  serkaria  serkaria keluar dr siput  berenang mencari H.P.II  berkembang

(2) Wajib Retribusi Terminal adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan Pembayaran

Memperhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh

Metode yang digunakan dalam menganalisis mutu yaitu menggunakan metode SPC (Statistical Proccess Control) dengan peta kontrol, dan diagram sebab-akibat, serta menganalisis

Strategi yang digunakan adalah mendekatkan pelaksanaan penelitian dengan pengguna, dalam hal ini telah dilakukan di pertanaman kakao kebun PTP VIII Rajamandala dan melakukan