• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur pengendalian kualitas produk kain grey pada pt. iskandar indah printing textile (iskandartex) surakarta danang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur pengendalian kualitas produk kain grey pada pt. iskandar indah printing textile (iskandartex) surakarta danang"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN

GREY PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

(ISKANDARTEX) SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh :

DANANG TRIYONO

D1509020

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Danang Triyono

NIM : D1509020

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul ”PROSEDUR

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN GREY PADA PT.

ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE (ISKANDARTEX)

SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang

saya peroleh dari tugas akhir tersebut.

Surakarta,

Yang Membuat Pernyataan,

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Bila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik kepada diri sendiri.

( Benyamin Franklin )

Pengalaman adalah guru yang terbaik, namun buanglah pengalaman buruk yang hanya akan merugikan.

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:

 Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, membimbing, mendidik, dan

menyayangi penulis sehingga penulis bisa seperti sekarang ini.

 Kakak, adik, serta keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan

dan semangat.

 Teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka, tak

henti-hentinya memberi dukungan dan bantuan kepada penulis.

 Keluarga Besar MA B FISIP UNS 2009. Terima kasih atas kerjasamanya

selama ini.

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ”Prosedur

Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey Pada PT. Iskandar Indah Printing

Textile (Iskandartex) Surakarta” dengan lancar.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana

prosedur pengendalian kualitas produk kain grey yang diterapkan pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta sekaligus untuk

melengkapi persyaratan kelulusan program Diploma III jurusan Manajemen

Administrasi guna memperoleh sebutan Vokasi Ahli Madya.

Penulisan Tugas Akhir ini dapat terlaksana karena adanya dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

menyelesaikan tugas akhir ini, antara lain kepada:

1. Drs. Sudarto, M. Si., selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini.

2. Prof. Drs. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Sudarto, M. Si. selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen

Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Dra. Retno Suryawati, M. Si. selaku pembimbing akademik.

5. Segenap karyawan FISIP UNS yang telah membantu kelancaran dalam

pengurusan administrasi.

6. Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile

(Iskandartex) Surakarta yang telah menerima dan membantu penulis dalam

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

7. Bapak Agus Mulyo selaku karyawan pendamping magang yang telah

membantu penulis dalam mengumpulkan data selama pengamatan.

8. Orang tua, Kakak, Adik, serta keluargaku semuanya.

9. Teman-teman Manajemen Administrasi 2009 FISIP UNS, khususnya MA

B

10.Untuk semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, terima kasih telah membantu terselesaikannya

Tugas Akhir ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan, dan pengorbanan yang

telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari

Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari dalam tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,

baik dari materi pembahasan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan

segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap dan berdo’a semoga Allah SWT selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga tugas akhir ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi kita semua Amin.

Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Surakarta,

Penulis

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Pengamatan ... 3

D. Manfaat Pengamatan... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur ... 5

a. Pengertian Prosedur ... 5

b. Karakteristik Prosedur ... 6

c. Manfaat Prosedur ... 7

B. Pengertian Pengendalian ... 7

C. Pengertian Produk ... 8

D. Pengertian Kualitas ... 8

E. Dimensi Kualitas ... 9

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 10

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

H. Pengertian Pengendalian Kualitas ... 11

I. Tujuan dan Fungsi Pengendalian Kualitas ... 12

J. Penentuan Standar Kualitas ... 13

K. Pendekatan Pengendalian Kualitas ... 13

L. Tahapan Proses Produksi Pada PT. Iskandatex Surakarta ... 14

M. Penetapan Standar Kualitas Produksi Kain Grey ... 17

N. Teknik Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey ... 19

O. Metode Pengamatan ... 24

a. Lokasi Pengamatan ... 24

b. Jenis Pengamatan ... 25

c. Sumber Data ... 25

d. Teknik Pengumpulan Data ... 26

e. Teknik Analisis Data ... 26

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta ... 28

B. Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta ... 28

C. Tinjauan Sekilas Mengenai PT. Iskandar Indah Printing Textile ... 30

a. Departemenisasi ... 30

b. Pembagian Sistem Kerja ... 33

c. Lokasi Perusahaan ... 33

d. Fasilitas ... 34

e. Tujuan Perusahaan ... 34

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengendalian Tingkat Kerusakan Produk Kain Grey ... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA

PEDOMAN WAWANCARA

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Proses Produksi di Departemen Weaving... 17

Gambar 2.2 : Diagram Sebab Akibat ... 21

Gambar 2.3 : Model Analisis Interaktif ... 27

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile ... 30

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Total Data Produksi dan Cacat Kain Grey di PT. Iskandar Indah

Printing Textile tahun 2011 ... 37

Tabel 4.2 : Komposisi Jenis Kerusakan Produk Kain Grey PT. Iskandar Indah

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto Pengendalian pada Mesin Tenun

2. Foto Pengendalian pada tahap Inspecting

3. Foto Pengendalian pada tahap Holding

4. Foto Penimbangan Kain Grey Jadi

5. Total Data Produksi dan Cacat Kain Grey di PT. Iskandar Indah Printing

Textile tahun 2011

6. Surat Tugas Magang

7. Surat Keterangan Selesai Magang

8. Form Monitoring Magang

9. Form Penilaian Magang

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

Danang Triyono, D1509020. Prosedur Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile, Tugas Akhir, Program Studi Manajemen Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, 2012.

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang textile, yaitu mengolah bahan baku menjadi bahan jadi

yang berupa kain. Kain grey merupakan salah satu hasil produksi dari PT.

Iskandar Indah Printing Textile. Dalam memproduksi kain grey, PT. Iskandar

Indah Printing Textile menggunakan faktor-faktor produksi meliputi bahan baku,

tenaga kerja, modal, dan teknologi tertentu.

Faktor–faktor tersebut akan mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas

produk yang dihasilkan, sehingga memerlukan pengendalian atau pengawasan kualitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Salah satunya dengan mengamati prosedur pengendalian kualitas khususnya produk kain grey, untuk itu permasalahan yang akan dikemukakan pada obyek ini adalah prosedur pengendalian kualitas produk kain grey yang

diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta.

Tujuan pengamatan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui dan memahami prosedur pengendalian kualitas produk kain grey yang diterapkan pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta.

Pengamatan ini mengambil lokasi di PT. Iskandar Indah Printing Textile

(Iskandartex) Surakarta, jenis pengamatan ini adalah pengamatan deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari (1) Narasumber atau informan, (2) Peristiwa, aktivitas dan perilaku, (3) Dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini menggunakan teknik wawancara, Teknik analisis data adalah menggunakan teknik interaktif, dengan melalui tiga tahapan yaitu (1) mereduksi data, (2) menyajikan data, dan (3) menarik kesimpulan.

Hasil dari pembahasan penulis menjelaskan tentang prosedur pengendalian

kualitas pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dilakukan pada tahap inspecting,

yaitu dengan cara menetapkan kerusakan maksimum untuk setiap bulan produksi sebesar 0,50 %, kriterianya tidak putus lusi, tidak putus pakan, tidak renggang lusi, tidak renggang pakan, penenunan tidak loncat-loncat, tidak dobel pakan dan tidak dobel lusi. Apabila kain tidak sesuai kriteria, maka kain akan dipotong lalu dijual ke penampung dengan harga yang lebih murah. Selain itu hambatan-hambatan yang terjadi pada pelaksanaan prosedur pengendalian kualitas antara

lain terjadinya performa mesin yang sudah menurun, kualitas material yang tidak

baik, kesalahan dalam proses pengukuran,kinerja karyawan yang kurang baik serta proses kerja yang kurang efektif dan efisien.

Saran yang bisa diberikan untuk meningkatkan kualitas antara lain Sebaiknya perusahaan harus melakukan koreksi terhadap standar kerusakan maksimum produk kain grey. Selain itu perlu diilakukan peningkatan perawatan

mesin secara berkala terhadap mesin – mesin produksi sehingga akan

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam perkembangan suatu perusahaan, baik perusahaan kecil,

perusahaan menengah maupun perusahaan besar, maka persoalan kualias produk

atau jasa perusahaan akan menentukan pesat dan tidaknya perkembangan

perusahaan bahkan di dalam situasi pemasaran yang semakin ketat persaingannya,

peranan kualitas produk perusahaan akan semakin besar dalam kaitannya dengan

perkembangan perusahaan. Perusahaan yang berproduksi tanpa memperhatikan

kualitas produk atau jasa perusahaan sama saja dengan menghilangkan harapan

masa depan perusahaan. Ahyari (2002 : 237)

Kualitas merupakan hal pokok untuk mencapai tingkat penjualan yang

tinggi disamping faktor-faktor yang lain juga diperlukan. Perusahaan harus

memperhatikan kualitas produknya apabila menginginkan perkembangan yang

positif pada waktu-waktu ke depan. Perusahaan yang tidak memperhatikan

kualitas produknya akan mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini

dikarenakan kualitas produknya akan tersaingi oleh produk-produk dari

perusahaan lain yang mempunyai kualitas lebih baik dan harga yang bersaing.

Selain itu, produk yang dihasilkan banyak mengalami kerusakan, sehingga terjadi

pengaduan dari pelanggan yang merasa tidak puas dengan produk yang dibelinya,

yang pada akhirnya akan memberikan citra yang buruk bagi perusahaan itu

sendiri.

Kualitas produk yang baik yang di dukung dengan harga yang tidak terlalu

tinggi akan banyak membantu pemasaran produk yang bersangkutan. Sebaliknya

apabila kualitas produk ini tidak diperhatikan, maka pemasaran produk ini akan

mengalami kesulitan. Di dalam perencanaan kualitas produk akhir perusahaan,

maka manajemen perusahaan harus sudah mulai merencanakannya sejak saat

pengadaan bahan baku yang dipergunakan, saat proses produksi dan terakhir pada

saat produk tersebut akan keluar dari perusahaan.

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Perusahaan memandang kualitas sebagai faktor kunci yang membawa

keberhasilan, untuk itulah pengendalian kualitas merupakan jaminan produk

perusahaan dengan tujuan produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi (standar)

mutu yang telah ditetapkan. Pengendalian merupakan suatu tindakan yang perlu

dilakukan untuk meyakinkan bahwa tujuan, perencanaan, dan kebijakan sudah

dapat dicapai. Pengendalian akan efektif bila didasarkan pada rencana yang sudah

ditetapkan. Kualitas merupakan suatu keadaan yang dinamis yang dihubungkan

dengan barang, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

bahkan melampaui pengharapan.

Di dalam produksinya PT. Iskandar Indah Printing Textile menggunakan

faktor-faktor produksi meliputi bahan baku, tenaga kerja, modal, dan teknologi

tertentu. Faktor–faktor tersebut akan mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas

produk yang dihasilkan, sehingga memerlukan pengendalian atau pengawasan

kualitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan. Hasil produksi yang baik merupakan tujuan utama PT. Iskandar

Indah Printing Textile untuk mempertahankan dan memperluas pasar bisnis di

dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam pemenuhan standar kualitas, PT.

Iskandar Indah Printing Textile telah menetapkan standar kualitas produk yang

dihasilkan harus memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Standar

kualitas yang ditetapkan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile untuk hasil

produknya yaitu kain grey antara lain tidak putus lusi, tidak putus pakan, tidak

dobel lusi, tidak dobel pakan, tepi tidak sobek-sobek, tebal lapisan sama, dan

penenunan urut. Khusus untuk kain grey, perusahaan ini menetapkan batas

toleransi sebesar 0,5%.

Kebijakan yang diambil PT. Iskandar Indah Printing Textile dalam

mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan berdasarkan pada pengukuran

ataupun penelitian karakteristik-karakteristik tertentu. Sehubungan dengan hal itu,

untuk memperoleh produk akhir khususnya kain grey yang sesuai dengan standar

kualitas PT. Iskandar Indah Printing Textile mengadakan proses pengendalian

kualitas di bagian produksi. Atas dasar latar belakang di atas, penulis tertarik

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mentah dan bahan pembantu lainnya dan khususnya pengawasan di bagian

produksi kain grey. Maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengambil

judul “PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN GREY

PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE (ISKANDARTEX)

SURAKARTA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut :

“Bagaimana prosedur pengendalian kualitas produk kain grey yang

diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta?”

C. Tujuan Pengamatan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini

antara lain adalah :

1. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui dan memahami prosedur pengendalian kualitas produk

akhir kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex)

Surakarta

2. Tujuan Fungsional

Untuk memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya

bagi PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta, baik itu

pengetahuan, masukan, saran dan bahan pertimbangan dalam kegiatan

perusahaan. Disamping itu juga dapat bermanfaat bagi masyarakat umumnya.

3. Tujuan Individual

Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada

Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Pengamatan

Pengamatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak

perusahaan, penulis dan pihak lainnya. Adapun manfaat yang ingin dicapai dari

hasil pengamatan ini adalah :

1. Bagi Pihak Perusahaan

a) Mampu mengambil kebijakan terkait dengan prosedur pengendalian kualitas produk akhir kain grey sehingga dapat

meningkatkan keuntungan perusahaan.

b) Dengan diketahuinya teknik perbaikan kualitas yang efektif untuk mengatasi masalah kualitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas

produk kain grey.

c) Adanya perbaikan citra perusahaan di mata customer/pengguna jasa.

2. Bagi Penulis

a) Untuk melatih dalam mengadakan pengamatan dan menyusul hasil

pengamatan dalam bentuk yang sistematis.

b) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap dunia usaha nyata pada umumnya dan dalam bidang prosedur pengendalian

kualitas produk akhir kain grey pada khususnya.

c) Untuk lebih meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam

membuat skala perbandingan dan penerapan teori yang diperoleh

selama perkuliahan dengan praktek yang sesungguhnya.

3. Bagi Pihak Lain

a) Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan pengamatan

dan menambah pengetahuan bagi yang berminat dalam bidang yang

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Prosedur

1. Pengertian Prosedur

Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga

dapat tercapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien serta dapat

dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang

telah ditetapkan. Kata prosedur berasal dari bahasa inggris yaitu Procedure yang artinya menurut kamus bahasa inggris adalah cara, jalan, tata cara, aturan,

ketentuan yang dipakai.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan

pendapat tentang pengertian prosedur, diantaranya pengertian yang dikemukakan

oleh Mulyadi (2001 : 85) mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan, biasanya melibatkan beberapa

orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara

berulang-ulang”

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Tim Penyusun Kamus Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1989 : 703) prosedur diartikan sebagai

tahap – tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dan metode/langkah

demi langkah secara eksak dalam memecah suatu masalah.

Sedangkan menurut Westra (1989 : 352), prosedur adalah suatu rangkaian

metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang

merupakan suatu kebulatan. Misal prosedur pembuatan konsep surat pada

perusahaan.

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Pengertian prosedur menurut Drs. Moekijat (1984 : 475) dalam kamus

management, suatu prosedur diartikan sebagai suatu cara yang berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan suatu arah dan tindakan tertentu sesuai dengan

kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan. Sedang menurut Wursanto dalam

bukunya “ Pokok –pokok Perencanaan “ (1987 : 65) :

Prosedur merupakan bagian dari klarifikasi perencanaan eksekutif dimana

perencanaan eksekutif / perencanaan manajemen dibuat oleh pimpinan organisasi

dan perencanaan eksekutif diperlukan untuk menentukan prosedur pelaksanaan

rencana yakni petunjuk-petunjuk pelaksanaan yang bersifat direktif. Disamping

itu prosedur juga bersifat deskriptif karena mereka membantu pelaksanaan

koordinasi dengan jalan menyediakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan para

karyawan pada situasi-situasi yang berulang-ulang muncul. Dipandang dari sudut

ini prosedur dianggap sebagai reaksi rutin atau yang diprogramkan terhadap

situasi-situasi yang bersifat umum atau terstruktur. Prosedur dapat dikatakan

suatau bentuk rencana yang berkaitan dengan penetapan cara bertindak dan

berlaku untuk kegiatan-kegiatan dimasa akan datang.

Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian

prosedur adalah suatu urutan tugas dan pekerjaan yang saling berhubungan satu

sama lain dalam rangka pencapaian tujuan.

2. Karakteristik Prosedur

Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur, diantaranya adalah:

a) Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi.

b) Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan

menggunakan biaya seminimal mungkin.

c) Prosedur menunjukkan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

d) Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan tanggung

jawab.

e) Menunjukkan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.

f) Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota

organisasi.

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

h) Membantu efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja dari suatu unit

organisasi.

3. Manfaat Prosedur

Suatu prosedur dapat memberikan manfaat sebagai berikut

a) Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah di masa

yang akan datang.

b) Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas,

sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya

mengerjakan yang seperlunya saja.

c) Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus

dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

d) Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang

efektif dan efisien.

e) Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam

pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan

perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya

masing-masing.

B. Pengertian Pengendalian

Pengendalian dapat diartikan sebagai pengawasan yang sekaligus dapat

mengambil beberapa tindakan yang diperlukan dengan demikian fungsi dari

pengendalian ini bukan sekedar mengendalikan pengawasan dari pelaksanaan

kegiatan dari perusahaan, melainkan juga termasuk pengumpulan data sebagai

masukan guna penentuan tindak lanjut dalam usaha-usaha perbaikan pelaksanaan

kegiatan pada masa yang akan datang Ahyari (2002 : 44).

Menurut Handoko (1999 : 9) pengendalian adalah prosedur yang

menyangkut pengambilkan tindakan dalam operasi–operasi produksi barang dan

jasa pengendalian (control) adalah pengaturan aktivitas-aktivitas organisasi agar elemen-elemen kinerja yang menjadi target tetap berada pada batas-batas yang

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Pengertian Produk

Produk adalah merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud

barang. Produk sebagai hasil dari kegiatan produksi akan mempunyai wujud

tertentu, mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia tertentu. Disamping itu akan

terdapat tenggang waktu (yang betapa pun kecilnya) antara saat diproduksinya

produk tersebut dengan saat dikonsumsikannya produk yang bersangkutan oleh

konsumen produk tersebut Ahyari (1994 : 7).

D. Pengertian Kualitas

Ada banyak pakar yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan

sudut pandang masing-masing dan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kualitas adalah jumlah dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana

dideskripsikan dalam produk atau jasa yang bersangkutan.

Ahyari (1987 : 228)

2. Kualitas diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu

barang / hasil yang membuat barang / hasil tersebut sesuai dengan

tujuan untuk apa barang / hasil itu dimaksudkan / dibutuhkan. Assauri

(1999 : 205).

3. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang

menyebabkan faktor tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa

produk tersebut diproduksi Handoko (1999 : 54).

4. Kualitas adalah memenuhi keseluruhan karakteristik produk dan

jasa yang meliputi marketing, manufacturing, dan maintenance dalam produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan

kebutuhan dan harapan pelanggan (Feigenbaum dalam Ariani, 2004).

Menurut beberapa pengertian yang dipaparkan oleh pakar-pakar ekonomi

tentang kualitas, kita dapat menyimpulkan bahwa kualitas adalah faktor yang

dapat menyebabkan suatu produk atau jasa memiliki nilai yang tinggi dan sesuai

dengan standar kebutuhan dan selera konsumen yang didukung oleh marketing,

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Faktor utama yang menentukan suatu perusahaan adalah kualitas barang

dan jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut. Barang dan jasa yang berkualitas

adalah barang dan jasa yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Seorang

produsen, akan selalu berusaha untuk menjaga reputasi barang yang dihasilkan.

Menurut Render dan Heizer (2005 : 253) kualitas adalah totalitas dari

bentuk dan karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuan untuk

memuaskan kebutuhan–kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi.

Sebagai elemen yang penting dalam proses produksi, kualitas memiliki

pengaruh. Ada 3 (tiga) pengaruh kualitas menurut Render dan Heizer (2005 : 254)

yaitu:

1. Reputasi perusahaan

Suatu perusahaan menyadari bahwa reputasi akan kualitas apakah itu

baik maupun buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang

produk baru perusahaan, kebiasaan karyawan dan hubungan pemasok.

2. Keadaan Produk

Keadaan produk terkait dengan kemungkinan bahwa suatu komponen

atau produk akan aus pada lama waktu tertentu di bawah kondisi

penggunaan normal. Aspek dalam keandalan tersebut adalah lama atau

umur kehidupan yang diperkirakan dan kondisi pengguna.

3. Keterlibatan Global

Bagi perusahaan yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi

global, maka produk mereka harus memenuhi harapan kualitas, desain

harga.

E. Dimensi Kualitas

Ariani (2004 : 6) menguraikan dimensi kualitas sebagai berikut:

1. Perfomance (kinerja), yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakteristik operasi dari suatu produk.

2. Feature (keistimewaan), yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Reliability (keandalan), yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena keandalannya atau karena kemungkinan kerusakan yang

rendah.

4. Comformance (kesesuaian) yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh mana karakteristik desain dan operasi

memenuhi standar yang telah ditetapkan.

5. Durability (daya tahan), yaitu tingkat keawetan produk atau lama umur produk.

6. Servicebility (pelayanan), yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan memperoleh komponen produk tersebut.

7. Aesthetic (estetika), yaitu keindahan atau daya tarik yang dimiliki oleh produk tersebut sehingga memiliki konsumen.

8. Perception (persepsi), yaitu fanatisme konsumen akan merk suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu sendiri.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Kualitas pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

sebagai berikut Assauri (1998 : 229) :

1. Fungsi suatu barang

Suatu barang yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa

barang tersebut digunakan / dimaksudkan. Dengan demikian,

barang-barang yang dihasilkan harus dapat benar-benar memenuhi fungsi tersebut.

2. Wujud luar

Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan oleh konsumen dalam

melihat suatu barang pertama kalinya untuk menentukan barang tersebut.

Secara fisik wujud luar tercermin dari usaha, bentuk, susunan dan

sebagainya.

3. Biaya barang

Pada umumnya biaya barang dapat menentukan kualitas barang yang

bersangkutan. Hal ini terjadi karena untuk mendapatkan kualitas yang baik

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

G. Biaya Kualitas

Empat kategori utama biaya dikaitkan dengan kualitas yang disebut

sebagai biaya kualitas, yaitu :

1. Biaya pencegahan

Biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak.

2. Biaya penaksiran

Biaya yang dikaitkan dengan produk, proses, komponen dan jasa.

3. Kegagalan internal

Biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang

rusak sebelum diantarkan ke pelanggan.

4. Biaya eksternal

Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Render

dan Heizer (2004 : 255).

H. Pengertian Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas sangat bermanfaat dalam mempengaruhi hasil dari

kualitas produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan bahwa hasil dari produk /

jasanya dapat meningkat di dalam standar kualitas dan mengurangi /

meminimalkan kerusakan atau cacat dari produk / jasa yang dihasilkan. Beberapa

pakar mendefinisikan tentang pengertian pengendalian kualitas yaitu :

1. Pengendalian kualitas merupakan kegiatan untuk memastikan apakah

kebijakan dalam hal kualitas (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir.

Dalam pengendalian kualitas ini produk yang diperiksa menurut standar

dan semua penyimpanan dicatat serta dianalisis dimana nantinya

digunakan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan-tindakan

perbaikan dimasa yang akan datang Assauri (1998 : 227).

2. Pengendalian kualitas adalah merupakan suatu aktifitas (manajemen

perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk

perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Menurut pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian

kualitas merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan manajemen

perusahaan untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang bermanfaat dalam

meningkatkan kualitas produk / jasanya sehingga dapat mencapai tujuan

efektifitas dari proses produksi dan kepuasan terhadap konsumen. Dan selain itu

pula dalam pengendalian kualitas juga harus didukung oleh komponen-komponen

yang dapat menunjang, memaksimalkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan

oleh perusahaan.

I. Tujuan dan Fungsi Pengendalian Kualitas

Pada umumnya pengendalian kualitas suatu perusahaan mempunyai tujuan

yaitu terdapatnya peningkatan kepuasaan pelanggan. Menurut Handoko (1999 :

454). Tujuan pengendalian kualitas adalah : Mengurangi kesalahan dan

meningkatkan mutu, mengilhami kerja tim yang lebih baik, Mendorong

keterlibatan dalam tugas, meningkatkan motivasi pada karyawan, menciptakan

kemampuan memecahkan masalah, menimbulkan sikap mencegah masalah,

memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan antara manager dengan

karyawan, mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi, memajukan

karyawan dan mengembangkan kepemimpinan, dan mendorong penghematan

biaya.

Menurut Assauri (1999 : 334), tujuan pengendalian kualitas adalah

1. Agar hasil produksi dapat mempunyai standar mutu dan kualitas yang

telah diharapkan.

2. Mengurahkan biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.

3. Agar biaya desain produk dan proses mutu menjadi sekecil mungkin.

Fungsi pengendalian mengandung pelaksanaan pola tindakan dan

pengukuran korektif yang dapat memungkinkan terciptanya tujuan secara luas

akibat pengendalian menurut Assauri (1999 : 334) adalah :

1. Mendefikasikan, menilai alternatif-alternatif yang baik dengan

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Mengkombinasikan dan mengkomunikasikan hasil terhadap

individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya.

3. Menganalisa tujuan rencana kesalahan, kebijakan untuk

mengetahui penyebab.

4. Menilai pelaksanaan tujuan rencana kegiatan kebijaksanaan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

J. Penentuan Standar Kualitas

Standar kualitas merupakan standar yang berhubungan dengan usaha yang

dilakukan terus-menerus untuk dapat menentukan syarat-syarat mutu yang harus

dipenuhi dalam proses pembuatan suatu produk.

Langkah-langkah dalam penentuan standar kualitas :

1. Mempertimbangkan persaingan produksi dari perusahaan pesaing.

2. Mempertimbangkan kegunaan akhir produk.

3. Kualitas produk yang dihasilkan harus sesuai dengan harga jual.

4. Diperlukan tim yang berkecimpung dalam bidang :

a) Penjualan yang mewakili konsumen.

b) Teknik yang mengatur desain dan kualitas teknis.

c) Pembelian yang menentukan kualitas bahan baku.

d) Produksi yang memerlukan ongkos untuk memproduksi

dalam berbagai kualitas.

5. Setelah ditentukan sesuai keinginan konsumen, maka kualitas ini

perlu dipelihara dan dilaksanakan oleh staf produksi. Pemeriksaan

yang dilakukan hanya mengenai keefektifan pekerja bagian produksi

dalam membuat barang yang sesuai dengan kualitas standar.

Ahyari (1987 : 2).

K. Pendekatan Pengendalian Kualitas

Untuk melaksanakan pengendalian kualitas, perusahaan perlu untuk

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

disebabkan karena ada beberapa faktor yang menentukan baik atau tidaknya

kualitas produksi yang dihasilkan perusahaan tersebut.

Ada tiga pendekatan kualitas menurut Ahyari (1987 : 317)

1. Pendekatan bahan baku

Merupakan upaya pengendalian kualitas melalui seleksi bahan baku

yang akan digunakan dalam proses produksi perusahaan tersebut.

2. Pendekatan proses produksi

Merupakan upaya pengendalian kualitas melalui pengawasan proses

produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat berjalan dengan

sebaik-baiknya.

3. Pendekatan produk akhir

Merupakan upaya pengendalian kualitas dengan melihat produk akhir

yang menjadi hasil dari perusahaan tersebut.

L. Tahapan Proses Produksi Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

(Iskandartex) Surakarta

PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai dua departemen yaitu departemen tenun (weaving) dan printing, dalam pengamatan ini penulis hanya menguraikan proses produksi tenun karena penulis melakukan kegiatan magang di

bagian tersebut.

Tiap-tiap proses terbagi menjadi beberapa tahapan. Adapun proses

produksi kain grey pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan benang lusi

Benang lusi adalah benang yang memanjang (membujur) dalam proses

produksi. Benang digulung ke dalam alat yang disebut boom warping kemudian diadakan penarikan benang untuk penyusunan benang yang disesuaikan dengan

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Pembuatan benang pakan

Benang pakan adalah benang yang menyilang (menganyam) dalam proses

penenunan. Benang pakan diproses melalui mesin kelos dan mesin palet. Benang

dimasukkan ke dalam mesin kelos kemudian benang yang sudah dikelos tersebut

diteruskan ke mesin palet yang akan menggulung benang ke dalam kayu klinting

yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian mesin penenunan bersama-sama

dengan benang lusi.

3. Tahap Penghanian (warping)

Tahap ini merupakan proses awal yaitu dengan menggulung benang dan

sekaligus menentukan jumlah panjang (benang lusi), jika menginginkan kain yang

halus maka semakin banyak benang yang dibutuhkan karena kain yang halus akan

memerlukan gulungan yang lebih rapat.

4. Tahap Pengkanjian (sizing)

Tahap ini berfungsi untuk menguatkan benang sehingga pada saat ditenun

benang tidak mudah putus. Caranya benang yang telah disiapkan dari tahap

warping dimasukkan dalam mesin stalk dan dicampur dengan obat yang dapat menguatkan benang. Obat dan bahan produknya untuk menguatkan benang wol

Acriling, Stracth, Tapioka, lilin dan air. 5. Tahap cucuk (racing)

Tahap ini merupakan proses pemasukkan benang lewat mata jarum ke sisir

atau gun, jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang yang tersedia dari proses kanji dan selanjutnya dipasangkan ke mesin tenun. Benang yang sudah

dicucuk akan dibawa ke bagian proses penenunan.

6. Tahap Palet

Proses menggulung benang ke dalam kayu klinting atau penggulung

batang palet, kemudian dimasukkan ke dalam teropong. Kayu klinting atau

penggulung batang palet yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian

penenunan bersama-sama benang lusi. Proses ini berfungsi untuk menentukan

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

7. Tahap menenun

Tahap ini merupakan proses penenunan benang menjadi kain atau roll

yang masih mentah. Dalam tahap tenun tersebut dikerjakan dengan 3 jenis mesin

yang berbeda, antara lain ada mesin Toyoda, mesin Picanol, dan mesin RRT. Out put dari tahap persiapan yang berupa benang lusi dan benang pakan dimasukkan pada mesin tenun. Benang lusi yang berada pada loam tenun secara otomatis akan

ditenun oleh benang pakan. Para operator akan terus-menerus mengawasi

kelancaran proses penenunan. Tugas operator tenun ini adalah menyambung

secepat mungkin yang putus (mesin akan berhenti secara otomatis kalau ada

benang yang putus) dan memeriksa serta memasukkan teropong benang pakan

apabila sudah perlu diganti teropong yang baru output dari mesin tenun secara otomatis akan menggulung.

8. Tahap Penyelesaian

Proses penyempurnaan dari tahap-tahap sebelumnya. Kain penenunan

tersebut masih berupa kain grey atau kain mentah. Untuk meningkatkan nilai

ekonominya maka diperlukan proses penyempurnaan. Pada tahap ini akan

dilakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

a. Inspeksi (inspection)

Inspeksi adalah memeriksa kain dari mesin tenun bila ada yang cacat

dan perlu perbaikan.

b. Repairing

Repairing adalah memperbaki anyaman yang rusak atau dobel.

c. Smashing

Smashing adalah membersihkan sisa-sisa benang pada kain.

d. Folding

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Secara skematis proses produksi kain grey pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Proses Produksi di Departemen Weaving

Sebelum membahas tentang prosedur pengendalian kualitas produk kain

grey, penulis akan menjabarkan terlebih dahulu mengenai penetapan standar

kualitas produksi pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta

M. Penetapan Standar Kualitas Produksi Kain Grey

Setiap perusahaan menginginkan bahwa produk yang dihasilkannya

merupakan produk yang berkualitas tinggi. Produk yang telah dihasilkan harus

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

satuan-satuan kerusakan dapat disingkirkan. Untuk mencapai produk yang

berkualitas tinggi PT. Iskandar Indah Printing Textile telah menetapkan standar-standar kualitas bagi kain tenun yang dihasilkan. Sedangkan untuk proses

produksi perusahaan telah menetapkan bahwa tingkat kerusakan yang terjadi pada

setiap produk kain grey maksimal sebesar 0,5%.

Standar kualitas ini akan menjadi acuan bagi pihak perusahaan untuk

mengarahkan produk-produk yang dihasilkan agar sesuai dengan harapan. Standar

kualitas yang telah ditetapkan juga bertujuan untuk memenuhi kepuasan

konsumen dan menjaga kepercayaan konsumen yang sangat berpengaruh besar

terhadap citra perusahaan. Dalam menentukan standar kualitas ada beberapa hal

yang harus diperhatikan, yaitu mempertimbangkan persaingan dan kualitas

produk pesaing, mempertimbangkan kegunaan akhir produk, dan menyesuaikan

antar kualitas dan harga jual.

1. Kerusakan-kerusakan produk yang sering terjadi adalah sebagai

berikut:

a. Putus Lusi

Yaitu putusnya benang tenun yang memanjang.

b. Putus pakan

Yaitu putusnya benang tenun yang melintang.

c. Dobel Lusi

Yaitu terdapat dua atau lebih benang lusi yang menempel.

d. Dobel Pakan

Yaitu terdapat dua atau lebih benang lusi yang menempel.

e. Penenunan Loncat

Yaitu penenunan yang tidak berurutan.

f. Kotor Oli

Yaitu benang terkena tumpahan oli dari mesin pada saat proses

produksi berlangsung.

2. Sedangkan standar yang telah ditetapkan perusahaan untuk produk

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

d. Tebal lapisan sama atau sesuai ukuran.

e. Tidak dobel pakan

f. Tidak dobel lusi

g. Penenunan urut atau tidak loncat-loncat

N. Teknik Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey

Dalam menentukan langkah-langkah pengendalian kualitas produk,

terdapat berbagai metode/teknik pengendalian, diantaranya adalah :

1. Menggunakan teknik Control Chart (C-Chart). Adapun langkah-langkah

merupakan hasil dari penyebab yang hanya 20% (Render dan Heizer, 2005 :

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Adapun langkah-langkah pembuatan diagram pareto menurut Render dan

Heizer (2005 : 266) adalah sebagai berikut:

1) Menentukan prosentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan, misalanya

terdapat kerusakan A, B, C, dan D yang jumlahnya masing-masing sebesar

a%, b%, c%, dan d%.

2) Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis/kerusakan yang

jumlahnya paling besar ke jumlah paling kecil. Langkahnya adalah :

Menghitung prosentase jenis kerusakan

3. Setelah itu, untuk memperoleh solusi untuk pengendalian kualitas produk

tersebut, maka digunakanlah Teknik Diagram sebab akibat untuk memperoleh

sumber-sumber penyebab kerusakan/cacat pada kain grey. Diagram sebab

akibat merupakan salah satu dari banyak teknik yang dapat membantu

mengidentifikasi lokasi yang mungkin dari terjadinya masalah-masalah mutu

dan lokasi pemeriksaan (Render dan Heizer, 2005 : 265). Tujuan dari

penggunaan diagram sebab akibat ini adalah untuk mengidentifikasi

kesalahan sehari-hari dari pengendalian mutu.

Diagram sebab akibat juga digunakan untuk penelusuran akar penyebab

terjadinya masalah aktif (Render dan Heizer, 2005 : 265). Menurut pembahasan

sebelumnya muncul permasalahan- permasalahan dalam memproduksi kain grey,

dengan diagram sebat akibat dapat dicari penyebab-penyebab permasalahan yang

muncul dalam upaya mengendalikan kain grey di PT. Iskandar Indah Printing

Textile.

Berikut permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses produksi

(35)
(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Dari diagram sebab akibat dapat dijelaskan mengenai permasalahan yang

muncul dari upaya pengendalian kualitas. Secara garis besar penjelasan

masing-masing permasalahan adalah sebagai berikut :

a) Mesin

1) Permasalahan yang dibuat mesin

Pada umumnya permasalahan yang muncul dari mesin sangat

mempengaruhi kondisi kain misalnya oli mesin, rusaknya kain akibat

pakan.

2) Keluar dari penyesuaian

Bisa diartikan terlambat dalam memperbaiki kondisi mesin. Akibat

yang muncul berupa lambatnya kinerja mesin dan tidak sesuai

kontruksi.

3) Usia tua

Masalah ini merupakan masalah yang paling banyak dihadapi oleh

industri tekstil karena mahalnya biaya untuk pembelian mesin dengan

teknologi yang baru.

b) Manusia

1) Pengawasan yang lemah

Sedikitnya petugas bila dibandingkan dengan jumlah mesin juga

berpengaruh terhadap proses produksi. Hal ini disebabkan oleh

banyaknya mesin yang butuh pengawasan lebih karena usia tua.

2) Ketiadaan konsentrasi

Konsentrasi yang sangat tinggi sangat dibutuhkan namun banyaknya

pekerjaan membuat konsentrasi karyawan terpecah. Masalah ini sangat

terasa dialami oleh pekerja pada shift malam karena selain menangani

mesin juga melawan rasa kantuk.

3) Pelatihan tidak cukup

Masa pelatihan selama 6 bulan memang sudah lama namun sasaran

yang dituju tampaknya belum bisa dicapai. Terlebih banyak dari

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c) Pengukuran

1) Metode tidak pas

Kesalahan seperti ini mungkin saja terjadi karena banyak konstruksi

yang diproduksi sehingga membuat kelalaian penggunaan metode

yang sama namun dalam konstruksi yang berbeda.

2) Spesifikasi yang salah

Penggunaan spesifiksi yang meleset dalam produksi juga dapat

mempengaruhi kualitas kain grey.

3) Peralatan uji salah

Kesalahan ini bisa saja muncul karena afat yang digunakan dipakai

terus menerus dan kurang mendapatkan perawatan.

d) Proses

1) Desain proses tidak pas

Munculnya kesalahan ini akibat dari desain metode yang tidak pas

yang menyebabkan kondisi kain grey tidak sesuai keinginan.

2) Manajemen mutu tidak efektif

Pengawasan berkala yang dilakukan yaitu tiga kali dalam satu shift

kerja menimbulkan adanya kesalahan yang muncul dalam waktu jeda

antara pengawasan yang satu ke pengawasan yang berikutnya.

3) Defisiensi di dalam desain produk

Tidak adanya efisiensi yang terjadi dalam proses produksi membuat

pemborosan penggunaan bahan baku yang juga akan mempengaruhi

kain grey. e) Material

1) Cacat dari penjual

Bahan baku yang didatangkan mungkin saja terdapat produk yang

cacat. Hal ini tampak waktu proses penghanian yaitu putusnya benang

dan benang bergulung.

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Bahan baku yang digunakan tidak cocok dengan spesifikasi, kesalahan

ini bisa terjadi pada waktu uji coba yang terlihat bagus namun dalam

produksi jangka panjang terdapat kesalahan.

3) Penanganan material yang tidak sesuai

Kesalahan ini muncul, misalnya penumpukan yang melebihi

ketentuan, tidak adanya pembatas antara tumpukan material dan lantai,

tidak adanya pencatatan barang secara lengkap.

f) Lingkungan

1) Kendali temperatur tidak akurat

Kesalahan ini juga berpengaruh terhadap kondisi bahan baku karena

temperaturnya yang berubah-ubah menyebabkan benang/kain grey

mudah putus.

2) Debu dan kotoran

Pada umumnya kondisi pabrik tekstil memang berdebu dan kotor

namun upaya untuk meminimalkan kondisi seperti ini hendaknya harus

ditingkatkan karena apabila tidak segera diatasi maka akan semakin

banyak hasil produksi yang rusak/cacat.

3) Kondisi gudang

Kebersihan gudang juga sangat berpengaruh dalam kualitas kain.

Apabila gudang kotor dan banyak hewan pengerat maka akan merusak

kondisi bahan baku maupun kain grey.

O. Metode Pengamatan

Metode pengamatan merupakan faktor penting di dalam suatu penelitian.

Disamping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga

untuk mempermudah pengembangan dan guna kelancaran penyusunan laporan

tugas akhir. Metode pengamatan yang digunakan dalam pengumpulan data ini,

sebagai berikut :

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Penulis mengambil lokasi pengamatan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta yang terletak di Jalan Pakel no.11 Kerten Surakarta. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :

a) Dimungkinkan adanya pengumpulan data sebagai bahan

pembuatan laporan pengamatan yang penulis susun. Karena PT.

Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang textile yaitu mengolah

bahan baku benang menjadi kain mentah (Kain Grey) sehingga

dituntut mempunyai prosedur pengendalian kualitas kain grey yang

baik agar terjadi peningkatan kualitas produk akhir kain grey

khususnya.

b) Diberikannya ijin kepada penulis untuk mengadakan pengamatan

di PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta, sehingga penulis mudah dalam memperoleh data, informasi, dan

referensi yang dibutuhkan.

c) Lokasinya yang mudah dijangkau.

d) Karena lokasi pengamatan merupakan tempat magang penulis,

sehingga penulis dapat lebih leluasa memperoleh data dan informasi

yang dibutuhkan.

2. Jenis Pengamatan

Berdasarkan dengan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan

diatas, bentuk pengamatan yang digunakan adalah pengamatan deskriptif

kualitatif yaitu pengamatan yang memaparkan dan menggambarkan realita secara

cermat dan sistematis mengenai prosedur pengendalian kualitas produk kain grey

yang diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta. Seperti yang dikemukakan Sutopo (2002 : 110-111) yaitu pengamatan yang

mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi

tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Data adalah fakta atau keterangan dari obyek yang diamati. Sumber data

dalam pengamatan ini berdasarkan jenis sumber data menurut Sutopo (2002 :

50-54) adalah :

a. Narasumber

Data diperoleh melalui wawancara dengan Supervisor bagian produksi,

serta wawancara dengan beberapa karyawan sebagai informan yang

dapat memberikan informasi yang menunjang.

b. Dokumen

Data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari buku-buku,

peraturan-peraturan, arsip-arsip, serta dokumen-dokumen maupun

literatur yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

(Iskandartex) Surakarta yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti, seperti pedoman pengendalian kualitas produk, dan buku

referensi kepustakaan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengamatan ini

berdasarkan pada teknik pengumpulan data menurut Sutopo (2002 : 58-72) adalah

sebagai berikut :

Wawancara

Yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara

langsung atau bertatap muka kepada narasumber yang berhubungan

dengan materi pengamatan dan kegiatan yang dipelajari di lapangan

kepada Supervisor bagian produksi serta beberapa karyawan lainnya di

PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta yang dianggap kompeten. Teknik ini dipakai penulis agar data yang

diperoleh lebih hidup dan lengkap. Teknik wawancara yang penulis

gunakan adalah wawancara mendalam (tidak terstruktur) dimana

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

mendalam dan dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan kejelasan

baik jumlah dan kualitas data yang diharapkan.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah model

analisis interaktif. Menurut Sutopo (2002 : 91-93) dalam model ini ada tiga

komponen analisis yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan

yang dilakukan secara serempak dengan bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai siklus. Komponen analisa tersebut dilaksanakan secara

terpadu selama dan sesudah pengumpulan data. Ketiga kegiatan dalam analisis

model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Reduksi data (Data reduction)

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan

dan pengabstrakan data yang muncul dari catatan lapangan, yaitu PT.

Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta. Proses ini berlangsung secara terus menerus sepanjang pelaksanaan pengamatan.

Proses analisis juga dimaksudkan untuk mempertegas, memperpendek,

membuat fokus, dan membuang hal-hal yang tidak penting serta

mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan pengamatan dapat

dilakukan.

b) Penyajian data

Penyajian data dapat diartikan sebagai suatu rakitan kalimat yang

disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca akan dapat

mudah dipahami. Berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan

peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain yang

berdasarkan pemahamannya tersebut. Dalam tahapan ini sajian data

dalam bentuk narasi serta deskripsi yang memungkinkan simpulan

penelitian dapat dilakukan.

c) Penarikan kesimpulan (Conclution drawing)

Kesimpulan yang diambil perlu diverifikasi agar cukup mantap dan

benar-benar dipertanggung jawabkan. Perlu dilakukan aktifitas

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran yang timbul pada

pengamat pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali

catatan lapangan. Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu

proses pengumpulan data berakhir.

Ketiga komponen utama tersebut saling mendukung dan berhubungan

membentuk suatu interaksi dalam proses pengumpulan data sehingga menjadi satu

siklus penting dalam penyusunan laporan ini. Keseluruhan proses tersebut

dilakukan sepanjang proses pengamatan dan dilakukan berulang kali sehingga

analisa yang didapat cukup mantap dan memuaskan.

Bagan 2.3 Model Analisis Interaktif

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Iskandar Indah Printing Textile (Surakarta)

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang textile, yaitu mengolah bahan baku menjadi bahan jadi yang berupa kain. Perusahaan ini terletak di Jl. Pakel no. 11 RT 03 RW VIII

Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta dengan tanah seluas 3/5

hektar. Pada mulanya perusahaan ini berupa sebuah CV yang bernama CV.

Fariantex yang didirikan oleh keluarga Bp. Wahyu Iskandar pada tanggal 23 Mei

1975 dengan jumlah karyawan yang berjumlah sekitar 200 orang/ jumlah mesin

produksi ± 25 unit dan kapasitas produksi sejumlah 3.000 m/bulan. Dengan

melihat perkembangan produksi kain grey dan kain batik (corak) yang terus

meningkat dan semakin diminati oleh banyak konsumen, maka pimpinan

perusahaan memutuskan untuk mengubah bentuk usahanya yang semula CV

menjadi PT. Pada tanggal 2 Januari 1991, PT. Iskandar Indah Printing Textile

telah resmi terbentuk dengan Surat Ijin Usaha No. 199/11.16/PB/VIII/1991/PT

Akibat dari pesatnya perkembangan perusahaan, maka pada tahun 2000 jumlah

karyawan sudah mencapai sekitar 1.100 orang/ jumlah mesin tenun 614 unit,

mesin warping 3 unit, mesin kanji 2 unit, mesin diesel 1 unit, mesin boiler 1 unit/

mesin valding 5 unit, mesin kelos 1 unit, dan kapasitas produksi sudah mencapai

1.363.503 m/bulan. Para konsumen batik dan textile dari PT. Iskandartex Indah

Printing Textile berasal dari dalam maupun luar kota seperti Pekalongan, Bandung, dan Jakarta. Bahkan perusahaan ini juga melayani pesanan dari luar

negeri seperti Amerika, Korea, Singapura, Swiss, dan Arab Saudi.

B. Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

Dalam menjalankan usaha agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien

setiap organisasi membutuhkan individu-individu untuk menjalankannya.

Individu tersebut perlu dikoordinasi agar dapat terbentuk sebuah kesatuan yang

(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

sama-sama mengarah pada tujuan perusahaan sehingga tidak terjadi benturan

antar individu.

Dengan demikian, pada akhirnya akan diperoleh hasil yang diinginkan

oleh perusahaan yaitu laba yang maksimal. Untuk itu diperlukan suatu organisasi

yang direncanakan secara seksama dan didasarkan pada penentuan tugas dan

tanggung jawab yang jelas. Seperti halnya pada PT. Iskandar Indah Printing Textile pada rapat umum pemegang saham, kedudukan seseorang sebagai dewan komisaris hanya berlaku sebagai pengawas, sedangkan segala aktivitas

perusahaan dipercayakan pada pimpinan perusahaan. Adapun struktur organisasi

yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dapat dilihat pada gambar 1.

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

C. Tinjauan Sekilas Mengenai PT. Iskandar Indah Printing Textile

1. Departementasi

Departementasi pada PT. Iskandar Printing Textile dapat dilihat pada struktur organisasinya. Tugas dari masing- masing bagian mulai dari pimpinan,

departemen-departemen yang ada serta bagian-bagian yang dibawahinya akan

dijelaskan sebagai berikut :

1) Direktur Umum

Fungsi : Bertindak sebagai pengelola perusahaan yang

dipercayakan kepadanya.

Tugas :

1) Mendelegasikan wewenang kepada para manager bawah dan

mengawasi pelaksanaannya.

2) Bekerja sama dengan manager bawah dalam mengelola

perusahaan.

3) Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan.

2) Sekretaris

Tugas :

1) Membantu direktur dan menghimpun administrasi perusahaan

meliputi pengarsipan, rumah tangga perusahaan, kendaraan,

peninjauan, dan lain-lain.

2) Membuat grafik hasil produksi yang dilakukan untuk tiap

bulannya.

3) Mengecek kebenaran keluar masuknya barang tiap hari yang

diperoleh dari bagian gudang pembantu.

3) Manager Produksi

Tugas :

Mengkoordinir, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan perusahaan

yang berhubungan dengan proses produksi.

Unit yang terkait dalam proses produksi adalah :

(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Unit ini bertugas dan bertanggung jawab dalam proses penenunan.

3) Quality Control

Unit ini bertugas merencanakan bahan baku yang diproduksi dan

mengetes kelayakan bahan baku apakah siap untuk dipakai dalam

proses produksi atau tidak.

Kepala bagian printing dan weaving dibantu oleh : (a) Kasie Persiapan

Bagian ini bertugas menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan

dengan proses produksi.

(b) Kasie Proses

Bagian ini bertugas mengkoordinir dan mengawasi jalannya proses

produksi yang mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.

(c) Kasie Finishing

Bagian ini bertugas dalam proses penyelesaian kain antara lain

meneliti kain apakah ada yang cacat, membersihkan sisa benang pada

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Mengkoordinir, mengarahkan, dan mengawasi dari pengelolaan kegiatan

yang berhubungan dengan urusan finansial.

Bagian ini dibantu oleh 4 unit:

a) Kasie Kas

Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab atas penerimaan dan

pengeluaran kas.

b) Kasie Pembukuan

Bagian ini bertugas mengkoordinir dalam melaksanakan administrasi

pembukuan baik pencatatan maupun pendokumentasian.

c) Kasie Pembelian

Bagian ini bertugas meneliti persediaan bahan baku proses produksi,

menetapkan harga beli serta bertanggung jawab dan mengawasi

kuantitas barang yang dibeli.

d) Kasie Gudang

Bagian ini bertugas untuk mengkoordinir dan mengawasi keluar

masuknya stock barang gudang. 6) Manager Personalia

Tugas :

Mengatur pengangkatan dan pengembangan karyawan lewat

latihan-latihan karyawan serta menentukan kriteria atau syarat pengangkatan

karyawan baru.

7) Manager Umum

Tugas : Meningkatkan kelancaran kegiatan perusahaan.

Unit-unit yang terkait yaitu :

a) Kasie Keamanan

Bagian ini bertugas untuk menjaga keamanan perusahaan.

b) Kasie Kendaraan

Bertugas untuk meningkatkan kelancaran transportasi perusahaan seperti

pengangkutan barang dan karyawan.

(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Bertugas mengurusi dan meningkatkan kesejahteraan karyawan serta

mengurusi pemeliharaan tanaman dan gedung perusahaan.

2. Pembagian Sistem Kerja

Pembagian sistem kerja unit tenun pada PT. Iskandar Indah Printing Textile ini dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Day Shift : Masuk pagi terus

b) Shift : Masuk pagi, siang, malam.

Dibagi 3 grup : Grup A, B, C ( pagi, siang, malam )

Pergantian shift pagi, siang, malam setiap hari Senin (seminggu sekali).

Per shift dikepalai seorang Kepala Shift dan pengawas masing-masing

bagian.

Mesin jalan non-stop (24 jam) kecuali waktu istirahat 1 jam.

1) Shift Pagi (Grup A)

Masuk : Pukul 07.00 - 15.00 WIB

Istirahat : Pukul 11.30 - 12.50 WIB

2) Shift Siang (Grup B)

Masuk : Pukul l5.00 - 23.00 WIB

Istirahat : Pukul 18.00 – 19.20 WIB

3) Shift Malam (Grup C)

Masuk : Pukul 23.00 - 07.00 WIB

Istirahat : Pukul 03.00 - 04.20 WIB

3. Lokasi Perusahaan

Lokasi pabrik PT. Iskandar Indah Printing Textile terletak di Jl. Pakel no. 11 RT 03 RW VIII Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Pemilihan

lokasi perusahaan atau lokasi pabrik selalu didasarkan atas tinjauan ekonomi,

geografis, sosial, dan teknologi. Semua faktor tersebut akan saling berpengaruh

satu sama lain, sehingga seluruh syarat diperlukan dipenuhi semaksimal mungkin.

Gambar

Gambar 2.1 : Proses Produksi di Departemen Weaving.......................................
Tabel 4.2 : Komposisi Jenis Kerusakan Produk Kain Grey PT. Iskandar Indah
Gambar 2.1 Proses Produksi di Departemen Weaving
Gambar 2.2 Diagram Sebab Akibat
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produksi kain grey tahun 2009 sebanyak 5.012.462 meter dan data kecacatan 46.314 meter.dengan

Pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat perlu dilakukan oleh setiap kegiatan produksi. Hal ini disebabkan karena kualitas produk atau jasa

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengawasan kualitas produk pada kain batik dapat meminimalkan produk rusak di PT.

bahan sangat baik, tapi harus tetap lebih teliti dalam melihat kain yang akan digunakan untuk berproduksi. Untuk kategori tenaga kerja, ketrampilan dan konsentrasi

Sedangkan data biaya administrasi gudang digunakan untuk menganalisis biaya tambahan ( Incremental Cost ) yang diakibatkan pada setiap alternatif pola produksi ( pola

PT Iskandar Indah Printing Textile telah mengeluarkan biaya-biaya yang ditujukan untuk kegiatan pengendalian kualitas agar produk yang dihasilkan perusahaan berkualitas,