perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN
GREY PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
(ISKANDARTEX) SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh
Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang
Manajemen Administrasi
Oleh :
DANANG TRIYONO
D1509020
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Danang Triyono
NIM : D1509020
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul ”PROSEDUR
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN GREY PADA PT.
ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE (ISKANDARTEX)
SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang
saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta,
Yang Membuat Pernyataan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Bila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik kepada diri sendiri.
( Benyamin Franklin )
Pengalaman adalah guru yang terbaik, namun buanglah pengalaman buruk yang hanya akan merugikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:
Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, membimbing, mendidik, dan
menyayangi penulis sehingga penulis bisa seperti sekarang ini.
Kakak, adik, serta keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan
dan semangat.
Teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka, tak
henti-hentinya memberi dukungan dan bantuan kepada penulis.
Keluarga Besar MA B FISIP UNS 2009. Terima kasih atas kerjasamanya
selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ”Prosedur
Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey Pada PT. Iskandar Indah Printing
Textile (Iskandartex) Surakarta” dengan lancar.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana
prosedur pengendalian kualitas produk kain grey yang diterapkan pada PT.
Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta sekaligus untuk
melengkapi persyaratan kelulusan program Diploma III jurusan Manajemen
Administrasi guna memperoleh sebutan Vokasi Ahli Madya.
Penulisan Tugas Akhir ini dapat terlaksana karena adanya dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, antara lain kepada:
1. Drs. Sudarto, M. Si., selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini.
2. Prof. Drs. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Sudarto, M. Si. selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
4. Dra. Retno Suryawati, M. Si. selaku pembimbing akademik.
5. Segenap karyawan FISIP UNS yang telah membantu kelancaran dalam
pengurusan administrasi.
6. Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile
(Iskandartex) Surakarta yang telah menerima dan membantu penulis dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
7. Bapak Agus Mulyo selaku karyawan pendamping magang yang telah
membantu penulis dalam mengumpulkan data selama pengamatan.
8. Orang tua, Kakak, Adik, serta keluargaku semuanya.
9. Teman-teman Manajemen Administrasi 2009 FISIP UNS, khususnya MA
B
10.Untuk semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu, terima kasih telah membantu terselesaikannya
Tugas Akhir ini.
Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan, dan pengorbanan yang
telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari
Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari dalam tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari materi pembahasan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap dan berdo’a semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi kita semua Amin.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb.
Surakarta,
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Pengamatan ... 3
D. Manfaat Pengamatan... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur ... 5
a. Pengertian Prosedur ... 5
b. Karakteristik Prosedur ... 6
c. Manfaat Prosedur ... 7
B. Pengertian Pengendalian ... 7
C. Pengertian Produk ... 8
D. Pengertian Kualitas ... 8
E. Dimensi Kualitas ... 9
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
H. Pengertian Pengendalian Kualitas ... 11
I. Tujuan dan Fungsi Pengendalian Kualitas ... 12
J. Penentuan Standar Kualitas ... 13
K. Pendekatan Pengendalian Kualitas ... 13
L. Tahapan Proses Produksi Pada PT. Iskandatex Surakarta ... 14
M. Penetapan Standar Kualitas Produksi Kain Grey ... 17
N. Teknik Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey ... 19
O. Metode Pengamatan ... 24
a. Lokasi Pengamatan ... 24
b. Jenis Pengamatan ... 25
c. Sumber Data ... 25
d. Teknik Pengumpulan Data ... 26
e. Teknik Analisis Data ... 26
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta ... 28
B. Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta ... 28
C. Tinjauan Sekilas Mengenai PT. Iskandar Indah Printing Textile ... 30
a. Departemenisasi ... 30
b. Pembagian Sistem Kerja ... 33
c. Lokasi Perusahaan ... 33
d. Fasilitas ... 34
e. Tujuan Perusahaan ... 34
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengendalian Tingkat Kerusakan Produk Kain Grey ... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 41
B. Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN WAWANCARA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Proses Produksi di Departemen Weaving... 17
Gambar 2.2 : Diagram Sebab Akibat ... 21
Gambar 2.3 : Model Analisis Interaktif ... 27
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile ... 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1: Total Data Produksi dan Cacat Kain Grey di PT. Iskandar Indah
Printing Textile tahun 2011 ... 37
Tabel 4.2 : Komposisi Jenis Kerusakan Produk Kain Grey PT. Iskandar Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto Pengendalian pada Mesin Tenun
2. Foto Pengendalian pada tahap Inspecting
3. Foto Pengendalian pada tahap Holding
4. Foto Penimbangan Kain Grey Jadi
5. Total Data Produksi dan Cacat Kain Grey di PT. Iskandar Indah Printing
Textile tahun 2011
6. Surat Tugas Magang
7. Surat Keterangan Selesai Magang
8. Form Monitoring Magang
9. Form Penilaian Magang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
ABSTRAK
Danang Triyono, D1509020. Prosedur Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile, Tugas Akhir, Program Studi Manajemen Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, 2012.
PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang textile, yaitu mengolah bahan baku menjadi bahan jadi
yang berupa kain. Kain grey merupakan salah satu hasil produksi dari PT.
Iskandar Indah Printing Textile. Dalam memproduksi kain grey, PT. Iskandar
Indah Printing Textile menggunakan faktor-faktor produksi meliputi bahan baku,
tenaga kerja, modal, dan teknologi tertentu.
Faktor–faktor tersebut akan mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas
produk yang dihasilkan, sehingga memerlukan pengendalian atau pengawasan kualitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Salah satunya dengan mengamati prosedur pengendalian kualitas khususnya produk kain grey, untuk itu permasalahan yang akan dikemukakan pada obyek ini adalah prosedur pengendalian kualitas produk kain grey yang
diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta.
Tujuan pengamatan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui dan memahami prosedur pengendalian kualitas produk kain grey yang diterapkan pada PT.
Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta.
Pengamatan ini mengambil lokasi di PT. Iskandar Indah Printing Textile
(Iskandartex) Surakarta, jenis pengamatan ini adalah pengamatan deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari (1) Narasumber atau informan, (2) Peristiwa, aktivitas dan perilaku, (3) Dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini menggunakan teknik wawancara, Teknik analisis data adalah menggunakan teknik interaktif, dengan melalui tiga tahapan yaitu (1) mereduksi data, (2) menyajikan data, dan (3) menarik kesimpulan.
Hasil dari pembahasan penulis menjelaskan tentang prosedur pengendalian
kualitas pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dilakukan pada tahap inspecting,
yaitu dengan cara menetapkan kerusakan maksimum untuk setiap bulan produksi sebesar 0,50 %, kriterianya tidak putus lusi, tidak putus pakan, tidak renggang lusi, tidak renggang pakan, penenunan tidak loncat-loncat, tidak dobel pakan dan tidak dobel lusi. Apabila kain tidak sesuai kriteria, maka kain akan dipotong lalu dijual ke penampung dengan harga yang lebih murah. Selain itu hambatan-hambatan yang terjadi pada pelaksanaan prosedur pengendalian kualitas antara
lain terjadinya performa mesin yang sudah menurun, kualitas material yang tidak
baik, kesalahan dalam proses pengukuran,kinerja karyawan yang kurang baik serta proses kerja yang kurang efektif dan efisien.
Saran yang bisa diberikan untuk meningkatkan kualitas antara lain Sebaiknya perusahaan harus melakukan koreksi terhadap standar kerusakan maksimum produk kain grey. Selain itu perlu diilakukan peningkatan perawatan
mesin secara berkala terhadap mesin – mesin produksi sehingga akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam perkembangan suatu perusahaan, baik perusahaan kecil,
perusahaan menengah maupun perusahaan besar, maka persoalan kualias produk
atau jasa perusahaan akan menentukan pesat dan tidaknya perkembangan
perusahaan bahkan di dalam situasi pemasaran yang semakin ketat persaingannya,
peranan kualitas produk perusahaan akan semakin besar dalam kaitannya dengan
perkembangan perusahaan. Perusahaan yang berproduksi tanpa memperhatikan
kualitas produk atau jasa perusahaan sama saja dengan menghilangkan harapan
masa depan perusahaan. Ahyari (2002 : 237)
Kualitas merupakan hal pokok untuk mencapai tingkat penjualan yang
tinggi disamping faktor-faktor yang lain juga diperlukan. Perusahaan harus
memperhatikan kualitas produknya apabila menginginkan perkembangan yang
positif pada waktu-waktu ke depan. Perusahaan yang tidak memperhatikan
kualitas produknya akan mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini
dikarenakan kualitas produknya akan tersaingi oleh produk-produk dari
perusahaan lain yang mempunyai kualitas lebih baik dan harga yang bersaing.
Selain itu, produk yang dihasilkan banyak mengalami kerusakan, sehingga terjadi
pengaduan dari pelanggan yang merasa tidak puas dengan produk yang dibelinya,
yang pada akhirnya akan memberikan citra yang buruk bagi perusahaan itu
sendiri.
Kualitas produk yang baik yang di dukung dengan harga yang tidak terlalu
tinggi akan banyak membantu pemasaran produk yang bersangkutan. Sebaliknya
apabila kualitas produk ini tidak diperhatikan, maka pemasaran produk ini akan
mengalami kesulitan. Di dalam perencanaan kualitas produk akhir perusahaan,
maka manajemen perusahaan harus sudah mulai merencanakannya sejak saat
pengadaan bahan baku yang dipergunakan, saat proses produksi dan terakhir pada
saat produk tersebut akan keluar dari perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Perusahaan memandang kualitas sebagai faktor kunci yang membawa
keberhasilan, untuk itulah pengendalian kualitas merupakan jaminan produk
perusahaan dengan tujuan produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi (standar)
mutu yang telah ditetapkan. Pengendalian merupakan suatu tindakan yang perlu
dilakukan untuk meyakinkan bahwa tujuan, perencanaan, dan kebijakan sudah
dapat dicapai. Pengendalian akan efektif bila didasarkan pada rencana yang sudah
ditetapkan. Kualitas merupakan suatu keadaan yang dinamis yang dihubungkan
dengan barang, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
bahkan melampaui pengharapan.
Di dalam produksinya PT. Iskandar Indah Printing Textile menggunakan
faktor-faktor produksi meliputi bahan baku, tenaga kerja, modal, dan teknologi
tertentu. Faktor–faktor tersebut akan mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas
produk yang dihasilkan, sehingga memerlukan pengendalian atau pengawasan
kualitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Hasil produksi yang baik merupakan tujuan utama PT. Iskandar
Indah Printing Textile untuk mempertahankan dan memperluas pasar bisnis di
dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam pemenuhan standar kualitas, PT.
Iskandar Indah Printing Textile telah menetapkan standar kualitas produk yang
dihasilkan harus memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Standar
kualitas yang ditetapkan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile untuk hasil
produknya yaitu kain grey antara lain tidak putus lusi, tidak putus pakan, tidak
dobel lusi, tidak dobel pakan, tepi tidak sobek-sobek, tebal lapisan sama, dan
penenunan urut. Khusus untuk kain grey, perusahaan ini menetapkan batas
toleransi sebesar 0,5%.
Kebijakan yang diambil PT. Iskandar Indah Printing Textile dalam
mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan berdasarkan pada pengukuran
ataupun penelitian karakteristik-karakteristik tertentu. Sehubungan dengan hal itu,
untuk memperoleh produk akhir khususnya kain grey yang sesuai dengan standar
kualitas PT. Iskandar Indah Printing Textile mengadakan proses pengendalian
kualitas di bagian produksi. Atas dasar latar belakang di atas, penulis tertarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mentah dan bahan pembantu lainnya dan khususnya pengawasan di bagian
produksi kain grey. Maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengambil
judul “PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN GREY
PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE (ISKANDARTEX)
SURAKARTA”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
“Bagaimana prosedur pengendalian kualitas produk kain grey yang
diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta?”
C. Tujuan Pengamatan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini
antara lain adalah :
1. Tujuan Operasional
Untuk mengetahui dan memahami prosedur pengendalian kualitas produk
akhir kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex)
Surakarta
2. Tujuan Fungsional
Untuk memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya
bagi PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta, baik itu
pengetahuan, masukan, saran dan bahan pertimbangan dalam kegiatan
perusahaan. Disamping itu juga dapat bermanfaat bagi masyarakat umumnya.
3. Tujuan Individual
Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada
Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Pengamatan
Pengamatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak
perusahaan, penulis dan pihak lainnya. Adapun manfaat yang ingin dicapai dari
hasil pengamatan ini adalah :
1. Bagi Pihak Perusahaan
a) Mampu mengambil kebijakan terkait dengan prosedur pengendalian kualitas produk akhir kain grey sehingga dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan.
b) Dengan diketahuinya teknik perbaikan kualitas yang efektif untuk mengatasi masalah kualitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas
produk kain grey.
c) Adanya perbaikan citra perusahaan di mata customer/pengguna jasa.
2. Bagi Penulis
a) Untuk melatih dalam mengadakan pengamatan dan menyusul hasil
pengamatan dalam bentuk yang sistematis.
b) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap dunia usaha nyata pada umumnya dan dalam bidang prosedur pengendalian
kualitas produk akhir kain grey pada khususnya.
c) Untuk lebih meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
membuat skala perbandingan dan penerapan teori yang diperoleh
selama perkuliahan dengan praktek yang sesungguhnya.
3. Bagi Pihak Lain
a) Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan pengamatan
dan menambah pengetahuan bagi yang berminat dalam bidang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prosedur
1. Pengertian Prosedur
Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian
langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga
dapat tercapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien serta dapat
dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang
telah ditetapkan. Kata prosedur berasal dari bahasa inggris yaitu Procedure yang artinya menurut kamus bahasa inggris adalah cara, jalan, tata cara, aturan,
ketentuan yang dipakai.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan
pendapat tentang pengertian prosedur, diantaranya pengertian yang dikemukakan
oleh Mulyadi (2001 : 85) mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara
berulang-ulang”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1989 : 703) prosedur diartikan sebagai
tahap – tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dan metode/langkah
demi langkah secara eksak dalam memecah suatu masalah.
Sedangkan menurut Westra (1989 : 352), prosedur adalah suatu rangkaian
metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang
merupakan suatu kebulatan. Misal prosedur pembuatan konsep surat pada
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Pengertian prosedur menurut Drs. Moekijat (1984 : 475) dalam kamus
management, suatu prosedur diartikan sebagai suatu cara yang berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan suatu arah dan tindakan tertentu sesuai dengan
kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan. Sedang menurut Wursanto dalam
bukunya “ Pokok –pokok Perencanaan “ (1987 : 65) :
Prosedur merupakan bagian dari klarifikasi perencanaan eksekutif dimana
perencanaan eksekutif / perencanaan manajemen dibuat oleh pimpinan organisasi
dan perencanaan eksekutif diperlukan untuk menentukan prosedur pelaksanaan
rencana yakni petunjuk-petunjuk pelaksanaan yang bersifat direktif. Disamping
itu prosedur juga bersifat deskriptif karena mereka membantu pelaksanaan
koordinasi dengan jalan menyediakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan para
karyawan pada situasi-situasi yang berulang-ulang muncul. Dipandang dari sudut
ini prosedur dianggap sebagai reaksi rutin atau yang diprogramkan terhadap
situasi-situasi yang bersifat umum atau terstruktur. Prosedur dapat dikatakan
suatau bentuk rencana yang berkaitan dengan penetapan cara bertindak dan
berlaku untuk kegiatan-kegiatan dimasa akan datang.
Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
prosedur adalah suatu urutan tugas dan pekerjaan yang saling berhubungan satu
sama lain dalam rangka pencapaian tujuan.
2. Karakteristik Prosedur
Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur, diantaranya adalah:
a) Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi.
b) Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan
menggunakan biaya seminimal mungkin.
c) Prosedur menunjukkan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
d) Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan tanggung
jawab.
e) Menunjukkan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.
f) Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota
organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
h) Membantu efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja dari suatu unit
organisasi.
3. Manfaat Prosedur
Suatu prosedur dapat memberikan manfaat sebagai berikut
a) Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah di masa
yang akan datang.
b) Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas,
sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya
mengerjakan yang seperlunya saja.
c) Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus
dipatuhi oleh seluruh pelaksana.
d) Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang
efektif dan efisien.
e) Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam
pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan
perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya
masing-masing.
B. Pengertian Pengendalian
Pengendalian dapat diartikan sebagai pengawasan yang sekaligus dapat
mengambil beberapa tindakan yang diperlukan dengan demikian fungsi dari
pengendalian ini bukan sekedar mengendalikan pengawasan dari pelaksanaan
kegiatan dari perusahaan, melainkan juga termasuk pengumpulan data sebagai
masukan guna penentuan tindak lanjut dalam usaha-usaha perbaikan pelaksanaan
kegiatan pada masa yang akan datang Ahyari (2002 : 44).
Menurut Handoko (1999 : 9) pengendalian adalah prosedur yang
menyangkut pengambilkan tindakan dalam operasi–operasi produksi barang dan
jasa pengendalian (control) adalah pengaturan aktivitas-aktivitas organisasi agar elemen-elemen kinerja yang menjadi target tetap berada pada batas-batas yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
C. Pengertian Produk
Produk adalah merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud
barang. Produk sebagai hasil dari kegiatan produksi akan mempunyai wujud
tertentu, mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia tertentu. Disamping itu akan
terdapat tenggang waktu (yang betapa pun kecilnya) antara saat diproduksinya
produk tersebut dengan saat dikonsumsikannya produk yang bersangkutan oleh
konsumen produk tersebut Ahyari (1994 : 7).
D. Pengertian Kualitas
Ada banyak pakar yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan
sudut pandang masing-masing dan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kualitas adalah jumlah dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana
dideskripsikan dalam produk atau jasa yang bersangkutan.
Ahyari (1987 : 228)
2. Kualitas diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu
barang / hasil yang membuat barang / hasil tersebut sesuai dengan
tujuan untuk apa barang / hasil itu dimaksudkan / dibutuhkan. Assauri
(1999 : 205).
3. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang
menyebabkan faktor tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa
produk tersebut diproduksi Handoko (1999 : 54).
4. Kualitas adalah memenuhi keseluruhan karakteristik produk dan
jasa yang meliputi marketing, manufacturing, dan maintenance dalam produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pelanggan (Feigenbaum dalam Ariani, 2004).
Menurut beberapa pengertian yang dipaparkan oleh pakar-pakar ekonomi
tentang kualitas, kita dapat menyimpulkan bahwa kualitas adalah faktor yang
dapat menyebabkan suatu produk atau jasa memiliki nilai yang tinggi dan sesuai
dengan standar kebutuhan dan selera konsumen yang didukung oleh marketing,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Faktor utama yang menentukan suatu perusahaan adalah kualitas barang
dan jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut. Barang dan jasa yang berkualitas
adalah barang dan jasa yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Seorang
produsen, akan selalu berusaha untuk menjaga reputasi barang yang dihasilkan.
Menurut Render dan Heizer (2005 : 253) kualitas adalah totalitas dari
bentuk dan karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan–kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi.
Sebagai elemen yang penting dalam proses produksi, kualitas memiliki
pengaruh. Ada 3 (tiga) pengaruh kualitas menurut Render dan Heizer (2005 : 254)
yaitu:
1. Reputasi perusahaan
Suatu perusahaan menyadari bahwa reputasi akan kualitas apakah itu
baik maupun buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang
produk baru perusahaan, kebiasaan karyawan dan hubungan pemasok.
2. Keadaan Produk
Keadaan produk terkait dengan kemungkinan bahwa suatu komponen
atau produk akan aus pada lama waktu tertentu di bawah kondisi
penggunaan normal. Aspek dalam keandalan tersebut adalah lama atau
umur kehidupan yang diperkirakan dan kondisi pengguna.
3. Keterlibatan Global
Bagi perusahaan yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi
global, maka produk mereka harus memenuhi harapan kualitas, desain
harga.
E. Dimensi Kualitas
Ariani (2004 : 6) menguraikan dimensi kualitas sebagai berikut:
1. Perfomance (kinerja), yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakteristik operasi dari suatu produk.
2. Feature (keistimewaan), yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Reliability (keandalan), yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena keandalannya atau karena kemungkinan kerusakan yang
rendah.
4. Comformance (kesesuaian) yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh mana karakteristik desain dan operasi
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
5. Durability (daya tahan), yaitu tingkat keawetan produk atau lama umur produk.
6. Servicebility (pelayanan), yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan memperoleh komponen produk tersebut.
7. Aesthetic (estetika), yaitu keindahan atau daya tarik yang dimiliki oleh produk tersebut sehingga memiliki konsumen.
8. Perception (persepsi), yaitu fanatisme konsumen akan merk suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu sendiri.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Kualitas pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
sebagai berikut Assauri (1998 : 229) :
1. Fungsi suatu barang
Suatu barang yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa
barang tersebut digunakan / dimaksudkan. Dengan demikian,
barang-barang yang dihasilkan harus dapat benar-benar memenuhi fungsi tersebut.
2. Wujud luar
Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan oleh konsumen dalam
melihat suatu barang pertama kalinya untuk menentukan barang tersebut.
Secara fisik wujud luar tercermin dari usaha, bentuk, susunan dan
sebagainya.
3. Biaya barang
Pada umumnya biaya barang dapat menentukan kualitas barang yang
bersangkutan. Hal ini terjadi karena untuk mendapatkan kualitas yang baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
G. Biaya Kualitas
Empat kategori utama biaya dikaitkan dengan kualitas yang disebut
sebagai biaya kualitas, yaitu :
1. Biaya pencegahan
Biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak.
2. Biaya penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan produk, proses, komponen dan jasa.
3. Kegagalan internal
Biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang
rusak sebelum diantarkan ke pelanggan.
4. Biaya eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Render
dan Heizer (2004 : 255).
H. Pengertian Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas sangat bermanfaat dalam mempengaruhi hasil dari
kualitas produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan bahwa hasil dari produk /
jasanya dapat meningkat di dalam standar kualitas dan mengurangi /
meminimalkan kerusakan atau cacat dari produk / jasa yang dihasilkan. Beberapa
pakar mendefinisikan tentang pengertian pengendalian kualitas yaitu :
1. Pengendalian kualitas merupakan kegiatan untuk memastikan apakah
kebijakan dalam hal kualitas (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir.
Dalam pengendalian kualitas ini produk yang diperiksa menurut standar
dan semua penyimpanan dicatat serta dianalisis dimana nantinya
digunakan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan-tindakan
perbaikan dimasa yang akan datang Assauri (1998 : 227).
2. Pengendalian kualitas adalah merupakan suatu aktifitas (manajemen
perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk
perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Menurut pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian
kualitas merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan manajemen
perusahaan untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang bermanfaat dalam
meningkatkan kualitas produk / jasanya sehingga dapat mencapai tujuan
efektifitas dari proses produksi dan kepuasan terhadap konsumen. Dan selain itu
pula dalam pengendalian kualitas juga harus didukung oleh komponen-komponen
yang dapat menunjang, memaksimalkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan.
I. Tujuan dan Fungsi Pengendalian Kualitas
Pada umumnya pengendalian kualitas suatu perusahaan mempunyai tujuan
yaitu terdapatnya peningkatan kepuasaan pelanggan. Menurut Handoko (1999 :
454). Tujuan pengendalian kualitas adalah : Mengurangi kesalahan dan
meningkatkan mutu, mengilhami kerja tim yang lebih baik, Mendorong
keterlibatan dalam tugas, meningkatkan motivasi pada karyawan, menciptakan
kemampuan memecahkan masalah, menimbulkan sikap mencegah masalah,
memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan antara manager dengan
karyawan, mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi, memajukan
karyawan dan mengembangkan kepemimpinan, dan mendorong penghematan
biaya.
Menurut Assauri (1999 : 334), tujuan pengendalian kualitas adalah
1. Agar hasil produksi dapat mempunyai standar mutu dan kualitas yang
telah diharapkan.
2. Mengurahkan biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
3. Agar biaya desain produk dan proses mutu menjadi sekecil mungkin.
Fungsi pengendalian mengandung pelaksanaan pola tindakan dan
pengukuran korektif yang dapat memungkinkan terciptanya tujuan secara luas
akibat pengendalian menurut Assauri (1999 : 334) adalah :
1. Mendefikasikan, menilai alternatif-alternatif yang baik dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. Mengkombinasikan dan mengkomunikasikan hasil terhadap
individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya.
3. Menganalisa tujuan rencana kesalahan, kebijakan untuk
mengetahui penyebab.
4. Menilai pelaksanaan tujuan rencana kegiatan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
J. Penentuan Standar Kualitas
Standar kualitas merupakan standar yang berhubungan dengan usaha yang
dilakukan terus-menerus untuk dapat menentukan syarat-syarat mutu yang harus
dipenuhi dalam proses pembuatan suatu produk.
Langkah-langkah dalam penentuan standar kualitas :
1. Mempertimbangkan persaingan produksi dari perusahaan pesaing.
2. Mempertimbangkan kegunaan akhir produk.
3. Kualitas produk yang dihasilkan harus sesuai dengan harga jual.
4. Diperlukan tim yang berkecimpung dalam bidang :
a) Penjualan yang mewakili konsumen.
b) Teknik yang mengatur desain dan kualitas teknis.
c) Pembelian yang menentukan kualitas bahan baku.
d) Produksi yang memerlukan ongkos untuk memproduksi
dalam berbagai kualitas.
5. Setelah ditentukan sesuai keinginan konsumen, maka kualitas ini
perlu dipelihara dan dilaksanakan oleh staf produksi. Pemeriksaan
yang dilakukan hanya mengenai keefektifan pekerja bagian produksi
dalam membuat barang yang sesuai dengan kualitas standar.
Ahyari (1987 : 2).
K. Pendekatan Pengendalian Kualitas
Untuk melaksanakan pengendalian kualitas, perusahaan perlu untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
disebabkan karena ada beberapa faktor yang menentukan baik atau tidaknya
kualitas produksi yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Ada tiga pendekatan kualitas menurut Ahyari (1987 : 317)
1. Pendekatan bahan baku
Merupakan upaya pengendalian kualitas melalui seleksi bahan baku
yang akan digunakan dalam proses produksi perusahaan tersebut.
2. Pendekatan proses produksi
Merupakan upaya pengendalian kualitas melalui pengawasan proses
produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat berjalan dengan
sebaik-baiknya.
3. Pendekatan produk akhir
Merupakan upaya pengendalian kualitas dengan melihat produk akhir
yang menjadi hasil dari perusahaan tersebut.
L. Tahapan Proses Produksi Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile
(Iskandartex) Surakarta
PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai dua departemen yaitu departemen tenun (weaving) dan printing, dalam pengamatan ini penulis hanya menguraikan proses produksi tenun karena penulis melakukan kegiatan magang di
bagian tersebut.
Tiap-tiap proses terbagi menjadi beberapa tahapan. Adapun proses
produksi kain grey pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan benang lusi
Benang lusi adalah benang yang memanjang (membujur) dalam proses
produksi. Benang digulung ke dalam alat yang disebut boom warping kemudian diadakan penarikan benang untuk penyusunan benang yang disesuaikan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2. Pembuatan benang pakan
Benang pakan adalah benang yang menyilang (menganyam) dalam proses
penenunan. Benang pakan diproses melalui mesin kelos dan mesin palet. Benang
dimasukkan ke dalam mesin kelos kemudian benang yang sudah dikelos tersebut
diteruskan ke mesin palet yang akan menggulung benang ke dalam kayu klinting
yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian mesin penenunan bersama-sama
dengan benang lusi.
3. Tahap Penghanian (warping)
Tahap ini merupakan proses awal yaitu dengan menggulung benang dan
sekaligus menentukan jumlah panjang (benang lusi), jika menginginkan kain yang
halus maka semakin banyak benang yang dibutuhkan karena kain yang halus akan
memerlukan gulungan yang lebih rapat.
4. Tahap Pengkanjian (sizing)
Tahap ini berfungsi untuk menguatkan benang sehingga pada saat ditenun
benang tidak mudah putus. Caranya benang yang telah disiapkan dari tahap
warping dimasukkan dalam mesin stalk dan dicampur dengan obat yang dapat menguatkan benang. Obat dan bahan produknya untuk menguatkan benang wol
Acriling, Stracth, Tapioka, lilin dan air. 5. Tahap cucuk (racing)
Tahap ini merupakan proses pemasukkan benang lewat mata jarum ke sisir
atau gun, jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang yang tersedia dari proses kanji dan selanjutnya dipasangkan ke mesin tenun. Benang yang sudah
dicucuk akan dibawa ke bagian proses penenunan.
6. Tahap Palet
Proses menggulung benang ke dalam kayu klinting atau penggulung
batang palet, kemudian dimasukkan ke dalam teropong. Kayu klinting atau
penggulung batang palet yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian
penenunan bersama-sama benang lusi. Proses ini berfungsi untuk menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
7. Tahap menenun
Tahap ini merupakan proses penenunan benang menjadi kain atau roll
yang masih mentah. Dalam tahap tenun tersebut dikerjakan dengan 3 jenis mesin
yang berbeda, antara lain ada mesin Toyoda, mesin Picanol, dan mesin RRT. Out put dari tahap persiapan yang berupa benang lusi dan benang pakan dimasukkan pada mesin tenun. Benang lusi yang berada pada loam tenun secara otomatis akan
ditenun oleh benang pakan. Para operator akan terus-menerus mengawasi
kelancaran proses penenunan. Tugas operator tenun ini adalah menyambung
secepat mungkin yang putus (mesin akan berhenti secara otomatis kalau ada
benang yang putus) dan memeriksa serta memasukkan teropong benang pakan
apabila sudah perlu diganti teropong yang baru output dari mesin tenun secara otomatis akan menggulung.
8. Tahap Penyelesaian
Proses penyempurnaan dari tahap-tahap sebelumnya. Kain penenunan
tersebut masih berupa kain grey atau kain mentah. Untuk meningkatkan nilai
ekonominya maka diperlukan proses penyempurnaan. Pada tahap ini akan
dilakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
a. Inspeksi (inspection)
Inspeksi adalah memeriksa kain dari mesin tenun bila ada yang cacat
dan perlu perbaikan.
b. Repairing
Repairing adalah memperbaki anyaman yang rusak atau dobel.
c. Smashing
Smashing adalah membersihkan sisa-sisa benang pada kain.
d. Folding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Secara skematis proses produksi kain grey pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Proses Produksi di Departemen Weaving
Sebelum membahas tentang prosedur pengendalian kualitas produk kain
grey, penulis akan menjabarkan terlebih dahulu mengenai penetapan standar
kualitas produksi pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta
M. Penetapan Standar Kualitas Produksi Kain Grey
Setiap perusahaan menginginkan bahwa produk yang dihasilkannya
merupakan produk yang berkualitas tinggi. Produk yang telah dihasilkan harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
satuan-satuan kerusakan dapat disingkirkan. Untuk mencapai produk yang
berkualitas tinggi PT. Iskandar Indah Printing Textile telah menetapkan standar-standar kualitas bagi kain tenun yang dihasilkan. Sedangkan untuk proses
produksi perusahaan telah menetapkan bahwa tingkat kerusakan yang terjadi pada
setiap produk kain grey maksimal sebesar 0,5%.
Standar kualitas ini akan menjadi acuan bagi pihak perusahaan untuk
mengarahkan produk-produk yang dihasilkan agar sesuai dengan harapan. Standar
kualitas yang telah ditetapkan juga bertujuan untuk memenuhi kepuasan
konsumen dan menjaga kepercayaan konsumen yang sangat berpengaruh besar
terhadap citra perusahaan. Dalam menentukan standar kualitas ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu mempertimbangkan persaingan dan kualitas
produk pesaing, mempertimbangkan kegunaan akhir produk, dan menyesuaikan
antar kualitas dan harga jual.
1. Kerusakan-kerusakan produk yang sering terjadi adalah sebagai
berikut:
a. Putus Lusi
Yaitu putusnya benang tenun yang memanjang.
b. Putus pakan
Yaitu putusnya benang tenun yang melintang.
c. Dobel Lusi
Yaitu terdapat dua atau lebih benang lusi yang menempel.
d. Dobel Pakan
Yaitu terdapat dua atau lebih benang lusi yang menempel.
e. Penenunan Loncat
Yaitu penenunan yang tidak berurutan.
f. Kotor Oli
Yaitu benang terkena tumpahan oli dari mesin pada saat proses
produksi berlangsung.
2. Sedangkan standar yang telah ditetapkan perusahaan untuk produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Tebal lapisan sama atau sesuai ukuran.
e. Tidak dobel pakan
f. Tidak dobel lusi
g. Penenunan urut atau tidak loncat-loncat
N. Teknik Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey
Dalam menentukan langkah-langkah pengendalian kualitas produk,
terdapat berbagai metode/teknik pengendalian, diantaranya adalah :
1. Menggunakan teknik Control Chart (C-Chart). Adapun langkah-langkah
merupakan hasil dari penyebab yang hanya 20% (Render dan Heizer, 2005 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Adapun langkah-langkah pembuatan diagram pareto menurut Render dan
Heizer (2005 : 266) adalah sebagai berikut:
1) Menentukan prosentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan, misalanya
terdapat kerusakan A, B, C, dan D yang jumlahnya masing-masing sebesar
a%, b%, c%, dan d%.
2) Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis/kerusakan yang
jumlahnya paling besar ke jumlah paling kecil. Langkahnya adalah :
Menghitung prosentase jenis kerusakan
3. Setelah itu, untuk memperoleh solusi untuk pengendalian kualitas produk
tersebut, maka digunakanlah Teknik Diagram sebab akibat untuk memperoleh
sumber-sumber penyebab kerusakan/cacat pada kain grey. Diagram sebab
akibat merupakan salah satu dari banyak teknik yang dapat membantu
mengidentifikasi lokasi yang mungkin dari terjadinya masalah-masalah mutu
dan lokasi pemeriksaan (Render dan Heizer, 2005 : 265). Tujuan dari
penggunaan diagram sebab akibat ini adalah untuk mengidentifikasi
kesalahan sehari-hari dari pengendalian mutu.
Diagram sebab akibat juga digunakan untuk penelusuran akar penyebab
terjadinya masalah aktif (Render dan Heizer, 2005 : 265). Menurut pembahasan
sebelumnya muncul permasalahan- permasalahan dalam memproduksi kain grey,
dengan diagram sebat akibat dapat dicari penyebab-penyebab permasalahan yang
muncul dalam upaya mengendalikan kain grey di PT. Iskandar Indah Printing
Textile.
Berikut permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Dari diagram sebab akibat dapat dijelaskan mengenai permasalahan yang
muncul dari upaya pengendalian kualitas. Secara garis besar penjelasan
masing-masing permasalahan adalah sebagai berikut :
a) Mesin
1) Permasalahan yang dibuat mesin
Pada umumnya permasalahan yang muncul dari mesin sangat
mempengaruhi kondisi kain misalnya oli mesin, rusaknya kain akibat
pakan.
2) Keluar dari penyesuaian
Bisa diartikan terlambat dalam memperbaiki kondisi mesin. Akibat
yang muncul berupa lambatnya kinerja mesin dan tidak sesuai
kontruksi.
3) Usia tua
Masalah ini merupakan masalah yang paling banyak dihadapi oleh
industri tekstil karena mahalnya biaya untuk pembelian mesin dengan
teknologi yang baru.
b) Manusia
1) Pengawasan yang lemah
Sedikitnya petugas bila dibandingkan dengan jumlah mesin juga
berpengaruh terhadap proses produksi. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya mesin yang butuh pengawasan lebih karena usia tua.
2) Ketiadaan konsentrasi
Konsentrasi yang sangat tinggi sangat dibutuhkan namun banyaknya
pekerjaan membuat konsentrasi karyawan terpecah. Masalah ini sangat
terasa dialami oleh pekerja pada shift malam karena selain menangani
mesin juga melawan rasa kantuk.
3) Pelatihan tidak cukup
Masa pelatihan selama 6 bulan memang sudah lama namun sasaran
yang dituju tampaknya belum bisa dicapai. Terlebih banyak dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
c) Pengukuran
1) Metode tidak pas
Kesalahan seperti ini mungkin saja terjadi karena banyak konstruksi
yang diproduksi sehingga membuat kelalaian penggunaan metode
yang sama namun dalam konstruksi yang berbeda.
2) Spesifikasi yang salah
Penggunaan spesifiksi yang meleset dalam produksi juga dapat
mempengaruhi kualitas kain grey.
3) Peralatan uji salah
Kesalahan ini bisa saja muncul karena afat yang digunakan dipakai
terus menerus dan kurang mendapatkan perawatan.
d) Proses
1) Desain proses tidak pas
Munculnya kesalahan ini akibat dari desain metode yang tidak pas
yang menyebabkan kondisi kain grey tidak sesuai keinginan.
2) Manajemen mutu tidak efektif
Pengawasan berkala yang dilakukan yaitu tiga kali dalam satu shift
kerja menimbulkan adanya kesalahan yang muncul dalam waktu jeda
antara pengawasan yang satu ke pengawasan yang berikutnya.
3) Defisiensi di dalam desain produk
Tidak adanya efisiensi yang terjadi dalam proses produksi membuat
pemborosan penggunaan bahan baku yang juga akan mempengaruhi
kain grey. e) Material
1) Cacat dari penjual
Bahan baku yang didatangkan mungkin saja terdapat produk yang
cacat. Hal ini tampak waktu proses penghanian yaitu putusnya benang
dan benang bergulung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Bahan baku yang digunakan tidak cocok dengan spesifikasi, kesalahan
ini bisa terjadi pada waktu uji coba yang terlihat bagus namun dalam
produksi jangka panjang terdapat kesalahan.
3) Penanganan material yang tidak sesuai
Kesalahan ini muncul, misalnya penumpukan yang melebihi
ketentuan, tidak adanya pembatas antara tumpukan material dan lantai,
tidak adanya pencatatan barang secara lengkap.
f) Lingkungan
1) Kendali temperatur tidak akurat
Kesalahan ini juga berpengaruh terhadap kondisi bahan baku karena
temperaturnya yang berubah-ubah menyebabkan benang/kain grey
mudah putus.
2) Debu dan kotoran
Pada umumnya kondisi pabrik tekstil memang berdebu dan kotor
namun upaya untuk meminimalkan kondisi seperti ini hendaknya harus
ditingkatkan karena apabila tidak segera diatasi maka akan semakin
banyak hasil produksi yang rusak/cacat.
3) Kondisi gudang
Kebersihan gudang juga sangat berpengaruh dalam kualitas kain.
Apabila gudang kotor dan banyak hewan pengerat maka akan merusak
kondisi bahan baku maupun kain grey.
O. Metode Pengamatan
Metode pengamatan merupakan faktor penting di dalam suatu penelitian.
Disamping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga
untuk mempermudah pengembangan dan guna kelancaran penyusunan laporan
tugas akhir. Metode pengamatan yang digunakan dalam pengumpulan data ini,
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Penulis mengambil lokasi pengamatan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta yang terletak di Jalan Pakel no.11 Kerten Surakarta. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :
a) Dimungkinkan adanya pengumpulan data sebagai bahan
pembuatan laporan pengamatan yang penulis susun. Karena PT.
Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang textile yaitu mengolah
bahan baku benang menjadi kain mentah (Kain Grey) sehingga
dituntut mempunyai prosedur pengendalian kualitas kain grey yang
baik agar terjadi peningkatan kualitas produk akhir kain grey
khususnya.
b) Diberikannya ijin kepada penulis untuk mengadakan pengamatan
di PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta, sehingga penulis mudah dalam memperoleh data, informasi, dan
referensi yang dibutuhkan.
c) Lokasinya yang mudah dijangkau.
d) Karena lokasi pengamatan merupakan tempat magang penulis,
sehingga penulis dapat lebih leluasa memperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan.
2. Jenis Pengamatan
Berdasarkan dengan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan
diatas, bentuk pengamatan yang digunakan adalah pengamatan deskriptif
kualitatif yaitu pengamatan yang memaparkan dan menggambarkan realita secara
cermat dan sistematis mengenai prosedur pengendalian kualitas produk kain grey
yang diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta. Seperti yang dikemukakan Sutopo (2002 : 110-111) yaitu pengamatan yang
mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi
tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Data adalah fakta atau keterangan dari obyek yang diamati. Sumber data
dalam pengamatan ini berdasarkan jenis sumber data menurut Sutopo (2002 :
50-54) adalah :
a. Narasumber
Data diperoleh melalui wawancara dengan Supervisor bagian produksi,
serta wawancara dengan beberapa karyawan sebagai informan yang
dapat memberikan informasi yang menunjang.
b. Dokumen
Data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari buku-buku,
peraturan-peraturan, arsip-arsip, serta dokumen-dokumen maupun
literatur yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile
(Iskandartex) Surakarta yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti, seperti pedoman pengendalian kualitas produk, dan buku
referensi kepustakaan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengamatan ini
berdasarkan pada teknik pengumpulan data menurut Sutopo (2002 : 58-72) adalah
sebagai berikut :
Wawancara
Yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara
langsung atau bertatap muka kepada narasumber yang berhubungan
dengan materi pengamatan dan kegiatan yang dipelajari di lapangan
kepada Supervisor bagian produksi serta beberapa karyawan lainnya di
PT. Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta yang dianggap kompeten. Teknik ini dipakai penulis agar data yang
diperoleh lebih hidup dan lengkap. Teknik wawancara yang penulis
gunakan adalah wawancara mendalam (tidak terstruktur) dimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
mendalam dan dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan kejelasan
baik jumlah dan kualitas data yang diharapkan.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah model
analisis interaktif. Menurut Sutopo (2002 : 91-93) dalam model ini ada tiga
komponen analisis yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
yang dilakukan secara serempak dengan bentuk interaktif dengan proses
pengumpulan data sebagai siklus. Komponen analisa tersebut dilaksanakan secara
terpadu selama dan sesudah pengumpulan data. Ketiga kegiatan dalam analisis
model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Reduksi data (Data reduction)
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan
dan pengabstrakan data yang muncul dari catatan lapangan, yaitu PT.
Iskandar Indah Printing Textile (Iskandartex) Surakarta. Proses ini berlangsung secara terus menerus sepanjang pelaksanaan pengamatan.
Proses analisis juga dimaksudkan untuk mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, dan membuang hal-hal yang tidak penting serta
mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan pengamatan dapat
dilakukan.
b) Penyajian data
Penyajian data dapat diartikan sebagai suatu rakitan kalimat yang
disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca akan dapat
mudah dipahami. Berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan
peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain yang
berdasarkan pemahamannya tersebut. Dalam tahapan ini sajian data
dalam bentuk narasi serta deskripsi yang memungkinkan simpulan
penelitian dapat dilakukan.
c) Penarikan kesimpulan (Conclution drawing)
Kesimpulan yang diambil perlu diverifikasi agar cukup mantap dan
benar-benar dipertanggung jawabkan. Perlu dilakukan aktifitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran yang timbul pada
pengamat pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali
catatan lapangan. Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu
proses pengumpulan data berakhir.
Ketiga komponen utama tersebut saling mendukung dan berhubungan
membentuk suatu interaksi dalam proses pengumpulan data sehingga menjadi satu
siklus penting dalam penyusunan laporan ini. Keseluruhan proses tersebut
dilakukan sepanjang proses pengamatan dan dilakukan berulang kali sehingga
analisa yang didapat cukup mantap dan memuaskan.
Bagan 2.3 Model Analisis Interaktif
Pengumpulan Data
Reduksi Data Sajian Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT. Iskandar Indah Printing Textile (Surakarta)
PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang textile, yaitu mengolah bahan baku menjadi bahan jadi yang berupa kain. Perusahaan ini terletak di Jl. Pakel no. 11 RT 03 RW VIII
Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta dengan tanah seluas 3/5
hektar. Pada mulanya perusahaan ini berupa sebuah CV yang bernama CV.
Fariantex yang didirikan oleh keluarga Bp. Wahyu Iskandar pada tanggal 23 Mei
1975 dengan jumlah karyawan yang berjumlah sekitar 200 orang/ jumlah mesin
produksi ± 25 unit dan kapasitas produksi sejumlah 3.000 m/bulan. Dengan
melihat perkembangan produksi kain grey dan kain batik (corak) yang terus
meningkat dan semakin diminati oleh banyak konsumen, maka pimpinan
perusahaan memutuskan untuk mengubah bentuk usahanya yang semula CV
menjadi PT. Pada tanggal 2 Januari 1991, PT. Iskandar Indah Printing Textile
telah resmi terbentuk dengan Surat Ijin Usaha No. 199/11.16/PB/VIII/1991/PT
Akibat dari pesatnya perkembangan perusahaan, maka pada tahun 2000 jumlah
karyawan sudah mencapai sekitar 1.100 orang/ jumlah mesin tenun 614 unit,
mesin warping 3 unit, mesin kanji 2 unit, mesin diesel 1 unit, mesin boiler 1 unit/
mesin valding 5 unit, mesin kelos 1 unit, dan kapasitas produksi sudah mencapai
1.363.503 m/bulan. Para konsumen batik dan textile dari PT. Iskandartex Indah
Printing Textile berasal dari dalam maupun luar kota seperti Pekalongan, Bandung, dan Jakarta. Bahkan perusahaan ini juga melayani pesanan dari luar
negeri seperti Amerika, Korea, Singapura, Swiss, dan Arab Saudi.
B. Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
Dalam menjalankan usaha agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien
setiap organisasi membutuhkan individu-individu untuk menjalankannya.
Individu tersebut perlu dikoordinasi agar dapat terbentuk sebuah kesatuan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
sama-sama mengarah pada tujuan perusahaan sehingga tidak terjadi benturan
antar individu.
Dengan demikian, pada akhirnya akan diperoleh hasil yang diinginkan
oleh perusahaan yaitu laba yang maksimal. Untuk itu diperlukan suatu organisasi
yang direncanakan secara seksama dan didasarkan pada penentuan tugas dan
tanggung jawab yang jelas. Seperti halnya pada PT. Iskandar Indah Printing Textile pada rapat umum pemegang saham, kedudukan seseorang sebagai dewan komisaris hanya berlaku sebagai pengawas, sedangkan segala aktivitas
perusahaan dipercayakan pada pimpinan perusahaan. Adapun struktur organisasi
yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dapat dilihat pada gambar 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
C. Tinjauan Sekilas Mengenai PT. Iskandar Indah Printing Textile
1. Departementasi
Departementasi pada PT. Iskandar Printing Textile dapat dilihat pada struktur organisasinya. Tugas dari masing- masing bagian mulai dari pimpinan,
departemen-departemen yang ada serta bagian-bagian yang dibawahinya akan
dijelaskan sebagai berikut :
1) Direktur Umum
Fungsi : Bertindak sebagai pengelola perusahaan yang
dipercayakan kepadanya.
Tugas :
1) Mendelegasikan wewenang kepada para manager bawah dan
mengawasi pelaksanaannya.
2) Bekerja sama dengan manager bawah dalam mengelola
perusahaan.
3) Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan.
2) Sekretaris
Tugas :
1) Membantu direktur dan menghimpun administrasi perusahaan
meliputi pengarsipan, rumah tangga perusahaan, kendaraan,
peninjauan, dan lain-lain.
2) Membuat grafik hasil produksi yang dilakukan untuk tiap
bulannya.
3) Mengecek kebenaran keluar masuknya barang tiap hari yang
diperoleh dari bagian gudang pembantu.
3) Manager Produksi
Tugas :
Mengkoordinir, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan perusahaan
yang berhubungan dengan proses produksi.
Unit yang terkait dalam proses produksi adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Unit ini bertugas dan bertanggung jawab dalam proses penenunan.
3) Quality Control
Unit ini bertugas merencanakan bahan baku yang diproduksi dan
mengetes kelayakan bahan baku apakah siap untuk dipakai dalam
proses produksi atau tidak.
Kepala bagian printing dan weaving dibantu oleh : (a) Kasie Persiapan
Bagian ini bertugas menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan proses produksi.
(b) Kasie Proses
Bagian ini bertugas mengkoordinir dan mengawasi jalannya proses
produksi yang mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.
(c) Kasie Finishing
Bagian ini bertugas dalam proses penyelesaian kain antara lain
meneliti kain apakah ada yang cacat, membersihkan sisa benang pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Mengkoordinir, mengarahkan, dan mengawasi dari pengelolaan kegiatan
yang berhubungan dengan urusan finansial.
Bagian ini dibantu oleh 4 unit:
a) Kasie Kas
Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab atas penerimaan dan
pengeluaran kas.
b) Kasie Pembukuan
Bagian ini bertugas mengkoordinir dalam melaksanakan administrasi
pembukuan baik pencatatan maupun pendokumentasian.
c) Kasie Pembelian
Bagian ini bertugas meneliti persediaan bahan baku proses produksi,
menetapkan harga beli serta bertanggung jawab dan mengawasi
kuantitas barang yang dibeli.
d) Kasie Gudang
Bagian ini bertugas untuk mengkoordinir dan mengawasi keluar
masuknya stock barang gudang. 6) Manager Personalia
Tugas :
Mengatur pengangkatan dan pengembangan karyawan lewat
latihan-latihan karyawan serta menentukan kriteria atau syarat pengangkatan
karyawan baru.
7) Manager Umum
Tugas : Meningkatkan kelancaran kegiatan perusahaan.
Unit-unit yang terkait yaitu :
a) Kasie Keamanan
Bagian ini bertugas untuk menjaga keamanan perusahaan.
b) Kasie Kendaraan
Bertugas untuk meningkatkan kelancaran transportasi perusahaan seperti
pengangkutan barang dan karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Bertugas mengurusi dan meningkatkan kesejahteraan karyawan serta
mengurusi pemeliharaan tanaman dan gedung perusahaan.
2. Pembagian Sistem Kerja
Pembagian sistem kerja unit tenun pada PT. Iskandar Indah Printing Textile ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Day Shift : Masuk pagi terus
b) Shift : Masuk pagi, siang, malam.
Dibagi 3 grup : Grup A, B, C ( pagi, siang, malam )
Pergantian shift pagi, siang, malam setiap hari Senin (seminggu sekali).
Per shift dikepalai seorang Kepala Shift dan pengawas masing-masing
bagian.
Mesin jalan non-stop (24 jam) kecuali waktu istirahat 1 jam.
1) Shift Pagi (Grup A)
Masuk : Pukul 07.00 - 15.00 WIB
Istirahat : Pukul 11.30 - 12.50 WIB
2) Shift Siang (Grup B)
Masuk : Pukul l5.00 - 23.00 WIB
Istirahat : Pukul 18.00 – 19.20 WIB
3) Shift Malam (Grup C)
Masuk : Pukul 23.00 - 07.00 WIB
Istirahat : Pukul 03.00 - 04.20 WIB
3. Lokasi Perusahaan
Lokasi pabrik PT. Iskandar Indah Printing Textile terletak di Jl. Pakel no. 11 RT 03 RW VIII Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Pemilihan
lokasi perusahaan atau lokasi pabrik selalu didasarkan atas tinjauan ekonomi,
geografis, sosial, dan teknologi. Semua faktor tersebut akan saling berpengaruh
satu sama lain, sehingga seluruh syarat diperlukan dipenuhi semaksimal mungkin.