• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER HUKUM ISLAM YANG TIDAK DISEPAKATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SUMBER HUKUM ISLAM YANG TIDAK DISEPAKATI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SUMBER HUKUM

ISLAM YANG TIDAK

DISEPAKATI

(MUKHTALAF)

(2)

Istihsan (Menganggap sesuatu

lebih baik

نسحتسسسسس

ي

نسحتسا

ناسحتسا

)

“Berpindahnya seorang mujtahid dari qiyas jali (jelas) kepada qiyas khafi (samar) atau dari hukum

kulli (umum) kepada hukum pengecualian dikarenakan adanya dalil yang membenarkannya”

(Abdul Wahab Khalaf)

“Berpindahnya seorang mujtahid dari qiyas jali (jelas) kepada qiyas khafi (samar) atau dari hukum

kulli (umum) kepada hukum pengecualian dikarenakan adanya dalil yang membenarkannya”

(Abdul Wahab Khalaf)

Kelompok yang menerima istihsan Mazhab Hanafi, Maliki dan Hambali

istihsan sebagai ijtihad  Az-Zumar : 18

Kelompok yang tidak menerima istihsan sebagai sumber hukum Imam

Muhammad Ibn Idris As-Syafi’I (seorang pendiri mazhab Syafi’i)  Al-An’am : 38, Al-Maidah : 49

Kelompok yang menerima istihsan Mazhab Hanafi, Maliki dan Hambali

istihsan sebagai ijtihad  Az-Zumar : 18

Kelompok yang tidak menerima istihsan sebagai sumber hukum Imam

(3)

CONTOH ISTIHSAN

*

Dalam

qiyas

;

perempuan

haid

diqiyaskan

sebagai

orang junub

dengan illat

tidak suci

*

Dalam

istihsan

;

perempuan

haid

tidak

sama dengan

orang junub

karena

(4)

Mashlahah Mursalah (Terlepas

dan bebas 

ةلسرم ةحلصم

)

Sesuatu

yang

dianggap

maslahah

umum

namun tidak ada

ketegasan hukum

untuk

merealisasikannya

dan tidak pula ada

dalil tertentu baik

yang mendukung

maupun

yang

menolaknya”

Hanya imam Malik yang menggunakan dan membenarkan metode maslahah mursalah sebagai metode ijtihadnya.

Macam2 maslahah:

1. Al-maslahah al mu’tabarah : maslahah yang secara tegas diakui oleh sayri’at& telah ditetapkan ketentuan2 hukum untuk merealisasikannya

2. Al-maslahah al- mulgah : sesuatu yang dianggap maslahah oleh akal pikiran, kemudian dianggap palsu karena kenyataannya bertentangan dengan syari’at.

(5)

CONTOH MASLAHAH MURSALAH 

Membuat penjara,

mencetak uang,

mengumpulkan

dan membukukan

ayat-ayat

Al-Qur’an,

ditetapkannya

pajak penghasilan,

membuat surat

nikah sebagai bukti

sah perkawinan

dan lain

(6)

Istishab (menyertai 

ب

حصتسا

اباحصتسا ب

حصت سيي

ي

)

Apa yang pernah

berlaku secara tetap

pada masa lalu pada

prinsipnya berlaku

pada masa yang akan

datang”(Imam

Syaukani

)

Apa yang pernah

berlaku secara tetap

pada masa lalu pada

prinsipnya berlaku

pada masa yang akan

datang”(Imam

Syaukani

)

1. Nafi : dalam keadaan kosong

tidak terdapat hukum di dalamnya

1. Nafi : dalam keadaan kosong

tidak terdapat hukum di dalamnya

2. Tsubut : keadaan

dimana pernah ada

hukum di dalamnya

2. Tsubut : keadaan

dimana pernah ada

(7)

2.

ىتح نييايي

ك امىلع نييايي

ك ام ءا قييي

ب لصلا

هريغي ام تبثي

“ Asal sesuatu itu adalah ketetapan

yang telah ada menurut keadaan

semula sehingga terdapat ketetapan

sesuatu yang mengubahanya”

2.

ىتح نييايي

ك امىلع نييايي

ك ام ءا قييي

ب لصلا

هريغي ام تبثي

“ Asal sesuatu itu adalah ketetapan

yang telah ada menurut keadaan

semula sehingga terdapat ketetapan

sesuatu yang mengubahanya”

1.

كشل

يياييي

ب لو زيي

يي يي

ل نيقيل

يياييي

ب ت

ب ثيي

ي

ام

“ Apa yang ditetapkan oleh sesuatu

yang menyakinkan maka tidak

dapat dihilangkan dengan sesuatu

yang meragukan”

1.

كشل

يياييي

ب لو زيي

يي يي

ل نيقيل

يياييي

ب ت

ب ثيي

ي

ام

“ Apa yang ditetapkan oleh sesuatu

yang menyakinkan maka tidak

dapat dihilangkan dengan sesuatu

yang meragukan”

3.

ةحاب لي

ا ءايش لي

ا ىيي

ف لص لي

ا

“Hukum asal segala sesuatu itu

adalah boleh”

3.

ةحاب لي

ا ءايش لي

ا ىيي

ف لص لي

ا

“Hukum asal segala sesuatu itu

adalah boleh”

4.

ةءارب ليي

ا ناسن لي

ا ىيي

ف لصلا

“Yang asal pada manusia itu adalah

bebas”

4.

ةءارب ليي

ا ناسن لي

ا ىيي

ف لصلا

(8)

Pembagian

1. Baraah Ashliyah : bersih

dan bebas dari beban hukum

1. Baraah Ashliyah : bersih

dan bebas dari beban hukum

2. Istishab syara’

atau akal : adanya

hukum pada sesuatu

itu ditetapkan

berdasarkan akal

atau syara’

2. Istishab syara’

atau akal : adanya

hukum pada sesuatu

itu ditetapkan

berdasarkan akal

atau syara’

3. Istishab hukum:

mengukuhkan pemberlakuan

suatu hukum boleh atau

dilarang

3. Istishab hukum:

mengukuhkan pemberlakuan

suatu hukum boleh atau

dilarang

4. Istishab sifat : mengukuhkan berlakunya suatu sifat dimana sifat ini berlaku

pada suatu ketentuan hukum sampai sifat ini mengalami perubahan

yang menyebabkan berubahnya hukum

4. Istishab sifat : mengukuhkan berlakunya suatu sifat dimana sifat ini berlaku

pada suatu ketentuan hukum sampai sifat ini mengalami perubahan

(9)

CONTOH ISTISHAB :

Ketika

seseorang

merasa

ragu

apakah ia sudah

berwudhu

atau

belum, ia harus

berpegang pada

ketentuan hukum

asal, yaitu belum

berwudhu

Ketika

seseorang yang

sudah berwudhu,

kemudian

ragu

mengenai

batal

atau tidak, maka

hendaknya

ia

menetapkan

hukum yang awal

yaitu

sudah

berwudhu. Rasa

ragu-ragu

itu

tidak

dapat

(10)

Urf (Adat :

افرع فرييعيي

ي

فرع

)

“Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan manusia dalam pergaulannya dan sudah mantap dan melekat dalam

urusan2 mereka” (Abu Zahra)

 Macam2 urf dari sumbernya :

1. Urf qauly : kebiasaan yang berlaku dalam kata2 /ucapan dalam kehidupan sehari-hari

(11)

Macam2 urf

dilihat dari

ruang

lingkupnya

:

1. Urf umum : kebiasaan yang telah umum

berlaku dimana2 hampir di seluruh penjuru dunia tanpa memandang negara,

bangsa dan agama

2. Urf khusus : kebiasaan yang

dilakukan oleh sekelompok orang di tempat tertentu atau

pada waktu tertentu dan tidak berlaku di sembarang waktu dan

tempat.

Macam2 urf

dilihat dari

kualitasnya :

1. Urf shahih : kebiasaan yang dilakukan secara berulang2, diterima

oleh orang banyak, tidak bertentangan dengan norma agama,

sopan santun dan budaya yang luhur.

2. Urf fasid : adat / kebiasaan yang berlaku

di suatu tempat namun bertentangan dengan

agama, undang2 negara dan sopan

(12)

Saddu al-Zariat (Menutup

jalan :

ةعيرذ ليي

ا يييديي

س )

“Sesuatu yang secara lahiriah hukumnya boleh, namun hal itu akan membawa

kepada hal yang dilarang

Pembagian saddu zariat :

1. Zariat yang sudah pasti akan membawa kerusakan (mafsadat)

2. Zariat yang jarang membawa mafsadat seperti membudidayakan pohon anggur 4. Zariat yang seringkali membawa mafsadat

3. Zariat yang berdasarkan dugaan yang kuat akan membawa kepada mafsadat,

(13)

CONTOH SADDU ZARIAT

Melakukan

permainan

yang

berbau

judi

walaupun

tanpa

uang

tetap

dilarang

karena

apabila sudah bisa

memainkannya

dikhawatirkan

terjerumus kepada

perjudian

yang

(14)

Mazhab Sahabi

Kumpulan hasil ijtihad dan fatwa yang

dihasilkan oleh para sahabatNabi.

Fatwa tersebut terkait dengan suatu

masalah

yang

hukumnya

tidak

ditetapkan oleh Al-Qur’an dan sunah.

(Wahbah Zuhaili).

Sahabat adalah orang yang berjumpa

(15)

Pendapat Ulama tentang mazhab

Sahabi

Syafi’iyyah, jumhur

asy’ariyah,

mu’tazilah

dan

syi’ah berpendapat

bahwa

mazhab

Sahabi tidak dapat

dijadikan

hujjah,

karena

mereka

adalah

manusia

yang

ma’shum

yang

mungkin

melakukan

kesalahan dan lupa

Hanafiyah,

Malikiyah dan

Hanabilah secara

tegas mengakui

mazhab sahabi

sebagai hujjah

sar’iyyah.

(Q.S. At-Taubah :

(16)

CONTOH MAZHAB SAHABI :

Sahabat

sepakat bahwa

bagian

nenek

ada dalam 1/6

Anas

bin

Malik

mengatakan

bahwa

batas

minimal waktu

haid

seorang

wanita adalah 3

hari

 Utsman bin

Affan

berpendapat

bahwa

hilangnya

kewajiban salat

Jum’at

jika

bertepatan

dengan

dua

(17)

Syar’un man qoblana

“ Hukum2 Allah yang disyari’atkan kepada umat

terdahulu melalui nabi2 mereka seperti Nabi

Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Daud dan Nabi Isa.”

(18)

Pembagian Syar’un man qablana

1. Ajaran yang telah dihapuskan oleh syari’at Rasulullah saw (dimansukh)

3. Ajaran yang ditetapkan oleh syari’at Rasulullah

saw

a. Ajaran yang diberitakan kepada kita, baik melalui Al-Qur’an/sunah, tetapi tidak tegas diwajibkan sebagaimana

diwajibkan kepada umat sebelum kita

b. Ajaran yang tidak disebut2 (diceritakan) oleh syari’at Rasulullah.

2. Ajaran yang

ditetapkan oleh syari’at Rasulullah

(19)

CONTOH SYAR’UN MAN

QOBLANA :

Menurut Nabi

Musa as ;

seseorang yang

telah berbuat

dosa apabila

ingin bertobat

harus

membunuh

dirinya.

 Perintah

menjalankan

puasa

 Al- Maidah :

45

(20)

Dalalatul

Iqtiran

(dalil

yang

bersama2

)

“Dalil yang menunjukkan bahwa sesuatu

itu sama hukumnya dengan sesuatu yang

disebut bersama2.

Kedudukan

dalalatul

iqtiran

sebagai

sumber hukum :

Jumhur ulama mengatakan bahwa sesuatu

yang bersama2 dalam satu himpunan

tidak mesti bersamaan dalam hukum.

Sebagian ulama(Hanafiyah, Malikiyah dan

(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

Jika terdapat hormon yang berlebih, maka dilakukan pemberian obat tertentu sehingga kadar hormon kembali normal (misal, kadar hormon prolaktin yang berlebih

Dalam penelitian ini, metode pendekatan yang digunakan dalam penjadwalan produksi rokok adalah algoritma Simulated Annealing (SA) yang menggunakan hasil penjadwalan

Pada pengerjaan Tugas Akhir di Jurusan Sistem Informasi ITS, penulis mengambil bidang minat Pengukuran dan Evaluasi Teknologi Informasi, yakni mengenai

Kedua, dari prespektif agency theory, bahwa melalui aktivitas perencanaan pajak dapat memfasilitasi kesempatan manajerial untuk melakukan tindakan oportunism

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara berupa laporan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) insiden penyakit virus tular umbi pada masing-masing varietas bawang merah asal Jawa Barat dan Jawa Tengah berturut-turut yaitu varietas

Proses kompresi udara yang terjadi pada kompressor torak dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan seperti terlihat pada gambar 4.4. Pada titik ini tekanan

Penghitungan nilai DO awal dan DO akhir sama dengan penghitungan Nilai DO.. Nilai BOD = Nilai awal – Nilai