Monitoring dan Mitigasi
Dampak Kanal di Lahan
• Gambut terbentuk dari timbunan sisa-sisa tanaman yang
telah mati, baik yang sudah lapuk maupun belum.
Timbunan terus bertambah karena proses dekomposisi
terhambat oleh kondisi anaerob dan/atau kondisi
lingkungan lainnya yang menyebabkan rendahnya
tingkat perkembangan biota pengurai. Pembentukan
tanah gambut merupakan proses geogenik yaitu
pembentukan tanah yang disebabkan oleh proses
deposisi dan tranportasi, berbeda dengan proses
pembentukan tanah mineral yang pada umumnya
Berdasarkan Lingkungan
pembentukkannya, Gambut
dibedakan atas :
1.Gambut Ombrogen yaitu
Gambut yang terbentuk pada
lingkungan yang hanya
dipengaruhi air hujan
Berdasarkan tingkat kematangannya, gambut dibedakan menjadi:
• Gambut saprik (matang) adalah gambut yang sudah melapuk lanjut
dan bahan asalnya tidak dikenali, berwarna coklat tua sampai
hitam, dan bila diremas kandungan seratnya < 15%.
• Gambut hemik (setengah matang) adalah gambut setengah lapuk,
sebagian bahan asalnya masih bisa dikenali, berwarma coklat, dan
bila diremas bahan seratnya 15 – 75%.
• Gambut fibrik (mentah)adalah gambut yang belum melapuk, bahan
asalnya masih bisa dikenali, berwarna coklat, dan bila diremas
Berdasarkan tingkat kesuburannya, gambut dibedakan menjadi:
• Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan
mineral dan basa-basa serta unsur hara lainnya. Gambut yang
relatif subur biasanya adalah gambut yang tipis dan dipengaruhi
oleh sedimen sungai atau laut.
• Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki
kandungan mineral dan basa-basa sedang
• Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin
mineral
dan basa-basa. Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh
dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik
• Gambut salah satu sumber karbon yang besar, 252 – 3528 t C/ha (Verwer dan van der Meer, 2010)
• Estimasi cadangan karbon di Asia tenggara 68,5 Gigaton = 11 – 14% cadangan karbon gambut di dunia (Verwer dan van der Meer, 2010) • Fungsi gambut:
- Penambat air dan Pencegah banjir - Mencegah intrusi air laut
- Mitigasi perubahan iklim
- Menjaga siklus nutrisi dan menetralisir zat beracun
Latar Belakang
• Perpres No. 61 tahun 2011Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN GRK):
- Target penurunan emisi 26% (skema pendanaan APBN dan APBD) - Target penurunan emisi 15 % (Skema pendanaan luar negri)
- Total target penurunan emisi sampai 2020, 41%
• Gubernur dan Bupati terlibat dalam upaya mitigasi GRK (Perpres 71 No 71 tahun 2011)
• 5 bidang prioritas penurunan emisi GRK: - Pertanian
- Kehutanan dan Lahan Gambut
- Energi dan transportasi - Industri
Dampak Kanal
Belum pasti seluas apa area yang akan terpengaruhi oleh kanal (Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan)
Estimasi ahli semua gambut dalam jarak 1 - 2 km dari kanal akan terkena dampak (Hooijer, pers.comm)
Total area gambut dalam jarak 1 – 2 km sekitar 1,200 ha – 2,400 ha
0.34m
1.42m
Subsiden Tahun 6 ->
178t CO2e per hektar per tahun Total emisi dari subsiden
Setelah 5 tahun: 890 tCO2-e per ha
Kedalaman gambut dalam 1 hektar
0.05m
per tahun
157 tCO2-e per hektar per tahun Total emisi dari kebakaran
Setelah tahun 1: 157 tCO2-e per ha
76.2t CO2e ha-1 yr-1 Total emisi dari subsiden: 76.2 tCO2-e per ha each year Sampai gambut kedalaman maksimal
Penurunan Permukaan
Gambut
Johor Malaysia Subsiden 2.3 m (1978 – 2007)
Prediksi Efek kanal Terhadap
Penurunan Permukaan Gambut
Significant impacts over 30 years within 0.5km of a canal
Negligible impacts over 30 years within 0.5 – 1km of a canal
Konsep Penyekatan
Kanal
• Sekat bertahan lama, efektif biaya, dan dapat terjadi rehabilitasi gambut • Pengukuran topografi:
- Metode selang: mudah, akurasi tinggi, (FAO, 2012)
• Waktu ideal penyekatan: - Tinggi muka air terendah
Desain Penyekatan Kanal
(Pengalaman KFCP)
• Sekat kotak (Box dam)
(KFCP, 2012)
August 2010 October 2010 February 2011
• Beberapa jenis desain sekat lainnya
CKPP 6 CKPP 7 CKPP 8
CKPP 13 CKPP 14 CKPP 17
Hampir semua sekat
rusak dalam kurun
• Sekat dengan menggunakan bahan gambut yang dipadatkan
• Syarat: - Pemadatan dilakukan dengan excavator - Air Tidak mengalir di atas sekat
- Tinggi crest di sekitar sekat minimal 1 m
- Perbedaan tinggi sekat setidaknya kurang dari 0.4 m (target 0.2 m)