• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuha"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan mengalami diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya.

(3)

air, kapas, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam. Tapi, dalam kegiatan penelitian, siswa-siswi selalu memakai kapas untuk perkecambahan biji mereka. Sedangkan, media tanam yang menggunakan air biasanya dikhususkan untuk tumbuhan hidroponik. Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji.Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang berbeda-beda.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah:

1. Apakah media kapas adalah media yang tebaik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?

1.3 Tujuan Penelitiian

1. Melakukan penelitian pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

2. Mengetahui pengaruh berbagai media tanam (tanah dan kapas) terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Mampu memilih media tanam yang sesuai bagi tumbuhan 2. Mengetahui pengaruh media tanam terhadap laju

pertumbuhan kacang hijau

3. Mengetahui factor apa saja yang membedakan media tanam

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori

2.1.1Teori mengenai Media Tanam

Banyak media tanam yang bisa dipilih untuk tanaman kita.Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada tanah.Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan. Jarang sekali kegiatan pertanian memakai media kapas, terkecuali para siswa yang akan melakukan penelitian biologi.

Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sebelumnya, dijelaskan terlebih dahulu, sifat fisik tanah dan apa saja yang terkandung dalam tanah sehingga menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam:

2.1.1.1 Tanah 1. Profil tanah

Jika tanah digali sampai kedalaman tertentu, dari penampung vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horison) atau biasa disebut profil tanah.Di tanah hutan yang dusah matang terdapat tiga horison penting yaitu horison A, B dan C.

a. Horison A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar bahan organik terkumpul dan mengalami pembusukan.

(5)

c. Horizon C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang merupakan bagian dari batuan induk.

2. Warna tanah

Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah.Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik.Semakin gelap warna semakin tinggi kandungan bahan organiknya.Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan organik rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Didaerah yang mempunyai sistem darinase (serapan air) buruk, warna tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe 2+

3. Tekstur tanah

Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

1. Pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm 2. Debu, berukuran 2-50 mikron

3. Liat, berukuran dibawah 2 mikron

Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering.

Tabel 2.1. Perbandingan hara yang terdapat dalam jenis tekstur tanah

Jenis Tekstur

P K Ca Fe2O3 MgO

Pasir 0,08 2,53 2,92 5,19 1,02 Debu 0,10 3,44 6,58 9,42 2,22

(6)

tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.

2.1.1.2 Kapas

Kapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan juga memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama.

Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa Sanskerta karpasa) adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan subtropika.Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil.Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain.Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya).

Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan.Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimerselulosa murni dan alami.Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai orang.Tekstil yang terbuat dari kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala panas (menyerap keringat).

Sifat-sifat Kimia Kapas

Oleh karena kapas sebagian besar tersusun atas selulosa maka sifat-sifat kmia kapas adalah sifat-sifat kimia selulosa.

(7)

keadaan lembab, atau pemanasan yang lama dalam suhu diatas 1400C.

Asam-asam menyebabkan hidrolisa ikatan-ikatan glukosa, dalam rental selulosa membentuk hidroselulosa. Asam kuat dalam larutan menyebabkan degradasi yang cepat, sedangkan larutan yang encer apabila dibiarkan mongering pada serat akan menyebabkan penurunan kekuatan. Alkali mempunyai sedikit pengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali kuat dengan konsentrasi yang tinggi menyebabkan penggelembungan yang besar pada serat, seperti dalam proses mempercerisasi. Dalam proses ini kapas dikerjakan di dalam larutan natrium hidroksida dengan konsentrasi lebih besar dari 18%.

Dalam kondisi ini dinding primer menahan penggelumbungan serat kapas keluar, sehingga lumenya sebagian tertutup. Irisan lintang menjadi lebih bulat, puntirannya berkurang dan serat menjadi lebih berkilau. Hal ini merupakan alasan uitama mengapa dilakukan proses mencerisasi. Disamping itu serat kapas menjadi lebih kuat dan afinitas terhadap zat warna lebih besar.

Pelarut-pelarut yang biasa dipergunakan untuk kapas adalah kupramonium hidroksida dan kuprietilena diamina. Viskositas larutan kapas dalam pelarut-pelarut ini merupakan faktor yang baik untuk memperkirakan kerusakan serat. Kapas mudah diserang oleh jamur dan bakteri, terutama pada keadaan lembab dan pada suhu yang hangat.

Akhir-akhir ini banyak dilakukan modifikasi secara ilmiah mempergunakan zat-zat kimia tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat kapas, misalnya stabilitas dimensi, tahan kusut, tahan air, tahan api, tahan jamur, tahan kotoran dan sebagainya.

2.1.2Kajian dan Hasil Penelitian

(8)

Selanjutnya, setiap media tanam selalu memiliki tekstur yang berbeda-beda. Apabila, media tanam tersebut bertekstur pasir maka media itu mudah untuk diolah, media jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan komulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah dan media tersebut lebih cepat kering. Yang kemudian, kecambah biji akan sulit bertumbuh karena kekurangan air.

Tidak hanya tekstur dan daya intermolekul yang dapat mempengaruhi perkecambahan, tetapi juga kandungan-kandungan unsur yang ada dalam media tanam tersebut. Kandungan unsur-unsur itu ada yang dapat mempercepat pertumbuhan dan juga memperhambat pertumbuhan. Tapi, kebanyakan unsur-unsurnya dapat membantu biji dalam perkecambahan.

2.1.3 Hipotesis :

Media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau adalah kapas.

BAB III

BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan

Alat :

1. Tempat media tanam ( Gelas mineral 2 buah) 2. Alat untuk menyiram tanaman

3. Penggaris

(9)

6. Stopwatch Bahan :

1. 20 Biji kacang hijau (@10biji) 2. Kapas 94,5 cm³

3. Tanah 94,5 cm³

3.2 Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan.

2. Memasukkan tanah dan kapas ke dalam media tanam dengan jumlah yang sama.

3. Menanam 10biji kacang hijau ke dalam masing-masing media tanam.

4. Mengamati perkecambahan biji dengan interval 48 jam atau 2 hari sekali.

5. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan. 6. Menganalisis hasil penelitan dengan cara mengolah data.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Variabel

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah.Oleh karena itu, variabel sering diebut faktor ubah atau faktor penentu. Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 3 macam, yaitu sebagai berikut

Variabel bebas:

(10)

Jenis biji Kacang Hijau, air untuk penyiraman, volume air, tempat untuk media tanam beserta kecambah

Variabel terikat / respon:

Kecepatan pertumbuhan batang dan jumlah daun pada tumbuhan kacang hijau.

4.2 Pengujian Hipotesis

Penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap suatu perkecambahan ini, dapat diketahui bahwa daya intermolekul dan tekstur setiap media tanam berbeda.Hal itulah yang membuat pengaruh terhadap perkecambahan. Jadi, rumusan hipotesis diterima karena sesuai dengan hasil penelitian.

Hipotesis mengatakan bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau. Dalam menguji hipotesis, kita bisa melakukan pengamatan terhadap media tanam yang dipakai beberapa orang. Contoh, siswa dan insinyur pertanian. Kebanyakan siswa memilih kapas sebagai media tanam untuk penelitian kecambahnya. Sedangkan insinyur pertanian kebanyakan memeran pentingkan tanah dalam pertaniannya. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara media tanah dan kapas yang kemudian mempengaruhi suatu perkecambahan, sehingga hipotesis ini dapat berlaku di kemudian hari.

4.3 Data Pengamatan Panjang Batang Kacang Hijau

Hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan selama 8 hari dengan media tanam yang berbeda yaitu:

Tabel 4.3.1.pot A (Kapas) No

. Kecambah ke 2 Hari Pengamatan ke4 6 8

1 1 - - -

-2 2 - - -

-3 3 - - -

-4 4 - - -

(11)

6 6 - - -

-Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.

Pada jenis tumbuhan tertentu seperti kacang hijau juga terdapat beberapa faktor penunjang dan pada laporan kami ini membahas salah satunya yaitu media tanam dan unsur hara yang terkandung didalamnya. Melalui kedua faktor tersebut kita dapat mengetahui skala pertumbuhan dari kacang hijau tersebut hingga menjadi kecambah akibat pengaruh dari kedua faktor tersebut.

(12)

tanaman kacang hijau yang terdapat dalam kapas. Pada hari pertama pengukuran tanaman kacang hijau yang terdapat dalam kapas memang jauh lebih pendek daripada tanaman kacang hijau yang terdapat dalam medium agar-agar.

Pada media tanam kapas, di hari kedua( pengamatan pertama) belum ada biji kacang hijau yang mengalami perkecambahan. pada pengmatan selanjutnya, dari hari keempat (pengamatan kedua) hingga hari kedelapan (pengamatan keempat) hanya kecambah yang kelima yang menampakkan pertumbuhannya. Dan rata-rata pertumbuhan batang kecambah kacang hijau hingga pengamatan terakhir adalah sebesar 6,25cm. Mungkin ini disebabkan oleh serat kapas pada umumnya tahan terhadap kondisi penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian yang normal, tetapi beberapa zat pengoksidasi atau penghidrolisa menyebabkan kerusakan dengan akibat penurunan kekuatan. Kerusakan karena oksidasi dengan terbentuknya oksi selulosa biasanya terjadi dalam proses pemutihan yang berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab, atau pemanasan yang lama dalam suhu diatas 1400C .

Pada media tanam tanah, dihari kedua (pengamatan pertama) ada setengah dari keseluruhan biji kecambah tumbuh.Dan pada pengamatan selanjutnya, setelah di rata-ratakan dari pengamatan pertama hingga akhir. Pada kecambah pertama memiliki rata-rata tinggi batang sebesar 5,25 cm, kecambah kedua memiliki rata-rata tinggi batang sebesar 0,1cm. Pada kecambah ketiga memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,425cm. Pada kecambah keempat memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,05cm. Pada kecambah kelima memiliki rata-rata tinggi sebesar 6,75cm. Pada kecambah keenam memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,125cm. Pada kecambah ketujuh memiliki rata-rata tinggi sebesar 7,25cm. Pada kecambah kedelapan memiliki rata-rata tinggi batang sebesar 7,75cm. Pada kecambah kesembilan memiliki rata-rata tinggi batang sebesar memiliki rata-rata tinggi sebesar 1,125cm. Pada kecambah kesepuluh memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,05cm.

(13)

Media tanah keunggulannya adalah tanah mengandung unsur hara.

Media kapas, kapas memiliki molekul-molekul yang renggang sehingga biji kacang hijau dapat menyerap air dengan mudah, tetapi di karenakan kapas yang peneliti gunakan merupakan kapas yang teksturnya berserat, dan karena mungkin ada kerusakan pada tekstur kapas atau kapas telah terkontaminasi oleh zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan kacang hijau. Pada media kapas, kecambah hanya dapat menyerap air, sedangkan pada media tanah kecambah hanya dapat menyerap air dan zat hara.

Setiap media yang berbeda pasti selalu memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap suatu perkecambahan.Karena, setiap media tanam pasti memiliki daya intermolekul, tekstur, unsur, dan yang lainnya berbeda-beda.

Ada hal lain yang dapat saya amati dari percobaan ini yaitu kondisi kecambah yang saya tanam tumbuh tinggi tetapi tidak tumbuh dengan tegak. Hal ini dikarenakan tempat media tanam yang kami gunakan terlalu sempit dan rendah sehingga kecambah kacang hijau tumbuh tidak sempurna. Selain itu, kurangnya penyinaran sinar matahari membuat kecambah saya tumbuh tidak tegak dan pucat.

4.5 Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah data hasil penelitian sehingga membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini, analisis data yang dapat dilakukan adalah:

1. Mencari nilai rata-rata kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau pada tiap perlakuan

2. Membandingkan hasil antara kecepatan perkecambahan biji kacang pada media satu dan media yang lain.

Setiap pot memiliki populasi 10 biji kacang hijau. Pengambilan data tinggi tanaman dilakukan setiap hari selama 8 hari untuk masing-masing pot.

Adapun cara saya menganalisis adalah dengan

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Kapas adalah media tanam terbaik untuk perkecambahan kacang hijau

5.2.Saran

(15)

DAFTAR PUSTAKA

http://renirahmawatii.blogspot.com/2012/01/makalah-biologi-umum.html

http://hasil-penelitian-pengaruh-media-tanah.html http://Agar-agar.htm

http://Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Kecepatan Perkecambahan Biji Kacang Hijau « Ghoziyah's Blog.htm

http://Pengaruh Media Tanam terhadap Perkembangan Tumbuhan _ byulovers.htm

Gambar

Tabel 4.3.1.pot A (Kapas)
Tabel 4.3.2 pot B (Tanah)

Referensi

Dokumen terkait

Media online memiliki kemampuan untuk mentransmisikan informasi ke generasi muda dan menjadi media pengembangan bagi pendidikan melek budaya, karena media online

diatas menunjukkan real earning management mampu memoderasi penerapan IFRS terhadap pengakuan kerugian tepat waktu. 2) Real earning management memperkuat (memoderasi)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Hubungan antara kemampuan metakognisi dengan keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA 2 SMA

Karena itu pendidikan dapat didefinisikan dengan lebih lengkap menjadi “pengenalan dan pengakuan, yang secara gradual ditanamkan pada diri seseorang, akan kedudukan yang tepat

Pneumatisasi didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan atau perkembangan rongga-rongga udara didalam tulang temporal, dan sel-sel udara yang terdapat di dalam

Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa terhadap Seni dan Budaya di sekolah sesuai amanat tersebut di atas, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil analisis stasistik menunjukkan terdapat interaksi yang nyata sampai sangat nyata antara perlakuan kedalaman pemberian pupuk organik

penting dari rencana usaha (perusahaan, produk/jasa, manajeme, pemasaran dan penjualan, pengembangan, operasi dan keuangan)?. Latar Belakang