Enuk,
1risiko dan asuransi penjaminan
2Victor Christianto
Pendahuluan
Seperti kita ketahui bersama, rencana pembangunan reaktor PLTN di negeri ini sudah terdengar sejak tahun an. Waktu itu lokasi yang direncanakan adalah dekat Gunung Muria, Jepara. Tapi sekitar tahun , waktu pihak BATAN mulai memasang patok‐patok, masyarakat setempat mulai resah. Setelah perdebatan panjang melalui berbagai forum termasuk liputan di berbagai media, akhirnya rencana tersebut dibatalkan.
Namun rencana pembangunan reaktor daya nuklir belum terhenti sampai di situ. Ada rencana untuk memindahkan proyek reaktor nuklir ke Bangka‐Belitung Babel , bahkan Kalimantan Selatan. Dan terakhir yang saya dengar adalah muncul kesepakatan antara BATAN dan konsorsium perencana yang terdiri dari Rekayasa Teknik dan anak perusahaan Rosatom dari Rusia untuk mendesain reaktor daya eksperimental RDE .
1
enuk: energi nuklir, meminjam istilah Prof. Liek Wilardjo.
2
Tulisan ini awalnya disiapkan dalam rangka seminar tentang PLTN yang diselenggarakan oleh Program
Pascasarjana Universitas Kristen )ndonesia, Jakarta, Agustus .
3
penulis adalah periset independen dan administrator www.SciPrint.org. (P: ‐ .
Keprihatinan
Keprihatinan masyarakat, para akademisi dan berbagai LSM khususnya berkaitan dengan potensi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pembangunan, operasi hingga decommissioning PLTN.
Keprihatinan tersebut antara lain dipicu oleh berbagai bencana reaktor nuklir, terutama Three Mile )sland, Chernobyl dan salah satu yang terbaru adalah
Fukushima maret . Krisis nuklir di Jepang tersebut telah memicu kembali ketakutan akan potensi bencana yang dapat ditimbulkan oleh reaktor nuklir jika ada sesuatu yang salah terjadi. Bahkan kabarnya kasus Fukushima masih belum berhasil ditangani sepenuhnya oleh badan yang berwenang hingga saat ini. Tapi tidak hanya tiga saja reaktor nuklir yang pernah mengalami bencana,
beberapa yang bisa disebut di sini adalah [ ]: Kompleks nuklir Mayak atau Kyshtym di Soviet september , Reaktor
nuklir Windscale, UK oktober ,
Idaho National Engineering Laboratory
USA : januari , Severesk, 4
Windscale itu tidak di reaktor, tapi di fasilitas produksi elemen BB nuklir (komentar Prof. LW).
5
Kalau ya itu reaktor kecil MW, menjadi liar
dan adigenting, padahal sudah dipadamkan, dan
musibahnya fatal, korban‐korbannya terlalu radioaktif sehingga tidak dapat segera dievakuasi.
komentar Prof. LW
sebelumnya Tomsk‐ Rusia : april
, Tokaimura, fasilitas pemrosesan
bahan bakar nuklir Jepang : september , Mihama power plant
Jepang : agustus , dan Macoule
nuclear site France : september .
Untuk daftar lengkap semua bencana reaktor nuklir yang pernah terjadi, lihat misalnya Bertini [ ].
Memang bencana Fukushima sudah mulai terlupakan dalam memori kolektif
masyarakat, apalagi media massa kerap dibanjiri dengan laporan wawancara para tokoh dalam bidang nuklir yang
mempromosikan bahwa enuk itu murah,
aman, dan bersih. Tetapi benarkah
demikian?
Karena itu ada baiknya kita melihat beberapa risiko bencana yang bisa terjadi dalam reaktor nuklir.
Beberapa bencana dalam reaktor
nuklir
)nti reaktor yang memuat bahan bakar nuklir merupakan mesin engine dari suatu reaktor daya nuklir [ ]. Bahan bakar fuel terdiri dari lapisan pellet uranium/plutonium yang disusun dalam suatu tabung panjang terbuat dari logam
fuel akan menjadi sangat panas. Fuel ini direndam dalam air, dan panas yang terjadi dalam fuel akan mengubah air menjadi uap, dan itulah sumber tenaga dari reaktor nuklir. Bahkan jika reaktor dihentikan shut down , fuel akan tetap panas dalam waktu lama, jadi mesti terus‐ menerus didinginkan, dan ini
memerlukan banyak air dalam jumlah besar.
Beberapa bencana yang mungkin terjadi dalam reaktor nuklir antara lain adalah sebagai berikut [ ]: a. Jika pompa yang bertugas menyirkulasikan air gagal berfungsi misalnya karena listrik
padam , maka air akan mengilas to flash pada suhu derajat Celcius, dan
akibatnya fuel akan menjadi sangat panas. Selanjutnya logam zirconium akan pecah, hal ini disebut Kerusakan fuel; b. Jika terjadi kerusakan fuel, maka material radioaktif akan terlepas. (al ini disebut kerusakan pada Jalur pelepasan
radioaktivitas; c. Jika fuel tidak terendam air selama beberapa jam, maka ia akan meleleh melt . Jika fuel meleleh, maka ruang antara tabung‐tabung fuel akan tertutup oleh lelehan tersebut, sehingga akan lebih sulit untuk mendinginkan. (al ini disebut Partial meltdown; d. Jika fuel tidak terendam cukup lama, maka semua
fuel akan meleleh, dan kemungkinan akan jatuh ke kungkungan utama primary
containment . Dan dalam beberapa waktu
akan terjadi kebocoran, karena laju kebocoran primary containment dalam sehari adalah sekitar % dari volume total. (al ini disebut Complete meltdown. )nilah yang diduga terjadi pada reaktor Mark ) di PLTN Fukushima; e. Peluruhan radioaktif mengeluarkan partikel‐partikel yang dapat merusak organ hidup dan menyebabkan kanker. Yang paling
dikhawatirkan di antaranya adalah isotop iodine‐ dan cesium‐ . )odine‐ memiliki waktu paroh hari, sementara cesium‐ tahun. (al ini disebut kebocoran )sotop radioaktif.
Selain itu, meltdown juga dapat
menyebabkan kegagalan struktur pada reaktor karena beton akan menjadi getas dan rapuh pada kondisi panas ekstrem. Bukan tidak mungkin hal tersebut akan menyebabkan kebocoran material radioaktif menjadi lebih dari % sehari. Lihat [ ].
Risiko radiasi
Menurut dokumen EPA [ ], kerusakan
tissue akibat radiasi terjadi pada skala sel,
Banyak kerusakan sel tersebut yang bisa diperbaiki oleh tubuh. Tapi ada juga sel‐ sel yang tidak terperbaiki sehingga berubah menjadi kanker.
Telah banyak studi yang dilakukan terhadap risiko radiasi, di antaranya adalah studi terhadap . orang yang selamat dari bom atom (iroshima dan Nagasaki pada akhir PD)). Para ilmuwan mempelajari banyak hal dari studi‐studi tersebut, di antaranya yang terpenting adalah: a Semakin tinggi dosis radiasi, semakin besar peluang untuk membentuk kanker; b peluang untuk terjadi kanker, bukan tingkat seriusnya kanker,
meningkat dengan bertambahnya dosis radiasi; c Kanker yang disebabkan radiasi tidak muncul sampai bertahun‐ tahun setelah terpajan radiasi; d beberapa orang lebih berpotensi untuk mengalami kanker akibat pajanan radiasi daripada yang lain.
Selain risiko tersebut, radiasi dapat merusak kesehatan melalui cara‐cara lain selain kanker. Lihat misalnya [ ].
Untuk analisis tentang dampak
kontaminasi radiasi, lihat misalnya [ ].
Bahayabahaya lain reaktor nuklir Anthony Frogatt [ ] menyimpulkan dalam laporannya tentang bahaya‐bahaya
reaktor nuklir antara lain sebagai berikut: a Semua reaktor yang sedang
operasional memiliki cacat‐cacat keamanan safety flaws yang sangat serius dan bersifat inheren, yang tidak dapat dihilangkan dengan upgrade
keamanan; selanjutnya b Suatu bencana fatal pada reaktor air‐ringan light weight
reactor , yang merupakan bagian terbesar
reaktor, dapat menyebabkan pelepasan radiasi yang jumlahnya ekivalen beberapa kali radiasi dari Chernobyl atau kali radiasi yang dilepaskan senjata atom. c Beberapa tipe reaktor baru dipromosikan sebagai aman secara fundamental.
Namun, lepas dari fakta bahwa mereka memiliki problem‐problem keamanan tersendiri, reaktor‐reaktor jenis baru tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pembangunannya, dengan hasil yang tidak jelas. d Usia rata‐rata reaktor nuklir di dunia adalah sekitar tahun, dan banyak negara yang
merencanakan untuk memperpanjang masa layan mereka. (asilnya adalah risiko bencana yang meningkat akibat degradasi komponen kritis. Bagaimana tepatnya mekanisme degradasi tersebut sebagai fungsi dari waktu belum
telah mendorong perusahaan utilitas nuklir untuk mengurangi investasi yang berkaitan dengan keamanan dan
mengurangi karyawan. Utilitas juga cenderung meningkatkan tekanan reaktor, temperatur operasional, dan pembakaran bahan bakar. (al ini mempercepat penuaan komponen dan mengurangi margin keamanan. Regulator nuklir tidak selalu dapat mengatasi situasi‐situasi baru tersebut. f Reaktor‐ reaktor tidak dapat dilindungi secara memadai dari ancaman teroris. Selain itu buangan limbah nuklir juga memiliki risiko tersendiri, khususnya spent fuel [ ].
Beberapa hal yang disebutkan di atas agaknya mendorong suatu panel material fisil menyimpulkan bahwa masa depan energi nuklir tidak pasti. Lihat [ ].
Bahkan suatu studi menyebut adanya kegagalan dalam industri nuklir di )nggris akibat privatisasi di sektor energi [ ]; kegagalan yang mirip agaknya juga bisa diamati di negara‐negara maju lainnya termasuk Perancis dan Jerman.
Mungkinkah ada asuransi penjamin
terhadap reaktor nuklir?
Salah satu pertanyaan penting dalam
mengantisipasi risiko bencana nuklir adalah adakah pihak ketiga yang bersedia menanggung kerugian masyarakat akibat suatu bencana reaktor? Karena itu dalam bagian ini mari kita lihat apakah
memungkinkan untuk mencari lembaga asuransi yang bersedia menjamin suatu reaktor nuklir sampai selesai masa operasinya hingga decommissioning. Suatu studi yang dilakukan oleh German
Renewable Energy Federation BEE
menyimpulkan bahwa biaya untuk menjamin suatu reaktor nuklir adalah sebagai berikut [ ]: a Premi tahunan untuk setiap reaktor daya nuklir dengan masa layan tahun:
€ . . . , ; b Premi tahunan untuk setiap reaktor daya nuklir dengan masa layan tahun:
€ . . . , ; c Premi tahunan untuk setiap reaktor daya nuklir dengan masa layan tahun:
€ . . . , ; d Premi tahunan untuk setiap reaktor daya nuklir dengan masa layan tahun:
€ . . . , .
Tentu kalkulasi premi tersebut
tahun, maka nilai premi tahunan adalah sekitar milyar euro. Suatu angka yang fantastis, bahkan lebih besar dari nilai pembangunan reaktor nuklir itu sendiri.
(asil studi ini, meskipun ditentukan oleh banyak faktor, perlu kiranya menjadi bahan pertimbangan oleh para pengambil keputusan, di tengah minimnya studi kuantitatif tentang besarnya potensi bencana yang bisa timbul pada suatu reaktor nuklir [ , p. ].
Mengingat pelbagai faktor tersebut, maka kalkulasi biaya operasi reaktor nuklir sebaiknya tidak saja memperhitungkan biaya desain dan konstruksi, tapi juga biaya pengolahan bahan baku uranium, pengolahan limbah radioaktif,
decommissioning, serta potensi kerugian
masyarakat akibat bencana [ ].
Karena itu sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional, sebaiknya pembuat kebijakan mengembangkan sumber‐ sumber energi lain seperti energi
terbarukan ET , dan enuk hanya sebagai opsi terakhir. Lihat [ ].
6
menurut survei, usia layan rata-rata reaktor nuklir adalah 21 tahun.
Alternatif solusi: memacu energi
terbarukan (ET)
Beberapa kendala yang sering disebut untuk pengembangan energi terbarukan adalah kendala sumber daya ahli,
lambatnya adopsi masyarakat dan juga bahan baku. Untuk sumber daya
diperlukan percepatan alih teknologi [ ] dalam bidang energi terbarukan, untuk adopsi perlu dikembangkan kebijakan
feedin tariff atau insentif khusus untuk
itu. Lihat [ ].
Sementara bahan baku sebenarnya cukup banyak, hanya saja para pembuat
kebijakan di negeri ini tampaknya masih banyak yang mengidap mental makelar
dalam bahasa ekonomi: pemburu rente/rent seeker . Sebagai contoh, di pulau Belitong kabarnya ada bahan
tambang yang bagus untuk material panel surya, tapi sudah berpuluh tahun
diekspor ke luar negeri.
Selain itu, salah satu potensi ET di
)ndonesia adalah tenaga air hydropower/
microhydro . Menurut kajian Lemhannas
, )ndonesia memiliki potensi energi hidro lebih dari MW, tapi hingga
Joko Widodo untuk membangun banyak bendungan dalam tempo tahun,
tentunya bagaimana rencana tersebut akan diwujudkan itulah yang diharapkan. Analisis SWOT untuk ET juga telah
dilakukan oleh Lemhannas [ ]. Persoalan lain adalah bagaimana mengintegrasikan surplus energi yang dihasilkan oleh ET ke sistem grid listrik, karena energi terbarukan seperti angin dan matahari cenderung fluktuatif . Lihat [ ].
Namun demikian, salah satu kabar yang menggembirakan adalah sudah ada beberapa desa yang mandiri atau bahkan surplus energi karena memanfaatkan biomassa dan biogas. Energi biomassa bisa diperoleh tidak hanya di desa tapi juga di kota‐kota dengan cara mengelola sampah dan limbah.
Dengan kata lain, bukanlah mustahil bahwa sosialisasi dan insentif yang tepat pada masyarakat akan dapat mendorong adopsi energi terbarukan, dan
mengurangi ketergantungan terhadap grid nasional. Kuncinya di sini adalah kemauan untuk belajar dari keberhasilan
7
Selain mekanisme integrasi ke grid nasional, juga perlu dikembangkan teknologi baterai yang andal untuk menampung daya yang diperoleh panel surya atau kincir angin.
negara‐negara lain yang sudah berhasil melakukan transisi ke energi terbarukan. Lihat [ ].
Dan untuk melihat kecenderungan utama dalam bidang energi terbarukan dan efisiensi energi, lihat [ ].
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: a Reaktor nuklir secara inheren memuat berbagai risiko mulai risiko paparan radiasi akibat kebocoran bahan radioaktif, risiko melt down, hingga risiko akibat ancaman teroris; b Biaya asuransi untuk dampak bencana reaktor nuklir sangatlah besar, dan bahkan lebih besar dari biaya pembuatan reaktor itu sendiri. Jika memang akan dibangun reaktor
terbarukan, dan enuk hanya sebagai opsi terakhir; e Beberapa kendala yang sering disebut untuk pengembangan energi terbarukan adalah kendala sumber daya ahli, lambatnya adopsi masyarakat dan juga bahan baku. Untuk sumber daya diperlukan percepatan alih teknologi dalam bidang energi terbarukan, untuk adopsi perlu dikembangkan kebijakan feedin atau insentif khusus untuk itu. Sementara itu, perlu terus direalisasikan desa‐desa dan kota‐kota surplus energi.
f Dari sudut pandang rekayasa, anak perusahaan Rosatom yang terlibat dalam konsorsium desain reaktor daya
eksperimental tidak memiliki rekam jejak untuk jenis reaktor yang akan didesain. Dengan kata lain, hal ini membuat reaktor daya yang direncanakan menjadi
semacam "kelinci percobaan" untuk anak perusahaan Rosatom tersebut. g Masih banyak kegunaan lain dari nuklir,
misalnya dalam bidang pertanian atau medis. Demikian juga banyak
kemungkinan lain untuk mengembangkan energi nuklir tanpa melalui proses
pembelahan fisi , misalnya
8
Dalam bidang pertanian, nuklir dapat
dikembangkan misalnya untuk pemuliaan genetik, sementara dalam bidang medis misalnya ada metode yang relatif baru yang disebut Boron neutron capture cancer therapy.
menggunakan ilmu nuklir condensed
matter condensed matter nuclear
science9 . Jadi jika saya harus
menuangkan suatu semboyan untuk makalah ini, kira‐kira bunyinya adalah: "Nuclear: yes, fission: no!" (Nuklir: ya, fisi: tidak)
Terimakasih
Perkenankan penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Prof. Liek Wilardjo, Dr. )wan Kurniawan, dan Dr. Karlina Supelli yang telah memotivasi penulis untuk berpartisipasi dalam acara bedah buku dengan topik PLTN ini pada tahun . Khususnya terimakasih kepada Prof. Liek Wilardjo atas saran‐ saran perbaikan atas draft awal makalah ini. Juga terimakasih kepada para sahabat dan rekan yang aktif berdialog melalui email, di antaranya: Prof. Dr. Atmonobudi Soebagyo, Prof. Dr. Bambang (idayat, Dr. Nengah Sudja, Dr. Lilo Sunaryo, dan Dr. Fabby Tumiwa. Tulisan ini merupakan pendapat pribadi.
Version . : juli , pk. : , Version . : juli , pk. . , version . : desember , pk. :
Referensi:
[ ] Union of Concerned Scientists. Nuclear accident ABCs. March .
Url: http://www.ucsusa.org
[ ] BBC. Timeline: nuclear plant accidents. sept. .
Url: http://www.bbc.com/news/world‐
[ ] On the ethics of energy. June , . Url: http://catholicecology.net/blog/ethics‐ energy
[ ] Erin Lothes Biviano. Catholic moral traditions and energy ethics for the twenty first century. Journal of Moral Theology Vol.
no. ,
url: http://cdm.msmary.edu: /utils/getfil
e/collection/JMT/id/ /filename/ .pdf
[ ] Paul Slovic, Baruch Fischhoff, and Sarah Lichtenstein. Why study risk perception? Risk Analysis, vol. no. ,
[ ] Frank von (ippel ed. , The uncertain future of nuclear energy. A research report of
the )nternational Panel of Fissile Materials, sept.
[ ] David A. Lochbaum. Nuclear waste disposal crisis. Tulsa, PennWell Books, .
[ ] Anthony Frogatt. Nuclear reactor hazards.
(einrich Boll Foundation,
[ ] Jan Willem Storm can Leeuwen. Health risks of nuclear power. Chaam: CEEDATA
energy analysis, .
[ ] EPA. Radiation: Facts, Risks and Realities.
April
[ ] German Renewable Energy Federation. Study: calculating a riskappropriate
insurance premium to cover thirdparty liability risks that result from operation on nuclear power plants. Leipzig, april
[ ] Alvin Weinberg Foundation. Glossary of nuclear terms. Url: www.the‐weinberg‐ foundation.org
[ ] (.W. Bertini. Descriptions of selected accidents that have occured at nuclear reactor
facilities. Nuclear Safety )nformation Center,
Oak Ridge National Laboratory, . No. ORNL/NS)C‐
[ ] Greenberg, West, Lowrie, Mayer. The reporter's handbook on nuclear materials, energy and waste management. Nashville:
Vanderbilt University Press, .
[ ] David Elliott ed. . Nuclear or not? Does nuclear power have a place in sustainable energy future? New York: Palgrave Macmillan,
.
[ ] Simon Taylor. Privatisation and financial collapse in the nuclear industry. Abingdon:
Routledge, .
[ ] National Council for Radioactive Protection and Measurement. A guide to uncertainty analysis in dose and risk assessments related to environment contamination. )ssued May , .
[ ] Kaspar Willam, Xi, Lee, Kim. Thermal response in reinforced concrete structures in nuclear power plants. SESM no. ‐ ,
College of Engineering and Applied Science. University of Colorado at Boulder. [ ] Gill Wilkins. Technology Transfer for renewable energy. London: The Royal
)nstitute of )nternational Affairs, . [ ] Miguel Mendonsa. Feedin tariffs: accelerating the deployment of renewable energy. World Future Council. London:
Earthscan, .
[ ] Boaz Moselle, Jorge Padilla, Richard Schmalensee. Harnessing renewable energy in electric power systems. Washington:
Earthscan, .
[ ] Patrick Devine‐Wright. Renewable energy and the public: from NIMBY to participation.
London: Earthscan, .
[ ] Michael Frank (ordeski. Megatrends in energy efficiency and renewable energy.
Lilburn: The Fairmont Press, .
edisi , Desember . URL:
http://www.lemhannas.go.id/portal/images/ stories/humas/jurnal/Edisi_ _‐
_Desember_ _‐_ _‐_ekonomi.pdf
Tentang Penulis
Victor Christianto adalah insinyur yang meminati masalah‐masalah astrofisika, fisika komputasional, kosmologi, energi terbarukan, teologi, matematika, dan iptek secara umum. Gelar )nsinyur Teknik diperoleh dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun . Pernah
memperoleh beasiswa dari Kementerian Pendidikan Rusia untuk studi gravitasi dan kosmologi di Institute of Gravitation
and Cosmology di Peoples’s Friendship
University of Russia Moscow mulai Desember ‐Mei namun tidak selesai. Menyelesaikan program Magister Teologi dari STT Satyabhakti, Malang, pada bulan September . Kini penulis aktif mengelola situs jejaring sosial www.SciPrint.org. Telah menerbitkan lebih dari paper di berbagai jurnal, dan lebih dari buku baik sendiri maupun bersama rekan‐rekan ilmuwan
mancanegara. Beberapa paper terbaru bisa diakses di
http://www.prespacetime.com
URL:
Victor Christianto, mobile phone: ‐
(ttp://www.facebook.com/vchristianto
(ttp://www.twitter.com/christianto
(ttp://vixra.org/author/victor_christianto
(ttp://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/