• Tidak ada hasil yang ditemukan

Enuk risiko dan asuransi penjaminan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Enuk risiko dan asuransi penjaminan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Enuk,

1

risiko dan asuransi penjaminan

2

Victor Christianto  

 

Pendahuluan 

Seperti kita ketahui bersama, rencana pembangunan reaktor PLTN di negeri ini sudah  terdengar sejak tahun  an. Waktu itu lokasi yang direncanakan adalah dekat Gunung  Muria, Jepara. Tapi sekitar tahun  , waktu pihak BATAN mulai memasang patok‐patok,  masyarakat setempat mulai resah. Setelah perdebatan panjang melalui berbagai forum  termasuk liputan di berbagai media, akhirnya rencana tersebut dibatalkan. 

Namun rencana pembangunan reaktor daya nuklir belum terhenti sampai di situ. Ada  rencana untuk memindahkan proyek reaktor nuklir ke Bangka‐Belitung  Babel , bahkan  Kalimantan Selatan. Dan terakhir yang saya dengar adalah muncul kesepakatan antara  BATAN dan konsorsium perencana yang terdiri dari Rekayasa Teknik dan anak perusahaan  Rosatom dari Rusia untuk mendesain reaktor daya eksperimental  RDE . 

       1

 enuk: energi nuklir, meminjam istilah Prof. Liek Wilardjo. 

2

 Tulisan ini awalnya disiapkan dalam rangka seminar tentang PLTN yang diselenggarakan oleh Program 

Pascasarjana Universitas Kristen )ndonesia, Jakarta,   Agustus  . 

3

 penulis adalah periset independen dan administrator www.SciPrint.org. (P:   

(2)

Keprihatinan 

Keprihatinan masyarakat, para akademisi  dan berbagai LSM khususnya berkaitan  dengan potensi dampak yang mungkin  ditimbulkan oleh pembangunan, operasi  hingga decommissioning PLTN. 

Keprihatinan tersebut antara lain dipicu  oleh berbagai bencana reaktor nuklir,  terutama Three Mile )sland, Chernobyl  dan salah satu yang terbaru adalah 

Fukushima   maret  . Krisis nuklir  di Jepang tersebut telah memicu kembali  ketakutan akan potensi bencana yang  dapat ditimbulkan oleh reaktor nuklir jika  ada sesuatu yang salah terjadi. Bahkan  kabarnya kasus Fukushima masih belum  berhasil ditangani sepenuhnya oleh  badan yang berwenang hingga saat ini.  Tapi tidak hanya tiga saja reaktor nuklir  yang pernah mengalami bencana, 

beberapa yang bisa disebut di sini adalah  [ ]: Kompleks nuklir Mayak atau Kyshtym  di Soviet   september  , Reaktor 

nuklir Windscale, UK    oktober  , 

Idaho National Engineering Laboratory 

USA :   januari  , Severesk,         4

 Windscale itu tidak di reaktor, tapi di fasilitas produksi elemen BB nuklir (komentar Prof. LW). 

5

 Kalau ya itu reaktor kecil   MW, menjadi liar 

dan adigenting, padahal sudah dipadamkan, dan 

musibahnya fatal, korban‐korbannya terlalu  radioaktif sehingga tidak dapat segera dievakuasi. 

komentar Prof. LW  

sebelumnya Tomsk‐   Rusia :   april 

Tokaimura, fasilitas pemrosesan 

bahan bakar nuklir  Jepang :    september  , Mihama power plant 

Jepang :   agustus  , dan Macoule 

nuclear site  France :   september  . 

Untuk daftar lengkap semua bencana  reaktor nuklir yang pernah terjadi, lihat  misalnya Bertini [ ]. 

Memang bencana Fukushima sudah mulai  terlupakan dalam memori kolektif 

masyarakat, apalagi media massa kerap  dibanjiri dengan laporan wawancara para  tokoh dalam bidang nuklir yang 

mempromosikan bahwa enuk itu murah, 

aman, dan bersih. Tetapi benarkah 

demikian?  

Karena itu ada baiknya kita melihat  beberapa risiko bencana yang bisa terjadi  dalam reaktor nuklir. 

 

Beberapa bencana dalam reaktor 

nuklir 

)nti reaktor yang memuat bahan bakar  nuklir merupakan mesin  engine  dari  suatu reaktor daya nuklir [ ]. Bahan  bakar  fuel  terdiri dari lapisan pellet  uranium/plutonium yang disusun dalam  suatu tabung panjang terbuat dari logam 

(3)

fuel akan menjadi sangat panas. Fuel ini  direndam dalam air, dan panas yang  terjadi dalam fuel akan mengubah air  menjadi uap, dan itulah sumber tenaga  dari reaktor nuklir. Bahkan jika reaktor  dihentikan  shut downfuel akan tetap  panas dalam waktu lama, jadi mesti terus‐ menerus didinginkan, dan ini 

memerlukan banyak air dalam jumlah  besar. 

Beberapa bencana yang mungkin terjadi  dalam reaktor nuklir antara lain adalah  sebagai berikut [ ]: a. Jika pompa yang  bertugas menyirkulasikan air gagal  berfungsi  misalnya karena listrik 

padam , maka air akan mengilas  to flash   pada suhu   derajat Celcius, dan 

akibatnya fuel akan menjadi sangat panas.  Selanjutnya logam zirconium akan pecah,  hal ini disebut Kerusakan fuel; b. Jika  terjadi kerusakan fuel, maka material  radioaktif akan terlepas. (al ini disebut  kerusakan pada Jalur pelepasan 

radioaktivitas; c. Jika fuel tidak terendam  air selama beberapa jam, maka ia akan  meleleh  melt . Jika fuel meleleh, maka  ruang antara tabung‐tabung fuel akan  tertutup oleh lelehan tersebut, sehingga  akan lebih sulit untuk mendinginkan. (al  ini disebut Partial meltdown; d. Jika fuel  tidak terendam cukup lama, maka semua 

fuel akan meleleh, dan kemungkinan akan  jatuh ke kungkungan utama  primary 

containment . Dan dalam beberapa waktu 

akan terjadi kebocoran, karena laju  kebocoran primary containment dalam  sehari adalah sekitar  % dari volume  total. (al ini disebut Complete meltdown.  )nilah yang diduga terjadi pada reaktor  Mark ) di PLTN Fukushima; e. Peluruhan  radioaktif mengeluarkan partikel‐partikel  yang dapat merusak organ hidup dan  menyebabkan kanker. Yang paling 

dikhawatirkan di antaranya adalah isotop  iodine‐  dan cesium‐ . )odine‐   memiliki waktu paroh   hari, sementara  cesium‐    tahun. (al ini disebut  kebocoran )sotop radioaktif. 

Selain itu, meltdown juga dapat 

menyebabkan kegagalan struktur pada  reaktor karena beton akan menjadi getas  dan rapuh pada kondisi panas ekstrem.  Bukan tidak mungkin hal tersebut akan  menyebabkan kebocoran material  radioaktif menjadi lebih dari  % sehari.  Lihat [ ]. 

 

Risiko radiasi 

Menurut dokumen EPA [ ], kerusakan 

tissue akibat radiasi terjadi pada skala sel, 

(4)

Banyak kerusakan sel tersebut yang bisa  diperbaiki oleh tubuh. Tapi ada juga sel‐ sel yang tidak terperbaiki sehingga  berubah menjadi kanker. 

Telah banyak studi yang dilakukan  terhadap risiko radiasi, di antaranya  adalah studi terhadap  .  orang yang  selamat dari bom atom (iroshima dan  Nagasaki pada akhir PD)). Para ilmuwan  mempelajari banyak hal dari studi‐studi  tersebut, di antaranya yang terpenting  adalah:  a  Semakin tinggi dosis radiasi,  semakin besar peluang untuk membentuk  kanker;  b  peluang untuk terjadi kanker,  bukan tingkat seriusnya kanker, 

meningkat dengan bertambahnya dosis  radiasi;  c  Kanker yang disebabkan  radiasi tidak muncul sampai bertahun‐ tahun setelah terpajan radiasi;  d   beberapa orang lebih berpotensi untuk  mengalami kanker akibat pajanan radiasi  daripada yang lain. 

Selain risiko tersebut, radiasi dapat  merusak kesehatan melalui cara‐cara lain  selain kanker. Lihat misalnya [ ]. 

Untuk analisis tentang dampak 

kontaminasi radiasi, lihat misalnya [ ].   

Bahaya­bahaya lain reaktor nuklir  Anthony Frogatt [ ] menyimpulkan  dalam laporannya tentang bahaya‐bahaya 

reaktor nuklir antara lain sebagai berikut:  a  Semua reaktor yang sedang 

operasional memiliki cacat‐cacat  keamanan  safety flaws  yang sangat  serius dan bersifat inheren, yang tidak  dapat dihilangkan dengan upgrade 

keamanan; selanjutnya  b  Suatu bencana  fatal pada reaktor air‐ringan  light weight 

reactor , yang merupakan bagian terbesar 

reaktor, dapat menyebabkan pelepasan  radiasi yang jumlahnya ekivalen beberapa  kali radiasi dari Chernobyl atau   kali  radiasi yang dilepaskan senjata atom.  c   Beberapa tipe reaktor baru dipromosikan  sebagai aman secara fundamental. 

Namun, lepas dari fakta bahwa mereka  memiliki problem‐problem keamanan  tersendiri, reaktor‐reaktor jenis baru  tersebut membutuhkan biaya yang sangat  besar untuk pembangunannya, dengan  hasil yang tidak jelas.  d  Usia rata‐rata  reaktor nuklir di dunia adalah sekitar    tahun, dan banyak negara yang 

merencanakan untuk memperpanjang  masa layan mereka. (asilnya adalah  risiko bencana yang meningkat akibat  degradasi komponen kritis. Bagaimana  tepatnya mekanisme degradasi tersebut  sebagai fungsi dari waktu belum 

(5)

telah mendorong perusahaan utilitas  nuklir untuk mengurangi investasi yang  berkaitan dengan keamanan dan 

mengurangi karyawan. Utilitas juga  cenderung meningkatkan tekanan  reaktor, temperatur operasional, dan  pembakaran bahan bakar. (al ini  mempercepat penuaan komponen dan  mengurangi margin keamanan. Regulator  nuklir tidak selalu dapat mengatasi  situasi‐situasi baru tersebut.  f  Reaktor‐ reaktor tidak dapat dilindungi secara  memadai dari ancaman teroris.  Selain itu buangan limbah nuklir juga  memiliki risiko tersendiri, khususnya  spent fuel [ ].  

Beberapa hal yang disebutkan di atas  agaknya mendorong suatu panel material  fisil menyimpulkan bahwa masa depan  energi nuklir tidak pasti. Lihat [ ].  

Bahkan suatu studi menyebut adanya  kegagalan dalam industri nuklir di )nggris  akibat privatisasi di sektor energi [ ];  kegagalan yang mirip agaknya juga bisa  diamati di negara‐negara maju lainnya  termasuk Perancis dan Jerman. 

 

Mungkinkah ada asuransi penjamin 

terhadap reaktor nuklir? 

Salah satu pertanyaan penting dalam 

mengantisipasi risiko bencana nuklir  adalah adakah pihak ketiga yang bersedia  menanggung kerugian masyarakat akibat  suatu bencana reaktor? Karena itu dalam  bagian ini mari kita lihat apakah 

memungkinkan untuk mencari lembaga  asuransi yang bersedia menjamin suatu  reaktor nuklir sampai selesai masa  operasinya hingga decommissioning.  Suatu studi yang dilakukan oleh German 

Renewable Energy Federation  BEE  

menyimpulkan bahwa biaya untuk  menjamin suatu reaktor nuklir adalah  sebagai berikut [ ]:  a  Premi tahunan  untuk setiap reaktor daya nuklir dengan  masa layan   tahun: 

€ . . . , ;  b  Premi tahunan  untuk setiap reaktor daya nuklir dengan  masa layan   tahun: 

€ . . . , ;  c  Premi tahunan  untuk setiap reaktor daya nuklir dengan  masa layan   tahun: 

€ . . . , ;  d  Premi tahunan  untuk setiap reaktor daya nuklir dengan  masa layan   tahun: 

€ . . . , . 

Tentu kalkulasi premi tersebut 

(6)

 tahun,  maka nilai premi tahunan  adalah sekitar   milyar euro. Suatu  angka yang fantastis, bahkan lebih besar  dari nilai pembangunan reaktor nuklir itu  sendiri. 

(asil studi ini, meskipun ditentukan oleh  banyak faktor, perlu kiranya menjadi  bahan pertimbangan oleh para pengambil  keputusan, di tengah minimnya studi  kuantitatif tentang besarnya potensi  bencana yang bisa timbul pada suatu  reaktor nuklir [ , p.  ]. 

Mengingat pelbagai faktor tersebut, maka  kalkulasi biaya operasi reaktor nuklir  sebaiknya tidak saja memperhitungkan  biaya desain dan konstruksi, tapi juga  biaya pengolahan bahan baku uranium,  pengolahan limbah radioaktif, 

decommissioning, serta potensi kerugian 

masyarakat akibat bencana [ ].  

Karena itu sesuai dengan Kebijakan  Energi Nasional, sebaiknya pembuat  kebijakan mengembangkan sumber‐ sumber energi lain seperti energi 

terbarukan  ET , dan enuk hanya sebagai  opsi terakhir. Lihat [ ]. 

 

       6

 menurut survei, usia layan rata-rata reaktor nuklir adalah 21 tahun. 

Alternatif solusi: memacu energi 

terbarukan (ET) 

Beberapa kendala yang sering disebut  untuk pengembangan energi terbarukan  adalah kendala sumber daya ahli, 

lambatnya adopsi masyarakat dan juga  bahan baku. Untuk sumber daya 

diperlukan percepatan alih teknologi [ ]  dalam bidang energi terbarukan, untuk  adopsi perlu dikembangkan kebijakan 

feed­in tariff atau insentif khusus untuk 

itu. Lihat [ ]. 

Sementara bahan baku sebenarnya cukup  banyak, hanya saja para pembuat 

kebijakan di negeri ini tampaknya masih  banyak yang mengidap mental makelar 

dalam bahasa ekonomi: pemburu  rente/rent seeker . Sebagai contoh, di  pulau Belitong kabarnya ada bahan 

tambang yang bagus untuk material panel  surya, tapi sudah berpuluh tahun 

diekspor ke luar negeri. 

Selain itu, salah satu potensi ET di 

)ndonesia adalah tenaga air  hydropower/ 

microhydro . Menurut kajian Lemhannas 

, )ndonesia memiliki potensi energi  hidro lebih dari  MW, tapi hingga 

(7)

Joko Widodo untuk membangun banyak  bendungan dalam tempo   tahun, 

tentunya bagaimana rencana tersebut  akan diwujudkan itulah yang diharapkan.  Analisis SWOT untuk ET juga telah 

dilakukan oleh Lemhannas [ ].  Persoalan lain adalah bagaimana  mengintegrasikan surplus energi yang  dihasilkan oleh ET ke sistem grid listrik,  karena energi terbarukan seperti angin  dan matahari cenderung fluktuatif .  Lihat  [ ].  

Namun demikian, salah satu kabar yang  menggembirakan adalah sudah ada  beberapa desa yang mandiri atau bahkan  surplus energi karena memanfaatkan  biomassa dan biogas. Energi biomassa  bisa diperoleh tidak hanya di desa tapi  juga di kota‐kota dengan cara mengelola  sampah dan limbah. 

Dengan kata lain, bukanlah mustahil  bahwa sosialisasi dan insentif yang tepat  pada masyarakat akan dapat mendorong  adopsi energi terbarukan, dan 

mengurangi ketergantungan terhadap  grid nasional. Kuncinya di sini adalah  kemauan untuk belajar dari keberhasilan        

7

 Selain mekanisme integrasi ke grid nasional, juga perlu dikembangkan teknologi baterai yang andal untuk menampung daya yang diperoleh panel surya atau kincir angin. 

negara‐negara lain yang sudah berhasil  melakukan transisi ke energi terbarukan.  Lihat [ ]. 

Dan untuk melihat kecenderungan utama  dalam bidang energi terbarukan dan  efisiensi energi, lihat [ ]. 

 

Kesimpulan 

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil  adalah sebagai berikut:  a  Reaktor nuklir  secara inheren memuat berbagai risiko  mulai risiko paparan radiasi akibat  kebocoran bahan radioaktif, risiko melt  down, hingga risiko akibat ancaman  teroris;  b  Biaya asuransi untuk dampak  bencana reaktor nuklir sangatlah besar,  dan bahkan lebih besar dari biaya  pembuatan reaktor itu sendiri. Jika  memang akan dibangun reaktor 

(8)

terbarukan, dan enuk hanya sebagai opsi  terakhir;  e  Beberapa kendala yang  sering disebut untuk pengembangan  energi terbarukan adalah kendala sumber  daya ahli, lambatnya adopsi masyarakat  dan juga bahan baku. Untuk sumber daya  diperlukan percepatan alih teknologi  dalam bidang energi terbarukan, untuk  adopsi perlu dikembangkan kebijakan  feed­in atau insentif khusus untuk itu.  Sementara itu, perlu terus direalisasikan  desa‐desa dan kota‐kota surplus energi. 

f  Dari sudut pandang rekayasa, anak  perusahaan Rosatom yang terlibat dalam  konsorsium desain reaktor daya 

eksperimental tidak memiliki rekam jejak  untuk jenis reaktor yang akan didesain.  Dengan kata lain, hal ini membuat reaktor  daya yang direncanakan menjadi 

semacam "kelinci percobaan" untuk anak  perusahaan Rosatom tersebut.  g  Masih  banyak kegunaan lain dari nuklir, 

misalnya dalam bidang pertanian atau  medis.  Demikian juga banyak 

kemungkinan lain untuk mengembangkan  energi nuklir tanpa melalui proses 

pembelahan  fisi , misalnya 

       8

 Dalam bidang pertanian, nuklir dapat 

dikembangkan misalnya untuk pemuliaan genetik,  sementara dalam bidang medis misalnya ada  metode yang relatif baru yang disebut Boron  neutron capture cancer therapy. 

menggunakan ilmu nuklir condensed 

matter  condensed matter nuclear 

science9 . Jadi jika saya harus 

menuangkan suatu semboyan untuk  makalah ini, kira‐kira bunyinya adalah:  "Nuclear: yes, fission: no!" (Nuklir: ya,  fisi: tidak) 

 

Terimakasih 

Perkenankan penulis mengucapkan  banyak terimakasih kepada Prof. Liek  Wilardjo, Dr. )wan Kurniawan, dan Dr.  Karlina Supelli yang telah memotivasi  penulis untuk berpartisipasi dalam acara  bedah buku dengan topik PLTN ini pada  tahun  . Khususnya terimakasih  kepada Prof. Liek Wilardjo atas saran‐ saran perbaikan atas draft awal makalah  ini. Juga terimakasih kepada para sahabat  dan rekan yang aktif berdialog melalui  email, di antaranya: Prof. Dr. Atmonobudi  Soebagyo, Prof. Dr. Bambang (idayat, Dr.  Nengah Sudja, Dr. Lilo Sunaryo, dan Dr.  Fabby Tumiwa. Tulisan ini merupakan  pendapat pribadi. 

Version  . :   juli  , pk.  : ,  Version  . :   juli  , pk.  . ,  version  . :   desember  , pk.  :  

      

(9)

Referensi: 

[ ] Union of Concerned Scientists. Nuclear  accident ABCs. March  . 

Url: http://www.ucsusa.org 

[ ] BBC. Timeline: nuclear plant accidents.    sept.  . 

Url: http://www.bbc.com/news/world‐

 

[ ] On the ethics of energy. June  ,  .  Url: http://catholicecology.net/blog/ethics‐ energy 

[ ] Erin Lothes Biviano. Catholic moral  traditions and energy ethics for the twenty  first century. Journal of Moral Theology Vol.   

no.    , 

url: http://cdm.msmary.edu: /utils/getfil

e/collection/JMT/id/ /filename/ .pdf 

[ ] Paul Slovic, Baruch Fischhoff, and Sarah  Lichtenstein. Why study risk perception? Risk  Analysis, vol.   no.  ,   

[ ] Frank von (ippel  ed. , The uncertain  future of nuclear energy. A research report of 

the )nternational Panel of Fissile Materials,  sept.   

[ ] David A. Lochbaum. Nuclear waste  disposal crisis. Tulsa, PennWell Books,  . 

[ ] Anthony Frogatt. Nuclear reactor hazards

(einrich Boll Foundation,   

[ ] Jan Willem Storm can Leeuwen. Health  risks of nuclear power. Chaam: CEEDATA 

energy analysis,  . 

[ ] EPA. Radiation: Facts, Risks and Realities. 

April   

[ ] German Renewable Energy Federation.  Study: calculating a risk­appropriate 

insurance premium to cover third­party  liability risks that result from operation on  nuclear power plants. Leipzig,   april   

[ ] Alvin Weinberg Foundation. Glossary of  nuclear terms. Url: www.the‐weinberg‐ foundation.org 

[ ] (.W. Bertini. Descriptions of selected  accidents that have occured at nuclear reactor 

facilities. Nuclear Safety )nformation Center, 

Oak Ridge National Laboratory,  . No.  ORNL/NS)C‐  

[ ] Greenberg, West, Lowrie, Mayer. The  reporter's handbook on nuclear materials,  energy and waste management. Nashville: 

Vanderbilt University Press,  . 

[ ] David Elliott  ed. . Nuclear or not? Does  nuclear power have a place in sustainable  energy future? New York: Palgrave Macmillan, 

[ ] Simon Taylor. Privatisation and financial  collapse in the nuclear industry. Abingdon: 

Routledge,  . 

[ ] National Council for Radioactive  Protection and Measurement. A guide to  uncertainty analysis in dose and risk  assessments related to environment  contamination. )ssued May  ,  . 

[ ] Kaspar Willam, Xi, Lee, Kim. Thermal  response in reinforced concrete structures in  nuclear power plants. SESM no.  ‐ , 

College of Engineering and Applied Science.  University of Colorado at Boulder.    [ ] Gill Wilkins. Technology Transfer for  renewable energy. London: The Royal 

)nstitute of )nternational Affairs,  .  [ ] Miguel Mendonsa. Feed­in tariffs:  accelerating the deployment of renewable  energy. World Future Council. London: 

Earthscan,  . 

[ ] Boaz Moselle, Jorge Padilla, Richard  Schmalensee. Harnessing renewable energy in  electric power systems. Washington: 

Earthscan,  . 

[ ] Patrick Devine‐Wright. Renewable energy  and the public: from NIMBY to participation

London: Earthscan,  . 

[ ] Michael Frank (ordeski. Megatrends in  energy efficiency and renewable energy

Lilburn: The Fairmont Press,  . 

(10)

edisi  , Desember  . URL: 

http://www.lemhannas.go.id/portal/images/ stories/humas/jurnal/Edisi_ _‐

_Desember_ _‐_ _‐_ekonomi.pdf   

Tentang Penulis 

Victor Christianto adalah insinyur yang  meminati masalah‐masalah astrofisika,  fisika komputasional, kosmologi, energi  terbarukan, teologi, matematika, dan  iptek secara umum. Gelar )nsinyur Teknik  diperoleh dari Universitas Brawijaya,  Malang pada tahun  . Pernah 

memperoleh beasiswa dari Kementerian  Pendidikan Rusia untuk studi gravitasi  dan kosmologi di Institute of Gravitation 

and Cosmology di Peoples’s Friendship 

University of Russia  Moscow  mulai  Desember  ‐Mei   namun tidak  selesai. Menyelesaikan program Magister  Teologi dari STT Satyabhakti, Malang,  pada bulan September  . Kini penulis  aktif mengelola situs jejaring sosial  www.SciPrint.org. Telah menerbitkan  lebih dari   paper di berbagai jurnal, dan  lebih dari   buku baik sendiri maupun  bersama rekan‐rekan ilmuwan 

mancanegara. Beberapa paper terbaru  bisa diakses di 

http://www.prespacetime.com   

 

URL: 

Victor Christianto, mobile phone:    ‐  

(ttp://www.facebook.com/vchristianto 

(ttp://www.twitter.com/christianto  

(ttp://vixra.org/author/victor_christianto 

(ttp://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/ 

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memisahkan asap dari campuran tar, maka di dekat ujung pipa (dekat kondenser) didesain sedemikian rupa sehingga tar akan terpisah dengan sendirinya menggunakan

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial (Ankova Dua Jalur). Hasil penelitian diperoleh: 1) terdapat pengaruh

• Pada Variabel Biaya, Indikator pertama Mengurangi biaya pelaksanaan didalam pengadaan jasa konstruksi memiliki prioritas rendah dan indikator kedua mengurangi cost

Persyaratan pelanggan rasa menempati urutan prioritas pertama, sehingga Restoran Pringjajar disarankan untuk memprioritaskan atribut ini dalam rangka peningkatan

Dari Gambar 5 dapat diketahui bahwa tidak dijumpai adanya penurunan jumlah sel limfosit baik bagi pekerja radiasi maupun non pekerja radiasi, hal ini menunjukkan bahwa tidak

Penelitian tahap II dititik beratkan untuk memisahkan fraksi protein yang tidak dapat dihidrolisis oleh pepsin dalam isolat protein komak hitam yang diduga kuat

didekati secara semiotik sehingga ditemukan makna denotatif dan konotatifnya, yang ditinjau berdasarkan perwujudan nirmana. Secara semiotik perwujudan interior,