• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memori dan pembelajaran bahasa. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Memori dan pembelajaran bahasa. doc"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MEMORI DAN PEMBELAJARAN BAHASA (Tugas Psikolinguistik)

Dosen Pengampu Dr. Tadkiroatun Musfiroh

Oleh :

Nandar Sujono NIM 15706251014 Puji Hadi Prayoga NIM 15706251038

PRODI LINGUISTIK TERAPAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

A. Pertanyaan Kajian

1. Apakah pengertian dari memori? 2. Bagaimana sejarah ditemukan memori? 3. Berapa jenis jenis memori?

4. Apa itu penyimpanan jangka pendek? 5. Apa itu penyimpanan jangka panjang? 6. Bagaimana proses memori berlangsung?

7. Apa hubungan memori dan pembelajaran bahasa? B. Outline Kajian

1. Pengertian Memori 2. Jenis Jenis Memori

a. Penyimpanan sensori b. Penyimpanan jangka pendek c. Penyimpanan jangka panjang 3. Proses Memori

a. Input

b. Penyimpanan c. Output

4. Proses pemeliharaan memori semantik a. Jaringan semantic

b. Kategorisasi dan model konseptual c. Model penyebaran Aktif

5. Pembelajaran Bahasa a. Naturalistik b. Formal

6. Hubungan antara memori dan pembelajaran bahasa

Memori dan Pembelajaran Bahasa

(2)

1. Pengertian Memori

Manusia merupakan mahluk yang diciptakan oleh Tuhan yang memiliki kemampuan khusus untuk mengingat suatu kejadian melalui alat indera yang dimiliki baik itu dari melihat suatu kejadian atau mendengar suatu peristiwa dari orang lain. Semua kejadian tersebut disimpan di dalam memori manusia yang tidak mempunyai batasan. Wilder Penfield melakukan percobaan dengan mengoperasi otak pasien dalam keadaan sadar. Wilder melakukan beberapa tusukan pada otak bagian lobe temporal dengan alat elektronik voltase rendah khususnya di daerah hippocampus. Alhasil, si pasien tadi tidak mengingat benda apa yang ditunjukkan kepadanya. Sebagian peneliti memperkirakan hippocampus adalah tempat penyimpanan memori.

Dengan demikian, hakikat memori adalah ingatan akan suatu hal baik berupa pengalaman, kata, atau hal-hal konseptual yang ada di sekeliling manusia. Tanpa memori, manusia tidak akan mampu berkomunikasi karena pada dasarnya salah satu fungsi memori adalah merekam kata yang kemudian disimpan di dalam otak dan dikeluarkan dalam bentuk komunikasi timbal balik.

2. Jenis Jenis Memori bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama. Sebaliknya ketika seseorang mendapat pengalaman yang kurang berharga, memori akan menghapus dengan cepat. Memori konseptual adalah memori yang dibangun berdasarkan konsep-konsep yang ada sesuai dengan fakta yang berlaku.

Memori kata adalah memori yang mengaitkan konsep dengan wujud bunyi dari konsep tersebut.

Menurut Atkinson dan Shiffrin 1968 via John Field (2003), ada tiga jenis penyimpanan memori, yaitu:

a. Penyimpanan sensori (Sensory storage) yaitu jejak yang pasti dari stimulus saat ini. Dalam hal ini sensory store menahan jejak stimulus ketika stimulus sedang dipasangkan dengan sebuah pola. Maksudnya adalah stimulus yang diterima langsung diproses dengan pola yang ada. Dan dalam kaitannya dengan bahasa, jejak tersebut bisa berupa visual (yaitu dalam bentuk kesan terhadap kata yang ada di lembar halaman) maupun auditori (dalam bentuk “gema” kata dari si pembicara). Manusia memiliki dua penyimpanan sensori yang terpisah yaitu iconic memory (penyimpanan visual) dan echoic memory (penyimpanan auditori). Di dalam kedua tempat penyimpanan tersebut, jejak stimulus muncul dan kemudian menghilang dengan cepat; 0.5 detik untuk iconic memory dan 3 detik untuk echoic memory. Dari penyimpanan sensory ini akan menjadi memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Dalam hal ini, stimulus yang didapat dari mendengar akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang didapat dari membaca.

b. Penyimpanan jangka pendek (short term storage) yaitu penyimpanan informasi jangka pendek yang bisa menahan jumlah item pada batas tertentu. Penyimpanan jangka pendek bisa mengubah intisari pada suatu sinyal yang baru masuk atau item yang didapat kembali dari penyimpanan jangka panjang.

(3)

yaitu pertama pengetahuan deklaratif yang berisi bukti bukti nyata dan kedua pengetahuan prosedural yang berisi tentang bagaimana proses terbentuknya pengetahuan. Pada long term memory, memori melekat kua, namun masih dapat hilang jika tidak pernah di-recall sehingga tertumpuk memori lain yang masuk kemudian. Akan dapat diingat kembali jika ada rangsangan yang diberikan, seperti mengendus bau tertentu atau mendengar lagu tertentu sehingga mengingatkan kepada suatu kejadian. Namun, bisa saja tanpa rangsangan, memori itu tiba-tiba saja muncul. Itu yang disebut dengan lupa-lupa ingat.

3. Proses Memori

Menurut Clark (1977: 134-136), memori dibentuk melalui tiga tahap yaitu input, penyimpanan dan output. a. Pada tahapan input ini, biasanya manusia menerima

masukan baik lisan maupun tulisan kemudian mengambil inti sari dari masukan untuk memahaminya. Manusia hanya menyimpan maknanya saja bukan keseluruhan kata. Jika kita disuruh untuk mengulangi lagi kata yang sama persis dengan apa yang diucapkan, maka akan sangat sulit.

b. Tahap penyimpanan dimulai dengan proses menyimpan informasi pada memori pendek, jika informasi ini dirasa memang perlu maka akan dikirim ke memori panjang. Memori panjang tidak hanya menyimpan makna saja namun juga menyimpan hafalan-hafalan verbatim. Verbatim adalah pernyataan ulang yang disampaikan sebelumnya misalnya si siswa diminta untuk menjawab apakah benda ini sudah dikenal sebelumnya. Pada

tahap recall siswa diminta untuk menyebut kembali suatu kata yang ia lihat dan dengar sebelumnya.

Hal ini dikuatkan dengan studi kasus yang dilakukan oleh Jacobs pada tahun 1887 via Jeannete Altarriba (2013: 74) bahwa anak yang umurnya lebih tua bisa mengulang deretan digit lebih panjang dari pada anak yang usianya cenderung lebih muda. Ide ini diambil dari Binet dan Simon pada abad ke 20, ketika mereka mengembangkan tes kecerdasan. Didalam penelitiannya tersebut mereka menemukan anak berusia 3 tahun hanya bisa mengulang 2 digit saja, selanjutnya anak yang berusia 4 tahun bisa mengulang 3 digit dan anak yang berusia 7 tahun mengalami peningkatan bisa mengulang sampai 5 digit.

4. Akses Memori Bilingual

Menurut Bartolotti dan Marian via Altarriba dan Isurin (2013: 9), akses memori dalam long term memory pada pembelajar bilingual terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Implicit Memory

Implicit memory hanya dapat ditunjukkan sebagai sebuah perubahan tidak sadar pada performa dikarenakan informasi yang didapat pada akhir.

b. Explicit Memory

Explicit memory dapat secara sadar ditunjukkan dengan secara verbal mengingat kembali sebuah kejadian atau dengan memberikan jawaban dari pertanyaan. Explicit memory kemudian dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Semantic memory

Semantic memory merupakan rekaman fakta, makna, konsep dan pengetahuan yang lebih terstruktur mengenai dunia luar.

2) Episodic memory

(4)

mengkonstruksi ulang kejadian-kejadian aktual yang terjadi pada poin mana pun dalam kehidupan kita. 3) Procedural memory

Merupakan memori mengenai kejadian atau sebuah aktifitas yang dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang sehingga menjadi otomatis dilakukan. Procedural memory ini bisa menjadi automatic memory seperti menyetir mobil.

5. Proses Pemeliharaan Memori Semantik

Menurut Mick Randal (1946:120) terdapat 3 pendekatan penyimpanan kata dan struktur kosa kata, yaitu: a. Model Hirarki

Jaringan semantik ini dapat di deskripsikan sebagai pengelompokan kosa kata sebagai element penghubung kosa kata- kosa kata yang ada.Jaringan ini sangat berhubungan dengan hiponim, sinonim dan antonim. b. Kategorisasi dan model konseptual

Model pendekatan ini berhubungan dengan proses penyimpanan kosa kata. Subjek diminta untuk menempatkan kata kata di dalam kategori tertentu atau untuk menyelidiki karakteristik dalam kategori berbeda. Sudweeks (1994) via Mick Randal (1946: 120) membagi 4 tahap dalam kategorisasi yaitu : klasikal, probabilistis, eksemplar, dan distribusi.

c. Model Penyebaran Aktif

Model penyebaran aktif selalu digambarkan dengan diagram. Model ini sama dengan model hierarki yaitu menghubungkan kata dengan jaringan kata yang lain.

6. Pembelajaran Bahasa

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh hewan dan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Di Indonesia khususnya, masyarakat

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu atau yang sering dikenal dengan nama bahasa pertama. Bahasa pertama inilah yang di ajarkan manusia sejak lahir. Pembelajaran bahasa lebih sering dikenal dengan istilah language learning. Istilah ini lebih sering digunakan didalam kegiatan perkuliahan. Manusia sendiri bisa mendapatkan pembelajaran bahasa secara formal maunpun non formal misalnya dengan sekolah, manusia bisa mendapatkan ilmu baru seperti menguasai bahasa Inggris. Sejak SD hingga SMA, manusia dibekali bahasa inggris dan akhirnya bisa menguasai bahasa inggris dengan baik. Di dalam segi non formal, pembelajaran bahasa bisa diperoleh dari lingkungan secara tidak langsung. Sebagai contoh di Indonesia terdapat berbagai macam bahasa daerah tepat dimana manusia dilahirkan.Di Sumatera misalnya, manusia bisa belajar bahasa Aceh, bahasa Melayu sebagai bahasa kedua yang dimilikinya sesuai dengan daerah tempat tinggalnya.

Terdapat dua tipe pembelajaran bahasa yang dikemukakan oleh Ellis (1986 : 215):

a. Tipe naturalistik dan yang kedua tipe formal. Tipe naturalistik adalah suatu tipe yang didalam proses pembelajarannya tanpa di damping seorang guru dan tanpa ada unsur kesengajaan. Proses ini biasa terjadi di lingkungan masyarakat.

b. Tipe formal yaitu proses pembelajarannya berlangsung di dalam kelas dengan didampingi oleh seorang guru yang bertugas sebagai pembimbing, bahan mengajar seperti materi dan alat-alat bantu dalam mengajar.

7. Hubungan Antara Memori dan Pembelajaran Bahasa

(5)

mendasar adalah penguasaan kata (kosa kata) karena tanpa menguasai atau memahami kosakata kita tidak akan bisa menguasai bahasa.

Hal yang sulit dalam mempelajari bahasa adalah mengingat kosakata. Seperti yang telah dibahas di paragraf-paragraf sebelumnya ketika mengingat sebuah kata atau beberapa kata, kita cenderung mengingat lebih kuat bagian depan kata yang disebutkan atau bagian paling belakang saja. Sedangkan di bagian tengah, sering kali terlupakan. Ada cara mengingat sebuah kata yaitu dengan mengasosiasi kata baik dari makna maupun bentuk katanya.

Menurut John Field (2003 :110-111) ada dua jenis temuan yang berkaitan tentang latihan mengingat :

a. Primacy effect (efek dominan)

Manusia lebih dominan mengingat kata pada bagian awal yang pertama kali disebutkan dari pada kata setelahnya. Hal ini dibuktikan dalam buku yang ditulis oleh john field pada contoh kasus sebagai berikut: di dalam sebuah kelas guru mendikte 16 kata kepada siswa. Kata diberikan jeda sekitar 1,5-2 detik. Siswa diminta untuk menulis kembali kata sebanyak-banyaknya yang diucapkan oleh guru dalam waktu 90 detik. Setelah diperiksa ternyata, hampir sebagian besar siswa dapat menulis kembali kata yang pertama (Field, 2003: 110).

b. Recency effect (efek yang diterima)

Manusia lebih kuat mengingat suatu kata apabila kata itu diucapkan langsung oleh pembaca tanpa harus ditulis kembali. Hal ini dibuktikan dalam buku yang ditulis oleh john field pada contoh kasus sbb : guru memberi waktu siswa selama 30 detik untuk menghafal 10 kata yang tertera di papan tulis, setelah itu guru memberi waktu selama 90 detik untuk menyebut kembali kata yang siswa ingat. Hasilnya kebanyakan siswa bisa

menyebutkan 2 kata pada bagian akhir (Field, 2003: 110).

Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari contoh kasus yang menjadi landasan temuan yang berkaitan tentang latihan mengingat. Kata yang lebih pendek lebih sukar diingat dari pada kata yang lebih panjang. Ini terletak pada suku kata itu sendiri, misalnya di dalam satu kata “stay”, kata ini terdiri dari hanya 1 suku kata. Jika total kata keseluruhan mencapai 10 kata, maka sangat tidak mungkin siswa menghafal dengan jeda waktu tiap kata nya hanya 1,5 detik dan hanya 1 suku kata saja. Ini dibuktikan dengan siswa sebagian besar hanya bisa mendapat kata pertama saja John Field (2003: 110-111).

Hasil ini berbanding terbalik ketika terdapat kata yang lebih panjang yang terdiri 3 suku kata misalnya beautiful. Kata ini terdiri dari 3 suku kata . jika keseluruhan kata terdapat 10 kata maka waktu yang dibutuhkan untuk menghafal sangatlah panjang, apalagi jika dikaitkan dengan jeda waktu nya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang mampu menuliskan kembali beberapa kata yang di hafalkannya John Field (2003: 110-111).

Menurut Bbaddeley 1990 dan Gathercole and Baddeley (1993) dalam John Field (2003: 111) terdapat putaran phonologi yang terdiri dari penyimpanan phonologi dan mekanisme berulang. Penyimpanan phonologi berasal dari kata-kata seseorang yang di ucapkan kemudian masuk kedalam memori kita dan disimpan.sedangkan mekanisme berulang berasal dari kata yang sama.

(6)

memori jangka pendek dan jangka panjang.Bagaimana memori jangka pendek diproses dan bagaimana memori jangka panjang diakses sangat menentukan pemerolehan bahasa seseorang.

Berbicara tentang memori dalam kaitannya dengan pembelaran dan pemerolehan bahasa, Szmalec, Brysbaert, and Duyck dalam Altarriba dan Isurin (2013: 74) meyakini bahwa working memory, khususnya kemampuan untuk secara temporer menggambarkan informasi berseri, secara signifikan terlibat dan memainkan peranan dalam pembelajaran kata dalam bahasa lokal (native) dan asing. Namun, working memory akan memainkan perannya dalam mempelajari sebuah bahasa baru (dimana objek yang ada mendapatkan sebutan baru), tapi tidak dalam mempelajari nama baru dari objek yang baru.

Menurut Szmalec, Brysbaert, and Duyck via Altarriba dan Isurin (2013: 79), mempelajari bentuk kata baru terdiri dari mempelajari urutan atau rangkaian suara (huruf) dan urutan suara yang benar. Contohnya, ketika mempelajari kata artecey melibatkan ciri-ciri dan urutan fonem: ar, te, cey. Menurut Page dan Norris (2009) via Szmalec, Brysbaert, and Duyck dalam Altarriba dan Isurin (2013: 79), mempelajari kata semacam itu sama halnya dengan mempelajari urutan kata huruf-huruf dalam tugas rentang kata (letter span task) yaitu mengulangi huruf RTC dalam serial recall task yang cepat.

Dengan kata lain, model yang diusung oleh Page dan Norris menjembatani celah (gap) antara verbal working memory dan pemerolehan bahasa dengan menghipotesakan bahwa mekanisme working memory yang terlibat dalam mengingat huruf berseri (serial recall of letters) sama saja dengan yang terlibat dalam pemerolehan bentuk-bentuk kata baru.

B. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa:

1. Memori merupakan ingatan akan suatu hal, baik berupa pengalaman, kata, atau hal-hal konseptual yang ada di sekeliling manusia.

2. Memori dibentuk melalui tiga tahap yaitu input, penyimpanan, dan output.

3. Manusia lebih cenderung mengingat kata yang disebutkan di awal dari rentetan kata yang dibacakan.

4. Manusia lebih kuat mengingat suatu kata apabila kata itu diucapkan langsung oleh pembaca tanpa harus ditulis kembali.

5. Memori memiliki peran yang sangat signifikan dalam pembelajaran bahasa terutama untuk merekam dan menyimpan memori tentang kata yang kemudian dikeluarkan dalam bentuk komunikasi verbal dan non verbal.

DAFTAR PUSTAKA

Altarriba J dan Isurin L. 2013.Memory, Language, and Bilingualism (Theoretical and Applied Approaches). New York: Cambridge University Press.

Clark, Helbert H dan Eve V. Clark .1977. Psychology and language: An introduction to psycholinguistics. NewYork : Harcout Brace and Jovanovich, Inc. Ellis, Rod. 1986. Understanding Second Language

Acquisition. New York: Oxford University Press Field, John. 2003. Psycholinguistics. London and New York:

(7)

Penfield, Wilder, dan Iamar Roberts. 1959. Speech and Brain Mechanisms. Princeton: Princeton University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan dalam penelitian ini adalah bahwa kemampuan siswa dalam menceritakan kembali isi cerita pendek pada kelas V pada pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri

Pendidikan menjadi salah satu investasi jangka panjang suatu bangsa. Oleh sebab itu, langkah strategis dalam mempertahankan suatu bahasa daerah dapat dilakukan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perencanaan pembuatan desain pit optimasi jangka panjang (long term) menggunakan aplikasi berupa software minescape

viii Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK Latar Belakang : Kualitas tidur yang baik akan membantu mengubah ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang sehingga

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah 1 penjualan reguler berpengaruh signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap laba operasi dibuktikan dengan nilai

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Keywords: Long Term Liabilities, Operational Costs, Net Profit Abstrak Tujuan dalam riset ini yaitu untuk memahami pengaruh liabilitas jangka panjang dan operasional cost terhadap