Wilcoxon Match Pairs Test
Pengertian
• Merupakan alat uji statisktik yang
digunakan untuk menguji hipotesis kompaaratif (uji beda) bila datanya berskala ordinal (ranking) pada dua sampel berhubungan (related).
• Sebuah sampel dikatakan related
apabila dalam sebuah penelitian, peneliti hanya menggunakan satu sampel, namun diberi treatment
Pengertian
• Sebagai contoh: kita ingin
mengetahui efektifitas sebuah
metode pembelajaran pada sebuah kelompok mahasiswa, kemudian kita memberikan tes sebanyak dua kali pada kelompok tersebut,
masing-masing tes diberikan satu kali di awal perkuliahan (pre test) dan satu kali di akhir kuliah (postest).
Menghitung Wilcoxon Match Pairs
Test
1. Menentukan formulasi hipotesis (H1 dan H0) 2. Menentukan taraf nyata (α = 0,05) untuk
menentukan T tabel 3. Menghitung T hitung:
a) Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data
b) Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang
Menghitung Wilcoxon Match Pairs
Test
3. Menghitung T hitung:
d) Menjumlahkan semua angka positif dan angka negatif
Menghitung Wilcoxon Match Pairs
Test
4. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai T tabel dengan nilai T hitung, bila:
• Nilai T hitung > T tabel, maka H0
diterima
• Nilai T hitung < atau = T tabel,
Menghitung Wilcoxon Match Pairs
Test
Menghitung Wilcoxon Match Pairs
Test
5. Mengambil kesimpulan
• Bila Z hitung > atau = Z tabel, maka
perbedaan n₁ dan n₂ adalah signifikan • Bila Z hitung < Z tabel, maka perbedaan
perbedaan n₁ dan n₂ adalah tidak signifikan
Untuk menghitung nilai T, kita perlu menyusun data kedalam tabel
Contoh
• Pak mardiredjo, seorang guru Matematika SD ingin mengetahui efektifitas metode belajar A dalam proses pembelajara di
kelasnya. Untuk keperluan tersebut, pada suatu hari ia menggunakan metode A
dalam proses pembelajaran di kelasnya. Sebelum pelajaran dimulai, Pak Mardi
mengadakan pretest untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi
Contoh (lanjutan)
• Kemudian Pak Mardi mengadakan postest.
Hasil kedua test tersebut adalah sebagai berikut:
Pretest: 5 7 8 6 7 6 9 8 8 8
Postest: 6 10 7 9 8 7 9 7 10 7
Pak Mardi memprediksi bahwa nilai kedua test tersebut adalah berbeda. Coba buktikan
Pembahasan (lanjutan)
1. Merumuskan hipotesis:
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil pretest dan postest (Metode A adalah tidak
efektif)
H1 : terdapat perbedaan hasil pretest dan postest (Metode A adalah efektif)
2. Menentukan taraf signifikansi Nilai α = 0,05
Pembahasan (lanjutan)
3. Menghitung T hitung (KLIK DISINI !)
Hasil penghitungan menunjukkan nilai T yang lebih rendah adalah 10,5
(diambil nilai absolut). Nilai inilah
yang akan dibandingkan dengan nilai T tabel. Jumlah N adalah 9 karena
salah satu siswa memiliki nilai pretest dan postest yang sama (siswa “G”),
Pembahasan (lanjutan)
4. Kesimpulan:
Nilai T tabel dengan N = 9 pada taraf signifikansi α = 0,05 (uji dua pihak) adalah T tabel = 6. untuk itu, karena nilai T hitung > T tabel, maka H0
diterima. Kesimpulannya adalah
hipotesis yang berbunyi “ tidak terdapat perrbedaan hasil
Pembahasan (lanjutan)
5. Uji Signifikansi
Menggunakan SPSS 17.0
Nilai p value adalah sebesar 0,142 yang berarti < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara nilai pretest dan